Anda di halaman 1dari 10

TRANSPORT IN COMPOSITE SYSTEMS WITHOUT INTERNAL GENERATION

(p. 248- 256)

Hukum Fourier

T2  T1
Qx   k A x
X

Hukum Newton

Q x  h A x Ts  T 
(6.2)
Analogi Listrik
V
Hukum Ohm : R
I
Driving Force
 Re sis tan ce
Laju Alir

Driving Force
 Re sis tan ce
Flux (6.7)
• Tentukan persamaan distribusi suhu untuk setiap padatan dari fig. 6.9
• Tentukan persamaan distribusi fluks untuk setiap padatan dan fluida dari fig. 6.9
• Tentukan persamaan laju alir untuk setiap padatan dan fluida dari fig. 6.9
• Tentukan tahanan untuk setiap perpindahan panas dan fluida yang ada
• Tentukan tahanan totalnya

Penyelesaian:
Padatan 1, terleak pada: x = 0 s/d x = ∆x1
Padatan 2, terleak pada: x = = ∆x1 s/d x = ∆x1+ ∆x2
Padatan 3, terleak pada: x = = ∆x1 + + ∆x2 s/d x = ∆x1+ ∆x2 + + ∆x3
Untuk perpindahan panas dalam arah x, Ax = tetap

Padatan 1
Neraca panas incremental di Padatan 1 pada elemen volume setebal ∆x pada keadaan steadi:
q x1.A x x  q x1.A x x  x 0

Persamaan tersebut kemudian dibagi elemen volume yaitu: A x.∆x, dengan Ax adalah konstan,
sehingga diperoleh:

q x1 x  x  q x1
0
x

x
Diambil nilai: ∆x → 0, dan dengan menggunakan definsi dari derivatif akan menghasilkan
persamaan difererensial fluks, yaitu:
dq x1
0
dx
dqx1  0

 dq x1  C1

qx1 = C1
dT
Dengan menggunakan: Persamaan Hukum Fourier: q x1  k1 maka:
dx
dT
 k1  C1
dx
C1
dT   dx
k1
Keadaan batas:
1. x = 0 → T = T1
2. x=x →T=T
3. x = ∆x1 → T = T2
Dengan keadaan batas 1 dan 2, diperoleh:
T x
C1
 dT  
T1
k1 0
dx

C1
T  T1   x ………… (a)
k1

Dengan keadaan batas 1 dan 3, diperoleh:


T2 x1
C1
 dT  
T1
k1  dx
0

C1
T2  T1   x1 ………… (b)
k1

Maka untuk mendapatkan persamaan distribusi suhu, dengan cara membagi persamaan (a)
dengan (b), sehingga diperoleh:
C1
x 
T  T1 k

T2  T1 C
 1 x1
k
T  T1 x

T2  T1 x1

T  T1  T2  T1 
x
x1

Menentukan persamaan distribusi fluks panas:


dT
 Dengan menggunakan persamaaan hukum Fourier: q x1  k1
dx

dT  T2  T1 
dx
x1


dT T  T1 
  2
dx x1

dT
q x 1   k1
dx
T1  T2
q x1  k 1
x1
 Atau dengan: qx1 = C1, dengan C1 diperoleh dari persamaan (b):
C1
T2  T1   x1 ………… (b)
k1

T1  T2
C1  k1
x1

T1  T2
q x1  k 1
x1

Persamaan laju alir panas: x = ∆x1  Q x x  x1


 Qx

Q x  k1.A x .
T1  T2  T1  T2 

x1 k ,1

x1
Dengan:  k ,1 
k1.A x

Padatan 2
Neraca panas incremental di Padatan 2 pada elemen volume setebal ∆x pada keadaan steadi:
q x 2 .A x x  q x 2 .A x x  x 0

Persamaan tersebut kemudian dibagi elemen volume yaitu: A x.∆x, dengan Ax adalah konstan,
sehingga diperoleh:

qx2 x  x  qx2
0
x

x
Diambil nilai: ∆x → 0, dan dengan menggunakan definsi dari derivatif akan menghasilkan
persamaan difererensial fluks, yaitu:
dqx 2
0
dx
dqx 2  0

 dq x 2  C 2

qx2 = C2
dT
Dengan menggunakan: Persamaan Hukum Fourier: q x 2  k 2 maka:
dx
dT
 k2  C2
dx
C2
dT   dx
k2
Keadaan batas:
4. x = ∆x1 → T = T2
5. x=x →T=T
6. x = ∆x1+∆x2 → T = T3
Dengan keadaan batas 4 dan 5, diperoleh:
T x
C2
 dT  
T2
k2  dx
x1

T  T2  
C2
x  x1  ………… (c)
k2

Dengan keadaan batas 4 dan 6, diperoleh:


T3 x1  x 2
C2
 dT  
T2
k2  dx
x1

C2
T3  T2   x 2 ………… (d)
k2

Maka untuk mendapatkan persamaan distribusi suhu, dengan cara membagi persamaan (c)
dengan (d), sehingga diperoleh:
T  T2

x  x1 
T3  T2 x 2

Menentukan persamaan distribusi fluks panas:


dT
 Dengan menggunakan persamaaan hukum Fourier: q x 2  k 2
dx

dT  T3  T2 
dx
x 2


dT T  T2 
  3
dx x 2

dT
q x 2  k 2
dx
T2  T3
qx2  k2
x 2

 Atau dengan: qx2 = C2, dengan C2 diperoleh dari persamaan (d):


C2
T3  T2   x 2 ………… (d)
k2

T2  T3
C2  k 2
x 2
T2  T3
qx2  k2
x 2

Persamaan laju alir panas: x = ∆x1+∆x2  Q x x  x1 x 2


 Qx

Q x  k 2 .A x .
T2  T3  T2  T3 

x 2 k , 2

x 2
Dengan: k , 2 
k 2 .A x

Padatan 3
Neraca panas incremental di Padatan 3 pada elemen volume setebal ∆x pada keadaan steadi:
q x 3 .A x x  q x 3 .A x x  x 0

Persamaan tersebut kemudian dibagi elemen volume yaitu: Ax.∆x, dengan Ax adalah konstan,
sehingga diperoleh:

q x3 x  x  q x3
0
x

x
Diambil nilai: ∆x → 0, dan dengan menggunakan definsi dari derivatif akan menghasilkan
persamaan difererensial fluks, yaitu:
dqx 3
0
dx
dq x 3  0

 dq x 3  C3

qx3 = C3
dT
Dengan menggunakan: Persamaan Hukum Fourier: q x 3  k 3 maka:
dx
dT
 k3  C3
dx
C3
dT   dx
k3

Keadaan batas:
7. x = ∆x1+∆x2 → T = T3
8. x=x →T=T
9. x = ∆x1+∆x2 +∆x3 → T = T4
Dengan keadaan batas 7 dan 8, diperoleh:
T x
C3
 dT  
T3
k3  dx
x1 x 2

T  T3  
C3
x  x1  x 2  ………… (e)
k3

Dengan keadaan batas 7 dan 9, diperoleh:


T4 x1 x 2 x 3
C3
 dT  
T3
k3  dx
x1 x 2

C3
T4  T3   x 3 ………… (f)
k3

Maka untuk mendapatkan persamaan distribusi suhu, dengan cara membagi persamaan (e)
dengan (f), sehingga diperoleh:
T  T3 x  x1  x 2 

T4  T3 x 3

Menentukan persamaan distribusi fluks panas:


dT
 Dengan menggunakan persamaaan hukum Fourier: q x 3  k 3
dx

dT  T4  T3 
dx
x 3


dT T  T3 
  4
dx x 2

dT
q x 3  k 3
dx
T3  T4
q x3  k 3
x 3

 Atau dengan: qx3 = C3, dengan C3 diperoleh dari persamaan (f):


C3
T4  T3   x 3 ………… (f)
k3

T3  T4
C3  k 3
x 3

T3  T4
q x3  k 3
x 3

Persamaan laju alir panas: x = ∆x1+∆x2+∆x3  Qx x x1 x 2 x 3


 Qx
Q x  k 3 .A x .
T3 T4  T3  T4 

x 3 k ,3

x 3
Dengan:  k ,3 
k 3 .A x

Untuk fluida panas:

Q x  h i A x Ti  T1  
Ti  T1 
h ,i

1
Dengan:  h ,i 
hi Ax

Untuk fluida dingin:

Q x  h o A x T4  To  
T4  To 
h ,o

1
Dengan:  h ,o 
ho Ax

Sehingga didapat:
Fluida Panas: Qx h ,i  Ti  T1
Padatan 1 : Qx k ,1  T1  T2
Padatan 1 : Qx k , 2  T2  T3
Padatan 3 : Qx k ,3  T3  T4
Fluida Dingin: Qx h ,o  T4  To +
Qx h ,i  k ,1  k , 2  k ,3  h ,o   Ti  To

Qx h ,i  k ,1  k , 2  k ,3  h ,o   Ti  To

Ti  To
Qx 
h ,i  k ,1  k , 2  k ,3  h ,o

Ti  To
  h ,i   k ,1   k , 2   k ,3   h ,o
Qx

h ,i  k ,1  k , 2  k ,3  h ,o total

Ti  To 1 x1 x 2 x 3 1
     ……. (6.21)
Qx h i A x k1.A x k 2 .A x k 3 .A x h o A x

Atau dalam fluks panas:


Ti  To 1 x1 x 2 x 3 1
     ……. (6.22)
qx hi k1 k2 k3 ho
Soal Latihan:
1. Pelajari example 6.4 (p. 249-250)
2. Pelajari example 6.5 (p. 254-256)

Anda mungkin juga menyukai