MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh
dosen Ibu Muzayyinatul Hamidia, S.Pd, M.Pd.
Oleh
Kelompok 5:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyesaikan makalah kami tentang “Kalimat Efektif” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dari dosen pengampu Ibu Muzayyinatul Hamidia, S.Pd,
M.Pd.
Makalah ini telah kami susun secara maksimal atas bantuan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini bisa selesai dengan lancar. Untuk itu, kami selaku
penyusun banyak berterimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu atas segala bantuan dan dukungannya selama ini.
Kami menyadari, makalah yang kami buat jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk menghasilkan makalah yang lebih baik. Kami
berharap, makalah tentang “Kalimat Efektif” yang kami susun bisa memberikan
manfaat dan menjadi inpirasi bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Definisi Kalimat Efektif........................................................................................2
B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif........................................................................................3
C. Faktor Penyebab Ketidakefektifan Kalimat...........................................................8
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat
mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu dapat
terjamin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kalimat Efektif?
2. Apa Saja Ciri-Ciri Kalimat Efektif?
3. Apa Saja Faktor Penyebab Ketidakefektifan kalimat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kalimat Efektif.
2. Untuk mengetahui Ciri-Ciri Kalimat Efektif.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab ketidakefektifan kalimat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kemampuan melakukan gaya yang paling cocok untuk mengungkapkan atau
menyampaikan gagasan.5
1. Kesepadanan Struktur
2. Keparalelan
3
Paralelisme atau kesejajaran sangat penting artinya bagi kejelasan
kalimat. Paralelisme diperlukan dalam kalimat-kalimat yang mengandung
perincian. Untuk mewujudkan adanya kesejajaran, kata-kata yang
merupakan perincian atas salah satu fungsi kalimat hendaknya dinyatakan
dalam bentuk yang sama atau sejajar. Yang dimaksud dengan keparalelan
adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya,
kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya
juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan
verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.7
5
Moh. Hafid Effendy, kasak kusuk bahasa Indonesia (Surabaya: Pena Salsabila, 2017), 104
6
Zainal Arifin, Bahasa Indonesia (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2012) 134 7 Ibid, 136
3. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada
ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan.
Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan pokok. Inti pikiran ini biasanya
4
ingin ditekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Seorang
pembicara akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan
memperlambat ucapan, meningkatkan suara, dan sebagainya. Penekanan
dalam kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi, pementingan atau
pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur
atau bagian kalimat yang diberi penegasan/penekanan itu lebih mendapat
perhatian dari pendengar atau pembaca.4
4. Kehematan
Penghematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan
kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak
berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata
yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Sebuah kata dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit.
Kehematan itu menyangkut tentang gramatikal dan makna kata. Yang
utama adalah seberapa banyaknya kata yang bermanfaat bagi pembaca atau
pendengar. Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang
digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu.5
5. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Perpaduan adalah hubungan timbal balik antar unsur yang membangun
kalimat. Perpaduan dapat terwujud dengan tata urutan kata atau kelompok
kata yang tepat dalam sebuah kalimat. Perpaduan akan rusak oleh
kesalahan penggunaan kata tugas, pemakaian kata yang maknanya
tumpang tindih, pemakaian kata-kata yang maknanya kontradiktif, dan
kesalahan penempatan keterangan aspek6.
4 Edi Suyanto, Membina, Memelihara dan Menggunakan bahasa Indonesia secara benar
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), 46
5 Ibid, 47
6 Moh. Hafid Effendy, Kasak Kusuk Bahasa Indonesia (Surabaya: Pena Salsabila, 2017), 105
5
6. Kecermatan Kecermatan dalam kalimat efektif adalah cermat dan tepat
dalam memilih kata, sehingga kalimat yang dihasilkan tidak rancu dan
bermakna ganda (ambigu). Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat
dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan keracunan dan
makna garis. Sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti. Bisa
dikatakan dalam hal ini tidak pleonastis maksudnya tidak terdapat kata yang
maknanya sama.7
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan dalam kalimat efektif adalah ide
kalimat dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah pedoman umum
ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kalimat efektif harus mudah dipahami.
Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal, dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku. Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal
sehat.12
7 Sri Satata dkk, Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi (Bogor: Mitra Wacana Media, 2019),
106 12 Ibid, 107
7
Kevariasian ini tidak kita temukan dalam kalimat demi kalimat, atau pada
kalimat-kalimat yang dianggap sebagai struktur bahasa yang berdiri
sendiri.
(3) kontaminasi bentukan kata (Badudu, 1993 dalam Ida Bagus, 2007).
2. Pleonasme
Pleonasme berarti pemakaian kata-kata yang berlebihan. Badudu,
1993 (dalam Ida bagus, 2007) menegaskan bahwa gejala pleonasme timbul
karena beberapa kemungkinan, antara lain (1) pembicara tidak sadar (tidak
sengaja) bahwa apa yang diucapkan itu mengandung sifat berlebihan, (2)
dibuat bukan karena tidak sengaja, melainkan karena tidak tahu bahwa
kata-kata yang digunakannya mengungkapkan pengertian yang
berlebihlebihan, dan (3) dibuat dengan sengaja sebagai salah satu bentuk
gaya bahasa untuk memberikan tekanan pada arti (intensitas).
3. Ambiguitas
8
13
Edi Suyanto, Membina, memelihara, dan menggunakan bahasa Indonesia secara benar
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), 49
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa,
jelas maknanya, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Suatu
kalimat dapat dikatakan kalimat efektif apabila memiliki beberapa syarat yang
harus dipenuhi yaitu, Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya,
Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis,
Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya
dengan cepat, dan Sistematis tidak bertele-tele.
8 Ibid 51
9
Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri yaitu, kesepadanan struktur,
kepararelan bentuk, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan serta
kelogisan.
B. Saran
1. Kita harus memahami pengertian kalimat efektif
DAFTAR RUJUKAN
Sri Satata dkk, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Bogor: Mitra
Wacana Media,2019)
Edi Suyanto, Membina, Memelihara, dan Menggunakan Bahasa Indonesia
Secara Benar (Yogyakarta: Graha Ilmu,2015)
Moh. Hafid Effendy, Kasak Kusuk Bahasa Indonesia (Surabaya: Pena
Salsabila, 2017)
10
11
12