Anda di halaman 1dari 7

RESUME

DASAR REAKSI ANORGANIK


SULFURIC ACID, FLUOROSULFONIC ACID, SUPERACIDS

KELOMPOK 3
Anggota : 1. Saskia Fiestika Berliana M0320072
2. Silvia Nawandini M0320075
3. Siska Dian Novita M0320076

A. SULFURIC ACID
1. Sifat-sifat Sulfuric Acid
a. Merupakan zat organic yang sangat kuat dan bersifat korosif
Asam Sulfat merupakan asam yang sangat kuat sehingga bersifat korosif
atau dapat menghancurkan. Tidak hanya bentuk cairan yang berbahaya, tetapi
bentuk uap atau gasnya juga berbahaya. Sehingga apabila mendapati asam sulfat
yang tumpah, harus segera menjauh dan mencari udara segar. Karena asam sulfat
ini sangat mudah menguap apalagi jika terkena panas. Terdapat bahan yang biasa
digunakan untuk menetralkan asam sulfat ini yaitu kapur atau soda kue. karena hasil
reaksi dengan kedua zat tersebut akan menghasilkan garam dan asam lemah yang
tidak berbahaya.
b. Bersifat higroskopis
Higroskopi adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari
lingkungannya. Jadi, asam sulfat ini sangat mudah bereaksi dengan air. Atau sangat
reaktif terhadap air.
c. Tidak dapat ditemukan di alam dalam bentuk murni
Karena bersifat higroskopis, di alam, tidak adaa asam sulfat versi tanpa
molekul air. Untuk membentuk asam sulfat murni biasanya dilakukan oleh manusia
di pabrik2 karena asam sulfat merupakan asam anorganik yang dapat diproduksi
secara masal dan dalam kapasitas besar. Jadi terlepas dari sifat asam sulfat yang
korosif, beracun, dan berbahaya. Asam sulfat ini merupakan bahana kimia yang
paling banyak digunakan dan merupakan produk teknik yang sangat penting.
d. Tidak berwarna (bening) dan tidak berbau
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya
pada zaman dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol'.
2. Sifat Fisik Sulfuric Acid

3. Pembentukan Sulfuric Acid


a. Pembentukan Asam Sulfat di Alam
Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida,
misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan disebut
sebagai air asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada
dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun.
Dengan reaksi sebagai berikut.
2FeS2 + 7O2 + 2H2O → 2Fe2+ + 4SO42− + 4H+
b. Reaksi pembentukan asam sulfat terdapat 2 proses
1. Proses kontak
1.1 Membuat sulfur dioksida
Sulfur dioksida dibuat dengan dua cara:
a. Cara pertama yaitu membakar belerang dalam udara maka belerang nya
akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida
S(s) + O2(g) → SO2(g)
b. Cara kedua atau cara alternatif dengan memanaskan biji besi seperti pirit
yang mengandung belerang dalam udara.
4FeS2 + 11O2 → 2Fe2O3 + 8SO2
1.2 Mengubah sulfur dioksida menjadi sulfur trioksida (SO3) melalui reaksi
kesetimbangan.
Proses ini merupakan proses terpenting dalam pembuatan asam
sulfat metode kontak. Dimana reaksi berjalan bolak balik atau reversible.
Dan reaksi terjadi secara eksotermis dimana mengeluarkan energi berupa
kalor, sehingga nilai delta H nya negatif. Mengoksidasi sulfur dioksida
menjadi sulfur trioksida itu lebih sulit daripada proses sebelumnya
(pembuatan sulfur dioksida). Maka dari itu, diperlukan katalis berupa V2O5
(Vanadium pentoksida) untuk meningkatkan laju reaksi. Selain itu, kita juga
harus memastikan reaksi itu bergeser ke kanan atau ke arah produk atau ke
arah sulfur trioksida. Nah, untuk mencapai hal tersebut, berdasarkan asas
Le Chatelier, apabila tekanan diperbesar, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah koefisien yg lebih kecil. Pada persamaan dapat dilihat
bahwa koefisien sebelah kanan (produk) itu lebih kecil. Sehingga agar
kesetimbangan bergeser ke aarah kanan (produk) tekanan dinaikkan
sehingga SO3 yg dihasilkan banyak.
2SO2 + O2 ⇌ 2SO3
v2o5
1.3 Mengubah sulfur trioksida menjadi asam sulfat
Sulfur trioksida tidak direaksikan dengan air, karena sulfur trioksida
akan bereaksi hebat dengan air yang mana menghasilkan kabut asam sulfat.
Maka dari itu, so3 direaksikan dengan asam sulfat itu sndiri untuk
membentuk asam pirosulfat.
SO3 + H2SO4 → H2S2O7
Asam pirosulfat kemudian diencerkan dengan air untuk
menghasilkan asam sulfat, membentuk asam sulfat H2SO4 dengan kadar
sekitar 98%.
H2S2O7 + H2O → 2H2SO4
2. Proses Bilik Timbal
Proses ini dinamakan bilik timbal karena prosesnya dilakukan dalam wadah
atau bilik berlapis timbal yang digunakan untuk menampung asam sulfat
2.1 Pembentukan asam nitrosil
Proses ini menggunakan katalis campuran NO dan NO2. Prosesnya diawali
dengan mengalirkan SO2, NO2, NO dan uap air ke dalam ruang yang
bagian dalamnya dilapisi Pb (timbal) sehingga menghasilkan asam nitrosil.
2SO2 + O2 + NO + NO2 + H2O → 2HNOSO4
2.2 Mereaksikan asam nitrosil dengan air
Asam nitrosil yg dihasilkan kemudian direaksikan dengan air
sehingga menghasilkan asam sulfat membentuk asam sulfat H2SO4 dengan
kadar sekitar 70-80%.
2HNOSO4 + H2O→ 2H2SO4 + NO + NO2
4. Reaksi-reaksi pada Sulfuric Acid
a. Reaksi dengan Air
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Pada prosesnya, selalu
tambahkan asam ke dalam air dan jangan terbalik menambahkan air ke dalam asam.
Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan cenderung
mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat
pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi antara asam sulfat
dengan air akan membentuk ion hidronium.
H2SO4 + H2O ⇌ H3O+ + HSO−4
HSO−4 + H2O ⇌ H3O+ + SO2−4
b. Asam sulfat sebagai agen penghidrasi
Asam sulfat adalah zat pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk
mengeringkan buah-buahan. Afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat
sedemikiannya ia akan memisahkan atom hidrogen dan oksigen dari suatu
senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan asam sulfat
pekat akan menghasilkan karbon dan air.
(C6H12O6)n → 6n C + 6n H2O
c. Asam sulfat sebagai agen pengoksidasi (oksidator)
Meskipun asam sulfat tidak mengoksidasi sekuat asam nitrat. Apabila
dalam keadaan panas dan pekat, ia akan berfungsi sebagai oksidator. Misalnya,
asam sulfat pekat panas bereaksi dengan logam tembaga menghasilkan ion
tembaga(II) nah bisa dilihat tembaga teroksidasi dilihat dari biloksnya naik menjadi
+2 dan dan melepaskan 2 elektron. Sedangkan asam sulfat itu sendiri direduksi
menjadi sulfur dioksida dan air. Karena ia sebagai oksidator maka asam sulfat akan
mengalami reduksi
Cu → Cu2+ + 2e−
2 H2SO4 + 2e− → SO2 + 2H2O + SO4−2
d. asam sulfat sebagai agen sulfonasi
Asam sulfat dapat bertindak sebagai agen sulfonasi. dalam kimia organik,
asam sulfat pekat digunakan untuk menggantikan atom hidrogen dengan gugus
asam sulfonat.
H2SO4 + CH3C6H5 → CH3C6H5SO3 +H2O
e. Asam sulfat sebagai basa
Dalam keadaan khusus, asam sulfat dapat berperilaku sebagai basa. Asam
sulfat yang merupakan Asam Brønsted-Lowry hanya dapat bertindak sebagai basa
jika ditambahkan ke donor proton yang lebih kuat. Asam sulfat adalah asam yang
sangat kuat; sehingga, hanya asam yang sangat kuat seperti asam fluorosulfonat
yang dapat menyebabkannya berperilaku sebagai basa.
H2SO4 + HSO3F⇌ H3SO4 + (H2SO4) + SO3F− (H2SO4)

B. FLOUROSULFONIC ACID
Asam fluorosulfonat adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia HSO3F.
Fluorosulfonat dalam kimia organic adalah gugus fungsi yang memiliki rumus kimia F-
SO2-R. Dalam kimia organik, fluorosulfonat berbeda dari fluorosulfat. Karena dalam
fluorosulfonat, atom belerang terikat langsung ke atom non-oksigen seperti karbon.
Sedangkan dalam kimia anorganik, fluorosulfonat adalah istilah lain untuk fluorosulfat,
dimana terdapat anion F-SO2-O− dan basa konjugat asam fluorosulfonat. Mereka
membentuk serangkaian garam dengan kation logam yang disebut fluorosulfat. Asam ini
merupakan salah satu asam terkuat sehingga termasuk ke dalam super acids dimana lebih
asam dibandingkan asam sulfat. Asam fluorosulfonat adalah cairan tidak berwarna yang
mengalir bebas yang dapat larut dalam pelarut organik polar (misalnya nitrobenzena, asam
asetat, dan etil asetat) tetapi kurang larut dalam pelarut nonpolar seperti alkana. Rumus
HSO3F menekankan hubungannya dengan asam sulfat, dimana kedua nya adalah molekul
berbentuk tetrahedral. Struktur molekul asam fluorosulfonat seperti gambar dibawah ini

Dimana atom Sulfur mengikat rangkap dua atom 2O dan mengikat atom F dan OH.
Asam fluorosulfonat dianggap sangat beracun dan sangat korosif. Penambahan air
ke HSO3F dapat menjadi bahaya, mirip dengan penambahan air ke asam sulfat tetapi jauh
lebih ganas. Asam fluorosulfonat juga reaktif terhadap air dan udara. Bereaksi hebat
dengan air untuk membentuk hidrogen fluorida dan kabut asam sulfat. Berdasarkan
percobaan di mana bahan kimia tumpah ke dalam air secara berlebih (setidaknya 5 kali
lipat kelebihan air), setengah dari hasil teoritis maksimum gas Hidrogen Fluorida akan
tercipta dalam 0,12 menit. Apabila asam fluorosulfonat terbakar, maka asap hidrogen
fluorida dan asam sulfat yang timbul akan beracun dan dan dapat mengiritasi. Bahaya
kesehatan yaitu apabila menghirup asapnya dapat menyebabkan iritasi parah pada hidung
dan tenggorokan. Lalu apabila terjadi kontak dengan mata atau kulit menyebabkan luka
bakar yang sangat parah. Asam fluorosulfonat muncul sebagai cairan berasap yang dapat
digunakan sebagai katalis dalam sintesis organik, dalam elektroplating dan sebagai agen
fluorinasi. Asam ini dapat bereaksi secara eksotermik dengan basa kimia (contoh: amina,
amida, dan hidroksida anorganik). Reaksi-reaksi ini dapat menghasilkan panas dalam
jumlah besar yang berbahaya di ruang kecil. Asam ini dapat bereaksi hebat dengan air
untuk menghasilkan asam fluorida dan asam sulfat, dapat bereaksi dengan logam aktif,
termasuk logam struktural seperti aluminium dan besi, untuk melepaskan hidrogen, dan
menghasilkan gas yang mudah terbakar. Asam fluorosulfonat dapat memulai polimerisasi
alkena tertentu dan dapat bereaksi dengan senyawa sianida untuk melepaskan gas hidrogen
sianida. Serta dapat menghasilkan gas yang mudah terbakar dan beracun jika kontak
dengan ditiokarbamat, isosianat, merkaptan, nitrida, nitril, sulfida, dan zat pereduksi kuat
Untuk ionisasi dari asam fluorosulfonat dapat terjadi seperti reaksi berikut.
2 HSO3F ↔ [H2SO3F]+ + [SO3F]-
1. Reaksi pembuatan Asam fluorosulfonat
SO3 + HF → HSO3F
2. Sifat Fisik Asam Flourosulfonat

C. SUPERACIDS
Superacids adalah asam yang lebih kuat dari asam sulfat 100%. Bahkan, beberapa
diantaranya bisa mencapai 107 sampai 109 kali lebih kuat. Ada empat macam superacid:
Bronsted, Lewis, konjugat Bronsted-Lewis, dan superacid padat. Super Acid mampu
memprotonasi bahkan Hidrokarbon. Disebut superacids yang termasuk dalam campuran
HF dan SbF5 juga HSO3F dan SbF5. Superacid Bronsted yang umum adalah asam
perklorat (HClO4). Ketika dilarutkan dalam asam sulfat murni, asam sulfat malah bertindak
sebagai basa:
HClO4(H2SO4) + H2SO4(l) ↔ H3SO4+(H2SO4) + ClO4-(H2SO4)
1. SbF5
Larutan SbF5 dalam HSO3F seringkali disebut “Magic Acid.” Penemuannya
diawali ketika seorang peneliti yang bekerja dengan George Olah meletakkan sepotong
lilin dalam larutan tersebut, dan mengamati bahwa lilin tadi larut. Larutan tersebut
diteliti, dan menunjukkan adanya hidrokarbon yang ditambahi ion hidrogen, dan
kation-kation tersebut mengalami penataan ulang menjadi molekul bercabang. Magic
Acid merupakan salah satu asam terkuat yang diketahui dan juga tersedia secara
komersial. Contoh magic acid hasil produk dari reaksi SbF5 dan HSO3F
SbF5OSO(OH)CF3, dengan reaksi yaitu :

Gambar 1. Struktur SbF5


Antimon(V) fluorida adalah asam Lewis kuat dan membentuk tambahan dengan
F- (dari HF) atau [SO3F]- (dari HSO3F). Antimon pentafluorida adalah senyawa
anorganik dengan rumus SbF₅. Senyawa cair tidak berwarna ini dapat dianggap sebagai
asam Lewis dan merupakan komponen superasam asam fluoroantimonat, asam terkuat
yang sejauh ini telah ditemukan. Senyawa ini dapat bereaksi dengan hampir semua
senyawa yang ada. SbF5 memiliki massa molar sebesar 216,74 g/mol dan Titik didih
sebesar 149,5°C.
2. Asam Fluoroantimonat
Asam Fluoroantimonat menjadi superacid terkuat di dunia, dikareakan superacid
lebih banyak memberikan donor proton atau hidrogen dalam air sehingga bersifat
sangat eksplosif dan bergerak sangan cepat. Asam Fluoroantimonat adalah kombinasi
dari hidrogen florida dan SbF5. Dalam sistem ini, HF melepaskan unsur seiring proton
(H+) dengan pengikatan F− oleh antimon pentafluorida. Anion yang dihasilkan
(SbF6−) merupakan nukleofil yang lemah sekaligus basa lemah. Proton secara efektif
menjadi "telanjang", hal inilah yang bertanggung jawab atas keasam sistem ini yang
ekstrem.

3. Sifat Asam Superasam Fluoroantimonat


a. Cepat dan eksplosif terurai setelah kontak dengan air. Karena sifat ini, asam
fluoroantimonic tidak dapat digunakan dalam larutan air. Ini hanya digunakan
dalam larutan asam fluorida.
b. Mengembangkan uap yang sangat beracun. Saat suhu dinaikkan, asam
fluoroantimonic terurai dan menghasilkan gas hidrogen fluorida (asam fluorida).
c. Asam Fluoroantimonic adalah 2 × 10 19 (20 triliun) kali lebih kuat dari 100% asam
sulfat . Asam Fluoroantimonic memiliki H 0 (fungsi keasaman Hammett) nilai -
31,3.
d. Melarutkan kaca dan banyak bahan lainnya dan memprotonasi hampir semua
senyawa organik (seperti semua yang ada di tubuh Anda). Asam ini disimpan dalam
wadah PTFE (polytetrafluoroethylene).

4. Reaksi Redoks Asam Super


Dalam media asam super, hidrokarbon bertindak sebagai basa. Pembentukan ion
karbanium dari deprotonasi 2-metil propane menghasilkan ion trimetil karbanium.
Menurut reaksi ;
MeCH + [H2SO3F]+ [Me3C]+ + H2 + HSO3F

Anda mungkin juga menyukai