Disusun Oleh :
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan
rahmat dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Critical Book
ini dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa critical book ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan pihak pihak yang terkait begitu juga mungkin dalam penyajiannya jauh
dari kesempurnaan karena masih banyak terdapat kekurangan serta kelemahan
dalam penyusunan makalah ini.
Dengan bantuan dan dukungan yang telah saya dapatkan, semoga dapat menjadi amal
baik dan mendapat imbalan yang baik pula dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata semoga
makalh ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca.
Penulis
ii |Critical Book
Report
Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU..................................................................................................................5
2.1. Identitas Buku........................................................................................................................5
2.2. Ringkasan buku utama ( Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar ).......................................................6
2.3. Ringkasan buku pendukung ( Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar)..............................................35
BAB III KEUNGGULAN BUKU................................................................................................................60
BAB IV KELEMAHAN BUKU...................................................................................................................61
BAB 5 IMPLIKASI..................................................................................................................................62
A. Implikasi Terhadap Teori..........................................................................................................62
B. Implikasi Terhadap Pemahaman Mahasiswa...........................................................................62
C. Implikasi Terhadap Analisis Mahasiswa...................................................................................62
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................................63
5.1. Kesimpulan..............................................................................................................................63
5.2. Saran........................................................................................................................................63
PUSTAKA..........................................................................................................................................64
BAB I
PENDAHULUAN
Ditinjau dari asal katanya, kata “budaya” berasal dari bahasa Sanskerta budhyah,
yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi dan akal. Lawlwess dalam Saifuddin
(2005) mendefenisikan kebudayaan sebagai pola-pola perilaku dan keyakinan (dimediasi
oleh symbol) yang dipelajari, rasional, terintegrasi, dimiliki bersama, dan secara dinamik
adaptif serta yang tergantung pada integrasi social manusia demi eksistensi mereka.
Keesing (dalam Saifuddin 2005) mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap
kebudayaan yaitu kebudayaan sebagai system adaptif, kognitif, struktur dan system
symbol.
Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) merupakan mata kuliah kehidupan bermasyarakat
(MBB) dengan visi “Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia yang terpelajar yang
kritis, dan arif dalam mmahami keberagaman,kesetaraan dan kemartabatan manusia yang
dilandasi dengan nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat”.
1.2 Tujuan
1. Critical book ini bertujuan agar mampu digunakan sebagai pembanding kelayakan
terhadap buku yang lain
2. Menjadi salah satu sumber belajar bagi para penuntut ilmu
3. Menjadi acuan terhadap penggunaan buku dalam pembelajaran
4. Sebagai tingkatan dan bukti pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah dilalui
I. Kebudayaan
Manusia adalah mahluk hidup yang berbudaya yang terus meningkatkan cara
untuk memenuhi tuntutan kehidupannya. Manusia lebih unggul dari mahluk-mahluk
lainnya. Dengan akal dan budinya manusia menciptakan kebudayaan.
a. Akal Budi
Mahluk Tuhan yang mempunyai akal dan budi adalah manusia. Akal
adalah daya piker untuk memahami sesuatu. Budi adalah alat batin sebagai
paduan akal dan perasaan menimbang baik buruknya suatu tidakan.
Budi adalah sumber rasa diri-suatu rasa yang kadang bersifat pribadi. Dari
factor bioligis, akal dan pikiran manusia berhubungan dengan otak dan juga
volume dari otak tersebut.
Kebudayaan ; perangkat
model; model
pegetahuan
Pranata-pranata dari
7 unsur kebudayaan ;
Bahasa dan
Komunikasi; Iptek;
Ekonomi; Organisasi ASPEK KOGNITIF
Sosial; Agama; dan KEBUDAYAAN
Kesenian.
ASPEK TINGKAH
Tingkah Laku Tindakan LAKU
KEBUDAYAAN
a. System Adaptif
System ini berfungsi utama sebagai penyesuaian diri masyarakat terhadap
lingkungannya dan sebagai system sarana untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan, baik lingkungan alam maupun social.
b. Sistem Kognitif
Kebudayaan sebagai system kognitif tersusun dari segala yang diketahui
dalam berpikir menurut cara tertentu bagi warga kebudayaan.
c. Struktur Simbol
Kebudayaan sebagai system struktur symbol-simbol yang dimiliki bersama,
memiliki analogi dengan struktur pemikiran manusia yang terdiri dari symbol-
simbol dengan makna-makna yang dimiliki bersama, dapat didefenisikan, dan
bersifat public.
d.System Simbol
Symbol merupakan hubungan antara penanda dan petanda berdasarkan
konvensi. Bagi orang Indonesia Bendera Merah Putih (penanda) dan makna yang
bisa kit baca (petanda).
V. Perubahan Kebudayaan
Beberapa factor yang menyebabkan perubahan dapat diuraikan sebagai
berikut:
b.Difusi
Difusi mengandung pengertian sebagai pinjaman elemen-elemen kebudayaan
baru dari luar dan diintegrasikan kedalam kebudayaan kelompok penerima.
Pinjaman ini bisa megakibatkan lompatan kebudayaan, namun bisa juga berakibat
fatal.
c. Akulturasi
Akulturasi bisa mirip dengan difusi yang juga pijaman. Bedanya, jika difusi
meminjam kebudayaan secara sukarela, akulturasi lebih cenderung meminjamkan
kebudayaan dengan cara memaksakan.
d.Revolusi
Revolusi adalah proses perubahan yang berlangsung secara drastic dan cepat.
Biasanya disertai dengan pemberotakan.
c. Resiko Globalisasi
Globalisasi yang dibentuk oleh jaringan system local yang memfasilitasi
pertukaran informasi, barang, modal, dan tenaga kerja yang sangat berstruktur
jaringan, sangat rentan terhadap dampak parah akibat dinamika social-politik dari
system local. Resiko seperti ini lazim terjadi pada system keuangan global yang
dibentuk oleh jaringan local lembaga keuangan independen.
e. Megendalikan Globalisasi
Agar tidak memperoleh efek yang merugikan dalam pelaksanaan globalisasi
diperlukan upaya pengendalian yang seksama. Pertemuan pemerintah antarnegara
untukmengenalikan globalisasi dianggap perlu dilakukan. Pertemuan G20 (20
negara) pada dasarnya adalah usaha yang terorganisir untuk mengendalikan proses
globalisasi yang mempengaruhi setiap individu Negara termasuk Indonesia.
VIII. Multikulturalisme
Persoalan multikulturalisme perlu menjadi pusat perhatian dalam rangka
membangun suatu masyarakat yang terintegrasi. Sebagai sebuah ideology,
multikulturalisme mengakui dan mengagungkan kesederajatan dalam perbedaan
antara kelompok yang dilihat secara budaya. Ideology ini merupakan sebuah
keyakinan yang mengakui dan mendorong dan terjadinya pluralism budaya atau
keanekaragaman berdasarkan perbedaan-perbedaan budaya sebagai corak tatanan
kehidupan masyarakat.
BAB 3
MANUSIA DAN PERADABAN
A. Peradaban
Kebudayaan manusia senantiasa mengalami perubahan dan banyak wujud
perubahan memperlihatkan identitas khas yang baik dari segi tampilan yang materialistic
maupun dari sisi etika dalam kehidupan bersama
1.Pengertian Peradaban
Dalam bahasa Indonesia, kata “peradaban” berasal dari kata “adab” yang berarti
akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Seseorang yang dikatakan beradab
adalah apabila ia dapat menunjukkan prilaku sopan dan mematuhi norma-norma yang
berlaku di dalam kehidupannya bermasyarakat.
Pengertian “peradaban” juga diartikan sebagai prilaku normative dalam konteks
masyarakat di mana cara hidup diperkotaan di anggap lebih unggul dari cara hidup “liar”
atau “barbar”. Konsep “peradaban” digunakan sebagai sinonim untuk superioritas
kelompok “budaya” (dan sering etis) tertentu.
4.Identitas Budaya
Peradaban juga dapat menggambarkan identitas budaya dari suatu masyarakat yang
kompleks. Setiap masyarakat, baik yang dikatakan beradab maupun yang tidak beradab,
memiliki ide yang spesifik, adat istiadat, item tertentu dan seni, yang membuatnya unik.
Dalam hal seperti ini, peradaban lebih rumit dari budaya.
Suatu peradaban “manusia” akan menjadi ekspresi dan perluasan dua pilar
“peradaban” paling dasar yaitu bobot kejujuran yang di standarisiasi dan ukuran-ukuran
moral konstitusi kesehatan. Segala sesuatu yang lain, apakah teknologi, ilmu pengetahuan,
seni, music, dll, adalah dengan definisi ini dianggap sebagai komentar.
9.Modernisasi
Modernisasi sering dilawankan dengan tradisi. Menjadi moden adalah merubah
tradisi dan meninggalkan masa lampau, berarti meninggalkan cara-cara hidup masa lalu dan
berusaha mencari kesadaran baru dengan bentuk-bentuk ekspresif.
BAB 4
KEMANUSIAAN SEBAGAI INDIVIDU
DAN MAKHLUK SOSIAL
A. Pengertian Masyarakat
Istilah “masyarakat” berhubungan dengan banyak factor. Mac Iver memahami
masyarakat sebagai suatu system dari kebiasaan dan tata cara, dari sisi wewenang, dari sisi
kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan dari pengawasan tingkah laku
serta kebebasan-kebebasan manusia.
a.Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia tidak hanya digolongkan berdasarkan kesatuan-kesatuan
social suku bangsa, tetapi juga dalam kesatuan-kestuan social kota dan desa.
Penggolongan ini disebabkan adanya perbedaan struktur antara ke duanya. Apabila
dibandingkan, struktur daerah perkotaan jauh berbeda dengan struktur daerah pedesaan,
terutama pada persoalan pemusatan dengan pesebaran kegiatan social, politik dan
ekonominya
c.Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh
mempengaruhi dala pikiran dan tindakannya. Seperti kita ketahui, bahwa manusia
dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai:
pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan
mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk- bentuk dari
interaksi sosial.
d.Proses Sosial
Proses social terdiri dari seretan kegiatan yang saling menyambung dan berakhir
pada suatu ujung yang merupakan haril dari “proses) itu.
Selanjutnya proses social mengikuti pola tingkah laku tersendiri. Orang yang terlibat
dalam proses social (misalnya bersaing) tidak mengikuti pola sopan santun yang
menuntut kedudukan dan peranan.
Proses social mengandung unsur dinamika. Artinya, didalam proses terdapat
berbagai keadaan nilai social yang sedang dip roses, mulai dari nilai yang belum
sempurna sampai situasiyang lebih mantap atau sebaliknya.
Pada umumnya ahli sosiologi mengklasifikasiakan bentuk pokok proses social menjadi
dua, yaitu:
1.Proses menggabungkan
Proses yang bersifat menggabungkan mengarah kepada penggabungan.
Ditujukan demi terwujudnya nilai-nilai yang disebut kebijakan-kebijakan social
seperti keadialan social, cinta kasih, kerukunan, dan solidaritas.
Proses social yang menggabungkan terdiri dari beberapa cirri, yaitu :
Akomodasi (Penyesuaian Diri)
Istilah akomodasi berasal dari kata latin (accommodace). Artinya menyesuaikan
(diri).
Asimilasi
Asimilasi adalah sebagai suatu bentuk proses social dimana dua atau lebih
individu atau kelompok saling menerima pola kelakuan masing-masing.
Kerjasama
Kerjasama ialah suatu bentuk proses social dimana dua atau lebih perorangan
atau kelompok mengadakan kegiatan bersama guna mencapai tujuan yang sama.
2. Proses Menceraikan.
Proses social yang bersifat menceraikan mengarahkepada terciptanya nilai-
nilai negative atau social, seperti kebencian, permusuhan, egoism, kesombongan,
pertengkaran, perpecahandan sebagainya.
Beberapa bentuk-bentuk proses social memisahkan (disosiatif) adalah:
Persaingan
Persaingan ialah suatu proses social, diamana beberapa orang atau
kelompok orang berusaha mencapai tujuan yang sama dengan cara yang lebih
cepat dan mutu yang lebih tinggi.
Kontravensi
Kontravensi ialah bentuk interaksi yang berbeda dengan persaingan
dan pertentangan.
Pertentangan
Pertentangan adalah suatu bentuk pertentanagn individu atau kelompok
social yang berusaha untuk mencapai tujuan dengan jalan menentang pihak lain
disertai ancaman atau kekerasan.
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan anggota masyarakat kedalam
lapisan-lapisan sosial secara bertingkat. Atau definisi stratifikasi sosial yaitu
merupakan suatu pengelompokan anggota masyarakat berdasarkan status yang
dimilikinya. Inilah jenis-jenis dari stratifikasi social :
1. NILAI
Menurut Katsoff (1992), hakekat tentang nilai umumnya ditinjau dari sudut pandang
kefilsafatan khususnya filsafat tentang nilai (Aksiologi). Nilai yang diamksud adalah
sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang
dinilai.
2. FILSAFAT NILAI
Dalam kajian filsafat, persoalan nilai masuk dalam ranah filsafat nilai (aksiologi).
Kata aksiologi berasal dari kata Yunani axion (nilai) dan logos (teori) yang berarti teori
tentang nilai. Aksiologi menyelidiki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut
pandang kefilsafatan (Kattsoff:1992). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki
manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Secara garis
besar, objek utama telaah aksiologi adalah masalah etika dan estetika.
a. Etika
Etika adalah filsafat moral. Cabang filsafat khusus yang mengkaji tentang
masalah baik atau buruknya tindakan seseorang. Penilaian baik atau buruknya sesuatu
tergantung kepada anutan paham yang dianut si penilai. Seorang yang berfaham
hedonis, akan melakukan penilaian berdasarkan standar kenikmatan jasmaniah. Pihak
lain yang berfaham eudaemonis menekankan kepda kebahagiaan batiniah. Kaum
utilitarianisme menekankan kepada kegunaan praktisnya, penganut paham
teleologisme menilai sesuatu berdasarkan tujuannya, dan penganut deontologisme
menekankan kepada kewajiban.
b. Estetika
Estetika adalah filsafat tentang keindahan yang membahas masalah indah atau
tidaknya fenomena alam atau produk ciptaan manusia. Sebagai ranah filsafat,
pengertian keindahan tidaklah tunggal, Seorang dapat merasakan adanya keindahan
dan suatu bentuk, baik bentuk di alam maupun bentuk karya manusia. Tetapi orang
lain tidak menilainya seperti itu.
Sembiring dan Saragi (2010 memberi rangkuman tentang keindahan sebagai
keselarasan, hal yang menyenangkan, kesempurnaan produk, penyingkiran hal-hal
yang berlebihan, identitas sempurna, kepaduan hubungan bentuk, pengungkapan
berhasil dari intuisi dan lain-lain.
Bahm ; (1984:51) menjelaskan 5 jenis nilai yaitu : Baik dan buruk (good and bad),
tujuan dan sarana (end and means), nilai subjektif dan objektif, nilai tersembunyi dan
nyata (apparent and real values), nilai actual dan potensial (actual and potential values),
dan nilai murni serta tidak murni (pure and mixed values).
Nilai – nilai pribadi berasal dari orang – orang atau sistem pada kelompok –
kelompok tertentu seperi kelompok budaya, agama, partai politik dan asosiasi. Nilai –
nilai pribadi ini tidak universal. Hanya ditentukan oleh keluarga, bangsa, sejarah
generasi lingkungan yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan tindakan. Setiap
individu memiliki konsep nilai yang unik, yaitu pengetahuan pribadi akan nilai – nilai
yang sesuai gen, perasaan dan pengalaman mereka sendiri.
Sistem nilai pribadi adalah serangkaian prinsip – prinsip atau cita – cita yang
mendorong dan memandu perilaku seseorang dan memberikan struktur dan tujuan
yang membantunya menentukan apa yang bermakna dan penting baginya. Juga
membantu mengungkapkan siapa dia dan apa yang diperjuangkannya.
Essential life skill, 29 Juli 2014, mengemukakan 4 kategori dari sistem nilai
pribadi yaitu :
- Nilai pribadi dengan sifat – sifat yang dapat dilihat bahwa seseorang layak bercita –
cita untuk memperoleh sesuatu dan hal tersebut menentukan karakternya.
- Nilai spititual
- Nilai keluarga
- Nilai karir
b. Nilai Budaya
Nilai – nilai ini dimiliki oleh anggota kelompok dalam suatu masyarakat
tertentu, mengidentifikasikan objek, kondisi atau karakteristik bahwa anggota
masyarakat dianggap penting dan berharga.
Ada perbedaan klarifikasi antara nilai kognitif dan pendidikan moral. Nilai
kognitif “menolong orang memperjelas untuk apa hidup mereka dan apa yang layak
dikerjakannya. Budaya yang berbeda mencerminkan nilai – nilai yang berbeda.
Essential life skils, 29 Juli 2014, selanjutnya menjelaskan bahwa, pada tradisi
manapun ada karakteristik nilai yang melampaui batas – batas sosial, ekonomi, dan
agama. Beberapa karakteristik niali tersebut adalah integritas, saling menghormati,
loyalitas dan tanggung jawab.
Sikap hormat (respect) adalah sikap yang menghormati nilai – nilai dan
martabat semua orang dengan memperlakukan mereka secara adil dan sopan.
Seseorang memperlakukan orang lain dengan cara bagaimana mereka sendiri ingin
diperlakukan.
d. Nilai Subjektif
e. Nilai Objektif
Nilai objektif adalah nilai yang melekat pada objek walaupun tanpa kehadiran
subjek. Ia tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. Suatu perbuatan
yang baik adalah tetap baik walaupun tidak menguntungkan bagi orang yang
menerima perbuatan tersebut.
f. Nilai Intrinsik
Adopsi filsuf dari istilah “intrinsik” untu perbedaan ini mencerminkan suara
teori umum, sesuai dengan apa pun yang non instrumental yang baik pasti baik
berdasarkan atas sifat intrinsiknya. Gagsan ini di dukung oleg argumen almi bahwa :
sesuatu disebut baik hanya jika berhubungan dengan sesuatu yang lain, dengan non
instrumental yang baik dan yang dinilai baik hanya karena diperlukan dalm rangka
untuk memperoleh hubungan tersebut.
g. Nilai Ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah nilai yang berada diluar sesuatu yang dinilai. Nilai –
nilai ini umumnya timbul dari suatu perjanjian.
4. MORAL
Dalam KBBI, moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan
kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas – batas suatu
perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau
tidak layak, patut maupun tidak patut.
- Prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk
Norma atau kaidah adalah petunjuk tingkah laku (perilaku) yang harus dilakukan
dan tidak boleh dilakukan dalam hidup sehari – hari, berdasarkan suatu alasan (motivasi)
tertentu dengan disertai sanksi.
Sebagai individu manusia memiliki dorongan kehendak yang ingin dicapai dan
berkeinginan agar mereka bebas melaksanakan kehendaknya, tetapi sebagai anggota
masyarakat kebebasan tersebut harus dibatasi agar tidak merugikan pihak lain. Agar tidak
saling merugikan atau sebaliknya menghalangi kehendak seseorang, maka dibuat aturan –
aturan hidup bersama bermasyarakat. Aturan – aturan yang dibuat cenderung tidak
dilaksanakan jika tidak ada sanksi yang dibebankan kepada seseorang jika dia melanggar
aturan tersebut. Sanksi diupayakan setimpal dengan perbuatannya. Kesetimpalan sanksi
dengan perbuatan mencerminkan rasa keadilan. Aturan – aturan tingkah laku yang
disepakati bersama sangat terkait dengan apa yang disebut sebagai “hukum”.
Menurut Polemarchus keadilan adalah memberikan apa yang layak untuk orang lain.
Implikasi sederhana konsep keadilan ini mungkin bahwa “keadilan adalah berbuat baik
kepada teman dan membahayakan musuh. Ini juga merupakan pepatah tradisional dari
moralitas Yunani.
Menurut Plato, “Keadilan Individual” adalah kebajikan manusia yang membuat diri
mereka konsisten dan baik. Keadilan merupakan kesadaran sosial yang membuat
hubungan masyarakat internal menjadi harmonis dan baik.”
c. Pendekatan Proses
- Undang – undang dapat menyatakan apa yang dianggapnya sebagai pelanggaran yang
terang – terangan salah dan karena itu di hukum. Karena sering lewat penilaian
moralitas niat dan karakter seseorang memiliki ruang lingkup yang berbeda daripada
hukum.
- Moralitas dapat mempengaruhi hukum dalam arti bahwa ia dapat membuat tindakan
kelompok bermoral ilegal.
- Undang – undang dapat menjadi ungkapan moralitas umum dengan membuat kode di
jalan umum tentang prinsip – prinsip dasar perilaku yang diterima masyarakat.
BAB 6
Kesetaraan
Dengan PUG ini, pemerintah dapat bekerja lebih efisien dan efektf dalam
memproduksi kebijakan – kebijakan yang adil dan responsif gender kepada perempuan
dan laki – laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama, dan penghargaan yang
sama di masyarakat.
4. GENDER DALAM KURIKULUM DAN PROSES PENDIDIKAN
BAB 7
1. Pendahuluan.
Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni adalah hasil budi dan daya manusia untuk
memenuhikebutuhan hidupnya selalu bertambah. Jika pada masyarakat permulaan
kebutuhan hidupp terbatas pada pangan, sandang, dan papan, pada masyarakata modern
jenis-jenis kebutuhan semakin beragam. Jenis-jenis kebutuhan yang semula berpusat pada
kebutuhan yang bersifat materi, pada masyarakat masa kini kebutuhan telah menyangkut
pada kebutuhan spiritual,rohani,prestise,martabat social, aktualisasi diri bahkan
kekuasaan.Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin beragam tersebut, manusia
membutuhkan cara-cara tertentu untuk memerolehnya. Proses penciptaan cara-cara atau
teknik penemuhan kebutuhan yang menggunakan pengetahuan logis, menghasilkan
teknologi. Dengan menggunakan teknologi tersebut, manusia mencapai aneka
kebutuhannya yang bersifat fisikal. Karena penemuhan kebutuhan fisik saja tidak juga
dirasa mencukupi, manusia menciptakan karya-karya seni baik sebgai ekspresi aktualisasi
diri maupun untuk memperindah sejumlah peralatan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang selalu berkembang.
Manusia dengan komponen fisik maupun psikis mampu memenuhi kebutuhan fisik
maupun psikisnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan belum tentu mudah. Manusia harus
menyesuaikan diri dengan alam seperti yang tercermin dalam pandangan-pandangan hidup
tradisional. Dengan kearifan tradisionalnya manusia tidak mengeksploitasi alam tetapi
mengambil sesuatu dari alam sesuai dengan kebutuhannya saat tertentu.
Ilmu dan teknologi mempermudah kerja manusia. Dengan demikian ada waktu luang
bagi manusia disamping waktu yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan fisiknya.
Selanjutnya, kebutuhan barupun muncul yaitu kebutuhan spiritual. Maka mulailah muncul
kehendak dan kegiatan memperindah alat-alat yang digunakan. Pada tahap permulaan,
kegiatan memperindah sesuatu ini masih terbatas pada memperindah alat-alat yang
digunakan pada kehidupan sehari-hari. Pada perkembangan berikutnya, kegiatan
memperindah benda-benda ini tidak dapat terbatas pada memperindah alat-alat atauartefak
teknologi yang digunakan saja, melainkan berkembang kearah kegiatan aktualisasi diri
dengan menghasilkan bentuk-bentuk benda indah, baik yang berhubungan dengan nilai
pakainya. Hasil kegiatan tersebut terwujud dalam karya yang kemudian disebut seni.
Bahkan dalam perkembangan berikutnya, karya seni tidak hanya berfungsi ekspresif,
tetapi juga menjadi sarana komunikasi gagasan dan citarasa seniman kepada masyarakat
pemerhati karyanya
2.1 Ilmu Pengetahuan (sains)
2.2 Tekonologi.
Teknologi bisa didefenisikan secara luas dan secara terbatas. Secara luas
teknologi adalah sebuah metode tentang bagaimana cara-cara mencapai tujuan dan
yang menyangkut penggunaan cara-cara. Sebyah cara adalah sebuah medium yang
menengahi antara titik awal dan hasil yang diinginkan. Dengan demikian seseorang
dapat menyebut teknologi social.
2.3. Seni.
Seni menjadi bagian yang tak terlepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kiata
menonton tv, kita mendengar ,menikmati seni peran (performance), dan tayangan iklan,
baik iklan produk industry maupun perumahan.
Secara umum dikenal lima jenis utama seni yaitu senib rupa(visual), seni suara
(audio) seni seni tari(gerak) seni sastra (imajinasi berdasarkan makna kata) dan
seni drama (seni peran). Dalam perkembangannya, muncul seni-seni has ail
kombinasi dari kedua atau lebih dari lima seni yang disebut di atas, seperti saeni
audio visual dan kemudian berkembang lagi menjadi seni-seni multi media.
Dalam perkembangannya muncul jenis seni kombinasi dari dua atau tiga jenis
seni diatas disebut sebagai seni audio visual, terakhir seni multi media.
Artinya pengamat atau orang yang menilai suatu karya seni dibekali dengan
perangkaty etik ( sudut pandang pengamat yang mempunyai jarak dengan
seniman yang mempunyai dunianya sendiri sebagai emik(sudut pandang
seniman) yang tidak nyambung.
Dunia seni dan ilmu pengetahuan adalah dua dunia yang berbeda. Seni
lebih melibatkan kesadaran emosi manusia,sedangkan ilmu pengetahuan
melibatkan kesadaran pikir.
BAB 8
1. Pendahuluan.
Tanah
Udara
Air
Cahaya
Suhu atau temperature udara.
Produsen
Konsumen
Pengurai(decomposer)
Rantai
Habitat
Populasi
Komunitas
Biosfer
BAB 1
SUBSTANSI ARAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Secara umum cukupan materi ilmu ini dapat disimpulkan adalah tentang
eksistensi, etika, variasi, dan perubahan budaya (peradaban), hak dan kewajiban, serta
pelbagi alternatif solusi masalah kehidupan.
BAB 3
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
BAB 6
MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM
Nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia atau
bisa dikatakan juga kembali kepada fitrah manusia , itulah nilai-nilai kemanusiaan. Fitrah
manusia adalah punya sisi baik dan sisi buruk. Tetapi kita juga jangan lupa bahwa manusia
itu juga punya fitrah/kecendrungan ntuk menyempurnakan diri.
B. Nilai Budaya
Kebudayaan adalah konsep, keyakinan, nilai, dan norma yang dianut masyarakat yang
mempengaruhi perilaku mereka dalam upaya menjawab tantangan kehidupan yang berasal
dari alam sekelilingnya.
Ada 6 nilai yang amat menentukan wawasan etika dan kepribadian manusia sebagai individu
maupun sebagai masyarakat yaitu : ekonomi ,solidaritas ,agama seni ,kuasa ,dan teori.
1. Nilai teori. Ketika manusia-manusia menentukan dengan objektif identitas benda-benda
atau kejadian-kejadian maka dalam proses nya hingga menjadi pengetahuan manusia
mengenal adanya teori yang menjadi konsep dalam proses penilaian atas alam sekitar.
2. Nilai Ekonomi. Ketika manusia bermaksud menggunakan benda-benda atau kejadian-
kejadian pada proses penilaian ekonomi atau kegunaan efisiensi untuk memperbesar
kesenangan hidup. Kombinasi antara nilai teori dan nilai ekonomi yang senantiasa maju
disebut aspek progresif dari kebudayaan.
3. Nilai Agama. Ketika manusia menilai sesuatu rahasia yang menakjubkan dan kebesaran
yang menggetarkan di mana di dalamnya ada konsep kekudusan dan ke Pak Jiman
kepada yang maha gaib Maka manusia mengenal nilai agama.
4. Nilai seni. Jika yang dialami itu keindahan di mana ada konsep estetika dalam menilai
benda atau kejadian-kejadian Maka manusia mengenai nilai seni. Kombinasi dari nilai
agama dan seni yang sama-sama menekankan intuisi perasaan dan Fantasy disebut aspek
ekspresif dari kebudayaan.
5. Nilai kuasa. Ketika manusia merasa puas jika orang lain mengikuti pikirannya norma-
normanya dan kemauannya maka ketika itu manusia mengenal nilai kuasa.
6. Nilai Solidaritas. Tetapi ketika hubungan itu menjelma menjadi cinta persahabatan dan
Simpati sesama manusia menghargai orang lain dan membantu mereka dalam manusia
mengenal nilai Solidaritas.
Enam nilai budaya itu merupakan kristalisasi dari berbagai macam nilai kehidupan
yang selanjutnya menentukan konfigurasi kepribadian dan norma etik individu dan
masyarakat. Nilai apa yang paling dominan pada seseorang atau sekelompok orang akan
menentukan sosok mereka sebagai manusia budaya( Al Insan Madaniyyun Bi at thab'i)
Orang yang lebih dipengaruhi oleh nilai ekonomi cenderung kurang memperhatikan
halal dan haram orang yang lebih dipengaruhi oleh teori menjadi ilmuwan yang lebih
dipengaruhi oleh nilai kuasa cenderung tega dan nekad yang lebih dipengaruhi oleh nilai
agama dan seni cenderung menjadi Sufi dan seterusnya sehingga ada seseorang yang
materialis seniman dan pekerja sosial.
Budaya progresif akan mengembangkan cara berpikir ilmiah dan melahirkan berbagai
cabang ilmu pengetahuan sedangkan puncak dari budaya ekspresif bermuara pada
kepercayaan mitologis dan mistik. Pendukung budaya progresif pada umumnya dinamis dan
siap digantikan oleh generasi penerus dengan penempenemuan-penemuan baru, sedangkan
pendukung budaya ekspresif statis atau tradisional , memandang Kebudayaan sebagai sesuatu
yang sudah final.
Etika memiliki penjelasan sekurangnya Iya sebagai sistem nilai kode etik dan filsafat
moral. Sebagai sistem nilai Iya berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
bagi seseorang kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Dengan demikian persamaan etika dan moral adalah sebuah konsep tentang peraturan
yang berkembang dan diterima dikalangan masyarakat atau keduanya sama-sama tentang
baik buruknya tingkah laku dan perbuatan manusia termasuk mana yang wajar dan tidak.
Perbedaannya adalah jika etika lebih bersifat teoritis dan konseptual sementara moral lebih
banyak bersifat praktis. Etika lebih menitikberatkan pada pembahasan tingkah laku manusia
secara universal atau yang berlaku umum dan normal lebih dekatdengan peraturan lokal atau
komunitas tertentu.Moral lebih menekankan pada ukuran baik dan buruk, wajar tidak wajar,
lebihjauh etika menjelaskan dan mengkaji ukuran yang diberikan norma.
Akan hanya norma, tata aturan hukumnya lahir dari norma yang terlambangkan atau
dibakukan oleh institusi legal seperti negara. Karena itu , antara kedua nya terdapat hubungan
yang cukup erat, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan. Kualitas sebuah produk
hukum ditentukan oleh norma moral yang berkembang di tengah masyarakatnya. Karena itu
berlakunya sebuah ketetapan hukum sebenarnya menunjukkan kualitas norma moral yang
berkembang pada masyarakat nya.
Perbedaan tegas antara norma dan hukum dapat dilihat dari sifat dari hukum yang
tertulis dan disusun dalam bentuk kitab undang-undang sementara norma umumnya
berbentuk kebiasaan yang tidak tertulis tetapi kuat dipatuhi atau dia kini.
Telaah tentang norma etika dan hukum penting diperbandingkan dengan konsepsi
akhlak dalam Islam. Akhlak seseorang tidak saja menunjukkan kualitas keimanannya tetapi
sekaligus Salah satu cara untuk mendapatkan kebahagiaan karena memang kebagian
merupakan tujuan utama akhlak. Secara etimologi kata Al Akhlak merupakan jamak dari Al
khuluk memiliki banyak makna , yaitu ath-Thab'u atau tabiat, ad-Din atau agama dan as-
Sajiyyah atau perangai . Adapun secara terminologi Al Ghazali mendefisikan akhlak dengan
“ tentang kondisi yang menetap dalam jiwa di mana semua perilaku bersumber dari nya
dengan penuh kemudahan tanpa memerlukan proses berpikir dan merenung” (al-Ghazali,Ihya
Ulumuddin,Juz III : 57 ).
BAB 7
BAB 8
C. Pencemaran Lingkungan
Umumnya ahli lingkungan membagi kriteria lingkungan hidup dalam tiga
golongan besar, yakni :
1) Lingkungan Fisik : segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda mati.
2) Lingkungan Biologis: segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda
hidup.
3) Lingkungan Sosial, adalah manusia yang hidup secara bermasyarakat.
D. Pengendalian Pencemaran
Salah satu akibat yang paling pasti dari adanya pencemaran adalah perubahan
tatanan lingkungan alam atau ekosistem yang sebelumnya secara alami telah terjadi.
Akibat lainnya adalah tidak atau kurang berungsi satu atau beberapa elemen
lingkungan dikarenakan kegiatan manusia yang mengeakibatkan pencemaran tersebut.
Akibat lain, dan ini barangkali yang paling fatal adalah menurunnya kualitas sumber
daya dan kemudian tidak bisa dimanaatkan lagi.
Dalam UU No. 23/1997 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan Hidup
(UUPLH) Pasal ayat 14 ayat 2 dinyatakan bahwa di samping ketentuan tentan baku
mutu lingkungan hidup, ketentuan mengenai pencegahan dan penanggulangan
pencemaran serta pemulihan daya tampungnya diatur dengan PP. Mengenai
pencegahan dan penaggulangannya pencemaran, dalam pasal 17 UULH dinyatakan
bahwa : Ketentuan tentang pencegahan dan penanggulangan perusakan dan
pencemaran lingkungan hidup beserta pengawasannya yang dilakukan secara
menyeluruh dan/atau secara sektoral ditetapkan dengan peraturan perundangan.
E. Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi terhadap
pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik linkungan fisik maupun
linglkungan sosiopsikologis, termasuk di dalamnya adalah belajar. Sejauh mana
pengaruh lingkungan itu bagi diri individu, dapat kita ikuti pada uraian berikut :
1) Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial. Yang dimaksud dengan
lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia
lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga
kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam
keadaan bergaul suatu dengan lainnya.
2) Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu. Lingkungan dengan aneka
ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah
menjadi kekayaan budaya bagi dirinya.
2) Kelembagaan Negara
Kurangnya pengetahuan regulasi keberagaman mainstream dan
membiarkan tumbuhnya keberagaman yang merubah penafsiran dari
akar nilai dan norma agama.
Pengembangan ilmu pengetahuan dalam jejaring jenjang lembaga-
lembaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Sekolah
Tinggi dan Institusi, Universitas tidak diiringi dengan pemberian
pelatihan keterampilan setingkat dalam mengantisipasi lapangan kerja
peserta didik putus sekolah atau drop out dll
3) Kelembagaan Dunia
Dunia akan terus kacau jika Lembaga PBB hanya sebagai lambang
kedamaian dan pertolongan dunia aka tetapi penuh dengan kebohongan
Dunia tidak akan pernah damai jika hak veto 5 negara terus
mengecilkan arti hak kemerdekaan berpendapat dan bersuara negara
anggota lainnya.
Di dunia tidak akan ada keteladanan dan panutan jika di negara yang
mengklaim sebagai dasar negara demokrasi tapi di negaranya sendiri
tidak terlaksana demokrasi dengan baik
Dunia tidak akan damai jika sebuah negara menyuruh negara lain
mengahancurkan nuklirnya sementara negaranya terus memelihara
bahkan mengembangkannya
Dunia tidak akan lepas dari berbagai macam penyakit jika berbagai
negara terus memproduksi narkoba dan sindikatnya, bisnis seks bebas
dan penggunaan sejata kimia
Walau ada seruan “Save The World” akan tetapi bumi akan hancur jika
budaya negara-negara di bumi akan terus mengeksploitasi minyak
bumi, gas, logam, emas, ikan, hutan, dan hewan (flora dan fauna),
mineral hingga berbagai biota dan penecemaran udara, serta uji coba
nuklis bawah tanah tidak dihentikan. Besar kemungkinan kiamat bumi
akan mendahului kiamat akhirat jika hawa nafsu manusia di negara-
negara bumi tidak terkendali.
BAB 9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Problematika kebudayaan tersebut perlu ditelaah dan disikapi dengan serius
guna tidak jatuh pada penasiran kebudayaan yang keliru. Karena tujuan akhir dari
pengembangan kebudayaan sejatinya adalah untuk kemajuan peradaban manusia yang
lebih baik. Sebagai bangsa yang bermartabat, kebudayaan indonesia haruslah
ditempatkan sebagai konsepsi dan strategi dalam pembangunan nasional. Dengan itu,
proses integrasi sosial dan politik NKRI tetap kukuh terpelihara. Demikain juga
tujuan kesejahteraan sosial bagi setiap warga Negara RI dapat tercapai.
B. Tinjauan Ke Depan
Mahasiswa dan para pengkaji keilmuan sosial dan budaya perlu memiliki
kesadaran dan pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan kemartabatan
manusia sebagai mahkluk individu dan sosial. Akhirnya buku ini penting bagi
manusia, alumni, dosen, dan warga masyarakat yang berminat dalam memahami
eksistensi, esensi, dan substansi kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan. Mulai
dari fakta, data, konsep, teori, dan filosofi kehidupan bersama dan berpranata serta
norma acuan didalamnya.
Langkah berikutnya memahami kestabilan, kemajuan, kekacauan, dan
kemundurannya. Berkontribusi jasa yang sangat prestisius adalah dengan memberikan
ilmu dan aktivitas dalam pelestarian, pengembangan dan perspektif hari depan yang
menjanjikan bagi keamanan, kesejahteraan serta kebahagiaan masyarakat pendukung
kebudayaan yang bersangkutan. Selamat belajar!
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
Keunggulan dari buku ini adalah materi yang disajikan dijelaskan dengan baik
dan lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca.
Materi yang dibahas dalam bab bab saling berkaitan dan berkesinambungan
karena materi yang disajikan dalam buku yang berjudul rekaya Ilmu sosila dan budaya
daasr ini menerangkan pengetahuan pengetahuan dasar, dan juga menjelaskan dengan
melengkapi dengan gambar gambar yang dimana mahasiswa dituntut untuk dapat
mengerti dan memahami isi buku yang disajikan.
Buku ini juga dilengkapi dengan tujuan umum pembvelajaran, tujuan khusus
pembelajaran dan juga uraian materi yang baik dan lengkap. Oleh karena itu buku ini baik
digunakan sebagai bahan ajar kepada mahasiswa.
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
Kelemahan kelemahan dari buku ini adalah Beberapa penjelasan yang terlalu
singkat sehingga ada mahasiswa yang tidak mengerti, Beberapa dimuat dalam buku sulit
untuk dipahamidikarenakan Penjelasan gambar kurang lengkap
Materi yang dibahas dalam bab bab saling berkaitan dan berkesinambungan
karena buku ini menerangkan pengetahuan pengetahuan dasar dan juga tujuan
pembelajaran. Akan tetapi Dalam ini banyak penulisan kalimat yang kurang baik karena
beberapa penempatan kata ada yang salah sehingga mahasiswa harus pandai menelaah
maksud dari buku tersebut.
BAB 5
IMPLIKASI
Mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar adalah mata kuliah/pelajaran yang sangat
penting dipelajari oleh mahasiswa sehingga dapat mengerti pengetahuan sekitar aliran air
Materi dalam buku ini menjelaskan tentang hal hal yang perlu dipelajari dan di
ketahui oleh mahasiswa terknik sipil agar mengerti dalam pengerjaan dilapangan
Negara indonesia adalah salah satu negara berkembang, baik dalam bidang
ekonomi, pendidikan, juga dalam pembangunan. Dengan jumlah pendudukan yang
banyak, tentunya dibuuhkan bangunan bangunan sebagai tempat tinggal.
Beberapa tempat tinggal yang dihuni oleh penduduk indonesia tidak memenuhi
standar bangunan tempat tinggal. Padahal indonesia adalah salah satu Negara yan rawan
terhadap gempa. Untuk itu, dalam pembangunan tempat tinggal hendaknya para
kontraktor dapat mengengerjakan sesuai dengan peraturan yang baik dan benar
Mata kuliah umum ini dipelajai agar mahasiswa mampu menerapkan prinsip-
prinsip dasar pengaliran air dilapagan supaya dapat lebih memahami hal hal yang
dilakukan dan tidak dilakukan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar menjelaskan materi secara detail dan
mudah dipahami
2. Buku ini banyak memuat materi materi tetapi sebagian dai materi tersebut tidak
dijelaskan secara lengkap.
3. Buku ini cocok diggunakan dosen dosen sebagai bahan ajar kepada mahasiswa.
5.2. Saran
Untuk itu, perlu ada buku referensi yang memuat penjelasan materi yang
lebih lengkap dan juga penjelasan penjelasan soal yang mudah dipahami dan
dimengerti.
PUSTAKA
Tim Dosen ISBD Unimed. Ilmu Sosial dan Bdaya Dasar : penerbit Unimed Press
Rusmin Tumanggor, Kholis Ridho, Nurochim. . Ilmu Sosial dan Bdaya Dasar :
Kencana Prenadamedia Group, Jakarta