Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR KERJA

MATEMATIKA

RINA SUSANTI KAMAL, S.Pd

PPG TAHUN 2021

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


Kardinal
Konsep bilangan Ordinal

Judul modul Respon/Jawaban


Bilangan Sistem numerasi
Komposit

Asli

Cacah
Macam-macam
bilangan Sempurna

1. Bilangan
Rasional

Irasional
Judul kegiatan belajar 2. Geometri dan Pengukuran Pengertiannya
Real

(kb) 3. Satistika dan Peluang


Bilangan bulat dan
Kompleks

4. Kapita Selekta Matematika


Konsep nilai tempat
operasi hitung
Penjumlahan

Pengurangan
Operasi hitung
Perkalian

Butir Pembagian

No. Respon/Jawaban Pecahan senilai


Refleksi Pengertiannya
Pecahan murni

Daftar peta Macam-macam


pecahan
Pecahan senama

konsep (istilah KB 1
BILANGAN Bilangan pecahan
Pecahan campuran

dan definisi) di dan operasi hitung


Pecahan desimal

modul ini Penjumlahan

Pengurangan
Operasi hitung
Perkalian

Persen Pembagian

Persen, Senilai
perbandingan dan Perbandingan
skalar Berbalik nilai

Skala

Metode irisan
himpunan

Metode faktorisasi
FPB Cara Mencari FPB prima

Metode algoritma
pembagian
FPB dan KPK

Metode irisan
himpunan
KPK Cara Mencari KPK

1 Metode faktorisasi
prima

KB 1 : BILANGAN

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


1. Bilangan
1.1. Konsep Bilangan
Bilangan adalah suatu unsur atau objek yang tidak
didefinisikan (underfined term). Sedangkan Lambang
bilangan adalah simbol atau lambang yang digunakan dalam
mewakili suatu bilangan.
1.2. Sistem Numerasi
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan
pokok untuk menuliskan bilangan.
1.3. Macam-macam Bilangan
a. Kardinal
Menyatakan hasil membilang (berkaitan dengan
pertanyaan berapa banyak dan menyatakan banyaknya
anggota suatu himpunan).
b. Ordinal
Menyatakan urutan atau posisi suatu objek.
c. Komposit
Adalah bilangan asli yang memiliki lebih dari dua factor.
d. Asli
Bilangan asli juga disebut dengan Natural Numbers.
e. Cacah
Dapat didefinisikan sebagai bilangan yang digunakan
untuk menyatakan kardinalitas suatu himpunan.
f. Sempurna
Adalah bilangan asli yang jumlah faktornya sama dengan
bilangan tersebut.

g. Bilangan bulat

Himpunan yang merupakan gabungan dari himpunan


bilangan asli dengan lawannya dan juga bilangan nol.

h. Rasional

Adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk ,

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


dengan a dan b adalah bilangan bulat, b0.
i. Irasional

Adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan sebagai


perbandingan bilangan-bilangan bulat a dan b dengan b 0
j. Real
Adalah gabungan antara himpunan bilangan rasional
dengan bilangan irasional.
k. Kompleks
Bentuk umum bilangan kompluks adalah a + bi.
2. Bilangan Bulat dan Operasi Hitung
2.1. Pengertiannya
adalah Himpunan bilangan bulat terdiri dari gabungan
bilangan asli, bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli.
Bilangan asli tersebut dapat disebut juga bilangan bulat
positif. Lawan dari bilangan asli tersebut dapat disebut
bilangan bulat negatif.
2.2. Konsep Nilai Tempat
Khususnya pembelajaran Konsep Nilai Tempat yang dapat
guru lakukan dengan menerapkan pembelajaran
konstruktivisme (berdasarkan pengalaman sendiri)
2.3. Operasi Hitung
a. Penjumlahan (tertutup, komutatif, asosiatif, memliki
unsur identitas, dan memiliki invers)
b. Pengurangan
c. Perkalian Perkalian (tertutup, komutatif, asosiatif,
distributif, dan memliki unsur identitas)
d. Pembagian

3. Bilangan Pecahan dan Operasi Hitung


3.1. Pengertiannya

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


Bilangan pecahan dapat diilustrasikan sebagai
perbandingan himpunan bagian yang sama dari suatu
himpunan terhadap keseluruhan himpunan semula.
Bilangan pecahan dilambangkan dengan a b , 𝑏 ≠ 0 dengan
catatan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 anggota bilangan bulat.
3.2. Macam-macam Pecahan
a. Pecahan Senilai
b. Pecahan Murni
c. Pecahan Senama
d. Pecahan Campuran
e. Pecahan Desimal
3.3. Operasi Hitung
a. Penjumlahan
b. Pengurangan
c. Perkalian
d. Pembagian
4. Persen, Perbandingan, dan Skala
4.1. Persen (Persen atau perseratus dilambangkan dengan %.)
4.2. Perbandingan (Perbandingan 𝑎 dengan 𝑏 dapat kita
lambangkan dengan 𝑎 ∶ 𝑏)
a. Senilai
b. Bebalik Nilai
4.3. Skala
5. FPB dan KPK
5.1. FPB
5.1.1. Cara Mencari FPB
a. Metode Irisan Himpunan
b. Metode Faktorisasi Prima
c. Metode Algoritma Pembagian
5.2. KPK
5.2.1. Cara Mencari KPK

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


a. Metode Irisan Himpunan
b. Metode Faktorisasi Prima

Titik

Garis

Unsur yang tidak


Ruang
didefinisikan
Bidang

Unsur yang Sudut


didefinisikan
Dasar-dasar geometri
dan pengukuran

Aksioma/ Postulat

Teorema/ Dalil/
Rumus

Terbuka
Kurva
Tertutup

Sebarang

Sama kaki

Segitiga Sama sisi

Segi banyak/ Poligon Tumpul

SIku-siku

Trapesium

Jajargenjang
KB 2 Segiempat
Belah ketupat
GEOMETRI &
PENGUKURAN Lingkaran
Layang-layang
Pengukuran panjang

Keliling bangun datar


Keliling & luas
bangun datar
Pengukuran luas

Kekongruenan & Luas daerah bnagun


kesebangunan datar

Bangun ruang
Luas permukaan

Pengukuran volume
Luas permukaan &
volume bangun ruang
Volume bangun ruang

Pengukuran berat
Debit

Jarak, waktu dan


kecepatan

KB 2 : GEOMETRI DAN PENGUKURAN


1. Dasar-dasar Geometri dan Pengukuran
1.1. Unsur yang Tidak Didefinisikan
Merupakan konsep yang mudah dipahami dan sulit dibuatkan

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


definisinya, contoh:
a. Titik
b. Garis
c. Ruang
d. Bidang
e. Sudut
1.2. Unsur Yang Didefinisikan
Merupakan konsep yang dikembangkan dari unsur yang
tidak didefinisikan dan merupakan konsep yang memiliki
batasan), contoh: Sinar garis, Ruas garis, Segitiga
1.3. Aksioma/Postulat
Merupakan konsep yang disepakati benar tanpa harus
dibuktikan kebenarannya, contoh: postulat garis sejajar.
1.4. Teorema/Dalil/Rumus
Konsep yang harus dibuktikan kebenarannya melalui
serangkaian pembuktian deduktif, contoh: Teorema
Pythagoras

2. Segi banyak atau poligon


2.1. Kurva
Kurva adalah bangun geometri yang merupakan kumpulan
semua titik yang digambar tanpa mengangkat pensil dari
kertas.
a. Kurva terbuka
- kurva terbuka sederhana
- kurva terbuka tidak sederhana
b. Kurva tertutup
- kurva tertutup sederhana
- kurva tertutup tidak sederhana
2.2. Segitiga
Segitiga adalah poligon (segi banyak) yang memiliki tiga
sisi.

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


a. Segitiga berdasarkan panjang sisinya:
Segitiga sebarang, adalah segitiga yang semua sisi
tidak sama panjang.
Segitiga sama kaki, adalah segi tiga yang memiliki
dua buah sisi sama panjang.
Segitiga sama sisi, dalah segitiga yang semua
sisinya sama panjang.
b. Segitiga berdasarkan besar sudutnya :
Segitiga lancip, adalah segitiga yang ketiga
sudutnya merupakan sudut lancip.
Segitiga tumpul, adalah segitiga yang salah satu
sudutnya tumpul.
segitiga siku-sikuadalah segitiga yang salah satu
sudutnya siku-siku.
2.3. Segiempat
Segiempat adalah poligon yang memiliki empat sisi.
a. Trapesium
b. Jajar genjang
c. Persegi anjang
d. persegi
e. Belah Ketupat
f. Layang-layang
2.4 Lingkaran
Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak
sama terhadap sebuah titik (pusat lingkaran).
3. Keliling & Luas Bangun Datar
a. Pengukuran Panjang
b. Keliling Bangun Datar
c. Pengukuran Luas
d. Luas Daerah Bangun Datar
4. Kekongruenan & Kesebangunan

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


1) Dua atau lebih bangun dikatakan sebangun jika mempunyai
syarat:
a) Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-
bangun tersebut memiliki perbandingan yang sama.
b) Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun
tersebut sama besar.
2)Pada bangun segitiga, dua atau lebih segitiga dikatakan
sebangun jika memenuhi salah satu syarat sebagai berikut:
a) Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama (sisi – sisi –
sisi).
b) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar (sudut – sudut
– sudut).
3) Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun
tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta
sudut yang bersesuaian sama besar (sama dan sebangun).
4) Dua atau lebih segitiga dikatakan kongruen jika
memenuhi salah satu syarat sebagai berikut:
a) Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi – sisi – sisi)
b) Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan besar sudut
yang diapit sama besar (sisi – sudut – sisi)

5) Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan satu sisi yang
bersesuaian sama panjang.
5. Bangun ruang
Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan
titiktitik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun
1. Luas Permukaan & Luas Bangun Ruang
a. Luas Permukaan adalah jumlah seluruh sisi-sisi yang
membatasi bangun ruang tersebut.
b. Pengukuran Volume
c. Volume Bangun Ruang adalah isi yang memenuhi bangun
ruang berongga
d. Pengukuran Berat

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


6. Pengukuran Waktu

7. Debit

Debit merupakan ukuran untuk mengukur volume zat cair yang


mengalir untuk setiap satuan waktu

8. Jarak, Waktu, dan Kecepatan


Kecepatan merupakan jarak yang ditempuh persatu satuan
waktu

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


Objektif

Pengertian
statistik dan Relevan
statistika

Persyaratan
Up to dat
data

Represent

Statistik, Dapat diper


statistika dan
data

Menuru
sifatnya

Macam-macam Menurut c
data memperole

Menuru
sumberny

Tabel bar
kolom

Tabel daft
Tabel
kongtigen

Tabel daft
distribus
Penyajian data
Diagram
lambang
Distribusi
frekuensi
Diagram Diagram ba
KB 3 Distribusi
STATISTIKA & frekuensi relatif
PELUANG Diagram
Mean
lingkara

Ukuran Median &


pemusatan data kuartal

Modus

Range (Interval)

Ukuran
penyebaran Simpangan baku
data

Nilai baku Varian

Aturan
penjumlahan
Aturan
pengisian
tempat
Kaidah (perkalian)
pencacahan
Permutasi

Kombinasi

Ruang sampel

Peluang

Titik sampel

KB 3 : STATISTIKA & PELUANG


1. Statistik, Statistika, Dan Data
1.1. Pengertian Statistik & Statistika
Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk bilangan yang
disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan
suatu kejadian.
Statistika merupakan suatu metode ilmiah yang

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


mempelajari pengumpulan, perhitungan, penggambaran dan
penganalisisan data, serta penarikan kesimpulan
berdasarkan penganalisisan yang dilakukan.
1.2. dalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau masalah. Persyaratan Data antara
lain:
a. Objektif
b. Relevan
c. Up To Date
d. Representatif
e. Dapat Dipercaya
1.3. Macam-Macam Data
1.3.1. Menurut Sifatnya
a. Kualitatif
b. Kuantitatif
1.3.2. Menurut Cara Memperolehnya
a. Primer
b. Sekunder
1.3.3. Menurut Sumbernya
a. Internal
b. Eksternal
2. Penyajian Data
2.1. Tabel
a. Tabel Baris Kolom
b. Tabel Daftar Kongtingensi
c. Tabel Daftar Distribusi Frekuensi
2.2. Diagram
a. Diagram Lambang
b. Diagram Batang
c. Diagram Lingkaran
3. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah suatu susunan data mulai dari data
terkecil sampai dengan data terbesar dan membagi banyaknya
data menjadi beberapa kelas. Tabel distribusi frekuensi
merupakan sebuah tabel yang berisi data yang dikelompokkan
ke dalam interval.

4. Ukuran Pemusatan Data


a. Mean
b. Median & Kuartal
c. Modus
5. Ukuran Penyebaran Data
a. Range (Interval)
b. Simpangan Baku

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


c. Varians
6. Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif yaitu frekuensi dari sebuah daftar
distribusi yang dinyatakan dalam bentuk persen
7. Nilai Baku
Nilai baku merupakan sebuah nilai yang menyatakan
perbandingan antara selisih nilai data dengan reratanya dibagi
simpangan baku data tersebut
8. Kaidah Pencacahan
a. Aturan Penjumlahan
b. Aturan Pengisian Tempat (Perkalian)
c. Permutasi
d. Kombinasi
9. Peluang
Nilai dari sebuah peluang adalah 0 ≤ 𝑃(𝐴) ≤ 1, sebuah kejadian
yang memiliki nilai peluang nol merupakan kejadian yang
mustahil, dan sebuah kejadian memiliki nilai peluang satu
merupakan kejadian yang pasti.
9.1. Ruang Sampel (Rung Sampel adalah himpunan semua
kemungkinan yang dapat terjadi pada suatu percobaan.)
9.2. Titik Sampel (Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


Pernyataan

Operasi konjungsi

Operasi uner

Operasi disjungsi

Operasi biner

Operasi implikasi
Logika matematika Tautologi,
Kontradiksi,
Kontigensi
Operasi biimplikasi
Konvers, invers,
kontrapositif
Modus ponen

Cara penarikan
Modus tolen
kesimpulan

Silogisme

Deduktif

Penalaran

Induktif

Pola persegi
panjang
Pola, barisan dan
Pola
deret bilang
Pola persegi

Pola segitiga
KB 4
Pola bilangan
KAPITA SELEKTA
MATEMATIKA Pola bilangan
fibonacci
Persamaan kinear
1 variabel
Barisan dan deret
Persamaan linear
aritmatika
Persamaan linear 2
Persamaan, variabel
pertidaksamaan Pertidaksamaan Barisan dan deret
dan grafik fungsi linear geometri
linear

Grafik fungsi linear

Persamaan kuadrat

Pertidaksamaan
Persamaan, kuadrat
pertidaksamaan,
dan grafik fungsi
kuadrat Grafik fungsi
kuadrat

Pergeseran grafik
fungsi kuadrat

Sinus (Sin)

Trigonometri Cosinus (Cos)

Tangen (Tan)

KB 4 KAPITA SELEKTA MATEMTIKA


1. Logika Matematika
1.1. Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup yang
memiliki nilai kebenaran benar atau salah, tetapi tidak
kedua-duanya pada saat yang bersamaan. Pernyataan biasa
dilambangkan dengan 𝑝, 𝑞, 𝑟, ....
1.2. Operasi Uner

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


Operasi negasi merupakan operasi yang hanya berkenaan
dengan satu unsur. Operasi negasi biasa dilambangkan
dengan ~.
1.3. Operasi Biner
Operasi biner adalah operasi yang berkenaan dengan dua
unsur.
a. Operasi Konjungsi
b. Operasi Disjungsi
c. Operasi Implikasi
d. Operasi Biimplikasi
1.4. Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi
Tautologi adalah penyataan yang semua nilai
kebenarannya benar tanpa memandang nilai kebenaran
komponen-komponen pembentuknya
Kontradiksi adalah penyataan yang semua nilai
kebenarannya salah tanpa memandang nilai kebenaran
komponen-komponen pembentuknya
kontingensi merupakan pernyataan yang nilai
kebenarannya merupakan kumpulan dari benar dan salah di
luar tautologi dan kontradiksi.
1.5. Konvers, Invers, Kontrapositif
1.6. Cara Penarikan Kesimpulan
a. Modus Ponen
Modus ponen adalah penarikan kesimpulan
berdasarkan prinsip:
[(𝑝 → 𝑞) ∧ 𝑝] → 𝑞 atau [𝑝∧ (𝑝 → 𝑞)] → 𝑞.
b. Modus Tolen
Modus Tolen adalah penarikan kesimpulan berdasarkan
prinsip:
[(𝑝 → 𝑞) ∧ ~𝑞] → ~𝑝 atau [~𝑞 ∧ (𝑝 → 𝑞)] → ~𝑝.
c. Silogisme
Silogisme adalah penarikan kesimpulan berdasarkan
prinsip:
[(𝑝 → 𝑞) ∧ (𝑞 → 𝑟)] → (𝑝 → 𝑟).
2. Pola, Barisan Dan Deret Bilangan
2.1. Pola
2.1.1. Penalaran
a. Deduktif
Penalaran deduktif Penalaran deduktif atau

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


berpikir deduktif adalah kemampuan
seseorang dalam menarik kesimpulan
berdasarkan pernyataan- pernyataan yang
bersifat umum.
b. Induktif
Penalaran induktif atau berpikir induktif
adalah kemampuan seseorang dalam menarik
kesimpulan yang bersifat umum melalui
pernyataan yang bersifat khusus
2.1.2. Macam-macam Pola Bilangan, antara lain:
a. Pola Persegi Panjang
b. Pola Persegi
c. Pola Segitiga
d. Pola Bilangan Fibonacci
e. Barisan Dan Deret Aritmatika
f. Barisan Dan Deret Geometri
3. Persamaan, Pertidaksamaan, Dan Grafik Fungsi Linier
3.1. Persamaan Linier
Persamaan linear adalah suatu kalimat matematika yang
mengandung satu atau lebih variabel yang 220 derajat
tertingginya satu yang dihubungkan dengan tanda “=”
a. Persamaan Linier 1 Variabel
b. Persamaan Linier 2 Variabel
3.2. Pertidaksamaan Linier
Pertidaksamaan linear adalah suatu kalimat matematika
yang mengandung satu atau lebih variabel dengan derajat
tertingginya satu dan dihubungkan dengan tanda “≠”, “<”,
“>”, “≤”, atau “≥”.
3.3. Grafik Fungsi Linier
4. Persamaan, Pertidaksamaan, Dan Grafik Fungsi Kuadrat
4.1. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah suatu kalimat matematika yang
mengandung satu atau
lebih variabel yang derajat tertingginya dua yang
dihubungkan dengan tanda “=”.
Bentuk umum persamaan kuadrat satu
variabel adalah:
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dimana 𝑎 ≠ 0
4.2. Pertidaksamaan Kuadrat

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd


Pertidaksamaan kuadrat adalah suatu kalimat matematika
yang mengandung satu atau lebih variabel yang derajat
tertingginya dua yang dihubungkan dengan tanda
≠ , atau “<”, atau “>”, atau “≤”, atau “≥”.
4.3. Grafik Fungsi Kuadrat
4.4. Pergeseran Grafik Fungsi Kuadrat
Sebuah grafik fungsi kuadrat, akan dapat digeser searah
sumbu 𝑋 ataupun searah sumbu 𝑌
5. Trigonometri
Pada segitiga siku-siku berlaku perbandingan sisi-sisi dengan
aturan tertentu. Perbandingan tersebut dikenal dengan
perbandingan trigonometri
5.1. Sinus (Sin)
5.2. Cosinus (Cos)
5.3. Tagen (Tan)

Daftar materi
yang sulit
2 Materi yang sulit dipahami adalah logika matematika dan trigonometri
dipahami di
modul ini
Daftar materi
yang sering
3
mengalami
miskonsepsi

LK. Matematika – Rina susanti Kamal, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai