Anda di halaman 1dari 27

DESAIN KEMASAN DAN LABELING

PRODUK PAKAN

Gerson F. Bira, S.Pt., M.Si


MENGATASI MASALAH TANPA MASALAH

SETIA SETIAP SAAT

MELAYANI LEBIH SUNGGUH


PENDAHULUAN
• Desain kemasan harus sesuatu yang dibuat
menarik sehingga mampu menarik calon pembeli,
menampilkan produk yang siap jual, informative,
komunikatif, dan menciptakan rasa butuh
terhadap produk yang dihasilkan
Kompetensi khusus dari modul ini adalah :

• Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pentingnya desain


kemasan bagi pemasaran produk pakan jadi yang dilakukan
dalam suatu industri pakan.
• Mahasiswa mampu menjelaskan peranan labeling dalam
kemasanpakan jadi yang dihasilkan dalam suatu industri pakan
bagi pemasaran produknya.
• Mahasiswa mampu menjelaskan tentang cara-cara membuat
desain grafis pada kemasan sehingga dapat menarik minat
pembeli yang biasa dilakukan dalam suatu industri pakan.
• Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai cara membuat
labeling pada kemasan bahan pakan yang diproduksi dalam
suatu industri pakan sehingga dapat menarik minat pembeli.
• Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai faktor yang
mempengaruhi desain grafis dan labeling pada kemasan produk
pakan jadi yang biasa dilakukan dalam suatu industri pakan.
DESAIN KEMASAN
• Pengertian Desain Grafis.
Desain merupakan seluruh hasil proses pemikiran dan
perasaan yang akan menciptakan sesuatu, dengan
menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk
memenuhi kebutuhan manusia
Desain adalah konsep pemecahan masalah rupa, warna,
bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang
diungkapkan dalam gambar dan bentuk
Suatu kemasan yang menarik, biasanya telah melalui
penelitian dalam waktu lama tentang selera konsumen
dimana selera konsumen itu akan diterjemahkan dalam
desain grafis pada kemasan dengan menggunakan teknik-
teknik pewarnaan dan grafis cetakan, yang tergantung pada
keahlian desainer, jenis tinta, material, dan pencetak
Faktor-faktor Penting dan Persyaratan Desain Kemasan

• Mampu Menarik Calon Pembeli


Menarik perhatian calon pembeli dilakukan melalui
indra penglihatan yaitu mata, karena itu penampilan
kemasan merupakan hal yang terpenting. Penampilan
kemasan harus dapat menangkap semua aspek visual
termasuk bentuk, gambar-gambar yang khusus,
warna, ilustrasi, huruf, merek dagang, logo dan tanda-
tanda lainnya pada disain.
Penampilan kemasan menggambarkan sikap laku
perusahaan dalam mengarahkan produknya.
Kurangnya perhatian terhadap kualitas produk, dan
desain kemasan yang tidak menarik menyebabkan
konsumen ragu dalam membeli produk tersebut.
• Menampilkan produk yang siap dijual
Setelah kemasan berhasil menarik perhatian calon pembeli,
kemasan harus menampilkan produk pada suatu keadaan yang
siap dijual
Untuk itu gambaran-gambaran yang terbaik dari bahan yang
dikemas perlu ditonjolkan untuk menyatakan bahwa produk
tersebut memang disajikan untuk memenuhi kebutuhan utama
dari calon pembeli karena produk tersebut dapat memuaskan
pembeli
Desain kemasan perlu menunjukkan sasaran dari produk yang
dijual, misalnya untuk kelompok usia (makanan bayi, deperti
susu formula), jenis kelamin, atau kelompok etnis.
Menurut Raphael (1969) hampir 70% dari pembelian barang di
toko swalayan adalah hasil pengambilan keputusan sejenak
ketika pembeli berada di toko tersebut, 50% dari semua
pembelian di toko swalayan terjadi karena dorongan hati
Contoh dapat dilihat pada kemasan-kemasan biskuit tertentu,
tidak hanya diberi ilustrasi yang realitis, tetapi digambarkan
bersama-sarna dengan makanan kecil lainnya yang mengundang
selera
• Informatif dan komunikatif
 Kemasan yang gagal dalam fungsinya menyebabkan
produk yang dihasilkan untuk dijual tidak akan laku
dipasaran sehingga kemasan harus jelas
menyampaikan pesan dengan cepat tentang semua
informasi yang bersangkutan dengan produk
 Informasi pada kemasan yang mau disampaikan
kepada konsumen antara lain adalah identitas
produk yang dihasilkan oleh industri tersebut
sehingga konsumen menjadi tertarik akan produk
tersebut dibandingkan dengan produk sejenis dari
merk lain yang tidak jelas identifikasinya
 Kemasan harus menunjukkan bahwa produk yang
dihasilkan mudah diketahui dari nama umumnya,
berisi informasi yang menunjukkan karakteristik dari
produk dengan jelas, seperti rasa, jenis, tipe, ukuran,
dan warna harus dapat diketahui dengan mudah.
• Menciptakan rasa butuh terhadap produk
Dalam pemasaran terdapat berbagai jenis produk
sejenis yang beredar dengan merek yang beragam
sehingga terjadi persaingan ketat yang tidak dapat
dihindari
62,6% pembeli yang diwawancarai di toko swalayan
tidak pernah memiliki daftar belanja sehingga
kemasan yang dibuat harus dapat menimbulkan
minat yang kuat untuk membeli produk yang
ditampilkan pada kemasan dalam kondisi sesaat
(Raphael, 1969)
BAHASA DESAIN GRAFIS
Bahasa desain grafis adalah bahasa visual atau simbol
yang diungkapkan melalui bentuk, ilustrasi-ilustrasi,
warna dan huruf
Bentuk Kemasan
 Ukuran dan bentuk kemasan sangat penting, karena
berhubungan dengan karakteristik produk, penampilan
atau nilai guna, faktor transportasi dan penyimpanan,
faktor produksi dan pertimbangan ekonomi
 Untuk itu bentuk kemasan harus menarik perhatian
pembeli, khususnya jika bentuk kemasan selalu
berbeda-beda merupakan alasan konsumen mau
membeli berulang-ulang suatu produk di pasar
swalayan
 Bentuk kemasan yang dibuat harus berhubungan
dengan produk
• Ilustrasi dan Dekorasi
Ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan,
fotografi atau gabungan keduanya, dengan fungsi
utamanya adalah untuk memberikan informasi visual
tentang produk yang dikemas, pendukung teks,
penekanan suatu kesan tertentu dan sebagai
penangkap mata calon pembeli
Ilustrasi dapat berupa gambar produk secara penuh
atau terinci, atau berupa hiasan (dekorasi), dan tidak
mengacaukan pesan yang akan disampai kan
Gambar-gambar dan simbol-simbol yang dibuat pada
kemasan harus dapat menarik dan mengarahkan
perhatian pembeli agar mengingatnya selama mungkin,
disertai penggunaan bahasa yang dapat dimengerti
oleh setiap orang
• Warna
Warna sangat cepat mempengaruhi perasaan,
sehingga warna merupakan hal yang penting dalam
komunikasi dengan konsumen sehingga dalam
desain grafis dapat dirasakan kegunaan warna yang
bisa ditinjau dari beberapa sudut yang saling
berkaitan
Lanjutan...

Warna terbagi dalam dua golongan, yaitu:


1. Warna panas yaitu warna merah, jingga, dan
kuning, dihubungkan dengan sifat spontan,
meriah, terbuka, bergerak dan menggelisahkan.
Warna panas disebut extroverted colour.
2. Warna dingin yaitu warna hijau, biru dan un,
dihubungkan dengan sikap tertutup, sejuk, santai,
penuh pertimbangan, sehingga disebut intrverted-
colour.
Lanjutan...
Syarat-syarat yang diperlukan dalam memilih warna untuk pengemasan dan
pemasaran adalah sebagai berikut

• Warna-warna kemasan hendaknya menarik, merangsang rasa, pandangan, dan


penciurnan dengan penampilan visualnya sehinqga menimbulkan minat pembeli.
• Warna yang digunakan mempunyai nilai yang baik untuk diingat.
• Untuk penjualan secara swalayan, kisaran warna harus dibatasi. Warna-warna murni
dan cerah biasanya lebih disukai. Untuk penjualan dari pintu ke pintu ukuran kisaran
warna yang .lebih luas dapat digunakan, seperti warna cerah, warna-warna murni
memiliki nilai emosional tertinggi dan harus digunakan pada penjualan secara swalayan.
• Warna dipilih untuk menarik perhatian pembeli. Setiap jenis kelamin, status ekonomi,
kelompok umur, dan lokasi geografis, mempunyai warna tertentu yang menarik
sehingga warna itu akan digunakan pada berbagai kondisi peinasaran.
• Warna-warna kemasan harus dapat rnenimbulkan minat dalam penyaluran produk
dalam jum1ah besar, dan harus disenangi di rurnah tangga.
• Pemilihan jenis dan intensitas penerangan di toko dan tempat-tempat yang digunakan
untuk barang atau bahan pangan yang dikemas sangat diperlukan. Lampu penerangan
berpengaruh nyata terhadap warna-warna kemasan karena warna kemasan dapat
berubah atau menyimpang jika dipandang dibawah pengaruh dua warna cahaya yang
berbeda.
• Warna kemasan harus dapat mencirikan bagian-bagian kemasan agar terlihat lebih
tajam sehingga perlu diberi warna yang dominan.
• Huruf
Penggunaan huruf-huruf untuk memberi informasi
pada label kemasan harus jelas sehingga kata-kata
dan kalimat yang singkat mudah dipahami. Bentuk
huruf dan tipografi berfungsi sebagai media
komunikasi, dan merupakan dekorasi kernasan
sehingga huruf-huruf yang digunakan harus serai.
Dalam beberapa kasus untuk penjualan barang di
luar pasar swalayan, sifat kemudahan untuk dibaca
dapat diabaikan
MASALAH DALAM DESAIN GRAFIS

• Kesalahan Letak atau Keseimbangan Disain


Keseimbangan dalarn label desain akan menentukan
situasi pasar. Ada tiga konsep dalam keseimbangan,
yaitu :
Nama pabrik biasanya berbentuk logo atau suatu
bentuk tertentu.
Pemberian ilustrasi atau gambar dari produk
Memperhatikan target sasaran, misalnya ibu rumah
tangga, anak-anak, seluruh keluarga, dan kaum pria.
Desain label yang tidak seimbang, tidak akan
memberikan informasi yang jelas, tidak menarik secara
visual, dan tidak dapat meyakinkan konsumen.
• Kelangkaan Koordinasi Antar Disain
Koordinasi antar disain pada berbagai produk yang
akan dikeluarkan oleh suatu pabrik mungkin kurang
baik menyebabkan tidak ada identitas yang tetap
dari produk yang dihasilkan sehingga konsumen
tidak mampu mengingat dalam waktu lama
• Mutu Disain Rendah
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya mutu
desain adalah : Manajemen tidak begitu
mempedulikan mutu desain, terutama mutu cetak,
Kurangnya keahlian perancang dalam memilih
material, seni grafis atau teknik reproduksi
• Masalah dalam Tipografi
Kegagalan memilih huruf untuk label kemasan
merupakan salah satu masalah dalam desain grafis.
Penggunaan tipografi kuno untuk produk-produk
tertentu dan penggunaan huruf yang tidak serasi
dan kosisten dianggap tidak efisien
• Masaläh dalam Perlindungan Hukum
Perlu adanya hukum yang dapat melindungi secara
tegas terhadap desain grafis sangat diperlukan
untuk : Perlindungan terhadap kesehatan
konsumen, Perlindungan terhadap produsen
(merek dagang, kelangsungan hidup), Perlindungan
terhadap standar desain.
• Masalah Biaya
Biaya desain kemasan dapat mencapai 40-50%,
sehingga untuk penggunaan biaya yang efisien
diperlukan pengetahuan tentang teknologi
pengemasan, dan kesanggupan pasar.
Biaya untuk pembuatan kemasan yang menarik
berkisar antara 35-40% terdiri dari : Ongkos
perancang (desainer) , Harga piring cetakan, Jenis
atau macam cetakan, Jumlah yang akan dicetak,
jenis dan jumlah tinta yang dipergunakan, Waktu
pencetakan, Biaya operasi
LABELING
• Label atau etiket didefinisikan sebagai label yang
diletakkan, dicetak, diukir atau dicantumkan dengan
jalan apapun pada kemasan atau pembungkus
Tentang label dan Periklanan Makanan harus mencantumkan :
a.Nama makanan dan atau merek daqang,
b.Komposisi, kecuali untuk makanan yang cukup diketahui komposisinya
secara umum.
c.Isi netto
d.Nama dan alamat perusahaan yang memproduksinya
e.Nomor pendaftaran
f.Kode produksi
Secara keseluruhan, pernyataan atau keterangan yang terdapat pada
etiket harus ditulis dengan jelas, ukuran angka dan huruf cukup besar
yakni tidak boleh lebih kecil dari 0,75 mm, serta warna yang cukup kontras
dengan latar belakangnya. Pada makanan yang memerlukan cara
penyiapan, penggunaan, dan penyimpanan secara khusus, perlu
dicantumkan petunjuk tentang hal-hal tersebut pada etiketnya
TERIMA KASIH
KUIS
1. Mengapa penampilan kemasan dapat
menggambarkan sikap laku perusahaan dalam
mengarahkan produknya ?
2. Mengapa ukuran dan bentuk kemasan mempunyai
nilai estetika yang tinggi ?
3. Mengapa kemasan harus menampilkan produk yang
siap jual ?
4. Pemberian warna pada kemasan ikut menentukan
laku tidaknya suatu produk. Warna yang ditampilkan
dalam kemasan suatu produk harus disesuaikan
dengan tingkat umur dari pembeli. Warna apakah
yang paling disukai oleh anak kecil di bawah usia 3
tahun ?

Anda mungkin juga menyukai