0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn berdasarkan kurikulum 2013 terdiri dari penilaian tes dan non tes. Penilaian tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes kinerja sedangkan penilaian non tes meliputi observasi, wawancara, penugasan, dan penilaian portofolio. Kedua jenis penilaian ini digunakan untuk menilai prestasi siswa secara komprehensif.
Instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn berdasarkan kurikulum 2013 terdiri dari penilaian tes dan non tes. Penilaian tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes kinerja sedangkan penilaian non tes meliputi observasi, wawancara, penugasan, dan penilaian portofolio. Kedua jenis penilaian ini digunakan untuk menilai prestasi siswa secara komprehensif.
Instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn berdasarkan kurikulum 2013 terdiri dari penilaian tes dan non tes. Penilaian tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes kinerja sedangkan penilaian non tes meliputi observasi, wawancara, penugasan, dan penilaian portofolio. Kedua jenis penilaian ini digunakan untuk menilai prestasi siswa secara komprehensif.
Pokok-Pokok Bahan Diskusi: 1. Carilah informasi dan data dari berbagai referensi tentang Jenis-Jenis Instrumen Penilaian pada Mata Pelajaran PPKn berdasarkan Kurikulum 2013. Jawaban : Jenis-jenis instrument penilaian pada mata pelajaran PPKn berdasarkan kurikulum terbagi menjadi dua jenis yaitu : a. Penilaian tes merupakan penilaian dengan alat atau prosedur yang dipergunakan dengan bentuk tugas atau suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa pertanyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab. Adapun pelaksanaannya, dapat dilaksanakan secara lisan maupun secara tes tulis. Tes adalah alat yang direncanaka untuk mengukur kemampuan, keahlian, atau pengetahuan. b. Penilaian non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik16 tetapi dengan melakukan pengamatan secara sistematis. Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilain dengan tidak menggunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok. Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan secara sistematis (observasi), melakukan wawancara (interview) dan menyebar angket (quistionnaire). 2. Berdasarkan nomor 1 di atas, maka jawablah pertanyaan berikut: a. Apa yang dimaksud dengan instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn?. b. Untuk apa guru mata pelajaran PPKn menyusun instrumen penilaian? c. Jelaskan secara komprehensif, berbagai jenis instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn (meliputi: jenis, fungsi dan contohnya)? Jawaban : a. Instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn adalah alat yang digunakan untuk melakukan penilaian untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik dalam mata pelajaran PKn. Hasil penilaian itu akan digunakan sebagai evaluasi terhadap ketuntasan belajar belajar peserta didik serta efektivitas proses pembelajaran PKn. Instrumen penilaian tersebut dapat berupa tes atau non tes dan observasinya dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara observasi sistematis dan non-sistematis. Penilaian pembelajaran PKn hendaknya memperhatikan kesimbangan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal ini sejalan dengan orientasi pada K13, walaupun terjadi peningkatan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Mata pelajaran PKn pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. b. Penyusunan instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn sangat bermanfaat bagi guru untuk memudahkan guru dalam mengadakan penilaian terhadap peserta didik. Instrumen penilaian bagi guru sebagai perangkat pelaksanaan pembelajaran di kelas yang tersusun atas program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, dan lain sebagainya. Penilaian ini bermanfaat untuk umpan balik dari hasil pembelajaran yang telah disampaikan dan untuk laporan kepada orang tua siswa dan guru sendiri di setiap akhir semester, yang dituangkan dalam buku raport. c. Penilaian Tes Jenis dan contoh penilaian tes 1. Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk yaitu bentuk uraian (essay) atau subjektif dan bentuk objektif (objektive). Tes tertulis pada umumnya tidak bisa digunakan secara efektif untuk mengevaluasi keterampilan psikomotorik siswa. Akan tetapi tes tertulis dapat mengevaluasi prinsip-prinsip yang menyertai keterampilan termasuk keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik. Contoh: Jelaskan pengertian dari HAM ! 2. Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya disampaikan dalam bentuk lisan dan terkadang secara spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran. Contoh : Guru menanyakan siswa satu per-satu untuk dilontarkan pertanyaan secara langsung, kemudian guru menilai jawaban lisan dari siswa. Sebutkan bahan campuran beton! Sebutkan jenis-jenis semen! Sebutkan bahan tambah yang ada! 3. Tes perbuatan atau praktik atau kinerja Tes praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya. Tes praktik dapat berupa tes tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes petik kerja. Contoh : Tes tulis keterampilan digunakan untuk mengukur keterampilan peserta didik yang diekspresikan dalam kertas, misalnya peserta didik diminta untuk membuat desain atau sketsa gambar pancasila Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera, misalnya mengetahui dan memahami makna dari lagu Indonesia raya Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan tanpa menggunakan peralatan/benda yang sesungguhnya seperti memahami Sumpah Pemuda. Tes petik kerja dipakai untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya seperti mendemontrasikan bagaimana cara menaati peraturantat tertib yang ada di sekolah maupun di masyarakat. Fungsi penilaian tes Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai Penilaian non tes Jenis dan contoh penialaian non tes : 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan denganmenggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati. Contoh : melakukan pengamatan secara langsung seperti bagaimana pelaksanaan tata tertib lalu lintas di daerahnya. 2. Wawancara Teknik wawancara pada satu segi mempunyai kesamaan arti dengan tes lisan yangtelah diuraikan di atas. Teknik wawancara ini diperlukan pendidik untuk tujuan mengungkapkan atau menanyakan lanjut hal-hal yang kurang jelas informasinya.Teknik wawancara ini dapat pula digunakan sebagai alat untuk menelusuri kesukaran yang dialami peserta didik tanpa ada maksud untuk menilai. Contoh : memperoleh hasil sumber dengan membentuk kelompok dan melakukan Tanya jawab terkait sejarah pergerakan nasional Indonesia misalnya dengan para veteran 3. Penugasan Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan ada yang berupa pekerjaan rumah atau berupa proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas yang harus diselesaikan peserta didik di luar kegiatan kelas. Contoh : menyelesaikan soal-soal dan melakukan latihan pada LKS 4. Penilaian portofolio Penilaian portofolio adalah suatu model penilaian yang bertujuan untuk mengukurkemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu tugas atau karya melalui pengumpuan bahan-bahan yang relefan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun olehh peserta didik, sehingga hasil pekerjan tersebut dapat dinilai dan dikontari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja peserta didik Contoh : Menilai hasil karya peserta didik yang berupa kumpulan tugas, karya, prestasi akademik/non akademik, yang dikerjakan/dihasilkan peserta didik. 5. Penilaian diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untukmengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan kompetensi yangmenjadi tujuan pembelajaran Contoh : meliputi sikap yang di lakukan seperti jujur dalam melaksanakan tugas serta bertanggungjawab 6. Penilaian antarteman Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal. Oleh karena itu, perlu ada pedomanan penilaian antar teman yang memuat indikator prilaku yang dinilai. Contoh : melakukan diskusi dengan saling mengemukakan pendapat 7. Jurnal Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasikekuatan dan kelemahan peserta yang berkait kinerja ataupun sikap didikyang dipaparkan secara dekriptif Contoh : peserta didik merangkum materi yang diberikan oleh guru Fungsi penilaian non tes :
Bersifat komprehensif, artinya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek
dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek efektif dan psikomotorik, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung. Berguna untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses belajar-mengajar yang tidak dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan teknik ini dalam evaluasi pembelajaran terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit diukur secara kuantitatif dan mencakup objektifitas.