Anda di halaman 1dari 8

sejarah masuk nya islam

ke dalam nusantara

NAMA: SALWA RISKA


MAPEL: AGAMA ISLAM

KELAS: IX-10
SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Dalam konteks sejarah mengenai sejarah masuknya islam ke indonesia terdapat


beberapa teori yang menyatakan sebenernya tepat agama islam masuk ke
indonesia. Pernyataan berikut merupakan hal yang bukan di ada-ada namun memiliki
bukti sejarah masuknya agama islam di indonesia. Perlu diketahui bahwa argumen juga
di dukung oleh catatan bersejarah yang menyongsong bukti agama islam masuk ke
indonesia perkembangan beserta penyebarannya.

1. Masuknya Islam ke Indonesia sejak Abad ke 7 Masehi

Beberapa ahli sejarah menyebutkan sejarah masuknya islam ke indonesia telah


dimulai pada abad ke 7 Masehi lalu. Pendapat ini dikemukakan oleh ahli berdasarkan
para pedagang arab yang berdatangan melalui perdagangan. Ini dikaitkan dengan
argumen bahwa sejarah masuknya islam ke indonesia telah terjadi pada saat
kerajaan Sriwijaya tepat pada abad ke 7 masehi.

Disebutkan oleh para ahli bahwasanya wilayah yang dijamah oleh para pedagang arab
untuk menyebarkan agama islam ke indonesia adalah wilayah Pulau Sumatera pada
bagian Samudera Pasai. Dari situ dimulailah melalui selat malaka lalu mendarat tepat di
area pulau jawa dalam penyebaran agama islam. 

Diyakini oleh para ahli sejarawan agama islam masuk ke indonesia dalam ini sudah
menyebar ke Pulau Jawa pada saat itu juga. Hal ini didasarkan berita China yang
dikemukakan oleh Dinasti Tang. Di dalam berita itu menyatakan bahwa orang-orang
ta'shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niat untuk menyerang kerajaan
kalingga pada saat pemerintahan Ratu Sima.

2. Masuknya Islam ke Indonesia sejak Abad ke 11 Masehi


Untuk ahli sejarah lainnya mengatakan bahwa sejarah masuk nya islam ke
nusantara dimulai sejak abad ke 11 masehi. Pendapat yang ini di dasarkan pada bukti
adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berlokasi di Gresik Jawa
Timur. Batu ini berangka tahun 1802 Masehi.

3. Masuknya Islam ke Indonesia sejak Abad ke 13 Masehi

Di samping beberapa pendapat diatas, ada yang mngungkapkan bahwa sejarah


masuknya islam ke indonesia baru saja di mulai pada abad ke 13 Masehi. Bukti yang
kuat menyatakan bahwa runtuhnya Dinasti Abbasiah di Bagdhad (1258), berita dari
Marcopolo tahun 1292, batu nisan kubur Sultan Malik As-Saleh tahun 1297, dan berita
oleh Ibnu Batuta tahun 1345. Pendapat ini diperkuat oleh adanya ajaran tasawuf di
indonesia.

4. Masuknya Islam ke Indonesia sejak abad 17 Masehi

Pada abad 17 masehi tepatnya tahun 1601 datanglah kerajaan Hindia Belanda ke
daerah nusantara yang awalnya hanya berdagang tetapi akhirnya menjajah.Belanda
datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya yakni VOC, semejak itu hampir seluruh
wilayah nusantara dijajah oleh Hindia Belanda kecuali Aceh.Saat itu antar kerajaan-
kerajaan Islam di nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama.Hal ini
yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.Dengan (kesempurnaan)
Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang
lainnya, ini telah d iterapkan oleh para Ulama saat itu.Ketika penjajahan datang,
mengubah pesantren-pesantren menjadi markas-markas perjuangan, santri-santri
(peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan
penjajah sedangkan ulamanya menjadi panglima perangnya.Hampir seluruh wilayah di
Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap penjajah adalah kaum muslimin
beserta ulamanya. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang diabad 13 menjadi
kekuatan perlawanan terhadap penjajah.Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-
hikayat pada masa kerajaan-kerajaan Islam yang syair-syairnya berisikan perjuangan

Ulama-ulama menggelorakan Jihad melawan kaum kafir yaitu penjajah


Belanda.Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi:

•Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah ataumengadu


domba antara kekuatan Ulama dengan adat contohnya perang Padri diSumatera Barat
dan perang Diponegoro di Jawa.

•Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar seorangGuru
Besar ke Indonesiaan di Universitas Hindia Belanda juga seorangorientalis yang pernah
mempelajari Islam di Mekkah, dia berpendapat agar pemerintahan Belanda
membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadahmahdhoh (khusus) dan dilarang
berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh
pemerintahan Belanda dan salah satunyaadalah pembatasan terhadap kaum muslimin
yang akan melakukan ibadah Hajikarena pada saat itulah terjadi pematangan
perjuangan terhadap penjajahan.

5. Masuknya Islam ke Indonesia sejak abad 20 Masehi

Awal abad 20 masehi, penjajah Belanda mulai melakukan politik etik atau politik balas
budi yang sebenarnya adalah hanya membuat lapisan masyarakat yangdapat
membantu mereka dalam pemerintahannya di Indonesia. Politik balas budimemberikan
pendidikan dan pekerjaan kepada bangsa Indonesia khususnya umatIslam tetapi
sebenarnya tujuannya untuk mensosialkan ilmu-ilmu barat yang jauhdari Al-Qur’an dan
akan dijadikannya boneka-boneka penjajah, yang mendapat pendidikanpun tidak
seluruh masyarakat melainkan hanya golongan Priyayi (bangsawan), karena itu yang
pemimpin-pemimpin pergerakan adalah berasalkandari golongan bangsawan.Strategi
perlawanan terhadap penjajah pada masa ini lebih kepada bersifatorganisasi formal
daripada dengan senjata. Berdirilah organisasi Serikat Islammerupakan organisasi
pergerakan nasional yang pertama di Indonesia pada tahun1905 yang mempunyai
anggota dari kaum rakyat jelata sampai priyayi dan meliputiwilayah yang luas. Tahun
1908 berdirilah Budi Utomo yang masih bersifatkedaerahan yaitu Jawa, karena itu
Serikat Islam dapat disebut organisasi pergerakan Nasional pertama daripada Budi
Utomo.Tokoh Serikat Islam yang terkenal yaitu HOS Tjokroaminoto yang memimpin
organisasi tersebut pada usia 25 tahun, seorang kaum priyayi yangkarena memegang
teguh Islam maka diusir sehingga hanya menjadi rakyat biasa. Ia bekerja sebagai buruh
pabrik gula. Ia adalah seorang inspirator utama bagi pergerakan Nasional di Indonesia.
Serikat Islam di bawah pimpinannya menjadisuatu kekuatan yang diperhitungkan
Belanda. Tokoh-tokoh Serikat Islam lainnyaialah H. Agus Salim dan Abdul Muis, yang
membina para pemuda yang tergabung dalam Young Islamitend Bound yang bersifat
nasional, yang berkembang sampai pada sumpah pemuda tahun 1928.Dakwah Islam di
Indonesia terus berkembang dalam institusi-institus iseperti lahirnya Nadhatul Ulama,
Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain.Lembaga-lembaga ke-Islaman tersebut tergabung
dalam MIAI (Majelis Islam ‘Ala Indonesia)yang kemudian berubah namanya menjadi
MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) yang anggotanya adalah para pimpinan
institusi-institusi ke-Islaman tersebut.Di masa pendudukan Jepang, dilakukan strategi
untuk memecah-belah kesatuan kekuatan umat oleh pemerintahan Jepang dengan
membentuk kementrian Sumubu (Departemen Agama).Jepang meneruskan strategi
yang dilakukan Belanda terhadap umat Islam. Ada seorang Jepang yang faham dengan
Islam yaitu Kolonel Huri, ia memotong koordinasi ulama-ulama di pusat dengan di
daerah,sehingga ulama-ulama di desa yang kurang informasi dan akibatnya membuat
umat dapat terbodohi.

Pemerintahan pendudukan Jepang memberikan fasilitas untuk kemerdekaan Indonesia


dengan membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) dan dilanjuti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan
lebih mengerucut lagi menjadi Panitia Sembilan,Panitia ini yang merumuskan Piagam
Jakarta tanggal 22 Juni 1945. PiagramJakarta merupakan konsensus tertinggi untuk
menggambarkan adanya keragaman Bangsa Indonesia yang mencari suatu rumusan
untuk hidup bersama. Tetapi ada kalimat yang kontroversi dalam piagam ini yaitu
penghapusan “7 kata “lengkapnya kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para
pemeluk-pemeluknya yang terletak pada alinea keempat setelah kalimat Negara
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.

6.Masuknya Islam ke Indonesia sejak abad 21 Masehi

Pada babak ini proses dakwah (Islamisasi) di Indonesia mempunyai ciriterjadinya


globalisasi informasi dengan pengaruh-pengaruh gerakan Islaminternasional secara
efektif yang akan membangun kekuatan Islam lebih utuh yangmeliputi segala
dimensinya. Sebenarnya kalau saja Indonesia tidak terjajah maka proses Islamisasi di
Indonesia akan berlangsung dengan damai karena bersifatkultural dan membangun
kekuatan secara struktural. Hal ini karena awalnyamasuknya Islam yang secara
manusiawi, dapat membangun martabat masyarakatyang sebagian besar kaum sudra
(kelompok struktur masyarakat terendah padamasa kerajaan) dan membangun
ekonomi masyarakat. Sejarah membuktikan bahwa kota-kota pelabuhan (pusat
perdagangan) yang merupakan kota-kota yang perekonomiannya berkembang baik
adalah kota-kota muslim. Dengan kata lainIslam di Indonesia bila tidak terjadi
penjajahan akan merupakan wilayah Islamyang terbesar dan terkuat. Walaupun
demikian Allah mentakdirkan di Indonesiamerupakan jumlah peduduk muslim terbesar
di dunia, tetapi masih menjadi tandatanya besar apakah kualitasnya sebanding dengan
kuantitasnya.

PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Sejarah masuknya islam di Indonesia, di landasi oleh peran para pedagang Arab yang mana
melakukan penyebaran agama islam di Indonesia. Awal masuknya agama islam di
Indonesia pada abad ke 7 Masehi, namun di masa ini belum banyak yang menganut dikarenakan
masih terpengaruh oleh Kekuasaan agama Hindu-Buddha di Indonesia.

Masa yang lama memang mewarnai sejarah masuknya islam di Indonesia dan penyebaran
agama islam di Indonesia. Berlangsur kisaran waktu abad ke 7 sampai 13 Masehi. Keintensifan
mulai terlihat kala itu oleh para pedagang Arab, Persia,dan Gujarat ke tempat yang mereka
kunjungi pertama saat berada di Indonesia. Dalam pusat perdagangan terjadi penyebaran yang
juga di bantu oleh para Mubaligh Indonesia agar semua warga dapat menganut ajaran-ajaran
agama Islam tersebut. Nah, oleh sebab itu di area pantai pusat perdagangan mulailah penyebaran
islam di Indonesia terjadi dan banyak pengikutnya.
Kerajaan Sriwijaya merosot dalam beberapa kurun waktu abad ke 12 Masehi, ini menjadikan
para Mubaligh agama islam tentunya semakin kuat menggenjot kekuasaan mereka yang
menginginkan lepasnya pantai dari kerajaan Sriwijaya.

Mendekati abad ke 13 Masehi sekitartahun 1285 sebuah kerajaan yang bernama Samudera Pasai
mulai tumbuh di area pantai. Dan Malaka yang merupakan pusat perdagangan, dijadikan
Kerajaan makala pada saat itu pula.Ada lagi satu kerajaan yang mengalami kemerosotan, abad
15 Masehi tepatnya, banyak sekali yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan itu. Pada
tahun 1500 Kerajaan Demak menjadi kerajaan pertama yang berada di area Jawa. Melalui
beberapa kerajaan Islam yang tumbuh inilah penyebaran agama islam di Indonesia makin kuat
adanya. Tidak hanya di pantai,melainkan di tempat pedalaman agama islam berhasil masuk dan
menjadi anutan para warganya.

SALURAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Berkembangnya agama islam dan berlangsung secara step by step dilakukan secara
damai sebagai berikut :

1. Saluran perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh


pedagang muslim yang menetap di daerah pelabuhan guna membentuk
perkampungan muslim, misalnya Pekojan. Merupakan saluran yang dipilih di
awal.
2. Saluran perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara
seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan orang yang belum
menganut agama Islam sehingga pasangaannya itu ikut menganut agama Islam.
3. Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi
penerangan tentang agama Islam seperti yang dilakukan oleh para ulama
terutama peran wali songo.
4. Saluran pendidikan, proses ini mendirikan pesantren untuk memperdalam
ajaran-ajaran agama Islam dan kemudian menyebarkannya di Indonesia.
5. Saluran seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni
budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan
6. Proses tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan cara menyesuaikan pola
pikir masyarakat indonesia yang masih berorientasi pada ajaran-ajaran agama
Hindu-Buddha di Indonesia.

Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia.

1.Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:

1) Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan
perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat
utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 di
terangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.

2) Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa
kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para
pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
3) Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya
menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan
Malaya antara tahun 606-699 M.

4) Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of


Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya
mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-
Indonesia pada 672 M.

5) Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkap


kan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.

6) Prof.S.Muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnya berjudul Islam


di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa
sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada
hubungannya dengan kaum Muslimin Indonesia.

7) W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled


From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang
memberitahukan adanya Arab muslim berkunjung ke Holing (Kalingga,
tahun674). (Ta Shih = Arab Muslim)

.8) T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of
The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia
pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).

9) Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11: Satu-satunya sumber ini adalah
diketemukannya makam panjang di daerahLeran Manyar, Gresik, yaitu makam
Fatimah Binti Maimoon danrombongannya. Pada makam itu terdapat prasasti
huruf Arab Riq’ah yang berangkat tahun 1802 M.

10) Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:

1) Catatan perjalanan Marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya


kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di Aceh, pada tahun 1292 M.

2) K.F.H. van Langen, berdasarkan berita Cina telah menyebut adanya kerajaan
Pase (mungkin Pasai) di Aceh pada 1298 M.

3) J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken MetDergelijk


Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk keIndonesia pada
abad ke-13.

4) Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; danSchrieke,


lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-
13, berdasarkan sudah adanya beberapa kerajaaan Islam dikawasan Indonesia.

5) Dengan datangnya para pedagang ke Indonesia, para da’i dan musafir jugaturut
datang. Melalui jalur pelayaran itu pula mereka dapat berhubungandengan
pedagang dari negeri-negeri di ketiga Benua Bagian Asia. Hal inimemungkinkan
untuk terjadinya hubungan timbal balik, sehinggaterbentuklah perkampungan
masyarakat Muslim. Pertumbuhan perkampungan ini tidak hanya bersifat
ekonomis, tetapi membentuk struktur pemerintahan dengan mengangkat
Meurah Silu, kepala suku GampungSamudra menjadi Sultan Malik as-Sholeh.

Tersebarnya Islam ke Indonesia dapat dibagi kedalam beberapa saluran, yaitu:

1) Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran.

2) Dakwah, yang dilakukan oleh mubalig (sufi pengembara) yang berdatangan


bersama para pedagang .

3) Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang Muslim, mubalig dengan anak


bangsawan Indonesia. Dengan perkawinan itu, secara tidak langsung orang
Muslim tersebut status sosialnya dipertinggi dengan sifat kharisma
kebangsawanan. Apalagi jika pedagang Muslim menikah dengan putri raja, maka
keturunannya akan menjadi pejabat birokrasi, putra mahkota kerajaan dan
sebagainya.

4) Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang mantap, mereka menguasai


kekuatan ekonomi di bandar-bandar seperti Gresik. Pusat-pusat perekonomian
itu berkembang menjadi pusat pendidikan dan penyebaranIslam. Misalnya,
pusat-pusat pendidikan dan dakwah Islam di kerajaan Samudra Pasai berperan
sebagai pusat dakwah pertama yang didatangi pelajar-pelajar dan mengirimi
mubalig lokal, diantaranya mengirim Maulana Malik Ibrahim ke Jawa.

5) Tasafuf dan tarekat. Datangnya para pedagang bersamaan denga paraulama,


da’I, dan sufi pengembara mengakibatkan pengangkatan para ulamaatau sufi
menjadi penasehat dan pejabat agama di kerajaan. Misalnya, diAceh, ada
Syaikh Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri, Abd. Rauf
Singkel.

Penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para sufi melalui dua cara, yaitu:

1) Dengan membentuk kader mubalig, agar mampu mengajarkan serta


menyebarkan agama Islam di daerah asalnya.Dengan demikian, Abd. Rauf
mempunyai murid yang kemudian menyebarkan Islam ditempat asalnya,
diantaranya Syaikh Burhanuddin Ulakan, kemudian Syaikh Abd.MuhyiPamijahan
di Jawa Barat, dan sebagainya.

2) Melalui karya-karya tulis yang tersebar dan dibaca diberbagai tempat. Padaabad
ke-17, Aceh adalah pusat perkembangan karya-karya keagamaan yangditulis
para ulama dan para sufi.

3) Kesenian. Saluran yang banyak dipakai untuk penyebaran Islam terutama


diJawa adalah seni. Wali Songo, terutama Sunan Kali Jaga, mempergunakan
banyak cabang seni untuk Islamisasi, seni arsitektur, gamelan, wayang,nyanyian,
dan seni busana.

Secara kasar, penyebaran Islam di Indonesia dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu:

1) Dimulai dengan kedatangan Islam, yang diikuti oleh kemorosostankemudian


keruntuhan Majapahit pada abad ke-14 sampai ke-15.

2) Sejak datang dan mapannya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesiasampai


abad ke-19.

3) Bermula pada awal abad ke-20 dengan terjadinya “liberalisasi”kebijaksanaan


pemerintah kolonial Belanda.Pada tahap pertama, penyebaran Islam masih
relatif di kota pelabuhan. Namun, tidak lama kemudian Islam mulai memasuki
wilayah pesisir lainnya dan pedesaan. Pada tahap ini pedagang, ulama-ulama
guru tarekat (wali di Jawa)dengan murid-murid mereka memegang peranan
penting. Mereka memperoleh patronase dari penguasa lokal dan dalam banyak
kasus penguasa lokal juga ikut berperan dalam penyebaran Islam. Islamisasi
tahap ini sangat diwarnai aspek tasafuf, meskipun aspek hukum (syariah) juga
tidak diabaikan, hal ini disebabkanIslam tasafuf dengan segala penafsiran
mistiknya terhadap Islam dalam beberapasegi tertentu cocok dengan latar
belakang masyarakat setempat yang dipengaruhiasketisme Hindu-Budha dan
sinkritisme kepercayaan lokal.

Pada mulanya Islam mendapatkan kubu-kubu terkuatnya di kota-kota pelabuhan


sekaligus jadi ibu kota kerajaan, seperti Samudra Pasai, Malaka, dankota-kota
pelabuhan pesisir Jawa. Proses Islamisasi Nusantara berawal dari kota-kota. Di
perkotaan itu sendiri Islam adalah fenomena istana. Istana kerajaanmenjadi
pusat pengembangan intelektual Islam atas perlindungan resmi penguasayang
disusul kemunculan tokoh-tokoh ulama seperti, Hamzah Fansuri,
SamsuddinSumatrani, Naruddin al-Raniri, Abd Rauf Singkel dikerajaan Aceh dan
Wali Songodi kerajaan Demak. Tokoh-tokoh ini mempunyai jaringan keilmuan
yang luas, baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga menjadikan Islam
Indonesia bersifatInternasional.
Kesimpulan:

Dari penjelasan diatas tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia,


kamimenyimpulkan bahwa:
1. Sebelum Islam datang ke Indonesia, sebenarnya kepulauan nusantara
sudahmemiliki peradaban tersendiri, yaitu peradaban yang bersumber dari
kebudayaanasli pengaruh peradaban Hindu-Budha dari India. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sebenarnya, Islam bukanlah peradaban pertama yang mendiami
kepulauannusantara.
2. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia berlangsung dengan cepat dan pesat
sertamudah diterima oleh masyarakat Indonesia, walaupun masuknya Islam
keIndonesia berlangsung dalam beberapa bagian tahap atau babak. Cepat dan
pesatnya masuknya Islam ke Indonesia dibuktikan dengan cara penyebarannyaoleh
para pedagang, da’i dan ulama, terutama dengan ajaran dan gaya hidup yanglebih
maju dari peradaban yang ada.
3. Dari beberapa sumber yang diperoleh, maka dapat dicatat adanya perbedaandalam
menentukan kapan masuknya agama Islam di Indonesia. Sumber-sumber yang
dimaksud menetapkan bahwa masuknya Islam ke Indonesia adalah padaabad ke-7,
abad ke-11, dan abad ke-13.
4. Agama Islam terus mengalami perkembangan di Indonesia, walaupun tidak sedikit
tantangan yang datang dari koloniallisme Belanda dan juga para penjajahdari bangsa
lain. Perlawanan ini terutama ditunjukkan oleh kerajan-kerajaanIslam, maupun
organisasi-organisasi kedaerahan dan juga took-tokoh Islam.Perkembangan
selanjutnya pasca kolonialisme diwarnai dalam kekuatan politik Islam dengan dakwah
Islam nasional dan didukung internasional yangmenyentuh semua lapisan masyarakat
hingga kini Indonesia menjadi NegaraMuslim terbesar di Dunia .

Anda mungkin juga menyukai