Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BERGANDA
Disusun Oleh :
2019
BAB 12- Model Belajar-Mengajar Metodelogi Audit
SOAL LATIHAN
1. Sebutkan dua hal penting yang harus diperhatikan dalam belajar-mengajar
metodelogi auditing.
Jawab :
1. Belajar mengajar metodelogi auditing memerlukan sebuah peta sistem informasi
akuntansi di tangan mahasiswa dan dosen.
2. Berbagai metodelogi audit yang tercantum dalam buku teks didasari oleh suatu
model sistem informasi akuntansi tertentu. (hal : 4)
3. Sebut dan jelaskan secara ringkas lima tahap perancangan program audit
untuk pengujian pengendalian.
Jawab :
1. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,
untuk merancang program audit untuk menguji pengendalian perlu adanya
pemahaman sistem informasi akuntansi yang memberikan gambaran bagaimana
entitas melaksanakan transaksi bisnis, bagaimana entitas mengolah informasi
yang dihasilkan dari transaksi bisnis yang diajalankan.
2. Penetuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan
transaksi,setiap transaksi bisnis selalu didalamnya ada resiko terjadi salah saji
maka auditor perlu memahami hal yang beresiko terdapat kesalahan tersebut.
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan
mencegah salah saji potensial dalam setiap pelaksanaan transaksi,pemahaman
auditor terhadap aktivitas pengendalian sangat diperlukan untuk mendeteksi
kemungkinan adanya salah saji.
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivias
pengendalian,untuk setiap aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk
mendeteksi dan mencegah salah saji potensial, auditor menentukan prosedur
audit untuk pengujian pengendalian yang diperlukan.
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi ,
dari tahapan prosedur audit pengjian pengendalian yang dihasilkan dari langkah-
langkah auditor kemudian mengelompokkan kembali prosedur audit untuk
pengujian pengendalian menurut aserasi yang dituju : keberadaan atau kejadian,
kelengkapan, penilaian atau alokasi. (hal : 7)
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat tiga tahap perancangan program audit
untuk pengujian subtantif.
Jawab :
1. Menentukan tujuan audit khusus untuk setiap asersi yang berkaitan dnegan saldo
akun, yang terdiri dari, menentukan keberadaan dan keterjadian, kelengkapan,
hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, penyajian dan pengungkapan
2. Menentukan prosedur audit dalam pengujian subtantif untuk mncapai tujuan audit
khusus yang telah ditetapkan.
3. Menyusun program audit dengan mengelompokkan prosedur audit dalam
pengujian subtantif yang dimulai dari : prosedur audit awal, prosedur analitik,
pengujian terhadap transaksi rinci , pengujian terhadap saldo akun rinci,
pemeriksaan terhadap penyajian dan pengungkapan. (hal : 22)
9. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tnai suatu toko buku,
auditor memilih sampel bukti setor bank dan kemudian melakukan serangkaian
prosedur audit.
a. Sebutkan rangkaian prosedur audit yang bersangkutan dengan
pengambilan sampel bukti setor bank tersebut.
b. Di bagian-bagian apa saja auditor tersebut melakukan berbagai prosedur
audit tersebut?
Jawab :
a. Rangkaian prosedur audit yang bersangkutan dengan pengambilan sampel bukti
setor bank.
- Pilih sampel bukti setor bank, bandingkan bukti setor bank tersebut dengan pita
hasil pembacaan register kas.
- Bandingkan jumlah kas yang tercantum dalam bukti setor bank dengan jumlah
penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
b. Auditor mengambil sampel bukti setor pada bagian kas pada saat menerima uang,
mengoperasikan register kas, mengisibukti setor kas hingga menyerahkan bukti
setor tersebut ke bank. (hal : 11)
10. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tunai suatu toko
buku, auditor memilih sampel rekonsiliasi bank dan kemudian
melakukanserangkaian prosedur audit.
a. Sebutkan rangkaian prosedur audit yang bersangkutan dengan mengambil
sampel rekonsiliasi bank tersebut.
b. Di bagian apa auditor melakukan pengambilan sampel rekonsiliasi bank
tersebut?
Jawab :
a. Rangkaian prosedur audit yang bersangkutan dengan sampel rekonsiliasi
- Pilih sampel rekonsiliasi yang dibuat klien kemudian periksa rekonsiliasi bank
yang dibuat oleh fungsi audit intern.
- Bandingkan informasi dalam rekonsiliasi bank dengan jurnal kas dan rekening
Koran yang bersangkutan.
b. Auditor mengambil sampel dibagian penerimaan kas.
(hal : 18)
11. Sebutkan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian kas di neraca
1. Kas adalah uang tunai atau unsur lain yang dapat diungkapkan pada nilai
nominalnya dan saldo simpanan entitas di bank pada tanggal neraca, yang dapat
digunakan setiap saat tanpa batasan dari bank atau perjanjian lain.
2. Saldo rekening giro dalam mata uang asing disajikan dalam neraca pada nilai
kursnya pada tanggal neraca.
3. Bank overdraft harus disajikan dalam kelompok utang lancar. (hal : 27)
12. Sebutkan tujuan yang hendak dicapai dalam pengujian substansif terhadap kas.
1. Memperoleh keyakinan keandalan catatn akuntansi yang bersangkutan dengan
kas.
2. Membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
kas yang tercantum di neraca.
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas kas tercantumkan di neraca.
4. Membuktikan kewajaran penilaian kas yang dicantumkan di neraca.
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan kas di neraca.
9. Berikut ini adalah bukti documenter yang diperiksa oleh auditor dalam pengujian
pengendalian terhadap sistem penjualan tunai, kecuali :
B. Surat order pembelian.
10. Dalam program pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tunai auditor
menempuh prosedur audit : “Pilih sampel bukti setor bank, kemudian bandingkan
jumlah kas yang tercantum dalam bukti setor dengan jumlah kas yang dicatat
dalam jurnal penerimaan kas.” Dalam prosedur audit ini , auditor membuktikan
adanya pengendalian terhadap kas berikut ini :
A. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank
pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya (asersi kelengkapan).
BAB 13- Audit Terhadap Siklus Pendapatan: Pengujian Pengendalian
SOAL LATIHAN
Sumber : Halaman 36
2. Sebutkan berbagai prosedur yang termasuk dalam sistem informasi akuntansi berikut
ini :
a. Penjualan kredit
b. Retur penjualan
c. Pencadangan kerugian piutang
d. Penghapusan piutang
Jawaban :
Transaksi adjustment
penjualan mencerminkan
pengurangan penjualan
karena retur penjualan,
pencadangan kerugian
piurtang, dan penghapusan
piutang yang diotorisasi
selama periode yang
diaudit.
Kelengkapan Semua transaksi penjualan Piutang usaha mencakup
dan adjustment terhadap semua klaim kepada
penjualan yang terjadi customers pada tanggal
selama periode yang neraca.
diaudit telah dicatat.
Hak dan Kewajiban Entitas memiliki hak atas Piutang usaha pada
piutang usaha dan kas tanggal neraca
sebagai hasil dari transaksimencerminkan klaim
dalam siklus pendapatan. resmi, entitas kepada
customers.
Penilaian atau alokasi Semua transaksi penjualan Piutang usaha
dan adjusment penjualan mencerminkan klaim
telah dicatat dalam jurnal, yang baik pada tanggal
diringkas, dan diposting ke neraca dan sesuai dengan
dalam akun dengan benar. jumlah buku pembantu
piutang.
Cadangan kerugian
piutang mencerminkan
estimasi yang masuk akal
beda antara jumlah
piutang bruto dengan nilai
piutang usaha bersih yang
dapat direalisasikan.
Penyajian dan Rincian transaksi penjualan Piutang usaha
pengungkapan. dan adjustment penjualan diidentifikasi dan
mendukung penyajian diklasifikasi dengan
angka penjualan dan semestinya dalam neraca.
piutang usaha dalam
laporan keuangan, baik Pengungkapan memadai
klasifikasinya maupun telah dibuat berkaitan
pengungkapannya. dengan piutang usaha
yang digadaikan atau
dianjakkan.
5. Sebutkan fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit suatu perusahaan
manufaktur. Sebutkan pula unit – unit organisasi yang bertanggungjawab atas masing
– masing fungsi tersebut dan jelaskan pula perannya masing – masing.
Jawaban :
a. Surat order pengiriman. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order
pengiriman yang memberikan otorisasi kepada funsgi pengiriman untuk
mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera di
atas dokumen tersebut.
b. Tembusan kredit (credits copy). Merupakan dokumen yang digunakan untuk
memperoleh status kredit customers dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan
kredit dari fungsi pemberi otorisasi kredit.
c. Surat pengakuan (acknowledgement copy). Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi
penjualan kepada customer untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima
dan dalam proses pengiriman.
d. Surat muat (bill of lading). Tembusan surat muat ini merupakan dokumen yang
digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan
angkutan umum, dan satu lembar disimpan oleh perusahaan setelah
ditandatangani oleh wakil perusahaan angkutan umum tersebut.
e. Slip pembungkus (packing slip). Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus
barang untuk memudahkan fungsi penerimaan customer mengidentifikasi barang
– barang yang diterimanya.
f. Tembusan gudang (warehouse copy). Merupakan tembusan surat order
pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapakan jenis barang
dengan jumlah seperti yang tercantum di dalamnya, agar penyerahan barang
tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam
kartu gudang.
g. Arsip pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy). Merupakan
tembusan surat order pengiriman yang diarsipakan oleh fungsi penjualan menurut
tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah menerima
tembusan surat order pengiriman dari fungsi pengiriman yang merupakan bukti
telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengawasan pengiriman ini
kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order pengiriman yang telah
dipenuhi. Arsip pengawasan pengiriman merupakan sumber informasi untuk
membuat laporan mengenai pesanan customer yang belum dipenuhi (order
backlogs).
h. Arsip indeks silang (cross-index file copy). Merupakan tembusan surat order
pengiriman yang diarsipakn secara alfabetik menurut nama customer untuk
memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari customer mengenai status
pesanannya.
7. Sebutkan nama berbagai tembusan surat order pengiriman dan jelaskan pula fungsi
setiap tembusan tersebut.
Jawaban:
a. Surat order pengiriman. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order
pengiriman yang memberikan otorisasi kepada funsgi pengiriman untuk
mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera di
atas dokumen tersebut.
b. Tembusan kredit (credits copy). Merupakan dokumen yang digunakan untuk
memperoleh status kredit customers dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan
kredit dari fungsi pemberi otorisasi kredit.
c. Surat pengakuan (acknowledgement copy). Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi
penjualan kepada customer untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima
dan dalam proses pengiriman.
d. Surat muat (bill of lading). Tembusan surat muat ini merupakan dokumen yang
digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan
angkutan umum, dan satu lembar disimpan oleh perusahaan setelah
ditandatangani oleh wakil perusahaan angkutan umum tersebut.
e. Slip pembungkus (packing slip). Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus
barang untuk memudahkan fungsi penerimaan customer mengidentifikasi barang
– barang yang diterimanya.
f. Tembusan gudang (warehouse copy). Merupakan tembusan surat order
pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapakan jenis barang
dengan jumlah seperti yang tercantum di dalamnya, agar penyerahan barang
tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam
kartu gudang.
g. Arsip pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy). Merupakan
tembusan surat order pengiriman yang diarsipakan oleh fungsi penjualan menurut
tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah menerima
tembusan surat order pengiriman dari fungsi pengiriman yang merupakan bukti
telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengawasan pengiriman ini
kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order pengiriman yang telah
dipenuhi. Arsip pengawasan pengiriman merupakan sumber informasi untuk
membuat laporan mengenai pesanan customer yang belum dipenuhi (order
backlogs).
h. Arsip indeks silang (cross-index file copy). Merupakan tembusan surat order
pengiriman yang diarsipakn secara alfabetik menurut nama customer untuk
memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari customer mengenai status
pesanannya.
8. Sebutkan nama berbagai tembusan faktur penjualan dan jelaskan pula fungsi setiap
tembusan tersebut.
Jawaban :
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat
Sumber : halaman 42
9. Sebutkan nama – nama catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan
kredit.
Jawaban :
- Jurnal penjualan
- Jurnal umum
- Buku pembantu piutang
- Buku pembantu sediaan
- Buku besar
10. Sebutkan salah saji potensial dan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam dua
tahap transaksi penjualan kredit berikut ini:
Jawaban:
Pembuatan dokumen
pengiriman untuk setiap
pengiriman barang
Tahap Penagihan Penagihan dibuat untuk Setiap faktur penjualan
transaksi fiktif harus dilampiri dengan surat
order penjualan yang telah
diotorisasi dan dokumen
pengiriman
Pengecekan independen
pemberian harga dalam
faktur penjualan.
Jawaban:
Pengecekan secara
independen penting
kedalam buku pembantu Review bukti
Dengan akun adanya pengecekan
Faktur Kontrol piutang dalam indepen
penjualan tidak buku besar
dicatat ke
Piutang Pertanggungjawaban
customer semua faktur penjualan
secara periodik Lakukan
pengamatan
terhadap prosedur
Panduan akun dan review pelaksanaan
pemberian kode akun kembali
Lakukan
pengamatan
Pengiriman pernyataan terhadap prosedur
piutang bulanan kepada pelaksanaan
debitur kembali
Lakukan
pengamatan
pengiriman
pernyataan piutang
bulanan
Sumber : Halaman 50
12. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penjualan kredit yang tidak diotorisasi,
sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan mengapa dua aktivitas
pengendalian yang saudara sebutkan dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya salah
saji tersebut.
Jawaban :
13. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan
transaksi penjualan kredit, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan
mengapa aktivitas pengendalian yang saudara sebutkan dapat mendeteksi dan
mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban :
14. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi keberadaan atau keterjadian transaksi penjualan kredit.
Jawaban :
Sumber : Halaman 54
15. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi kelengkapan transaksi penjualan kredit
Jawaban :
Kelengkapan
Sumber : Halaman 54
16. Sebut dan jelaskan prosedur auditor untuk membuktikan asersi penilaian atau alokasi
transaksi penjualan kredit.
Jawaban :
1. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-2 diatas, periksa bukti adanya :
a. Persetujuan kredit semestinya untuk setiap transaksi penjualan kredit.
b. Pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam faktur
penjualan.
c. Pengecekan independen terhadap keakuratan perhitungan dalam faktur
penjualan.
2. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan
jurnal untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting
jumlah moneter atau akun.
Sumber : Halaman 54
17. Sebutkan fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem retur penjualan suatu perusahaan
manufaktur. Sebutkan pula unit – unit organisasi yang bertanggung jawab atas
masing – masing fungsi tersebut dan jelaskan pula perannya masing – masing
Jawaban :
Tanggung jawab setiap fungsi yang terkait dalam transaksi retur penjualan tersebut
- Fungsi Penjualan.
Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggungjawab untuk memberikan
- Fungsi Gudang.
Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggungjawab untuk menyimpan
- Fungsi Piutang.
Dalam transaksi retur penjualan, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat
bertambahnya kos produk jadi yang dijual dalam buku pembantu sediaan.
jurnal umum.
retur penjualan.
Sumber : Halaman 56 – 57
18. Sebutkan nama – nama dokumen penting dalam pelaksanaan transaksi retur penjualan
dan jelaskan pula fungsinya masing – masing.
Jawaban :
Memo Kredit.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penjualan untuk memberikan otorisasi kepada fungsi
Dokumen ini merupakan dokumen sumber bagi pengkreditan akun piutang dan
pendebitan akun retur penjualan. Tembusan ini dikirimkan kepada debitur sebagai
Sumber :Halaman 57
19. Sebutkan nama – nama catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem retur
penjualan
Jawaban:
1. Jurnal umum
2. Buku pembantu piutang
3. Buku pembantu sediaan
4. Buku besar
Sumber :Halaman 57
20. Sebutkan salah saji potensial dan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam dua
tahap transaksi retur penjualan berikut ini:
a. Tahap otorisasi retur penjualan
b. Tahap penerimaan barang
Jawaban:
Pengecekan secara
independen posting ke
Memo kredit dalam buku pembantu Review bukti
tidak dicatat ke piutang dengan akun adanya pengecekan
akun piutang kontrol piutang dalam independen.
customer. buku besar.
Pertanggungjawaban
semua memo kredit
secara kredit.
Lakukan
pengamatan
terhadap prosedur;
pelaksanaan
Panduan akun dan review kembali.
pemberian kode akun.
Laukan
Memo kredit pengamatan
dicatat dalam terhadap prosedur;
akun yang pelaksanaan
salah. kembali.
Sumber : Hal 60.
22. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya retur penjualan yang tidak diotorisasi,
sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan mengapa dua aktivitas
pengendalian yang Saudara sebutkan dapat mendeteksi dan mencegah terjanya salah
saji tersebut.
Jawaban:
Sumber: Hal 60
23. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan
transaksi retur penjualan, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan
mengapa aktivitas pengendalian yang Saudara sebutkan dapat mendeteksi dan
mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban:
24. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi keberadaan atau keterjadian transaksi retur penjualan.
Jawaban :
diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap memo kredit tersebut adalah
25. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi kelengkapan transaksi retur penjualan.
Jawaban :
waktu auditor mengambil sampel memo kredit dan laporan penerimaan barang.
kredit dari arsip dokumen tersebut yang disimpan oleh fungsi akuntansi umum.
Memo kredit dalam arsip tersebut yang dilampiri dengan laporan penerimaan
barang yang membuktikan telah disetujuinya retur penjualan dari dari customer
memo kredit tersebut auditor menjumpai adanya nomor memo kredit yang tidak
adanya unsur pengendalian intern yang baik dalam sistem retur penjualan. Di
samping ini, auditor juga melakukan pemeriksaan terhadap tanda tangan otorisasi
yang tercantum dalam memo kredit. Auditor juga mengusut posting data dalam
memo kredit ke laporan penerimaan barang, buku pembantu piutang, dan jurnal
umum.
Sumber : Halaman 63 – 64
26. Sebutkan dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk
membuktikan asersi penilaian atau alokasi transaksi retur penjualan.
Jawban:
jurnal.
menguji ketelitian posting ringkasan jurnal umum ke dalam akun yang bersangkutan
dalam buku besar (misalnya akun Piutang Usaha dan akun Pendapatan Penjualan).
Sumber : Halaman 64
27. Sebutkan fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem pencadangan kerugian piutang.
Sebutkan pula unit – unit organisasi yang bertanggungjawab atas masing – masing
fungsi tersebut dan jelaskan pula perannya masing – masing.
Jawaban:
bertanggung jawab membuat daftar umum piutang yang dipakai sebagai dasar untuk
estimasi jumlah kerugian piutang tersebut, fungsi pencatat piutang membuat bukti
memorial, yang setelah diotorisasi oleh manajer yang berwenang, dipakai sebagai
tertentu.
Fungsi akuntansi biaya. Dalam transaksi pencadangan kerugian piutang, fungsi ini
akuntansi tertentu.
Fungsi akuntansi umum. Fungsi ini bertanggung jawab mencatat transaksi kerugian
Sumber : Halaman 65
28. Sebutkan nama – nama dokumen penting dalam pelaksanaan transaksi penghapusan
piutang dan jelaskan pula fungsinya masing – masing.
Jawaban :
Bukti memorial. Dokumen ini dibuat oleh fungsi pemberi otorisasi kredit sebagai
perintah kepada fungsi pencatat piutang untuk mengkredit buku pembantu piutang
dengan adanya penghapusan piutang kepada debitur tertentu. Bukti memorial
jurnal umum.
bahkan dalam perusahaan tertentu memerlukan otorisasi dari Dewan Komisaris. Surat
Sumber : Halaman 72
29. Sebutkan nama – nama catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pencadangan
kerugian piutang.
Jawaban:
1. Jurnal umum
2. Buku besar
Sumber : Halaman 66
30. Sebutkan salah saji potensial dan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam dua
tahap transaksi penghapusan piutang berikut ini :
a. Tahap otorisasi penghapusan piutang.
b. Tahap pencatatan.
Jawaban:
Pengecekan secara
Bukti memorial tidak independen posting ke dalam
dicatat ke akun biaya dan buku pembantu piutang
piutang dengan akun kontrol piutang
dalam buku besar
Pertanggungjawaban semua
bukti memorial secara
periodik
Jawaban :
32. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penghapusan piutang yang tidak
diotorisasi, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan mengapa dua
aktivitas pengendalian yang Saudara sebutkan dapat mendeteksi dan mencegah
terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban:
33. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan
transaksi pencadangan kerugian piutang, sebutkan aktivitas pengendalian yang
diperlukan. Jelaskan mengapa aktivitas pengendalian yang saudara sebutkan dapat
mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban :
Prosedur Audit.
- Perhitungan umur piutang yang dipakai sebagai dasar penentuan jumlah kerugian
piutang yang dibebankan ke tahun yang diaudit.
- Persetujuan bukti memorial oleh manajer yang berwenang.
2. Lakukan pula pemeriksaan terhadap dokumen pendukung berikut ini :
a. Bukti memorial.
b. Surat keputusan penghapusan piutang.
adalah
35. Sebutkan dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk
membuktikan asersi kelengkapan transaksi pencadangan kerugian piutang.
Jawaban:
melalui pemakaian nomor urut tercetak tersebut. Auditor memeriksa apakah klien
menggunakan formulir bernomor urut tercetak pada waktu auditor memeriksa bukti
memorial.
Sumber: halaman 70 – 71
36. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi penilaian atau alokasi transaksi penghapusan piutang.
Jawaban :
Untuk dokumen yang diperiksa pada langkah ke-2 diatas, periksa bukti adanya:
1. Berikut ini adalah berbagai sistem yang termasuk dalam siklus pendapatan, kecuali:
D. Sistem penerimaan kas dari piutang.
2. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang adalah:
C. Faktur Penjualan
4. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan retur penjualan adalah:
D. Memo kredit
5. Dokumen pendukung yang melampiri bukti memorial sebagai dasar pencatatan kos
produk yang dijual adalah :
A. Rekapitulasi ko produk yang dijual
6. Dokumen yang dipakai sebagai bukti adanya otorisasi kredit dalam penjualan kredit
adalah:
D. Credit copy
7. Manakah di antara aktivitas pengendalian berikut ini diperlukan untuk mendeteksi
dan mencegah kemungkinan salah saji: “pengiriman barang tidak diikuti dengan
penagihan” dalam transaksi penjualan?
B. Pencocokan faktur penjualan dengan dokumen pengiriman.
9. Pemisahan fungsi pencatat piutang dari fungsi kredit akan dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya:
12. Berikut ini adalah makna adanya tanda tangan otorisasi oleh fungsi penagihan pada
faktur penjualan, kecuali:
D. Piutang yang timbul dari penjualan kredit terjamin penagihannya.
13. Pengiriman secara periodik surat pernyataan piutang oleh klien kepada para
debiturnya merupakan kegiatan pengendalian yang baik, karena:
c. Mendorong efisiensi pengelolaan piutang
14. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan kredit, salah satu prosedur
audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Ambil sampel arsip surat order
pengiriman.” Berikut ini adalah berbagai prosedur audit yang dilaksanakan oleh
auditor terhadap sampel surat order pengiriman tersebut, kecuali:
d. periksa adanya otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit.
15. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan kredit, salah satu prosedur
audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Ambil sampel arsip faktur penjualan.”
Berikut ini adalah berbagai prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor terhadap
sampel faktur penjualan tersebut, kecuali:
d. Periksa adanya otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit
Bab 14 -Audit terhadap Siklus Pendapatan: Pengujian Subtantif terhadap
Soal Latihan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan piutang usaha dan piutang non usaha
Jawaban :
Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau
jasa dalam kegiatan normal perusahaan. Piutang usaha ini umumnya
merupakan jumlah yang materil di neraca bila dibandingkan dengan piutang
nonusaha.
Piutang nonusaha adalah piutang yang timbul dari transaksi selainpenjualan
barang dan jasa kepada pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan,
piutang penjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak,
piutang dividen dan bunga.
Sumber halaman 8
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konfirmasi positif dan jelaskan pula
kegunaannya bagi auditor
Jawaban :
Metode konfirmasi positif adalan metode konfirmasi yang auditornya meminta
jawaban penergasan dari debitur, baik dalam hal terdapat kesesuaian maupun
ketidaksesuaian antara saldo utang debitur menurut catatan akuntansinya dengan
saldo utangnya yang tercantum di dalam surat konfirmasi tersebut.
Metode konfrimasi positif umumnya digunakan jika auditor menghadapi :
a. Saldo piutang klien kepada debitur secara individual berjumlah besar
b. Auditor mempunyai dugaan bahwa terdapat banyak akun piutang usaha yang
disengketakan antara klien dengan debiturnya, atau terdapat ketidaktelitian
atau kecurangan saldo akun piutang usaha.
Dengan menggunakan metode konfirmasi positif, auditor akan dapat memperoleh
informasi mengenai piutang kliean kepada debiturnya.
(Sumber halaman 101)
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konfirmasi negatif dan jelaskan pula
kegunaannya bagi auditor
Jawaban :
Metode konfirmasi negatif adalah metode konfirmasin yang auditornya meminta
jawaban penegasan dari debitur hanya jika terdapat ketidaksesuaian antara saldo
utang debitur menurut catatan akuntansinya dengan saldo utangnya yang
tercantum didalam surat konfirmasi tersebut.
Metode konfirmasi negatif umumnya digunakan auditor jika :
a. Pengendalian intern terhadap piutang usaha dinilai baik oleh auditor
b. Akun piutang klien berjumlah banyak dengan saldo piutang usaha yang
secara individual kecil
c. Auditor memperkirakan bahwa debitur yang merima konfirmasi tidak akan
menaruh perhatian terhadap surat konfirmasi yang diterimanya.
(Sumber halaman 101)
Kami minta Saudara memberitahu auditor kami, Rimendi & Rekan, mengenai
benar atau tidaknya saldo utang Saudara kepada kami seperti yang kami
cantumkan di dalam formulir di bagian bawah surat ini. Jika mendapat
ketidakcocokan antara catatan kami dengan catatan Saudara, silahkan
menjelaskan penyebabnya.
PT. Eliona
Oki Sasongko
Direktur Keuangan
Dengan hormat,
Pernyataan Saudara bahwa saldo utang kami kepada Saudara pada
tanggal......sebesar Rp......adalah benar/salah*), dengan penjelasan seperti berikut
ini.
Hormat saya
Tanggal
Perkecualian
Jika jawaban saudara tidak kami terima dalam jangka waktu 10 hari, kami anggap
saldo yang tertera di dalam pernyataan piutang kami ini benar. Jangan mengirim
pembayaran saudara kepada auditor kami.
(Sumber halaman 103)
13. Jika auditor tidak memperoleh jawaban dari debitur atas konfirmasi positif yang
dikirimkan kepada debitur tersebut, prosedur audit alternatif apakah yang
ditempuh oleh auditor
Jawaban :
a. Periksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas dari debitur
yang terjadi setelah tanggal neraca
b. Periksa dokumen yang mendukung pendebitan dan pengkreditan akun
piutang usaha kepada debitur yang bersangkutan
(Sumber halaman 103)
14. Untuk menguji kesesuaian penyajian piutang di neraca dengan prinsip akuntansi
berterima umum, prosedur audit alternatif apakah yang ditempuh oleh auditor
Jawaban :
a. Memeriksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva
tidak lancar
b. Memeriksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan
piutang nonusaha
c. Menentukan kecukupan pengungkapan dan akuntnasi untuk transaksi
antarpihak yang mememiliki hubungan istimewa, piutnag yang digadaikan,
piutang yang telah dianjakkan ke prusahaan anjak piutang
(Sumber halaman 108)
15. Dalam memverifikasi hak pemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan
di neraca, auditor menerima klien untuk membuat surat representasi piutang.
Apakah tujuan auditor meminta surat representasi tersebut. Beri contoh surat
representasi klien mengenai piutang
Jawaban :
Surat representasi digunakan oleh auditor untuk menyadarkan klien bahwa
tanggung jawab atas kewajaran informasi yang disajikan di dalam laporan
keuangan berada di tangan klien, bukan di tangan auditor.
Contoh surat representasi piutang adalah sebagai berikut
Kepada
Yth. Kantor Akuntan Rimendi & Rekan
Jln. Sawa CT VIII/94 Karanggayam
Dengan hormat,
Dalam rangka audit terhadap laporan keuangan PT...................... dengan ini kami
membuat pernyataan yang berkenaan dengan piutang usaha dan piutang wesel
yang tercantum di neraca tanggal 31 Desember 20X1.....yang bersaldo Rp......
1. Semua piutang usaha dan piutang wesel merupakan klaim yang sah kepada
debitur untuk transaksi penjualan atau beban lain yang terjadi sebelum atau
padda tanggal 31 Desember,
2. Piutang usaha dan piutang wesel merupakan aktiva perusahaan yang tidak
dijaminkan dalam penarikan utang
3. Barang yang dijual dengan konsinyasi telah dipisahkan di dalam neraca dan
tidak dimasukan kedalam piutang usaha
4. Semua piutang usaha dan piutang wesel yang telah kami ketahui tidak dapat
kami tagih telah kami hapus
5. Jumlah cadangan kerugian piutang sebesar Rp......menurut pertimbangan
kami cukup untuk menutup kerugian yang kami perkirakan akan timbul
karena tidak tertagihnya piuatng usaha dan piutang wesel.
................................,....................19...........
Tanda tangan manajer
Nama perusahaa
16. Dalam memverifikasi penilaian piutang usaha auditor meminta daftar umur
piutang usaha dari klien. Prosedur audit apakah yang ditempuh oleh auditor atas
daftar umur piutang usaha tersebut
Jawaban :
a. Lakukan footing dan cross footing terhadap daftar piutang usaha tersebut
b. Bandingkan jumlah piutnag usaha menurut daftar umur piutang ke akun
piutang usaha di dalam buku besar
c. Untuk saldo piutang usaha kepada setiap debitur kedalam kartu piutang yang
bersangkutan
d. Periksa penentuan umur piutang kapda setiap debitur
(Sumber halaman 106)
17. Dalam memeriksa kebenaran penentuan umur piutang usaha yang dibuat oleh
klien, informasi apakah yang dikumpulkan oleh auditor
Jawaban :
a. Periksa syarat penjualan yang berlaku
b. Periksa tanggal faktur yang belum dibuat oleh debitur pada tanggal neraca
c. Hitung kembali umur piutang kepada setiap debitur sejak tanggal faktur
tersebut pada butir 3b sampai dengan tanggal neraca
(Sumber halama 106)
a. Salah saji potensial : barang dapat diminta untuk tujuan atau kuantitas yang tidak
semestinya.
b. Aktivitas pengendalian yang diperlukan :otorisasi umum dan khsusus yang
diperlukan untuk setiap barang yang akan dibeli.
c. Pengujian pengendalian yang dapat dilakukan : minta keterangan tentang
prosedur otorisasi permintaan pembelian. (hal 128)
12. untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya pembelian yang tidak di otorisasi,
sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan mengapa dua
aktivitas tersebut dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji
tersebut.
Aktivitas mencegah terjadinya pembelian tidak tidak diotorisasi,
o setiap penerimaan barang harus terdapat surat order pembelian yang sudah
terotorisasi, bertujuan untuk menjamin asersi keberradaan dan atau
keterjadian barang.
o Fungsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi, dan membandingkan
barang yang diterima dengan data barang yang tercantum dalam surat order
pembelian, karena laporan penerimaan barang merupakan salah atu dokumen
penting yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. Makam data
yang tercantum dalam laporan penerimaan barang harus mencerminkan
kecermatan dengan menghitung kembali dan memeriksa dengan baik sebagai
jaminan atas keberadaan atau keterjadian dari pembelian. (hal : 128)
13. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan
transaksi pembelian, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan
mengapa aktivitas pengendalian yang saudara sebutkan dapat mendeteksi dan
mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Untuk mencegah adanya salah saji tahap pencatatan transaksi pembelian, maka
dilakukan aktivitas pengendalian :
o Setiap order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan pemeblian
yang telah diotorisasi
Agar proses pencatatan tidal terjadi salah saji, maka fungsi penerimaan
barangpun tidak boleh menerima barang jika fungsi tersebut tidak menerima
tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.(hal : 128)
14. Sebutkan dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk
membuktikan asersi keberadaan atau keterjadian atas transaksi pembelian.
Prosedur audit yang dilakukan, keberadaan dan keterjadian.
1) Lakukan pengamatan terhadap (termasuk pengamatan terhadap pemisahan
fungsi) :
a. Persetujuan atas surat permintaan pembelian
b. Order pembelian
c. Penerimaan barang
d. Pembuatan bukti atas kas keluar
2) Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan lakukan
verifikasi terhadap tanggal, nama pemasok, dan jumlah moneter dan nonmoneter.
Lakukan pula pemeriksaan terhadap dokumen pendukung berikut ini :
a. Bukti kas keluar
b. Laporan penerimaan barang
c. Surat order pembelian yang diotorisasi
d. Surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi
e. Faktur dari pemasok.
Penjelasannya,bentuk program audit yang nomor 1,ditujukan untuk membuktikan
adanya pemisahan tiga fungsi pokok, fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan
fungsi akuntansi dalam pengaatan sistem pembelian. Dimana setiap transaksi
pembelian dilaksanakan lebih dari unit organisasi sehingga
terciptanyapengecekan intern antar pelaksanaan transaksi tersebut agar
terbentuknya pengendalian internal.
Pada bentuk program audit nomor 2, bukti dokumen keluar diperiksa dengan
bukti pendukung lain untuk memastikan formulir bukti bernomor urut tercetak,
tanda tangan diotorisasi oleh pihak yang berwenang, sesuai antara informasi yg
dicantumkan dengan bukti lainnya, kelengkapan dari dokumen pendukung , dan
ketelitian atas pencatatan informasi yg tercantum dalam bukti kas keluar.
(hal : 131)
15. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk
membuktikan asersi kelengkapan transaksi pembelian.
Prosedur audit untuk asersi kelengkapan transaksi pembelian :
1) Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut (surat order pembelian,
laporan penerimaan barang, bukti kas keluar). Periksa secara selintas nomor bukti
yang keluar yang dicatat didalam register kas keluar.
2) Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan lakukan pengsuustan ke
dokumen dan catatan akuntansi berikut ini
o Laporan penerimaan barang
o Faktur dari pemasok
o Surat order pembelian
o Pencatatan ke dalam register bukti kas keluar.
Penjelasan, untuk prosedur nomor 1, penggunaan dari nomor urut tercetak
menjaminkelengkapan transaksi pembelian yang dicatat dalam catattan akuntansi.
Prosedur aduit nomor 2, untuk membuktikan bahwa transaksi pembelian didahului
adanya otorisasi pembelian barang, atau jasa auditor mengambil sampel bukti kas
keluar dari asrsip dokumen yang disimpan pada fungsi utang yang disimpan fungsi
akuntansi biaya, yang terdiri dari laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok,
surat order pembelian, pencatatan ke dalam register bukti kas keluar dengan
melakukan pemeriksaan agar dokumen tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
(hal : 132)
16. Sebuutkan dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk
membuktikan asersi penilaian atau alokasi transaksi pembelian.
Prosedur audit untuk asersi penilaian atau alokasi
1) Untuk sampel yang diambil periksa bukti adanya :
o Persetujuan pembelian semestinya untuk setiap transaksi pembelian
o Pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam bukti
kas keluar.
o Pengecekan independen terhadap keakuratan perhitungan dalam bukti
kas keluar.
2) Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantun dan
jurnal untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting
jumlah moneter atau akun.
Penjelasannya , periksa dan pengecekan independen terhadap kas keluar ke buku
pembantu jurnal. Untuk menguji kelayakan prosedur pencatatan transaksi pembelian
auditor menguji ketelitian posting, ringkasan register bukti kas keluar kedalam akun
yang bersangkutan dalam buku besar.Auditor mengambil rekapitulasi bulanan dan
membandingkannya dengan jumlah yang diposting dalam akun yang bersangkutan.
(hal :132)
17. Sebutkan fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas suatu
perusahaan manufaktur. Sebutkan pula untit-unit organisasi yang
bertanggunjawab atas masing-masing fungsi tersebut dan jelaskan perannya
masing-masing.
22. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya pengeluaran kas yang tidak
diotorisasi, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan mengapa
dua aktivitas pengendalian yang saudara sebutkan dapat mendeteksi dan
mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Untuk mencegah terjadinya pengeluaran kas yang tidak diotorisasi, maka
pengendalian yang dilakukan
- meriview bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya
- melakukan pengamatan terhadap prosedur.
Dua hal tersebut dilakukan untuk menjamin bahwa cek yang dikeluarkan telah
disetujui, maka dilakukan review ulang untuk memeriksa bukti kas keluar
sebelum menandatangani cek. (hal : 139)
23. Untuk mendeteksi mencegah terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan
transaksi pengelularan kas, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
Jelaskan mengapa aktivitas pengendalian yang saudara sebutkan dapat
mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Aktivitas pengendalian yang diperlukan mencegah terjadi salah saji pencatatan
transaksi pengeluaran kas.
Pertanggungjawabkan semua nomor urut cek
Pengecekan secara independen posting kedalam jurnal dengan akun control
kas dalam buku besar.
Rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak independen.
Pengecekan independen terhadap tanggal yang tercantum dalam bonggol cek
(cheque stub) dengan tanggal pencatatannya.
Aktivitas pengendalian tersebut perlu dilakukan, dalam pertanggungjawaban
nomor cek secara urut akan mencegah kekeliruan dalam pembayaran cek.
Pengecekan independen posting ke dalam jurnal ke dalam catatan akuntansi
digunakan untuk mengecek ketelitian data akuntansi yang dicatat akun control
utang usaha dalam buku besar. Rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak
ketiga secara independen, dilakukan untuk menjamin asersi keberadaan atau
keterjadian atau kelengkapan dan pengungkapan transaksi pengeluaran,
pengecekan secara independen terhadap tanggal yg tercantum dalam bonggol cek
bagian dari fungsi audit intern untuk melakukan cek agar terjaminnya asersi
keberadaan keterjadian dan kelengkapan yang sesuai dengan transaksi
pengeluaran kas. (hal : 139)
24. Sebutkan dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk
membuktikan asersi keberadaan atau keterjadian transaksi pengeluaran kas.
2. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan timbulnya utang usaha
adalah :
D .Bukti kas keluar.
4. Berikut ini adalah tujuan auditor menguji asersi hak dan kewajiban dalam
pengujian pengendalian terhadap siklus pengeluaran. Kecuali ;
A .semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi dalam periode
yang telah dicatat.
6. Berikut ini adalah fungsi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan transaksi
pengeluaran kas kecuali :
C . Fungsi Keuangan.
8. Untuk mencegah atau mendeteksi salah saji sebagai akibat terjadinya pembelian
untuk tujuan yang tidak semestinya, aktivitas pengendalian yang diperlukan
adalah:
A .setiap pembelian harus didasarkan surat permintaan pembelian yang
diotorisasi oleh manajer yang berwenang.
12. Berikut ini adalah makna adanya tanda tangan otorisasi oleh fungsi pencatat
utang pada bukti kas keluar, kecuali :
A .fungsi pencatat utang telah memeriksa kelengkapan dan validitas bukti
pendukung bukti kas keluar (berupa copy surat order pembelian dari fungsi
pembelian, laporan penerimaan barang dari fungsi penerimaan barang dan faktur
dari pemasok.
13. Untuk mencegah pembayaran bukti kas keluar lebih dari satu kali, aktivitas
pengendalian yg diperlukan adalah :
D .Setiap bukti kas keluar yang telah dibayar beserta dokumen pendukungnya
harus dibubuhi cap “lunas”
14. Dalam pengujian pengen dalian terhadap transaksi pengeluaran kas, salah satu
prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah : “Ambil sampel bukti kas
keluar yang telah dibayar” berikut ini adalah berbagai prosedur audit yang
dilaksanakan oleh auditor terhadap sampel bukti kas keluar yang dibayar tersebut,
kecuali :
C .Bandingkan informasi yang tercantum dalam bukti kas keluar dengan
informasi yang tercantum dalam permintaan cek, bonggol cek, dan kuitansi dari
pemasok.
15. Formulir yang digunakan untuk menjamin bahwa semua pemerolehan aktiva
tetap dilakukan semsestinya adalah :
C .Bukti kas keluar.
11. Jelaskan yang dimaksud dengan utang bersyarat da sebutkan cara penyajian
utang bersyarat tersebut di neraca.
Untang bersyarat (contingent lialibilities) merupakan kewajiban potensial yang
mempunyai kemungkinan akan sungguh – sungguh menjadi utang atau akan dapat
diselesaikan tanpa pengeluaran uang di masa yang akan datang.
Utang bersyarat ini dicantumkan di neraca dengan salah satu dari tiga cara
berikut ini :
Utang bersyarat dicantumkan di dalam tanda kurung, dalam kelompok utang
lancar. Jumlah utang bersyarat ini tidak ditambahkan kepada utang lancar yang
lain.
Utang bersyarat dicantumkan di bawah judul “utang bersyarat” di neraca. Jumlah
utang bersyarat tidak diperhitungkan dalam menjumlah utang lancar.
Jika memerlukan penjelasan yang panjang, utang bersyarat disajikan di bagian
penjelasan laporan keuangan (notes to financial steatment) (hal : 170)
13. Untuk menguji kesesuaian penyajian utang di neraca dengan prinsip akuntansi
berterima umum, prosedur audit apakah yang akan ditempuh auditor?
prosedur audit awal, prosedur analitik, prosedur terhadap transaksi rinci, pengujian
terhadap saldo akun rinci, verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan (hal :
157).
14. Tujuan pokok pengujian substantif terhadap utang lancar adalah untuk
menemukan utang yang belum dicatat (unrecorded lialibilites) pada tanggal
neraca. Sebut dan jelaskan prosedur audit untuk menemukan adanya utang
yang tidak dicatat pada tanggal neraca.
Prosedur audit untuk menemukan adanya utang yang belum dicatat pada tanggal
neraca :
Periksa bukti-bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas yang dicatat
setelah tanggal neraca.
Periksa bukti kas keluar yang dibuat setelah tanggal neraca
Periksa catatan sediaan barang konsinyiasi masuk.
Pelajari peraturan perpajakan yang menyangkut bisnis klien
Lakukan review terhadap anggaran modal . (hal : 165)
15. Jika auditor menemukan adanya utang yang belum dicatat oleh klien pada
tanggal neraca, apa yang harus dilakukan oleh auditor tersebut?
Ada dua jalan yang dapat ditempuh auditor
- Mengusulkan adjustment kepada klien, untuk mencatat utang tersebut
- Tidak mengusulkan adjustment kepada klien, dan membiarkanutang tersebut
tidak tercatat. (hal :165)
2. Berikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian utang
lancer di neraca :
A . jika jumlah material, setiap jenis utang lancar harus disajikan di neraca secara
terpisah.
5. Berikut ini adalah perbedaan pengujian substantif utang lancar dengan pengujian
substantive aktiva lancar, kecuali :
A . jumlah waktu dikonsumsi untuk melaksanakan pengujian substatif aktiva
tetap relative lebih sedikit dibanding dengan waktu pengujian subtantif yang
digunakan bagi aktiva lancar.
6. Manakah dari prosedur audit berikut ini yang merupakan prosedur audit yang
ditujukan untuk membuktikan eksistensi utang lancar yang merupakan kewajiban
klien pda tanggal neraca?
B .Periksa dokumen yg mendukung transaksi pembayaran utang lancar setelah
tanggal neraca
7. Berikut ini adalah prosedur audit untuk memverifikasi eksistensi utang lancar yg
menjadi kewajiban klien pada tanggal neraca, kecuali :
B .Periksa dokumen yg mendukung pembayaran utang setelah tanggal neraca.
9. Manakah dari prosedur audit berikut ini yang tidak ditujukan untuk memperoleh
keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yg bersangkutan dengan utang
usaha?
B .Periksa dokumen yg mendukung pembayaran utang usaha setelah tanggal
neraca.
10. Penyebab timbulnya utang tidak dicatat pada tanggal neraca adalah :
D .Klien menggunakan basis tunai (cash basis) di dalam voucher system-nya.
BAB 17- Audit Terhadap Siklus Pengeluaran: Pengujian Substantif Terhadap
Aktiva Tetap
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan aktiva tetap.
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat
ekonomis lebih dari satu tahin, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.(hal :179)
2. Sebutkan transaksi –transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap dan jelaskan
pula jurnalnya.
Aktiva tetap
Pemerolehan Penghematan pemakaian
Pengeluaran modal penjualan
Revaluasi Pertukaran.
pertukaran
Depresiasi akumulasi aktiva tetap
Penghentian pemakaian Derpresiasi
Penjualan
pertukaran
Jurnal –jurnal transaksi yang menyangkut aktiva tetap :
Transaksi pemerolehan aktiva tetap.
Aktiva tetap xx
Kas xx
Transaksi pengeluaran modal
Aktiva tetap xx
Kas xx
Transaksi depresiasi aktiva tetap
Biaya depresiasi xx
Depresiasi akumulasi aktiva tetap xx
Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap
Depresiasi akumulasi aktiva tetap xx
Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap xx
Aktiva tetap xx
Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap xx
Kas xx
Sediaan suku cadang xx
Gaji dan upah xx
Biaya overhead pabrik yg dibebankan xx
(hal: 180)
8. Untuk membuktikan ekistensi saldo aktiva tetap yang dicantumkan oleh klien di
dalam neraca, prosedur audit apakah yg ditempuh oleh auditor?
Prosedur yang dilakukan , pengujian terhadap transaksi rinci.
Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi
pemerolehan aktiva tetap
Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen tersebut.
Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap
Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
(hal : 190)
9. Untuk membuktikan hak dan kepemilikan klien atas aktiva tetap yang
dicantumkan oleh klien di dalam neracanya, prosedur audit apakah yg
ditempuh auditor?
Prosedur audit yang dilakukan ada pada pengujian terhadap saldo rinci mengenai hak
kepemilikan klien atas aktiva tetap, dengan melakukan :
Memeriksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian
pemakaian aktiva tetap.
Memeriksa dokumen yang mendukung traansaksi pembayaran sewa
Memeriksa polisasuransi aktiva tetap
Meminta informasimengenai aktiva tetap yang dijaminkan dalam penarikan
utang
Melakukan inspeksi terhadap perjanjian persewaan.(hal :192)
10. Verifikasi pisah batas terhadap transaksi yang bersangkutan dengan aktiva
tetap bukan merupakan fokus pengujian substantif terhadap aktiva tetap.
Jelaskan mengapa demikian?
Karena verifikasi pisah batas sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan laba-rugi
auditor tidak mengarahkan perhatian terhadap masalah ketelitian pisah batas karena
pencatatan aktiva tetap telah tercantum sesuai dengan kosnya. (hal :182)
11. Jika auditor melakukan pengujian terhadap pisah batas transaksi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap, informasi apakah yang ingin didapatkan
oleh auditor tersebut? Jelaskan pula prosedur pemeriksaannya.
Auditor melakukan pengujian pisah batas untuk memastikan bahwa klien
menggunakan pisah batas yang konsisten terhadap transaksi penghentian pemakaian
aktiva tetap dengan memeriksa bukti memorial dan kemudian membandingkan bukti
memorial ke tanggal laporan penerimaan barang, apakah transaksi berkurangnya
aktiva tetap terjadi karena pengehentian pada sebelum atau sesudah tanggal neraca,
untuk melihat apakah telah dicatat pada periode yang seharusnya.(hal :191).
12. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang umumnya ditempuh oleh auditor untuk
menemukan adanya unrecorded retirement aktiva tetap.
Berikut ini adalah prosedur yang dilakukan auditor.
- Carilah informasi mengenai adanya tambahan aktiva tetap yang jumlahnya
material di dalam tahun yg diaudit untuk menetukan apakah aktiva tetap yang
lama telah ditukarkan dan telah diganti dengan aktiva yang baru tersebut.
- Lakukan analisis terhadap akun pendapatan di luar usaha untuk menemukan
adanya penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap. Jika klien tidak mencatat
penghentian pemakaian aktiva tetapnya, jurnal yang biasa dibuat klien hanyalah
jurnal penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap yang telah dihentikan
pemakaiannya tersebut.
- Jika dalam tahun yang diaudit terdapat penghentian produksi produk tertentu,
selidikilah perlakuan terhadap aktiva tetap yang semula digunakan untuk
memproduksi produk tersebut.
- Periksa perintah kerja atau dokumen lain yang menunjukkan adanya otorisasi
pengehntian pemakaian aktiva tetap.
- Selidikilah adanya penurunan jumlah pertanggungan asuransi untuk menentukan
kemungkinan adanya penghentian pemakaian aktiva tetap. (hal :191)
13. Untuk menguji kesesuaian penyajian aktiva tetap didalam neraca dengan
prinsip akuntansi berterima umum, prosedur audit apakah yang ditempuh oleh
auditor?
Prosedur yang dilakukan :
Prosedur audit awal
Prosedur analitik
Prosedur terhadap transaksi rinci
Pengujian terhadap saldo rinci
Verifikasi penyajian dan pengungkapan. (hal :185)
2. Brikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajiab aktiva
tetap di neraca:
D .Aktiva teta yang telah habis didepresiasi, namun masih digunakan dalam
kegiatan perusahaan, harus segera direvaluasi.
3. Manakah di antara prosedur audit ini yang merupakan prosedur audit yang
ditujukan untuk membuktikan eksistensi aktiva tetap yang berada di tangan klien
pada tangal neraca?
C .Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian pemakiaian
aktiva tetap yang dimiliki klien pada tanggal neraca.
4. Berikut ini adalah prosedur audit untuk memverifikasi pemilikan klien atas aktiva
tetap yang tercantum dalam neraca, kecuali:
D .Mintalah informasi mengenai aktiva tetap yang dijadikan jaminan dalam
penarikan utang.
6. Manakah di antara prosedur audit berikut ini yang bukan ditujukan untuk
memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan aktiva tetap?
B .Lakukan inspeksi terhadap polis asuransi.
7. Jika auditor melakukan audit terhadap laporan keuangan klien yang baru pertama
kalinya diaudit oleh auditor independen, auditor perlu melakukan prosedur audit
tambahan dalam memeriksa aktiva tetap. Prosedur audit tambahan apa yang perlu
dilaksanakan oleh auditor tersebut?
B .Auditor harus memperoleh keyakinan mengenai hak milik klien terhadap
aktiva tetapyang tercantum didalam neraca.
8. Dalam memverifikasi penilaian aktiva tetap, salah satu prosedur audit yang
dilakukan oleh auditor adalah : “lakukan pemeriksaaan untuk menemukan adanya
penghentian pemakaian aktiva tetap dalam tahun yang diaudit”. Berikut ini
adalah prosedur audit untuk menemukan penghentian pemakaian aktiva tetap
yang tidak dicatat klien, kecuali :
C .Carilah informasi mengenai adanya penghentian produksi produk tertentu
dalam tahun yang diaudit.
10. Berikut ini adalah perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan pengujian
substantive aktiva lancar, kecuali :
D .Pengujian substantive terhadap aktiva tetap difokuskan pada mutasi aktiva
tetap dalam tahun yang diaudit, sedangkan pengujian substantive aktiva lancar
dititikbertkan pada verifikasi saldo aktiva lancar pda tanggal neraca.
BAB 18- Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif Terhadap
Aktiva Tidak Berwujud.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan aktiva tidak berwujud.
Aktiva tidak berwujud merupakan keistimewaan yang melekat pada produk , proses
atau lokasi, keistimewaan yang bersifat eksklusif mungkin diperoleh dari pemerintah
(misalnya, paten), atau mungkin diciptakan (misalnya goodwill) atau mungkin
diperoleh dari pemiliknya (misalnya laeasehold). (hal : 201)
3. Sebut dan jelaskan tujuan pengujian substantif terhadap aktiva tidak berwujud.
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan aktiva tidak berwujud. Auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran
saldo aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca dan mutasinya selam
atahun audit. Maka auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva tidak
berwujud dengan akun aktiva tidak berwujud yang bersangkutan di buku besar
dan selanjutnya ke jurnal pengeluaran kas,dan jurnal umum.
Membuktikan asersi keberadaan aktiv atidak berwujud dan keterjadian trabsaksi
yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud di neraca. Membuktikan
keberadaan aktiva tidak berwujud dalam neraca keterjadian, penambahan,
pengurangan dan penghentian terhadap aktiva tidak berwujud.
Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yg dicantumkan
di neraca, dengan memeriksa bukti pendukung yg terkait. Inspeksi terhadap
aktiva tidka berwujud, pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak.
Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di
neraca, auditor memverifikasi kewajaran amortisasi aktiv atidak berwujud klien
yg mempunyai umur ekonomis terbatas, untuk membuktikan kewajaran
penentuan jumlah akun akumulasi amortisasi tidak berwujud yg dicantumkan di
neraca.
Membuktikan penyajian dan pengungkapan aktiva tidak berwujud di neraca,
pengujuian substantif untuk membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan
aktiva tida berwujud di neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum.
(hal : 205)
6. Untuk membuktikan hak kepemilikian klien atas aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan oleh neracanya, prosedur audit apakah yg ditempuh auditor?
Memeriksa bukti pendukung transaksi yg berkaitan dengan aktiva tidak
berwujud
Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud
Pemeriksaaan terhadap dokumen milik dan kontrak (hal : 205)
7. Untuk menguji kesesuaian penyajian aktiva tidak berwujud di neraca dengan
prinsip akuntansi berterima umum, prosedur audit apakah yang ditempuh
auditor?
Prosedur yang digunakan, melakukan verifikasi dan pengungkapan,
- Membandingkan penyajian aktiva tidak berwujud dengan prinsip akuntansi
berterima umum
Lakukan periksa klasifikasi aktiva tidak berwujud berdasarkan manfaat
ekonomisnya.
Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tidak berwujud.
(hal : 208)
8. Untuk menentukan kos aktiva tidak berwujud biaya apa saja yang biasanya
dipertimbangkan?
Untuk penentuan aktiva tidak berwujud berupa, paten dasar penentuan kos
terdiri dari harga beli paten, biaya pengadilan untuk mempertahankan
tuntutan paten di pengadilan (biasanya pengembangan paten yang dilakukan
oelh perusahaan umumnya dibebankan sebagai biaya pada tahun terjadinya)
Jenis aktiva tidak berwujud Hak cipta , dasar penentuan kosnya terdiri :
pengeluaran untuk pendaftaran hak cipta, biaya penasihat hukum(seperti
halnya dengan paten, biaya riset untuk mendapatkan hak cipta umunya
dibebankan sebagai biaya pada tahun terjadinya).
Jenis aktiva tidak berwujud Nama dan Merk dagang, dasar pengenaan kos
terdiri dari : pengeluaran untuk nasihat hukum, biaya pendaftaran, dan biaya
lain yang langsung bersangkutan dengan pemerolehannya.
Jenis aktiva tidak berwujud franchise, dasar penentuan kos terdiri dari : biaya
franchise, termasuk di dalamnya biaya penasihat hukum.
3. Manakah di antara definisi hak cipta (copyright) berikut ini yang benar?
C . Hak istimewa yang bersifat eksklusif yang diberikan oleh pemeritah untuk
mereproduksi dan menjual atau menggunakan pemanfaatan yang lain tulisan,
gambar, komposisi music, peta, kaya seni dan lain-lain.
5. Berikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva
tidak berwujud di neraca :
D .Dasar penilaian aktiva tidak berwujud harus disebutkan dan metode
amortisasinya harus dijelaskan di dalam laporan keuangan.
6. Berikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva
tidak berwujud di neraca, kecuali :
B .Aktiva tidak berwujud disajikan pada kos dikurangi dengan akumulasi
amortisasi aktiva tidak berwujud.
7. Manakah diantara prosedur audit berikut inin yang bukan merupakan prosedur
audir yang ditujukan untuk membuktikan eksistensi aktiva tidak berwujud yang
tercantum di neraca?
D .Mintalah informasi dari klien atau sumber lain mengenai manfaat aktiva tidak
berwujud bagi klien di masa yang akan datang.
8. Berikut ini adalah prosedur audit untuk memverifikasi pemilikan klien atas aktiva
tidak berwujud yang tercantum di neraca.
D . Mintalah informasi dari klien atau sumber lain mengenai manfaat aktiva tidak
berwujud bagi klien di masa yang akan datang.
9. Hilangnya manfaat ekonomis aktiv atidak berwujud disebabkan oleh :
A .Berlakunya aturan perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
10. Berikut ini adalah prosedur audit untuk memverifikasi penilaian klien atas aktiva
tidak berwujud yang tercantum di neraca:
C .Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tidka berwujud didalam
jurnal yang bersangkutan.
BAB 19- Audit Terhadap Siklus Produksi : Pengujian Substantif
SOAL LATIHAN
2. Sebutkan berbagai prosedur yang termasuk dalam sistem informasi akuntansi berikut
ini :
a. Manufaktur
b. Penghitungan fisik persediaan
Jawaban:
Kelengkapan.
6. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-2 di atas, periksa bukti adanya:
a. Persetujuan semestinya untuk setiap transaksai pemakaian bahan baku. Biaya
tenaga kerja langsung, dan pembebanan biaya overhead pabrik.
b. Pengecekan independen terhadap dokumen sumber.
7. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu biaya
dan register bukti kas keluar dan jurnal umum untuk memperoleh keyakinan
bahwa tidak terjadi kekeliuran posting jumlah moneter atau akun.
5. Sebutkan fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem manufaktur. Sebutkan pula unit –
unit organisasi yang bertanggungjawab atas masing – masing fungsi tersebut dan
jelaskan pula perannya masing – masing.
Jawaban:
dari pembeli, bagian order penjualan berfungsi menerima order dari customer dan
meneruskan order tersebut ke Departemen Produksi. Jika order dari pelanggan ditulis
di dalam formulir yang disediakan oleh perusahaan, order dari pelanggan ini langsung
dapat diserahkan oleh fungsi penjualan ke fungsi produksi untuk dapat segera
diproses. Jika order dari pelanggan belum berisi informasi yang lengkap, fungsi
fungsi produksi. Di dalam perusahaan yang berproduksi secara massa, order produksi
umumnya ditentukan bersama dalam rapat bulanan antara fungsi pemasaran, fungsi
produksi, dan fungsi teknik. Fungsi penjualan melayani order dari customer
produksi bagi bagian – bagian yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam
pelaksanaan proses produksi dari fungsi penjualan. Di dalam perusahaan yang besar,
fungsi otorisasi produksi dari fungsi berada di tangan Departemen Produksi dan
pembuatan order produksi tersebut. Order produksi tersebut dituangkan dalam bentuk
tertulis berupa dokumen yang disebut surat order produksi. Surat order produksi ini
dengan surat order produksi yang diterima dari Departemen Produksi dan daftar
kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi
tersebut.
kegiatan produksi. Fungsi ini bukan merupakan fungsi garis, melainkan fungsi staf.
Fungsi gudang. Dalam siklus produksi ini, fungsi gudang bertanggung jawab untuk
melayani permintaan bahan baku dan bahan atau barang yang lain yang disimpan di
gudang. Fungsi ini juga berfungsi untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh
fungsi produksi.
Fungsi akuntansi biaya. Dalam siklus produksi, fungsi akuntansi biaya bertanggung
jawab untuk mencatat biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan
bertanggung jawab untuk mencatat transaksi terjadinya biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan biaya nonproduksi ke dalam jurnal
Surat order produksi. Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh
Departemen Produksi, yang ditujukan kepada bagian – bagian yang terkait dengan
cara produksi, fasilitas produksi dan jangka waktu seperti yang tercantum di dalam
kartu jam kerja. Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga
formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan
penolong untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi.
Dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang.
digunakan oleh fungsi produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan
sisa bahan baku dan penolong yang tidak dipakai dalam proses produksi.
digunakan sebagai dasar pencatatan depriasi aktiva tetap berwujud, amortisasi sewa
dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
Bukti kas keluar. Merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya –
Laporan produk selesai. Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi untuk
7. Sebutkan nama – nama catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem manufaktur.
Jawaban:
8. Sebutkan salah saji potensial dan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam dua
tahap transaksi manufaktur berikut ini:
a. Tahap perencanaan dan pengawasan produksi.
b. Tahap pengelolahan produk dalam produksi.
Jawaban:
Biaya overhead
sesungguhnya tidak Penggunaan bukti kas
dicatat. keluar dan bukti memorial
yang diotorisasi oleh
manajer yang berwenang
Sumber : halaman 234
Jawaban
10. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya produksi yang tidak diotorisasi, sebutkan
aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan mengapa dua aktivitas pengendalian
yang Saudara sebutkan dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban:
11. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan biaya
produksi transaksi manufaktur, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
Jelaskan mengapa transaksi pengendalian yang Saudara sebutkan dapat mendeteksi
dan mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban :
Rekonsiliasi periodik buku pembantu biaya dengan akun kontrol yang bersangkutan
dalam buku besar.
12. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi keberadaan atau keterjadian transaksi manufaktur.
Jawaban:
13. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi kelengkapan transaksi manufaktur.
Jawaban:
Kelengkapan.
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, biaya administrasi dan umum,
serta biaya pemasaran, auditor mengambil sampel kartu biaya dari arsip yang
14. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi penilaian atau alokasi transaksi manufaktur.
Jawaban :
1. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-2 diatas, periksa bukti adanya.
a. Persetujuan semestinya untuk setiap transaksi pemakaian bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan pembebanan biaya overhead pabrik.
b. Pengecekan independen terhadap dokumen sumber.
2. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku
pembantu biaya dan register bukti kas keluar dan jurnal umum untuk
memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting jumlah
moneter atau akun.
Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi manufaktur, auditor
menguji ketelitian posting ringkasan jurnal umum dan register bukti kas keluar ke
dalam akun yang bersangkutan dalam buku besar. Auditor mengambil sampel
rekapitulasi bulanan jurnal umum dan register bukti kas keluar dan
15. Sebutkan fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem penghitungan fisik sediaan suatu
perusahaan manufaktur. Sebutkan pula unit – unit organisasi yang bertanggungjawab
atas masing – masing fungsi tersebut dan jelaskan pula perannya masing – masing.
Jawaban:
penghitungan fisik sediaan, baik yang dilakukan oleh penghitung (counter) maupun
sewa dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada
Daftar hasil pengitungan fisik. Hasil penghitungan fisik sediaan yang telah
terkumpul di dalam kartu penghitungan fisik kemudian dicatat di dalam daftar hasil
penghitungan fisik untuk ditentukan harga pokok satuan dan kos total setiap jenis
yang dihitung. Atas dasar harga pokok total setiap jenis sediaan yang tercantum di
dalam daftar hasil penghitungan fisik ini, kartu sediaan yang bersangkutan
disesuaikan kosnya.
18. Sebutkan salah saji potensial dan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam dua
tahap transaksi penghitungan fisik sediaan berikut ini :
a. Tahap penghitungan fisik.
b. Tahap komplikasi.
c. Tahap penentuan kos.
d. Tahap adjustment.
Jawaban:
Pertanggungjawaban kartu
penghitungan fisik bernomor urut
Daftar hasil tercetak.
penghitungan fisik
sediaan diposting ke Panduan akun dan review
akun sediaan yang pemberian kode akun.
salah.
Jawaban:
Jawaban:
21. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam tahap penentuan kos
sediaan aktivitas penghitungan fisik sediaan, sebutkan aktivitas pengendalian yang
diperlukan. Jelaskan mengapa aktivitas pengendalian yang Saudara sebutkan dapat
mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban :
meringkas data yang telah direkam dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik.
Data yang disalin dari bagian ke-2 kartu penghitungan fisik ke dalam daftar ini
adalah: nomor kartu penghitungan fisik, nomor kode sediaan, nama sediaan,
kuantitas, dan satuan. Dokumen ini diisi dengan kos persatuan dan kos total
setiap jenis sediaan oleh fungsi akuntansi biaya berdasarkan data yang dicatat
hasil penghitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya.
unit dalam daftar hasil penghitungan fisik. Kos satuan dikalikan dengan
kuantitas sediaan dari hasil penghitungan fisik sediaan yang tercantum dalam
22. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi keberadaan atau keterjadian aktivitas penghitungan fisik sediaan.
Jawaban:
23. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi kelengkapan aktivitas penghitungan fisik sediaan.
Jawaban :
1. Memilih unsur sediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik
kemudian megusut informasi tersebut ke dalam kartu penghitungan fisik yang
bersangkutan.
2. Memperoleh kepastian bahwa semua kartu penghitungan fisik sudah dicatat di
dalam daftar hasil penghitungan fisik.
24. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi penilaian atau alokasi aktivitas penghitungan fisik sediaan.
Jawaban :
2. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan pembebanan biaya bahan
baku kepada kartu produk tertentu adalah :
d. Bukti memorial.
3. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan biaya tenaga kerja tidak
langsung yang sesungguhnya terjadi adalah:
B. Rekap daftar gaji dan upah.
4. Dokumen sumber yang dipakau sebagai dasar pencatatan biaya tenaga kerja langsung
ke dalam kartu kos produk pesanan tertentu adalah:
C. Bukti kas keluar.
5. Bukti memorial merupaka dokumen sumber sebagai dasar pencatatan kos produk
yang telah selesai diproduksi dan ditransfer ke gudang. Dokumen pendukung yang
melampiri bukti memorial tersebut adalah:
B. Laporan produk selesai dan harga pokok produk.
6. Dokumen yang dipakai untuk dasar adjustment terhadap kartu sediaan sebagai akibat
hasil penghitungan fisik sediaan adalah:
C. Daftar hasil penghitungan fisik.
7. Pemisahan fungsi pencatat biaya dari fungsi produksi akan dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya :
A. Pencatatan biaya yang sebenarnya tidak terjadi.
10. Manakah diantara fungsi berikut ini yang tidak seharunya diikutsertakan dalam tim
penghitungan fisik sediaan ditinjau dari sudut pengendalian intern?
b. Fungsi produksi.
11. Berikut ini adalah aktivitas pengendalain intern dalam sistem penghitungan fisik
sediaan. Aktivitas pengendalian intern manakah yang memiliki potensi untuk
menjamin bahwa semua hasil penghitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh para
penghitung dan para pengecek telah seluruhnya dicatat di dalam daftar hasil
penghitingan fisik?
E. Adjustment terhadap kartu sediaan didasarkan atas informasi setiap jenis sediaan
yang tercantum di dalam daftar hasil penghitungan fisik.
12. Dalam pengujian pengendalian terhadap transaksi manufaktur, salah satu prosedur
audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Ambil sampel kartu kos produk yang
produknya telah selesai di produksi”. Berikut ini adalah berbagai prosedur audit yang
dilaksanakan oleh auditor terhadap sampel kartu kos produk tersebut kecuali:
D.Lakukan inspeksi terhadap produk yang telah selesai diproduksi yang bersangkutan
14. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penghitungan fisik sediaan, salah satu
prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Lakukan pengujian kos
(pricing tets).’ Berikut ini adalah prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor
dalam pengujian kos:
c. Pilih unsur sediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik dan usut
adjustment kos total unsur sediaan yang tercantum di dalam daftar tersebut ke
dalam kartu sediaan yang bersangkutan.
15. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penghitungan fisik sediaan, salah satu
prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Lakukan adjustment test.”
Berikut ini adalah prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor dalam adjustment
tets:
A. Pilih unsur sediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik dan usut
adjustment kos total unsur sediaan yang tercantum di dalam daftar tersebut ke
dalam kartu sediaan yang bersangkutan.
16. Dalam pengujian pengendalian terhadap sistem penghitungan fisik sediaan, salah satu
prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Lakukan test count.” Berikut
ini adalah prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan oleh auditor dalam test count:
c. Pilih unsur sediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik dan usut
adjustment kos total unsur sediaan yang tercantum di dalam daftar tersebut ke
dalam kartu sediaan yang bersangkutan.
BAB 20 –Audit Terhadap Siklus Produksi : Pengujian substantive Terhadap Saldo
Sediaan
SOAL LATIHAN
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam
kegiatan bisnis yang normal atau barang – barang yang akan dikonsumsi dalam
pengolahan produk yang akan dijual. Dalam perusahaan manufaktur, sediaan terdiri
dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan
produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan habis pakai pabrik.
2. Sebutkan alasan mengapa auditor menaruh perhatian yang besar dalam pengujian
substantif terhadap sediaan.
Jawaban:
Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam
neraca:
- Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost
or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan
kos sediaan.
- Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus
dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada
harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk
sediaan yang kosnya ditentukan berdasarkan metode masuk terkahir, keluar
pertama.
- Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun
yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus
menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi
berterima umum dalam laporan audit.
- Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan
digadaikan sebagai jaminan uang yang ditarik oleh klien.
- Jika jumlahnya material, sedaan dalam perusahaan manufaktur harus
dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini: sediaan produk dalam
proses, dan sediaan bahan baku. Penyajian kelompok sediaan tersebut dalam
neraca berdasarkan urutan likuiditasnya.
- Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya
material atau bersifat luar biasa.
- Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah
tanggal neraca harus dibentuk dengan meyisihkan sebagian laba yang ditahan.
Cadangan ini tidak boleh dikurangkan dari sediaan, namun harus disajikan
sebagai pengurang akun laba Ditahan.
Sumber : Hal 262 – 263.
- Pengujian analitik.
- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
- Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
- Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan.
- Konformasi sediaan yang berada di tangan pihak luar.
6. Untuk membuktikan eksistensi saldo sediaan yang dicantumkan oleh klien di neraca,
prosedur audit apakah yang ditempuh oleh auditor?
Jawaban:
- Pengujian analitik.
- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
- Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
- Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan.
- Konformasi sediaan yang berada di tangan pihak luar.
7. Untuk membuktikan hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan oleh klien
di neraca, prosedur audit apakah yang ditempuh oleh auditor?
Jawaban:
- Pengujian analitik.
- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
- Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan.
- Permintaan informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh
klien.
- Pemeriksaan kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi
berterima umum.
- Pemeriksaan catatan pendukung yang berkaitan dengan data kos per satuan
sediaan.
- Pelaksanaan gross-profit test.
- Meminta surat representasi sediaan dari klien.
Tujuan auditor meminta surat representasi klien mengenai sediaan yaitu untuk
menyadarkan klien bahwa tanggung jawab atas kewajaran informasi yang disajikan di
dalam laporan keuangan berada di tangan klien mengenai sediaan yang di dajikan di
neraca.
menguji efektivitas pengendalian intern terhadap sediaan dan (2) untuk menguji
sediaan dalam pengujian substantif ini bertujuan untuk membuktikan bahwa klien
meng-adjust catatan akuntansi berdasarkan data hasil penghitungan fisik sediaan yang
andal.
1. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang bukan merupakan prinsip akuntansi
berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca?
D. Sediaan harus dicantumkan di dalam laporan keuangan pada kosnya pada tanggal
neraca dan metode penentuan kos tersebut harus disebutkan di dalam laporan
keuangan.
2. Berikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan di
neraca:
A. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah
tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.
Cadangan ini tidak boleh dikurangkan dari sediaan, namun harus disajikan
sebagai pengurang akun Laba Ditahan.
3. Manakah di antara prosedur audit berikut ini yang merupakan prosedur audit yang
ditujukan untuk membuktikan eksistensi sediaan yang berada di gudang klien pada
tanggal neraca?
D. Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dilakukan
oleh klien.
4. Salah satu prosedur audit untuk memverifikasi ekstensi sediaan yang tercantum di
neraca adalah: “Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang
dilakukan oleh klien.” Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh auditor dalam
melaksanakan prosedur tersebut, kecuali:
C. Lakukan rekonsiliasi kartu sediaan dengan akun kontrol sediaan yang
bersangkutan di dalam buku besar.
5. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang merupakan pernyataan yang benar
yang bersangkutan dengan prosedur audit pengamatan terhadap penghitungan fisik
sediaan?
c. Merupakan dual purpose test, yaitu pengujian yang bertujuan ganda: untuk
menguji efektivitas sistem pengawasan intern terhadap sediaan dan untuk
menguji kewajaran data sediaan yang dicantumkan di neraca.
6. Manakah di antara prosedur audit berikut ini yang bukan ditujukan untuk
memperoleh leyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan sediaan?
A. Usut saldo sediaan yang dicantumkan di neraca saldo ke saldo akun sediaan di
dalam buku besar.
7. Dalam memverifikasi pisah batas sediaan, auditor melaksanakan prosedur berikut ini:
“Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terkahir
tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.” Dalam prosedur
8. Dalam memverifikasi pisah batas sediaan, auditor melaksanakan prosedur berikut ini:
“Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena transaksi
penjualan atau pemakaian sendiri) dalam minggu terkahir tahun yang diaudit dan
minggu pertama setelah tanggal neraca.” Dalam prosedur audit tersebut auditor
10. Dalam pemeriksaan terhadap sediaan, auditor meminta surat representasi sediaan dari
klien. Bagi auditor, surat representasi tersebut berfungsi untuk:
c. Menyadarkan klien bahwa tanggung jawab atau kewajaran informasi sediaan
yang disajikan di dalam laporan keuanagn berada di tangan klien.
11. Dalam pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan, salah satu prosedur audit
yang ditempuh oleh auditor adalah: “Lakukan pengujian komplikasi (complicatin
test).” Dalam prosedur audit tersebut auditor melakukan:
A. Pengujian ketelitian penyalinan data di dalam kartu penghitungan fisik ke dalam
daftar hasil penghitungan fisik.
12. Dalam pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan, salah satu prosedur audit
yang ditempuh oleh auditor adalah: “Lakukan pengujian adjustment (adjustment
test).” Dalam prosedur audit tersebut auditor melakukan:
d. Pengujian ketelitian adjustment yang dilakukan oleh klien terhadap data sediaan
di dalam kartu sediaan atas dasar data yang tercantum di dalam daftar hasil
penghitungan fisik.
13. Dalam pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan, salah satu prosedur audit
yang ditempuh oleh auditor adalah: “Lakukan pengujian harga (pricing test).” Dalam
prosedur audit tersebut auditor melakukan:
c. pengujian ketelitian pencantuman kos per satuan tiap jenis sediaan yang
dicantumkan di dalam daftar hasil penghitungan fisik dan perkalian kos per satua
14. Manakah di antara prosedur audit ini yang digunakan oleh auditor untuk
membuktikan akstensi sediaan klien yang berada di tangan pihak luar?
B. Pengiriman konfirmasi.
BAB 21 – Audit Terhadap Siklus Jasa Personel : Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif.
SOAL LATIHAN
1. Sebutkan berbagai sistem informasi yang membentuk siklus jasa personel dalam
suatu perusahaan manufaktur.
Jawaban:
2. Sebutkan berbagai prosedur yang termasuk dalam sistem informasi akuntansi berikut
ini : (a) penggajian (b) pengupahan.
Jawaban:
Sistem informasi akuntansi penggajian, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
Sistem informasi akuntansi pengupahan, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut
ini:
Penyajian dan Rincian transaksi yang Biaya gaji dan upah dan
pengungkapan. berkaitan dengan jasa biaya pajak penghasilan
personel mendukung karyawan telah
penyajian akun yang diidentifikasi dan
berkaitan dalam laporan diklasifikasi dengan
keuangan, baik semestinya dalam neraca.
klasifikasinya, maupun
pengungkapannya. Utang gaji dan upah dan
utang pajak penghasilan
karyawan telah
diidentifikasi dan
diklasifikasi dengan
semestinya dalam neraca.
1. Lakukan pengamatan terhadap pembayaran gaji dan upah dan pemisahan fungsi.
2. Lakukan pengamatan terhadap pencatatan waktu hadir dan jam kerja.
3. Ambil sampel daftar gaji dan upah, kartu jam hadir karyawa, dan kartu jam kerja
karyawan, dan lakukan pemeriksaan terhadap:
a. Kesalahan nama karyawan yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Bukti adanya pengecekan independen terhadap pembuatan dokumen tersebut
1. Periksa bukti digunakannya formulir kartu jam kerja dan kartu jam hadir
bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
2. Ambil sampel dokumen sumber bukti kas keluar dan lakukan pengusutan ke
catatan akuntansi berikut ini:
a. Daftar gaji dan upah karyawan
b. Kartu kos produk
c. Pencatatan ke dalam register bukti kas keluar dan jurnal umum.
1. Untuk sampel yang diambil pada langkah ke-3 di atas,
Periksa bukti adanya:
a. Persetujuan semestinya untuk setiap aktivitas tenaga kerja langsung dan tidak
langsung.
b. Pengecekan independen terhadap dokumen sumber (bukti kas keluar dan
bukti memorial).
2. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu biaya
dan register bukti kas keluar dan jurnal umum untuk memperoleh keyakinan
bahwa tidak terjadi kekeliuran posting jumlah moneter atau akun.
Sumber : Hal 305.
5. Sebutkan fungsi – fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penggajian
suatu perusahaan manufaktur. Sebutkan pula unit – unit organisasi yang
bertanggungjawab atas masing – masing fungsi tersebut dan jelaskan pula perannya
masing – masing.
Jawaban:
keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi
waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Pengendalian intern yang baik
mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh
penyelia atau oleh karyawan yang bertanggungjawan atas pembuatan daftar gaji dan
upah.
penghasilan setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Hasil
perhitungan ini dituangkan dalam daftar gaji dan upah untuk kemudian diserahkan
kepada fungsi pembuat bukti kas keluar guna pembuatan bukti kas keluar yang
dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.
pengeluaran kas untuk pembayaran gaji dan upah seperti yang tercantum dalam daftar
gaji dan upah. Fungsi ini membuat bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada
fungsi keuangan untuk membayarkan gaji dan upah kepada karyawan seperti yang
Fungsi pembayar gaji dan upah. Bertanggung jawab mengisi cek guna pembayaran
gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan, untuk selanjutnya
kartu kos produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu
jurnal umum.
Yaitu catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh
setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar
perhitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Di samping itu, kartu
penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan
9. Sebutkan nama – nama catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi penggajian dan pengupahan.
Jawaban:
- Jurnal umum.
- Kartu kos produk.
- Buku pembantu biaya.
- Kartu penghasilan karyawan.
10. Sebutkan salah saji potensial dan aktivitas pengendalian yang diperlukan dalam dua
tahap transaksi pembelian berikut ini: (a) tahap pembuatan daftar gaji dan upah, (b)
tahap pembuatan bukti kas keluar untuk gaji dan upah.
Jawaban:
Pembuatan bukti kas Pembayaran gaji dan upah Setiap bukti kas keluar
keluar yang tidak diotorisasi. untuk pembayaran gaji dan
upah harus didasarkan
pada daftar gaji dan upah
yang telah diotorisasi oleh
manajer berwenang.
Biaya overhead
sesungguhnya tidak Penggunaan bukti kas
dicatat. keluar dan bukti memorial
yang diotorisasi oleh
manajer berwenang.
11. Dalam tahap pencatatan biaya gaji dan upah serta kewajiban yang berkaitan:
a. Sebutkan salah saji potensial yang dapat terjadi.
b. Sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan
mencegah salah saji tersebut.
c. Sebutkan pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor untuk
mendeteksi adanya aktivitas pengendalian yang Saudara sebutkan pada butir b
tersebut.
Jawaban:
12. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya pembayaran gaji dan upah kepada
karyawan yang tidak berhak menerimanya, sebutkan aktivitas pengendalian yang
diperlukan. Jelaskan mengapa aktivitas pengendalian yang Saudara sebutkan dapat
mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji terbut.
Jawaban:
13. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan siklus
jasa personel, sebutkan aktivitas pengendalian yang diperlukan. Jelaskan mengapa
aktivitas pengendalian yang Saudara sebutkan dapat mendeteksi dan mencegah
terjadinya salah saji tersebut.
Jawaban:
14. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditot untuk membuktikan
asersi keberadaan atau keterjadian siklus jasa personel.
Jawaban:
4. Lakukan pengamatan terhadap pembayaran gaji dan upah dan pemisahan fungsi.
5. Lakukan pengamatan terhadap pencatatan waktu hadir dan jam kerja.
6. Ambil sampel daftar gaji dan upah, kartu jam hadir karyawa, dan kartu jam kerja
karyawan, dan lakukan pemeriksaan terhadap:
b. Kesalahan nama karyawan yang tercantum dalam dokumen tersebut.
c. Bukti adanya pengecekan independen terhadap pembuatan dokumen tersebut.
15. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi kelengkapan siklus jasa personel.
Jawaban:
3. Periksa bukti digunakannya formulir kartu jam kerja dan kartu jam hadir
bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel dokumen sumber bukti kas keluar dan lakukan pengusutan ke
catatan akuntansi berikut ini:
d. Daftar gaji dan upah karyawan
e. Kartu kos produk
f. Pencatatan ke dalam register bukti kas keluar dan jurnal umum.
16. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor untuk membuktikan
asersi penilaian atau alokasi siklus jasa personel.
Jawaban:
c. Persetujuan semestinya untuk setiap aktivitas tenaga kerja langsung dan tidak
langsung.
d. Pengecekan independen terhadap dokumen sumber (bukti kas keluar dan
bukti memorial).
4. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu biaya
dan register bukti kas keluar dan jurnal umum untuk memperoleh keyakinan
bahwa tidak terjadi kekeliuran posting jumlah moneter atau akun.
17. Salah satu prosedur audit untuk memverifikasi asersi keberadaan ataua keterjadian
siklus jasa personel, auditor menempuh: “Ambil sampel daftar gaji dan upah.”
Pemeriksaan apa yang dilakukan oleh auditor atas daftar gaji tersebut?
Jawaban:
18. Salah satu prosedur audit untuk memverifikasi asersi keberadaan ataua keterjadian
siklus jasa personel, auditor menempuh: “Ambil sampel kartu jam hadir karyawan.”
Pemeriksaan apa yang dilakukan oleh auditor atas kartu jam hadir karyawan tersebut?
Jawaban:
Auditor mengambil sampel kartu jam hadir dan kemudian melakukan pemeriksaan
terhadap :
1. Surat perintah lembur jika dalam kartu jam hadir tersebut tercantum jam kerja
lembur.
2. Tanda tangan otorisasi kartu jam hadir oleh fungsi pencatatan waktu.
3. Kesesuaian data jam hadir karyawan dengan data jam kerja yang tercantum
dalam kartu jam kerja karyawan yang bersangkutan.
19. Salah satu prosedur audit untuk memverifikasi asersi keberadaan ataua keterjadian
siklus jasa personel, auditor menempuh: “Ambil sampel kartu jam kerja karyawan.”
Pemeriksaan apa yang dilakukan oleh auditor atas kartu jam kerja karyawan tersebut?
Jawaban:
Auditor mengambil sampel kartu jam kerja dan melakukan pemeriksaan terhadap:
1. Kebenaran tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja karyawan.
2. Kebenaran distribusikan upah yang tercantum dalam rekap daftar upah dan
pencatatan upah langsung ke dalam kartu kos produk yang bersangkutan.
Penerapan prosedur analitik terhadap berbagai saldo utang yang berkaitan dengan
21. Dalam pengujian substantif terhadap berbagai saldo akun yang berkaitan dengan
siklus jasa personel, auditor melakukan:
a. Penghitungan kembali utang gaji dan upah (accrued payroll liabilities).
b. Verifikasi terhadap kompensasi eksekutif.
Sebutkan apa yang dilakukan oleh auditor dalam kedua prosedur audit tersebut.
Jawaban:
understatement penyajian utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel dan
yang berkaitan dengan siklus jasa personel dibagai menjadi dua: utang kepada
karyawan dan utang kepada pemerintah sehubungan denga gaji, upah, dan
mengenai kewajaran utang yang berkaiatan dengan siklus personel, auditor harus
mereview perhitungan yang dilakukan oleh manajemen atas utang gaji, upah,
kompensasi, komisi, bonus, tunjangan rekreasi dan utang pajak penghasilan
karyawan. Cara lain yang dapat ditempuh auditor adalah dengan melakukan
dengan utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel yang tercatat. Bukti
oleh perusahaan untuk berbagai utang yang berkaitan denga siklus jasa personel
eksekutif berada pada posisi yang dapat mengabaikan aturan yang telah
diterapkan. Kompensasi eksekutif dapat berupa gaji, bonus, stock option, biaya
kemitraan dengan mitra bisnis). Oleh karena itu, dalam pemeriksaan terhadap
PILGAN BAB 21
1. Berikut ini adlah berbagai sistem yang termasuk dalam siklus jasa personel, kecuali:
C. Sistem informasi akuntansi pengupahan dan sistem biaya.
2. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan distribusi biaya gaji
karyawan dan biaya upah tenaga kerja tidak langsung adalah:
A. Bukti kas keluar.
3. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar distribusi biaya upah langsung ke
berbagai kartu kos produk adalah :
C. Rekap daftar upah.
4. Catatan yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak penghasilan yang
menjadi kewajiban setiap karyawan adalah:
C. Kartu penghasilan karyawan.
5. Manakah di antara fungsi berikut ini yang berkewajiban menghitung gaji dan upah
karyawan serta berbagai potongan terhadap gaji dan upah?
C. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
6. Untuk mendeteksi dan mencegah gaji dan upah dibayarkan kepada orang yang tidak
berhak menerimanya, aktivtas pengendalian yang diperlukan adalah:
A. Hanya karyawan yang memiliki identitas yang sah yang berhak menerima gaji
dan upah.
7. Dalam pengujian pengendalian terhadap siklus jasa personel, salah satu prosedur
audit yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Ambil sampel daftar gaji dan upah.”
Berikut ini adalah berbagai prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan oleh auditor
terhadap sampel daftar gaji dan upah tersebut, kecuali:
A. Periksa apakah daftar gaji dan upah tersebut bernomor urut tercetak.
8. Dalam pengujian pengendalian terhadap siklus jasa personel, salah satu prosedur
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh auditor adalah: “Ambil sampel kartu jam hadir
karyawan.” Berikut ini adalah berbagai prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan oleh
auditor terhadap sampel kartu jam hadir tersebut, kecuali :
D. Lakukan verifikasi kebenaran tarif upah yang tercantum dalam karu jam hadir.
BAB 22- Pengujian Substantif Terhadap Investasi
SOAL LATIHAN
Inverstasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan, yang dapat berupa surat
berharga atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan
produktif perusahaan.
neraca:
- Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca sesuai dengan tujuan investasi
tersebut.
- Investasi jangka pendek disajikan nilainya di neraca dengan salah satu dari dua
cara berikut ini :
a. Pada kosnya, dengan mencantumkan harga pasarnya di dalam tanda kurung.
b. Pada nilai mana yang lebih rendah antara harga pasar atau kos. Nilai yang
lebih tinggi harus dicantumkan di dalam tanda kurung.
- Investasi jangka panjang disajukan di neraca pada kosnya.
- Harus dicantumkan pengungkapan yang cukup jika investasi jangka pendek
digadaikan sebagai jaminan penarikan utang.
- Investasi dalam perusahaan afiliasi dan dalam nonconsolidated subsidiary
companies harus disajikan secara terpisah dari investasi yang lain dan harus
dicantumkan penjelasan yang cukup mengenai sifat hubungan antara perusahaan
– perusahaan tersebut.
- Obligasi atau saham yang dikeluarkan oleh klien, yang dibeli kembali sebagai
treasury bond, treasury stock, atau disimpan dalam dana khusus sebaiknya
disajikan sebagai pengurang utang obligasi atau modal saham.
- Jika investasi bukan sumber pendapatan perusahaan, maka penghasilan yang
timbul dari pemilikan investasi tersebut harus digolongkan dalam “Penghasilan di
Luar Usaha”.
- Jikan penghasilan bunga dan peghasilan dividen jumlahnya materil, keduanya
harus disajikan secara terpisah di dalam laporan rugi – laba.
- Laba atau rugi sebagai akibat penjualan investasi jangka pendek yang material
jumlahnya, harus disajikan secara terpisah di dalam laporan rugi – laba dalam
kelompok “Penghasilan di Luar Usaha”. Angka yang disajikan adalah jumlah
laba atau rugi setelah dikurangi pajak.
- Laba atau rugi yang timbul dari transaksi antarperusahaan yang belum
direalisasikan dalam hubungan antara induk dan anak perusahaan harus
dieliminasikan jika investasi dicatat dengan equity method.
- Laba atau rugi yang timbul dari transaksi yang bersangkutan dengan saham yang
dikeluarkan sendiri oleh perusahaan, tidak boleh diperhitungkan dalam penentuan
laba atau rugi perusahaan. Laba atau rugi ini diperlakukan sebagai tambahan atau
pengurangan unsur modal.
sumber : Hal 316 – 317.
Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo investasi yang dicantumkan di
neraca dengan akun investasi di dalam buku besar dan selanjutnya ke register bukti
kas keluar dan jurnal penerimaan kas, dan buku pembantu investasi.
- Pengujian analitik.
- Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan investasi.
- Inspeksi terhadap sekuritas yang ada di tangan klien.
- Konfirmasi sekuritas yang berada di tangan pihak luar.
6. Untuk membuktikan hak pemilikan klien atas investasi yang dicantumkan oleh di
dalam neracanya, prosedur audit apakah yang ditempuh oleh auditor?
Jawaban:
1. Manakah diantara penyajian investasi berikut ini yang tidak sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum dalam penyajian investasi di neraca?
D. Treasury stock dan treasury bond disajikan dalan kelompok investasi jangka
panjang.
2. Berikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian investasi
di neraca :
C. Harus dicantumkan penjelasan yang cukup jika investasi jangka pendek
digadaikan sebagai jaminan utang.
3. Manakah di antara prosedur berikut ini yang merupakan prosedur audit yang
ditujukan untuk membuktikan keberadaan investasi yang berada di tangan klien pada
tanggal neraca?
C. Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan investasi yang dimiliki klien
pada tanggal neraca.
4. Berikut ini adalah prosedur audit untuk memverifikasi pemilikan klien atas investasi
yang tercantum di neraca, kecuali:
c. Pelajari notulen rapat pemegang saham dan notulen rapat direksi.
5. Dalam memverifikasi keberadaan investasi yang tercantum di neraca klien, salah satu
prosedur audit yang ditempuh oleh auditor adalah: “Mintalah daftar surat berharga
yang ada di tangan klien pada tanggal neraca dan lakukan penghitungan dan inspeksi
terhadap sertifikat surat berharga tersebut.” Berikut ini adalah prosudur audit yang
dilaksanakan oleh auditor terhadap daftar surat berharga tersebut, kecuali :
A. Hitung kembali laba dan rugi yang timbul dari transaksi penjualan surat berharga.
6. Manakah di antara prosedur audit berikut ini yang bukan ditujukan untuk
memperoleh keyakinan tentang keandalah catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan investasi?
C. Hitung kembali saldo akun kontrol investasi di dalam buku besar.
Dalam pengujian subtantif terhadap aktiva lancar dan utang lancar, auditor
dengan jumlah rupiah setiap transaksi relatif kecil. Sedangkan dalam pengujian
4. Sebut dan jelaskan tujuan pengujian subtantif terhadap ekuitas pemegang saham
Jawaban :
Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo modal saham, paid-in
capital, treasury stock, saldo laba, dan cadangan yang dicantumkan di neraca
dengan akun Modal saham, Paid- in Capita,Treasury Stock, Saldo Laba, dan
Cadanga di dalam buku besar dan selanjutnya ke jurnal penerimaan kas, check
9. Berikut ini adalah prosedur audit yang dilaksanakan oleh klien dalam
memverifikasi penggelapan kas, kecuali
A. Buatlah daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal
neraca untuk menentukan kemungkinan terjadinya check kitting
10. Jika auditor tidak dapat datang di perusahaan pada tanggal neraca, namun
beberapa minggu setelah tanggal neraca, sehingga tidak dapat melakukan
penghitungan kas untuk memverifikasi saldo kas pada tanggal neraca, maka
prosedur audit untuk membuktikan eksistensi kas yang ada ditangan klien pada
tanggal neraca adalah
A. Melaksanakan work-back procedure
11. Berikut ini adalah unsur yang tidak boleh diperhitungkan sebagai kas pada saat
auditor melakukan cash count,kecuali
D. Cek yang diterima dari debitur
12. Berikut ini adalah faktor penting yang harus diperhatikan oleh auditor pada saat
melakukan perhitungan kas pada tanggal neraca, kecuali
C. Hasil cash count harus dibandingkan oleh auditor dengan saldo kas yang
tercantum di dalam rekening koran bank
BAB 26 - Penyelesaian Pekerjaan Audit
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan bagaimana auditor mengorginasi kertas kerja yang dibuat dan
dikumpulkan selama auditnya
Jawaban di dalam kertas kerja ini, auditor mencantumkan penjelasan lengkap
mengapa jurnal adjusment tersebut diusulkan kepada klien untuk mengubah
penyajian akuntertentu yang tercantum didalam laporan keuangan klien
Sumber halaman 398
2. Jelaskan yang dimaksud dengan peristiwa kemudian dan jelaskan pula mengapa
auditor berkepentingan terhadap peristiwa tersebut
Jawaban
Peristiwa kemudian adalah peristiwa yang terjadi dalam periode sejak tanggal
neraca sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan. Dalam periode
peristiwa kemudian kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa yang mempunyai
pengaruh yang material terhadap penyajian informasi yang tercantum di dalam
laporan keuangan. Auditor berkepentingan untuk menjelaskan terjadinya
peristiwa kemudian ini di dlaam laporan auditnya, jika dampak peristiwa tersebut
terhadap laporan keuangan auditan material sehingga diperkirakan jika auditor
tidak berbuat demikia, pemakau laporan keuangan akan melakukan keputusan
yang salah
Sumber halaman 397
3. Sebutkan dua kelompok peristiwa kemudian dan jelaskan bagaimana perlakuan
auditor terhadap dua kelompok peristiwa kemudian tersebut
Jawaban :
a. Peristiwa kemudian yang secara langsung mempengaruhi laporan keuangan
auditan, sehingga auditor berkewajiban mengusulkan adjusment terhadap
laporan keuangan tersebut kepada klien
b. Peristiwa kemudian yang tidak memerlukan addjusment terhadap laporan
keuangan auditan tetapi memerlukan komentar dalam bentuk catatan kaki di
dalam laporan keuangan klien atau komentar di dalam laporan audit
Sumber halaman 398
4. Dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa kemudian perlu diusulkan
oleh auditor kepada klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalma
laporan keuangan klien, faktor apakah yang dipertimbangkan oleh auditor
tersebut
Jawaban
a. Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut
telah ada sebelum atau pada tanggal neraca ? jika jawabannya “ya” maka
auditor berkewajiban untuk mengusulkan adjusment terhadap informasi yang
bersangkutan kepada klien
b. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidak
ada sebelum pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak
boleh digunakan untuk meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan
klien
Sumber halaman 399
5. Berilah 3 contoh peristiwa kemudian yang berdampak langsung terhadap laporan
keuangan klien namun hanya memerlukan penjelasan di dalam laporan audit
Jawaban
a. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasi
semetara
b. Pengeluaran obligasi atau saham
c. Penyelesaian perkara pengadilan yang perisitiwa penyebabnya terjadi setelah
tanggal neraca
Sumber halaman 399
6. Sebutkan dan jelaskan 3 prosedur audit untuk menemukan peristiwa kemudian
Jawaban
a. Pelajari notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komisi-komis
yang dibentuk dalam periode setalah tanggal neraca
b. Review laporan keuangan klien yang dibuat dalam jangka waktu antara
tanggal neraca auditan sampai dnegan tanggal penerbitan laporan audit
c. Adakan wawancara dengan pimpinan perusahaan menganai peristiwa yang
kemungkinan berdampak material terhadap penyajian laporan keuangan
d. Lakukan wawancara dengan penasihat hukun klien
e. Review penagihan piutang usaha yang terjadi setelah tanggal neraca
f. Review jurnal penerimaan kas terutama yang mengenai transaksi penerimaan
kas ddari penarikan kredit atau dari penjualan aktiva tetap yang jumlahnya
material
g. Review transaski yang material jumlahnya yang dicatat di dalam buku jurnal
memorial
Sumber halaman 401-202
7. Salah satu prosedur audit untuk menemukan adanya peristiwa kemuadian adalah
sebagai berikut;” Pelajari notuken rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan
komisi-komisi yang dibentuk dalam periode setelah tanggal neraca.” Informasi
tentang peristiwa kemudian apakah yang diperoleh auditor darimprosedur audit
ini ? Bagaimanakah auditor memperlakukian peristiwa kemudian yang saudara
sebutkan tersebut
Jawaban
Untuk menentukan apakah dalam periode tersebut telah terjadi perisitiwa yang
akan mempunyai dampak terhadap apakah dalam periode tersebut telah terjadi
peristiwa yang akan mempunyai dmapak terhadap penyajian laporan keungan
klien. Kemungkinan setelah tanggal neraca dewan komisaris memutuskan
pembeliaan kembali saham perusahaan yang beredar untuk dimiliki perusahaan
sebagai stock treasury. Jika pembelian stock treasury ini material jumlahnya
maka auditor berkewajiban memberikan penjelasan di dalam laporan audi.
Kemungkinan lain adalah keputrusan rapat pemgang saham untuk mengadakan
emisi saham. Informasi ini harus dijelaskan di dalam laporan audit, mengingat
emisi saham ini akan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan
Sumber halaman 402
2. Dalam periode kemuadia beberapa debitur klien yang mememiliki utang yang
besar kepada klien dinyatakan bangkrut usahanya oleh pengadilan. Peristiwa ini
akan diperlakukan oleh audtior sebagai berikut :
D. Auditor akan mengusulkan addjusment terhadap laporan keuang kiennya
3. Suatu peristiwa kemudian yang perlu diusulkan oleh auditor guna meng-adjust
laporan keuangan klien adalah
A. Peristiwa kemudian yang kondisi penyebabnya telah ada sebelum atau pada
tanggal neraca
4. Pada waktu diadakan penghitungan fisik sediaan, klien menemukan sedian
produk jadi yang rusak dalam penyimpanan, yang oleh klien ditaksir seharga
60% di bawah kosnya. Angka sedian tersebut yang dicantumkan di dalam neraca
adalah Rp 4.000.000,00. Dalam periode kemudian (subsequent periode) ternyata
sedian tersebut hanya laku dijual Rp1.500.00,00. Manakah dari perlakuan auditor
terhadap peristiwa kemudian ini yang benar
5. Manakah diantara tipe kertas kerta berikut ini yang dipakai sebagai sumber
infromasi bagi auditor publik dalam membicarakan berbagai jurnal adjusment
yang diusulkan kepada klien
D. Working trial balance
6. Informasi yang menjelaskan perbedaan antara laporan keuangan klien yang
belum diperiksa oleh auditor dengan laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
auditor terdapat dalam tipe kertas kerja berikut ini
B. Skedul pendukung (supporting schedule)
7. ‘informsi yang menjelaskan perbedaan antara laporan keuangan klien yang belum
diaudit oleh auditor dengan laporan keuangan audit terdapat didalam tipe kertas
kerja berikut ini
B. Skedul pendukung (supporting schedule)
8. Untuk menyusun audit finacial statement, informasi yang dicatat oleh auditor
didalam skedul pendukung kemudian diringkas ke dalam tipe kertas kerja berikut
ini
D. Daftar utama (lead schedule)
9. Untuk penyusunan audited financial statement, informasi yang dicatat oleh
auditor di dalam skedul utama kemudian diringkas ke dalam tipe kertas kerja
berikut ini
A. Ringkasan jurnal adjusment
10. Tanggal yang dicantumkan di dalam laporan audit adalah
A. Tanggal selesainya pekerjaan lapangan
BAB 27 - Laporan Audit
SOAL LATIHAN
1. Sebutkan tiga bagian utama isi laporan audit bentuk pendek baku
Jawaban
Laporan audit bentuk pendek baku terdiri dari tiga paragraf yaitu :
a. Paragraf pengantar
b. Paragraf lingkup
c. Paragraf pendapat
Sumber halaman 410
2. Sebutkan kalimat-kalimat yang tercantum dalam laporan audit bentuk pendek
baku
Jawaban
Dalam penyajiannya laporan audit bentuk pendek ini dilampiri dengan laporan
keuangan auditan dan catatan atas laporan keuangan auditan tersebut
Sumber halaman 410
3. Tanggal apakah yang digunakan sebagai tanggal laporan audit ? Jelaskan
mengapa tanggal tersebut yang dipilih auditor
Jawaban
Pemberian tanggal atas laporan audit independen menyebtkan bahwa tanggal
selesainya pekerjaan lapangan harus digunakan oleh auditor sebagai tanggal
laporan auditnya. Setelah pekerjaan lapangan selesai dilakukan, auditor beserta
asisten auditor meninggalkan perusahaan klien, dan untuk selanjutnya
mengelolah penerbitan laporan audit dikantornya. Biasanya jarak waktu antara
selesainya pekerjaan lapangan ini dengan penerbitan laporan audit adalah pendek.
Setelah auditor meninggalkan pewrusahaan klien, auditor tidak lagi dalam posisi
dapat mengetahui dengan mudah perubahan-perubahan yang terjadi dalam
perusahaan yang diauditnya
Sumber halaman 413
4. Dalam dual dating, auditor menggunakan tanggal ganda dalam laporan audit.
Dalam keadaan apa auditor menggunakan tanggal ganda dalam laporan audit dan
jelaskan pula tujuan auditor menggunakan tanggal ganda tersebut
Jawaban
Dalam hal peristiwa yang memerlukan pengungkapan terjadinya setelah tanggal
laporan audit, namun sebelum penerbitan laporan audit, dan auditor mengetahui
adanya peristiwa tersebut, peristiwa tersebut harus diungkapkan oleh klien dalam
catatan atas laporan keuangan atau laporan audit
Sumber halaman 414
5. Dalam penggunaan tanggal kemudian, auditor tidak menggunakan tanggal
selesainya pekerjaan lapangan sebagai tanggal laporan auditnya
a. Tanggal apakah yang digunakan oleh auditor dalam laporan auditnya dalam
keadaan ini ?
Jawaban
Auditor menggunakan tanggal tunggal (bukan ganda) dengan mengundur
tanggal laporan audit, dari tanggal selesainya pekerjaan lapangan ke tanggal
terjadinya peristiwa yang menyebabkan auditor menggunakan tanggal
kemudian
b. Jelaskan beda luas tanggung jawab auditor terhadap peristiwa yang terjadi
dalam periode sejak tanggal selesainya pekerjaan lapangan sampai tanggal
penerbitan laporan audit dalam hal auditor menggunakan tanggal ganda dan
dalam menggunakan tanggal kemudian
Jawaban
Dalam penggunan tanggal ganda, terhadp peristiwa yang terjadi dalam
periode sejak tanggal selesainya pekerjaan lapangan sampai dengan tanggal
penerbitan laporan audit, auditor hanya bertanggung jawab atas peristiwa
yang secara spesifik tersebut. Dalam penggunaan tanggal kemudian, auditor
bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi dalam periode sejak
tanggal neraca sampai dengan tanggal selesaina pekerjaan lapangan ditambah
dengan semua peristiwa yang terjadi dalam periode sejak tanggal selesainya
pekerjaan lapangan sampai dengan tanggal peristiwa yang menyebabkan
auditor menggunakan tanggal kemudian.
Sumber halaman 415
6. Dalam paragraf lingkup audit, auditor menyebutkan bahwa auditnya dilakukan
berdasarkan standar auditing. Standar apa saja yang implisit dimaksudkan oleh
auditor dengan pernyataan tersebut
Jawaban
a. Auditor adalah terlatih dan ahli dalam auditong
b. Auditor adalah independen dalam hubungan dengan klien
c. Auditor telah menjalankan kemahiran profesionalnya dnegan seksama
d. Pekerjaan audit telah direncanakan dan disupervisi pelaksanaannya
e. Pengendalian intern klien telah dipahami dan dinilai
f. Telah diperoleh bukti kompeten dalam jumlah cukup
7. Dalam merumuskan pendapatnya, standar auditing apa yang digunakan sebagai
dasar oleh auditor. Sebutkan standar auditing tersebut
Jawaban
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia
b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerpan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
akuntansso tersebut dalam periode sebelumnya
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor
d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau sesuai asersi bahwa pernyataan demikian
tidak dapat diberikan.
8. Jelaskam perbedaan keadan yang dialami oleh auditor dalam hal ia tidak
memberikan pendapat dengan dalam ia memberikan pendapat tidak wajar
Jawaban
Auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan, ia tidak
bertanggung jawab atas apapum yang berkaitan dengan kewajaran penyajian
laporan klien keuangan kliennya. Dalam hal ini auditor tidak mengetahui apakah
laporan keuangan klien wajar atau tidak dan tidak mengetahui apakah laporan
keuangan menyesatkan atau tidak bagi pemakain laporan.
Dalam hal auditor memberikan pendapat tidak wajar maka ia harus menjelaskan
mengapa ia memberikan pendapat semacam itu.
9. Dalam kondisi apa auditor menambahkan paragraf penjelasan setelah paragraf
pendapat dalam laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian
Jawaban
a. Ketidakkonsistenan penerpan prinsip akuntansi berterima umum
b. Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas
c. Auditor setuju dengan sutau penyimpangan dai prinsip akuntansi yang
dikeluarkan olelh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
d. Penekanan atas suatu hal
e. Laporan audit yang melibatkan auditor lain
10. Dalam kondisi apa auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian
Jawaban
a. Semua laporan-neraca, laporan-laba rugi. Laporan perubahan ekuitas, dan
laporan-arus kas terdapt dalam laporan keuangan
b. Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat dipenuhi oleh
auditor
c. Bukti cukup
11. Jelaskan bagaimana dampak materialitas terhadap pendapat auditor atas laporan
keuangan auditan
Jawaban
Material atau tidaknya informasi mempengaruhi jenis pendapat yang akan
diberikan oleh auditor. Informasi yang tidak material atau tdak penting biasanya
diabaikan oleh auditor atau dianggap tidak pernah ada. Namun jika informasi
tersebut melampaui batasan materialitas, pendapat auditor akan terpengaruh
12. “Jika pendapat yang diberikan oleh auditor selain pendapat wajar tanpa
pengecualian, auditor harus menjelaskan alasnnya dalam paragraf yang
dicantumkan sebelum paragaraf pendapat.” Setujukah saudara dengan pernyataan
tersebut ? jelaskan jwaban saudara dengan memberikan contoh
Jawaban
Setuju, karena bila auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia
harus menjelaskan semua alasan yang menyebabkan ia berkesimpulan bahwaq
terdapat penyimpanagn dari prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia
dalam paragraf tambahan yang terpisah, sebelum paragraf pendapat dalam
laporan audit. Contohnya laporan audit dengan wajar dengan pengecualian
karena penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum.
13. Dalam kondisi apa auditor menyarakan tidak memberikan pendapat atas laporan
keuangan yang diauditnya
Jawaban
Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh audiotr jika auditor tidak
melaksanakan audot yang berlingkup memadai untuk memungkinkah auditor
memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan tidak memberikan
pendapat juga dapat diberikan oleh klien jika ia dalam kondisi tidak independen
dalam hubungannya dengan klien.
14. Mungkinkah auditor memberikan pendapat tidak wajar atas laporan keuangan
auditan jika ia dibatasi lingkup auditnya oleh klien atau keadaan ? jelaskan
jawaban saudara
Jawaban
Pernyataan tidak memberikan pendapat disebabkan oleh pembatasan terhadap
lingkup audit telah mengakibatkan auditor tidak menyatakan bahwa audit yang
dilaksanakan oleh auditor sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh
Ikantan Akuntan Indonesia
15. “Menurut standar konsistensi, jika laporan keuangan auditan disusun sesusai
dengan prinsip akuntansi berterima umum yang diterapkan secara konsisten
dengan tahun sebelumnya, auditor harus mengungkapkan hal ini dalam paragraf
pendapat laporan audit baku”. Setujukah saudara dengan pernyataan ini ?
jelaskan jawaban saudar
16. Jika auditor diminta untuk menerbitkan laporan audit bentuk panjang informsi
apa saja yang dicakup oleh pendapt auditor ?
Jawaban
a. Laporan audit
b. Daftar rincian undsur-unsur tertentu yang dicantumkan dalam laporan
keuangan
c. Data statistik
d. Komentar yang bersifat penjelasan
e. Penjelasan mengenai lingkup audit
17. Jika auditor dibatasi lingkup auditnya sehinga ia tidak dapat memberikan
pendapat atas laporan keuangan auditan, bagaimana ia harus mengungkapkan hal
ini dalam pargraf pengatar, paragraf lingkup, dan paragraf pendapat dalam
laporan auditnya ? Berikan contoh laporan audit yang mengambarkan situasi
tersebut
Jawaban
Paragraf pengantar (pihak yang dituju oleh auditor)
Paragraf lingkup ( laporan audit baku tidak perlu dicantumkan)
Paragraf pendapat ( pernyataan tidak memberikan pendapat)
18. Jika auditor mengetahui bahwa klien menyimpang dari prinsip akuntansi
berterima umum yang berakibt material dan auditor telah gagal dalam membujuk
klien untuk menggunakan prinsip akuntansi berterim aumum dalam penyajian
laporan keuangan, bagaimana audtor mengungkapkan hal ini dalam laporan audit
Jawaban
Memberikan pendapat tidak wajar
19. Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam keadaan ia
harus memberikan pendapat tidak wajar
Jawaban
Auditor harus mempertimbangkan material atau tidaknya akibat penyimpangan
dari prinsip akuntansi berterima umum terhadap laporan keuangan, jika akibat
penyimpangan tersebut merembes ke hampir semua informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan, auditor memberikan pendapat tidak wajar
20. Jika auditor menghadapi situasi yang menujukkan keraguan besar tentang
kelangsungan hidup perusahaan klien sebagai going concern, bagaimana auditor
tersebut mengungkapkan situasi tersebut dalam laporan audit
21. Jika auditor mengetahui bahwa klien tidak konsisten dalam menerapkan prinsip
akuntansi berterima umum, namun menurut pertimbangan auditor penyimpangan
ini menjadikan laporan keuangan klien lebih mencerminkan keadaan keuangan
dan hasil usaha klien, bagaimanakah ia harus mengungkapkan hal ini dalam
paragraf pendapatnya
Jawaban
Dalam paragraf pendapatnya auditor menambahkan paragraf penjelasan setelah
paragraf pendapat
22. Jika auditor mengaudit laporan keuangan klien untuk dua tahun berturut-turut,
sedangkan laporan keuangan tahun sebelumnya sudah diaudit oleh auditor
tersebut, bagaimanakah bunyi laporan audit yang disusun oleh auditor tersebut
23. Jika auditor mengaudit laporan keuangan klien dua tahun berturut-turut,
sedangkan laporan keuangan tahun sebelumnya diaudit oleh auditor lain,
bagaimanakah bunyi laporan audit yang disusun oleh auditor tersebut
Jawaban
Laporan keuangan perusahaan KXT tahun buku 20x1 talah diaudit oleh auditor
indepen lain, yang laporannya bertanggal 1 Maret 20x2 berisi pendapat wajar
tanpa pengecualian atas laporan tersebut
24. Jika sebuah kantor akuntan merupakan kantor akuntan utama dalam melakukan
audit terhadap laporan keuangan konsolidasi suatu perusahaan, sedangkan
sebagaian kecil laporan keuangan perusahaan tersebut diausit oleh akuntan publik
lain, prosedur audit apakah yang harus dilakukan oleh kantor akuntan utama
tersebut
25. Jika sebuah kantor akuntan utama dalam melakukan audit terhadap laporan
keuangan konsolidasi suatu perusahaan, sedangkan sebagaian kecil laporan
keuangan perusahaan tersebut diaudit oleh akuntan publik lain, bagaimanakah
kantor akuntan utama tersebut mengungkapkan tanggung jawabnya dalam
laporan audit