Anda di halaman 1dari 7

PENAMBANGAN

Dalam perencanaan penambangan BGI di suatu daerah, akan erat


hubungannya dg perencanaan pengembangan daerah tsb,
Sehingga perencanaan BGI harus ditinjau dari segala aspek :
-aspek geografis : kondisi penduduk setempat, iklim, vegetasi,
topografi, kesampaian daerah
-Aspek lingkungan
-Aspek teknis : cadangan, sasaran produksi, waktu kerja,persiapan
penambangan dan operasi penambangan.
1. Persiapan Penambangan : terdiri atas :
1). Persiapan non fisik :
a. Perijinan
b. Kondisi sosial ekonomi
c. Sifat fisik batuan
d. Geografi dan keadaan cuaca
e. Pembayaran ganti rugi tanaman
f. Struktur Organisasi.
2). Persiapan Fisik:
a. Pembebasan lahan
b. Pembuatan jalan masuk lokasi
c. Pembuatan sarana fisik
d. Penyediaan peralatan tambang
e. Penentuan jadwal kerja
Perijinan :
Dengan adanya otonomi daerah maka tiap daerah
PerDa nya berbeda-beda . Maka surat ijin yang
diperlukan antara lain :
1. SIUP dikeluarkan oleh Bupati. Maka pengelola harus
menyiapkan persyaratan :
• Surat ijin tempat usaha.
• Tanda pembayaran pajak
• Surat ijin penggunaan jalan umum
• Surat pernyataan tidak berkeberatan dari ex
pemilik tanah dan penduduk disekitar proyek
penambangan.
• Surat persetujuan pengangkatan Kepala/wakil kepala
Teknik Pertambangan.Untuk permohonan surat
sesuai dengan aturan yg berlaku di daerah setempat.
2. Surat Ijin Tenaga Kerja.
Untuk perusahaan yang mempekerjakan lebih dari
50 orang, maka harus ada surat ijin tenaga kerja. Surat
ijin ditujukan ke Departemen Tenaga Kerja daerah
setempat. Untuk jam kerja perusahaan yg > 7 jam per
hari harus ada surat ijin dari pihak keamanan setempat
(Kejaksaan, Koramil, KODIM, Kepolisian).

Struktur organisasi dan tenaga kerja.


Setelah dibuat perencanaan operasi dengan sistimatis,
maka dapat disusun :
a. Metode penambangan dan cara pengolahan .
b. Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan
c. Volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dari berbagai
tingkat keahlian, berdasarkan kriteria di atas.
PERSIAPAN FISIK :

1. Pembebasan lahan
 Bila lahan yg akan ditambang merupakan lahan hutan jati,
hutan sengon, perladangan, persawahan maka perlu :
 Peraturan Mendagri No 5 Th 1974 ttg penyediaan dan
pemberian tanah untuk keperluan swasta.
 Peraturan Mendagri No 15 th 1975 ttg tatacara pembebasan
tanah.
Shg pengusaha harus mendapat ijin dari penduduk setempat.
Kemudian dibentuk panitia terdiri : unsur pemerintah, instansi
terkait, masyarakat setempat dan pengusaha.

OPERASI PENAMBANGAN

1. Rencana Operasi Penambangan :


a. Pembuatan jalan masuk tambang.
b. Pembuatan fasilitas kantor dll.
c. Penentuan titik awal penambangan
d. Penentuan tempat penimbunan tanah pucuk dan over burden.
PENAMBANGAN

Berdasarkan sifat, kondisi BGI dan tujuan penambangan,


maka penambangan ada beberapa jenis :
a. Tambang semprot (kaolin, pasir besi utk semen),
menggunakan monitor dan air sehingga hasil berupa
slurry.
b. Frasch Method (sulfur). Penambangan ini dilakukan
terhadap bahan galian yang mudah larut oleh air panas
c. Tradisional (batugamping, feldspar) penambangan
menggunakan alat ganco, cangkul linggis.
d. Tambang mekanis, alatnya seperti power shovel, Back
hoe (gamping lunak, lempung/tanah liat, sirtu , pasir
sungai)
e. Peledakan (andesit, batugamping, granit dll) peledakan
ada dua :
Peledakan dengan hasil,hancuran
Peledakan dengan hasil block (free splitting)
f. Gergaji kawat
a. Tambang semprot
Alat yang digunakan monitor, dengan cara memberaikan
pasir dengan semprotan air bertekanan tinggi yg
dihasilkan dari monitor.
Penambangan kaolin dilakukan dengan tambang semprot,
dan pengolahannya digunakan bak bertingkat.

b. Frasch Method.
Penambangan dengan cara ini dilakukan pemboran
dengan 4 pipa bor yg diameternya berbeda. Pada
penambangan ini dilakukan penginjeksian air panas
temperatur 160o C ke dalam lapisan sulfur yang
mempunyai kedalaman 150 – 170 m.Air panas berfungsi
untuk melarutkan belerang. Diameter pipa 3 – 20 cm.
Setiap pipa mempunyai fungsi berbeda-beda :
1). Pipa paling luar berfungsi sebagai selubung (cassing).
2). Pipa ke dua menyalurkan air panas, pada ujung pipa
bawah diberi lubang-2 untuk mengeluarkan air panas.
3) Pipa ketiga untuk mengalirkan larutan belerang dari
bawah ke atas.
4) Pipa ke 4 (paling dalam) untuk memasukkan udara
bertekanan tinggi ke dalam lubang bor, dan untuk
mengangkat larutan belerang.

Cara penambangan :
a. Air panas dimasukkan melalui pipa ke dua menuju
lapisan batuan pembawa belerang untuk melartutkan
endapan belerang. Lelehan belerang akan bergerak ke
bawah melalui pori-2 batuan dan berubah menjadi cairan
belerang menuju bagian bawah lubang bor.
b. Melalui pipa ke 4 masukkan udara bertekanan tinggi
untuk menekan cairan belerang masuk ke pipa ke 3 dan
mengalir ke permukaan. Kecepatan aliran udara diatur
sesuai dengan kecepatan pelelehan belerang. Apabila
aliran belerang tidak lancar, kedalam pipa ke 3
dimasukkan air panas sehingga alur cairan belerang
dapat lancar kembali.

Anda mungkin juga menyukai