Anda di halaman 1dari 49

KELUARGA MULAI MELEPAS

ANAK SEBAGAI DEWASA

OLEH: KELOMPOK 6
Introduction

Dian Fitriani 32722001D19022

Helvin Seftarani Wijaya 32722001D19042

Ilyas Alamsyah 32722001D19044

Neng Desti Oktapiantini 32722001D19074

Putri Novianti 32722001D19084

Reska Budi Saptomo 32722001D19088

Salwa Maulida Putri Amalia 32722001D19092


Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa
awal dimulai saat anak pertama meninggalkan
rumahnya. Lamanya tahap ini bergantung pada jumlah
anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua.
Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi
kembali untuk tetap berperan dalam melepas anak
untuk hidup mandiri.
Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk
membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu
anak terakhir untuk hidup mandiri (Mubarak,2011).
masa
Perkembangan pembentukan
Sosial Fase
Dewasa Awal

masa
Valiant (dalam Papila. konsolidasi
Dkk, 1998) membagi
fase dewasa menjadi
tiga, yaitu

masa transisi
Masa
Pembentukan

 Masa pembentukan dimulai pada


usia 20-30 tahun dengan tugas
perkembangan mulai memisahkan
diri dari orangtua, membentuk
keluarga dengan pernikahan dan
mengembangkan persahabatan.
Masa konsolidasi

Masa konsolidari usia 30-


40 tahun merupakan
masa konsolidasi karier
dan memperkuat ikatan
perkawinan
Masa Transisi

Masa transisi sekitar usia 40 tahun


merupakan masa meninggalkan
kesibukkan pekerjaan dan
melakukan evaluasi terhadap hal
yang telah diperoleh.
Perkembangan fisik dewasa muda awal

Transisi fisik dari


pertumbuhan fisik

Transisi intelektual

Transisi peran social


Transisi fisik dari pertumbuhan fisik

 Transisi fisik dari pertumbuhan fisik, menurut


Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda
sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk
memasuki masa tua.
 Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik,
misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara,
menstruasi dan kemampuan reproduksi.
Transisi
intelektual

 Taraf ini menyebabkan


dewasa muda mampu
memecahkan masalah yang
kompleks dengan kapasitas
berpikir abstrak, logis dan
rasional.
Transisi peran social

 pada masa ini mereka akan menindaklanjuti hubungan


untuk segera menikah agar dapat membentuk dan
memelihara kehidupan rumah tangga yang baru.
 Didalam kehidupan rumah tangga yang baru inilah
masing-masing dari pihak laki-laki maupun wanita
dewasa memiliki peran ganda, yakni sebagai individu
yang bekerja atau sebagai ayah atau ibu bagi anak-
anaknya. Seorang laki-laki sebagai kepala rumah
tangga dan seorang wanita sebagai ibu rumah tangga.
Aspek Perkembangan fisik
seorang dewasa muda
berusaha menyalurkan seluruh
Kekuatan potensinya untuk
dan
energy mengembangkan diri melalui
jalur karier. Hal ini karena
mereka sedang merintis dan
Ketekunan
membangun kehidupan
ekonomi agar benar-benar
mandiri dari orangtua. Selain
Motivasi
itu, mereka yang menikah
harus memikirkan kehidupan
ekonomi keluarga.
Ketekunan
untuk mencapai kemapanan
ekonomis seseorang harus
Kekuatan memiliki kemauan kerja keras
dan
energy yang disertai ketekunan.
Ketika menemukan posisi
kerja yang sesuai minat, bakat
Ketekunan
dan latar belakang
pendidikannya, mereka
umumnya akan tekun
Motivasi
mengerjakan tanggung jawab
pekerjaannya dengan baik.
Aspek Perkembangan fisik
motivasi ini adalah dorongan
yang berasal dari kesadaran
Kekuatan diri sendiri untuk dapat meraih
dan
energy keberhasilan dalam suatu
pekerjaan. Dengan kata lain
motivasi yang dimaksudkan
Ketekunan
ialah motivasi internal. Orang
yang memilikimotivasi internal
biasanya ditandai dengan usaha
Motivasi
kerja keras tanpa dipengaruhi
lingkungan eksternal.
Masalah Kesehatan Yang Terjadi Pada Keluarga
Yang Melepas Anak Dewasa Muda
Komunikasi kaum dewasa muda dengan
orangtua mereka peru ditingkatkan

Masalah dalam hal transisi peran bagi


suami istri

Masalah perawatan orangtua lanjut usia

Munculnya masalah kesehatan

Masalah gaya hidup perlu mendapatkan


perhatian
Peran Perawat Dalam Keluarga Dengan
Tahap Perkembangan Anak Usia Dewasa

Memberikan pendidikan konseling pada keluarga

Merawat orangtua lanjut usia dengan keluarga


bermasalah lain

Mengkaji kebutuhan permasalahan keluarga dan berupaya


menanggulanginya
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA TN. S DI
KP.LEGOS RT.02 RW.05 DESA
NYANGKOWEK KECAMATAN
CICURUG KABUPATEN
SUKABUMI
Pengkajian

• Data Umum
• Nama kepala keluarga : Tn.S
• Umur : 65 Tahun
• Alamat : Kp. Legos Rt02 Rw05 Desa
Nyangkowek Kecamatan Cicurug Kabupaten
Sukabumi
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Pendidikan : SMA
• Komposisi Keluarga : Suami, Istri Anak 1

No Nama JK Hub Usia Pend. Status Imunisasi Ket


dgn Terakhir
KK BCK Polio Hep Campa
k
Tn S L KK SMA √ √ √ √

Ny I P Istri SD √ √ √ √

Tn F L Anak SMA √ √ √ √
Dari pengkajian yang dilakukan didapat bahwa
masalah kesehatan di keluarga Tn. S adalah Tn.S yang
menderita Tuberkulosis Paru . Tn. S terlihat lemas,
batuk-batuk dan sulit mengeluarkan dahak. Tn. S
tidak tahu cara batuk efektif untuk mengeluarkan
dahak . berat badan Tn. S adalah 55 kg dengan tinggi
badan 168 cm. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
78x/menit, RR 21x/menit dan suhu 36,7C. Tn. S
mengatakan nafsu makannya membaik semenjak
minum obat antituberkulosis 2-3 kali makan sehari.
Tn. S dan keluarga mengatakan tidak mengetahui
penyakit Tuberkulosis Paru secara rinci yang dia tahu
bahwa obat antituberkulosis tidak boleh putus obat
dari petugas puskesmas. Tn. S tidak mengetahui cara
penularan penyakit Tuberkulosis. Tn. S mengatakan
tidak ada tempat khusus untuk membuang dahak dan
jika keluar rumah Tn. S jarang memakai masker
Genogram
Keterangan:
:Laki-laki

:Perempuan
:Tinggal
serumah
X :Meninggal
:Point the
entry
• Tipe Keluarga
Keluarga ini merupakan tipe keluarga inti yang
terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak.
• Suku bangsa
Keluarga Tn. S dan Ny. I keturunan suku sunda,
bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan
bahasa sunda
• Agama
Keluarga Tn. S menganut agama Islam. Keluarga
selalu melaksanakan sholat 5 waktu secara rutin.
• Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn. S dan Ny. I setiap harinya menjaga toko
sembako di depan rumahnya dan melayani pembeli
dengan baik. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
diperoleh dari hasil penjualan toko sembako dengan
penghasilan kurang lebih Rp 7.000.000/bulan.
• Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa tidak pernah
melakukan rekreasi ketempat hiburan, rekreasi yang
biasanya dilakukan hanya menonton TV bersama dan
berkumpul dirumah
• Tahap perkembangan keluarga saat ini
• Keluarga Tn. S berada dalam tahap perkembangan
keluarga dengan anak usia dewasa muda (
pelepasan) awal.
• Tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi
• Keluarga Tn. S tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi adalah mempertahankan
kesehatan setiap anggota keluarga.
• Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. S dengan Ny. I dikaruniai 3 orang anak yaitu 2
orang perempuan dan 1 laki-laki, 2 anaknya telah menikah
dan tinggal bersama suami mereka masing-masing, 1 anak
laki-laki Tn. S belum menikah dan sampai sekarang tinggal
bersama Tn. S dan Ny. I. Tn. S sekarang dalam proses
menjalani pengobatan penyakitnya yang sudah berjalan
selama 1 bulan,obat yang di munim adalah obat paket yang di
ambil dari puskesmas. Kondisi sekarang Tn. S masih sering
batuk berdahak. Kesehatan anggota keluarga Tn.S menderita
peakit tuberkolosis, Ny.I tidak menderita penyakit dan Tn F
tidak menderita penyakit.
• Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Tn. S berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa dalam
keluarga sebelumnya tidak ada riwayat penyakit Tuberkulosis Paru.
• Karakteristik rumah
• Denah rumah
• Karakteristik lingkungan sekitar
• Mobilitas geografis keluarga
• Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
• System pendukung keluarga
• Struktur Keluarga
• Fungsi Keluarga
• Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit
Menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang terdapat dilingkungan setempat
• Fungsi Reproduksi
• Fungsi Ekonomi
• Stress dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Respon keluarga terhadap stres
Strategi koping
Strategi adaptasi disfungsional
• Harapan Keluarga
• Pemeriksaan fisik
Diagnose Keperawatan
Ds : Masalah:
• Keluarga Tn. S mengatakan bahwa Tn. • Domain XI :
S mengalami Tuberkulosis Paru sejak Keamanan dan
1 bulan yang lalu. perlindungan
• Tn. S mengatakan tidak tahu • Kelas 2 : Cedera
bagaimana melalukan batuk efektif. Fisik
Do: • Diagnosa
• Tn. S terlihat lemas, batuk-batuk dan Keperawatan :
kesulitan mengeluarkan dahak • (00031)
• RR : 21 x/menit Ketidakefektifan
• Bunyi nafas Ronkhi +/+ bersihan jalan
nafas pada Tn. S
• Sekret kental
Scoring Prioritas Masalah
Ketidakefektifan bersihan jalan
napas pada Tn. S
No Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran
Sifar masalah: Masalah ini bersifat actual
Actual (3) karena Tn. S mengatakan
1 3 1 3/3x1=1
Resiko tinggi (2) sering-sering batuk dan
Potensial (1) mudah lelah saat beraktivitas
Kemungkinan masalah dapat Pelayanan kesehatan dekat
diubah: dari rumah, terjangkau dan
2 Mudah (2) 2 2 2/2x2= 2 untuk biaya pengobatan
Sebagian (1) penyakit tuberculosis paru
Tidak dapat (0) gratis

Potensial masalah untuk


Keluarga belum mengetahui
dicegah:
bagaimana cara batuk efektif
3 Tinggi (3) 3 1 2/3x1=2/3
dan tempat khusu
Cukup (2)
pembuangan dahak belum ada
Rendah (1)

Menonjolnya masalah:
Keluarga merasa ada masalah
Segera diatasi (2)
dan perlu segera ditangani
4 Diatasi (1) 2 1 2/2x1=1
karena sudah merasakan
Tidak dirasakan ada masalah
gejala-gejala penyakit
(0)
Intervensi Keperawatan
041520 • Akumulasi sputum • Buang secret
041522 • Suara nafas dengan memotivasi
tambahan klien untuk
041531 • Batuk melakukan batuk
efektif
• Instruksikan
bagaimana
melakukan batuk
efektif

2009 TUK 4 7180 Keluarga mampu


Setelah dilakukan memodifikasi lingkungan
ntervensi keluarga mampu Level 1: Domain V
memodifikasi lingkungan Keluarga
dengan criteria hasil: Level 2 : Kelas X
Level 1 Domain V Kondisi Perawatan sepanjang
kesehatan yang diterima hidup
Level 2 Kelas U Kesehatan Level 3 : Intervensi
dan kualitas hidup Bantuan pemeliharaan
Level 3 Outcome rumah
Status kenyamanan : Fisik • Tentukan kebutuhan
pemeliharaan rumah
klien
Skala target Outcome
dipertahankan pada 3
ditingkatkan ke 4
dengan indikator :
201001 • Kontrol terhadap
gejala baik
201002 • Kesejahteraan fisik
baik
201011 • Kepatenan jalan
nafas

1600 TUK 5
Setelah dilakukan
intervensi keluarga
mampu memanfaatkan
pelayanan fasilitas
kesehatan dengan Kriteria
hasil
Lanjutan…
Level 1 : Domain IV 5515 Pendidikan
Pengetahuan tentang Kesehatan
kesehatan & perilaku Level 3: Intervensi
Level 2: Kelas Q Peningkatan
Perilaku sehat kesadaran kesehatan
Level 3: Outcome • Berikan
Perilaku patuh (aktif) pendidikan
kesehatan
Keluarga mampu tentang
memanfaatkan pentingnya
fasilitas pelayanan menggunakan
kesehatan dari skala 2 jasa pelayanan
(jauh dari batas • Motivasi klien
normal) menjadi 4 agar selalu
(mendekati batas menggunakan
160010 normal), tentang: jasa pelayanan
• Menggunakan jasa kesehatan
pelayanan
160014 kesehatan yang
dibutuhkan
• Melakukan
monitor mengenai
status kesehatan
Implementasi Keperawatan
dan Evaluasi Keperawatan
NO
Diagnosa Hari/ Paraf
Keperawatan Tanggal/
Waktu
Ketidakefektifa TUK 1 S : Tn. S mengatakan
n bersihan Keluarga mampu kurang tau cara batuk
jalan nafas pada mengenal masalah efektif dan cara untuk
Tn. S • Menggunakan membuang dahak yang
komunikasi yang sesuai benar
dan jelas O : Keluarga dan Tn. S
mampu mengenali
masalah dan memahami
A : Keluarga dan Tn. S
telah mengetahui
bagaimana cara untuk
batuk efektif dan untuk
cara membuang dahak
yang benar, sehingga
masalah TUK 1 bisa
tercapai
• Mempertimbangkan P : Melanjutkan
pengalaman klien terkait Perencanaan/IntervensiTUK
dengan system 2 : Keluarga mampu
perawatan kesehatan, memutuskan tindakan
termasuk promosi
kesehatan, perlindungan
kesehatan, pencegahan
penyakit, perawatan
kesehatan dan
pemeliharaan serta
system navigasi
perawatan kesehatan
• Memberikan pendidikan
kesehatan satu per satu
atau konseling jika
memungkinkan
• Menggunakan strategi
untuk meningkatkan
pemahaman
• Menggunakan beberapa
alat komunikasi
• Mengevaluasi
pemahaman klien dengan
meminta klien
mengulangi kembali
menggunakan kata-kata
sendiri
TUK 2 S : Keluarga mengatakan mampu
Keluarga mampu memutuskan memutuskan tindakan
tindakan keperawatan keperawatan
• Mengidentifikasi O : Keluarga dan Tn. S
kemampuan anggota dapat berpartisipasi
keluarga untuk dalam keputusan
terlibat dalam perawatan kesehatan
perawatan klien A : Keluarga dan Tn. S
Identifikasi harapan dapat mengatasi untuk
anggota keluarga memutuskan tindakan
untuk klien keperawatan dan dapat
• Mendorong anggota berpartisipasi dalam
keluarga dan klien keputusan
untuk membantu P : Intervensi dilanjutkan
dalam
mengembangkan
rencana perawatan,
termasuk hasil yang
diharapkan dan
pelaksanaan rencana
keperawatan
• Memonitor
keterlibatan anggota
keluarga dalam
perawatan klien
• Mendorong anggota
keluarga untuk
menjaga atau
mempertahankan
hubungan keluarga
yang sesuai
TUK 3 TUK 3
Keluarga mampu S : Keluarga mengatakan
melakukan perawatan Tn. S mengeluh batuk
• Memposisikan klien berdahak
untuk O : Keluarga mampu
memaksimalkan melakukan dan
ventilasi termotivasi untuk bisa
• Melakukan fisioterapi melakukan tindakan
dada keperawatan
• Membuang secret A : Keluarga dapat
dengan memotivasi memahami untuk
klien untuk mampu melakukan
melakukan batuk perawatan terhadap Tn.S
efektif P : Intervensi dilanjutkan
• Menginstruksikan
bagaimana melakukan
batuk efektif
TUK 4 TUK 4
Keluarga mampu S : Keluarga mengatakan
memodifikasi lingkungan lingkunganya baik
• Menentukan kebutuhan O : Keluarga termotivasi
pemeliharaan rumah klien A : Keluarga dapat
• Melibatkan klien/keluarga memahami bagaimana untuk
dalam memutuskan memodifikasi lingkungan
kebutuhan pemeliharaan yang lebih baik
rumah P : Intervensi dilanjukan
• Menganjurkan untuk
menghilangkan bau
yang tidak enak
• Menyarankan
pelayanan untuk
mengontrol hama,
sesuai kebutuhan
• Memesankan
pelayanan kebersihan
rumah

TUK 5 S : Keluarga mengatakan


Keluarga mampu selalu pergi ke puskesmas
memanfaatkan pelayanan untuk mengambil obat-
kesehatan obatan yang wajib untuk
• Memberikan pendidikan diminum ketika obatnya
kesehatan tentang telah habis.
pentingnya menggunakan O : Keluarga termotivasi
jasa pelayanan lebih untuk bisa
• Memotivasi klien agar memanfaatkan pelayanan
selalu menggunakan jasa kesehatan
pelayanan kesehatan A : Keluarga dapat
melakukan memanfaatkan
Lanjutan...
pelayanan kesehatan
dengan terbukti
bahwa selalu pergi ke
puskesmas untuk
membeli obat dan
memahami betapa
pentingnya pelayanan
kesehatan
P : Intervensi
dihentikan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai