Anda di halaman 1dari 8

Dokumen 1

Format Dokumen Analisis Dampak Pandemik COVID-19 terhadap


Program Pencegahan dan Penanggulangan Stunting

Daftar Isi

Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif (250 – 300 kata)
Pendahuluan
Tujuan
penulisan
Metode
Hasil:
A. Data Kualitatif
B. Data Kuantitatif
Analisis Dampak Pandemik Covid 19 terhadap program Pencegahan dan
Penanggulangan Stunting

Kesimpulan
Referensi
Lampiran-lampiran

Catatan:
Dokumen Tidak Lebih dari 7 halaman
Dokumen Analisis Dampak Pandemik COVID-19 Pada Program
Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kab/ Kota XXX

Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif (250 – 300 kata)
Kata Pengantar
Isi antara lain:
- Mengapa menulis dokumen ini? Merupakan usaha untuk memonitor dampak pandemik
COVID-19 terhadap program pencegahan dan penanggulangan stunting. Usaha
monitoring ini merupakan kegiatan Kemenkes Ditjen Kesehatan Masyarakat.
- Untuk siapa? Ke berbagai stakeholders di daerah: Gubernur/Bupati/Walikota, Anggota
DPRD, Dinas lintas sektoral, LSM, Organisasi Profesi, dan pimpinan informal di
masyarakat.
- Apa harapan dari dokumen ini? Untuk dasar analisis kebijakan dan rekomendasi ke
berbagai stakeholders.

Pendahuluan
1. Gambaran singkat mengenai Kabupaten XXX, statistik gizi, dan deskripsi mengenai
Program Pencegahan dan Penanggulangan Stunting sebelum terjadi Pandemi
COVID-19. (100 kata)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

2. Kronologi kejadian COVID-19 dari bulan Maret 2020 ke bulan terakhir dengan
angka penambahan/penurunan kasus.
 Kapan kasus COVID-19 pertama terjadi di wilayah Kabupaten/Kota XXX?
(sebutkan bulan)
 Apakah mengalami trend meningkat?
(Ya/tidak)
Mengapa?
 Apakah terdapat klaster?
(Ya/tidak)
Klaster apa yang terbanyak?
 Apakah ada petugas terkena COVID-19 di fasyankes?
(Ya/tidak)
 Apakah terjadi penurunan jumlah kunjungan balita di posyandu dan
fasilitas kesehatan di Kabupaten XXX?
(Ya/tidak)
Jelaskan (maks 100 kata)

3. Perubahan kebijakan pemerintah di dalam pencegahan COVID-19.


 Apakah ada Satgas di daerah anda?
(Ya/tidak)
 Apakah daerah Saudara menerapkan PSBB?
Jika iya, kapan kebijakan tersebut diberlakukan? (Sebutkan tanggal atau
bulan)
 Apakah ada tindakan Dinkes Kabupaten/ Kota untuk menekan angka
kejadian COVID-19 selama ini?
(Ya/tidak)
 Apakah masyarakat patuh dalam melaksanakan protokol pencegahan
COVID-19?
(Ya/tidak)

Dapat ditambahkan penjelaskan lebih lanjut maksimal 100 kata


……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

4. Penggunaan anggaran termasuk re alokasi untuk penanganan kebutuhan.


 Apakah ada pengaruh COVID-19 terhadap realisasi anggaran program
pencegahan dan penanggulangan stunting yang telah ditetapkan
sebelumnya?
(Ya/tidak)
 Apakah ada perubahan BOK
(Ya/tidak)
(jelaskan rupiahnya)……………………………………………………
 Apakah ada perubahan DAK
(Ya/tidak)
(jelaskan rupiahnya)……………………………………………………
 Apakah ada alokasi dana BTT (Ya/tidak)
(jelaskan rupiahnya)……………………………………………………

5. Pengelolaan SDM:
 Apakah seluruh puskesmas memiliki petugas gizi?
(Ya/tidak)
 Apakah petugas gizi menjadi “double agent” (bekerja di luar tugasnya
sebagai petugas gizi)
(Ya/tidak)
Jelaskan (maks 100 kata)
………………………………………………………………….
 Apakah ada kekawatiran yang sangat di SDM kesehatan di berbagai
lembaga pelayanan terhadap COVID-19
(Ya/tidak)
Jelaskan (maks 100 kata)
………………………………………………………………….
 Apakah ada kekurangan APD untuk SDM Kesehatan di berbagai
lembaga pelayanan kesehatan
(Ya/tidak)
Jelaskan (maks 100 kata)
………………………………………………………………….
Tujuan Monitoring:
1. Menganalisis dampak langsung maupun tidak langsung akibat pandemi COVID-19
dalam program pencegahan dan penanggulangan stunting.
2. Mengetahui apakah ada kenaikan jumlah balita stunting akibat pandemi COVID-19
yang sudah berjalam 7 bulan ini.

Metode:  hanya untuk arahan saja. Silahkan dihapus saat penulisan dokumen yang
sebenarnya.

Tahapan kualitatif
Tahapan kualitatif dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan dengan didukung oleh staf untuk
menyelidiki hambatan pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan stunting serta
menganalisis penyebab perubahan tren dari data kuantitatif dampak COVID-19.
Pada tahap kualitatif ini juga akan menggali tentang
1. Kegiatan promosi dan konseling PMBA
2. Kegiatan MTBS di Puskesmas
Tahapan kualitatif dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dokumen rapat baik di
Dinas Kesehatan, Bappeda, OPD, Kecamatan, Desa, fasilitas kesehatan, Posyandu, dan
perwakilan masyarakat. Informasi yang dikumpulkan diharapkan merupakan penjelasan
terhadap dampak COVID-19 di daerah, misalnya: tidak beroperasinya Posyandu, ketakutan
tenaga kesehatan untuk melakukan praktik, habisnya sumber daya untuk penanganan COVID-
19, dan berbagai penjelasan lain yang mengakibatkan terdampaknya program pencegahan dan
penanggulangan stunting di daerah.
Tahapan kuantitatif
Data kuantitatif yang digunakan merupakan data rutin yang dikirimkan ke pemerintah pusat,
yaitu data E-PPGBM. Tahap kuantitatif dilakukan dengan melakukan analisis terhadap data
pelayanan di E-PPGBM, meliputi 4 indikator yaitu:
1. Data balita yang berkunjung dan ditimbang di posyandu serta yang naik berat
badannya.
2. Data bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif
3. Data bayi yg mendapat Vitamin A
4. Data balita mendapatkan PMT
Data disajikan dalam bentuk pemetaan grafik time-series (data tahun lalu dan tahun sekarang)
dan tabel deskriptif. Informasi ini digunakan untuk melakukan analisis tren untuk melihat
kecenderungan perubahan tren yang diakibatkan terganggunya program pencegahan dan
penanggulangan stunting karena COVID-19.
Hasil
Data Kualitatif
Data kualitatif ini merupakan data utama, yang dikumpulkan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan
stafnya. Data dapat diambil melalui melalui diskusi, wawancara mendalam, catatan/dokumen
hasil rapat, catatan hasil audit, berita di koran, berita online, SOP dan pengamatan. Pendalaman
kualitatif mengenai program pencegahan dan penanggulangan stunting situasi di era pandemi
COVID-19 difokuskan pada indikator-indikator berikut.
a. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
1. Apakah kegiatan posyandu berjalan selama masa pandemi COVID-19.
(Ya/tidak)
2. Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di posyandu dan puskesmas untuk pelaksanaan
program pencegahan dan penanggulangan stunting selama pandemi COVID-19 (maks 100
kata).

b. PMT Balita
1. Apakah program pemberian PMT balita selama masa pandemi COVID-19 berjalan.
(Ya/tidak)
2. Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di posyandu atau puskesmas selama pandemi
COVID-19 untuk program pemberian PMT balita (maks 100 kata).

c. ASI Eksklusif
1. Apakah program edukasi pemberian ASI eksklusif selama masa pandemi COVID-19
berjalan.
(Ya/tidak)
2. Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di posyandu atau puskesmas selama pandemi
COVID-19 dalam pendataan dan edukasi pemberian ASI eksklusif (maks 100 kata).

d. Suplementasi Vitamin A Balita


1. Apakah program pemberian kapsul Vitamin A balita selama masa pandemi COVID-19
berjalan.
(Ya/tidak)
2. Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di dinas kesehatan selama pandemi COVID-
19 dalam program pemberian kapsul vit A (maks 100 kata).

e. PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak)  tanpa data kuantitatif.


1. Apakah kegiatan edukasi dan konseling PMBA selama masa pandemi COVID-19
berjalan.
(Ya/tidak)
2. Jelaskan solusi atau inovasi pelaksanaan kegiatan edukasi dan konseling PMBA di
posyandu atau puskesmas selama masa pandemi COVID-19 (maks 100 kata).

f. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)  tanpa data kuantitatif.


1. Apakah MTBS di puskesmas selama masa pandemi COVID-19 berjalan.
(Ya/tidak)
2. Jelaskan solusi dan inovasi pelaksanaan MTBS di puskesmas selama masa pandemi
COVID-19 (maks 100 kata).
** Jika belum ada inovasi/solusi yang dilakukan terkait indikator silahkan dikosongkan atau tulis
BELUM ADA
Pelaksanaan 8 AKSI INTEGRASI INTERVENSI PENURUNAN STUNTING

1. Apakah Analisis Situasi selama masa pandemi COVID-19 berjalan?


(Ya/tidak)

2. Apakah perencanaan kegiatan selama masa pandemi COVID-19 berjalan?


(Ya/tidak)

3. Apakah rembuk stunting selama masa pandemi COVID-19 berjalan?


(Ya/tidak)

4. Apakah peraturan Bupati/Walikota tentang kewenangan dessa/kelurahan selama


masa pandemi COVID-19 berjalan?
(Ya/tidak)

5. Apakah pembinaan kader pembangunan manusia selama masa pandemi COVID-19


berjalan?
(Ya/tidak)

6. Apakah sistem manajemen data stunting selama masa pandemi COVID-19 berjalan?
(Ya/tidak)

7. Apakah pengukuran dan pemanfaatan data stunting selama masa pandemi COVID-19
berjalan?
(Ya/tidak)

8. Apakah review kinerja tahunan selama masa pandemi COVID-19 berjalan?


(Ya/tidak)

Jika semua dilakukan, mohon dapat dijelaskan bagaimana anda dapat melakukan adaptasi dengan
situasi pandemi sehingga program tersebut dapat tetap berjalan (maks 100 kata)
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...………………………….

Jika ada yang tidak dilakukan (1 atau lebih) apa kendala anda dalam melaksanakan kegiatan tersebut
(maks 100 kata)
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...………………………….

Data Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari data rutin yang ada di Dinas Kesehatan atau E-PPGBM, yang
dapat menjelaskan apakah terjadi peningkatan/penurunan tren dari 4 indikator program
interevnsi gizi spesifik yaitu cakupan monitoring pertumbuhan, cakupan ASI Eksklusif,
cakupan vitamn A, cakupan PMT balita.
Silahkan cantumkan grafik untuk indikator pemantauan pertumbuhan, ASI eksklusif,
suplementasi vitamin A, dan pemberian PMT balita. Jika tidak dapat menampilkan grafik,
sebutkan alasan secara singkat dan jelas.
Font berwarna merah hanya untuk arahan saja. Silahkan dihapus saat penulisan dokumen
yang sebenarnya
Analisis Dampak Pandemi COVID-19 Pada Program Pencegahan dan
Penanggulangan Stunting
Analisis dampak perlu memberikan jawaban untuk pertanyaan-pertanyan seperti ini:
(1) Sejauh mana dampak pandemik COVID-19 pada 6 indikator intervensi gizi spesifik
dalam program pencegahan dan penanggulangan stunting; (maks 100 kata)
(2) Apakah COVID-19 berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kasus stunting; (maks
100 kata)
(3) Apa risiko yang muncul di masyarakat karena pengaruh COVID-19 (misal berkurangnya
pendapatan yang berdampak pada ketidakmampuan mengakses asupan nutrisi yang baik,
keengganan untuk datang ke posyandu dan ke faskes karena takut tertular COVID-19, dsb.);
(maks 100 kata)
(4) Apa formulasi strategi untuk mengurangi risiko di masyarakat dan penguatan kembali
program program pencegahan dan penanggulangan stunting dan layanan kesehatan.
(maks 100 kata)

Kesimpulan Analisis
Kesimpulan 1:
Kesimpulan menjawab pertanyaan apakah proses monitoring ini menemukan pengaruh
pandemi COVID-19 terhadap implementasi program stunting yang sudah direncanakan?
Kesimpulan 2:
Kesimpulan menjawab pertanyaan apakah ada pengaruh pandemi COVID-19 terhadap
peningkatan jumlah balita stunting?

Tulis kesimpulan secara singkat, padat, dan jelas

Referensi
 Creswell JW, Clark VLP. Designing and Conducting Mixed Methods Research. 3th ED.
Sage Publications Ltd. 2018.
 Berbagai referensi mengenai dampak dapat dibaca di website https://jpg-
indonesia.net/kepustakaan/.

Anda mungkin juga menyukai