Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.

1, Maret 2013

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PRESTASI


BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II PRODI D-III
KEBIDANAN BANDA ACEH JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES NAD TA. 2011/2012
Related Stress Level Students With Learning Achievement Level II Prodi D-III
Midwifery Banda Aceh Department Midwifery Poltekkes Kemenkes Nad Ta.
2011/2012

NUZULUL RAHMI1
1
Tenaga Pengajar STIKes U’Budiyah Banda Aceh
Email: nuzulul.devid@yahoo.com

ABSTRAK
Stres merupakan gejala psikologi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
dimana setiap individu pasti pernah mengalaminya. Gejala-gejala perilaku yang utama dari stres
salah satunya adalah menurunnya prestasi belajar dan produktifitas seseorang. Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di bagian akademik Prodi D-III Jurusan Kebidanan
didapatkan data prestasi belajar mahasiswa semester ganjil yang diukur dengan Indeks Prestasi
mahasiswa menurun drastis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan
prestasi belajar mahasiswa mahasiswa Tingkat II Prodi D-III Kebidanan Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Aceh Tahun 2011.
Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II Prodi D-III kebidanan Banda Aceh Tahun 2011 dengan
jumlah populasi 126 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Cara
pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden. Selanjutnya
dilakukan uji statistik dengan menggunakan chi square test dengan α 0,05.
Rata-rata stress yang dialami oleh mahasiswa adalah katagori ringan, rata-rata prestasi
yang diperoleh mahasiswa adalah katagori cukup dan ada hubungan antara tingkat stress dengan
prestasi belajar mahasiswa tingkat II Prodi DIII Kebidanan Jurusan Kebidanan Banda Aceh
Poltekkes Kemenkes NAD TA. 2011/2012 dengan nilai probabilitas 0,005.
Kesimpulan dan Saran pada penelitian ini ada hubungan antara tingkat stres dengan
prestasi belajar mahasiswa tingkat II Prodi DIII Kebidanan Jurusan Kebidanan Banda Aceh
Poltekkes Kemenkes NAD TA. 2011/2012. Mahasiswa diharapkan mampu mengelola stres
sehingga dapat mengatasi dan menghindari sumber-sumber stres sehingga prestasi yang dicapai
sangat memuaskan.

Kata kunci: Prestasi belajar, Tingkat stress

ABSTRACT
Stress is a psychological phenomenon that we often encounter in everyday life, in which
every individual must have experienced. Behavioral symptoms of stress are the main one of which is
declining academic achievement and productivity of a person. Based on a preliminary study
conducted by researchers at the D-III academic subjects Prodi obtained data Midwifery student
achievement as measured by the odd semester grade students dropped dramatically. The purpose of

-66-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

this study to determine the correlation between stress and achievement of students of second-level
students Prodi D-III Midwifery Programs Midwifery polytechnic MoH Aceh Year 2011.
Analytic research with cross sectional approach. The population in this study were all
students at D-III II Prodi midwifery Banda Aceh Year 2011 with a population of 126 people.
Sampling technique using total population. Method of data collection is done by distributing
questionnaires to the respondents. Further statistical test was done using the chi square test with α
0.05.
The average stress experienced by students is lightweight category, the average student's
achievements are pretty and the category is no relationship between the level of stress to the
students' learning achievement level II Prodi DIII Midwifery Programs Midwifery with a
probability value of 0.005.
Conclusions and Recommendations in this study there is a relationship between stress
levels of students learning achievement level II Prodi DIII Midwifery Programs Midwifery
polytechnic Kemenkes NAD TA. 2011/2012. Students are expected to manage stress so that it can
cope with and avoid sources of stress that is very satisfying achievement.

Keywords:Learning achievement, Stress Levels

PENDAHULUAN perbuatan belajar tetapi


perasaan dengan intensitas
Belajar di perguruan
sedemikian tinggi sehingga
tinggi merupakan suatu
pribadi kehilangan kontrol yang
pekerjaan yang berat yang
normal terhadap dirinya,
menuntut upaya yang tidak
misalnya takut, marah, stres,
sedikit. Banyak kegiatan belajar
putus asa atau sangat gembira,
yang harus dimiliki oleh
ini semua akan menghambat
mahasiswa, seperti pemilihan
proses belajar dan prestasi yang
cara belajar, pengaturan cara
dicapai (Mustaqim, 2008).
belajar, pengaturan waktu
Fakultas kedokteran
belajar, mengikuti kuliah secara
Universitas Islam Indonesia
teratur, memilih mata kuliah
angkatan 2008 mengadakan
yang cocok, mempelajari buku-
penelitian pada 133 mahasiswa
buku yang pada umumnya
dengan hasil Stres ringan
ditulis dalam bahasa asing,
dialami oleh 82 (61,7%)
mengkaji bermacam teori dan
responden, dengan 20 (58,4%),
penelitian, membuat laporan
sedangkan stres sedang dialami
tertulis dan sebagainya
oleh 51 (38,3%) responden,
(Sudrajat, 2008).
dengan 13 (41,2%) responden.
Belajar lebih banyak
Namun, tidak ada satupun
berhubungan dengan aktifitas
responden yang mengalami
jiwa, dengan kata lain faktor-
stres berat. Hasil penelitian
faktor psikis memang memiliki
lainnya dari Universitas
peran yang sangat menentukan
Sumatera Utara tahun 2010
dalam proses belajar dan
dengan jumlah sampel 90
hasilnya. Dalam keadaan stabil
mahasiswa kedokteran USU
dan normal perasaan sangat
menunjukkan persentase stres
menolong individu melakukan
-67-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

ringan, sedang, dan berat adalah Mahasiswa tingkat II


26,7%, 22,2%, dan 22,2%. pada semester ganjil tahun
Sekitar 28,9% mahasiswa ajaran 2010/2011 sebanyak 1 %
kedokteran tidak mengalami mahasiswa mendapat IP
stres. dibawah 2,00, 50 % mahasiwa
Berdasarkan uraian mendapat IP 2,00 sampai 2,74,
tersebut di atas dapat 46,9 % mahasiswa mendapat IP
disimpulkan bahwa stres yang 2,75 sampai 3,50, dan 2,1 %
dialami oleh mahasiswa dapat mendapat IP diatas 3,50. Pada
mempengaruhi prestasi belajar semester genap tahun ajaran
dari mahasiswa tersebut. 2010/2011 tingkat II mengalami
Berdasarkan studi pendahuluan peningkatan prestasi belajar
yang dilakukan oleh peneliti di yaitu sebanyak 1% mahasiswa
bagian akademik Prodi D-III mendapat IP dibawah 2,00,
Jurusan Kebidanan Banda Aceh hanya 6 % mahasiwa mendapat
Poltekkes Kemenkes NAD IP 2,00 sampai 2,74, 79 %
tahun ajaran 2010/2011 mahasiswa mendapat IP 2,75
didapatkan data prestasi belajar sampai 3,50, dan 14 %
mahasiswa semester ganjil yang mendapat IP diatas 3,50.
diukur dengan Indeks Prestasi Mahasiswa tingkat III
sebagai berikut : mahasiswa pada semester ganjil tahun
tingkat I sebanyak 0,8 % ajaran 2010/2011 tidak ada
mahasiswa mendapat IP mahasiswa yang mendapat IP
dibawah 2,00, 30,4 % dibawah 2,00, 18,3 %
mahasiwa mendapat IP 2,00 mahasiwa mendapat IP 2,00
sampai 2,74 dan 51,2 % sampai 2,74, 63,4 % mahasiswa
mahasiswa mendapat IP 2,75 mendapat IP 2,75 sampai 3,50,
sampai 3,50, 17,6 % mendapat dan 18,3 % mendapat IP diatas
IP diatas 3,50. Sedangkan pada 3,50. IPK mahasiswa tingkat III
semester genap tahun ajaran tahun ajaran 2010/2011 sangat
2010/2011 tingkat I mengalami memuaskan yaitu 20 %
penurunan prestasi belajar yang mahasiswa mendapat IPK 4
drastis yaitu sebanyak 2,4 % sampai 3,51 dengan prediket
mahasiswa mendapat IP lulusan lulus dengan pujian dan
dibawah 2,00, 66,4 % 80 % mahasiswa mendapat IPK
mahasiwa mendapat IP 2,00 2,76 sampai 3,50 dengan
sampai 2,74, 28,8 % mahasiswa prediket kelulusan sangat
mendapat IP 2,75 sampai 3,50, memuaskan.
dan 2,4 % mahasiswa mendapat Berdasarkan data di atas
IP diatas 3,50. penulis tertarik untuk meneliti

-68-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

mahasiswa tingkat I yang pengetahuan khususnya


sekarang telah menjadi mahasiswi Prodi Diploma
mahasiswa tingkat II Prodi D- IV Bidan Pendidik
III Jurusan Kebidanan Banda Poltekkes Kemenkes NAD
Aceh Politeknik Kesehatan dalam menambah wawasan
Kemenkes NAD Tahun Ajaran dan pengembangan ilmu
2011/2012 yang mengalami pengetahuan tentang
penurunan prestasi belajar hubungan tingkat stres
ditinjau dari tingkat stres. dengan prestasi belajar
mahasiswa Tingkat II Prodi
Rumusan Masalah D-III Jurusan Kebidanan
Berdasarkan latar Politeknik Kesehatan
belakang di atas maka dapat Kemenkes NAD ta.
dirumuskan rumusan masalah 2011/2012, serta sebagai
yaitu, apakah ada hubungan bahan referensi bagi
antara tingkat stres mahasiswa perpustakaan dan hasil
dengan prestasi belajar penelitian ini diharapkan
mahasiswa Tingkat II Prodi D- dapat dijadikan dasar bagi
III Jurusan Kebidanan Banda penelitian selanjutnya.
Aceh Politeknik Kesehatan 2. Secara Praktis/Klinis
Kemenkes NAD tahun ajaran a. Untuk Pengambilan
2011/2012? Kebijakan
Diharapkan dapat
mengambil kebijakan dalam
Tujuan Penelitian menangani masalah stres
Untuk mengetahui khususnya pada mahasiswa.
hubungan antara tingkat stres Sehingga apabila terjadi
mahasiswa dengan prestasi masalah atau kendala,
belajar mahasiswa Tingkat II bagian pendidikan dapat
Prodi D-III Jurusan Kebidanan langsung memecahkan
Banda Aceh Politeknik permasalahan yang terjadi.
Kesehatan Kemenkes NAD b. Untuk Tempat Penelitian
Tahun Ajaran 2011/2012. Bagi pihak jurusan atau
dosen, dapat mengetahui
Manfaat Penelitian bahwasannya setiap
1. Secara Teoritis manusia dari berbagai
Hasil penelitian ini lapisan bisa saja mengalami
diharapkan dapat digunakan ketegangan hidup, yang
sebagai bahan masukan diakibatkan adanya tuntutan
untuk pengembangan ilmu dan tantangan, kesulitan,

-69-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

ancaman ataupun ketakutan stabil dan normal perasaan


terhadap bahaya kehidupan sangat menolong individu
yang semakin sulit melakukan perbuatan belajar
dipecahkan. Sihingga sering tetapi perasaan dengan
kali didapati seseorang intensitas sedemikian tinggi
mengalami ketegangan sehingga pribadi kehilangan
psikologis. kontrol yang normal terhadap
Untuk Dasar dirinya, misalnya takut, marah,
Penelitian Selanjutnya, stres, putus asa atau sangat
diharapkan dapat dimanfaatkan gembira, ini semua akan
dan dijadikan sebagai bahan menghambat proses belajar dan
referensi untuk pustaka dan prestasi yang dicapai (
hasil penelitian ini dapat Mustaqim, 2008).
dijadikan dasar dalam Menurut Markam
melakukan penelitian lebih (2007), gejala-gejala perilaku
lanjut. yang utama dari stres salah
satunya adalah menurunnya
Kerangka konsep prestasi dan produktivitas,
Belajar lebih banyak menunda, menghindari
berhubungan dengan aktifitas pekerjaan dan absen dari
jiwa, dengan kata lain faktor- perkuliahan.
faktor psikis memang memiliki V. Independen V.Dependen
peran yang sangat menentukan
dalam proses belajar dan Tingkat Prestasi
hasilnya. Perasaan, emosi dan stres Belajar
suasana hati sangat Mahasiswa Mahasiswa
menentukan. Dalam keadaan
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
Hipotesis metode survey yang bersifat
Ada hubungan antara tingkat analitik dengan pendekatan
stres dengan prestasi belajar cross sectional yaitu penelitian
mahasiswa Tingkat II Prodi D- untuk mendeteksi variasi-
III Kebidanan Banda Aceh variasi pada suatu faktor
Jurusan Kebidanan Politeknik berkaitan dengan variasi-variasi
Kesehatan Kemenkes NAD pada satu atau lebih faktor lain
Tahun Ajaran 2011/2012 di mana data yang menyangkut
variabel bebas dan variabel
terikat akan dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan.

-70-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

Populasi dalam
Tempat dan Waktu Penelitian penelitian ini yaitu seluruh
Penelitian ini mahasiswa Tingkat II Prodi D-
dilaksanakan di Prodi D-III III Jurusan Kebidanan Banda
Kebidanan Banda Aceh Jurusan Aceh Politeknik Kesehatan
Kebidanan Politeknik Kemenkes NAD TA.
Kesehatan Kemenkes Nanggroe 2011/2012 yang berjumlah 125
Aceh Darusalam. Penelitian responden.
dilaksanakan pada tanggal 5 Sampel dalam
November 2011 hingga 8 penelitian ini yaitu total
November 2011. populasi dimana seluruh
mahasiswa Tingkat II Prodi D-
Populasi dan Sampel III Jurusan Kebidanan Banda
Aceh Politeknik Kesehatan
Kemenkes NAD TA. persentase dari tiap-tiap
2011/2012 menjadi sampel variabel dan disajikan dalam
penelitian, tetapi hanya 118 bentuk tabel distribusi
responden yang terpilih dengan frekuensi.
kriteria eksklusi : Analisa univariat dilakukan
a. Mahasiswa yang tidak terhadap tiap variabel dari
aktif semester III dan hasil penelitian. Pada
tidak berada di kampus umumnya dalam analisis ini
b. Mahasiswa tingkat II hanya menghasilkan distribusi
yang tidak memiliki IP dan persentase dari tiap
semester II. variabel. Ditentukan
c. Mahasiswa yang persentase perolehan (P) untuk
memiliki IP semester II tiap-tiap kategori dengan
di atas 3,50 dan di menggunakan rumus sebagai
bawah 2,0 berikut (Budiarto, 2004) :
f
Analisa Data P = x 100%
n
Data yang telah dikumpulkan Keterangan :
akan dianalisi dengan P = Persentase
menggunakan dua cara, yaitu : f = Frekuensi yang
a. Analisis Univariat teramati
Menurut Nursalam (2008) n = Jumlah Sampel
setelah dilakukan pengolahan Analisa univariat dilakukan
data yang dilakukan secara untuk mengetahui
manual, kemudian dilakukan distribusi frekuensi dari
analisa dengan menghitung masing-masing variabel

-71-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

terikat yaitu prestasi uji statistik chi-square (x2).


belajar mahasiswa dan Melalui perhitungan chi-square
variabel bebas yaitu (x2) selanjutnya dibuat suatu
tingkat stres mahasiswa. kesimpulan, bila nilai P  0,05
b. Analisa Bivariat maka
Notoadmodjo (2007) Ho ditolak dan Ha
menyatakan bahwa analisis diterima yang menunjukkan
bivariat merupakan hasil dari ada hubungan bermakna antara
variabel-variabel bebas yang variabel terikat dengan
diduga mempunyai hubungan variabel bebas (Arikunto,
dengan variabel terikat. Untuk 2006).
menguji hipotesis, dilakukan
analisa statistik dengan
menggunakan uji statistik chi-
square (x2), sehingga diketahui
ada tidak hubungan yang
bermakna secara statistik.
Perhitungan analisis dengan
menggunakan program
komputer SPSS for window.
Dengan batas kemaknaan (CL =
95%) atau (α = 0,05). Data
masing-masing variabel
dimasukkan ke dalam tabel
contigency. Kemudian tabel-
tabel contigency tersebut di
analisa dengan menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1
Hubungan Tingkat Stres Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Tingkat II Prodi DIII Kebidanan Jurusan
Kebidanan Banda Aceh Poltekkes Kemenkes NAD
TA.2011/2012

Prestasi Belajar P
Total
No Tingkat Stres Baik Cukup Value
F % F % F %
1 Normal 15 55,6 12 44,4 27 100 0,005
2 Ringan 18 25,0 54 75,0 72 100

-72-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

3 Sedang 1 20,0 4 80,0 14 100


4. Berat 1 7,1 13 92,9 5 100
Jumlah 35 29,7 83 70,3 118 100
Signifikan P < 0,05
Berdasarkan tabel 1 di populasi 125 mahasiswa dan
atas menunjukkan bahwa yang menjadi responden adalah
persentase mahasiswa 118 responden yang sesuai
berprestasi baik lebih banyak dengan kriteria eksklusi yang
dijumpai pada tingkat stres ditetapkan peneliti.
normal (55,6%) dibandingkan Dari hasil penelitian
pada mahasiswa tingkat stres diperoleh data yang mengalami
ringan (25,0%) dan sedang tingkat stres ringan yaitu 61,0%
(20,0%). Sedangkan dari 118 responden, sedangkan
mahasisawa berprestasi baik pada prestasi belajar responden
dengan tingkat stres berat yang memiliki prestasi belajar
(7,1%) hampir sembilan kali cukup yaitu 70,3% dari 118
lebih kecil dibandingkan responden. Persentase
dengan tingkat stres normal. mahasiswa berprestasi baik
Hasil analisa statistik lebih banyak dijumpai pada
menggunakan pearson chi tingkat stres normal (55,6%)
square test dengan batas dibandingkan pada mahasiswa
kemaknaan (CL = 95%) atau tingkat stres ringan (25,0%) dan
(∝ = 0,05) didapatkan nilai P sedang (20,0%). Sedangkan
0,005 sehingga hipotesis dari mahasisawa berprestasi baik
penelitian ini terbukti yaitu ada dengan tingkat stres berat
hubungan antara tingkat stres (7,1%) hampir sembilan kali
dengan prestasi belajar yang lebih kecil dibandingkan
diperoleh mahasiswa Tingkat II dengan tingkat stres normal.
Prodi DIII Kebidanan Jurusan Dari hasil analisa
Kebidanan Banda Aceh statistik dengan menggunakan
Poltekkes Kemenkes NAD TA. uji pearson chi square test
2011/2012. program SPSS for window
versi 16 menunjukkan ada
Hubungan Tingkat Stres hubungan yang bermakna
dengan Prestasi belajar antara tingkat stres mahasiswa
Penelitian ini ingin dengan prestasi belajar, dengan
melihat hubungan antara nilai p value 0,005 (P < 0,05).
variabel bebas dan terikat yaitu Penelitian ini terdapat
tingkat stres mahasiswa dengan perbedaan dengan penelitian
prestasi belajar dengan jumlah Dhona Fitria Sari (2007) yang

-73-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

analisa data menunjukkan p salah satunya adalah


value 1,00 yaitu lebih dari 0,05 menurunnya prestasi dan
sehingga tidak ada hubungan produktivitas, menunda,
antara toleransi stres dengan menghindari pekerjaan dan
indeks prestasi pada 63 absen dari perkuliahan.
mahasiswa. Penelitian lainnya Menurut asumsi peneliti
yang dilakukan oleh Nuriana Al keadaan psikologis seseorang
Banjary (2009) juga juga berpengaruh pada tingkah laku,
terdapat perbedaan dimana hasil hubungan antar individu dan
analisa data menunjukkan p pencapaian yang dicapai
value 1,00 yaitu lebih dari 0,05 seseorang seperi pencapaian
sehingga tidak ada hubungan prestasi belajar pada
yang bermakna antara insidensi mahasiswa. Hal ini disebabkan
stres dengan prestasi belajar karena terganggunya kesehatan
pada 61 mahasiswa. fisik akibat stres yang dialami
Hal ini berbeda dengan seorang mahasiswa sehingga
teori yang dikemukakan oleh menyebabkan ia mudah lelah,
Mustaqim (2008), belajar lebih gangguan pernafasan, sakit
banyak berhubungan dengan kepala, sulit berkonsentrasi
aktifitas jiwa, dengan kata lain sehingga mengganggu
faktor-faktor psikis memang mahasiswa tersebut pada saat
memiliki peran yang sangat proses belajar atau ujian
menentukan dalam proses sehingga menyebabkan prestasi
belajar dan hasilnya. Perasaan, belajar mahasiswa tersebut
emosi dan suasana hati sangat tidak maksimal. Mahasiswa
menentukan. Dalam keadaan dengan perolehan prestasi
stabil dan normal perasaan belajar yang baik maka stres
sangat menolong individu yang dialami juga pada tingkat
melakukan perbuatan belajar yang lebih rendah.
tetapi perasaan dengan Berdasarkan data
intensitas sedemikian tinggi yang diperoleh oleh peneliti
sehingga pribadi kehilangan dari kusesioner yang diisi oleh
kontrol yang normal terhadap responden, mahasiwa yang
dirinya, misalnya takut, marah, mengalami stres yang lebih
stres, putus asa atau sangat tinggi dari pada yang tingkat
gembira, ini semua akan sresnya rendah lebih cenderung
menghambat proses belajar dan marah karena hal-hal sepele,
prestasi yang dicapai. Menurut tidak dapat merasa perasaan
Markam (2007), gejala-gejala positif, sulit untuk bersantai,
perilaku yang utama dari stres mudah kesal, kehilangan minat

-74-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

akan segala hal, merasa gelisah sehingga prestasi yang


dan sulit untuk meningkatkan dicapai sangat memuaskan.
inisiatif dalam melakukan 2. Diharapkan kepada
sesuatu. Perasaan, emosi dan pengelola Prodi DIII
suasana hati ini lah yang Kebidanan agar dapat
menyebabkan mahasiswa mengatasi
menjadi sulit berkonsentrasi permasalahan-
dan menjadi hal yang permasalah yang
mengganggu sehingga prestasi dihadapi mahasiwa
belajar yang dicapai tidak sehingga stres yang
maksimal. dialami mahasiswa
Penyebab mahasiswa dapat tertangani
mengalami stres sangat dengan baik sehingga
beragam, diantaranya karena tidak mengganggu
tugas-tugas perkuliahan, kuis, pencapain prestasi
ujian, tidak lulus mata kuliah, belajar mahasiswa.
sidang dan sebagainya. Bukan 3. Diharapkan pada
berarti mahasiswa tidak boleh peneliti selanjutnya
diberikan tugas atau ujian tetapi agar dapat meneliti
bgaimana cara mahasiswa lebih mendalam
mengelola stres sehingga tidak penyebab mahasiswa
terjadi penurunan prestasi mengalami stres dan
belajar atau bahkan prestasi dapat meneliti variable-
belajar yang dicapai rendah. variabel yang
Kesimpulan mempengaruhi prestasi
Ada hubungan antara tingkat belajar lainnya seperti
stres dengan prestasi belajar latihan, kepribadian,
mahasiswa tingkat II Prodi DIII keluarga, sarana
Kebidanan Jurusan Kebidanan belajar, lingkungan,
Banda Aceh Poltekkes aktifitas organisasi,
Kemenkes NAD TA. kemampuan kognitif,
2011/2012 dengan nilai p = motifasi dan minat.
0,005.
DAFTAR PUSTAKA
Saran Budiarto, Eko. 2004.
1. Mahasiswa diharapkan Biostatistika
mampu mengatasi stres Kedokteran dan
seperti menghindari Kesehatan
sumber-sumber stres Masyarakat. EGC.
Jakarta.

-75-
Jurnal Ilmiah STIKes U’Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

Mustaqim. 2008. Psikologi


Pendidikan. Penerbit
Pustaka Belajar.
Yogyakarta.
Markam, S dan Slamet, S.
2007. Pengantar
Psikologi Klinis.
Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2007.
Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Rineka
Cipta. Jakarta.

Nursalam. 2008. Konsep dan


Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu
Keperawatan Edisi 2.
Penerbit Salemba
Medika. Jakarta.

-76-

Anda mungkin juga menyukai