Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putra Arif Wicaksana

NIM : 1905101050069
1. Karena tanaman tidak mampu menyerap nutrisi dari udara secara langsung, tanah adalah
satu-satunya alat untuk memperoleh nutrisi penting ini. Jika tanah kekurangan nitrogen,
diperlukan pupuk untuk meningkatkan kadar nutrisi. Konsentrasi besar sumber kalium
terjadi jauh di bawah permukaan tanah (seringkali sekitar satu kilometer) dan jauh di luar
jangkauan akar tanaman.

Selain meningkatkan unsur hara, pupuk juga bisa menyingkirkan hama di tanaman. Jika
takaran pupuk yang digunakan tanaman sesuai, maka tanaman yang di rawat akan lebih
kuat terhadap serangan hama tanaman yang dapat menyebabkan tanaman menjadi rusak.
Selanjutnya, pupuk juga bertindak untuk memanipulasi tanah di sekitar tanaman. Pada
akhirnya, tanaman yang dirawat akan berkembang secara maksimal. Lalu, peranan pupuk
untuk tanaman adalah merangsang pertumbuhan akar, daun, dan batang. Penggunaan
pupuk yang tepat dapat memengaruhi proses rangsangan akar, daun, dan batang, sehingga
tanaman tumbuh lebih rimbun.

Berbeda dalam alam yang bebas dari pengaruh manusia, perkembangan tanaman
seimbang dengan pelapukan batu-batuan dan pelapukan sisa-sisa organisme. Dan juga
karena unsur hara pada tanah di hutan tetap terjaga kesuburannya dan secara alami
banyak terbentuk kompos dari material organik.

2. Konsep Sustainable Agriculture-System (SAc-S) adalah rancang bangun sebagai


alternatif baru dalam pelestarian lingkungan hidup yang bersifat visioner untuk
pembangunan berkelanjutan dan upaya penanganan masalah perkotaan. Konsep ini
menggabungkan antara gedung vertikal dan ruang untuk bercocok tanam sehingga dapat
mengatasi krisis pangan serta mensiasati minimnya lahan di daerah perkotaan sehingga
pembangunan berkelanjutan dapat terwujud.

Konsep Sustainable Agriculyure System yaitu :


a. Manusia, Kehidupan sosial manusia, keberlanjutan ekologi alam, atau pilar triple-
p. Segitiga pilar pembangunan (pertanian berkelanjutan) dimensi ekonomi
berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh
dengan setidaknya mempertahankan aset produktif yang menjadi basis dalam
memperoleh pendapatan tersebut. Yang menjadi indikator utama dalam dimensi
ekonomi ini ialah tingkat efisiensi ekonomi, dan daya saing juga besaran dan
pertumbuhan nilai tambah termasuk dalam hal laba, serta stabilitas ekonomi.
b. Dimensi Sosial, dimensi sosial merupakan orientasi kerakyatan, ini berkaitan
dengan kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh
kehidupan sosial yang harmonis yaitu tercegahnya terjadinya konflik sosial,
preservasi keragaman budaya serta modal sosio-kebudayaan, termasuk dalam hal
perlindungan terhadap suku minoritas.
c. Dimensi Lingkungan, dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan
stabilitas ekosistem alam yang mencakup sistem kehidupan biologis dan materi
alam. Dalam hal ini mencakup terpeliharanya keragaman hayati dan daya lentur
biologis atau sumberdaya genetik, sumber air dan agroklimat, sumberdaya tanah,
serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

3. Gejala defisiensi/kekurangan unsur hara yang timbul pada jaringan tanaman ialah :
a. Kekurangan fosfor akan memicu rontoknya daun. Sebelumnya daun menunjukkan
gejala muculnya warna kemerahan atau keunguan sebagai akibat pembentukan
anthocyanin. Meskipun P tidak mobil di dalam tanah, namun mobil di dalam
tanaman, sehingga gejala kekurangan P diawali pada daun yang tua dengan
pertumbuhan tanaman yang kerdil.
b. Pada kalium, ditandai dengan munculnya bercak-bercak kuning pada daun, diikuti
dengan mati/ "mengeringnya" ujung dan pinggiran daun. Kejadian ini dimulai
dari bagian tanaman yang lebih tua.
c. Kekurangan kalsium menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel apikal pada tunas
dan daun. Hal ini menyebabkan tunas dan daun mati. Keadaan ini sering diawali
dengan matinya ("mengeringnya") pinggiran daun muda
d. Pada magnesium, ditunjukkan oleh muculnya bercak-bercak berwarna kuning
pada daun. Dimulai pada daun-daun yang lebih tua kemudian diikuti pada daun-
daun lebih muda
e. Gejala kekurangan Mo ditunjukkan dengan adanya bintik-bintik kuning diantara
tulang daur pada daun lebih tua terlebih dahulu. Selanjutnya diikuiti dengan
terbentuknya warna coklat pada pinggiran daun
f. Kekurangan boron biasanya ditandai pada tempat pertumbuhan tunas. Titik
tumbuh (tunas) jika defisiensi B akan mati. Tanaman selanjutnya akan
membentuk tunas samping, yang kemudian akan mati pula dengan cepat
g. Kekurangan unsur klour (Cl) jarang memperlihatkan gejala karena di dalam
tanaman unsur ini sangat mobil. Pada beberapa jenis tanaman, ditunjukkan bahwa
jika kekurangan Cl, perkembangan tanaman akan terhambat dan daunnya
mengecil. Kekurangan Cl sering terjadi di pada tanah masam. Tanaman yang
banyak membutuhkan Cl adalah kelapa.
h. Karbon dioksida (CO2 ) merupakan bahan baku utama untuk fotosintesis
tanaman. Oleh karena itu, jika kekurangan CO2 , maka tanaman daun tumbuh
kecil-kecil, pertumbuhan lambat, dan munculnya deposit kasar keputihan pada
permukaan daun sebagai akibat proses dekalsifikasi biogenik.
i. Air merupakan komponen penyusun tubuh tanaman yang paling besar (75-95 %)
dan bersama dengan CO2 terlibat sebagai bahan utama untuk fotosintesis. Oleh
karena itu, jika kekurangan air tanaman tidak dapat melangsungkan hidupnya.
Gejala kekurangan air pada awalnya tanaman akan mengalami krlorosis
(menguning) dan jika makin parah maka tanaman akan layu dan kering.
j. Nitirogen merupakan unsur mobil didalam tanaman, oleh karena itu gejala
kekurangannya akan dimulai pada daun-daun yang lebih tua. Gejalanya berupa
menguningnya daun. Kadangkadang disertai dengan berubahnya warna daun
menjadi kemerahan sebagai akibat terbentuknya "anthocyanin"

Anda mungkin juga menyukai