Riana Hasil

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 115

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI NEGARA

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) MATA PELAJARAN


PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE ASSURE KELAS V SD NEGERI 2 WALI
KECAMATAN BINONGKO

HASIL PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Seminar


Hasil Penelitian

Oleh

Wa Ode Riana Ridwan


NPM: 031904125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAHDASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2021
PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : WA ODE RIANA RIDWAN
NPM : 031904125
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Buton
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skiripsi yang
disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhir di
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguaruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Buton merupakan hasil karya saya
sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan yang saya kutib dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya dengan jelas sesuai dengan norma,
kaidah, etika, penilisan ilmiah dan buku pedoman penulisan karya ilmiah Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya saya sendiri atau terdapat plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,
maka saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik saya sandang
dan sanksi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baubau,

SONIA

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) MATA PELAJARAN
PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE ASSURE KELAS V SD NEGERI 2 WALI
KECAMATAN BINONGKO

Nama : Wa Ode Riana Ridwan


NPM : 031904125
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah diperiksa untuk diajukan dan dipertahankan dihadapan penguji Hasil


penelitian

Baubau, Septemberl 2021

Pembimbing 1 Pembimbing 11

Manan,S.Pd,M.Pd. Andi Lely Nurmaya G,S.Pd.,M.Pd.


NIDN.09150558002 NIDN.0911059301

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Acoci.S.Pd,M.Pd.
NIDN.092603840

iii
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) MATA PELAJARAN
PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE ASSURE KELAS V SD NEGERI 2 WALI
KECAMATAN BINONGKO

Nama : WA ODE RIANA RIDWAN


NPM : 031904125
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah dipertahankan di depan dewan penguji


Hari/Tanggal :
Waktu :

Tim Penguji : Tanda Tangan Tanggal

1. Ketua: Yurfiah, S.Pd.,M.Pd

2. Sekretaris:Andi Lely Nurmaya G, S.Pd.,M.Pd........................... ...............

3. Anggota I: Gawise, S.Pd.,M.Pd .................................

4. Anggota II: Acoci, S.Pd.,M.Pd .................................

5. Anggota III: Dr Suardin, S.Pd.,M.Pd ................................. ...............

Baubau, April 2021


Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Buton

Gawise, S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0931127101

iv
ABSTRAK

Wa Ode Riana Ridwan, NPM 031904125 “Meningkatkan hasil


belajar siswa pada materi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran kooperatif tipe ASSURE
kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko ”.
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
negara kesatuan republik indonesia (NKRI) mata pelajaran PKN Melalui model
pembelajaran kooperatif tipe assure di kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan
Binongko. Jenis penelitian dalam penelitian ini, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
terdiri dari dua siklus, setiap siklus masing-masing dua kali pertemuan dengan
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian dilaksanaakan tanggal 26 Juli 2021. Sumber data penelitian seluruh
siswa kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko sejumlah 18 siswa terdiri
dari 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Data penelitian adalah data aktifitas
dan hasil belajar siswa dalam mengetahui pembelajaran PKN melalui model
pembelajarn kooperatif tipe assure di peroleh melalui observasi, tes akhir siklus.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada
pelajaran PKN Pada siswa kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko
.Terlihat dari hasil tes prasiklus nilai ketuntasan klasikal....... siklus I Nilai
ketuntasan klasikal ..... meningkat pada siklus II Nilai ketuntasan klasikal .....
kesimpulan penelitian ini adalah Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mata pelajaran PKN melalui model
pembelajaran kooperatif tipe ASSURE kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan
Binongko

Kata kunci: meningkatkan hasil belajar, PKN, tipe assure

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kesuksesan tidak akan bisa diraih tanpa adanya kerja keras, keuletan, ketegaran,
kesabaran serta diiringi oleh usaha dan do’a

Setiap perkara yang terjadi dalam hidup kita entah baik ataupun buruk Allah akan
memberikan balasan sesuai dengan apa yang kita telah alami

Hasil belajar yang diperoleh siswa tergantung dari usaha, metode serta strategi

Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan hanya dengan rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini,
karya ini saya persembahkan untuk:

Bapak dan ibu keluarga yang setia memberikan Do’a, kasih sayang,dukungan,
pengorbanan, bimbingan dan motivasi serta dampingan selama ini.
Almamaterku, Universitas Muhammadiyah Buton

ALMAMATERKU TERCINTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH BUTON
TEMPAT AKU MENIMBAH ILMU

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, berkat rahmat dan ridho-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul

“Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran

kooperatif tipe assure kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko” ini

disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Buton.

Tidak lupa pula shalawat serta salam dihanturkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta kelurga, para

sahabat dan seluruh umat islam yang selalu istiqomah dijalanya hingga

akhir zaman dalam menyusun hasil penelitian tidak sedikit pula hambatan

dan kesulitan yang didapatkan, namun berkat ketabahan, kesabaran,

keikhlasan, kerja keras dan kemauan dan disertai dengan do’a dan bantuan

serta motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulilah Penelitian Tindakan

Kelas ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pertama penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

teristimewah kepada Ayahanda La Ode Ridwan dan ibunda Wa Ode

Harida yang telah mengasuh dan membimbing serta selalu memberikan

masukan, dorongan dan doa-doanya yang penuh keikhlasan, ketabahan

dan kasih sayang agar selalu sehat untuk meraih cita-cita.

vii
Oleh karena itu pada kesempatan ini pennulis menghanturkan

penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terimah kasih yang tak

terhingga kepada :

1. Ibu Dr.Wa Ode Al Zarliani, S.P.,M.M., rektor Universitas Muhammadiyah

Buton.

2. Bapak Gawise, S.Pd.,M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan studi selama berada di FKIP UMB.

3. Bapak Acoci S.Pd.,M.Pd. Ketua Program Studi PGSD, yang telah mengisi peng

etahuan/wawanmaupun teladan

4. Bapak Manan S.Pd, M.Pd., Pembimbing I dan ibu Andi Lely Nurmaya G, S.Pd.,

M.Pd. pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membi

mbing, memberikan  arahan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen PGSD FKIP UM Buton, yang telah memberikan bekal 

Ilmu Pengetahuan kepada penulis.

6. Bapak Hasanuddin S.Pd.SD, Kepala Sekolah SD Negeri 2 Wali Kecamatan

 Binongko yang  telah memberi izin penelitian kepada penulis untuk mengumpulkan dat

a hasil penelitian selama satu bulan.

7. Ibu Andi Yayu Kumala Sary S.Pd Guru kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan

Binongko serta anak-anak Siswa kelas V yang Telah banyak membantu penulis

selama penelitian berlangsung.

8. Kepada sahabat-sahabatku Wa ode bombi rianti, Jupri, Wa ode diyati serta

rekan-rekan saya

viii
yang tidak sempat di sebutkan namanya, penulis ucapkan terima kasih atas sega

la kebersamaan  dan motivasinya

9. Segenap teman-teman PGSD S1 Angkatan 2017 yang telah kompak dan telah

mengoreskan aneka warna dalam lembaran kisahku selama menempuh

pendidikan. Akhir kata penulis memint amaaf atas segala kekhilafan kepada

semua pihak baik di sengaja maupun yang tidak di sengaja semoga bantuan.

Bimbingan dan petunjuk yang telah di berikan semua pihak tersebut inya allah akan 

memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Bau-Bau, 2021

Wa Ode Riana Ridwan

ix
DAFTAR ISI
Hlm.

Contents
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERNYATAAN......................................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................iiii
LEMBAR PENGESAHAAN.................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
1. Manfaat teoritis............................................................................................7
2. Manfaat praktis.............................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................9
A. Deskripsi Teori...............................................................................................9
1. Konsep Belajar.............................................................................................9
2. Hasil Belajar...............................................................................................14
3. Pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) di SD........................19
5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure............................................24

x
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................36
A. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................36
B. Subyek Penelitian.........................................................................................36
C. Prosedur Penelitian.......................................................................................36
D. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian...........................................................38
1. Observasi dan Refleksi...............................................................................38
2. Siklus I dan Siklus II..................................................................................39
E. Instrumen Penelitian.....................................................................................42
F. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................44
G. Teknik Analisis Data....................................................................................46
BAB IV..................................................................................................................50
HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN........................................................50
A. Hasil Penelitian.............................................................................................50
1. Pra Siklus...................................................................................................50
2. Data Siklus I...............................................................................................51
3. Data Siklus II..............................................................................................56
B. Pembahasan..................................................................................................61
BAB V PENUTUP................................................................................................63
A. Kesimpulan...................................................................................................63
B. Saran.............................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................64
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................66
Lampiran ...............................................................................................................67

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Yang Relevan..........................................................29


Tabel 3.1 Instrumen Observasi Guru.....................................................................42
Tabel 3.2 Instrumen Observasi Siswa....................................................................43
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Belajar....................................................................49
Tabel 4.1 Tes Awal Sebelum Tindakan.................................................................50
Tabel 4.2. Tes Siklus I...........................................................................................55
Tabel 4.3. Tes Siklus II..........................................................................................60

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir........................................................................34
Gambar 3.1 Desain PTK Model Jonh Elliott.........................................................37

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 silabus pembelajaran..........................................................................66


Lampiran 2 rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)..........................................75
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I...........................80
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I...................................................83
Lampiran 5 Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I...............................................84
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.........................85
Lampiran 7 lembar kerja siswa (LKS) siklus 11....................................................88
Lampiran 8 Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus 11............................................89
Lampiran 9 soal evaluasi siklus I...........................................................................90
Lampiran 10 jawaban soal siklus I.........................................................................91
Lampiran 11 soal evaluasi siklus II.......................................................................92
Lampiran 12 jawaban soal evaluasi siklus II.........................................................93

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan

oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai

kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas

hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain (Feni, 2014: 13). Belajar

tergantung pada pengalaman siswa, minat siswa sendiri dan topik dalam

kurikulum yang saling terintegrasi bukan terpisah atau tidak mempunyai

kaitan satu sama lain. Menurut Gagne dan Briggs Instruction atau

pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses

belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,

disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya

proses belajar peserta didik yang bersifat internal ( dalam Lefudin2017:

13).

Pendidikan di sekolah dasar merupakan faktor yang sangat penting,

karena pada tingkat sekolah dasar inilah potensi anak sedang berkembang

maksimal, yang berpengaruh terhadap kemampuan belajar pada jenjang

selanjuntnya.Siswa di sekolah dasar lebih peka dan tajam dalam

penyerapan pengetahuan. Sehingga agar tahap perkembangan belajar

siswa sekolah dasar dapat berjalan dengan optimal, diperlukan proses

pembelajaran yang berkualitas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

proses pembelajaran siswa di sekolah dasar, yaitu faktor guru, siswa,

1
2

lingkungan, sarana, prasarana karena pada tingkat sekolah dasar inilah

potensi anak sedang berkembang maksimal, berpengaruh terhadap

kemampuan belajar pada jenjang belajar serta materi pembelajaran. inilah

potensi anak sedang berkembang maksimal, berpengaruh terhadap

kemampuan belajar pada jenjang belajar serta materi pembelajaran.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkatkan mutu

pendidikan di sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu belajar. Dalam

usaha meningkatkan sumber daya pendidikan, guru merupakan sumber

daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan. Usaha meningkatkan

kemampuan guru dalam belajar-mengajar perlu pemahaman ulang.

Mengajar tidak sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar dapat

belajar, tetapi mengajar juga berarti usaha menolong pelajar agar mampu

memahami konsep-konsep dan dapat menerapkan konsep yang dipahami.

Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai tujuan utama dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah yaitu menciptakan suasana belajar yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Demikian dapat memotivasi

siswa untuk senantiasa aktif bertanya dan mengemukakan ide dengan baik

dan bersemangat sehingga berdampak pada pencapaian hasil belajar yang

optimal.

Pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) adalah pelajaran

yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan yang terjadi

dilingkungan sekitar.Untuk menarik minat dan perhatian siswa terhadap

pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), guru dituntut agar


3

menerapkan metode pengajaran yang bervariasi, tidak monoton. Salah satu

metode yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa terhadap

pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dan

mengajak siswa berperan aktif dalam pelajaran yaitu dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V

di SD Negeri 2 Wali, diketahui siswa masih kesulitan dalam memahami

pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) yang dijelaskan oleh guru

meskipun sudah menggunakan media pembelajaran. Dalam pembelajaran

PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) siswa Masih pasif hanya

mendengarkan guru, tidak ada motivasi belajar yang ditunjukkan sebagian

siswa. Keterlibatan siswa dalam berinteraksi dengan media pembelajaran

juga masih rendah, disebabkan siswa hanya menerima transfer ilmu dari

guru dan siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru. Penggunaan

media pembelajaran di SD Negeri 2 Wali belum terlaksana dengan baik,

karena guru belum memaksimalkan media pembelajaran yang tersedia di

sekolah dan guru tidak memodifikasi media pembelajaran.

Kurangnya pemahaman siswa di SD Negeri 2 Wali terhadap materi

pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) disebabkan faktor

seperti minimnya ketersediaan media pembelajaran dan kurangnya

kreatifitas guru dalam mengajar. Media pembelajaran yang tersedia

terkadang tidak memenuhi sejumlah siswa yang ada, sehingga guru


4

menggunakan media pembelajaran hanya yang tersedia di sekolah, seperti

buku pelajaran.

Hal ini menyebabkan siswa tidak antusias dan tidak tertarik pada

media pembelajaran tersebut, sehingga kurangnya ketertarikan dan

rendahnya antusisme siswa pada media pembelajaran tersebut karena

keterlibatan siswa dalam berinteraksi dengan media masih rendah.

Pembelajarn PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) juga masih

menekankan pada penguasaan materi pembelajaran sehingga pembelajaran

bersifat satu arah dan kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk

belajar aktif dalam mengeluarkan ide dan kreativitasnya.

Permasalahan lain yang didapat dari hasil refleksi awal oleh

peneliti dikelas V SD Negeri 2 Wali tanggal 13 desember tahun pelajaran

2020/2021 semester ganjil, ditemukan beberapa faktor belajar yang

dialami oleh siswa kelas V yang berpengaruh pada rendahnya hasil belajar

PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Hal ini ditandai dengan banyaknya

siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang

diterapkan oleh sekolah yakni siswa dikatakan tuntas apabila mencapai

nilai 75. Pada hasil belajar 15 siswa hanya 6 siswa saja yang memenuhi

KKM dengan ketuntasan belajar secara klasikal 40%, selebihnya yaitu 9

siswa dengan ketuntasan belajar secara klasikal 60% masih dibawah

KKM. Dalam hal ini kegiatan proses pembelajaran belum bisa dikatakan

tuntas atau berhasil, karena ketuntasan belajar secara klasikal belum

mencapai 85%. Sehingga perlu dilakukan perbaikan pembelajaran.


5

Adapun faktor-faktor itu antara lain: pengelolaan kelas yang belum tepat

yang berimbas pada kurangnya perhatian siswa dalam proses belajar

mengajar, misalnya ketika guru menerangkan masih terdapat siswa yang

ribut, dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan model

pembelajaran yang konvesional dengan metode ceramah sehingga kurang

menimbulkan kreatifitas siswa, tidak ada kesempatan siswa untuk

berbicara selain hanya mendengarkan penjelasan dari guru, inipun

dikarenakan pemilihan metode yang kurang tepat pula, banyak siswa yang

kurang tertarik pada mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)

karena cenderung hafalan dan materi PPKn (Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan) sangat banyak sehingga membosankan, dan adanya

siswa yang keluar masuk kelas ketika proses belajar mengajar

berlangsung.

Berdasarkan uraian dari hasil wawancara serta observasi dan

refleksi awal oleh peneliti yang telah dijabarkan diatas, peneliti tertarik

untuk mengetahui lebih lanjut hasil belajar siswa pada mata pelajaran

PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) materi Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menerapkan model

pembelajaran lain yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara

maksimal. Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran

kooperatif tipe assure. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe assuredalam


6

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) di

kelas V SD Negeri 2 Wali.

Dari uraian faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa di

SD Negeri 2 Wali mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan),

peneliti tertarik dengan mengadakan suatu penelitian dengan formulasi

judul : “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) Mata Pelajaran PKn Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure Kelas V SD Negeri 2 Wali

Kecamatan Binongko”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :

Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mata pelajaran PPKn Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure kelas V SD Negeri 2 Wali

Kecamatan Binongko?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan

penelitian ini adalah :

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila


7

dan Kewarganegaraan) melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Assuredi kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat teoritis
Adapun manfaat teoritis penelitian ini yaitu:

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan materi

pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) di sekolah.

b. Sebagai bahan informasi dan rujukan bagi peneliti selanjutnya

yang berkaitan dengan topik penelitian.

2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa

1) Meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa

2) Memperoleh suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan

3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran PKn

(Pendidikan Kewarganegaraan).

b. Bagi guru

1) Meningkatkan kemampuan profesional guru untuk

memecahkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran.

2) Memberikan kesadaran guru untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.
8

3) Meningkatkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan

membuat siswa aktif.

c. Bagi sekolah

1) Memberikan pengetahuan bagi guru-guru di SD Negeri 2 Wali

tentang metode pembelajaran kooperatif tipe assure

2) Upaya mengadakan pembaharuan metode-metode

pembelajaran di sekolah..
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Konsep Belajar
a. Pengertian Belajar

Kata belajar ditinjau dari segi etimologi berasal dari kata “ajar”

yang berarti pembelajaran. Kata belajar berarti berusaha atau

mengusahkan diri untuk mendapatkan suatu perubahan sikap atau

pertumbuhan seorang yang dimanifestasikan dalam bentuk dan cara

baru dalam pola tingkah laku.

Menurut Sudjana, belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat

dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses

berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses

melihat, mengamati dan memahami sesuatu (dalam Rusman 2016:1)

Menurut Gagne,belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses

dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari

pengalaman (dalam Susanto 2013:1). Belajar dan mengajar merupakan

dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini

menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara

pendidik dengan peserta didik, serta peserta didik dengan peserta didik

pada saat pembelajaran berlangsung.

9
10

Sementara menurut Hamalik, belajar adalah memodifikasi atau

memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the

modificator or strenghening of behavior through experiencing).

Menurut penjelasan dari Hamalik ini, belajar merupakan suatu proses,

suatu kegiatan dan bukan proses ataupun tujuan (dalam Susanto

2013:3).

Adapun pengertian belajar menurut Winkelmenjelaskan, bahwa

belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi

aktif antara seseorang dengan lingkungan dan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan

dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas (dalam

Susanto 2013:4)

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang yang

dilakukan secara sengaja dan sadar untuk memperoleh pengetahuan

baru.Sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan

perilaku yang relatif baik dalam berpikir maupun bertindak.

b. Karakteristik Belajar

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa belajar itu

diartikan dalam arti yang luas, meliputi keseluruhan proses perubahan

pada individu. Menurut Baharuddin dan Wahyuni Belajar juga

mempunyai beberapa ciri-ciri khusus oleh, yaitu:


11

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati

dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak

tahu menjadinya tahu, dari tidak terampil menjadi terampil.

2) Perubahan perilaku relatif permanen

Bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk

waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi

perubahan tingkah laku akan terpancang seumur hidup.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan ini bersifat potensial.

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman

(dalam Fathurrohman 2013:8).

Sedangkan menurut Purwanto mengungkapkan, bahwa ada

beberapa elemen penting yang mencirikan tentang belajar, antara lain:

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku yang lebih

baik, tetapi juga mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan

pengalaman.

3) Perubahan dalam belajar itu harus relatif mantap, harus merupakan

akhir terhadap periode yang cukup panjang, dengan

menyampingkan perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh

motivasi, kelalahan adaptasi, kepekaan seseorang, yang biasanya

hanya berlangsung sementara.


12

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut aspek kepribadian, fisik ataupun psikis, dalam

pengertian berpikir, keterampilan, kecakapan dan sikap (dalam

Faturrohman 2013:9)

Berdasarkan ciri-ciri belajar menurut para ahli diatas dapat

disimpulkan, bahwa belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri

seseorang yang disadari atau disengaja serta ditandai dengan

perubahan tingkah laku.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Keberhasilan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh

berfungsinya secara integratif dari setiap faktor pendukungnya.

Beberapa faktor belajar menurut Hamalik, antara lain:

1. Kegiatan belajar

Belajar memerlukan banyak kegiatan, agar anak memperoleh

pengalaman guna mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman, sikap dan nilai serta pengembangan keterampilan.

2. Latihan dan ulangan

Hasil belajar akan lebih mantap, jika para peserta didik sering

diberikan ulangan dan latihan secara kontinu, sistematis dan

terbimbing.

3. Kepuasan dan kesenangan

Dorongan belajar akan bertambah jika belajar tersebut

memberikan kepuasan kepada peserta didik.


13

4. Asosiasi dan transfer

Pengalaman lama dan pengalaman baru harus diasosiasikan

agar menjadi satu kesatuan. Pengalaman dari satu situasi perlu

diasosiasikan dengan pengalaman dari situasi lain.

5. Pengalaman masa lampau dan pengertian

Pengalaman dan pengertian yang dimiliki peserta didik akan

lebih mudah menerima pengalaman baru. Pengalaman dan

pengertian masa lampau tersebut menjadi dasar serta

pengalaman apersepsi.

6. Minat dan usaha

Kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih

mendorong peserta didik belajar lebih baik.

7. Intelegensi atau kecerdasan

Kemajuan belajar juga ditentukan oleh tingkat perkembangan

peserta didik seperti cerdas, kurang cerdas atau lamban (dalam

Agustina 2017:13)

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi belajar diatas dapat

disimpulkan, bahwa belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman

dan latihan secara kontinu oleh peserta didik yang didasari oleh dorongan

dari belajar yang didapat melalui pengalaman yang dialami peserta didik

baik pengalaman lama maupun pengalaman baru sehingga memiliki

tingkat perkembangan yang menyangkut pengetahuan, keterampilan dan

sikap.
14

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar hasil belajar yang

diharapkan dapat dicapai oleh siswa dan penting diketahui oleh

guru, agar dapat merencanakan kegiatan belajar mengajar secara

tepat. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah

laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat

menetap, fungsional, positif dan disadari.

Menurut Bloom, hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Rana kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang

berhubungan dengan pengetahuan dan pengembangan intelektual

dan keterampilan.Rana afektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang

menjelaskan perubahan sikap, minat dan nilai-nilai.Rana

psikomotor mencakup perubahan perilaku yang menunjukkan

siswa telah mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu

(dalam Rusmono 2017:8).

Sudjana (2013:22) mengatakan“ Hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.

Nawawi menyatakan, hasil belajar dapat diartikan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu (dalam Susanto 2013:5).


15

Menurut Gagne bahwa kapabilitas atau penampilan yang

dapat diamati sebagai hasil belajar. Lebih lanjut dikatakan,

mengkategorikan 5 kemampuan sebagai hasil belajar,yaitu:

1) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang. Keterampilan intelektual meliputi

kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis sintesis dan

pengembangan prinsip-prinsip keilmuan.

2) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri dalam penggunaan

kaidah konsep pemecahan masalah.

3) Informasi verbal yaitu kapabilitas menungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

4) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut dalam

menginternalisasi nilai- nilai sebagai standar perilaku.

5) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani (dalam Rusmono

2014:9 ),

Berdasarkan uraian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang

meliputi rana kognitif, afektif dan psikomotor. Jihad (2010:14),

menyatakan hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan


16

perilaku yang cenderung menetap dari rana kognitif, afektif dan

psikomotor dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu

tertentu.

b. Prinsip-Prinsip Hasil Belajar

pada setiap hasil belajar harus sesuai dengan kriteria yang ada.

Melakukan penilaian hasil belajar terdapat beberapa kriteria landasan

penilaian hasil belajar. Disebutkan dalam Permendikbud Nomor 23

Tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan pasal 4 menyangkut

prinsip-prinsip hasil belajar sebagai berikut:

1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3) Adil, penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

karena kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,

suku, budaya, adat istiadat dan gendre.

4) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan.

5) Terpadu, penilaian oleh pendidik merupakan sala satu komponen

yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh

pendidik mencakup semua kompetensi dengan menggunakan


17

berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau

perkembangan kemampuan peserta didik.

7) Sistematis, penilaian dilakuka secara berenana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.

8) Kriteria, berarti penilaian berdasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang diterapkan/

9) Akuntabel, penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

teknil, prosedur dan hasilnya.

Berdasarkan uraian prinsip-prinsip diatas dapat disimpulkan

bahwa prinsip hasil belajar harus didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur dengan prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak merugikan peserta didik, terbuka, penilaian yang

sesuai dan sistematis dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto (2012:54), hasil belajar dipengaruhi oleh

faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi kesehatan, cacat

tubuh, minat, bakat dan kematangan/kesiapan. Faktor ekstern meliputi

faktor keluarga, sekolah dan ,masyarakat. Sedangkan menurut

Dalyono, berhasil tidaknya sesorang dalam belajar disebabkan oleh

dua faktor yaitu:

1) Faktor Intern
18

a) Kesehatan. Kesehatan dapat mempengaruhi kegiatan belajar,

karena pengaruhnya bisa dari keadaan fisik seseorang dan jiwa

seseorang yang kurang baik.

b) Intelegensi dan Bakat. Keduanya sangat berpengaruh dalam

keberhasilan belajar. Seseorang mempunyai intelegensi yang

tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka

proses belajar akan lebih mudah dibandingkan orang yang

hanya memilikinya saja.

c) Minat dan Motivasi. Minat dapat timbul karena adanya daya

tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Begitu pula

dengan belajar motivasi yang kuat, akan melaksanakan

kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh. Motivasi adalah

daya penggerak atau pendorong.

2. Faktor Eksternal

a) Keluarga. Keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

anak dalam belajar dari rendahnya penghasilan atau perhatian

b) Sekolah. Sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam

belajar mulai dari faktor kualitas guru, fasilitas, perlengkapan

di sekolah dan sebagainya.

c) Masyarakat. Keadaan masyarakat juga menentukan hasil

belajar. Jika keadaan masyarakat terdiri dari orang-orang yang

berpendidikan terutama anak-anaknya, hal ini mendorong anak

lain giat belajar.


19

d) Lingungan. Lingkungan juga sangat mempengaruhi hasil

belajar. Keadaan bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan

lalu lintas dan sebagainya semua ini akan mempengaruhi

kegairahan belajar (dalam Rusmono 2014:9)

3. Pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) di SD

Mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan di SD menurut

standar isi 2006, merupakanperkembangan terbaru dari mata pelajaran

yang sama dalam label yang berbeda sejak kurikulum SD 1968, namun

dalam wacana yang berkembang selama ini ada dua istilah yang perlu

dibedakan, yakni kewargaannegara dan kewarganegaraan. Seperti oleh

Samsuri (2014:28) istilah kewargaannegara dapat diartikan sebuah cara

untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa demi menjadi seorang

warga negara yang memiliki kecakapan, pengetahuan dan nilai-nilai alam

masyarakat. Menurut UU No. 2 Tahun 2002 dan peraturan tentang diri

kewarganegaraan serta peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan

status sebagai warga negara Indonesia bagi orang-orang atau warga

negara asing.Istilah kewarganegaraan yang konseptual diadopsi dari

konsep citizenship, diartikan sebagai hal-hal yang terkait pada status

hukum dan karakter warga negara.

Dari kedua konsep dasar tersebut dapat dikemukakan demokrasi melalui

PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) adalah pendidikan

demokrasi bersifat multidimensional. Sifat multidimensionalitasnya

antara lain terletak pada :


20

1. Pandangannya bermacam-macam, menyatu dalam pengertian

bhineka tunggal ika.

2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara dan masyarakat

global secara harmonis

3. Tujuannya diarahkan pada semua dimensi kecerdasan

4. Menghasilkan pengalaman belajar yang terbuka, fleksibel dan

luwes.

Apabila ditampilkan dalm wujud program pendidikan,pradigma baru ini

menurut hal-hal sebagai berikut.

1. Memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-

sungguh dalam hakikat ragam demokrasi

2. Mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang mampu

mengeksplorasi diri

3. Tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu

mengeksporasi sejarah demokrasi dinegaranya untuk dapat

menjawab persoalan yang dihadapi.

4. Adanya sumber belajar yang memfasilitasi siswa dalam

menerapkan demokrasi dinegara lain sehingga memiliki wawasan

yang luas ragam ide dan sistem demokrasi.

4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


a. Pengertian Negara

Istilah negara muncul pada zaman renaissance di Eropa. Negara

waktu itu diartikan suatu sistem tugas-tugas publik dan alat-alat

perlengkapan yang teratur dalam satu wilayah tertentu, sedangkan dalam


21

arti luas negara merupakan kesatuan social yang diatur secara

konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama antara satu

kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita bersatu, hidup dalam

daerah tertentu dan mempunyai pemerintah yang berdaulat.

b. Bentuk-Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan

Ciri-ciri negara kesatuan sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan pemerintah dilakukan oleh seorang pemerintah

yang berada di pusat

b. Pemerintah pusat memiliki wewenang penuh untuk mengatur

seluruh wilayahnya melalui pembentukan daerah-daerah yaitu:

provinsi, kabupaten atau kota.

c. Pelaksanaan pemerintahan secara desentralisasi dan sentralisasi.

Sentralisasi yaitu bentuk negara yang diatur pemerintah pusat.

Desentralisasi yaitu bentuk negara dimana pemerintah pusat

memberi kewenangan penuh pada daerah untuk mengatur urusan

potensi daerahnya masing-masing.

Sifat-sifat bentuk negara kesatuan sebagai berikut :

a. Negara mempunyai kedaulatan didalam dan diluar yang dipegang

oleh pemerintahan pusat

b. Dipimpin oleh pemerintahan pusat yaitu kepala negara dan

memiliki suatu lembaga perwakilan rakyat (DPR)


22

c. Kebijaksanaan menyangkut persoalan politik, ekonomi, peradilan,

agama, serta pertahanan dan keamanan.

2. Negara Serikat (Federasi)

Negara federasi atau negara serikat adalah negara yang terdiri dari

beberapa negara bagian yang membentuk kesatuan dan memiliki

kebebasan dalam mengatur urusan dalam negerinya masing-masing.

Contoh negara serikat: Amerika Serikat, Australia, India, Jerman dan

Swiss. Ciri-ciri negara serikat yaitu :

a. Negara bagian tidak berdaulat tapi kekuasan asli tetap pada negara

bagian

b. Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada

rakyat

c. Kepala negara berwewenang membuat UU sendiri

d. Kepala negara mempunyai hak veto (pembatalan putusan) yang

diajukan oleh parlemen (senat dan konggres).

c. Wilayah NKRI

1. Indonesia sebagai negara kepulauan

Wilayah Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau merupakan

kebanggaan dan kewaspadaan. Bangga karena terdapat potensi kekayaan

alam yang akan mendukung dalam pembangunan nasional. Wilayah

indonesia memiliki daratan dan lautan yang sangat luas, terbentang dari

Sabang sampai Merauke dibagian timur. Memiliki pemerintahan berbentuk

republik dan negara yang berbentuk kesatuan. Hal ini sebagaimana


23

dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 bahwa negara Indonesia ialah

negara kesatuan yang berbentuk republik.

Posisi geografis Indonesia diantara dua benua (Asia dan Australia)

dan dua samudra (Hindia dan pasifik) yang memliki pulau yang terpisah

oleh laut sehingga kewaspadaan dimungkinkan tidak terjadinya

disintegrasi bangsa.Indonesia berada digaris katulistiwa sehingga

wilayahnya subur dengan iklim tropis.

2. Pemersatu Banngsa Indonesia

Alat pemersatu bangsa :

a. Lambang Negara Indonesia

b. Bendera Merah Putih

c. Dasar Negara

d. Bahasa Indonesia

Lambang Negara Indonesia adalah burung Garuda dengan ciri-ciri:

a. Kepala selalu menoleh kekanan, artinya: NKRI selalu membela

kebenaran dan keadilan

b. Jumlah bulu sayapnya tujuh belas, simbol tanggal kemerdekaan

indonesia yaitu tujuh

c. Jumlah bulu ekornya delapan, simbol bulan Agustus

d. Jumlah bulu leher empat puluh lima, artinya Indonesia merdeka tahun

1945

e. Dada burung garuda terdapat perisai yang menggambarkan simbol-

simbol dasar negara pancasila


24

f. Kaki burung garuda mencengkram pita bertuliskan semboyan “

Bhineka Tunggal Ika” artinya berbeda-beda tetapi tetap satu

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure


a. Pengertian Model Assure

kataassure akronim dari Analyze learner, State standards and

objectives, Select Strategis technology, Utilize technology, Requaire

Learner Partisipation and Evaluate and Revisi. Penjabaran huruf-

huruf dari kata assure merupakan rincian langkah-langkah dalam

membuat perancangan pembelajaran. Model assuredirancang

membantu guru merencanakan mata pelajaran yang secara efektif

memadukan teknologi dan media di ruang kelas (Smaldino, Sharon

E., Lowther, Deborah L, and Russel James D. 2011:112).

Model assuremerupakan model yang bersifat prosedural yang

dibangun untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif,

efesien dan menarik. James Russel (2011: 31), dalam model ini

pemanfaatan media dan teknologi menjadi suatu keharusan karena

digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Lebih lanjut Smaldino (2011: 49), model assuremerupakan

komponen atau langkah penting yang terdapat didalamnya yaitu

menganalisis karakteristik siswa, menetapkan tujuan pembelajaran,

memilih metode, media dan bahan pelajaran, mengaktifkan

keterlibatan siswa, evaluasi dan revisi.


25

Menurut Smaldino (2011:114), model assure dikembangkan

agar dapat digunakan oleh guru, instruktur dan pelatih dalam kegiatan

pembelajaran khususnnya yang memanfaatkan media dan teknologi

di dalamnya. Mendorong serta melatih siswa dengan umpan balik,

menilai pemahaman siswa dan mendorong siswa untuk melanjutkan

aktivitas yang ingin diketahuinya.

Menurut pendapat saya model assure adalah model yang

memusatkan ke siswa dan memfokuskan karakteristik siswa yang

akan memudahkan memilih metode, media, teknologi dan strategi

pembelajaran yang tepat digunakan dalam menciptakan kegiatan

belajar dan pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien.

b. Manfaat Model Assure

Menurut Heinich (2014:13), manfaat dari model assure,


yaitu:
a. Model yang sederhana mudah diterapkan dalam pembelajaran

b. Model yang dapat dikembangkan sendiri oleh guru didalam kelas

c. Kegiatan Belajar Mengajar lengkap, sederhana dan cocok untuk

pembelajaran di lingkungan sekolah.

c. Langkah-langkah Model Assure

Menurut Gardner (2015:97-98),langkah-langkah yang

digunakan dalam model pembelajaran Assure, yaitu:

a. Analisis Pebelajar (Analyze Learner)

Model assureberguna menganalisis karakteristik siswa

yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar.


26

Penganalisian pebelajar dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan

belajar siswa sehingga mereka mampu mendapatkan pengetahuan

dalam pembelajaran secara maksimal. Model rancangan

pembelajaran ini harus diupayakan demi terwujudnya proses

pembelajaran.

b. Merumuskan Standard dan Tujuan ( State Standards And

Objectives)

Untuk standard pembelajaran mengacu pada standard yang

telah ditetapkan, yaitu standard nasional. Suatu tujuan bukanlah

apa yang direncanakan oleh guru, tetapi apa yang harus dicapai

oleh siswa dalam pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan

pembelajaran dijabarkan dalam silabus, buku teks, kurikulum,

atau dapat juga dikembangkan oleh guru itu sendiri.Tujuan

pembelajaran berkaitan dengan dimensi kognitif, afektif dan

psikomotor.Tujuan pembelajaran bisa tercapai jika pembelajar

atau peserta didik mampu menguasai dimensi kognitif dan afektif

dengan baik.Dengan demikian peserta didik diharapkan

memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi dalam

pembelajaran.

c. Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Materi (Select Strategies

Technology, Media and Materials)

Pada tahap ini melibatkan perencanaan, peran guru dalam

memilih strategi, teknologi, media dan materi.Kesesuaian


27

memilih dapat mempengaruhi keefektifan, efisien dan daya tarik

siswa dalam belajar.Sehingga guru harus pintar dalam memilih

metode, media dan bahan ajar yang sesuai untuk siswa.

d. Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar (Utilize

Technology, Media and Materials)

Ketika guru sudah dapat memilih bahan ajar dan media yang

sesuai, guru dapat memanfaatkannya dengan baik dengan

menggunakan metode yang telah dipilih.Sehingga hal ini

melibatkan peran guru dan perencanaan dalam menggunakan

media, teknologi dan materi.

e. Mengharuskan Partisipasi Peserta Didik (Require Learner

Participation)

Dalam melibatkan peran pebelajar untuk menggunakan

teknologi, strategi dan materi dapat membantu pebelajar

mencapai tujuan belajarnya.Tujuan utama dari pembelajaran

adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media serta

teknologi yang digunakan dalam pembelajaran.Seorang pengajar

dituntut untuk memiliki pengalaman dan menerapkan praktik,

menganalisis dan memahami informasi kepada siswa.para siswa

menerima umpan balik informatif untuk mencapai tujuan mereka

dalam belajar.

f. Mengevaluasi dan Merevisi (Evaluate and Revise)


28

Dalam evaluasi menilai proses pembelajaran yaitu

terjawabnya pertanyaan apakah proses pembelajaran mencapai

tujuan, metode, media, yang dapat membantu proses

pembelajaran, apakah siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Hal ini bertujuan hanya menilai efektivitas dan

efisien program pembelajaran dan menilai pencapaian hasil

belajar siswa.

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Assure


1) Kelebihan model pembelajaran assure

a) Lebihnya banyak komponenya seperti analisis pembelajaran

dan strategi pembelajaran

b) Sering diadakan pengulangan kegiatan dengan tujuan

evaluasi

c) Mengutamakan partisipasi pembelajaran dalam poin

requireleaner participation seperti pengelompokan kecil

diantaranya pengelompokan belajar mandiri, serta penugasan

yang bertujuan untuk memicu keaktifan siswa.

d) Guru wajib menyampaikan materi, mengelola kelas,

memanfaatkan media, metode, bahan ajar secara optimal.

e) Model pembelajaran sangat sederhana dan dapat diterapkan

sendiri oleh guru.

2) Kelemahan model pembelajaran assure


29

a) Tidak mengukur dampak terhadap proses belajar karena tidak

didukung oleh komponen supra sistem

b) Adanya penambahan tugas dari seorang pengajar.

c) Perlu upaya khusus dalam mengarahkan siswa dalam kegiatan

belajar mengajar
30

B. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dalam penelitian ini dijelaskan pada matriks dibawah ini:

Tabel 2.1.
Matriks Penelitian Yang Relevan

NO. Nama Rumusan Masalah Hasil Penelitian dan Pembahasan Simpulan


Peniliti/Judul
1. Ludia Kailem, Bagaimana penerapan Penerapan model assure dalam Berdasarkan penelitian
tersebut, dapat
Penerapan Model model assure dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
Disimpulkan bahwa
Pembelajaran Assure meningkatkan hasil SDN Madyopuro 3 Kota Malang dapat penerapan model assure
dapat meningkatkan hasil
Untuk Meningkatkan belajar siswa pada mata dilihat dari presentase kegiatan
belajar siswa pada mata
Hasil Belajar Siswa pelajaran Pkn kelas V pembelajaran siklus I dan siklus II. Pada pelajaran Pkn kelasV
SDN Madyopuro 3 Kota
Kelas V Pada Mata SDN Madyopuro 3 hasil awal nilai rata-rata kelas sebesar
Malang, model assure ini
Pelajaran Pkn SDN Kota Malang 66,70%. Berdasarkan hasil penelitian pada dapatmeningkatkan
kemampuan pemahaman
Madyopuro 3 Kota siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa
konsep siswa dalam
Malang mencapai 77,44%. Nilai rata-rata kegiatan pembelajaran
dan membuat siswa
mengalami peningkatan sebesar 10,74
belajar menjadi aktif
point. Pada siklus II diperoleh nilai rata- dalam bekerjasama.
Proses pembelajaran
rata siswa meningkat menjadi 81,48%.
dengan model assure
31

Pada siklus II ini nilai rata-rata mengalami materi berorganisasi


membuat siswa dapat
peningkatan sebesar 4,0 point.
bekerjasama dengan
Pembelajaran Pkn materi berorganisasi teman dan membuat
pembelajaran menjadi
ke;as V SDN Madyopuro 3 Kota Malang,
lebih aktif dan
mendapatkan antusias yang sangat dari menyenangkan. Siswapun
menjadi lebih semangat
siswa, serta siswa menjadi lebih mudah
dalam mengerjakan tugas
memahami konsep pada materi yang diberikan oleh guru.
Pada proses pembelajaran
berorganisasi didalam kelas. Siswa lebih
dengan menggunakan alat
mudah menyelesaikan soal-soal yang peraga dan gambar yang
dipadukan bersama
diberikan oleh guru dengan baik dan
powerpoint guru harus
benar. Proses pembelajaran menjadi lebih benar-benar menjelaskan
prosedurnya secara jelas
aktif, siswa sangat termotivasi dalam
agar siswa tidak merasa
mengerjakan soal-soal kesulitansaatpembelajaran
berlangsung.
2. Dewi Indah Nur Bagaimana Penerapan Pada hasil tes awal dari 30 siswa, hanya Berdasarkan penelitian
Khasanah, Penerapan Desain Sistem 11 siswa atau 36,67% yang nilainya diatas tersebut, dapat
Desain Sistem Pembelajaran Assure KKM dan 19 siswa atau 63,33% disimpulkan bahwa
Pembelajaran Assure untuk meningkatkan nilainyamasih dibawah KKM dengan terdapat pengaruh
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Memukul KKM 70. Pada penelitian ini dilaksanakan penggunaan alat peraga
Hasil Belajar Bola Dalam Permainan atas 2 siklus, pada siklus I hasil belajar memukul bola kastii
Memukul Bola Dalam Kasti Pada Siswa Kelas meningkat menjadi 16 siswa tuntas atau terhadap permainan kasti
Permainan Kasti Pada IV SD Negeri 53,33%, dalam memukul bola 14 siswa dalam pemahaman
32

Siswa Kelas IV SD Purworejo Kecamatan yang belum tuntas atau 46,67%. Dan pada konsep siswa pada mata
Negeri Purworejo Banjarsarisurakarta? siklus II nilai hasil belajar siswa pelajaran penjasorkes di
Kecamatan meningkat lagi mencapai 83,33% dari 25 kelas IV SD dengan yang
Banjarsarisurakarta siswa dinyatakan tuntas, 5 siswa belum tidak menggunakan alat
tuntas atau 16,67%. Dengan diadakan peraga memukul bola
kegiatan akhir pada siklus II dari 30 siswa pada materi permainan
dinyatkan tuntas telah memenuhi KKM, memukul bola kastii.
25 siswa tuntas hasil belajar 83,33% dan 5
siswa tuntas atau 16,67%.
32

Berdasarkan matriks penelitian yang relevan diatas, dapat diketahui

bahwa yang menjadi persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini ialah

a. Persamaan

1. Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian

sebelumnya adalah sama-sama meningkatkan hasil belajar siswa

dengan model pembelajaran assure.

2. Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian

sebelumnya ialah sama-sama menggunakan media dan teknologi

dalam kegiatan pembelajaran berlangsung.

3. Persamaan penelitian yang relevan yang dilakukan peneliti adalah

sama-sama merupakan tindakan ataupun penelitian sebab akibat.

b. Perbedaan

1. Perbedaan penelitian yang relevan yang dilakukan peneliti adalah

materi, lokasi penelitian dan subjek penelitian.

2. Perbedaan penelitian yang relevan yang dilakukan peneliti adalah

jumlah siswanya didalam kelas.

3. Perbedaan penelitian yang relevan yang dilakukan peneliti adalah

judul, sasaran penelitian dan waktu penelitian


33

C. Kerangka Pikir

Menurut Suriasumantri (2017:60) mengemukakan bahwa kerangka

pikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi

objek permasalahan, sementara secara konseptual tentang keterkaitan

hubungan pada objek permasalahan berdasarkan teori.

Permasalahan yang didapat dari hasil refleksi awal dikelasV SD

Negeri 2 Wali tahun pelajaran 2020/2021 semester genap, ditemukan

faktor belajar yang dialami siswa kelas V yang berpengaruh pada

rendahnya hasil belajar PPKn (Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan). Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang belum

mencapai KKM. Pada hasil belajar dari 25 siswa hanya 14 siswa yang

memenuhi KKM, selebihnya yaitu 11 siswa mendapat nilai masih dibawah

KKM.

Hasil belajar siswa merupakan suatu indikator dari perubahan yang

terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar mengajar, yang

tidak terlepas juga dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari

dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Perubahan yang

dimaksudkan berupa pengetahuan.Hasil belajar inilah keberhasilan siswa

dalam mencerna dan memahami suatu materi pelajaran dapat dilihat.


34

Secara sistematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

disajikan pada gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1.
Bagan Kerangka Pikir

Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mata pelajaran PPKn
melalui model pembelajaran kooperatif tipe assure kelas V
(Lima) SD Negeri 2 WaliKecamatan Binongko

1. Hasil belajar peserta didik


Kondisi Awal rendah
2. Proses pembelajaran pasif

Tindakan Langkah-langkah kegiatan :


Menerapkan model 1. Analasisi pebelajar
pembelajaran 2. Merumuskan standar dan
kooperatif tipe Assure tujuan pembelajaran
3. Memilih strategi, teknologi
dan materi
4. Pemanfaatan bahan ajar dan
Kondisi Akhir
media
5. Meningkatkan partisipasi
peserta didik
6. Evaluasi dan merevisi

Penerapan model pembelajaran kooperatif


tipe assure dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PPKn
35

D. Hipotesis Tindakan

Dantes (2012), bahwa hipotesis sebagai praduga atau

asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh dengan

jalan penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah yang ada pada penelitian ini,

maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “model

pembelajaran kooperatif tipe assure dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mata

pelajaran PKn (Pendidikan dan Kewarganegaraan) di kelas V SD

Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Wali Kecamatan

Binongko khususnya kelas V pemilihan kelas V berdasarkan pertimbangan

bahwa ketika dilaksanakan pree test hasilnya sangat rendah dan perlu

diadakan penelitian agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran PKn (Pendidikan dan Kewarganegaraan). Adapun waktu

penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022

dari bulan Juli sampai bulan Agustus tahun 2021.

B. Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas V tahun

pelajaran 2021/2022 di SD Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko dengan

subyek penelitian sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan

dan siswa laki-laki 8.

C. Prosedur Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, rancangan merupakan hal yang

sangat penting untuk disampaikan. Berdasarkan jenis penelitian yang

sudah dipaparkan sebelumnya, rancangan atau desain PTK yang

digunakan adalah menggunakan model PTK Kemmis & Mc. Taggart yang

dalam alur penelitiannya yakni meliputi langkah-langkah:

1. Perencanaan

36
37

2. Melaksanakan tindakan

3. Melaksanakan pengamatan

4. Mengadakan refleksi/analisis

Adapun alur penelitian ini dimulai dengan studi pendahuluan,

hasilnya dipertimbangkan untuk kemudian menyusun rencana tindakan,

dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, observasi pelaksanaan tindakan,

refleksi proses dan hasil tindakan. Demikian penelitian dilakukan siklus

sampai permasalahan penelitian dapat dipecahkan. Siklus kegiatan dapat

digambarkan sebagai berikut :

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS 1 PENGAMATAN

REFLEKSI

PENGAMATAN

PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN

REFLEKSI

Gambar 3.1.
Desain PTK Model Jonh Elliott (Budi Febriyanto dkk, 2018:36-37)
38

D. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian


Adapun tahap pelaksanaan tindakan dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Observasi dan Refleksi


a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti, secara pencatatan, secara sistematis.

Tes ini digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses

terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Dalam PTK observasi dapat dilakukan dengan mengetahui tingkah

laku siswa, tingkah laku guru (peneliti) dalam waktu mengajar, kegiatan,

diskusi, partisipasi siswa pada proses pembelajaran. Melalui pengamatan

dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku individu, kegiatan yang

dilakukan serta hasil yang diperoleh dari kegiatan langsung.

Adapun hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah

ditemukan bahwa guru belum pernah menggunakan model pembelajaran

assure dalam pembelajaran PKn (Pendidikan dan Kewarganegaraan).

b. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menemukan kelemahan atau kekurangan

pada paraktik pembelajaran dan menemukan pemecahan yang tepat

sehingga dapat dilakukan perbaikann pada pelaksanaan tindakan disiklus

berikutnya.
39

2. Siklus I dan Siklus II


Siklus I

a. Perencanaan

Dalam rencana tindakan ini, guru sebagai pelaksana tindakan dan

peneliti sebagai pengamat. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam

rencana tindakan ini antara lain:

1. Dengan pertimbangan dosen pembimbing, peneliti menyusun RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sesuai dengan kurikulum

dengan model assure

2. Menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan yang sesuai

dengan materi.

3. Menyusun pedoman penilaian berdasarkan buku refrensi.

Berdasarkan pertimbangan dosen pembimbing penilaian dilakukan

oleh peneliti.

b. Pelaksanaan

Pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran

simulasi.Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP

(Rencana Pelaksana Pembelajaran) yang telah disusun sebelumnya.

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan tindakan:

1. Guru membuka proses belajar mengajar dengan mengucapkan

salam dan doa

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran

3. Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai tujuan

pembelajaran.
40

4. Guru membentuk kelompok siswa.

5. Siswa berdiskusi dalam kelompok.

6. Siswa mempresentasi hasil diskusi.

7. Guru dan siswa mengadakan bimbingan penyimpulan.

8. Guru mengevaluasi dan merevisi.

9. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Pengamatan

Pada saat peneliti mempraktikan RPP di kelas peneliti juga merekam

berbagai peristiwa yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.

Sedangkan guru kelas berperan sebagai pengamat kegiatan

pembelajaran tetapi diluar proses pembelajaran. Disini fokus

pengamatan adalah perencanaan penelitian, penerapan perencanaan

tersebut, aktivitas siswa, interaksi sosial siswa dalam pembelajaran,

pencapaian kemapuan siswa. Untuk menghindari proses pembelajaran

yang terlewatkan juga dilakukan dokumentasi.

d. Refleksi

Analasis kelebihan dan kekurangan hasil observasi dan evaluasi

untuk menentukan keberhasilan atau belum berhasil dari pengamatan

dan menganalisis dari perencanaan dan tindakan.

Siklus II

a. Perencanaan

1. Membuat rencana pembelajaran


41

2. Membuat materi ajar

3. Menyiapkan LKS untuk membantu siswa memahami materi yang

diajarkan

4. Menyiapkan media pembelajaran model assure

5. Membuat lembar observasi untuk aktivitas mengajar guru dan

aktivitas belajar siswa selama berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar.

6. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang heterogen

7. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan.

8. Kemampuan pemahaman konsep PKn (Pendidikan dan

Kewarganegaraan) siswa menjadi meningkat dari siklus I

b. Pelaksanaan

1. Melakukan kegiatan proses pembelajaran dengan model

pembelajaran koopertaif tipe assure.

2. Peneliti mengkondisikan kelas menjadi lima kelompok

3. Peneliti memberitahukan langkah-langkah pembelajaran model

assure

4. Peneliti meminta siswa menggunakan media yang telah ada untuk

menyelesaikan masalah.

5. Peneliti memimpin diskusi kelas

6. Peneliti memberikan LKS dan Soal Latihan Siswa.

7. Peneliti dan siswa membahas soal secara interaktif.

8. Penilaian hasil tes siklus II


42

c. Observasi

Tahapan ini mengamati dan mencatat proses pembelajaran yang

berlangsung yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, guru

kolaborator mencatat semua yang terjadi selama prose pembelajaran.

d. Refleksi

Analisis kelebihan dan kekurangan hasil dari observasi dan

evaluasi untuk menentukan keberhasilan atau belum berhasil dari

pengamatan dan menganalisis dari perencanaan dan tindakan.

E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini untuk membantu dalam pengumpulan data,

penulis menggunakan instrumen yaitu:

1. Lembar Observasi

Adapun lembar observasi dalam penelitian ini terdiri atas :

a. Lembar observasi guru

Tabel 3.1.Instrumen Observasi Guru


ASSESMENT Ket
No Kegiatan
Baik Cukup Kurang

1. Membuka dan menutup

2. Strategi yang digunakan

3. Menjelaskan

4. Variasi

5. Metode

6. Bertanya
43

Reinforcement (memberi
7.
penguatan)

Jumlah skor maksimal


(Sumber Data: SD Negeri 2 Wali)

Keterangan:

Nilai 10 jika hasil pengamatan baik

Nilai 5 jika hasil pengamatan cukup

Nilai 0 jika hasil pengamatan kurang

1) Instrumen penilaian prestasi belajar siswa. Instrumen yang

digunakan untuk menilai hasil belajar siswa adalah tes formatif.

2) Instrumen akivitas belajar siswa

b. Lembar observasi siswa

Tabel 3.2.Instrumen Observasi Siswa

ASSESMENT
No Kegiatan Ket
Kurang Cukup Baik

1. Interaksi siswa dengan guru

Perhatian siswa terhadap bahan yang


2.
diajarkan

3. Keaktifan siswa

4. Menyelesaikan tugas yang diberikan

Mengaitkan strategi dengan tugas


5.
yang diberikan

Mengajukan dan menjawab


6.
pertanyaan kreatifitas dari guru

7. Siap dengan kelengkapan alat


44

belajarnya

Mengerjakan dengan sungguh masalah


8.
yang diberikan

9. Mencatat materi yang disampaikan

10. Bekerjasama dengan kelompok

Jumlah 100
(Sumber Data: SD Negeri 2 Wali)

Keterangan :

Nilai 10 jika hasil pengamatan baik

Nilai 5 jika hasil pengamatan cukup

Nilai 0 jika hasil pengamatan kurang.

mengetahui instrumen ini disajikan dalam upaya mendapat bandingan

terhadap kebenaran data yang didapat. Instrumen ini berguna untuk

mengetahui apakah kenaikan prestasi belajar itu disebabkan oleh

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe assure.

2. Lembar Tes

Lembar tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis, yaitu siswa diberi soal

oleh peneliti dengan pokok bahasan kemudian diminta untuk

mengerjakannya.

F. Teknik Pengumpulan Data


Dalam mendapatkan data dalam penelitian tindakan kelas ini diperlukan

teknik pengumpulan data. Adapun teknik yang digunakan adalah observasi

dan tes.

1. Observasi
45

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas guru dan

aktivitas siswa dengan instrumen berupa lembar pengamatan yang diisi

selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk mendapatkan data proses

pembelajaran di kelas yang sumber datanya adalah guru dan siswa,

kegiatan observasi ini bertujuan memusatkan perhatian pada suatu obyek

dengan menggunakan seluruh alat indra dengan cara mengamati kejadian

yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang

hal yang akan diamati atau diteliti.

Penelitian ini juga menggunakan observasi berupa observasi

partisipatif. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan obyek

yang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil

melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh

sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi ini,

maka data yang akan diperoleh lebih lengkap,tajam dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.

Pelaksanaan observasi ini dilakukan di kelas V SD Negeri 2 Wali

Kecamatan Binongko

2. Tes

Tes dalah serentetan pertanyaan, latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik

tes digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai pelajaran

yang disampaikan terutama meliputi hasil belajar siswa. Tes ini diberikan
46

setiap akhir pelajaran guna mengukur tingkat keberhasilan model

pembelajaran assure yang digunakan dalam pembelajaran PKn

(Pendidikan Kewarganegaraan) untuk meningkatkan pemahaman konsep

PKn (Pendidikan dan Kewarganegaraan) siswa pada materi NKRI.

Tes ini juga merupakan suatu prosedur yang sistematis dan

objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang

diinginkan oleh pendidik, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan

cepat. Tes ini difokuskan pada penguasaan, karena tes ini mengukur siswa

terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari siswa. Tes

diujikan setelah siswa memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan

pengujian dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi

tersebut. Dalam penelitian ini, setiap siklus setelah dilaksanakan tindakan,

siswa dites menggunakan soal. Hasil tes setiap siklus dianalisis untuk

mengetahui kefektifan tindakan dengan tetap mengacu pada indikator

keberhasilan yang telah ditentukan.

G. Teknik Analisis Data


Menurut Arikunto (2011: 15), data adalah fakta dan angka-angka

yang dapat dijadikan untuk menyusun sebuah informasi. Analisis data

merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah

data yang terkumpul, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat

dipertanggung jawabkan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

diolah dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu suatu teknik yang

meneliti tentang kondisi, pemikiran atau suatu peristiwa yang masa


47

sekarang, yang bertujuan untuk membuat gambaran deskriptif atau lukisan

secara sistematika, akurat, dan faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antara fenomena yang diselediki. Untuk mengetahui

efektif dan tidaknya suatu pembelajaran, sangat tergantung pada berbagai

aspek yaitu kefektifan guru dan siswa, pengelolaan pembelajaran dan hasil

belajar. Untuk mendeskripsikan data penelitian, maka dilakukan analisis

sebagai berikut:

1. Analisis data Lembar Observasi aktivitas Guru

Analisis data aktivitas guru diperoleh dari hasil pengamatan yang

diisi selama proses pembelajaran berlangsung.

Data ini dianalisis dengan menggunakan rumus:

P =F/N × 100%

Keterangan:
P = Angka Presentase
F = Frekuensi Aktivitas Guru
N = Jumlah Aktivitas Keseluruhan
(Sumber: Purwanti 2008:102)

2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

Analisis data aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui bagaimana

aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran melalui penggunaan model

assure dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PPKn

(Pendidikan dan Kewarganegaraan). KKM yang ditentukan di SD Negeri

2 Wali yaitu minimal 65.Ada dua kriteria ketuntasan belajar, yaitu


48

ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal. Menurut teori belajar tuntas,

seseorang peserta didik dipandang tuntas jika mencapai tujuan

pembelajaran minimal 75% dari seluruh tujuan. Sedangkan suatu kelas

dikatakan tuntas apabila mencapai nilai sekurang-kurangnya 85% dari

siswa yang ada didalam kelas ( E. Mulyasa, 2012:43). Untuk melihat

adanya peningkatan hasil belajar secara klasikal dianalisis dengan

menggunakan rumus presentase:

KS = ST/N ×
100%

Keterangan:
KS = Ketuntasan Klasikal
ST = Jumlah Siswa yang Tuntas
N = Jumlah Siswa dalam Kelas
(Modefikasi dari Aqip, dkk, 2009:41)

Untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa secara individu

dianalisis dengan menggunakan rumus presentase:

P = Skor yang diperoleh/Skor maksimum × 100 %

Jika nilai yang diperoleh siswa mencapai nilai KKM yaitu 65 maka

dinyatakan tuntas secara perorangan.Nilai individu dihitung berdasarkan

nilai skor 10 sedangkan nilai skor keseluruhannya adalah 100.

3. Analisis Hasil Belajar


49

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan analisis. Dalam

penggunaan model assure pada pembelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan). Analisis yang digunakan dengan rumus:

P = F/N ×
100%

Keterangan:
P = Angka Presentase
F = Jumlah hasil siswa tiap aspek yang muncul
N = Jumlah seluruh siswa
(Sumber: Purwanti 2008:102)

Tabel 3.3.
Kriteria Ketuntasan Belajar

Ketuntasan Presentase Kategori


Individual ≥ 75% Tuntas

Klasikal ≥ 85% Tuntas


(E. Mulyasa, 2012: 58)

A. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tindakan pembelajaran yang mencakup aspek

kognitif apabila telah mencapai 85% dari keseluruhan siswa memperoleh

skor ≤ 75. Aspek ketuntasan kinerja guru apabila mencapai 80% keatas

telah melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe assure.


BAB IV

HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus
Penelitian tindakan kelas ini berawal dari permasalahan rendahnya

minat membaca siswa. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor.

Berdasarkan hasil observasi di kelas V SD Negeri 2 Wali Kecamatan

Binongko belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari teknik yang digunakan

guru selama pembelajaran. Guru masih mendominasi metode

pembelajaran dengan ceramah dan tanya-jawab. Hal ini menyebabkan

pembelajaran menjadi kurang menarik sehingga kecenderungan membaca

semakin minim.

Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan pengukuran

tentang keterampilan membaca siswa yang nantinya akan digunakan

sebagai patokan keberhasilan tindakan yang akan dilaksanakan. Di bawah

ini adalah hasil pre test sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan

Tabel 4.1. Tes Awal Sebelum Tindakan


Klasifikasi Pra Tindakan
No
Ketuntasan Jumlah Presentase
1 Tuntas 6 40%
2 Belum Tuntas 9 60%

Dari tabel diatas diketahui bahwa kelas V terdapat 6 siswa (40%)

yang sudah tuntas, sedangkan 9 siswa (60%) belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan

50
51

bahwa keterampilan membaca siswa di Kelas V SD Negeri 2 Wali

Kecamatan Binongko perlu ditingkatkan. Peningkatan keterampilan

membaca dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas pembelajaran

di kelas V. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran peneliti menerapkan teknik

pembelajaran sehingga keterampilan membaca siswa di kelas V dapat

ditingkatkan.

2. Data Siklus I
Proses tindakan siklus I melalui empat tahapan yaitu: perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan dalam perncanaan siklus I adalah

mempersiapkan pembelajaran dengan langkah-langkah model

Kooperatif Tipe Assure. Perencanaan pada siklus I, penulis

mempersiapkan yang diperlukan yaitu:

a) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama

proses pembelajaran di kelas

b) Menyusun skenario pembelajaran yaitu menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajaran

c) Merancang kegiatan belajar mengajar dengan penerapan model

kooperatif Tipe Assure.

d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru selama

pembelajaran berlangsung.
52

Skor untuk setiap materi terdiri dari skordapat

menunjukan,dapat membandingkan, dapat menghubungkan. Target

dalam perencanaan siklus I siswa dapat dapat membaca dengan

lancar.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru kelas

sepenuhnya tanggung jawab peneliti. Selama proses tindakan,

pembelajaran diamati oleh dua orang pengamat yakni guru kelas dan

teman sejawat. Guru kelas mengamati jalannya aktivitas peneliti

sedangkan teman sejawat mengamati aktvitas siswa. Masing-masing

pengamat diberi lembar observasi dan catatan lapangan. Tindakan

yang dilakukan peneliti secara garis besar adalah melaksanakan

proses pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe Assure.

Tindakan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

penutup.

1. Kegiatan awal

1) Guru mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-masing untuk

mengawali pelajaran.

2) Guru menerangkan tujuan pembelajaran

3) Guru memberi pengarahan kepada siswa

bagaimana cara menyimak/mendengarkan


53

2. Kegiatan Inti

 Siswa dan guru bertanya jawab (pretest) secara general

tentang masalah-masalah keutuhan NKRI

 Siswa mendengarkan cerita pengalaman pribadi guru yang

mengesankan yang berkaitan dengan materi yang sedang

dipelajari.

 Guru menjelakan tentang pentingnya menjaga keutuhan

NKRI. Guru memberikan gambar yang berkaitan dengan

menjaga keutuhan NKRI.

Aspek Elaborasi

1) Siswa menceritakan isi gambar dan alasan memilih gambar

secara lisan dan bergantian didepan teman-teman.

2) Siswa menceritakan pengalaman mengesankan yang pernah

dialaminya tentang menjaga kerukunan.

3) Siswa diminta maju didepan kelas untuk menceritakan

kembali pengalamannya yang kaitannya dengan menjaga

keutuhan NKRI.

Aspek Konfirmasi

1) Siswa dan guru bertanya jawab (posttest) tentang materi

yang telah dipelajari selama pertemuan itu, untuk

mengetahui pencapaian indikator dan kompetensi dasar.

2) Guru memberikan penegasan hasil pembelajaran dengan

jelas.
54

3. Kegiatan Akhir

 Kegiatan menyempurnakan susunan teks asli, jika terdapat

susunan yang tidak memperlihatkan kelogisan

 Membetulkan kesalahan-kesalahan tata bahasa yang mungkin

ditemukan dalam teks wacana latihan

c. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh teman sejawat

sebagai mitra kolaborator kerja yang berfungsi sebagai penilai

aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. Kolaborator mencatat semua

aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama pembelajaran,

yaitu mulai kegiatan awal hingga kegiatan akhir. Paparan hasil

pengamatan pada siklus I diuraikan sebagai berikut.

1) Aktivitas siswa berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat

dari hasil analisis lembar observasi siswa yang menunjukkan rata-

rata tiap kelompok menunjukkan 70%. Hal-hal yang belum

terlaksana disebabkan karena perhatian dan motivasi guru belum

merata keseluruh kelompok.

2) Aktivitas guru berjalan dengan baik. Kegiatan ini nampat bahwa

peneliti dapat menyederhanakan bacaan, memperbaiki kelogisan

teks asli yang dianggap tidak sesuai. Dari hasil analisis rata-rata

dari semua komponen yang dilakukan peneliti menunjukan 75%

terlaksana dengan baik.

d. Refleksi/ evaluasi
55

Paparan hasil refleksi terhadap pembelajaran diuraikan

sebagai berikut:

1) Permainan bahasa dapat belum dipakai untuk membangkitkan

kembali kegairahan belajar siswa yang sudah mulai lesu

2) Sifat kompetitif yang ada dalam permainan belum dapat

mendorong siswa berlomba-lomba maju

3) Materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa belum

mengesan sehingga mudah dilupakan

Dari hasil evaluasi yang dilakukan peneliti, maka ditemukan data

ketuntasan belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.2. Tes Siklus I


Klasifikasi Pra Tindakan
No
Ketuntasan Jumlah Presentase
1 Tuntas 9 60%
2 Belum Tuntas 6 40%

Dari tabel diatas diketahui bahwa kelas V terdapat 9 siswa (60%)

yang sudah tuntas, sedangkan 6 siswa (40%) belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa di Kelas V SD

Negeri 2 Wali Kecamatan Binongko perlu dilakukan tindakan pada

siklus II karna belum mencapai indicator keberhasilan yang

ditetapkan peneliti.

Berdasarkan paparan di atas peneliti perlu melanjutkan pada

siklus berikutnya. Pada siklus II nanti diharapkan dapat mengatasi


56

kekurangan dan kelemahan pada siklus I, karena siklus II ini akan

dilakukan perencanaan yang lebih matang.

3. Data Siklus II
b. Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan dalam perncanaan siklus II adalah

mempersiapkan pembelajaran dengan langkah-langkah Model

Kooperatif Tipe Assure. Perencanaan pada siklus II, penulis

mempersiapkan lebih matang yang diperlukan yaitu:

1. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama

proses pembelajaran di kelas

2. Menyusun skenario pembelajaran yaitu menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajaran

3. Merancang kegiatan belajar mengajar dengan penerapan Model

Kooperatif Tipe Assure

4. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru selama

pembelajaran berlangsung.

Skor untuk setiap materi terdiri dari skordapat menunjukan,

dapat membandingkan, dapat menghubungkan. Target dalam

perencanaan siklus I siswa dapat dapat membaca dengan lancar

c. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru kelas

sepenuhnya tanggung jawab peneliti. Selama proses tindakan,

pembelajaran diamati oleh dua orang pengamat yakni guru kelas dan
57

teman sejawat. Guru kelas mengamati jalannya aktivitas peneliti

sedangkan teman sejawat mengamati aktvitas siswa. Masing-masing

pengamat diberi lembar observasi dan catatan lapangan. Tindakan

yang dilakukan peneliti secara garis besar adalah melaksanakan

proses pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe Assure.

Tindakan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

penutup.

1. Kegiatan awal

4) Guru mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan

agama dan kepercayaan masing-masing untuk

mengawali pelajaran.

5) Guru menerangkan tujuan pembelajaran

6) Guru memberi pengarahan kepada siswa

bagaimana cara menyimak/mendengarkan

2. Kegiatan Inti

 Siswa dan guru bertanya jawab (pretest) secara general

tentang masalah-masalah keutuhan NKRI

 Siswa mendengarkan cerita pengalaman pribadi guru yang

mengesankan yang berkaitan dengan materi yang sedang

dipelajari.

 Guru menjelakan tentang pentingnya menjaga keutuhan

NKRI. Guru memberikan gambar yang berkaitan dengan

menjaga keutuhan NKRI.


58

Aspek Elaborasi

4) Siswa menceritakan isi gambar dan alasan memilih gambar

secara lisan dan bergantian didepan teman-teman.

5) Siswa menceritakan pengalaman mengesankan yang pernah

dialaminya tentang menjaga kerukunan.

6) Siswa diminta maju didepan kelas untuk menceritakan

kembali pengalamannya yang kaitannya dengan menjaga

keutuhan NKRI.

Aspek Konfirmasi

3) Siswa dan guru bertanya jawab (posttest) tentang materi

yang telah dipelajari selama pertemuan itu, untuk

mengetahui pencapaian indikator dan kompetensi dasar.

4) Guru memberikan penegasan hasil pembelajaran dengan

jelas.

3. Kegiatan Akhir

 Kegiatan menyempurnakan susunan teks asli jika terdapat

susunan yang tidak memperlihatkan kelogisan

 Membetulkan kesalahan-kesalahan tata bahasa yang mungkin

ditemukan dalam teks wacana latihan

d. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan oleh teman sejawat

sebagai mitra kolaborator kerja yang berfungsi sebagai penilai

aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. Kolaborator mencatat semua


59

aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama pembelajaran,

yaitu mulai kegiatan awal hingga kegiatan akhir. Paparan hasil

pengamatan pada siklus I diuraikan sebagai berikut.

1) Aktivitas siswa berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat

dari hasil analisis lembar observasi siswa yang menunjukkan

rata-rata tiap kelompok menunjukkan 90%. Hal ini dikarenakan

konsistensi dengan hasil evaluasi pada siklus I maka, hamper

semua poin pada lembar pengamatan dapat terlakasana dengan

baik dan guru sudah merata memberikan motivasi keseluruh

kelompok.

2) Aktivitas guru berjalan dengan baik. Kegiatan ini nampak

bahwa peneliti dapat menyederhanakan bacaan, memperbaiki

kelogisan teks asli yang dianggap tidak sesuai. Dari hasil

analisis rata-rata dari semua komponen yang dilakukan peneliti

menunjukan 95% terlaksana dengan baik.

e. Refleksi/ evaluasi

Paparan hasil refleksi terhadap pembelajaran diuraikan

sebagai berikut:

1) Permainan bahasa sudah maksimal dan dapat dipakai untuk

membangkitkan kembali kegairahan belajar siswa yang sudah

mulai lesu

2) Sifat kompetitif yang ada dalam permainan sudah dapat

mendorong siswa berlomba-lomba maju


60

3) Materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa sudah

mengesan sehingga sulit dilupakan

Dari hasil evaluasi yang dilakukan peneliti, maka ditemukan data

ketuntasan belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.3. Tes Siklus II


Klasifikasi Pra Tindakan
No
Ketuntasan Jumlah Presentase
1 Tuntas 12 80%
2 Belum Tuntas 3 20%

Dari tabel diatas diketahui bahwa terdapat 12 siswa (80%) yang

sudah tuntas, sedangkan 3 siswa (20%) belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa di Kelas V SD

Negeri 2 wali Kecamatan Biningko pada siklus II dianggap telah

mencapai standar keberhasilan penelitian.Oleh karena itu penelitian

dihentikan karena dianggap telah berhasil dengan stadar ketuntasan

minimal 80% kriteria ketuntasan telah tercapai.

B. Pembahasan
Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati pembelajaran

menggunakan lembar observasi aktivitas guru saat pembelajaran dan lembar

observasi aktivitas siswa saat pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis

pengamatan kegiatan guru saat pembelajaran di siklus I, diperoleh persentase

rata-rata 60% dan berada pada kategori tuntas sedangkan presentase rata-rata

yang tidak tuntas terdapat 40%. Hal ini dapat dilihat dari kejelasan guru
61

dalam mengemukakan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-

langkah yang harus dilaksanakan siswa. Guru selalu mengaitkan tujuan

pembelajaran dengan apersepsi yang diberikan guru di awal pembelajaran.

Kejelasan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran membuat siswa

mendapat arahan dalam mengikuti pembelajaran.

Aspek terendah dalam pengamatan kegiatan guru saat pembelajaran siklus

I adalah aspek „membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 3-5 orang‟, aspek „menampung, menguraikan dan

memperjelas pendapat masing-masing perwakilan kelompok‟ dan „aspek

memberikan penghargaan (pujian, tepuk tangan, dan lain-lain) dari setiap

proses maupun hasil diskusi‟.

Berdasarkan hasil analisis pengamatan kegiatan guru saat

pembelajaran di siklus II, diperoleh persentase ketuntasan belajar dengan rata-

rata 80% dan berada kategori baik. Persentase ini meningkat dari 60% pada

siklus I menjadi 80% pada siklus II, sedangkan kategori tidak tuntas hanya

dengan rata-rata 20% atau hanya terdapat 3 siswa saja.


62

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan

penelitian ini adalah diperoleh persentase ketuntasan belajar dengan rata-rata

80% dan berada kategori baik. Persentase ini meningkat dari 60% pada siklus

I menjadi 80% pada siklus II, sedangkan kategori tidak tuntas hanya dengan

rata-rata 20% atau hanya terdapat 3 siswa saja. Oleh karena itu penelitian ini

dianggap berhasil.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, guru dianjurkan profesionalitas dalam

mengajar dan mendidik menjadi faktor pendukung keberhasilan siswa. Maka

hendaklah guru menguasai pelajaran tersebut dengan segala teknik mengajar

sehingga ketika mengalami kendala mampu mencari jalan keluar sebagai

alternativ
63

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, W, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran di SD.Jakarta:Universitas


Terbuka.

——.2007. Pengertian Model Pembelajaran Assure. (0nline). Tersedia dalam


http://Lenterakecil.com/pengertian-model-pembelajaran-assure.Diakses tanggal
18 November 2019.

Arikunto. 2011. Qualitative data Analysis. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baharuddin, dkk. 2013. Karakteristik BelajarDan Pembelajaran Di SD. Jakarta:


Dian Rakyat.

Bloom. 2017. Hasil Belajar. Bandung:Alfabeta.

Dalyono.2016.PerencanaanPengajaran. Bandung: Sigma Publishing.

Dantes. 2012. Hipotesis Tindakan. (Online). http://www.seputar


pengetahuan.co.id/hipotesistindakan. Diakses tanggal 10 Desember 2019

Febrianto Budi, dkk. 2018. Desain PTK Model Jonh Elliot. Jakarta: Bumi Aksara.

Feni.2014. Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: PT Refika Aditama.

Gagne. 2013. Defenisi Belajar. Jogjakarta: Teras.

——. 2014. Hasil Belajar. Bandung: Alfabeta.

——. 2017. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Gardner. 2015. Model Assure. Jakarta: Indonesia.

Hamalik. 2013. Belajar dan Pembelajaran di SD. Jogjakarta: Teras.

——. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

——. 2017. Belajar dan Pembelajaran di SD. Jogjakarta: Teras.

Heinich. 2014. Manfaat Model Assure. (Online).http://erlinna.wordpress.com/


manfaat model assure. Diakses tanggal 12 Maret 2020.

Jihad. 2010. Hasil Belajar. Bandung: Alfabeta.

Marisa, dkk.2016. Komputer Dan Media Pembelajaran.Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Nawawi. 2013. Hasil Belajar. Yogyakarta: Yudhistira.


64

Purwanto. 2013. Belajar Dan Pembelajaran Di SD. Yogyakarta: Yudhistira.

——. 2013. Karakteristik Pembelajaran Di SD.Yogyakarta: Yudhistira.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.Prinsip-Prinsip Hasil Belajar.Jakarta: Kemendiknas.

Rusel James. 2011. Model Assure.Yogyakarta: Yudhistira.

Smaldino. dkk. 2011. Model Assure. Jakarta: Dian Rakyat.

Samsuri.2014. PPKn Kelas V Sekolah Dasar.Yogyakarta: Yudhistira.

Slameto. 2012. Prinsip Desain Hasil Pembelajaran. Bandung: Kencana.

——. 2015. Penilaian Hasil Belajar Mengajar.

Sudjana, dkk. 2016. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

——. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya.

——. 2016. Teori Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suriasumantri. 2017. Kerangka Pikir. (Online). http://id.scribd.com/kerangka pikir. Diakses


tanggal 12 Maret 2020.

Syah. 2007. Model Pembelajaran Assure. Jakarta: Dian Rakyat.

Somantri. 1967. Pembelajaran Pkn di SD. Yogyakarta: Yudhistira.

Suryanto Adi, dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Taufiq Agus, dkk. 2016. Pendidikan Anak Di SD. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Dengan Rahmat
Tuhan Yang Maha Esa.Jakarta: Kemenkuham.

Winkel, 2013. Teori Belajar.Bandung: Alfabeta.

Wahyuni, dkk.2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jogjakarta: Teras.

Winataputra Udin S, dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran Pkn di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Yatimah Durotul, dkk. 2015. Pengantar Pendidikan. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
65

LAMPIRAN
66

Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN

NamaSekolah :SD Negeri 2 Wali


Mata Pelajaran :PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN (PKN)
Kelas : V
Semester : 1
Standar kompetensi :1.Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

Penilaian
Materi Pokok dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar Jenis Bentuk
Uraian Materi Kompetensi
Tagihan Instrumen
1.1.Medeskripsi-kan ▪ Pengertian NKRI ▪ Membaca uraian ▪ Menjelaskan pengertian ▪ Diskusi ▪ Penilaian ▪
Negara pengertian NKRI. NKRI kelompok lisan.
▪ Dasar hukum
Kesatuan bentuk NKRI. ▪ Bertanya jawab tentang ▪ Menyebutkan ▪ Penilaian ▪
Republik isi uraian. dasar hukum sikap
Indonesia ▪ Otonomi daerah
dan hubungan luar ▪ Berdiskusi tentang NKRI. (pengamat
negeri. bentuk Indonesia sebagai ▪ Menjelaskan satuan an
negara kesatuan. daerah otonom perilaku). ▪
▪ Pemerintahan
dan pemilihan ▪ Berdiskusi tentang dalam NKRI. ▪ Penilaianu
kepala negara. satuan daerah otonom ▪ Menjelaskan tentang n jukkerja
dalam NKRI. hubungan luar negeri (hasil
yang dilakukan NKRI diskusi).
▪ Berdiskusi tentang
hubungan daerah otonom ▪ Menjelaskan fungsi ▪
dengan NKRI. pemilihan umum dan
▪ Menjelaskan hak daerah pengaruhnya terhadap
otonom dalam mengadakan NKRI.
hubungan luar negeri.
▪ Menceritakan pengetahuan ▪
individual tentang
pemilihan umum. ▪
▪ Berdiskusi tentang
hubungan NKRI dan
pemilihan umum
67

Penilaian
MateriPokokdan Indikator Alokasi Sumber/Ba
KompetensiDasar PengalamanBelajar JenisT BentukI ContohI
UraianMateri PencapaianKom Waktu han/Alat
petensi agihan nstrumen nstrumen

▪ Keberadaan NKRI. ▪ Membaca uraian ▪ Menunjukkan sisi utara ▪ Diskusi ▪ Penilaian ▪ Batas utara
dibukuteks tentang selatan, timur,d anbarat kelompo lisan. NKRI adalah
keberadaan NKRI. NKRI, serta k ▪ Penilaian ....
▪ Memperhatikan menyebutkan nama sikap ▪ Batas selatan
gambar peta Indonesia. negara atau perairan (pengamat NKRI adalah
yang menjadi batas an ....
▪ Menjelaskan batas NKRI.
utara, selatan, timur, dan perilaku). ▪ Batas barat
barat NKRI. ▪ Menyebutkan posisi ▪ Penilaian NKRI adalah
lintang dan bujur unjuk ....
▪ Bertanya jawab tentang
NKRI. kerja
fungsi deskripsi garis ▪ Batas timur
lintang dan bujur dalam ▪ Memahami tujuan (keberania NKRI adalah
menjelaskan letak penetapan batas-batas n anak ....
negara. fisik NKRI. bercerita
dan ▪ Indonesia
▪ Menyebutkan derajat ▪ Menjelaskan fungsi terletak
wilayah daratan keterlibata
lintang danbujur NKRI n dalam di...derajat...
dan bagian-bagian NKRI.
diskusi). ▪ sampai ...
wilayahnya (darat, ▪ Menjelaskan fungsi derajat ...,
laut, udara). wilayah laut NKRI. dan
▪ Berdiskusi tentang ▪ Menjelaskan fungsi ...derajat..
fungsi wilayah daratan wilayah udara .
NKRI. NKRI. ▪ sampai ...
▪ Berdiskus itentang derajat....
fungsi wilayah laut ▪ Fungsi
NKRI. wilayah
▪ Berdiskusi tentang daratan
batas landas kontinen NKRI adalah
suatu negara ....
berdasarkan Konvensi ▪ Fungsi
PBB. wilayah laut
68

▪ Berdiskusi tentang NKRI adalah


fungsi wilayah udara ....
NKRI. ▪ Fungsi
69

Penilaian
Materi Pokok dan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar Jenis Bentuk Contoh
Uraian Materi Kompetensi Waktu han/Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
Wilayah
udara NKRI
adalah....
▪ Zona
Ekonomi
Eksklusif
adalah....
70

1.2.Menjelaskan ▪ Arti penting ▪ Membaca uraian tentang ▪ Memahami arti ▪ Tugas ▪ Penilaian ▪ Apa maksud 6 X35 ▪ Buku
Pentingnya keutuhan NKRI. sejarah berdirinya penting keutuhan individu. dayanalar. semboyan menit. paket
keutuhan NKRI. NKRI. ▪ Penilaian Bhinneka hlm.5—9.
Negara ▪ Mendiskusikan usaha- unjuk Tunggal Ika? ▪ Berbagai
Kesatuan usaha yang telah kerja (hasil ▪ Apa saja buku
Republik dilakukan para pemimpin diskusi). usaha yang sejarah
Indonesia bangsa pada masa lalu dilakukan perjuangan
demi terciptanya NKRI. pemimpin bangsa.
▪ Mendaftarkan sejumlah bangsa kita ▪ Teman.
peristiwa penting yang dahulu
terjadi dalam proses dalam
pembentukan NKRI. mewujudkan
NKRI?
▪ Menjelaskan pengertian
semboyan Bhinneka ▪
Tunggal Ika Mengapa
Indonesia
▪ Menghubungkan prinsip berbentuk
semboyan Bhinneka negara
Tunggal Ika dengan kesatuan?
usaha para pemimpin
bangsa pada masa lalu.
▪ Menjelaskan arti penting
keutuhan NKRI.

▪ Fungsi Pancasila ▪ Membaca sejarah singkat ▪ Mampu menjelaskan ▪ Tugas ▪ Penilaian ▪ Apa alasan
sebagai perekat tentang Pancasila. fungsi Pancasila berkelo lisan. dibentuknya
persatuan bangsa. ▪ Membaca poin-poinsila sebagai perekat mpok. ▪ Penilaian Pacasila?
persatuan
71

Penilaian
Materi Pokok Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar Jenis Bentuk Contoh
dan Uraian Kompetensi Waktu han/Alat
Materi Tagihan Instrumen Instrumen
dalam Pancasila atau bangsa. Daya nalar. ▪ Apa fungsi
menirukan pembacaan ▪ Penilaian Pancasila
Pancasila. unjuk bagi NKRI?
▪ Memperhatikan gambar kerja
burung garuda (keberania
Pancasila. n anak
▪ Menunjuk lambang- bercerita
lambang pada tameng dan
burung garuda berdasarkan keterlibata
kelimasila Pancasila. n dalam
diskusi).
▪ Mendiskusikan sebab-
sebab dirumuskannya
Pancasila.
▪ Mendiskusikan isi
pancasila.
▪ Mendiskusikan fungsi
Pancasila bagi NKRI.
▪ Makna kesatuan ▪ Menyebutkan berbagai ▪ Mampu menjelaskan ▪ Tugas ▪ Penilaian ▪ Apa makna
wilayah Indonesia. segi kehidupan bernegara makna kesatuan individu lisan. kesatuan
(politik, sosial budaya, wilayah Indonesia dari ▪ Logika wilayah
ekonomi, pertahanan- keempat segi kehidupan dan Indonesia
keamanan). bernegara ( politik, kreativitas dari segi
▪ Menjelaskan makna sosial budaya, ekonomi, contoh ekonomi?
kesatuan wilayah pertahanan-keamanan). yang ▪ Apa makna
Indonesia dari segi politik. diberikan kesatuan
▪ Menjelaskan makna siswa. wilayah
kesatuan wilayah ▪ Penilaian Indonesia
72

Indonesia dari segi sosial- unjuk dari


budaya. kerja segisosial-
▪ Menjelaskan makna (keberania budaya?
kesatuan wilayah nanak
Indonesia dari segi mengungk
ekonomi.
❖ Karaktersiswayangdiharapkan:

Dapatdipercaya(Trustworthines),Rasahormatdanperhatian(respect),Tekun(diligence),Tanggungjawab(responsibility)Berani(cou
rage), Integritas(integrity),Peduli(caring), Jujur(fairnes)danKewarganegaraan(citizenship)
73

Penilaian
Materi Pokok dan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar PengalamanBelajar Jenis Bentuk Contoh
Uraian Materi Kompetensi Waktu han/Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
▪ Menjelaskan makna apakan
kesatuan wilayah isi
Indonesia dari segi pikiran).
pertahanan-keamanan.
▪ Menuliskan contoh makna
kesatuan wilayah
Indonesia dalam keempat
segi tersebut.
1.3.Menunjuk-kan ▪ Contoh-contoh atau ▪ Memfoto kopi gambar ▪ Memahami prinsip- ▪ Tugas ▪ Penilaian ▪ Apabila 2 x35 ▪ Buku
contoh-contoh ilustrasi perilaku pada buku pelajaran. prinsip sikap individu. unjuk terjadi menit. paket
perilaku dalam yang baik dalam ▪ Mewarnai gambar yang memelihara keutuhan kerja kerusuhan, hlm.14--
menjaga menjaga keutuhan menunjuk kan sikap NKRI. (keberania sikap yang 18.
keutuhan NKRI. yang benar. n anak seharusnya Teman.
Negara memilih diambil
▪ Menjelaskan gambar yang Lingkungan
Kesatuan gambar aparat
Republik telah diwarnai dan alasan dan penegak Rumah
memilih gambar tersebut. kreativitas hukum (keluarga
Indonesia
pewarnaan adalah.... ),
gambar) sekolah,
(gambar A
dst.
▪ Penilaian atau gambar
lisan B).
ketika
siswa
menceritak
an gambar
dan alasan
pemilihan
gambar.
74

Mengetahui, Kepala Sekolah

NIK:
75

2021

Guru Mapel PKN.

NIK
76

Lampiran 2
SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :SD Negeri 2 Wali


Mata Pelajaran :PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)
Kelas :V
Semester :1
STANDAR KOMPETENSI :2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.

Penilaian
Materi Pokok dan Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar Jenis Bentuk Contoh
Uraian Materi Kompetensi Waktu han/Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
77

▪ Pengertian ▪ Mengidentifikasi macam- ▪ Menjelaskan pengertian ▪ Tugas ▪ Penilaian Mengapa 4 x35 ▪ Buku
2.1.Menjelaskan perundang- macam peraturan dirumah perundang-undan an individu. tertulis perlu dibuat menit. paket( Buk
pengertian dan undangan dan disekolah. pusat dan daerah. (kemampu peraturan u
pentingnya ▪ Fungsi / pentingnya ▪ Menjelaskan pengertian ▪ Memahami perbedaan ananalitis) perundang- Pendidikan
peraturan peraturan perundang-undangan. fungsi tiap peraturan . undang-an? Kewargane
perundang- perundang- yang berlaku ditingkat ▪ Penilaian ▪ Mengapa garaan
▪ Mendiskusikan perbedaan untuk
undangan undangan fungsi peraturan tingkat pusatd an daerah. unjuk hak asasi
tingkat pusat kerja manusia Sekolah
pusat dan tingkat daerah. ▪ Mengetahui
dan daerah. (keberania perlu diatur Dasar
▪ Mengidentifikasi berbagai berbagaihal yang perlu
n anak berdasakan Kelas V,
hal yang perlu diatur diatur dengan undang-
bercerita) undang- terbitan
dengan undang-undang. undang.
uundang? ESIS,
▪ Memahami sebab dan ▪ Penilaian karangan
▪ Menjelaskan sebab
asas pembuatanu tertulis Dra. Dyah
beberapa hal perlu diatur
ndang-undang (kemampu Sriwilujen
dengan undang-undang
ananalitis) g,
. M.Pd.)hlm
▪ Penilaia . 30—33.
nunjuk ▪ Berbagai
kerja peraturan
(keberania disekolah.
n anak
menjelask ▪ Berbagai
An peraturan
pemikiran dirumah.
78

Penilaian
Materi Pokok dan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar Jenis Bentuk Contoh
Uraian Materi Kompetensi Waktu han/Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
nya)
▪ Tata urutan ▪ Membaca informasi dan ▪ Mengetahui tata urutan ▪ Tugas ▪ Penilaian ▪ UUD 1945 4 x35 ▪ Buku
2.2.Memberikan peraturan menjelaskan UUD perundang-undangan di ▪ kelompo tertulis merupakan menit. paket
contoh perundang- 1945. Indonesia. k. (kemampu peraturan hlm.35—
peraturan undangan di ▪ Membaca informasi dan ▪ Memahami an yang 42.
perundang- Indonesia. menjelaskan undang- kandungandan fungsi analitis). terdapat ▪ Teks UUD
undangan undang atau peraturan peraturan-peraturan ▪ Penilaian pada 1945.
tingkat pusat pengganti undang-undang. perundang-undangan unjuk tataran....
▪ Teks
dan daerah, yang berlakudi kerja Dan
▪ Membaca informasi Undang-
seperti pajak, Indonesia berdasarkan (keberania berfungsi
dan menjelaskan Undangat
anti korupsi, hierarkinya. n anak sebagai....
Peraturan Pemerintah. au Per-
lalulintas, dan menjelask (dan lain-
▪ Membaca informasi aturanPen
larangan an lain)
dan menjelaskan gganti
merokok. pemikiran Undang-
Peraturan Presiden.
nya) Undang.
▪ Membaca informasi
dan menjelaskan ▪ Teks Pe-
Peraturan Daerah. raturan
Pemerinta
h.
▪ Teks Pe-
raturan
Presiden.
▪ Teks Pe-
raturan
Daerah.
79

▪ Contoh peraturan ▪ Membaca berbagai contoh ▪ Mengetahui akibat ▪ Tugas ▪ Penilaian ▪ Apa akibat
perundang- peraturan. mematuhi peraturan individu. tertulis melanggar
undangan yang ▪ Menjelaskan sebab dan undang-undang (kemampu peraturan
berlaku masyarakat harus bagi individu dan an daerah yang
diIndonesia. mematuhinya, serta akibat masyarakat. analitis). berisi
yang akan terjadi jika ▪ Mengetahui akibat ▪ Penilaian larangan
masyarakat melanggarnya. melanggar unjuk merokok
peraturan kerja. ditempat
dan undang-undang umum?
bagi individudan
80

Penilaian
Materi Pokok dan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar Jenis Bentuk Contoh
Uraian Materi Kompetensi Waktu han/Alat
Tagihan Instrumen Instrumen
masyarakat.
❖ Karakter siswa yang diharapkan:

Dapatdipercaya(Trustworthines),Rasahormatdanperhatian(respect),Tekun(diligence),Tanggungjawab(responsibility)Berani(cou
rage), Integritas(integrity),Peduli(caring), Jujur(fairnes)danKewarganegaraan(citizenship)
81

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

siklus 1

Nama Sekolah :SDN 2 Wali


Mata Pelajaran :pendidikan kewarganegaraan
Kelas :V (Lima)
Semester :I(Satu)
Alokasi Waktu :2x35 menit (1pertemuan).

Standar Kompetensi
1.Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kompetensi Dasar
1.3.Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Indikator
Memahami prinsip-prinsip sikap memelihara keutuhan NKRI.

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memberi contoh dan memilih perilaku yang baik dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Materi Ajar
Contoh-contoh atau ilustrasi perilaku yang baik dalam menjaga keutuhan NKRI.

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Kontekstual.
82

2. Pendekatan Cooperative Learning.


3. Tanya jawab.
4. Penugasan.

D. Langkah-Langkah Pertemuan 1
 Kegiatan Awal (5menit)

1. Guru mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan


kepercayaan masing-masing untuk mengawali pelajaran.
2. Guru menerangkan tujuan pembelajaran
3. Guru memberi pengarahan kepada siswa bagaimana cara
menyimak/mendengarkan yang baik

 Kegiatan Inti (60menit)

 aspek Eksplorasi
a) Siswa dan guru bertanya jawab (pretest) secara general tentang masalah-
masalah keutuhan NKRI.
b) Siswa mendengarkan cerita pengalaman pribadi guru yang mengesankan
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
c) Guru menjelakan tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Guru
memberikan gambar yang berkaitan dengan menjaga keutuhan NKRI.

 Aspek Elaborasi
a) Siswa menceritakan isi gambar dan alasan memilih gambar secara
lisan dan bergantian didepan teman-teman.
b) Siswa menceritakan pengalaman mengesankan yang pernah
dialaminya tentang menjaga kerukunan.
c) Siswa diminta maju didepan kelas untuk menceritakan kembali
pengalamannya yang kaitannya dengan menjaga keutuhan NKRI.

 Aspek Konfirmasi
a) Siswa dan guru bertanya jawab (posttest) tentang materi yang telah dipelajari
selama pertemuan itu, untuk mengetahui pencapaian indikator dan
kompetensi dasar.
b) Guru memberikan penugasan hasil pembelajaran dengan jelas
83

• Kegiatan Akhir (5menit)


Guru dan siswa melakukan refleksi dengan tepat dan pelajaran diakhiri dengan
berdoa.
E. Sumber/BahanBelajar
a) Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
KelasV, terbitan ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng, M.Pd.) hlm.
14-18.
b) Teman
c) Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst.

F. Penilaian
Teknik: tugas individu, ulangan harian.
Bentuk Instrumen: penilaianlisan, penilaiansikap, penilaian unjuk kerja
(keberanian anak menceritakan gambar)
Contoh Instrumen:
1................................................................................................Sikap pemeluk
agama yang berlainan sebaiknya adalah .....(gambar a ataub)
2. Apabila melakukan demonstrasi, sikap yang seharusnya dilakukan para
peserta demonstrasi adalah (gambar a atau b)
3. Apabila terjadi kerusuhan, sikap yang seharusnya diambil aparat penegak
hukum

mengetahui guru kelas v


84

Lampiran 4
lembar kerja siswa (LKS)

siklus 1

menyebutkan bunyi lambang dari pancasila


gambar 1 gambar 2

gambar 3 gambar 4

gambar 5
85

Lampiran 5

JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA


SIKLUS 1

gambar 1. ketuhanan yang maha esa


gambar 2. kemanusiaan yang adil dan beradap
gambar 3. persatuan indonesia
gambar 4. kerakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak sanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
gambar 5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
86

Lampiran 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

siklus 11

Nama Sekolah :SDN 2 Wali


Mata Pelajaran :pendidikan kewarganegaraan
Kelas :V (Lima)
Semester :I(Satu)
Alokasi Waktu :2x35 menit (1pertemuan).

Standar Kompetensi
1.Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kompetensi Dasar
1.3.Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Indikator
Memahami prinsip-prinsip sikap memelihara keutuhan NKRI.

G. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memberi contoh dan memilih perilaku yang baik dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

H. Materi Ajar
Contoh-contoh atau ilustrasi perilaku yang baik dalam menjaga keutuhan NKRI.

I. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


87

1. Pendekatan Kontekstual.
2. Pendekatan Cooperative Learning.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.

J. Langkah-Langkah Pertemuan 1
 Kegiatan Awal (5menit)

1. Guru mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan


kepercayaan masing-masing untuk mengawali pelajaran.
2. Guru menerangkan tujuan pembelajaran
3. Guru memberi pengarahan kepada siswa bagaimana cara
menyimak/mendengarkan yang baik

 Kegiatan Inti (60menit)

 aspek Eksplorasi
d) Siswa dan guru bertanya jawab (pretest) secara general tentang masalah-
masalah keutuhan NKRI.
e) Siswa mendengarkan cerita pengalaman pribadi guru yang mengesankan
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
f) Guru menjelakan tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Guru
memberikan gambar yang berkaitan dengan menjaga keutuhan NKRI.

 Aspek Elaborasi
d) Siswa menceritakan isi gambar dan alasan memilih gambar secara
lisan dan bergantian didepan teman-teman.
e) Siswa menceritakan pengalaman mengesankan yang pernah
dialaminya tentang menjaga kerukunan.
f) Siswa diminta maju didepan kelas untuk menceritakan kembali
pengalamannya yang kaitannya dengan menjaga keutuhan NKRI.

 Aspek Konfirmasi
c) Siswa dan guru bertanya jawab (posttest) tentang materi yang telah dipelajari
selama pertemuan itu, untuk mengetahui pencapaian indikator dan
kompetensi dasar.
d) Guru memberikan penugasan hasil pembelajaran dengan jelas
• Kegiatan Akhir (5menit)
Guru dan siswa melakukan refleksi dengan tepat dan pelajaran diakhiri dengan
berdoa.

K. Sumber/BahanBelajar
a) Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah
Dasar KelasV, terbitan ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng,
M.Pd.) hlm. 14-18.
b) Teman
c) Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst.

L. Penilaian
Teknik: tugas individu, ulangan harian.
Bentuk Instrumen: penilaian lisan, penilaian sikap, penilaian unjuk kerja
(keberanian anak menceritakan gambar)
Contoh Instrumen:
1) Sikap pemeluk agama yang berlainan sebaiknya adalah .....(gambar a
ataub)
2) Apabila melakukan demonstrasi, sikap yang seharusnya dilakukan para
peserta demonstrasi adalah (gambar a atau b)
3) Apabila terjadi kerusuhan, sikap yang seharusnya diambil aparat penegak
hukum
88

Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS 11

gambar 1 gambar 2

Gambar 3 gambar 4

gambar 5

gambar 1. dari gambar di atas masuk dalam contoh sila?


gambar 2. dari gambar diatas masuk dalam contoh sila?
gambar 3. dari gambar di atas masuk dalam contoh sila?
gambar 4. dari gambar di atas masuk dalam contoh sila?
gambar 5. dari gambar di atas masuk dalam contoh sila?
89

Lampiran 8
JAWABAN SOAL LKS SISWA
SIKLUS 11

gambar 1. ketuhanan yang maha esa


gambar 2. kemanusiaan yang adil dan beradap
gambar 3. persatuan indonesia
gambar 4. kerakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak sanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
gambar 5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
90

Lampiran 9

Soal Evaluasi Siklus 1

1. sebutkan apa nama lambang sila ke satu


2. sebutkan apa nama lambang sila ke dua
3. sebutkan apa nama lambang sila ke tiga
4. sebutkan apa nama lambang sila ke empat
5. sebutkan apa nama lambang sila ke lima
91

Lampiran 10

jawaban soal evaluasi siklus 1

1. nama lambang sila kesatu yaitu bintang


2. nama lambang sila kedua yaitu rantai
3. nama lambang sila ketiga yaitu pohon beringin
4. nama lambang sila keempat yaitu kepala banteng
5. nama lambang sila kelima yaitu padi dan kapas
92

Lampiran 11

gambar 1 gambar 2

Gambar 3 gambar 4

gambar 5

dari gambar di atas urutkan nama contoh lambang pancasila sesuai dengan
urutanya
93

Lampiran 12

Jawaban Soal Evaluasi Siklus II

1. gambar 1 yaitu contoh ketuhanan yang maha esa


2. gambar 2 yaitu contoh kemanusiaan yang adil dan beradap
3. gambar 3. yaitu contoh persatuan indonesia
4. gambar 4. yaitu contoh kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. gambar 5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
94

Lampiran 13

DOKUMENTASI

siswa mengerjakan soal


95

guru menjelaskan tentang materi ajar


96

guru membimbing siswa dalam mengolah informasi


97

siswa bertanya tentang materi ajar


98

hasil kerja siswa

Anda mungkin juga menyukai