Anda di halaman 1dari 10

1.

Uraikan Latar Belakang dikeluarkannya UU No 1 tahun 1970


Latar belakang dari dikeluarkannya Undang - Undang Nomor 1 Tahun1970
adalah :
 Veiligheids Reglament 1910 ( VR 1910, Stbl No. 406 ) sudah tidak sesuai lagi.
 Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri / pabrik.
 Setiap tenaga kerja harus mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam
melaksanakan pekerjaan untuk meningkatkan produksi, produktifitas dan
kesejahteraan.
 Setiap orang lain yang berada ditempat kerja atau sekitarnya perlu dijamin
keselamatannya.
 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
 Perkembangan teknologi atau IPTEK serta kondisi dan situasi ketenagakerjaan.
 Sifat represif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak sesuai lagi.    

2. Siapa yang melakukan pengawasan K3 berdasarkan UU No 1 tahun 1970 dan sebutkan


PERMENnya. Jelaskan mekanisme pengawasan terhadap ditaatinya Undang-Undang No
1 tahun 1970 yang dilakukakan oleh AK3U.
Direktur--->sebagai Pelaksana Umum (79/men/1977)

Pegawai Pengawas---> Menjalankan pengawasan langsung ( Permen No.


03/Men/1978 dan Permen No. 03/Men/1984)
Ahli K3---> Menjalankan penagawasan langsung ( Permen No. 03/Men/1978 dan
Permen No. 4/Men/1992)
Mekanisme pengawasan oleh AK3 Umum yaitu, mengawasi langsung
terhadap ditaatinya Undang-undang Keselamatan Kerja beserta peraturan
pelaksanaanya termasuk:
 Keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat-alat serta peralatan
lainnya, bahan-bahan dan sebagainya;
 Lingkungan;
 Sifat pekerjaan;
 Cara kerja;
 Proses produksi.
3. Jelaskan bahaya faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan seseorang
dalam melakukan pekerjaan terutama yang ada di perusahaan saudara.
meliputi faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi, faktor ergonomi, dan faktor psikologi. 

Faktor fisik. Faktor fisik misalnya karena suara yang tinggi/bising bisa menyebabkan
ketulian, temperatur/suhu yang tinggi dapat menyebabkan berbagai keluhan dan
penyakit mulai dari yang ringan sampai berat misalnya; hyperpireksi, heat cramp, heat
exhaustion, heat stroke,

b. Faktor Kimia. Penggunaan bahan kimia tersebut berpotensi menimbulkan bahaya


misalnya kebakaran, peledakan, iritasi dan keracunan. Bahan kimia tersebut dapat
berupa zat padat, cair, gas, uap maupun partikel. Masuknya bahan kimia ke dalam tubuh
dapat secara akut maupun kronis. Keracunan akut sebagi akibat absorbsi bahan kimia
yang dalam

c. Faktor Biologi. Berbagai Faktor biologi misalnya virus, bakteri, parasit, cacing, jamur
dan lain-lain, dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Dilaporkan adanya pekerja yang
menderita penyakit malaria, filariasis pada pekerja di lapangan, penyakit hepatitis, tbc
pada petugas kesehatan dan lain-lain.

d. Faktor Fisiologi (Ergonomi). Akibat posisi kerja/cara kerja yang salah seperti bekerja
dengan membungkuk akan menyebabkan sakit otot, sakit pinggang dan cedera
punggung, juga dapat mengakibatkan perubahan bentuk tubuh. Pada kontruksi mesin
yang kurang baik juga akan menyebabkan berbagai penyakit akibat kerja. .

4. Sebutkan definisi dari : a. Kecelakaan Kerja b. Penyakit Akibat Kerja (PAK)


 Kecelakaan Kerja menurut
Permen 3/98 : "suatu kejadian (event) yg tdk dikehendaki dan tdk diduga semula yg dpt
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda."
UU 3 th 1992 : "Kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk
penyakit yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan
yang biasa atau wajar dilalui."

 Penyakit Akibat Kerja (PAK) Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

5. Jelaskan langkah-langkah saudara (AK3U) dalam melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja


di Perusahaan suadara.
Proses Investigasi yang dilakukan :
 Tanggapi secepatnya secara positif. (Supervisor)
 Kumpulkan semua informasi yang berkaitan. (Supervisor &
dibantu Safety Officer, bila diperlukan)
 Analisa semua penyebab penting. (Supervisor & dibantu HSE
Officer, bila diperlukan)
 Laporkan penemuan-penemuan dan rekomendasikan yang
diperlukan. (Supervisor)
 Kembangkan dan tuangkan saran-saran perbaikan dan
lakukan tindakan. (Department Manager, OHS Department)
 Teruskan untuk proses lebih lanjut. (Dept. Manager dan OHS Dept.)

6. Sebutkan kewajiban pengurus yang diatur dalam UU No 1 Tahun 1970.


 Answer :
a. secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-
undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi
tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja
tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja.

7. Sebutkan hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1970.
Hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam UU No. 1 tahun
1970 yaitu untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas
dan atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan;
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat
kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri
yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang
masih dapat dipertanggung jawabkan.

8. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan


pesawat uap di Indonesia. Sebutkan nama-nama pesawat yang tergolong pesawat uap
menurut peraturan tersebut.
Answer :
Peraturan Uap
(Stoomverordening)  Tahun 1930
Yang tergolong pesawat uap
yaitu :
- Pemanas-pemanas air diperuntukan guna mempertinggi
temperature dari air pengisi untuk ketel-ketel uap dengan
jalan pemanasan dengan hawa pembakaran
- Pengering-pengering uap diperuntukan guna mempertinggi
temperature dari uapnya, dengan jalan pemanasan dari hawa
pembakaran.
- Penguap-penguap diperuntukan guna membuat air
sulingan dengan jalan pemasanan dengan uap
- Bejana-bejana uap kedalam mana langsung atau tidak langsung
dimasukkan uap dari ketel uapnya, terkecuali pesawat-pesawat
yang disebut dalam ayat (c)
- PIpa-pipa uap penghubung termasuk bejana-bejana uap hanya
bila garis tengah ukuran dayanya melebihi 450 mm
- Cylinder-cylinder dan salut-salut uap dari mesin-mesin uap
tidak termasuk bejana uap
- Pipa-pipa uap diperuntukan guna memanasi bahan cari
pula tidak termasuk bejana-bejana uap

9. Mengapa seorang operator peralatan pesawat yang membahayakan, dalam


mengoperasikan harus mendapat lisensi dari Depnaker? Karena berdasarkan Permen
No. PER.05/MEN/1985 ttg PAA bahwa perlu perlindungan atas K3 setiap tenaga
kerja yang melakukan pembuatan, pemasangan, pemakaian, persyaratan PAA. Karena
operator peralatan / pesawat yang membahayakan harus memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus sesuai dengan peralatan/
pesawat yang dioperasikan.

Operator tersebut di atas dimaksudkan agar dapat menjamin keselamatan


dirinya sendiri dan teman kerjanya ( orang lain) , keamanan pengoperasian
peralatan / pesawat dan menjaga keamanan lingkungan kerjanya sehingga
kecelakaan kerja dapat dihindarkan.

Untuk memenuhi hal tersebut di atas dan berdasarkan peraturan perundang-


undangan yang berlaku maka operator peralatan/ pesawat yang
membahayakan harus mendapat kan lisensi dari DEPNAKERTRANS.

10. Jelaskan ruang lingkup Pengawasan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja.
A. Rang lingkup pengawasan kesehatan kerja
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan (sarana, tenaga, organisasi)
b. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja (awal, berkala, khusus, purna
bakti)
c. Pelaksanaan P3K (petugas, kotak  da nisi kotak P3K)
d. Pelaksanaan gizi kerja
e. Pelaksanaan pemeriksaan syarat – syarat ergonomic
f. Pelaksanaan pelaporan (PAK, PKK, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja)
B. Ruang lingkup pegawasan Lingkungan Kerja
a. Penanganan bahan kimia berbahaya (Kep.187/Men/1999 dan SE No.1 tahun 1997 NAB
kimia di tempat kerja)
b. Lingkungan kerja ( Kepmenaker No 5/men/1999 NAB Fisika di tempat kerja dan PMB No 7
tahun 1964 syarat kebersihan serta penerangan di tempat kerja
c. Penggunaan pestisida (PP No 7 tahun 1973 P4 pestisida dan Permenaker No 3/Men/1986
K3 tempat kerja yang mengelola pestisida)
d.  Limbah industry di tempat kerja (UU No 1 tahun 1970)
e.  Hygiene industry (PMP No 7 tahun 1964)

 f.  APD (Instruksi Menaker No 2/M/BW/BK/1984 pengesahan APD)


11. Sebutkan ruang lingkup K3 bidang Konstruksi Bangunan.
Bab II Psl 2 (1) : K3 di segala tempat kerja di darat, di dalam tanah,
permukaan air, di dalam air, maupun di udara dalam wilayah RI.
Ket. Psl 2 (2) :
(c.) Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan,
pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau
bangunan lainnya termasuk bangunan2 pengairan, saluran
atau persiapan
(i.) Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, di atas permukaan tanah atau
perairan. (k.) Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun
tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok,
hanyut atau terpelanting (m.)Terdapat atau menyebar suhu,
kelembaban, debu, kotoran, api, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara atau getaran

12. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Mekanik.

a. Penggerak Mula :
mesin kalor yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik, terdiri dari Motor Diesel, Motor Bensin,
Turbin Gas, Turbin Uap, Turbin Air, Kincir Angin/Air.
b. Perlengkapan Transmisi Tenaga Mekanik :
pemindah daya dari mesin, terdiri dari Transmisi Poros, Transmisi
Sabuk, Transmisi Cakra, Transmisi Roda Gigi, Transmisi Rantai,
Transmisi Kopling.
c. Mesin Perkakas Kerja :
i. Mesin Perkakas kerja gerak utama berputar :
Mesin Asah, Mesin Poles, Mesin Pelicin, Mesin Bor, Mesin
Bubut, Mesin Rol, Mesin Rol Penggiling, Mesin Rol
Penghancur, Mesin Gergaji Kayu.
ii. Mesin Perkakas kerja gerak utama lurus :
Mesin Kempa, Mesin Palu Kempa, Mesin Pres, Mesin Gunting,
Mesin Ketam, Mesin Pon, Mesin Gergaji Pita dan Bundar,
Mesin Ekstrator Pemisah dan Pengering Sentrifugal, Mesin
Belah, Mesin Pengayak dan Pemilih, Mesin Penyaring Pasir
(Pengecoran Logam), Mesin Rotasi (Pengecoran Logam),
Mesin Penyaring Pasir Pneumatik, Penuang Cairan Logam,
Kereta Pembawa Kayu Log.
d. Mesin Produksi
Mesin Pemintal, Mesin Penenun, Mesin Pengisi dan Penutup Botol-
botol Minuman, Mesin Otomatis atau Semi Otomatis Pengisi
Pengungkit Perapat dan Pengampuh Kaleng, Mesin Pembungkus,
Mesin Pemaku, Mesin Opening Pada Pabrik Tekstil, Mesin Carding
Pada Pabrik Tekstil.
e. Dapur :
Dapur Tinggi, Dapur Pelebur Besi Baja (Dapur Busur Listrik,
Induksi, Marten, Cupola), Dapur Pemanasan.

13. Sebutkan ruang lingkup pengawasan K3 Listrik dan Penanggulangan Kebakaran

 Ruang Lingkup Pengawasan K3 Listrik


 Pengawasan K3 Listrik di Tempat Kerja
 Pengawasan K3 sistem Proteksi Petir
 Pengawasan K3 Pesawat Lift
 Ruang Lingkup Penanggulangan Kebakaran
Psl. 2 -> Mengatur K3 di Tempat kerja : di darat, dalam tanah,
permukaan air. dalam air dan di udara di wilayah kekuasaan hukum. RI

14. Mengapa Tenaga Kerja yang diperkerjakan di perusahaan saudara harus dilakukan
pemeriksaan awal dan berkala baik fisik maupun mental?
Answer :
Hal tersebut dilakukan agar perusahaan bisa mendapatkan pekerja
yang sehat baik fisik maupun mental demi keselamatan pekerja dan
produksi dari perusahaan tersebut. Sedangkan pemeriksaan
berkala bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dari tubuh pekerja
yang mungkin timbul akibat dari pekerjaan yang selama ini
dilakukan di perusahaan

15. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara di bidang


mekanik, pesawat uap dan bejana tekan !
a. Mekanik – PTP, PAA dan operator Pesawat uap
– manometer tidak berfungsi dengan baik     
-  Air pengisi ketel tidak terlalu banyak
-  Safety valve tidak berfungsi dengan baik     

-  Pompa air tidak berfungsi


-  Gelas duga tidak berfungsi dengan baik

      b. Bejana Tekan
-  bahaya kebakaran                      -  bahaya peledakan
-  bahaya keracunan                      -  bahaya cairan dingin

-  bahaya pernapasan/tercekik

16. Mengapa instalasi listrik di perusahaan saudara di lakukan reksa uji oleh pegawai
pengawas Spesialis K3 listrik ?
Karena instalasi listrik tersebut perlu diperiksa kelayakannya. Pemakaian peralatan secara
terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan tersebut, sehingga perlu
dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh ahli yang berkompeten di bidang peralatan yang
akan di uji untuk memastikan bahwa alat terusebut masih layak untuk di gunakan.   Untuk

resistansi isolasi                                       

      -  Untuk mendapat izin dari instansi yang berwenang


      -  Untuk pengujian sistem proteksi
      -  Untuk pemeriksaan&pengujian instalasi listrik

17. Bagaimana cara menanggulangi dan memadamkan terjadinya kebakaran baik secara
teoritis maupun praktek di perusahaan saudara ?
-   Pendinginan (Cooling)                 
-   Mengurangi bahan (Stavation)
-   Penyelimutan (Smothering)        
-  Memutuskan rantai reaksi api (Mencekik)
-  Melemahkan (Dilution)

1) . Sasaran yang harus di lindungi :


a. Tenaga kerja & lingkungan
b. Proses produksi
c. Peralatan
2) . Penjabaran Pasal 3 ayat (1) huruf b,d,& q
3) . Pengendalian energi seperti Kep. 187/Men/1999
4) . Peraturan Khusus EE, K, SNI PUIL, dll.
5) . Penerapan sistem proteksi kebakaran Per. 04/Men/1980 & Per. 02/Men/1983
6) . Penerapan management kebakaran sesuai Kep. No. 186/Men/1999

18. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3 dan sebutkan peraturan perundang-undangan sebagai
landasan hukum yang mewajibkan perusahaan menerapkan SMK3.

1.Penetapan Kebijakan K3
2. Perencanaan
Penerapan K3 3.
Penerapan K3
4.Pengukuran, Pemantauan, dan Evaluasi Kinerja K3
5. Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan
kinerja K3 secara berkesinambungan

19. Sebutkan Tugas Ahli K3 Umum !


a. Membantu mengawasi pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970
b. Memberikan laporan kepada mentri/pejabat yang ditunjuk
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/institusi

20. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3 dan sebutkan landasan hukum opembentukan P2K3
tugas = memberikan saran dan pertimbangan dibidang k3 kepada pengusaha/pengurus 
tempat kerja baik diminta atau pun tidak.
Fungsi = - Menghimpun dan mengolah data
    - Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada TK :
    Factor bahaya
    Factor yg mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
    APD
    Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
Landasan hukum =
UU No. 1 Tahun 1970 Pasal 10
Permenaker No. Per 04/Men/1987
Permenaker No. Per 02/Men/1992
21. Sebutkan kejadian atau peristiwa yang termasuk kategori kecelakaan
kerja menurut Permen No. 03/Men/1998!
 Answer:
- Kecelakaan Kerja
- Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan limbah
- Kejadian berbahaya lainnya

Anda mungkin juga menyukai