Piroxicam Percutaneous Permeation From Gels Through Membrane Models of Shed Snakeskin and Cellulose
Piroxicam Percutaneous Permeation From Gels Through Membrane Models of Shed Snakeskin and Cellulose
Anis Y. Chaerunisaa1*, Marline Abdassah1, Jutti Levita2, Ellin Febrina2, Ulfiana Hafni3
1Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia
2Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia
3Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia
Submitted 09 August 2020; Revised 27 January 2021; Accepted 10 February 2021; Published 21 June 2021
*Corresponding author: anis.yohana.chaerunisaa@unpad.ac.id
Abstract
Skin has a very important role in determining percutaneous absorption of active substance in topical
administration. Study on percutaneous permeation of piroxicam from gel had been conducted using
Franz Diffusion Cell with membrane model of shed snakeskin and cellulose. Piroxicam gels were
made using Aqupec HV-505 base with 0; 2.5; 5; and 7.5% of DMSO as an enhancer. The results
showed that the most stable gel preparation was the one with 5% DMSO (F2), so it was used for further
investigation to which percutaneous permeation test. The permeation test was conducted in preparation
without and with 5% DMSO (F2) in vitro through shed snakeskin and cellulose membranes. The results
showed that F2 increased the permeation rate by as much as 0.0281% per minute. In comparison, the
permeation rate of formulation without DMSO (F0) was 0.012% per minute. It can be concluded that
DMSO can increase piroxicam penetration through shed snakeskin. Permeation study using cellulose
membrane on formula F2 revealed permeation rate as much as 0.006% per minute whereas that without
DMSO (F0) was 0.0112% per minute.
Kata Kunci: DMSO, membran kulit ular, membran selulosa, permeasi perkutan, piroksikam.
66
IJPST - 8(2), 2021; 66-75
67
IJPST - 8(2), 2021; 66-75
68
IJPST - 8(2), 2021; 66-75
maksimum dari piroksikam, pembuatan kulit yang dilepaskan secara periodik setiap
kurva baku piroksikam, preparasi sampel dari 3-4 bulan sekali dari tubuh ular piton spesies
sediaan gel, serta penetapan kadar zat aktif Chondropython viridis yang diperoleh dari
piroksikam dalam sediaan gel. Kebun Binatang Bandung. Kulit ular bagian
dorsal dicuci dengan air suling dan direndam
2.3.5. Uji Permeasi Perkutan dengan air suling selama 24 jam. Membran
Tahapan uji permeasi perkutan meliputi: diangkat dan dikeringkan pada suhu kamar
a. Penyiapan Bahan dengan cara diletakkan di atas kertas saring
1. Dapar fosfat pH 7,4 untuk mempercepat pengeringan. Membran
2. Cairan Spangler, yaitu larutan yang dipotong dengan diameter 2,5 cm dan
digunakan untuk bacam membran membran siap digunakan.
selulosa sehingga membran tersebut 2. Membran selulosa
memiliki sifat fisik dan komposisi Kertas Whatman no. 1 direndam dalam
yang mendekati stratum korneum. cairan Spangler selama 15 menit. Membran
Komposisi cairan Spangler: 27 diangkat dan dikeringkan pada suhu kamar
Asam Palmitat 10 g dengan cara diletakkan di atas kertas saring
Asam Oleat 15 g untuk mempercepat pengeringan. Membran
Asam Stearat 5g dipotong dengan diameter 2,5 cm dan
Minyak Kelapa 15 g membran siap digunakan.
Skualen 5g
Parafin 10 g c.
Uji Permeasi perkutan Sediaan Gel
Kolesterol 5g Piroksikam
Lilin Putih 15 g Uji permeasi perkutan dilakukan
3. Semua bahan untuk cairan Spangler
dengan menggunakan alat Franz Diffusion
dicampurkan dan dilumerkan di atas
Cell.28 Pada pengujian ini rangkaian alat yang
penangas air pada suhu 80oC dandipakai terdiri dari sel permeasi perkutan,
diaduk sampai homogen. pompa peristaltik, pengaduk, beaker glass,
penangas air, penampung reseptor, termometer
b. Penyiapan Membran dan selang silikon dengan diameter 4 mm.
1. Membran kulit ular Formula sediaan uji ditimbang 1 g dan
Membran kulit ular yang digunakan diratakan di atas membran. Suhu sistem
dalam penelitian ini berasal dari lepasan dijaga 37 ± 0,5oC dengan cairan reseptor
69
IJPST - 8(2), 2021; 66-75
100 mL. Cairan reseptor ini berisi dapar formula memiliki warna kuning bening, tidak
fosfat pH 7,4. Pompa peristaltik menghisap berbau, tekstur yang halus, dan tidak terjadi
cairan reseptor dari beaker glass kemudian perubahan konsistensi.
dipompa ke sel permeasi perkutan sehingga
terjadi aliran secara hidrodinamis. Kemudian 3.1.2. Pengamatan pH sediaan gel dengan
cairan dialirkan lagi ke reseptor. Proses variasi konsentrasi enhancer
dilakukan selama 5 jam. Setiap selang waktu Berdasarkan British Pharmacopoeia
30 menit dilakukan pengambilan sampel dari 201629, pH gel piroksikam adalah 6-8.
cairan reseptor sebanyak 5 mL dan setiap Pengukuran pH dilakukan dengan
pengambilan selalu diganti dengan dapar mengencerkan sediaan gel dengan aquadest
fosfat pH 7,4 sebanyak 5 mL. Konsentrasi kemudian diukur pada pH meter Mettler
piroksikam yang terdifusi diukur dengan Toledo. Hasil pengukuran memperlihatkan
spektrofotometer ultra violet pada panjang bahwa semua formula memenuhi persyaratan
gelombang 354 nm. pH ideal gel piroksikam yaitu < 8. Hasil rata-
rata pengukuran pH masing-masing formula
2.3.6. Uji Keamanan gel piroksikam diperlihatkan pada Gambar 1.
Pengujian keamanan sediaan gel
piroksikam dengan berbagai variasi 3.1.3. Pengamatan viskositas
konsentrasi enhancer DMSO dilakukan Viskositas atau kekentalan gel diukur
terhadap 10 orang sukarelawan untuk dengan Viskometer Brookfield. Hasil rata-
memenuhi syarat analisis statistik. Tehnik rata pengukuran viskositas dapat dilihat pada
yang digunakan adalah uji oles pada Gambar 2. Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa
kulit tangan (Patch test). Pelaksanaan uji formula gel piroksikam tanpa enhancer
keamanan telah mendapatkan ijin etik dari DMSO memiliki nilai viskositas yang lebih
Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas tinggi dibandingkan dengan formula gel yang
Padjadajaran. mengandung DMSO.
8
7.9
7.8
7.7
7.6 F0, tanpa DMSO
7.5
pH
Gambar 1. Grafik Hasil Rata-rata pH gel Piroksikam dengan Enhancer DMSO Selama Waktu
Penyimpanan
70
IJPST - 8(2), 2021; 66-75
280
270
260
Viskositas, dPas
250
F0, tanpa DMSO
240
F1, DMSO 2,5%
230
220 F2, DMS0 5%
210 F3, DMSO 7,5%
200
0 20 40 60
Hari ke-
Gambar 2. Grafik Hasil Rata-rata Viskositas Gel Piroksikam dengan Enhancer DMSO Selama
Waktu Penyimpanan
konsentrasi zat aktif piroksikam sebesar 93% Profil permeasi perkutan piroksikam dari
sedangkan setelah penyimpanan 56 hari, sediaan gel melalui membran selulosa dapat
konsentrasi piroksikam yang terukur dalam dilihat pada Gambar 5.
gel meningkat menjadi 102%.
4. Pembahasan
3.3. Pengujian Permeasi Piroksikam Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa
Setelah dilakukan evaluasi fisik dan pH semua formula gel piroksikam hampir
stabilitas terhadap sediaan gel piroksikam sama yaitu 7,78-7,92 dan setelah 56 hari
maka F2 ditetapkan sebagai formula yang penyimpanan semua formula gel piroksikam
memenuhi kriteria sebagai formula yang secara statistika menunjukkan perubahan pH
paling stabil, karena memiliki viskositas tetapi masih dalam rentang yang sesuai dengan
yang paling selama penyimpanan dan British Pharmacopoeia 2016.29 Penambahan
memperlihatkan peningkatan konsentrasi DMSO ke dalam formula gel piroksikam
yang paling kecil selama penyimpanan, tidak terlalu mempengaruhi nilai pH sediaan.
dibandingkan dengan formula lain. Terhadap Hal ini disebabkan karena sifat DMSO yang
formula F2 ini kemudian dilakukan uji bersifat amfoter, yaitu asam lemah dan basa
permeasi perkutan melalui membran kulit ular lemah. Ditinjau dari perubahan pH sediaan,
dan membran selulosa. Pengujian permeasi formula yang paling konstan adalah pada
perkutan juga dilakukan terhadap formula gel sediaan gel dengan DMSO 5% (F2). Oleh
tanpa DMSO, sebagai formula blanko. Hasil karena itu F2 dapat dianggap sebagai formula
pengukuran laju permeasi piroksikam melalui yang paling baik dibandingkan dengan F1
membran kulit ular terlihat pada Gambar 4. dan F3.
Keterangan:
F0 = Formula gel Piroksikam tanpa enhancer DMSO
F2 = Formula gel Piroksikam dengan DMSO 5%
Gambar 4. Grafik Profil Permeasi Perkutan Piroksikam dalam Sediaan Gel Melalui Membran Kulit
Ular
Keterangan:
F0 = Formula gel Piroksikam tanpa enhancer DMSO
F2 = Formula gel Piroksikam dengan DMSO 5%
Gambar 5. Grafik Profil Permeasi Perkutan Piroksikam dalam Sediaan Gel Melalui Membran
Selulosa
bahwa DMSO terbukti dapat meningkatkan Membran selulosa yang telah dibacam
penetrasi piroksikam ke dalam membran kulit dengan cairan Spangler bersifat lipofilik sama
ular. halnya dengan piroksikam. Kemungkinan
Dari Gambar 5 terlihat bahwa formula yang terjadi adalah ketika piroksikam
gel dengan DMSO 5% (F2) memiliki laju terabsorpsi ke dalam membran selulosa, maka
permeasi dc/dt = 0.006 % per menit sedangkan piroksikam terperangkap pada membran
formula gel piroksikam tanpa DMSO (F0) selulosa tersebut, karena sifatnya yang sama-
memiliki laju permeasi dc/dt = 0.0112 % per sama lipofilik. Piroksikam yang terjerat
menit. Laju permeasi formula gel dengan dalam membran selulosa tersebut tidak dapat
DMSO 5% lebih rendah dibandingkan berpenetrasi lebih lanjut ke lapisan stratum
dengan formula tanpa DMSO. Secara teoritis korneum, sehingga jumlah piroksikam yang
penambahan DMSO sebagai enhancer pada terpenetrasi melalui membran selulosa
formula gel seharusnya dapat meningkatkan pada menit-menit selanjutnya tidak terlalu
penetrasi zat aktif. Dari Gambar 5 terlihat banyak.24
bahwa formula dengan DMSO 5% pada menit Pengujian keamanan sediaan gel
pertama dapat melepaskan zat aktif yang lebih piroksikam dilakukan terhadap 10 orang
tinggi daripada formula tanpa DMSO. Akan sukarelawan dan memberikan hasil bahwa
tetapi pada menit-menit berikutnya penetrasi formula gel tanpa dan dengan DMSO tidak
zat aktif dari sediaan gel sangat sedikit. menyebabkan iritasi, berupa kemerahan
Hal ini berarti bahwa membran selulosa atau pembengkakan pada punggung tangan
kurang sesuai untuk digunakan dalam uji 10 sukarelawan. Dari hasil uji keamanan
permeasi yang menggunakan DMSO sebagai tersebut dapat disimpulkan bahwa semua
enhancer. Hasil yang didapat membuktikan formula gel piroksikam yang dibuat aman
bahwa penggunaan lepasan kulit ular sebagai untuk digunakan.
membran permeasi memberikan hasil yang
lebih baik yang disebabkan karena susunan 5. Simpulan
kimia dari membran ular lebih mirip dengan Sediaan gel piroksikam basis Aqupec
susunan kimia stratum korneum pada kulit HV-505 yang mengandung variasi konsentrasi
manusia sehingga proses permeasi lebih enhancer DMSO mempunyai kestabilan
mendekati keadaan yang sebenarnya pada fisik organoleptik dan konsistensi yang baik
kulit. selama 56 hari penyimpanan. pH sediaan
73
IJPST - 8(2), 2021; 66-75
gel basis Aqupec HV-505 yang mengandung skin concentration following the dermal
variasi konsentrasi enhancer DMSO selama exposure to chemicals. Pharmaceutical
56 hari penyimpanan masih memenuhi research. 2015 Dec;32(12):3965-74.
persyaratan seperti yang disebutkan pada 6. Chakraborty, A., Devi, RKB. Rita,
British Pharmacopeia yaitu 6-8. S. Sharatchandra, Kh. Singh, Th. I.
Laju permeasi formula gel piroksikam Preliminary studies on anti-inflammatory
dengan DMSO 5% (F2) melalui membran and analgesic activities of Spilanthes
kulit ular lebih tinggi (0.0281% per menit) acmella in experimental animal models.
dibandingkan dengan formula tanpa DMSO Indian Journal Pharmacology, 2014, 36
(F0) (0.012% per menit). Untuk membran (3): 148-150.
selulosa, laju permeasi formula gel piroksikam 7. Oshizaka T, Kikuchi K, Kadhum WR,
dengan DMSO 5% (F2) lebih rendah (0.006% Todo H, Hatanaka T, Wierzba K, et
per menit) dibandingkan dengan formula al. Estimation of skin concentrations
tanpa DMSO (F0) (0.0112% per menit). Laju of topically applied lidocaine at each
permeasi piroksikam melalui membran kulit depth profile. International journal of
ular lebih baik daripada melalui membran pharmaceutics. 2014 Nov 20;475(1-
selulosa. 2):292-7.
Semua formula gel piroksikam 8. Polak S, Ghobadi C, Mishra H, Ahamadi
yang dibuat aman digunakan karena tidak M, Patel N, Jamei M, et al. Prediction
menimbulkan iritasi pada punggung tangan of concentration–time profile and its
sukarelawan dengan kriteria sehat, dewasa inter-individual variability following
berumur 25-35 tahun dengan jenis kelamin the dermal drug absorption. Journal
pria dan wanita. of pharmaceutical sciences. 2012 Jul
1;101(7):2584-95.
9. Jung EC, Maibach HI. Animal models
Daftar Pustaka for percutaneous absorption. Topical
1. Dignesh M, Ashish D, Dinesh R. drug bioavailability, bioequivalence, and
Formulation design & development of Penetration. 2014:21-40.
piroxicam emulgel. Int. J. Pharm. Tec. 10. Shin SC, Cho CW, Oh IJ. Enhanced
Res., 2012, 4 (3), 1332–1344. efficacy by percutaneous absorption of
2. Curdy C, Kalia YN, Naik A, Guy RH. piroxicam from the poloxamer gel in rats.
Piroxicam delivery into human stratum International journal of pharmaceutics.
corneum in vivo: iontophoresis versus 2000 Jan 5;193(2):213-8.
passive diffusion. Journal of controlled 11. Derry S, Conaghan P, Da Silva JA,
release. 2001 Sep 11;76(1-2):73-9. Wiffen PJ, Moore RA. Topical NSAIDs
3. Aliberti AL, de Queiroz AC, Praça for chronic musculoskeletal pain in
FS, Eloy JO, Bentley MV, Medina adults. Cochrane Database of Systematic
WS. Ketoprofen microemulsion for Reviews. 2016(4).
improved skin delivery and in vivo 12. Horita D, Hatta I, Yoshimoto M, Kitao
anti-inflammatory effect. AAPS Y, Todo H, Sugibayashi K. Molecular
PharmSciTech. 2017 Oct;18(7):2783-91, mechanisms of action of different
DOI: 10.1208/s12249-017-0749-6. concentrations of ethanol in water
4. Nakamura A, Mori D, Tojo K. Evaluation on ordered structures of intercellular
of the predicted time–concentration lipids and soft keratin in the stratum
profile of serum tulobuterol in human corneum. Biochimica et Biophysica
after transdermal application. Chemical Acta (BBA)-Biomembranes. 2015 May
and Pharmaceutical Bulletin. 2012 Mar 1;1848(5):1196-202.
1;60(3):300-5. 13. Dancik Y, Anissimov YG, Jepps OG,
5. Hatanaka T, Yoshida S, Kadhum WR, Todo Roberts MS. Convective transport of
H, Sugibayashi K. In silico estimation of highly plasma protein bound drugs
74
IJPST - 8(2), 2021; 66-75
75