PERTEMUAN KE 3
HUKUM & LINGKUNGAN BISNIS
AZFA MUTIARA AHMAD PABULO
Pengertian Perjanjian
Istilah perjanjian berasal dari bahasa inggris yaitu contract, sebelumnya
perlu diketahui pengertian perjanjian pada umumnya. Menurut Subekti dalam Ali
dan Poernama (2016:1) mengemukakan bahwa, “Suatu kontrak atau perjanjian
adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada orang atau di mana dua
orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal”.
Menurut Rijan dan Koesoemawati (2009:5) mengemukakan bahwa,
“kesepakatan antar dua orang atau lebih tentang sesuatu hal, baik dibuat secara
tertulis atau lisan”.
Menurut Subekti dalam Setiawan (2016:1) mengemukakan bahwa
“perikatan dikatakan sebagai hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak,
berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut suatu hal dari pihak yang lain
dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan perjanjian adalah
kesepakatan antara dua pihak atau dua orang yang sudah disepakati bersama.
2
Pembentukan Perjanjian
Hansen (2015:37) memberi batasan bahwa,”Sebuah perjanjian dapat
terbentuk apabila terjadi sebuah penawaran (offer) yang diberikan oleh satu
pihak dan kemudian diterima (acceptance) oleh pihak lainnya”. Tetapi agar
perjanjian itu memiliki kekuataan hukum, maka perjanjian tersebut harus
memenuhi syarat-syarat sahnya sebuah perjanjian.
Perjanjian Sewa-menyewa
3. Bentuk perjanjian
a. Akta otentik
Akta otentik adalah perjanjian atau kontrak atau akta yang dibuat oleh
dan ditandatangani dihadapan pejabat yang berwenang. Pejabat
berwenang di sini antara lain notaris, Pejabat Akta Tanah (PPAT), Kepala
Kantor Urusan Agama (KUA), Kepala Kantor Catatan Sipil, dan lain
sebagainya.