0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pemerintah dalam bidang politik di Indonesia dan hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila. Kebijakan politik pemerintah erat kaitannya dengan pengembangan lembaga negara, hak asasi manusia, penerapan demokrasi, dan pemberlakuan hukum sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Faktor penyebab kesesuaian dan ketidaksesuaian kebijakan politik dengan Pancasila
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pemerintah dalam bidang politik di Indonesia dan hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila. Kebijakan politik pemerintah erat kaitannya dengan pengembangan lembaga negara, hak asasi manusia, penerapan demokrasi, dan pemberlakuan hukum sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Faktor penyebab kesesuaian dan ketidaksesuaian kebijakan politik dengan Pancasila
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pemerintah dalam bidang politik di Indonesia dan hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila. Kebijakan politik pemerintah erat kaitannya dengan pengembangan lembaga negara, hak asasi manusia, penerapan demokrasi, dan pemberlakuan hukum sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Faktor penyebab kesesuaian dan ketidaksesuaian kebijakan politik dengan Pancasila
Nim : 213020503018 Prodi/Kelas : Teknik Informatika (A)
Kebijakan pemerintah dalam bidang Politik Dalam Negeri
Bidang Politik, mempunyai tugas pokok merencanakan kebijakan, mengkoor- dinasikan kegiatan, menganalisa atas pelaksanaan kegiatan dibidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada dan melakukan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidangnya . Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Politik menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan dalam bidang Kelembagaan Politik, Pendidikan Politik, Implementasi Politik dan Fasilitasi pelaksanaan Pemilu. 2. Koordinasi penetapan kebijakan teknis ( merujuk kepada kebijakan umum nasional) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik, pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala kota. 3. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala kota 4. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan ( bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan & evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik , budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala kota 5. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan bidang kesbangpol dan sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan , kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik , fasilitasi pemilu, pilpres, dan pilkada skala kota 6. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem & implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, pemilu, pilpres dan pilkada skala kota 7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan bidang Kelembagaan Politik, Pendidikan Politik, Implementasi Politik dan Fasilitasi pelaksanaan Pemilu. 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. 9. Pelaksanaan kegiatan di bidang politik dalam negeri. Untuk menyelenggarakan fungsi, Kepala Bidang Politik mempunyai uraian tugas sebagai berikut : 1. Mengonsep rencana kerja di bidang sistem dan Implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pilpres, pilgub,pileg dan pilkada sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan 2. Mempelajari menelaah peraturan perundang-undangan , keputusan, petunjuk perencanaan bidang sistem dan implemantasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pilpres, pilgub,pileg & pilkada sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan. 3. Mempelajari disposisi atasan untuk menindaklanjuti pelaksanaan pekerjaan 4. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan 5. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait guna menunjang pelaksanaan tugas. 6. Menyiapkan perumusan kebijakan teknis di bidang sistem dan Implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada 7. Melakukan pembinaan dan melaksanakan kegiatan di bidang sistem dan Implementasi politik.kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pilpres, pilgub,pileg dan pilkada 8. Menyiapkan kelengkapan administrasi dan teknis di bidang sistem dan Implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pilpres, pilgub,pileg dan pilkada 9. Membina dan menfasilitasi organisasi dan partai politik. 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya . Nilai-nilai pancasila dalam bidang politik : Pengembangan Lembaga Negara Lembaga negara memiliki tugas untuk menjalankan pemerintahan negara yang sesuai dengan UUD 1945. Dalam praktiknya, lembaga negara juga harus dikembangkan. Perkembangan lembaga negara disesuaikan dengan kebutuhan negara dan masyarakat di dalamnya. Ada tiga lembaga baru yang tertulis dalam Amandemen UUD 1945. Ketiga lembaga baru itu adalah Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY). Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia Indonesia tentunya merupakan negara yang menjunjung tinggi dan menghargai Hak Asasi Manusia (HAM). HAM berhubungan juga dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai dasar negara. Hak asasi manusia yang dijunjung tinggi meliputi penyeimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban warga negaranya yang harus disesuaikan dengan pancasila Penerapan Demokrasi Sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia adalah demokrasi pancasila. Artinya demokrasi ini bertumbuh dari nilai dan tradisi budaya bangsa. Contoh perwujudan sistem demokrasi di Indonesia adalah adanya pemilihan umum yang dilakukan untuk memilih pemimpin. Pemberlakuan Hukum Hukum nasional yang berlaku di Indonesia harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila sebagai akar dari segala sumber hukum. Peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Meski begitu, hukum yang akan diberlakukan harus tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Analisis: Analisis saya tentang kebijakan pemerintah dalam bidang politik ini,sangat erat kaitan nya dengan pancasila yang mana sesuai dengan uud 1945 seperti contoh dalam penerapan pengembanagan negara,hak asasi manusia,penerapan demokrasi,pemberlakuan hukum,semuanya berkaitan erat dengan nilai-nilai pancasila. Faktor-faktor yang menyebabkan kesesuaian dalam bidang politik pancasila: Pancasila mengandung nilai moral dan norma yang harus diterima oleh seluruh warga negara karena hal tersebut menjadi landasan bagi kehidupan bersama di Indonesia. nilai-nilai tersebut juga bertujuan untuk mempermudah masyarakat untuk memperoleh sebuah kesesuaian antara prinsip NKRI, keadilan, demokrasi, kepastian hukum, pencegahan korupsi, pertikaian, perpecah-belahan,serta adanya norma untuk menciptakan Persatuan semangat Nasionalisme, menghidupkan nilai demokrasi, dan untuk memajukan indonesia melalui politik. Faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian dalam bidang politik pancasila : Menurut saya keadilan sosial yang sudah ada mungkin belum dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, inilah yang harus dibenahi oleh pemerintah pemerataan dari seluruhnya ekonomi, pengamanan, keadilan dan lainnya. Pendapat saya yang harus dilakukan dalam merumuskan kebijakan politik yang sesuai dengan pancasila yaitu -Pemimpin harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial -Penetapan kebijakan politik yang lebih menjunjung kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atu golongan. -Para pejabat selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban selama menjalankan tugas nya. -Tidak menggunakan kekuasaan politik untuk hal – hal yang bersifat pribadi. maka dari itu seharusnya yang dilakukan pemerintah sebelum membuat kebijakan mereka harus memikirkan tentang nila-nilai Pancasila yang terkandung dalam kebijakannya,agar tidak terjadi ketidaksesuaian ini.