RESUME
Diajukan sebagai salah satu Tugas Keperawatan Anak Program Studi Diploma III
Keperawatan
Oleh
MEYRA MUTIARA
NIM : 191FK01073
2021
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TYPOID
1. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register,
tanggal MRS, dan diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Biasanya klien datang dengan keluhan perasaan tidak enak
badan, pusing demam, nyeri tekan pada ulu hati, nyeri kepala, lesu
dan kurang bersemangat, nafsu makan berkurang (terutama selama
masa inkubasi)
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Kaji tentang penyakit yang pernah dialami oleh klien, baik
yang ada hubungannya dengan saluran cerna atau tidak.
Kemudian kaji tentang obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh
klien, dan juga kaji mengenai riwayat alergi pada klien, apakah
alergi terhadap obat-obatan atau makanan.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Kaji mengenai keluhan yang dirasakan oleh klien, misalnya
nyeri pada epigastrium, mual, muntah, peningkatan suhu tubuh,
sakit kepala atau pusing, letih atau lesu.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan klien atau penyakit gastrointestinal lainnya.
d. Riwayat psikologis
Kaji bagaimana keadaan suasana hati (emosional) klien dan
keluarga dalam menghadapi penyakit yang diderita, biasanya
suasana hati klien kurang baik (gelisah) dan keluarga biasanya
cemas.
e. Riwayat sosial ekonomi
Mengkaji kehidupan sosial ekonomi klien, tipe keluarga
bagaimana dari segi ekonomi dan tinggal bersama siapa klien.
Bagaimana interaksi klien baik di kehidupan sosial maupun
masyarakat atau selama di rumah sakit.
f. Kebiasaan sehari-hari
Kaji tentang aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan oleh
klien sebelum sakit dan saat sakit. Hai ini berguna dalam
perbandingan antara pengobatan dan perawatan pasien, biasanya
mencakup :
Nutrisi
Eliminasi
Pola istirahat/ tidur
Pola kebersihan
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Biasanya pada pasien typhoid mengalami badan lemah, panas,
puccat, mual, perut tidak enak, anorexia.
a) Kepala dan leher
Kepala tidak ada benjolan, rambut normal, kelopak mata
normal, konjungtiva anemia, muka tidak odema, pucat/bibir
kering, lidah kotor, ditepi dan ditengah merah, fungsi
pendengran normal leher simetris, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
b) Dada dan abdomen
Dada normal, bentuk simetris, pola nafas teratur, didaerah
abdomen ditemukan nyeri tekan atau keadaan perut kembung
(Meteorismus).
c) Sistem respirasi
Apa ada pernafasan normal, tidak ada suara tambahan, dan
tidak terdapat cuping hidung.
d) Sistem kardiovaskuler
Biasanya pada pasien dengan typoid yang ditemukan
tekanan darah yang meningkat akan tetapi bisa didapatkan
tachiardi saat pasien mengalami peningkatan suhu tubuh.
e) Sistem integument
Kulit bersih, turgor kulit menurun, pucat, berkeringat
banyak, akral hangat.
f) Sistem eliminasi
Pada pasien typoid kadang-kadang diare atau konstipasi,
produk kemih pasien bisa mengalami penurunan (kurang dari
normal). N ½ -1 cc/kg BB/jam.
g) Sistem muskuloskolesal
Apakah ada gangguan pada extrimitas atas dan bawah atau
tidak ada gangguan.
h) Sistem endokrin
Apakah di dalam penderita thyphoid ada pembesaran
kelenjar toroid dan tonsil.
i) Sistem persyarafan
Apakah kesadaran itu penuh atau apatis, somnolen dan
koma, dalam penderita penyakit thypoid.
5. Pemeriksaan laboratorium
d) Pemeriksaan widal
Untuk membuat diagnosis, pemeriksaan yang diperlukan ialah
liter zat anti terhadap antigen O. Titer yang bernilai 1/200 atau
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah keperawatan yang mungkin muncul:
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi Salmonella
Typhi.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan/bedrest.
4. Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan) berhubungan
dengan pengeluaran cairan yang berlebihan (diare/muntah).
B. PERENCANAAN
Intervensi dan Implementasi
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi salmonella typhi
Intervensi:
Beri makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.
R/ untuk menghindari mual dan muntah.
Jelaskan pada klien dan keluarga tentang manfaat
makanan/nutrisi
R/ untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang
nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat.
Timbang berat badan klien setiap 2 hari.
R/ untuk mengetahui peningkatan dan penurunan
berat badan.
Beri nutrisi dengan diet lembek, tidak mengandung banyak
serat, tidak merangsang, maupun menimbulkan banyak gas
dan dihidangkan saat masih hangat.
R/ untuk meningkatkan asupan makanan karena
mudah ditelan.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antasida dan
nutrisi parenteral.
R/ antasida mengurangi rasa mual dan muntah.
Nutrisi parenteral dibutuhkan terutama jika kebutuhan nutrisi
per oral sangat kurang.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan/bed rest
Tujuan : pasien bisa melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS)
optimal.
Kriteria hasil : - Kebutuhan personal terpenuhi
- Dapat melakukan gerakkan yang bermanfaat bagi
tubuh.
- Memenuhi AKS dengan teknik penghematan energi.
Intervensi:
Berikan latihan mobilisasi secara bertahap sesudah demam
hilang
R/ untuk menghindari kekakuan sendi dan mencegah
adanya dekubitus.
Beri motivasi pada pasien dan kelurga untuk melakukan
mobilisasi sebatas kemampuan. (missal. Miring kanan, miring
kiri).
R/ agar pasien dan keluarga mengetahui pentingnya
mobilisasi bagi pasien yang bedrest.
Kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas (makan, minum).
R/ untuk mengetahui sejauh mana kelemahan yang
terjadi.
Dekatkan keperluan pasien dalam jangkauannya.
R/ untuk mempermudah pasien dalam melakukan
aktivitas.
4. Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan) berhubungan
dengan cairan yang berlebihan (diare/muntah)
PENGKAJIAN
1. Tanggal masuk RS : 16 - 08 - 2020
2. Jam masuk RS : 15.00 WIB
3. Tanggal pengkajian : 18 - 08 -2020
4. Pengkaji : Meyra Mutiara
BIODATA PASIEN
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 30 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. No. Register : 0198092
5. Alamat : Kp. Ciherang rt/rw 05/16 Kab. Bandung
6. Status : Menikah
7. Keluarga terdekat : Ibu Ani
8. Diaqnosa Medis : Thypoid
ANAMNESE
Pasien panas.
Pada tanggal 16 - 08 - 2020 pukul 15.00 WIB klien di bawa ke IGD RS. Medical
dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu tubuhnya panas, pada waktu siang
dan Malam Hari, disertai Mual, Muntah, keluhan bertambah berat bila
beraktivitas, dan kurang bila dikompres, istirahat dan minum obat.
Saat Pengkajian :
Pada tanggal 18 - 08 -2020 pukul 20.30 WIB. Saat ini klien masih mengatakan
tubuh nya panas, saat di palpasi tubuh nya juga teraba panas dan lengket, bibir
klien juga terlihat kering. Hasil pengajian tanda tanda vital Tekanan Darah 120/80
mmHg, Nadi 90 kali per menit, Suhu 39, 2C, Respirasi 22 kali permenit.
Kegiatan kemasyarakatan :
2. Ekonomi
Siapa yang membiayai perawatan klien selama dirawat :
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
1. Integument
Inspeksi :
Warna : sawo matang, tidak pucat, tidak ikterik tidak sianosis tidak
ada ruam dan tidak terdapat hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi
Palpasi : Tekstur halus, kulit lengket, turgor baik, struktur tegang dan kulit
teraba panas.
2. Pemeriksaan Rambut
3. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi : warna bening normal, bentuk sedikit lonjong dan kuku pendek
dan bersih.
4. Keluhan yang dirasakan oleh klien yang berhubungan dengan Px. Kulit :
keluhan yang di rasakan klien yaitu panas dan kulit lengket.
1. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala dolicephalus/ lonjong dan tidak ada
hidrochepalu/pembesaran kepala, tidak terdapat kotoran atau
ketombe.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ubun-ubun rata dan tidak ada
benjolan.
2. Pemeriksaan Mata
1) Bentuk normal, kedudukan bola mata simetris
2) Kelopak mata /Palpebra normal, tidak terdapat ptosis, lagoftalmus,
oedema, perdarahan, blefaritis, maupun xanthelasma
3) Gerakan normal, tidak terdapat strabismus, nistagmus
4) Konjungtiva tidak anemis
5) Sklera tidak ikterik
6) Pupil bulat, didapatkan isokor, diameter 3 mm, reflex cahaya
langsung positif pada mata kanan dan kiri, reflex cahaya tidak
langsung positif pada mata kanan dan kiri
7) Eksoftalmus tidak ditemukan
8) Endoftalmus tidak ditemukan
3. Pemeriksaan Visus
Amati gigi ,gusi, dan lidah : Tidak ada kotoran dalam mulut, klien
tidak menggunakan gigi palsu, tidak ada peradangan atau gingivitis
pada gusi, warna lidah merah muda tidak ada Perdarahan dan tidak
adanya abses.
9. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi
Amati : cianosis ( tidak terjadi cianosis ), batuk (tidak batuk tetapi terasa
kering).
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
Perkusi
Area paru : ( sonor / normal suara dinding torak)
Auskultasi
1) Suara nafas : Vesikuler terdengar di seluruh lapang paru dengan
intensitas suara rendah ,lembut dan bersih.
2) Suara Ucapan : normal intensitas suara kakan dan kiri sama.
3) Suara tambahan : tidak terdengar : Rales, Ronchi, Wheezing, maupun
Pleural fricion rub
4) Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : tidak ada
keluhan yang di rasakan pasien pada torak atau paru.
PEMERIKSAAN JANTUNG
Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis, normalnya pada ICS V Mid
clavikula kiriselebar 1 Cm
Palpasi : normal, pulsasi tidak ada
Perkusi
Batas jantung kanan : ICS III - V , linea sternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS V , 2-3 cm dari linea midklavikularis sinistra
Batas atas jantung : ICS III linea sternalis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I, II regular, tidak terdengar murmur maupun
gallop
Keluhan lain terkait dengan jantung : tidak ada keluhan terkait dengan
jantung.
PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Inspeksi
2. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 15x/menit (Normal: 8-12x/menit)., Borborygmi :
tidak terdengar borborygmi.
3. Palpasi
Tidak nyeri pada daerah epigastrium, teraba supel, hepar dan lien tidak
teraba, tidak ada nyeri lepas, pada pemeriksaan ballottement didapatkan
hasil negative.
4. Perkusi
Abdomen klien kembung saat perkusi
5. Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen : Kembung saat
di perkusi.
PEMERIKSAAN GENETALIA
Genetalia Pria
Inspeksi :
Rambut pubis (bersih), lesi (tidak trdapat lesi), benjolan ( tidak terdapat
benjolan ) Lubang uretra : penyumbatan ( tidak terjadi penyumbatan ),
Hipospadia ( tidak terjadi hipospadia ), Epispadia ( tidak terjadi hipospadia
)
Palpasi
Penis : tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan maupun cairan yang keluar.
Scrotum dan testis : tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan, dan ukuran penis
normal.
PEMERIKSAAN ANUS
Inspeksi
Tidak terjadi Atresia ani, tumor, haemorroid maupun perdarahan
Perineum : tidak ada jahitan maupun benjolan.
Palpasi
Tidak Nyeri tekan pada daerah anus dan pemeriksaan Rectal Toucher
normal.
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Anus : tidak ada kelainan
atau keluhan yang dirasakan pasien.
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (Tidak tampak
deformitas), fraktur (tidak ada fraktur).
Palpasi
Tidak terdapat oedema pada keempat ekstremitas.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Reflek Pathologis
RIWAYAT PSIKOLOGIS
1. Status Nyeri :
•●●●●●●●●●
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Status Emosi
2. Gaya Komunikasi
3. Pola Interaksi
4. Pola Pertahanan
Paracetamol : 3 x 650 mg
Cefotaxime : 3 x 1 gram
KLASIFIKASI DATA
Data Subjectiv:
Klien mengatakan demam sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum
masuk RS.
Klien mengatakan demamnya tinggi pada waktu siang dan malam hari.
Klien mengatakan dia mual dan muntah
Klien mengatakan kurang nafsu makan
Klien mengatakan keluhan bertambah jika melakukan aktivitas dan
demamnya berkurang jika dikompres dan beristirahat.
Klien mengatakan tidur siang dan malamnya tidak menentu.
Data Objectiv:
ANALISA DATA
N
DATA PENYEBAB MASALAH
O
1. DS: Demam thyfoid
Klien mengatakan disebabkan oleh
demam sudah dirasakan
sejak 3 hari yang lalu Kuman salmonella
sebelum masuk RS. thypi dan
Klien mengatakan edotoksin
demamnya tinggi pada
Hipertermi
waktu siang dan malam Mempengaruhi
hari. pusat hipotalamus
DO:
Klien tampak lemah Mengakibatkan
Terjadi muntah,
nafsu makan
menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO
KEPERAWATA TUJUAN INTE RVENSI RASIONAL
.
N
1. Hipertermi Tujuan : Setelah 1. Beri kompres 1. Pemberian
berhubungan diberikan hangat pada kompres dapat
dengan proses tindakan daerah dahi, menyebabkan
infeksi keperawatan ketiak dan peralihan panas
DS: selama 3x24 jam, lipatan-lipatan secara
Klien suhu tubuh lainnya. konduksi dan
mengatakan normal. membantu
demam sudah Kriteria hasil : tubuh untuk
dirasakan Tidak ada tanda- menyesuaikan
sejak 3 hari tanda peningkatan 2. Observasi terhadap panas.
yang lalu suhu tubuh, tanda-tanda 2. Tanda-tanda
sebelum vital. vital berubah
masuk RS. sesuai tingkat
Klien perkembangan
mengatakan penyakit dan
demamnya menjadi
tinggi pada indikator untuk
waktu siang melakukan
dan malam intervensi
hari 3. Anjurkan selanjutnya
DO: untuk banyak 3. Peningkatan
Klien minum air suhu tubuh
tampak putih. mengakibatkan
lemah penguapan
39,20 C diimbangi
. dengan asupan
cairan yang
4. Kolaborasi banyak.
pemberian 4. Mempercepat
antiviretik, proses
antibiotic. penyembuhan,
menurunkan
demam.
Pemberian
antibiotik
menghambat
pertumbuhan
dan proses
infeksi dari
bakteri
2. Pola aktivitas Tujuan : pasien 1. Beri motivasi 1. Untuk
berhubungan bisa melakukan pada pasien dan mengetahui
dengan demam. aktivitas kelurga untuk sejauh mana
DS: kehidupan sehari- melakukan kelemahan
Klien hari (AKS) mobilisasi yang terjadi.
mengatakan optimal. sebatas
keluhan Kriteria hasil : kemampuan.
bertambah jika Kebutuhan (missal. Miring
melakukan personal kanan, miring
aktivitas dan terpenuhi dan kiri).
demamnya dapat melakukan 2. Dekatkan 2. Untuk
berkurang jika gerakkan yang keperluan mempermud
dikompres dan bermanfaat bagi pasien dalam ah pasien
beristirahat. tubuh. jangkauannya. dalam
DO: melakukan
Klien aktivitas.
tampak 3. Berikan latihan 3. untuk
lemah. mobilisasi menghindari
Aktivitas secara bertahap kekakuan
klien sesudah demam sendi dan
terganggu hilang mencegah
dan hanya adanya
dibantu dekubitus.
oleh 4. Kaji 4. Agar pasien
keluargany kemampuan dan keluarga
a pasien dalam mengetahui
beraktivitas pentingnya
(makan, mobilisasi
minum). bagi pasien
yang
bedrest.kubit
us.
3. Pemenuhan nutrisi Tujuan : Setelah 1. Berikan 1. Memenuhi
kurang dari dilakukan makanan dalam kebutuhan
kebutuhan tindakan porsi kecil tapi nutrisi dengan
behubungan keperawatan sering. meminimalkan
dengan anorexia selama 3x24 jam rasa mual dan
DS: kekurangan muntah.
Klien nutrisi tidak 2. Beri nutrisi 2. Memenuhi
mengatakan terjadi dengan diet kebutuhan
kurang nafsu Kriteria hasil : lunak, tinggi nutrisi adekuat.
makan Nafsu makan kalori tinggi
Klien meningkat, Tidak protein.
mengatakan ada keluhan 3. Kaji 3. Untuk
dia mual dan anoreksia, nausea, kemampuan mengetahui
muntah Porsi makan makan klien. perubahan
DO: dihabiskan. nutrisi klien dan
Porsi makanan sebagai indikator
tidak intervensi
dihabiskan 4. Anjurkan selanjutnya.
Perkusi: kepada orang 4. Menambah
kembung tua selera makan dan
Aukultasi : klien/keluarga dapat menambah
bising usus untuk asupan nutrisi
15x/menit memberikan yang dibutuhkan
makanan yang klien.
disukai.
5. Anjurkan
kepada orang
tua 5. Dapat
klien/keluarga meningkatkan
untuk asam lambung
menghindari yang dapat
makanan yang memicu mual
mengandung dan muntah dan
gas/asam, menurunkan
pedas. asupan nutrisi.
6. Kolaborasi.
Berikan 6. Mengatasi
antiemetik, mual/muntah,
antasida sesuai menurunkan
indikasi. asam lambung
yang dapat
memicu
mual/muntah.
IMPLEMENTASI
- Nadi : 90 x /menit
- RR : 22 x /menit
- Suhu : 39,20 C
2013 jam.
Responnya : klien mengatakan panasnya sudah mulai
mereda.
2. Pada pukul 06.30 Mengobservasi tanda-tanda vital.
Responnya :
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 90 x /menit
- RR : 22 x /menit
- Suhu : 370 C
2. 16 Agustus 1. Pada pukul 13.30 Memberi motivasi pada pasien dan
2020 kelurga untuk melakukan mobilisasi sebatas kemampuan.
(missal. Miring kanan, miring kiri).
Responnya : klien mengatakan menjadi lebih ringan
untuk bergerak.
EVALUASI FORMATIF
EVALUASI SUMATIF
NAMA
DAN
TANGGAL DP EVALUASI SUMATIF
TANDA
TANGAN
16-08-2020 1 S: Meyra
mutiara
Klien mengatakan demam sudah
dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum
masuk RS.
Klien mengatakan demamnya tinggi pada
waktu siang dan malam hari.
O:
Paracetamol 3 x 650 mg
Ceftriaxon 3 x 1 gram
TTV:
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 90 x /menit
- RR : 22 x /menit
- Suhu : 39,20 C
P : Lanjutkan intervensi
1. Beri kompres pada daerah dahi,
ketiak dan lipatan-lipatan lainnya.
2. Observasi tanda-tanda vital
17-08-2020 1 S: Meyra
mutiara
Klien mengatakan badannya tidak teraba
panas.
O:
Suhu: 370 C
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
O:
17-08-2020 2 S: Meyra
mutiara
Klien mengatakan keluhannya pola
aktivitas sudah mulai mereda.
O:
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Mencari referensi dari LP. Diambil tanggal 12 Agustus 2020. Website :
https://www.academia.edu/20145379/LAPORAN_PENDAHULUAN_THYPO
ID