Anda di halaman 1dari 8

1 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1-8

KONSEP KETATANEGARAAN DALAM ISLAM

Andi Herawati

UIN Alauddin DPK pada Fak. Agama Islam


Universitas Islam Makassar

Abstract: Qur'an as scripture has laid the principles and ethical values in society and state. The
principles practiced by the Prophet in his capacity as head of state, so he was able to create a system
of government that is peaceful, prosperous and democratic. Government that upholds justice, equality,
and protection of human rights
Kata Kunci: Islam, the system of government, peaceful, prosperous, democratic

I. PENDAHULUAN dan para Khulafa al-Rasyidin.2 Pelaksanaan


prinsip-prinsip ketatanegaraan pada masa
Di dalam Alquran terdapat sejumlah
Rasulullah dan al-Khulafa al-Rasyidin
ayat yang mengandung petunjuk dan pedo-
dapat disebut sebagai sistem ketatanegaraan
man bagi manusia dalam hidup ber-
yang ideal dalam Islam.
masyarakat dan bernegara. Di antaranya
Oleh sebab itu, maka tulisan ini akan
ayat-ayat tersebut mengajarkan tentang
mengungkapkan bagaimana konsep ketata-
kedudukan manusia di bumi dan tentang
negaraan dalam Islam? Dalam menjawab
prinsip-prinsip yang harus diperhatikan
permasalah pokok tersebut, penulis akan
dalam kehidupan kemasyarakatan.
lebih banyak mengungkapkan apa yang
Alquran merupakan sumber ajaran
telah Rasulullah saw. dan al-Khulafa al-
Islam yang isinya mencakup segala aspek
Rasyidin telah contohkan.
kehidupan manusia. Ia tidak hanya meng-
atur hubungan manusia dengan Tuhan, II. PEMBAHASAN
tetapi juga mengatur hubungan manusia
A. Pengertian tatanegara
dengan sesamanya dan dengan alam ling-
kungannya. Alquran juga memerintahkan Tata negara adalah suatu kekuasaan
agar umat Islam melaksanakan ajaran- sentral yang mengatur kehidupan bernegara
ajaran Islam seutuhnya dan melarang yang menyangkut sifat, bentuk, tugas
mereka mengikuti kehendak dan ajakan negara dan pemerintahan, atau sebaliknya.3
setan.1 Di antara ajaran Islam terdapat pula Sedang untuk pengertian hukum tata
ajaran yang berkenaan dengan kehidupan negara, tampaknya belum ada kesepakatan
politik atau ketatanegaraan. Oleh karena itu, di kalangan para pakar.
sebagai konsekuensi logis perintah di atas, AV. Decey, sebagaimana yang
maka umat Islam menuntut dan berjuang dikutip A. Mustari Pide, menyatakan bahwa
menegakkan negara. Hukum Tata Negara adalah segala
Negara yang dikehendaki umat Islam peraturan yang berisi, baik secara langsung
adalah negara yang bersistem ketata- atau tidak langsung tentang pembagian
negaraan berdasarkan syariat Islam, dan kekuasaan dan pelaksana yang tertinggi
tidak perlu atau bahkan jangan meniru dalam suatu negara.4
sistem ketatanegaraan Barat. Dengan Ibnu Kencana Syafi’i berkesimpulan
demikian sistem ketatanegaraan yang harus bahwa Hukum Tata Negara adalah aturan
diteladani adalah sistem yang telah susunan serta tata cara yang berlaku dalam
dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw. suatu kelompok keluarga, organisasi ke-
2 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1- 8

wilayahan dan kedaerahan yang memiliki Adapun bentuknya tidak ditentukan


kekuasaan, kewenangan yang absah serta dalam Alquran dan Sunah Rasul. Apakah
kepemimpinan pemerintahan yang ber- kerajaan atau republik? Karena esensinya
daulat, guna mewujudkan kesejahteraan, tidak terletak pada bentuknya, akan tetapi
keamanan, ketertiban, dan kelangsungan ada pada prinsip-prinsip umum yang sudah
hidup orang banyak (bangsa) dalam digariskan dalam Alquran dan Sunah Rasul.
mencapai tujuan serta cita-cita bersama.5 Namun ada suatu isyarat yang diberikan
Dari beberapa pengertian yang Alquran agar umat Islam membentuk
dikemukakan di atas, maka dapat ditarik negara kesatuan.9 Meskipun demikian,
suatu kesimpulan bahwa tata negara adalah manusia diberi kewenangan dan kebebasan
segala sesuatu yang mengenai peraturan- untuk memilih dan menentukan sendiri
peraturan, sifat, dan bentuk pemerintahan bentuk negara yang paling baik bagi
suatu negara. mereka. Boleh saja bentuk pemerintahan
suatu negara itu kerajaan, namun secara
B. Sifat dan Bentuk Pemerintahan
faktual prinsip-prinsip syari’ah berjalan dan
Belum ada suatu definisi yang di- diterapkan secara konsekuen. Sebaliknya,
sepakati tentang negara. Namun, secara suatu bentuk pemerintahan republik, namun
umum mungkin dapat dijadikan sekedar mengabaikan prinsip-prinsip umum hukum
pegangan sebagaimana lazim dikenal dalam Islam, jelas itu bukan merupakan suatu tipe
hukum internasional bahwa suatu negara negara ideal menurut Alquran dan sunah,
biasanya memiliki tiga unsur pokok yaitu; bahkan menjadi kontradiktif dengan jiwa
1) rakyat atau sejumlah orang, 2) wilayah syari’ah.
tertentu, dan 3) pemerintahan yang ber- Pada masa al-Khulafa al-Rasyidin
wibawa dan berdaulat.6 umat Islam memilih dan menggunakan
Kita cenderung memahami suatu sistem khalifah, dengan pertimbangan
negara sebagai suatu kehidupan kelompok bahwa sistem inilah yang paling cocok bagi
manusia yang didirikan atas dasar sebagai mereka saat itu.10 Sistem khalifah dapat
makhluk sosial, makhluk yang mempunyai disebut sebagai salah satu bentuk ijma’
kecenderungan alami untuk bermasyarakat7, (konsensus) para sahabat nabi ketika itu.
karena tidak mampu memenuhi segala Namun konsensus itu bukan merupakan
kebutuhannya sendiri tanpa bantuan atau suatu konsep yang kaku yang secara mutlak
kerjasama dengan pihak lain, padahal harus diterapkan pada setiap saat dan
negara itu juga didirikan atas dasar fungsi tempat. Pada masa kontemporer dimung-
manusia sebagai khalifah Allah (pengatur kinkan untuk diganti dengan sistem yang
dan pengelola) di bumi8 yang mengemban lain yang memiliki karakteristik yang
kekuasaan sebagai amanah-Nya. Oleh hampir sama atau berdekatan, misalnya
karena itu, manusia dalam menjalani hidup bentuk republik.
ini harus selalu sesuai dengan perintah- Ibnu Taimiyah, salah seorang pelopor
perintah-Nya dalam rangka mencapai pembaharuan dalam Islam dan seorang
kesejahteraan baik di dunia maupun di penganjur ijtihad dalam rangka kembali
akhirat. Dengan demikian, secara umum kepada Alquran dan sunah, dalam teori
dapat dikatakan, bahwa manusia harus kenegaraannya lebih mefokuskan pada
selalu memperhatikan dan melaksanakan peran syari’ah dalam negara. Beliau
amar ma’ruf dan nahi munkar yang memahami apapun bentuk pemerintahan
mengandung makna perintah untuk senan- dalam Islam ia semata-mata alat syari’ah.12
tiasa melakukan kebaikan dan mencegah Dengan demikian, beliau lebih menekankan
kerusakan, sebagaimana yang diajarkan pada supermasi hukum Islam ketimbang
dalam Islam. bentuk pemerintahan yang formal.
3 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1- 8

Begitu pula cara menentukan sebagai suatu pendelegasian kewenangan


pemimpin umat atau kepala negara tidak dari Allah swt., karena Allah swt. adalah
terdapat petunjuk dalam Alquran maupun sumber dari segala kekuasaan. Alquran
hadis nabi, selain petunjuk yang sifatnya menegaskan bahwa Allah swt. sebagai
sangat umum agar umat Islam mencari pemilik kekuasaan yang Dia dapat
penyelesaian dalam masalah-masalah yang limpahkan kepada siapa saja yang Dia
menyangkut kepentingan bersama melalui kehendaki, demikian pula Dia mampu
musyawarah, tanpa adanya pola yang baku merenggut kekuasaan dari siapa saja yang
tentang bagaimana musyawarah itu harus Dia kehendaki.14 Dengan demikian, ke-
diselenggarakan. Itulah salah satu sebab kuasaan yang dimiliki manusia hanyalah
utama mengapa dalam masa empat al- sekedar amanah dari Allah swt Yang Maha
Khulafa al-Rasyidin itu ditentukan melalui Kuasa. Oleh karena itu manusia dalam
musyawarah, tetapi pola musyawarah yang menunaikan amanah itu hendaklah
ditempuhnya beraneka ragam. berpegang pada prinsip-prinsip umum
Abu Bakar menjadi khalifah yang hukum Allah sebagai berikut:
pertama melalui pemilihan dalam satu 1. Prinsip Kekuasaan sebagai Amanah
musyawarah terbuka, terutama oleh lima
tokoh yang mewakili semua unsur utama Perkataan amanah tercantum dalam
dari masyarakat Islam pada waktu itu. Alquran surah al-Nisa’ (4): 58 yang
Umar bin Khattab diangkat sebagai khalifah berbunyi:
‫اح َك ْمتُ ْم‬ ِ ِ ِ ِ َ ‫إِ َّن هللا َيْمرُكم أَ ْن تُ َؤُّدوااألَم‬
َ ‫اَنت إ ََل أ َْهل َها َوإ َذ‬
kedua melalui penunjukan Abu Bakar
setelah mengadakan konsultasi tertutup َ ْ ُُ َ َ
ِ‫َّاس أَ ْن ََْت ُكموا ِِبلْع ْد ِل إِ َّن هللا نِعِ َّما يعِظُ ُكم بِه‬ِ ‫ْي الن‬
dengan beberapa sahabat senior dan tidak ْ َ َ َ ُ َ ْ َ‫ب‬
melalui pemilihan terbuka. Usman bin ِ ‫إِ َّن هللا َكا َن ََِسي عاب‬
‫صْي ًرا‬
Affan dingkat melalui pemilihan dalam satu َ ًْ َ
pertemuan terbuka oleh dewan formatur Terjemahnya:
yang ditunjuk oleh Khalifah Usman Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
berdasarkan pertimbangan kualitas pribadi menyampaikan amanat kepada yang
masing-masing. Ali bin Abi Thalib berhak menerimanya, dan (menyuruh
diangkat melalui pemilihan dan pertemuan kamu) apabila menetapkan hukum di
terbuka, tetapi dalam suasana kacau antara manusia supaya kamu
sehingga keabsahan pengangkatan Ali13 menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Keempat khalifah itu senantiasa Allah memberi pengajaran yang sebaik-
melestarikan tradisi musyawarah dalam baiknya kepadamu. Sesungguhnya
mengelola urusan negara dan menyelesai- Allah adalah Maha mendengar lagi
kan masalah-masalah kemasyarakatan. Maha melihat.15
Sebagaimana yang telah dikemuka- Dari ayat di atas dapat dipahami
kan di atas bahwa manusia itu sebagai bahwa 1) manusia diwajibkan menyampai-
makhluk sosial dan sekaligus sebagai kan amanah kepada yang berhak me-
khalifah Allah di bumi ini. Makna khalifah nerimanya dan 2) manusia diwajibkan
dilihat dari segi hukum Allah adalah menetapkan hukum dengan adil.
sebagai pengemban amanah Allah. Dalam Perkataan amanah yang secara leksi-
hal ini, Allah telah melimpahkan suatu kal berarti “tenang dan tidak takut”. Jika
tugas kepada manusia untuk mengatur dan kata tersebut dijadikan kata sifat, maka ia
mengelola bumi ini dengan sebaik-baiknya mengandung pengertian “segala sesuatu
menurut ketentuan-ketentuan yang ia yang dipercayakan seseorang kepada orang
gariskan. lain dengan rasa aman”.16 Dengan demikian
Apabila manusia berkuasa di muka jika perkataan amanah dibawa dalam
bumi, maka kekuasaan itu diperolehnya konteks kekuasaan negara, maka perkataan
4 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1- 8

tersebut dapat dipaham sebagai suatu pen- Cukup banyak ayat-ayat Alquran yang
delegasian atau pelimpahan kewenangan menggambarkan tentang keadilan, di
dan karena itu kekuasaan dapat disebut antaranya terdapat dalam surah al-Nisa’ (4):
sebagai mandate yang bersumber atau 135
َِِّ ‫االذين أَمن وا ُكونُوا قَ َّو ِامْي ِِبلْ ِقس ِط شه َداء‬
‫ّلِل‬ ِ
ْ ْ ُ َ َ ْ ‫َي أَيُّ َه‬
berasal dari Allah swt.
َ َُ ْ َْ
2. Prinsip Musyawarah
‫ْي إِ ْن يَ ُك ْن َغنِيًّا‬ ِ ْ ِ‫ولَو َعلَى أَنْ ُف ِس ُكم أَ ِو الْوالِ َديْ ِن واألَقْ ِرب‬
Dalam Alquran ada dua ayat yang َ َ ْ َْ
menggariskan prinsip musyawarah sebagai ِ ِِ
‫أ َْو فَقْي ًرا فَاهللُ أ َْوََل ِب َما فَالَ تَتَّبِعُ ْوا اهلََوى أَ ْن تَ ْعدلُْوا‬ ِ
‫ضوا فَِإ َّن هللاَ َكا َن ِِبَا تَ ْع َملُ ْو َن َخبِْي ًرا‬ ُ ‫َوإِ ْن تَ ْل ُوا أ َْو تُ ْع ِر‬
salah satu prinsip dasar dalam Islam. Ayat
pertama terdapat dalam surah al-Syura (42):
38 ... ‫ وامرهم شوري بينهم‬... (…sedang urusan Terjemahnya:
mereka (diputuskan) dengan musya- Wahai orang-orang yang beriman,
warah…)17, sedang ayat kedua terdapat jadilah kamu orang yang benar-benar
dalam surah Ali Imran (3): 159 ‫ وشاورهم يف‬... penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah biarpun terhadap dirimu sendiri
...‫…( االمر‬dan bermusyawarahlah dengan atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika
mereka dalam urusan itu…)18. ia kaya ataupun miskin, Maka Allah
Ayat pertama menggambarkan bahwa lebih tahu kemaslahatannya. Maka
dalam setiap persoalan yang menyangkut janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
masyarakat atau kepentingan umum Nabi karena ingin menyimpang dari
selalu mengambil keputusan setelah me- kebenaran. dan jika kamu memutar
lakukan mesyawarah dengan para sahabat- balikkan (kata-kata) atau enggan
nya. Ayat kedua menekankan perlunya menjadi saksi, maka Sesungguhnya
diadakan musyawarah, atau lebih tegasnya Allah adalah Maha Mengetahui segala
umat Islam wajib bermusyawarah dalam apa yang kamu kerjakan.21
memecahkan setiap masalah kenegaraan. Dari ayat tersebut di atas sekurang-
Kewajiban ini terutama dibebankan kepada kurangnya dapat ditarik kesimpulan sebagai
setiap penyelenggara kekuasaan negara berikut:
dalam melaksanakan kekuasaannya. a. Orang-orang yang beriman wajib me-
Musyawarah dapat diartikan sebagai negakkan keadilan.
suatu forum tukar-menukar pikiran, b. Setiap mukmin apabila ia menjadi saksi
gagasan ataupun ide, termasuk saran-saran ia diwajibkan menjadi saksi karena Allah
yang diajukan dalam memecahkan suatu dengan sejujur-jujurnya dan adil..
masalah sebelum tiba pada suatu peng- c. Manusia dilarang mengikuti hawa nafsu.
ambilan keputusan. Jika dilihat dari sudut d. Manusia dilarang menyelewengkan ke-
kenegaraan, maka musyawarah adalah benaran.
suatu prinsip konstitusional dalam Islam19 Keadilan merupakan salah satu
yang wajib dilaksanakan dalam suatu prinsip yang sangat penting dalam Alquran.
pemerintahan dengan tujuan untuk men- Oleh karena Allah sendiri memiliki sifat
cegah lahirnya keputusan yang merugikan Maha Adil. Keadilan-Nya penuh dengan
kepentingan umum atau rakyat.20 Dengan kasih sayang kepada makhluk-Nya (rahman
demikian musyawarah berfungsi sebagai dan rahim). Dalam Islam, keadilan adalah
“rem” atau pencegah kekuasaan yang kebenaran. Kebenaran adalah merupakan
absolut dari seorang penguasa atau kepala salah satu nama Allah. Dia adalah sumber
negara. kebenaran yang di dalam Alquran disebut
3. Prinsip Keadilan al-haq. Oleh karena itu, Al-Syaukani,
sebagaimana yang dikutip Abd. Muin
Perkataan keadilan sama hal dengan Salim, menyatakan bahwa keadilan adalah
musyawarah yang bersumber dari Alquran.
5 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1- 8

menyelesaikan perkara berdasarkan ajaran 5. Prinsip Pengakuan dan Perlindungan


yang terdapat dalam Alquran dan sunah, terhadap Hak-Hak Asasi Manusia
bukan menetapakn hukum dengan pikiran.22 Dalam Islam hak-hak asasi manusia
Apabila prinsip keadilan dibawa ke bukan hanya diakui tetapi juga dilindungi
fungsi kekuasaan negara, maka ada tiga sepenuhnya. Dalam hal ini ada dua prinsip
kewajiban pokok bagi penyelenggara yang sangat penting yaitu prinsip
negara atau suatu pemerin-tahan sebagai pengakuan hak-hak asasi manusia dan
pemegang kekuasaan, yaitu: 1) Kewajiban prinsip perlindungan terhadap hak-hak
menerapkan kekuasaan negara yang adil, tersebut. Prinsip-prinsip itu secara tegas
jujur, dan bijaksana; 2) Kewajiban digariskan dalam alquran antara lain dalam
menerapkan kekuasaan kehakiman yang surah al-Isra’ (17): 70
seadil-adilnya; dan 3) Kewajiban
penyelenggara negara untuk mewujudkan ُ َ‫آد َم َو ََحَْلنَ ُه ْم ِِف الْبَ ِر َوالْبَ ْح ِر َوَرَزقْ ن‬
‫اه ْم‬ َ ‫َولََق ْد َكَّرْمنَا بَِِن‬
ِ ‫ض ْلنَاهم علَى َكثِ ٍْي ِِمَّن خلَ ْقنَا تَ ْف‬ ِ ِ ِ
ً‫ضْيال‬ َ ْ ْ َ ْ ُ َّ َ‫م َن الطيِبَات َوف‬
suatu tujuan masyarakat yang adil, makmur,
dan sejahtera di bawah keridhaan Allah.
Terjemahnya:
4. Prinsip Persamaan
Dan Sesungguhnya telah Kami
Prinsip persamaan dalam Islam dapat muliakan anak-anak Adam, Kami
dipahami antara lain dari alquran surah al- angkut mereka di daratan dan di lautan,
Hujurat (49): 13 Kami beri mereka rezki dari yang baik-
‫َّاس إِ ََّن َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َوأُنْثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم‬ُ ‫َيأَيًّ َها الن‬
baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas
ِ ‫شعوِب وقَبائِل لِت عارفُوا إِ َّن أَ ْكرم ُكم ِعْن َد‬
‫هللا أَتْ َقا ُك ْم إِ َّن‬ ْ ََ ْ َ َ َ َ َ َ ً ُْ ُ kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.24
‫هللاَ َعلِْي ٌم َخبِْي ٌر‬ Ayat tersebut di atas dengan jelas
Terjemahnya: mengekspresikan kemuliaan manusia yang
Hai manusia, Sesungguhnya Kami di dalam teks Alquran disebut karamah
menciptakan kamu dari seorang laki- (kemuliaan). Hal itu mengandung prinsip
laki dan seorang perempuan dan pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi
menjadikan kamu berbangsa-bangsa manusia sebagai hak-hak dasar yang
dan bersuku-suku supaya kamu saling dikaruniakan Allah kepadanya. Pengakuan
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang dan perlindungan terhadap hak-hak tersebut
yang paling mulia di antara kamu disisi ditekankan pada tiga hal, yaitu: 1)
Allah ialah orang yang paling taqwa di persamaan manusia; 2) martabat manusia;
antara kamu. Sesungguhnya Allah dan 3) kebebasan manusia.
Maha Mengetahui lagi Maha 6. Prinsip Peradilan Bebas
23
Mengenal.
Ayat itu melukiskan bagaimana Prinsip ini berkaitan dengan prinsip
proses kejadian manusia. Allah telah keadilan dan persamaan. Dalam Islam
menciptakannya dari pasangan laki-laki dan seorang hakim memiliki kewenangan yang
wanita. Pasangan yang pertama adalah bebas dalam mengambil keputusan. Hakim
Adam dan Hawa, kemudian dilanjutkan wajib menerapkan prinsip keadilan dan
oleh pasangan-pasangan lainnya melalui persamaan terhadap siapapun berdasarkan
suatu pernikahan atau keluarga. Jadi semua ayat dalam surah al-Nisa’ (4): 58

... ‫ِِبلْ َع ْد ِل‬ ِ ‫ْي الن‬


‫َّاس أَ ْن ََْت ُك ُموا‬ َ ْ َ‫اح َك ْمتُ ْم ب‬ ِ
َ ‫ َوإ َذ‬...
manusia melalui proses penciptaan yang
“seragam” yang merupkan suatu kriterium
bahwa dasarnya semua manusia adalah Terjemahnya:
sama dan memiliki kedudukan yang sama.
Inilah yang disebut prinsip persamaan.
6 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1- 8

… dan (menyuruh kamu) apabila Prinsip ketaatan rakyat telah


menetapkan hukum di antara manusia ditegaskan alquran dalam surah al-Nisa’
supaya kamu menetapkan dengan adil 25 (4): 59
َّ ‫َطْي عُوا هللاَ َواَ ِطْي عُوا‬
‫الر ُس ْو َل َوأ ُْوَِل‬ ِ ‫االذين أَمنُوا أ‬ ِ
ْ َ َ ْ ‫َيأَيُّ َه‬
Dengan demikian putusan hakim
harus mencerminkan rasa keadilan hukum
ِ ‫األَم ِر ِمْن ُكم فَِإ ْن تَنازعتم ِِف شي ٍئ فَرُّدوه إِ ََل‬
‫هللا‬
terhadap siapapun. Prinsip peradilan bebas
ُ ُ َْ ْ ُْ َ َ ْ ْ
dalam Islam bukan hanya sekedar cirri bagi
ِ ِ ‫هلل والْي ِوم األ‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫و‬
suatu negara hukum, akan tetapi juga ia ‫ك َخْي ٌر‬ َ ‫َخ ِر َذل‬ َ َ ‫الر ُس ْول إ ْن ُكْن تُ ْم تُ ْؤمنُو َن ِِب‬ َ
ً‫َح َس ُن ََتْ ِويْال‬
merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan bagi setiap hakim. Peradilan ْ ‫َوأ‬
bebas merupakan persyaratan bagi tegaknya Terjemahnya:
prinsip keadilan dan persamaan hukum. Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
7. Prinsip Perdamaian
amri di antara kamu. kemudian jika
Islam adalah agama perdamaian. kamu berlainan pendapat tentang
Olehnya itu alquran sangat menjunjung sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
tinggi dan mengutamakan perdamaian Allah ( alquran) dan Rasul (sunnahnya),
sebagaimana yang termaktub dalam surah jika kamu benar-benar beriman kepada
al-Baqarah (2): 208 Allah dan hari kemudian, yang

ً‫الس ْل ِم َكافَّة‬ ِ
ِ ‫االذين أَمنُوا ْادخلُوا ِِف‬ demikian itu lebih utama (bagimu) dan
ُ ْ َ َ ْ ‫َيأَيُّ َه‬ lebih baik akibatnya.27
Terjemahnya: Dari ayat di atas dapat dipahami
Hai orang-orang yang beriman, masuk- bahwa “menaati Allah” itu berarti tunduk
lah kamu ke dalam Islam keseluruhan 26 kepada ketetapan-ketetapan Allah, “menaati
Pada dasarnya sikap bermusuhan atau Rasul” ialah tunduk kepada ketetapan-
perang merupakan sesuatu yang terlarang ketetapan Rasul yaitu Nabi Muhammad
dalam alquran. Perang hanya merupakan saw., dan “menaati ulil amri” ialah tunduk
suatu tindakan darurat dan bersifat defensif kepada ketetapan-ketetapan petugas-
atau membela diri. petugas kekuasaan masing-masing dalam
lingkungan tugas kekuasaannya, selama
8. Prinsip Kesejahteraan
ketetapan-ketetapan itu tidak bertentangan
Prinsip kesejahteraan dalam Islam dengan ketetapan Allah dan Rasul-Nya.
bertujuan untuk mewujudkan keadilan
III. KESIMPULAN
sosial dan keadilan ekonomi bagi seluruh
anggota masyarakat atau rakyat. Tugas itu Dari uraian di atas dapat ditarik
dibebankan kepada penyelenggara negara kesimpulan sebagai berikut:
dan masyarakat. alquran telah menetapkan 1. alquran sebagai kitab suci umat Islam
sejumlah sumber-sumber dana untuk mengandung seperangkat prinsip dan
jaminan sosial bagi anggota masyarakat tata nilai etika bagi kehidupan
yang memerlukannya dengan berpedoman bermasyarakat dan bernegara. alquran
pada prinsip keadilan sosial dan keadilan mengajarkan antara lain prinsip-prinsip
ekonomi. Sumber-sumber dana tersebut kekuasaan sebagai amanah, permu-
antara lain adalah : zakat, sadaqah, hibah, syawaratan dalam mencari pemecahan
dan wakaf. Mungkin juga dari pendapatan masalah-masalah bersama, keadilan,
negara seperti pajak, bea, dan lain-lain. persamaan, pengakuan, dan perlin-
dungan terhadap hak-hak asasi manusia,
9. Prinsip Ketaatan Rakyat
peradilan bebas, perdamaian, kesejah-
teraan, dan ketaatan rakyat.
7 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1- 8

2. alquran maupun hadis Nabi tidak meng- Jakarta: RajaGrafindo Persada,


ajarkan sistem pemerintahan tertentu 1995.
yang harus dianut oleh umat Islam. Nabi Ahmad Syafii Maarif, Islam dan Masalah
saw. wafat tanpa meberikan petunjuk Kenegaraan: Studi tentang
tentang bagaimana seharusnya umat Pencaturan dalam Konstituante.
Islam menentukan siapa pemimpin atau Cet. I; Jakarta: LP3ES, 1985.
kepala negara, tentang bagaimana
mengatur hubungan kekuasaan antara al-Maududi, Khalifah dan Kerajaan,
kepala negara dan rakyat, tentang batas diterjemahkan oleh Muhammad
kekuasaan dan masa jabatan kepala al-Baqir. Bandung: Mizan, 1984.
negara, dan tentang dapat atau tidaknya Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
dibebaskan dari jabatannya. Terjemahnya Semarang: Toha
3. Nabi Muhammad saw. sebagai Kepala Putra, 1988.
Negara Madinah telah menerapkan
prinsip-prinsip itu (poin 1) dengan baik Ibnu Kencana Syafi’i, Hukum Tata Negara.
dan sukses, karena: 1) Beliau adalah Cet. I; Jakarta: Dunia Pustaka
tokoh panutan atau uswatun hasanah Raya, 1991.
yang tidak hanya sekedar berbicara Mohammad S. el-Awa, Sistem Politik
tentang ajaran Islam, tetapi ajaran itu dalam Pemerintahan Islam.
beliau wujudkan secara konkret dalam Surabaya: Bina Ilmu, 1983.
kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
2) karakter Nabi saw. sebagai kepala Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum:
negara selalu mencerminkan sikap dan Suatu Studi Tentang Prinsip-
watak sebagai pemimpin yang berjiwa Prinsipnya Dilhat dari Segi
demokrat dan berwibawa sesuai dengan Hukum Islam, Implementasinya
akhlak Islam; dan 3) kesadaran rakyat pada Periode Negara Masinah
sangat tinggi terhadap kewajiban- dan Masa Kini. Cet. I; Jakarta:
kewajiban dan hak-hak mereka. Bulan Bintang, 1992.
4. Sistem Khilafah (suatu pemerintahan Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara:
yang dipimpin oleh seorang Khalifah ajaran, sejarah dan pemikiran
sebagai kepala negara) yang pernah Cet. V; Jakarta: UI-Press, 1993.
diterapkan pada masa Khulafa al-
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu
Rasyidin adalah suatu sistem bernegara
Kenegaraan dalam Fiqih Islam.
yang ideal yang pernah dalam hukum
Cet. II; Jakarta: Bulan Bintang,
dan sejarah Islam. Artinya, baik secara
1991.
teoritis maupun secara empiris sistem itu
pernah ada dalam Islam. Oleh karena itu, Tim Penyusun, Ensiklopedi Nasional
asumsi yang menyatakan bahwa dalam Indonesia, Jilid 16. Cet. I; Jakarta:
Islam tidak ada sistem negara dan Cipta Adi Pustaka, 1991.
pemerintahan adalah tidak benar.
Catatan Akhir:
DAFTAR PUSTAKA 1
Lihat QS. al-Baqarah (2): 208; Depar-
A. Mustari Pide, Pengantar Hukum Tata temen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya
(Semarang: Toha Putra, 1988), h. 50
Negarai. Cet. III; Jakarta: Gaya
2
Media Pratama, 1999. Lihat Munawir Sjadzali, Islam dan Tata
Negara: ajaran, sejarah dan pemikiran (Cet. V;
Abd. Muin Salim, Konsepsi Kekuasaan Jakarta: UI-Press, 1993), h. 1
Politik Dalam Al-Qur’an. Cet. II;
8 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 11, Nomor 1, Januari 2013, hlm 1- 8
3 11
Lihat Tim Penyusun, Ensiklopedi Lihat Ahmad Syafii Maarif, Islam dan
Nasional Indonesia, Jilid 16 (Cet. I; Jakarta: Masalah Kenegaraan: Studi tentang
Cipta Adi Pustaka, 1991), h. 133 Pencaturan dalam Konstituante (Cet. I; Jakarta:
4 LP3ES, 1985), h. 33; dan Muhammad Tahir
Lihat A. Mustari Pide, Pengantar Hukum
Azhary, op. cit., h. 9
Tata Negarai (Cet. III; Jakarta: Gaya Media
12
Pratama, 1999), h. 3 Lihat Munawir Sjadzali, op. cit., h. 28
Lihat Ibnu Kencana Syafi’i, Hukum Tata
5 13
Lihat QS. Ali Imran (3): 26
Negara (Cet. I; Jakarta: Dunia Pustaka Raya, 14
Departemen Agama RI, op. cit., h. 128
1991), h. 11
15
6 Lihat Abd. Muin Salim, op. cit., h. 198
Lihat Muhammad Tahir Azhary, Negara
16
Hukum: Suatu Studi Tentang Prinsip- Departemen Agama RI, op. cit., h. 789
Prinsipnya Dilhat dari Segi Hukum Islam, 17
Ibid., h. 103
Implementasinya pada Periode Negara
18
Masinah dan Masa Kini (Cet. I; Jakarta: Bulan Lihat Mohammad S. el-Awa, Sistem
Bintang, 1992), h. 12 Politik dalam Pemerintahan Islam (Surabaya:
7 Bina Ilmu, 1983), h. 114
Lihat Abd. Muin Salim, Konsepsi
19
Kekuasaan Politik Dalam Al-Qur’an (Cet. II; Lihat al-Maududi, Khalifah dan
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995), h. 84-85 Kerajaan, diterjemahkan oleh Muhammad al-
8 Baqir (Bandung: Mizan, 1984), h. 73
Lihat QS. al-Baqarah (2): 30
20
9 Departemen Agama RI, op cit., h. 144-
Perhatikan firman Allah yang berbunyi: 145.
‫النبيْي‬ ‫ كان الناس أمة واجدة فبعث هللا‬QS. al- 21
Lihat Abd. Muin Salim, op. cit., h. 214
Baqarah (2): 213; dan ‫وماكان الناس إالأمة واجدة‬ 22
Departemen Agama RI, op. cit., h. 847
‫فأجتلفوا‬ QS. Yunus (10): 19 23
Ibid., h. 435
10 24
Lihat T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu Ibid., h. 128
Kenegaraan dalam Fiqih Islam (Cet. II; 25
Ibid., h. 50
Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h. 33
26
Ibid., h. 128

Anda mungkin juga menyukai