Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmat-NYA lah maka kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis membuat sebuah makalah dengan judul “konsep motivasi dan
hubungannya dengan kepuasan kerja”
Melalui kata pengantar ini penulis mohon maaf bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan
pembaca,kami tau bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat
menyempurnakan karya tulis ini.
Dengan ini kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
lebih baik lagi kepada pembaca.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................................................i
Daftar isi ..........................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................................1
1.1.Latar Belakang .....................................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................................1
Bab II Pembahasan ..................................................................................................................2
2.1. Pengertian Motivasi.............................................................................................................2
2.2.Teori Motivasi ......................................................................................................................3
2.2.1.Teori motivasi Isi ..............................................................................................................4
2.2.2. Teori motivasi Proses .............................................................................................4
2.3. Hubungan motivasi dengan kepuasan kerja...........................................................................
2.3.1. kaitan tujuan dan motivasi........................................................................................7
2.3.2. cara menciptakan iklim motivasi..............................................................................8
2.3.3. hubungan motivasi dan kepuasan kerja....................................................................9
Bab III Penutup ..........................................................................................................................
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................11
Daftar Pustaka ..........................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Motivasi adalah yang ingin mencapai tujuan tertentu cenderung untuk menetap.
Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendo rongdan tujuan mengarahkan perilaku
yang tetap ke arah terte ntu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorangatau pun
dirinya motivasi yang berasal dari diri seseorang disebut motivasi instrinsik,dan yang
berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik Motivasi ad alah sebuah kemampuan kita
untuk memotivasi diri kita tanpamemerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri
adalah proses menghilangkan faktor yang mendorong kita. Rasa tidak menghilangkan
menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali
dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai.
Motivasi memiliki peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak
ada kegiatan belajar. Agar peran motivasi lebih optimal, maka prinsip motivasi dalam
belajar hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berda yaan dan tanpa
harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari Motivasi
1.3. Tujuan
1.3.1.Untuk mengetahui pengertian dari Motivasi
(http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-motivasi-definisi-menurut-
ahli.html)
2
3. motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit secara
serentak dan menghentak dengan cepat sekali
2.2 Teori Motivasi
3
B. Teori E-R-G (Clayton Alderfer) Alderfer (1972) mengemukakan tiga kategori
kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah ;
1) Eksistensi (E) atau Eksistensi. Meliputi kebutuhan fisiologis sepeerti lapar, rasa
haus, seks, kebutuhan materi, dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
2) Relatedness (R) atau keterkaitan. Menyangkut hubungan dengan orang-orang yang
penting bagi kita, seperti anggota keluarga.
3).Growth (G) atau pertumbuhan
Meliputi keinginan kita untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan segenap
kesangguapan kita.
4
2.2.2.Teori proses
5
Motivasi dijelaskan dengan mengkombinasikan ketiga prinsip ini. Orang akan
termotivasi bila ia percaya bahwa :
1. Suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu
2. Hasil tersebut punya nilai positif baginya
3. Hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang
Dengan kata lain Motivasi, dalam teori harapan adalah keputusan untuk mencurahkan
usaha.
6
2.3. Hubungan motivasi dengan kepuasan kerja
7
e. Pengembangan (Development) Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari
pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju, dapat menjadi stimulus kuat
bagi karyawan untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah. Apalagi jika
pengembangan perusahaan selalu dikaitkan dengan kinerja atau produktivitas
karyawan.
f. . Keterlibatan (Involvement) Rasa ikut terlibat atau involved dalam suatu proses
pengambilan keputusan atau dengan bentuk kotak saran dari karyawan, yng
dijadikan masukan untuk manajemen perusahaan merupakan stimulus yang
cukup kuat untuk karyawan. Melalui kotak saran, karyawan merasa
diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan atau tahapan kebijakan
yang akan diambil manajemen. Rasa terlibat akan menumbuhkan rasa ikut
bertanggung jawab, rasa dihargai yang merupakan tantangan yng harus dijawab,
melalui peran serta berprestasi untuk mengembangkan usaha maupun
pengembangan pribadi. Adanya rasa keterlibatan (involvement) bukan saja
menciptakan rasa memiliki (sense of belonging)
8
6. Sangat sensitif terhadap tujuan dan nilai ornag lain telah putus asa dan menyerah
serta percaya bahwa perilaku masing masing individu itu selalu memeliki resiko
7. Menyadari bahwapengetahuan tentang laluseseorang adalah penting untuk
membangun identitasbaru yang lebih positif, didorong untuk merasa
lebihberharga mengevaluasipertumbuhan sendiri.
8. Sensitif terhadap ketergantungan dalam hubungan dan membantu orang yang
berputus untuk asa mengembangkan dorongandalam diri. Akibatnya, orang ini
yang sebelumnya berputus hubungan baru di mana dia menggunakan proses
dorongan yang mulaimengembangkan asa sama terhadap orang lain nantinya.
Orang ini kemudian akan menjadi suatuencourager.
Selain penguatan positif.teladan, danmenjadi seorangmanajer mendorong,
strategitambahan berikut harus digunakansecara konsisten untuk menciptakaniklim
yang memotivasi:
1. Memiliki harapan yang jelasbagi pekerja, dan berkomunikasi secara efektif
2. Adil dan konsisten ketika berhadapan dengan semua karyawan
3. Jadilah pembuat keputusan yang tegas Mengembangkan konsep kerja tim.
Mengembangkan sama tujuan kelompok dan proyek-proyek yang akan
membangunsemangat tim.
4. Mengembangkan kerja sama tim.mengembangkan tujuan kelompok dan proyek
–proyek yang membangun semangat tim
5. Mengintegrasikan kebutuhan kepentingan dan tujuanorganisasi dan keinginan
staf dengan
6. Mengetahui keunikan masing-masing karyawan. Biarkan semuanya tahu bahwa
anda memahami keunikannya.
7. Memberikan pengałaman yang menantang dan menjadi kesempatan untuk
berkembang
8. Bila memungkinkan libatkan dan minta masukan dari semua bahwa dalam
pengambilan keputusan partisipasi bawahan
9. Pastikan bahwa karyawan memahami alasan di balik setiap keputusan dan
tindakan Reward perilaku yang menangani perilaku yang tidak diinginkan.
9
kerjanya, prestasi kerja karyawan juga ditentukan oleh kepuasan kerjanya. Kepuasan
kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka (As'ad, 1994: 133).Kepuasan kerja mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Menurut Handoko (1998: 193):Menjadi kewajiban setiap pemimpin perusahaan
untuk menciptakan kepuasan kerja bagi para karyawannya, karena kepuasan kerja
merupakan faktor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja
karyawan agar karyawan dapat dengan baik dan secara langsung akan mempengaruhi
prestasi karyawan. Seorang manajer juga dituntut agar memberikan suasana kerja yang
baik dan menyenangkan juga jaminan keselamatan kerja sehingga karyawan akan
merasa terpuaskan. Menurut As'ad (2000: 102):
Kepuasan kerja menjadi menarik untuk diamati karena memberikan manfaat,
baik dari segi individu maupun dari segi kepentingan industri. Bagi individu diteliti
tentang sebab dan sumber kepuasan kerja, serta usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kepuasan kerja individu, sedangkan bagi industri, penelitian dilakukan
untuk kepentingan ekonomis, yaitu pengurangan biaya produksi dan peningkatan
produksi yang dihasilkan dengan meningkatkan kepuasan kerja. Salah satu cara yang
ditempuh departemen personalia untuk meningkatkan prestasi kerja, adalah melalui
pemberian upah berdasarkan sistem insentif. Sistem insentif adalah sistem pemberian
upah berdasarkan prestasi kerja karyawan (Simamora, 1998: 629).
Tujuan sistem insentif pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan motivasi
karyawan dalam berupaya meningkatkan prestasi kerjanya dengan menawarkan
perangsang finansial bagi karyawan yang mampu mencapai prestasi kerja tinggi.
Menurut Handoko "Bagi mayoritas karyawan, uang masih tetap merupakan motivasi
kuat atau bahkan paling kuat" (Handoko, 1998: 176). Atas dasar itulah diperkirakan
pemberlakuan sistem insentif akan mampu membuat karyawan termotivasi untuk
meningkatkan prestasi kerjanya, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif
bagi perusahaan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada
tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktorfaktor yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu.
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan
atau menjalankan kekuasaan, terutama dalam berperilaku, Inti teori proses terletak pada
pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha
yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. perilaku
individu pada umumnya didorong oleh keinginan untuk merealisasikan tujuan. Motivasi
seseorang akan ditentukan oleh stimulusnya. Stimulus merupakan mesin penggerak
motivasi seseorang sehingga menimbulkan pengaruh perilaku orang yang bersangkutan.
Menurut Gerungan motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau
dorongan kerja (Gerungan, 1982: 23). Semakin besar motivasi kerja karyawan semakin
tinggi prestasi kerjanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja adalah
faktor yang sangat penting dalam peningkatan prestasi kerja. Selain ditentukan oleh
motivasi kerjanya, prestasi kerja karyawan juga ditentukan oleh kepuasan kerjanya.
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para
karyawan memandang pekerjaan mereka (As'ad, 1994: 133).Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-motivasi-definisi-menurut-
ahli.html) Diakses pada tanggal 25 oktober 2021 pukul 9:45
12