1 2 3
KAJIAN DOKUMEN KEPUTUSAN KAJIAN DOKUMEN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
MUNAS GERAKAN PRAMUKA “RENSTRA DAN DASA KARYA KAKOMA KWARNAS GERAKAN
TENTANG “PERUBAHAN ARAH KWARNAS GERAKAN PRAMUKA TENTANG
KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA PRAMUKA MASA BAKTI “REVITALISASI DAN AKSELERASI
DARI TAHUN 2014 – 2034 2018 – 2023” SAKA” DIPUTUSKAN
MENJADI TAHUN 2014 -2045” DI RAKERNAS 2019
TAHAPAN PENYUSUNAN
YANG TELAH DITEMPUH
4 5 6
UJI PUBLIK DENGAN KESIMPULAN DAN HASIL PENYUSUNAN NASKAH
KEMENTERIAN (PMK, UJI PUBLIK DISUSUN AKADEMIK PERUBAHAN
BAPPENAS, KEMENKEU, DALAM “BUKU 1 TAHUN JUKRAN SAKA BESERTA
SETKAB, KEMENDAGRI, DLL) REVITALISASI DAN TURUNANNYA
PIMPSAKA DAN LINTAS AKSELERASI SAKA” BAHAN
KOMISI KWARNAS RAKERNAS 2020
TAHAPAN PENYUSUNAN
YANG TELAH DITEMPUH
7 8 9
DRAF USULAN PENYUSUNAN JUKNIS UJI COBA PEMBINAAN
PERUBAHAN JUKRAN MASING-MASING SAKA SAKA DENGAN JUKRAN
SAKA UNTUK DIBAHAS UNTUK DISESUAIKAN BARU
DAN DISAHKAN OLEH DENGAN JUKRAN BARU
KWARNAS SAKA
METODE PERUBAHAN RUMUSAN
ATURAN JUKRAN LAMA KE JUKRAN BARU
1 2 3 4
MENYUSUN ULANG MENGEMBANGKAN MENAMBAHKAN MELENGKAPI
RUMUSAN LAMA RUMUSAN LAMA RUMUSAN LAMA RUMUSAN LAMA
Aturan tentang Aturan tentang Tata Aturan tentang Aturan tentang Saka
kedudukan, Kelola Saka Pramuka, Pangkalan Saka, Pola Rintisan, Metode
pengertian, tujuan Pimpinan Saka, Pembinaan Peserta Pembinaan, Pataka,
dan fungsi Saka, Hubungan Kementerian Didik, SKK dan TKK, Akreditasi, Sertivikasi,
dan Lembaga dengan Perencanaan dan kemitraan, pendanaan,
dll
Kwartir, Pemrograman Saka, dll
dll. dll.
Pengaturan Kemitraan antara Kementerian dan Lembaga
PENGATURAN Pemerintah bekerjasama dengan Kwarnas Gerakan Pramuka
KEMITRAAN dalam Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka, didasarkan
JUKRAN BARU SAKA pada pertimbangan :
3. Penyempurnaan kurikulum Saka dalam bentuk SKK dan TKK Pramuka berbasis
kompetensi dan kecakapan hidup.
Lulusan pembinaan saka tidak hanya sekedar sampai level mengetahui, tapi
sampai level menghayati, mempraktekan, memasarkan, menunjang kariernya di
kelak kemudian hari, membangun nilai tambah, hingga memproduksi dan
berinovasi.
UPAYA
PENGATURAN
DALAM PERUMUSAN
PESAN KUNCI JUKRAN BARU SAKA
4. Perumusan Tujuan Pembinaan Anggota Saka
menekankan pada aspek penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, etika dan
sikap kerja, serta penguasaan keahlian dan keterampilan fungsional.
Dapat menjadi warga negara yang aktif, mampu melaksanakan pengabdian
masyarakat, menjadi wirausaha mandiri dan mampu bekerja atas dasar keahlian
tertentu secara profesional.
5. Perlunya sinergitas, simultan dan saling memberikan dukungan antar Saka dan antar
Kementerian dan Lembaga serta antar Kwartir dalam memajukan Saka Pramuka.
PERBANDINGAN
STRUKTUR PENULISAN
Pada Jukran Saka yang lama terdiri dari XV Bab.
Sedangkan Jukran baru diusulkan menjadi XXI Bab. ISI JUKRAN BARU
1. Prinsip-prinsip tata kelola pada pada jukran yang lama tidak diatur secara eksplisit dan lengkap
2. Bab IV tentang Organisasi dalam Jukran lama, dalam Jukran baru dirumuskan lebih detail dan terbagi dalam Bab VIII tentang Tata
Kelola Pangkalan Saka, Bab X tentang Tata Kelola Saka Rintisan dan beberapa bab lain terkait.
1. Merinci tupoksi Mabisaka agar lebih efektif didalam memberikan
BAB 4 dukungan dan bimbinngan
PIMPSAKA DAN 2. Merinci uraian tupoksi Pimsaka dari mulai Nasional hingga
MABISAKA
Cabang.
PENGUATAN LEMBAGA 3. Kerjasama Pimsaka dengan Kwartir di bawahnya, terutama dalam
PIMPSAKA AGAR LEBIH pembentukan dan monitoring Pimpsaka maupun Pangkalan Saka.
EFEKTIF DALAM MENDUKUNG
KWARTIR DAN PANGKALAN 4. Jangkauan tanggungjawab setiap jenjang Pimsaka kepada
SAKA Pramuka T/D di Pangkalan Saka atau sebagai end user
1. Pada jukran yang lama Pimsaka dan Mabisaka diatur dalam Bab VII bersama Pamong dan Instruktur Saka.
2. Pada Jukran baru, Pimsaka dan Mabisaka diatur terpisah dengan Pamong dan Instrukrtur Saka, mengingat secara tupoksi
memiliki perbedaan. Pada jukran baru Pimsaka dan Mabi Saka diatur dalam Bab IV.
3. Model struktur organisasi dan hubungan antara Pimsaka, Mabisaka dengan Kwartir dapat dilihat pada halaman berikut ini.
BAGAN STRUKTUR LAMA USULAN BAGAN STRUKTUR BARU
BAB 5 1. Pengaturan tentang kedudukan, syarat, tugas dan kewajiban serta
pengukuhan dan pengangkatan Narasumber Saka.
PAMONG, INSTRUKTUR
DAN NARSUMBER SAKA 2. Pengaturan pelibatan SDM Kementerian dan Lembaga Pemerintah
secara Sukarela maupun sebagai Profesional Scouter
PENGUATAN SYARAT, PROSES 3. Pengaturan pelibatan kalangan dunia usaha, tokoh masyarakat dan
REKRUTMEN, SISTEM dunia industri dalam penyediaan narasumber Saka
PENUGASAN DAN PELIBATAN
SDM KEMENTERIAN DAN 4. Pengaturan pelibatan Masyarakat luas sebagai narasumber belajar
LEMBAGA saka
1. Pada Pamong dan Instruktur Saka diatur Jukran yang lama diatur dalam BAB VII.
2. Pada Jukran baru diatur dalam BAB V dengan menambahkan aturan pelibatan masyarakat (dunia usaha, dunia industri,
asosiasi profesi, tokoh masyarakat) menjadi narasumber Saka, termasuk aturan untuk mengembangkan “profesional
scouter”
1. Aturan keterlibatan Pramuka Penegak Pandega menjadi
1. Pada Jukran yang lama Syarat-syarat dan Kewajiban Anggota Saka diatur dalam bab V.
2. Pada Jukran baru diatur dalam bab VI, ditambah dengan aturan tentang Hak Anggota.
3. Pada Jukran baru diatir kesempatan remaja dan pemuda dari kelompok rentan (drop out, narkoba, anak jalanan, dll)
menjadi anggota saka dengan ketentuan harus juga menjadi anggota gudep.
BAB 7 1. Pengaturan pendekatan pembinaan Saka sebagai pendidikan non
formal
POLA PEMBINAAN
ANGGOTA SAKA 2. Pengaturan capaian pembelajaran Saka baik dalam hal
penguasaan kompetensi job creation, volunterisme maupun
PENGATURAN TENTANG keahlian profesi
PENDEKATAN, CAPAIAN
PEMBELAJARAN DAN TAHAPA 3. Pengaturan tahap pembinaan angggota Saka dari mulai
PEMBINAAN ANGGOTA SAKA rekrutmen, orientasi, pembinaan, pengembangan hingga
sertifikasi kompetensu. Keanggotaan Saka dalam masa 2 tahun.
1. Pada Jukran Saka yang lama pola pembinaan atau proses pendidikan dan latihan anggota saka belum diatur secara lengkap
dan eksplisit.
2. Pola Pembinaan merupakan aspek penting karena akan menjadi pedomanan dalam proses dan tahapan pembinaan. Pola
pembinaan Saka tetap mengacu Jukran lama dengan masa keanggotaan sekurang-kurangnya 3 bulan dan paling lama 2
tahun. Proses dan tahapan pembinaan dapat dilihat pada halaman berikut ini.
Pengaturan target dan pembentukan Pangkalan Saka sebagai salah satu
BAB 8 ukuran kinerja pembinaan Saka.
TATA KELOLA
Pengaturan lokasi pendirian Pangkalan Saka pada fasilitas Pekantoran
PANGKALAN SAKA
Pemerintah Pusat dan Pemda yang terkait dengan bidang Saka maupun
PENGUATAN ORGANISASI, dunia industry dan dunia usaha.
SARANA PRASARANA DAN
Pengaturan standarisasi dan akreditasi Pangkalan Saka sebagai bagian dari
SDM PENGELOLA
PANGKALAN SAKA SEBAGAI “penjaminan mutu” pembinaan di tingkat “end user”
SATUAN PEMBINAAN Pengaturan Sistem Administrasi, Pendataan dan Kemitraan dalam
TERDEPAN
Pengelolaan Pangkalan Saka.
1. Pada Jukran yang lama Dewan Kehormatan dan Dewan Saka diatur dalam bab VI, Sanggar Bakti diatur secara singkat pada bab XIV.
2. Pada Jukran baru semua unsur aturan termasuk Dewan Kehormata dan Dewan Saka dan aturan lain seperti pembentukan,
kemitraan, akreditasi, struktur organisasi Pangkala Saka, diatur dalam BAB VIII tentang Tata Kelola Pangkalan Saka
3. Usulan Struktur Pangkalan Saka dapat dilihat pada halaman berikut ini.
MABI
PANGKALAN SAKA
BAB 8 PIMPINAN
PANGKALAN SAKA PAMONG &
MODEL ORGANISASI INSTRUKTUR SAKA
PANGKALAN SAKA
KETUA DEWAN KEHORMATAN
PANGKALAN SAKA SAKA
DEWAN SAKA
KRIDA-KRIDA SAKA
BAB 9 Pengaturan SKK dan TKK Saka berbasis kompetensi dan
kecakapan hidup.
SKK DAN TKK SAKA
Pengaturan sumber penyusunan SKK dan TKK Saka yang berasal
KETERSEDIAAN KURIKULUM dari Tupoksi dan Program Strategis Kementerian atau Lembaga
PEMBINAAN SAKA YANG
DIAKUI MASYARAKAT DAN Pengampu Saka, serta sumber lain seperti SKKNI, Manual Book,
SEJALAN DENGAN Etika Profesi, dll.
PERKEMBANGAN ZAMAN Pengaturan regulasi evaluasi, penyusunan dan penetapan SKK
dan TKK Saka, dll.
1. Pada jukran yang lama TKK Saka diatur secara garis besar bersama aturan Tanda Pengenal Saka.
2. Pada jukran yang baru SKK dan TKK diatur secara cukup detail mengingat SKK dan TKK merupakan kurikulum pembinaan
Saka dan posisinya sangat strategis.
3. Pada Jukran baru diatur pula kewajiban masing-masing Saka untuk menyusun, mengevaluasi dan menerapkan SKK dan TKK
secara periodik sebaga bagian dari aturan Juknis Saka.
Membedakan istilah antara Pendirian Saka Baru dan Pembentukan
1. Pada jukran yang lama tata kelola saka rintisan belum diatur secara eksplisit, masih bercampur antara aturan Pendirian Saka
baru dengan Pembentukan Pangkalan Saka baru.
2. Dengan pengaturan yang lebih lengkap dalam Jukran Baru, proses, tahapan dan syarat pendirian Saka baru menjadi lebih
jelas.
BAB 11 Aturan penggunaan metode perencanaan, pemrograman dan
SISTEM PERENCANAAN DAN penganggaran yang terpadu.
PEMROGRAMAN SAKA Aturan jenis Program antara yang rutin (pendidikan dan latihan)
berkala (program kegiatan)
PENGATURAN JENIS-JENIS Aturan Penataan dan integrasi rencana jangka panjang, jangka
PERENCANAAN, menengah, jangka pendek Saka dan sinerginya dengan
PEMROGRAMAN DAN
PENDANAAN SAKA YANG perencanaan Kwartir.
TERINTEGRASI DENGAN Aturan peran orang dewasa untuk memberi nilai tambah dalam
KWARTIR proses pendampingan kepada peserta didik.
1. Pada jukran yang lama Perencanaan dan Pemrogramam Saka termasuk sinerginya dengan Perencanaan dan Pemrograman
Kwartir belum diatur secara eksplisit.
2. Dengan pengaturan dalam Jukran Baru ini diharapkan perencanaan strategis, perencanaan jangka menengah, perencanaan
jangka pendek, program tahunan dan pendanaan antara Pimsaka dan Kwartir dapat lebih sinergis.
BAB 12 Pengaturan penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
METODE PENDIDIKAN DAN Kepramukaan dalam pembinaan Saka.
PELATIHAN SAKA Pengaturan penerapan metode pendidikan dan pelatihan Saka
seperti : metode pendidikan untuk bekerja, metode pendidikan
ACUAN METODE-METODE
PEMBINAAN SAKA YANG DAPAT teknologi dan vokasional, metode pendidikan keahlian, metode
MENDUKUNG KEDUDUKAN, pendidikan kewirausahaan, metode pendidikan era indystri 4.0
TUGAS DAN TUJUAN SAKA
dan society 5.0, metode pendidikan kerelawanan.
Pengaturan implementasi metode pembinaan Saka dalam
beragam kegiatan.
1. Pada jukran yang lama metode dan pelatihan Saka belum dicantumkan secara eksplisit
2. Dengan pengaturan metode pelatihan dalam Jukran Baru ini diharapkan proses pembinaan anggota Saka makin efektif,
menarik dan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan.
CUKUP JELAS DAN TELAH DIATUR DI JUKRAN LAMA
BAB 13
PENGESAHAN, PENGUKUHAN
DAN PELANTIKAN
PENGURUS SAKA BAB 17
SERAGAM,
LAMBANG, PATAKA,
BAB 14 BENDERA
DAN TANDA
MUSYAWARAH DAN PENGENAL SAKA
PERTEMUAN SAKA
BAB 15 Model Kemitraan Saka dengan :
a. Orang tua dan keluarga peserta didik
TATA KELOLA
KEMITRAAN SAKA b. Lembaga Pendidikan Formal
c. Kementerian dan Lembaga
PENGATURAN TENTANG MODEL d. Asosiasi Profesi, Dunia Industri dan Dunia Usaha
DAN JENUS KEMITRAAN
e. Tokoh Masyarakat, Wirausahawan, Pendidik, dll.
PENGELOLAAN SAKA SEBAGAI
PENDIDIKAN NON FORMAL BERBASIS Pengaturan Ikatan Kemitraan yang sesuai dengan
PERAN SERTA MASYARAKAT perundang-undangan yang berlaku.
1. Tata Kelola Kemitraan pada Jukran Saka yang lama belum diatur secara eksplisit.
2. Pengaturan Tata Kelola Kemitraan, diharakan bisa memberikan panduang terntang pelibatan dunia industri, dunia
usaha, asosiasi profesi, tokoh masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan Saka.
BAB 16
ADMINISTRASI DAN Pengaturan model pengelolaan administrasi pengelolaan
PENDATAAN SAKA
Saka dari berbagai jenjang pimpinan hingga pangkalan
PENGATURAN TENTANG MODEL Saka.
ADMINISTRASI DAN SISTEM
Pengaturan model pendataan Saka sebagai bagian dari
PENDATAAN SAKA SEBAGAI BAGIAN
DARI SISTEM PENDATAAN GERAKAN menejemen pendataan Gerakan Pramuka, jenis, urgensi,
PRAMUKA model pengumpulan dan pemanfaatanya.
1. Pada jukran yang lama hanya diatur tentang Administrasi Saka di BAB XIV
2. Pada Jukran Baru disamping mengatur Adminsitrasi Saka juga mengatur pendataan Saka sebagai bagian dari sistem
pendataan Gerakan Pramuka dan dukungan dari sistem pendataan Kementerian dan Lembaga pengampu Saka.
3. Melalui pengaturan pendataan, diharapkan data Saka semakin rapi dan lengkap sehingga memudahkan pemanfaatan
data untuk mendukung perumusan kebijakan, era open data dan era big data..
BAB 18 Pengaturan sumber-simber pendanaan Saka dari mulai
PENDANAAN SAKA
pimpinan hingga pangkalan
PENGATURAN SISTEM Pengaturan tugas dan jenis-jenis alokasi pendanaan
PENDANAAN SAKA TERKAIT
Saka yang bersumber dari APBN dan APBD
DENGAN PENGGUNAAN APBD
DAN APBN SEBAGAI SALAH SATU Model penggunaan dan pertanggungjawaban
SUMBER PENDANAAN penggunaan dana
1. Pada Jukran yang lama tentang pembiayaan diatur dalam Bab XII namun masih bersifat umum.
2. Pada Jukran Baru, Pengaturan Pendanaan lebih detail terutama pada alokasi dana APBN dan APBD yang melalui
Pimpsaka. Dengan pengaturan baru ini diharapkan dukungan APBN dan APBD memperoleh pijakan hukuman yang
jelas dan makin meningkat.
CUKUP JELAS
BAB 20
KETENTUAN LAIN-LAIN
Aturan baru Saka akan disebut 4. SKK dan TKK Saka berbasis Kompetensi dan