Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN AN.

S DENGAN DIAGNOSA MEDIS


EPILAPSI
DI RUANG SADEWA 4 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Klinik Anak
Dosen Mata Ajar : Ns. Erni Suprapti, M. Kep

Disusun Oleh :
FENDY WIDIARDANI
20101440119045

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
2021/2022
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Nama pasien : An.S
Tempat tanggal lahir : Semarang, 5 Mei 2005
Usia : 16 tahun
Pendidikan : SLB
Alamat : Pedurungan
Agama : Islam
Nama orang tua : Tn H
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Dagang
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
b. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan nyeri tenggorokan
c. Riwayat Penyakit Sekarang
An.S dibawa ke RSUD K.R.M.T Wongsonegoro pada tanggal 10
oktober 2021 karena kejang di rumah pukul 09.00 kemudian dibawa
ke IGD pukul 11.00 dan dirawat inap di ruang sadewa 4 kamar 2.2.
TTV : Tensi : 87/53 mmHg, Suhu : 37.1 0C, Nadi : 92, RR: 22x/menit,
SpO2 : 99%.

d. Riwayat masa lalu


Keluarga pasien mengatakan anaknya pernah dirawat di Rumah Sakit
karena kejang umur 8 bulan.

e. Riwayat Keluarga
1) Keluarga pasien mengatakan,tidak memiliki penyakit menurun
seperti DM dan Hepatitis.

2) Genogram
Perempuan Anggota keluarga yang sakit

Tinggal serumah

Laki-laki

f. Riwayat sosial
1) Orang tua mengatakan mengasuh anaknya sendiri
2) Keluarga pasien mengatakan lingkungan rumah bersih
3) Kebiasaan anak belajar nulis, bermain make up
g. Keadaan Kesehatan Saat Ini:
1) Diagnosa medis : epilepsi
2) Tindakan Operasi: Tidak ada
3) Obat-obatan:

- Ondansentron 2 mg
- Ranitidine 35 mg
- Dexametazone 1 amp
- Cefadroxil 1 gr
- Fenitoin 1 amp
- Infus RL 15 tpm
4) Tindakan Keperawatan:

- Memonitor TTV
- Menyarankan minumair hangat
5) Hasil Lab

NO. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujuan Satuan


1. Hemoglobin 13.5 11-15 g/dL

2. Hematrokit 41.90 35-47 g


3. Jumlah eritrosit 4.75 4.2-5.4 /uL
4. Jumlah lekosit 14.2 3.6-11.0 /uL
5. Neutrofil 83.9 50.0-70.0 g
6. Neutrofil absolut 12 1.8-8 10^3/ul
7. Limfosit 11.9 25.0-40.0 g
8. Limfosit absolut 1.7 10^3/ul
9. Monosit 3.9 2.0-8.0 g
10. Eosinofil 0.2 2-4 g
11. Basofil 0.1 0-1 g
12. HFLC 0.1 0.0-1.4 g
13. NLCR 7.06
14. Immature granulositik 0.1
15. Jumlah trombosit 344 150-400 /uL
16 MCV 88.2 82-92 fL
17. MCH 28.4 27-31 pg
18. MCHC 32.2 32-36 g
19. Glukosa darah sewaktu 106 70-110 mg/dL
20. Natrium 142.0 135.0-147.0 mmol/L
21. Kalium 4.20 3.50-5.0 mmol/L
22. Calcium 1.36 1.00-1.15 mmol/L

h. Pola Pengkajian Fungsional:


1. Pola Presepsi Kesehatan dan pola manajemen kesehatan
a. Manajemen kesehatan ibu pasien mengatakan mengerti jika ada
keluarga yang sakit segera akan di bawa periksa ke dokter
terdekat dan selama sakit ibu pasien mengatakan bahwa
anaknya sedang sakit dan butuh pegobatan agar cepat sembuh.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan makan sehari 3 x
sehari dan masih ada tambahan buah dan sayur
Sesudah sakit : keluarga pasien mengatakan makan sehari 3 x
dengan kecil dan tidak pernah habis
3. Pola Eliminasi

a. Eliminasi Feses
Sebelum sakit : Keluarga Pasien mengatakan BAB sehari sekali
dengan konsistensi lunak berwarna kuning
Sesudah sakit : keluarga pasien mengatakan BAB sehari sekali
dengan konsistensi lunak berwarna kuning

b. Eliminasi Urine
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan tidak
mengalami keluhan buang air kecil
Sesudah sakit : pasien juga tidak mengalami gangguan
buang air kecil/normal
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Kemampuan dalam menata diri sudah mandiri
dalam beraktivitas sehari-hari seperti makan minum sudah bisa
sendiri
Saat sakit : Kemampuan dalam menata diri dibantu orang lain
dalam beraktivitas sehari-hari seperti kekamar mandi.
5. Pola istirahat – tidur

a. Kebiasaan tidur sebelum sakit : tidur dari jam 9 malam bangun


jam 5 pagi, siang hari tidur dari dam 1 sampai jam 2 sore
b. Kebiasaan tidur saat sakit : tidur dari jam 7 tetapi sering
terbangun karena factor lingkungan atau dalam fase pemulihan
6. Pola presepsi dan kognitif
Sebelum sakit : keluarga mengatakan saat dirumah sangat aktif
dalam melakukan sesuatu hal dan merespon baik saat diberi
pertanyaan
Selama sakit : klien di RS respon klien secara umum kurang baik,
dan sering dibantu ibunya.
7. Pola koping dan toleransi stress
Ibu klien mengatakan jika anaknya seminggu terakhir sering
kejang dan membuat orangtua nya takut karena penyakitnya
8. Pola konsep diri
Ibu klien mengatakan jika anaknya sangat aktif bermain dengan
teman di sekolahnya
9. Pola peran dan hubungan
Sebelum sakit : Pola komunikasi klien dalam berhungan dengan
orang lain baik, klien berkomunikasi menggunakan mimik/muka
karena menderita tunawicara
Sesudah sakit : pola komunikasi klien dalam berhubungan dengan
orang lain kurang, karena menderita tunawicara
10. Pola seksual-seksualitas
Klien berjenis kelamin perempuan
11. Pola nilai dan keyakinan
Klien beragama islam

i. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum: composmentis
2. Kepala: kepala bersih, rambutnya lebat dan panjang, tidak ada lesi.
3. Leher: tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
4. Mata: simetris, tidak ada benjolan, tidak ada peradangan
5. Telinga: telinga kanan tertutup, telinga kiri normal, tidak ada lesi,
serumen tidak terlalu banyak,tidak ada benjolan
6. Muka, hidung, dan rongga mulut: muka dan hidung simetris, tidak
ada benjolan, tidak ada perdarahan dan bersih, mukosa bibir
kering, tidak ada lesi, tidak ada sariawan,
7. Integumen: tidak ada benjolan, tidak ada lesi, kulit sawo matang
8. Torax dan paru-paru:
Inspeksi : simetris, ictus cordis tidak teraba
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
Perkusi : suara sonor
Asukultasi : tidak ada suara tambahan, suara vesikuler
9. Jantung:
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran jantung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
Perkusi : suara sonor
Asukultasi : tidak ada suara tambahan, suara lup – dup
10. Abdomen
Inspeksi : simetris
Asukultasi : tidak ada suara tambahan, bising usus 27x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada penbesaran organ
dalam perut
Perkusi : suara timpani
11. Anus: Keadaan bersih, lesi(-), benjolan (-)
12. Genetalia: genetalia perempuan, keadaan bersih
13. Ekstermitas atas dan bawah
5 5
5 5
14. Pemeriksaan TTV
- Suhu : 37.00C
- Tensi : 108/61 mmhg
- Nadi : 85x/menit
- RR: 22x/menit
- SpO2 : 98%
j. Imunisasi

No Jenis Imunisasi Usia saat Imusisasi Tempat imunisasi


1. BCG 1 hari Bidan
2. DPT 2 bulan Puskesmas
3. Hepatitis 1 hari Bidan
4. Polio 3 bulan Puskesmas
5. Campak 9 bulan Puskesmas

k. Pemeriksaan tumbuh kembang


1. Pertumbuhan :
- BB : 34 kg
- TB : 145 cm
- IMT : 16,17 (Kurus)
- LK : 48 cm
- LILA: 20 cm
2. Perkembangan :
a) BB saat lahir : 3,2 kg
b) BB usia 6 bulan : 5 kg
c) BB usia 1 tahun : 8 kg
d) Pertumbuhan gigi : Gigi lengkap
e) Usia menegakan kepala : 2 bulan
f) Usia duduk : 11 bulan
g) Usia berjalan : 18 bulan
h) Kata kata pertama yang di ucapkan : Mam..mam
i) Perkembangan anak di sekolah : Belajar di SLB
l. Informasi lain :
1) Obat peroral :-
2) Obat parental :-
3) Diet : Nasi sayur blender halus
4) Hasil pemeriksaan lab

NO. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujuan Satuan


1. Hemoglobin 13.5 11-15 g/dL

2. Hematrokit 41.90 35-47 g


3. Jumlah eritrosit 4.75 4.2-5.4 /uL
4. Jumlah lekosit 14.2 3.6-11.0 /uL
5. Neutrofil 83.9 50.0-70.0 g
6. Neutrofil absolut 12 1.8-8 10^3/ul
7. Limfosit 11.9 25.0-40.0 g
8. Limfosit absolut 1.7 10^3/ul
9. Monosit 3.9 2.0-8.0 g
10. Eosinofil 0.2 2-4 g
11. Basofil 0.1 0-1 g
12. HFLC 0.1 0.0-1.4 g
13. NLCR 7.06
14. Immature granulositik 0.1
15. Jumlah trombosit 344 150-400 /uL
16 MCV 88.2 82-92 fL
17. MCH 28.4 27-31 pg
18. MCHC 32.2 32-36 g
19. Glukosa darah sewaktu 106 70-110 mg/dL
20. Natrium 142.0 135.0-147.0 mmol/L
21. Kalium 4.20 3.50-5.0 mmol/L
22. Calcium 1.36 1.00-1.15 mmol/L

5) Pembedahan :-
6) Therapi radiasi :-
7) Kemoterapi :-

2. ANALISA DATA

No Tanggal/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


1. 11-10-2021 DS : Ibu pasien mengatakan Nyeri akut Agen Fendy
10.10 pasien nyeri tenggorokan. pencedera
P : peradangan fisiologis
Q : cenut cenut
R : nyeri di tenggorokan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
DO :
- Pasien tampak kesakitan
saat menelan
2 11-10-2021 DS : Ibu pasien mengatakan Defisit Ketidakmam Fendy
pasien susah makan dan nutrisi puan
minum menelan
DO : makanan
- Pasien tampak kurus
- BB : 34 kg
- TB : 145 cm
- IMT : 16,17 (Kurus)

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologis
(D.0077)
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan menelan
makanan (D.0019)

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN


INTERVENSI TTD
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238) Fendy
berhubungan Tindakan keperawatan
dengan Agen 3x24 jam diharapkan Observasi
pencedera masalah nyeri akut - Identifikasi skala nyeri
fisiologis (D.0077) teratasi dengan kriteria - Identifikasi lokasi, karakteristik,
hasil : durasi, frekuensi, kualitas,
- Keluhan nyeri dari intensitas nyeri
skala 3 (sedang) ke Terapeutik
skala 5 (menurun) - Berikan tenik nonfarmakologis
- Nafsu makan dari untuk mengurangi rasa nyeri
skala 3 (sedang) ke Edukasi
skala 5 (membaik) - Jelaskan strategi meredakan
- Sikap protektif dari nyeri
skala 3 (sedang) ke - Ajarkan teknik nonfarmakologis
skala 5 (menurun) untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik,


jika perlu
Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi (I.03119)
berhubungan Tindakan keperawatan Observasi
dengan 3x24 jam diharapkan
- Identifikasi status nutrisi
Ketidakmampuan masalah defisit nutrisi
- Monitor asupan makan
menelan makanan teratasi dengan kriteria
- Monitor berat badan
(D.0019) hasil :
Terapeutik
- Kekuatan otot
- Lakukan oral hygiene sebelum
menelan dari skala 3
makan, jika perlu
(sedang) ke skala 5
- Fasilitasi menentukan pedoman
(meningkat)
diet
- Frekuensi makan
- Berikan suplemen makanan,
dari skala 3 (sedang)
jika perlu
ke skala 5
Edukasi
(membaik)
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Nafsu makan dari
skala 3 (sedang) ke Kolaborasi
skala 5 (membaik) - Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ NO TT
IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
TGL DX D
Senin 1 - Mengidentifikasi skala S : Ibu pasien mengatakan pasien Fendy
11-10- nyeri nyeri tenggorokan.
2021 P : peradangan
11.05 Q : cenut cenut
R : nyeri di tenggorokan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
O : Pasien tampak kesakitan saat
menelan
Senin 2 - Mengidentifikasi status S : Ibu pasien mengatakan pasien Fendy
11-10- nutrisi susah makan dan minum
2021 O:
11.20 - Pasien tampak kurus
- BB : 34 kg
- TB : 145 cm
- IMT : 16,17 (Kurus)
Selasa 1 - Menjelaskan strategi S:- Fendy
12-10- meredakan nyeri O : pasien tampak paham dan
2021 dengan memberikan mengerti
10.20 minum air hangat
Selasa 2 - Memonitor asupan S:- Fendy
12-10- makan O : - pasien tampak susah menelan
2021 makan dan tidak habis jatah 1
10.35 porsi makan RS

Rabu 1 - Memberikan teknik S:- Fendy


13-10- nonfarmakologis untuk O : - pasien tampak tenang dan
2021 mengurangi rasa nyeri nyaman
10.00 dengan terapi bermain
Rabu 2 - Memfasilitasi S:- Fendy
13-10- menentukan pedoman O : - pasien tampak makan dengan
2021 diet dengan makan nasi lahap dan habis jatah 1 porsi RS
10.20 sayur dihaluskan agar
mudah tertelan

5. EVALUASI

NO.
TGL/JAM EVALUASI TTD
DX
Senin / 11 1 S : Ibu pasien mengatakan pasien nyeri tenggorokan. Fendy
10-2021 P : peradangan
11.15 Q : cenut cenut
R : nyeri di tenggorokan
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
O : Pasien tampak kesakitan saat menelan
A : masalah nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi jelaskan strategi meredakan nyeri
dengan memberikan minum air hangat
11.30 2 S : Ibu pasien mengatakan pasien susah makan dan minum Fendy
O : Pasien tampak kurus susah makan
A : masalah defisit nutrisi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi monitor asupan makan
Selasa / 12 1 S : Ibu pasien mengatakan pasien masih nyeri tenggorokan. Fendy
10-2021 P : peradangan
10.30 Q : cenut cenut
R : nyeri di tenggorokan
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul

O : Pasien tampak masih kesakitan saat menelan


A : masalah nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri dengan terapi bermain
10.45 2 S : Ibu pasien mengatakan pasien masih susah makan dan Fendy
minum
O : Pasien tampak sudah mulai makan sedikit 1 porsi tidak
habis
A : masalah defisit nutrisi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi fasilitasi menentukan pedoman diet
dengan makan nasi sayur dihaluskan agar mudah tertelan
Rabu / 13- 1 S : Ibu pasien mengatakan pasien masih nyeri tenggorokan. Fendy
10-2021 P : peradangan
10.15 Q : cenut cenut
R : nyeri di tenggorokan
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul

O : Pasien tampak sudah mulai bisa menelan


A : masalah nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
10.35 2 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah mulai banyak Fendy
makan dan minum
O : pasien tampak makan lahap dan habis 1 porsi
A : masalah defisit nutrisi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai