Kegiatan Belajar 1
Unsur-Unsur Kesegaran Jasmani
1. Kekuatan
Kekuatan (strength) adalah kemampuan seseorang untuk membangkitkan tegangan
(tension) terhadap suatu tahanan (resisten).
2. Daya Tahan
Daya tahan (endurance) adalah kemampuan tubuh mensuplai oksigen yang diperlukan
untuk melakukan suatu kegiatan.
3. Kecepatan
Dapat diberikan dengan kegiatan latihan yang serba cepat, seperti dengan jarak yang
pendek.
4. Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk bergerak dengan cepat.
Komponen kelincahan adalah berikut ini:
1. Melakukan gerak perubahan arah secara cepat
2. Berlari cepat, kemudian berhenti secara mendadak
3. Kecepatan bereaksi
Manurut Mahendra yang mengutip pendapat Gobont (1989) kecepatan bergerak ditentukan
oleh faktor-faktor berikut:
1. Frekuensi rangsang, yang tergantung pada kemampuan, kebutuhan, tekad, serta
mobilitas syaraf
2. Kecepatan kontraksi otot
3. Tingkat tonasi gerak
4. Keadaan kualitas otot tertentu, misalnya kekuatan otot serta tenaga ledak otot (Muscle
power)
5. Kelentukan
Kelentukan (flexibility) adalah kualitas yang memungkinkan sutu segmen bergerak
semaksimal mungkin menurut kemungkinan rentang geraknya (range of movement)
6. Koordinasi
Koordinasi gerak merupakan kemampuan yang mencakup dua atau lebih kemampuan
perseptual pola-pola gerak. Koordinasi mata dan tangan yang berhubungan dengan
kemampuan memilih suatu objek dan mengkoordinasikannya. Contohnya dalam permainan
menangkap bola. Koordinasi mata dan tangan menghendaki pengamatan yang tepat.
Koordinasi mata dan kaki, yang berhubungan dengan kemampuan suatu gerakan
berdasarkan penglihatan dan gerak anggota badan bagian bawah, misalnya menendang
bola.
7. Ketepatan
Kegiatan yang dapat dilakukan pada anak usai TK, misalnya melempar bola kecil ke sasaran
tertentu atau memasukkan bola ke dalam keranjang.
8. Keseimbangan
Keseimbangan bisa diklasifikasikan menjada dua macam yaitu keseimbangan statik dan
keseimbangan dinamik. Keseimbangan statik adalah kemampuan mempertahankan posisi
tubuh tertentu untuk tidak bergoyang atau roboh. Sedangkan keseimbangan dinamik
adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak jatuh pada saat melakukan
gerakan.
1
Kegiatan Belajar 2
Strategi Mengajarkan Kesegaran Jasmani
A. Pembentukan Kelentukan
1. Sikap duduk
Duduk selonjor, duduk tegak.
Gerakannya: regut-regutkan badan ke depan berkali-kali, kedua tangan menyentuh jari-jari
kedua kaki atau memegang pergelangan kaki, usahakan sampai mencium lutut.
2. Sikap permulaan
Duduk sikap lari gawang, kaki kiri lurus.
Gerakannya yaitu badan diliuk-liukan ke samping kiri ke depan berkali-kali usahakan
sampai mencium lutut. Kaki yang selonjor ke depan bergantian kaki kiri dan kaki kanan.
1
MODUL 8
PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK
MELALUI PERMAINAN KREATIF
Kegiatan Belajar 1
Urgensi dan Peranan Guru dalam Permainan Keratif
Pendekatan permainan kreatif juga berhubungan erat dengan potensi keratif yang
dimiliki tiap anak. Menurut Tegano (1991), seperti yang dikutip oleh Catron dan Allen dalam
bukunya Early Curriculum, A Creative Play Model, potensi kretaif anak dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu karakteristik kognitif dan kepribadian.
1
melibatkan baik otot besar maupun otot kecil anak sehingga memungkinkan anak untuk secara
penuh mengembangkan kemampuan fisik motoriknya.
Singkatnya, permainan kreatif akan mendukung perkembangan fisik-motorik anak dalam
beberapa aspak seperti yang diuraikan berikut ini.
1. Koordinasi mata dengan tangan atau mata dengan kaki meliputi kegiatan menggambar,
menulis, memanipulasi atau memainkan objek.
2. Keterampilan gerakan lokomotor, meliputi berjalan, melompat, meloncat, berlari, berguling,
merayap dan merangkak.
3. Keterampilan gerakan nonlokomotor, meliputi duduk, berdiri, melambaikan tangan, hadap
kanan-kiri, merentangkan tangan, membungkuk, jongkok, dan lain-lain.
4. Pengelolaan dan pengendalian tubuh, meliputi pemahaman akan fungsi tubuhnya,
pemahaman tentang jarak, irama, keseimbangan, kemampuan untuk memulai dan
mengakhiri kegiatan yang dapat dilakukan, misalnya berjalan di atas papan titian mengikuti
jejak, senam irama, mengukur jarak dengan melangkah atau melompat, lomba lari.
Kegiatan Belajar 2
Rancangan Berbagai Permainan Kreatif Untuk Pengembangan Fisik Motorik di TK
1. Latihan
Jenis permainan ini banyak digunakan untuk bayi atau anak di bawah usia tiga tahun.
Bentuk kegiatan latihan ini sangat bervariasi dan dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan sehingga anak-anak selalu tertarik untuk mecoba dan mencobanya lagi.
Kegiatan yang dapat dilakukan, misalnya mengajak anak-anak berjalan, merangkak,
1
menyediakan berbagai benda di sekitar anak dengan warna dan bentuk yang bervariasi
untuk diselidiki dengan sensori motornya, mengajak anak memanjat, berlari atau menari.
2. Permainan Simbolik
Permainan simbolik banyak dilakukan saat anak berusia 2-7 tahun, yang terbagi
dalam dua tahap, yaitu bermain pura-pura untuk anak usia 2-4 tahun dan bermain drama
untuk anak usia 4-7 tahun.
Bermain drama akan memberi kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi peran
dan kemampuannya tanpa takut akan kegagalan. Permainan drama ini, sangat bermanfaat
untuk mengembangkan pengendalian gerakan tubuh.
Salah satu bentuk permainan drama adalah bermain cerita (story play). Melalui cerita
anak dapat bermain dengan berbicara atau melakukan gerakan sesuai kata-kata yang ada
dalam cerita.
Ada satu lagi bentuk permainan drama yang dapat dilakukan anak Tk yaitu bermain
drama dengan irama kreatif (creative rhytms-dramatic play). Jenis permainan ini
melibatkan gerakan motorik yang cukup sulit bagi anak karena selain bergerak anak juga
harus mempunyai pendengaran yang tajam agar gerakannya sesuai dengan irama yang
dimainkan.
Beberapa konsep yang dapat dikombinasikan dengan irama bebas dapat Anda lihat
dalam uraian berikut ini:
a. Konsep posisi, yaitu tinggi-rendah, besar-kecil, dan lain-lain.
b. Konsep waktu, yaitu cepat-lambat, lama-singkat, dipercepat-deprlambat.
c. Konsep daya, yaitu dima-bergerak, berpindah-berhenti, banyak-sedikit, berat-ringan.
d. Konsep komposisi tubuh, yaitu sendirian, berpasangan, bersilangan, berdiri di atas
pundak teman, duduk di pangkuan teman, bergandengan.
e. Konsep ekspresi wajah, yaitu marah, sedih, kecewa, takut, berharap, malas, lemas,
serius, lelah, gembira.
f. Jenis permainan drama dengan irama kreatif yang kedua adalah irama identifikasi yaitu
menirukan gerakan atau menggunakannnya untuk bergerak dari binatang, tanaman,
kejadian, benda atau orang yang sudah diketahui anak diikuti dengan irama atau lagu
tertentu.
g. Jenis gerakan drama dengan irama yang ketiga dan yang paling sedikit adalah drama
berirama yang biasanya lebih dikenal dengan sebutan operet.
3. Perlombaan
Jenis permainan perlombaan biasanya dilakukan saat anak berusia 7-12 tahun, namun
juga dapat dilakukan untuk anak usia TK. Jika perlombaan akan diterapkan untuk anak TK
maka ada rambu-rambu yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:
a. Mengenalkan perlombaan dengan penerapan aturan secara bertahap dan
membebaskan pada anak untuk terlibat atau tidak terlibat dalam lomba.
b. Memilih jenis perlombaan yang gembira, aturannya luwes dan memperbolehkan anak
untuk memodifikasi aturan supaya mereka mau aktif terlibat dalam perlombaan.
c. Memilih beragam perlombaan yang mengembangkan berbagai tingkatan perkembangan
keterampilan motorik dan lebih menekankan pada tantangan dalam perlombaan itu.
Berbagai perlombaan olahraga dapat dirancang oleh guru. Dalam hal ini guru perlu
mempertimbangkan 2 hal:
1. Pengelolaan perlombaan yang sesuai dengan perkembangan anak.
2. Tidak mementingkan aspek persaingan dalam perlombaan tersebut, tetapi lebih
mementingkan kerja sama/kooperatif.
Perlombaan kooperatif (cooperative play) akan memungkinkan setiap anak
menjadi pemain dengan cara kerja sama, tetapi dibebani kekhawatiran tentang nilai
atau menang-kalah.
Permainan yang terlalu mudah akan membuat anak cepat merasa bosan.
Permainan yang terlalu sulit akan membuat anak merasa gagal ketika tidak berhasil
menguasainya dan ini akan mengikis kesan diri positif pada dirinya.
1
1. Tujuannya mengenalkan berbagai keterampilan hidup mandiri khususnya memakai
baju, melatih koordinasi mata dan tangan.
2. Sasarannya anak TK kelas A (4-5 tahun)
3. Sasarannya baju ukuran sedang yang dapat dipakai semua anak.
b. Topeng/boneka dari piring kertas
1. Tujuannya agar anak terampil dalam koordinasi mata-tangan dengan cara melipat,
menggunting dan menempel.
2. Sasarannya piring kertas untuk kue, karet gelang, kertas krep/origami berbagai
warna, spidol, benang wol.
3. Sasarannya anak Tk kelas B.
1
MODUL 9
AKTIVITAS RITMIK ANAK-ANAK
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Aktivitas Ritmik Anak-Anak
2. Irama Dasar
Irama dasar berpusat pada keterampilan gerak dasar. Sebagian besar terdiri dari jenis
gerakan lokomotor tetapi juga meliputi beberapa gerakan nonlokomotor.
1
pendekatan mengajarkan gerak dan lagu, serta mengajarkan tarian rakyat sederhana hampir
sama pada tingkatan ini maka prosedur pembelajarannya dapat dikombinasikan.
Adapun prosedur pembelajaran tersebut adalah berikut ini:
1. Jika kegiatan ini merupakan hal baru maka latar belakang harus diberikan kepada anak
sehungan dnegan keadaan lagu atau tairan dan bagaimana seharusnya ditampilkan.
1
1