Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

DOSEN PEMBIMBING
YARMIS SYUKUR, M.Pd., Kons.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
NUR FATIMAH WIRTI ( 20086253 )
HERDIO NANDA SAPUTRA ( 20087260 )

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah bimbingan dan konseling
yang berjudul, " Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus Jenis Layanan ".

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Dan Konseling.
Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis banyak menghadapi kendala, namun berkat
bantuan dan motivasi dari berbagai pihak maka makalah ini dapat terwujud.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua
yang telah memberi doa dan dorongan yang sangat luar biasa, kepada ibu Yarmis Syukur,
M.Pd., Kons. selaku Dosen mata kuliah bimbingan dan konseling serta teman-teman
seperjuangan yang telah membantu terwujudnya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca di kemudian hari.

Padang, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Pengertian Bimbingan Konseling Pola 17 plus .................................................... 3

B. Fungsi Bimbingan Konseling Pola 17 plus ........................................................... 3

C. Jenis Pelayanan Bimbingan Konseling Pola 17 plus (Lanjutan) ......................... 5

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk
menyelenggarakan pendidikan bagi warga masyarakat. Arah pembentukan lembaga
ini yaitu memberikan kemudahan pencapaian perkembangan yang optimal terhadap
peserta didik. Untuk mencapai perkembangan diri yang optimal, dalam kelembagaan
sekolah diwujudkan dengan adanya bidang pelayanan pendidikan, salah satunya
adalah pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya penjelasan dari Prayitno dan Amti (2004: 114), bahwa: Tujuan umum
bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri
secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada
(seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai
dengan tuntutan positif lingkungannya.
Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK)
di sekolah memperoleh perbendaharaan istilah baru, yaitu BK Pola-17 (Prayitno,
2004: i). BK Pola-17 merupakan pola dasar dalam BK yang dilaksanakan di
lingkungan sekolah. Pola ini meliputi empat bidang bimbingan, tujuh layanan BK,
dan lima kegiatan pendukung BK. Dengan berkembangnya zaman, pada abad ke-21
BK Pola-17 berkembang menjadi BK Pola 17 Plus. Hal ini dikarenakan adanya
pengembangan sasaran pelayanan BK yang lebih luas. Butir-butir pokok BK Pola-17
Plus meliputi keterpaduan mantap tentang pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas,
serta landasan BK; enam bidang pelayanan BK; sembilan jenis layanan BK; enam
kegiatan pendukung BK; serta format pelayanan yang mencakup format individual,
kelompok, klasikal, lapangan, dan politik.
BK Pola-17 Plus menjadi bidang tugas bagi konselor sekolah dalam pelayanan
konseling. Salah satu jenis layanan pada BK Pola-17 Plus adalah layanan konsultasi.
Layanan konsultasi dalam BK Pola-17 Plus merupakan pengembangan dari layanan
pada BK Pola 17. Layanan konsultasi merupakan hal yang baru bagi BK di Sekolah,
khususnya bagi konselor sekolah. Untuk itu konselor perlu pemahaman yang
mendalam tentang layanan konsultasi agar tercapai keberhasilan pelaksanaan layanan.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Bimbingan Konseling Pola 17 plus?
b. Bagaimana Fungsi Bimbingan Konseling Pola 17 plus?
c. Apa saja Jenis Pelayanan Bimbingan Konseling Pola 17 plus (Lanjutan)?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca mampu
memahami tentang bimbingan konseling pola 17 plus,terutama tentang apa saja
bidang-bidang layanan yang terdapat dalam BK pola 17 plus.
a. Dapat mengetahui pengertian Bimbingan Konseling Pola 17 plus
b. Mengetahui apa Fungsi Bimbingan Konseling Pola 17 plus itu
c. Mengetahuin jenis – jenis Pelayanan Bimbingan Konseling Pola 17 plus
(Lanjutan)

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Konseling Pola 17 Plus
Bimbingan dan konseling pola 17 Plus adalah progam bimbingan dan
konseling/ pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9
layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku. Secara
umum tujuan pola bimbingan dan konseling 17 Plus adalah Memberikan arah kerja/
sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK/ konselor, membantu peserta didik
mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri
dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan
tuntutan kerja.

B. Fungsi Bimbingan Konseling Pola 17 plus


Pola umum bimbingan konseling di sekolah sering disebut dengan BK Pola
17. Disebut BK Pola 17 karena di dalamnya terdapat tujuh belas butir pokok yang
amat perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah. Pola
umum bimbingan konseling meliputi keseluruhan kegiatan bimbingan konseling yang
mencakup bidang-bidang bimbingan, jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan konselih. Seluruh kegiatan bimbingan konseling di sekolah ditujukan
terhadap seluruh peserta didik yang secara langsung menjadi tanggung jawab guru
pembimbing atau guru kelas. Pelayanan bimbingan konseling di sekolah dilaksanakan
secara terprogram, teratur, dan berkelanjutan. Pelaksanaan program-program itulah
yang menjadi wujud nyata dari diselenggarakannya kegiatan bimbingan konseling di
sekolah.
Adapun fungsi pola Bimbingan dan Koseling 17 Plus adalah sebagai berikut.
 Fungsi pemahaman,
Fungsi bimbigan dan konseling yang menghasilkan pemahaman
tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam rangka pengembangan siswa
dan pemahaman tentang lingkungan. Fungsi pemahaman juga merupakan
fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman
terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
3
 Fungsi pencegahan,
Fungsi bimbingan dan konseling yang berupaya mencegah peserta
didik agar tidak mengalami sesuatu kesulitan atau pun menemui permasalahan
yang dapat mengganggu, menghambat dalam proses perkembangan peserta
didik. Fungsi pencegahan atau preventif juga merupakan fungsi yang berkaitan
dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah
yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami
oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada
konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah
pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah
yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah
terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya
minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan
pergaulan bebas (free sex).
 Fungsi perbaikan,
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik
mengubah hal yang kurang baik menjadi lebih baik serta dapat mengatasi
berbagai permasalahan yang di hadapi.
 Fungsi penyembuhan,
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini
berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial
teaching. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan
informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain
storming), home room, dan karyawisata.
 Fungsi pemeliharaan,
Fungsi bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk menjaga agar
perilaku peserta didik yang sudah baik jangan sampai rusak kembali.
 Fungsi pengembangan,
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa untuk
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta

4
didik. Fungsi pengembangan juga merupakan fungsi bimbingan dan konseling
yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel sekolah lainnya
secara sinergi sebagai team work berkolaborasi atau bekerjasama
merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan
berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas
perkembangannya.
 Fungsi penyaluran,
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik untuk
memilih dan memantapkan penguasaan karier yang sesuai dengan bakat,
minat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian peserta didik.
 Fungsi penyesuaian,
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, keluarga, sekolah dan
masyarakat secara optimal.
 Fungsi adaptasi,
Fungsi bimbingan dan konseling yang membantu staf sekolah untuk
mengadaptasikan program pengajaran dengan minat, kemampuan, serta
kebutuhan peserta didik.

C. Jenis Pelayanan Bimbingan Konseling Pola 17 plus (Lanjutan)


6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan
pengembangan.
7. Layanan Konseling Kelompok

5
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan
untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang
dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok
berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
8. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta
didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses
penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan
konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang
membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi
sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada
klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang
diberikan orang lain.
Layanan konsultasi adalah layanan konseling ynag dilaksanakan oleh
konselor terhadap seorang pelanggan di sebut konsulti yang memungkinkan
konsulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu
dilaksanakannya dalam menangani kondisi dan/atau permasalahan pihak
ketiga. konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format
tatap muka antara konsultan dan konsulti.
Konsultasi dapat dilaksanakan diberbagai tempat dan berbagai
kesempatan, seperti disekolah atau dikantor tmpat konsultan bekerja,
dilingkungan keluarga yang mengundang konselor, ditempat konselor praktik
mandiri (privat) atau tempat-tempat lain yang dikehendaki konsulti dan
disetujui konselor. dimanapun konsultasi diadakan, suasana yang tercipta
haruslah relaks dan kondusif serta memungkinkan terlaksananya asas-asas
konseling dan teknik-teknik konsultasi.
Tujuan Layanan konsultasi bertujuan agar konsulti dengan
kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan /alat permasalahan yang
dialami pihak ketiga.

6
Asas Tiga etika dasar konseling, yaitu, kerahasiaan, kesukarelaan dan
keputusan diambil oleh klien sendiri. sepenuhnya berlaku pada proses
konsultasi.

9. Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan
antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.
10. Layanan Advokasi
Adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli
untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau
mendapat perlakuan yang menyalahi hak-haknya. Salah satu fungsi umum
konseling adalah fungsi advokasi yang artinya membela hak seseorang yang
tercederai. sebagaimana diketahui bahwa setiap orang memiliki berbagai hak
yangs ecraa umum dirumuskan didalam dokumen HAM.
Fungsi advokasi dalam konseling berupaya memberikan bantuan agar
hak-hak keberadaan, kehidupan dan perkembangan orang atau individu atau
klien yang bersangkutan kembali memperoleh hak-haknya yang selama ini
dirampas, dihalangi, dihambat, dibatasi atau dijegal.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling pola 17 Plus adalah progam bimbingan dan
konseling/ pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9
layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
Pola umum bimbingan konseling di sekolah sering disebut dengan BK Pola
17. Disebut BK Pola 17 karena di dalamnya terdapat tujuh belas butir pokok yang
amat perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah.
Adapun fungsi pola Bimbingan dan Koseling 17 Plus adalah sebagai berikut.
 Fungsi pemahaman,
 Fungsi pencegahan,
Fungsi perbaikan,
 Fungsi penyembuhan,
 Fungsi pemeliharaan,
 Fungsi pengembangan,
 Fungsi penyaluran,
 Fungsi penyesuaian,
 Fungsi adaptasi,
Adapun tujuan layanan yang memiliki 5 jenis layanan Lanjutan adalah untuk
memudahkan peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan masalah masalah
yang dihadapi dan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/08/layanan-konsultasi-bimbingan-dan-
konseling-pola-17-plus/
Direktorat PPTK dan KPT. 2004. Dasar Standardisasi Profesi Konseling. Jakarta: Bagpro
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Gunarsa, Singgih. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Kartadinata, dkk. 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam
Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas.
https://tongkrongankutubuku.blogspot.com/2017/10/makalah-bimbingan-konseling-model-
dan.html
https://www.coursehero.com/file/70141029/Makalah-pendekatan-dan-model-pelayanan-BK-
17-plusdocx/

Anda mungkin juga menyukai