Anda di halaman 1dari 14

PENGENDALIAN SOSIAL

Oleh Kelompok 2 :
1. Helmi (1440120027)
2. Mela Sulistyiana (1440120036)
3. Murtiyaningsih (1440120037)
4. Siti Aisah (1440120048)
5. Zalzabilla Diah S (1440120058)
PENGENDALIAN SOSIAL
• Pengertian Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial merupakan suatu mekanisme untuk mencegah
penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan untuk berperilaku dan
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku.
Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli
1.Rober M.Z Lawang
Pengendalian Sosial adalah semua cara yang dipergunakan suatu masyarakat untuk
mengembalikan si penyimpang pada garis yang normal tau yang sebenarnya.
2. Joseph S. Roucek
Pengendalian sosial adalah segala proses,baik yang direncanakan maupun tidak yang
bersifat mendidik,mengajak,atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.
PENGENDALIAN SOSIAL
3. Karel J. Veeger
Pengendalian sosial adalah kelanjutan dari proses sosialisasi dan berhubungan dengan
cara-cara dan metode-metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar
berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat.
4. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok
orang atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan
harapan kelompok atau masyarakat itu sendiri.
5. Peter L. Berger
Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk
menertibkan anggotanya yang membangkang.
6. Bruce J. Cohen
Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong
seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas.
PENGENDALIAN SOSIAL
Tujuan Pengendalian sosial
1. Untuk Menjaga Ketertiban Sosial.
2. Untuk Mencegah terjadinya penyimpanganterhadap
nilai-nilai dan norma-norma sosial di masyarakat.
3. Untuk mengembangkan Budaya Malu.
4. Untuk Menciptakan dan menegakkan sistem hukum.
PENGENDALIAN SOSIAL
Pola Pengendalian Sosial
1.Pengendalian Individu terhadap Individu
Pengendalian ini dilakukan oleh seseorang terhadap orang lainnya.
Individu yang melanggar nilai akan diberikan pengawasan terkait
dengan nilai-nilai tersebut. Contoh : seorang ayah yang menasihati
anaknya.
2.Pengawasan Individu terhadap Kelompok
Pengendalian individu terhadap kelompok dilakukan oleh seseorang
terhadap kelompoknya agar kelompok tersebut bergerak sesuai
dengan keinginan individu tersebut. Contoh : seorang wali kelas yang
mengatur murid kelasnya.
PENGENDALIAN SOSIAL
Pola Pengendalian Sosial
3.Pengendalian Kelompok terhadap Anggotanya
Pengendalian ini dilakukan oleh kelompok terhadap anggotanya
agar berbuat dan berperilaku sesuai dengan tujuan kelompok.
Contoh : kepala dinas yang memberi nasihat kepada bawahannya.
4.Pengendalian Kelompok terhadap Kelompok
Pengendalian ini sesuai dengan namanya dilakukan oleh suatu
kelompok terhadap keleompok yang lainnya. Contoh : KPK yang
mengawasi dan menindak orang atau kelompok yang melakukan
tindak pidana korupsi.
PENGENDALIAN SOSIAL
Jenis Pengendalian Sosial
1. Berdasarkan Sifat
a. Tindakan Preventif
Preventif sendiri berarti pencegahan. Tindakan preventif artinya suatu cara atau
tindakan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kemungkinan individu melakukan
pelanggaran-pelanggaran terhadap norma yang berlaku. Contoh : orang tua measihati
anaknya agar tidak bolos ke sekolah.
b. Tindakan Represif Aktif
Tindakan represif aktif disini berarti pengendalian sosial yang bertujuan untuk
mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran
terhadap norma yang berlaku dengan cara memberikan sanksi terhadap pelanggarnya
sesuai dengan tingkat kesalahannya. Contoh : sanksi skorsing yang diberikan kepada
anak yang tidak masuk sekolah
c. Tindakan Kuratif
Pengendalian sosial yang bersifat kuratif artinya pengendalian yang dilakukan untuk
memberikan sanksi saat terjadinya penyimpangan sosial. Hal ini bertujuan untuk
memberikan efek jera kepada pelaku penyimpangan. Contoh : seorang guru menegur
siswanya yang ketahuan menyontek
2. Jika ditinjau dari Cara Perlakuan Sosial
a. Tindakan Persuasif
Pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara persuasive memiliki makna sebagai
pengendalian yang dilakukan tanpa kekerasan, seperti membujuk, mengajak,
membinmbing, dan menasihati anggota masyarakat. Terdapat dua cara pengendalian
secara persuasive, yaitu pengendalian lisan dan simbolik.
b. Tindakan Koersif
Merupakan pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara paksaan, paksaan dalam
artian ialah memberikan sanksi-sanksi tegas terhadap pelanggarnya, agar orang lain tidak
berani melakukan pelanggaran berulang. Contoh sanksi yang diberikan kepada para
pedagang kaki lima
3. Jika ditinjau dari Pelakunya
a. Pengendalian Pribadi
Yaitu pengendalian yang muncul dari pribadi masing-masing anggota
kelompoknya melalui tokoh-tokoh atau panutan nya. Pengendalian ini dapat
bersifat baik ataupun buruk, tergantung panutan yang diambil.
b. Pengendalian Institusional
Pengendalian sosial disini muncul karena adanya suatu institusi atau lembaga
tertentu yang melakukan pengendalian, bukan hanya terhadap anggota
lembaganya, melainkan masyarakat di sekitar lembaga itu. Contoh : pesantren
yang mengatur kehidupan para santri. Kehadiran pesantren ini juga
menimbulkan efek terhadap kehidupan masyarakat sekitar.
c. Pengendalian Resmi
Merupakan pengendalian yang dilakukan oleh lembaga resmi Negara yang telah
ditetapkan dalam perundnag-undangan dengan sanksi yang jelas, tegas, dan
tertulis. Contohnya : kepolisian, kejaksaan, dan lain sebagainya
d. Pengendalian Tidak Resmi
Yaitu pengendalian yang dilakukan oleh lembaga atau individu masyarakat yang
tidak resmi, berikut dengan sanksi yang tidak resmi dan tidak tertulis pula.
Namun, sanksi yang diberikan dapat memberikan efek jera terhadap para
pelanggarnya. Contoh : seorang tokoh masyarakat yang menjadi panutan.
PENGENDALIAN SOSIAL
Cara-Cara Pengendalian Sosial
Ada dua sifat pengendalian sosial, yaitu preventif dan represif.
Preventif adalah pengendalian sosial yang dilakuakan sebelum
terjadinya suatu pelanggaran. Sedangkan Represif adalah
pengendalian sosial yang ditujukan untuk memulihkan keadaan
seperti sebelum pelanggaran terjadi.
Roucek berpendapat bahwa pengendalian sosial dapat dilakukan
melalui intuisi dan non intuisi, secara lisan, simbolik dan melalui
kekerasan, menggunakan hukum atau imbalan, dan secara formal
ataupun informal.
Menurut fromm pengendalian sosial dapat dilakukan melalui
sosialisasi dan Menurut Lapier pengendalian sodial dapat dilakukan
PENGENDALIAN SOSIAL
Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial
1.Teguran
2.Pendidikan
3. Gosip
4. Sanksi atau hukuman
5. Agama
6. Ostrasisme
7.Intimidasi
PENEGNDALIAN SOSIAL
Lembaga Pengendalian Sosial
1. Kepolisian
2. Tokoh Adat
3. Pengadilan
4. Tokoh Agama
5. Tokoh Masyarakat
PENGENDALIAN SOSIAL
Kesimpulan
Pengendalian sosial adalah proses yang digunakan oleh seseorang atau kelompok
untuk memengaruhi, mengajak, bahkan memaksa individu atau masyarakat agar
berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sehingga
tercipta ketertiban di masyarakat. Sistem hukum merupakan aturan yang disusun secara
resmi dan disertai sanksi tegas yang harus diterima oleh seseorang yang melakukan
penyimpangan. Singkatnya, pengendalian sosial bertujuan mencapai keserasian antara
stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat atau bertujuan untuk
mencapai keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan.
Apabila nilai-nilai dan norma-norma sosial dijalankan semua masyarakat, maka
ketertiban sosial dalam masyarakat dapat terpelihara. Salah satu cara menanamkan
nilai dan norma sosial adalah melalui lembaga pendidikan dan keluarga. Melalui
lembaga tersebut anak diarahkan untuk meyakini nilai dan norma sosial.

Anda mungkin juga menyukai