Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4
lingkungan udara
Dalam bab ini kita akan membahas tentang komposisi udara, sifat-
sifat fisis udara, pencemaran udara dan cara menanggulanginya. Setelah
mempelajari bab ini diharapkan anda dapat menjelaskan tentang komposisi
udara bersih dan kering, sifat-sifat fisis udara serta tentang pencemaran
udara, dan selanjutnya anda diharapkan dapat menerapkan pengetahuan
tersebut untuk mengantisipasi lingkungan udara.
Bab ini penting untuk dipelajari supaya kita dapat memahami hal-hal
yang berkaitan dengan udara dan selanjutnya kita dapat berperan dalam
menanggulangi pencemaran udara. Sebelum mempelajari bab ini,
disarankan anda sudah mempelajari lebih dulu bab sebelumnya, yaitu
tentang lingkungan radiasi, karena radiasi ada hubungannya dengan sifat
fisis udara serta pencemaran.
Gas yang jumlahnya berubah yaitu uap air, karbon dioksida dan
Ozon. Ketiga gas tersebut penting dalam pertukaran panas oleh penyinaran
antara atmosfer, bumi, matahari dan antara bagian-bagian atmosfer sendiri.
Perbandingan susunan gas dalam atmosfer tidak tetap, tetapi
berubah menurut ketinggian. Untuk menentukan berapa bagian dari tiap gas
pada ketinggian yang besar, dipergunakan hukum Dalton yang mengatakan
”Dalam campuran berbagai macam gas, sifat gas itu tidak bergantung pada
adanya gas lainnya”. Makin tinggi letak suatu tempat, makin cepat berkurang
gas yang berat, sehingga di tempat yang tinggi, udara sebagian besar terdiri
dari gas yang ringan.
Tabel 4.2. Persentase tiap gas dalam udara pada berbagai ketinggian
menurut Hamphrey
Ketinggian (km)
Gas
0 15 20 40 100
Nitrogen 78,1 79,5 81,2 86,6 3,0
Oksigen 20,9 19,7 18,1 12,6 0,0
Argon 0,9 0,8 0,5 0,2 0,0
Hidrogen 0,0 0,0 0,0 0,7 96,4
Lingkungan Udara 63
Dari Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa gas oksigen dan argon
berkurang jika ketinggian makin besar. Hidrogen mula-mula bertambah
persentasenya dari ketinggian 40 km, kemudian semakin banyak pada
ketinggian 100 km. Gas hydrogen yang berada dekat dengan permukaan
bumi berjumlah sangat kecil, dan sebagian besar pada ketinggian 100 km.
Sebaliknya oksigen sebagai gas berat dapat dikatakan tidak ada pada
ketinggian 100 km. Karena itu kebutuhan manusia akan gas oksigen baik
dalam perjalanan ruang angkasa maupun dalam pendakian gunung yang
tinggi harus diperhatikan secara seksama. Sehingga dalam perjalanan
tersebut disediakan perlengkapan khusus untuk menghindarkan malapetaka
sebagai akibat kekurangan oksigen. Di bagian bawah (0 - 25 km) gas
Oksigen dan nitrogen, keduanya meliputi jumlah 99 % volume udara, tetapi
gas ini sangat pasif terhadap proses-proses cuaca.
Gas-gas yang penting dalam proses cuaca ialah :
1. Uap air (H2O). Gas ini dapat berubah wujud atau fasa dari gas
menjadi padat atau cair, karena perubahan suhu dan atau tekanan.
2. Karbon dioksida (CO2). Gas ini dapat menyebabkan efek rumah
kaca, karena gas ini transparan terhadap radiasi matahari dan
menyerap radiasi bumi.
3. Ozon (O3). Gas ini berada pada ketinggian 20 - 30 km. Ozon penting
karena menyerap sinar ultraviolet yang berenergi besar dan
berbahaya bagi tubuh manusia.
Keberadaan partikel-partikel sangat berpengaruh dalam proses cuaca,
di antaranya ialah
1. Partikel debu, asap dan butir-butir garam dari penguapan air laut.
Semua ini dapat menjadi inti kondensasi. Beberapa partikel debu
dapat bersifat higroskopis dan bertindak sebagai inti-inti kondensasi.
Uap air di sekitar inti menjadi terkumpul. Tanpa debu sebagai alat
pelekat, uap air yang dapat terkondensasi sangat sedikit, sehingga
awan-awan tidak dapat meneteskan airnya sebagai hujan. Debu-
debu yang bersifat higroskopis yang penting adalah partikel-partikel
garam dari laut atau pantai dan asap batubara atau arang.
2. Kabut asap (smog) banyak dijumpai di kota industri. Hal ini terjadi
karena di daerah tersebut banyak inti kondensasi.
Selain debu dapat berfungsi sebagai inti kondensasi, debu dapat
menyerap, memantulkan dan menghamburkan radiasi yang datang. Warna
biru dari langit dan tampak merahnya matahari terbenam menunjukkan
adanya hamburan selektif dari spectrum matahari yang tampak oleh
molekul-molekul gas dan debu. Debu dapat tersapu turun oleh hujan, tetapi
kemudian udara dapat terisi oleh debu kembali.
Penghasil debu adalah: asap, bakteri, benih, spora, tepung dan
serbuk sari, tanah yang terhembus angin keatas, abu vulkano, debu
meteorik, sisa-sisa pembakaran, partikel garam yang masuk ke udara. Debu
sangat kecil dan tidak tampak, kecuali dengan alat mikroskop.
64 Fisika Lingkungan
Barometer Logam
Salah satu contoh barometer logam adalah barometer Bourdon
(Gambar 4.2). Barometer ini terdiri atas pipa tembaga yang hampir
berbentuk sebuah lingkaran dan penampangnya menyerupai ellips. Pipa itu
hampir hampa udara. Jika tekanan udara bertambah kedua ujungnya saling
mendekati yang mengakibatkan bergeraknya sebuah jarum, sehingga jarum
berputar ke kanan. Perputaran jarum melewati skala yang dibuat dengan
pertolongan kias barometer (pembagian skala empiris). Jika tekanan udara
berkurang, maka terjadilah sebaliknya.
Lingkungan Udara 65
D C D1
c
b b1
a A a1
B B1
Gambar 4.3. Lapisan-lapisan dengan suhu yang sama dan tekanan
yang sama
c c1
b b1
N N
a a1
A
B B1
c c1
b b1
N N
a A a1
B B1
Angin Pantai
Salah satu sifat fisis air (laut) adalah tidak begitu cepat menyerap
panas jika dibandingkan dengan tanah, karena air mempunyai panas jenis
yang lebih besar daripada tanah (zat padat). Pengaruh sinar matahari ke
dalam tanah hanya sampai sekitar satu meter saja, sedangkan pengaruhnya
pada air laut sampai sekitar 200 meter. Di samping itu penguapan air
membutuhkan panas dari sekitarnya. Karena itu pada siang hari ketika
matahari mulai menyinari bumi, maka tanah (darat) akan menjadi lebih cepat
panas dari pada laut. Akibatnya udara di atas permukaan tanah menjadi
lebih panas, sehingga mengembang, dan massa jenisnya menjadi lebih
kecil. Udara yang massa jenisnya kecil ini naik ke tempat yang lebih tinggi,
sehingga tekanan udara di atas permukaan tanah menjadi lebih kecil dari
pada tekanan udara di atas permukaan laut. Terjadilah aliran udara dari laut
ke darat yang kemudian disebut angin laut. Angin laut terjadi sekitar pukul
14.00 - 18.00 dan bertiup ke darat sampai sejauh sekitar 50 km.
Di bagian atas, jauh di atas permukaan, di tempat udara tidak naik
lagi, terjadi aliran udara yang berlawanan arah dengan arah angin laut, yang
kemudian turun mengisi kekosongan udara di atas permukaan laut.
Lingkungan Udara 69
darat
laut
laut
darat
dataran Cirebon termasuk angin gunung. Angin Gending yang kering dan
panas di Pasuruan Probolinggo termasuk angin gunung dan angin Barubu
yang membawa hujan di Ujung-Pandang adalah termasuk angin gunung.
gunung gunung
lembah lembah
Pemanfatan angin
Kehidupan manusia sehari-hari sangat dipengaruhi oleh cuaca, antara
lain angin. Angin berguna untuk mengurangi kegerahan dalam ruangan yang
penuh dengan orang. Kendaraan bermotor menggunakan kipas angin untuk
mendinginkan mesin serta air yang dialirkan melalui radiator. Nelayan-
nelayan memanfaatkan angin darat dan angin laut ketika berangkat ataupun
pulang dari mencari ikan. Pengguanaan angin lainnya dalam kehidupan
sehari-hari adalah antara lain kincir angin, penerbangan, pembangunan
gedung dan olah raga.
Kincir Angin
Dengan mempergunakan tenaga angin sebagai penggerak kincir,
manusia dapat memanfaatkan tenaga itu untuk berbagai macam keperluan,
misal memompa air dari dalam tanah, menjalankan mesin-mesin pabrik,
membangkitkan tenaga listrik dan lain sebagainya. Sebelum pembangunan
kincir-kincir itu dimulai diadakan penelitian lebih dahulu untuk mengetahui
besar kecilnya kecepatan angin sepanjang tahun di daerah yang
bersangkutan. Jika ternyata kecepatan angin kecil, maka pembangunan
kincir angin tidak ada manfaatnya.
Penerbangan
Dalam penerbangan, arah dan kecepatan angin memegang peranan
yang sangat penting. Peranan yang utama adalah pada waktu pesawat
terbang itu naik atau turun di lapangan terbang. Arah pesawat terbang naik
atau turun berlawanan dengan arah angin. Untuk maksud tersebut sebelum
landasan dibuat, diadakan penelitian tentang arah dan kecepatan angin
yang paling mempengaruhi daerah tersebut sepanjang tahun. Arah dan
kecepatan angin berperan pula bagi penerbangan dari lapangan terbang
yang satu ke lapangan terbang yang lain.
Pembangunan Gedung
Untuk pembangunan gedung yang rendah, data mengenai angin
tidak terlalu diperlukan. Untuk menentukan bentuk dan konstruksi gedung
bertingkat tinggi, data mengenai kecepatan angin sangat penting. Jika angin
menyentuh suatu bidang, akan memberikan tekanan yang cukup besar
lebih-lebih pada ketinggian yang cukup besar. Kita ketahui bahwa makin
tinggi makin besar kecepatan angin, karena berkurangnya penghalang. Di
samping untuk pembangunan gedung bertingkat ternyata kecepatan angin
juga perlu diperhatikan pada instalasi jaringan listrik tegangan tinggi. Hal ini
diperlukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hubungan pendek.
Olahraga
Arah dan kecepatan angin diperlukan dalam olahraga atletik
terutama lari jarak jauh dan jarak pendek, olah raga layar dan olah raga
layang-layang. Tanpa angin yang cukup baik olahraga layar tidak akan
berjalan dengan sempurna. Dalam lari jarak pendek arah dan kecepatan
angin itu penting, pada saat pemecahan rekor sebagai bahan penelitian.
72 Fisika Lingkungan
Tabel 4.3. Jumlah uap air dalam udara pada suhu tertentu
Suhu (oC) Banyak uap air tertinggi tiap m3 (gram)
-20 1,1
-10 2,4
0 9,4
10 17,3
30 30,4
Jika udara yang jenuh turun suhunya, kelebihan uap air akan
menjadi titik air. Misal pada penurunan suhu udara dari 30oC menjadi 10 oC,
kelebihan uap air sebanyak (30,4 - 17,3) gram, akan berubah menjadi
sejumlah titik air.
Seperti gas yang lain uap air juga mempunyai tekanan yang makin
besar jika suhu udara naik. Tekanan uap air ini merupakan tekanan yang
diberikan pada bagian uap air dalam udara. Jika tekanan uap air pada suatu
suhu dinyatakan jenuh, artinya tekanan uap pada suhu itu maksimum.
Tabel 4.4. Tekanan uap air maksimum pada suhu udara tertentu
Suhu (oC) Tekanan uap air maksimum
mm air raksa Milibar
-10 2,0 2,6
0 4,6 6,1
10 9,2 12,3
20 17,5 23,4
Kelembaban mutlak
Kelembaban mutlak ialah bilangan yang menyatakan berat uap air
dalam gram, yang terdapat dalam satu meter kubik udara. Kelembaban
mutlak dapat dicari dengan menentukan massa uap air dalam satu meter
kubik udara.
Massa uap air pada suhu t, sama dengan massa uap air pada suhu nol.
Menurut hukum Boyle-Gay Lussac
PtVt PV P T
0 0 sehingga V0 t 0 Vt
T T0 P0 T
(4.1)
Pt T0
m0 0 V0 0 Vt (4.2)
P0 T
uapair
Jika rapat uap air terhadap udara adalah Ruapair udara
udara
maka uapair Ruapair udara udara
Massa uap air pada suhu t adalah
Pt T0
mt Ruapair udara udara Vt (4.3)
P0 T
udara = massa jenis udara = 0,00128 g/cm3
Vt = volume uap air pada suhu t
Pt = tekanan uap air yang ada pada suhu t
P0 = tekanan udara normal = 76 cm Hg
T0 = 0 + 273 = 273
T = t + 273
Sehingga persamaan (4.3) dapat ditulis
Pt 273
mt Ruapairudara 0,00128 Vt gram (4.4)
76 T
Kelembaban relatif
Kelembaban relatif adalah perbandingan antara tekanan uap air
yang ada dengan tekanan uap air maksimum yang dapat dicapai pada suhu
tertentu.
Pt
e (4.5)
Mt
dengan Pt = tekanan uap air yang ada di udara
74 Fisika Lingkungan
Higrometer spiral
Alat ini terbuat dari pegas spiral tembaga yang sisi luarnya dilapisi
dengan bahan yang mudah menyerap dan melepaskan uap air. Jika
kelembaban bertambah maka bahan pelapis spiral akan menyerap uap air
dan akan mengembang. Spiral ini dihubungkan dengan jarum penunjuk
kelembaban relatif udara yang skalanya telah dikalibrasi.
partikel dari uap air adalah 9,2 mm Hg, sama dengan tekanan uap
maksimum pada 10 oC (lihat Tabel 4.4). Tekanan uap air maksimum pada
suhu 20 oC adalah 17,5 mm Hg. Jadi lembab relatif pada suhu 20 oC
tersebut adalah
M titik embun
e (4.6)
Mt
9,2
e 100% 52,5%
17,5
P
17,5 uap
padat cair
9,2
t
10 20
Gambar 4.11. Diagram Tekanan-Suhu untuk H2O
Higrometer Alluard.
Alat ini terbuat dari bejana logam yang bagian depannya dibuat
mengkilap. Ke dalam bejana diisikan zat cair yang mudah menguap, misal
spiritus. Penguapan spiritus dapat dipercepat dengan mengalirkan udara ke
dalam bejana. Karena untuk menguap dibutuhkan panas, dan panas
penguapan diambil dari alat tersebut, maka temperatur terus menurun. Pada
suatu saat tercapai temperatur yang menunjukkan titik embun pada keadaan
udara tersebut. Hal ini ditandai dengan permukaan yang mengkilap berubah
menjadi buram. Tekanan uap air maksimum pada titik embun dapat dilihat
pada tabel tekanan uap air maksimum. Dengan demikian kelembaban relatif
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.6).
cair
76 Fisika Lingkungan
uap udara
Permukaan
mengkilat
spiritus
Higrometer Regnault
Alat ini terdiri dari dua buah tabung gelas A dan B. Pada kedua
tabung dipasang termometer dan bagian bawah tutup kedua tabung dibuat
mengkilap. Tabung A diisi dengan zat cair yang mudah menguap dan
dilengkapi dengan dua pipa yang dibengkokkan. Jika udara dihembuskan ke
dalam tabung A, maka banyak uap zat cair yang terhembus keluar. Dengan
demikian penguapan zat cair dipercepat, akibatnya terjadi penurunan
temperatur. Bila bagian mengkilap dari tutup tabung menjadi buram karena
pengembunan udara luar, maka temperatur tabung A dapat dilihat pada
termometer yang ada di dalamnya, nilainya menunjukkan titik embun pada
tekanan udara luar. Temperatur udara dapat dilihat pada termometer yang
berada di tabung B. Dengan melihat tabel tekanan uap air maksimum,
kelembaban relatif udara dapat ditentukan.
Latihan 1 :
Lingkungan Udara 77
Jawab:
Lembab relatif =
Tekanan uap air jenuh pada temperatur udara
e Tekanan uap air yang ada di udara
Tekanan uap air maksimum pada temperatur udara
e
Tekanan uap air maksimum pada titik embun
M titik embun
e
Mt
11,5
Maka e x100% 40,06%
28,7
Latihan 2 :
Berapakah massa udara yang terdapat dalam suatu tabung yang
mempunyai volume 2 m3 bersuhu 21 oC dan mempunyai lembab relatif 50
%. M21 = 1,8 cm Hg; rapat uap air terhadap udara = 5/8
Jawab :
Pt P
e t 50% Pt 0,9cmHg
M t 1,8
Pt 273
massa udara (massa gas)= mt Ruapairudara 0,00128 Vt
76 T
5 0,9 273
= x0,00128x 2 x10 6 x x 9,106 gram
8 76 284
Psikhrometer
Alat ini juga digunakan untuk mengukur kelembaban relatif udara.
Alat ini terdiri atas dua termometer yang sama. Reservoir termometer yang
satu dibungkus dengan secarik kain yang ujungnya dimasukkan ke dalam
bejana berisi air sehingga selalu lembab. Termometer ini disebut termometer
basah sedangkan yang lain disebut termometer kering. Karena air menguap
maka suhu termometer basah itu turun. Dalam udara yang lembab air yang
menguap lebih sedikit dari pada dalam udara yang kering, sehingga
turunnya termometer juga berkurang. Dari selisih temperatur pada kedua
termometer basah dan kering, lembab relatif dapat ditentukan
Contoh cara pembacaan Tabel Psikhrometer (Tabel 4.9)
Misal : Termometer kering menunjukkan temperatur : 86 oF
Termometer basah menunujukkan temperatur : 76 oF
Selisih kedua temperatur : 10 oF
78 Fisika Lingkungan
Lihat Tabel 4.9 pada kolom “Dry Bulp oF” pada angka 86 (sesuai temperatur
termometer kering). Dari angka 86 bergeser mendatar ke kanan di bawah
angka 10, akan diperoleh angka 62. Angka 62 inilah yang menunjukkan nilai
kelembaban relatif udara.
Manfaat kelembaban
Keadaan lembab penting sekali untuk manusia, binatang dan
tanaman. Jika udara hampir jenuh dengan uap air (e = 100%) maka kita
merasa tidak nyaman, panas, berkeringat dan lesu, sebab tubuh tidak dapat
lagi menguapkan keringat. Dalam keadaan ini binatang dan tanaman pun
tidak dapat mengeluarkan uap air sehingga menyebabkan tidak baik untuk
pertumbuhannya. Sebaliknya dalam udara yang sangat kering, maka uap air
banyak keluar dari kita demikian juga untuk tanaman yang menyebabkan
keadaan menjadi kurang baik pula. Derajat kelembaban dalam suatu
ruangan tergantung pada tujuan penggunaan ruangan itu sendiri. Ruangan
akan digunakan untuk hal-hal yang membutuhkan udara kering atau
sebaliknya. Gudang buah-buahan, minuman bir dan pembibitan cendawan
membutuhkan ruang yang lembab. Beberapa jenis tanaman membutuhkan
kelembaban udara yang agak tinggi, misal jenis tanaman anggrek.
Kelembaban udara yang nyaman untuk tubuh berkisar antar 60 - 80 %
(Slamet Ryadi, 1982), dengan suhu antara 18o - 25 oC.
Pengontrolan kelembaban udara di dalam rumah biasanya tidak
terlalu dibutuhkan. Tetapi di pabrik-pabrik atau kantor-kantor, yang di
dalamnya banyak orang bekerja dalam satu ruangan, pengontrolan menjadi
sangat penting. Demikian juga untuk ruangan penyimpanan alat-alat serta
benda-benda yang peka terhadap kelembaban (alat-alat elektronik, film,
tembakau dan sebagainya).
Oleh karena itu konstruksi atau pun penempatan ruangan-ruangan
harus benar-benar kering dan proses penguapan dapat dipercepat.
Pengeringan dapat dilakukan dengan pemanasan terutama dari matahari
atau ditolong dengan hembusan udara yang mengalir.
Di dalam rumah, alat-alat yang peka terhadap kelembaban dapat
disimpan dalam almari dengan lampu listrik yang selalu menyala atau
disertai bahan penghisap kelembaban, seperti batu gamping, teh dan
sebagainya.
Pencemar CO
Karbon monoksida (CO) sebagai komponen dalam susunan udara
atmosfer yang normal tidak dibenarkan. Tetapi secara alamiah kehadirannya
di udara dapat terjadi dalam jumlah yang kecil, yang terjadi karena berbagi
proses geofisika misalnya aktivitas vulkanik. Sedangkan produksi CO
sebagai hasil aktifitas manusia antara lain:
- transportasi (terbanyak), kendaraan yang menggunakan bensin
banyak memproduksi CO.
- pembakaran minyak, gas, kayu.
- proses industri (batubara).
- pembakaran sampah.
- kebakaran hutan.
Timbulnya gas CO mula-mula disebabkan karena terjadinya pembakaran
yang tidak sempurna (in complete combustion). Gas ini dikeluarkan lebih-
lebih pada saat kita melakukan pemanasan kendaraan sebelum dijalankan.
Di dalam ruang tertutup ketika mesin dihidupkan 5 - 10 menit
pertama, gas CO yang dikeluarkan sudah dapat membahayakan. Tidak
jarang pengendara yang berada dalam kendaraan tertutup tiba-tiba menjadi
lemas karena gas CO masuk ke dalam paru-paru orang tersebut.
Gas CO mempunyai sifat tidak berbau, tak berwarna, tidak berasa
dan tidak memberikan iritasi sehingga orang jadi tidak merasa jika sudah
banyak menghirupnya. Pengaruh CO terhadap tanam-tanaman tidak terlihat
dengan nyata. Sedangkan pengaruh CO terhadap manusia adalah sebagai
berikut:
Hemoglobin di dalam darah secara normal berfungsi dalam system
transportasi untuk membawa oksigen (O2) dalam bentuk oksi hemoglobin
(O2Hb) dari paru-paru ke sel-sel tubuh, dan membawa CO 2 dalam bentuk
CO2Hb dari sel-sel tubuh ke paru-paru. Dengan adanya CO, hemoglobin
dapat membentuk karboksihemoglobin. Jika reaksi demikian terjadi, maka
kemampuan darah untuk mentranspor oksigen menjadi berkurang. Afinitas
CO terhadap hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari afinitas oksigen
terhadap hemoglobin. Akibatnya jika CO dan O2 terdapat bersama-sama di
udara akan terbentuk COHb dalam jumlah lebih banyak dari pada O 2Hb.
Konsentrasi CO Hb di dalam darah dipengaruhi secara langsung oleh
konsentrasi CO dari udara yang terhisap.
80 Fisika Lingkungan
Polutan Partikel
Sifat fisik partikel yang penting adalah ukurannya yang berkisar
antara diameter 0,0002 sampai sekitar 500 (micro meter). Partikel-
partikel yang sering berada dalam atmosfer dapat dilihat dalam Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Berbagai komponen partikel dan bentuk yang umum terdapat
di udara
Komponen Bentuk
Besi Fe2O3 ; Fe3O4
Magnesium MgO
Kalsium CaO
Alumunium Al2O3
Sulfur SO2
Titanium TiO2
Karbonat CO3
Silikon SiO2
Fosfor P2O5
Kalium K2O
Natrium Na2O
Lain - lain
Gas CO2
CO2 (Karbon dioksida) umumnya tidak dikategorikan sebagai
polutan udara karena merupakan komponen yang secara normal terdapat di
udara. Gas ini berada di udara sekitar 0,033 % dari volume udara. CO 2
mempunyai sifat stabil, tenang, tidak beracun, tidak berbau, tidak berwarna
dan tidak berasa. CO2 secara kontinu mengalami sirkulasi ke dalam dan ke
luar atmosfer di dalam siklus yang menyangkut aktivitas tanaman dan
hewan yaitu dalam proses pernapasan dan proses fotosintesis.
Proses pernapasan
6 O2 + O6 H12 O6 6 CO 2 + 6H2O + energi
Proses fotosintesis
CO2
Pernafasan
Fotosintesis Manusia
Fotosintesis
Hewan
Tanaman O2
Gambar 4.14.
Proses ini merupakan siklus CO2 alami yang konstan jika tidak terganggu
oleh aktivitas manusia. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
meningkatnya gas CO2 di atmosfer adalah:
- Penggundulan hutan. Pada siang hari, tumbuhan berkhlorofil
menyerap CO2 dan menghasilkan O2 dalam jumlah banyak, maka
penggundulan hutan akan menurunkan kadar O 2 dan meningkatkan
kadar CO2.
- Faktor kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk suatu kota atau
daerah meyebabkan penurunan kadar O2 dan meningkatkan kadar
CO2.
- Akibat pembakaran batu bara, oli, gas, minyak bumi dan sebagainya
akan mengurangi oksigen dan meningkatkan CO2. Jika pembakaran
tidak sempurna akan menghasilkan CO.
- Faktor kebakaran. Akibat kebakaran baik kebakaran hutan ataupun
yang lain akan menurunkan O2 dan meningkatkan kadar CO2.
Gelombang pendek
sebagai energi sinar Konsentrasi
CO2 tinggi
Gambar 4.15.
Adanya SO2, uap air (H2O) dan NOx akan mempengaruhi perubahan iklim,
seperti temperatur, angin dan curah hujan.
RANGKUMAN
4.1. Komposisi Udara
- Kompopsisi udara di atmosfer terdiri dari gas-gas yang
permanen dan gas-gas yang variabel
- Gas-gas yang berpengaruh pada proses cuaca adalah gas H 2O,
CO2, dan O3
- Persentase gas-gas pada ketinggian yang berbeda tidak sama.
Makin tinggi tempat, gas yang berat berkurang dan gas yang
ringan bertambah
TES FORMATIF
1.a. Sebutkan gas-gas yang permanen dan gas-gas yang variabel dalam
sistem udara kering
b. Sebutkan gas-gas yang mempengaruhi proses cuaca dan jelaskan
mengapa gas-gas tersebut berpengaruh dalam proses cuaca.
2. Jika air raksa dalam barometer setinggi 73 cm, berapa milibar kah
tekanan udara pada waktu itu?
3.Sebuah higrometer Alluard menunjukkan bahwa pada suhu 30 o titik
embunnya 7 o . Berapa % lembab nisbi udara pada saat itu? M 30 = 3,15
cm Hg; M7 = 0,75 cm Hg.
4.19 liter udara basah dari 21 o dialirkan melalui suatu zat yang higroskopis.
Bila semua uap air diserap oleh zat tersebut dan karena itu massa zat
bertambah 84,5 mg, berapa % lembab nisbi udara itu? Rapat uap air
terhadap udara 5/8. M21 = 1,8 cm Hg.
5.Jelaskan bagaimana terjadinya angin gunung, angin lembah, angin laut
dan angin darat!
6.Jelaskan bagaimana debu-debu di atmosfer dapat mempengaruhi
keadaan cuaca!
7. Jelaskan fungsi CO2 dalam kehidupan dan jelaskan apa yang terjadi jika
CO2 di atmosfer melebihi batas
Lingkungan Udara 89
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1980. Bumi dan Antariksa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gabriel, J. F, dr. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Hipokrates.
John L. Monteith. 1973. Principles of Environmental Physics. London :
Edward Arnold Limited
Mangunwijaya,Y.B, Dipl, Ing. 1988. Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta:
Penerbit Jambatan.
Sears dan Zemanssky. 1972. Fisika Untuk Universitas I Mekanika,
Panas, Bunyi. Jakarta: Penerbit Binatjipta.
Slamet Ryadi, AL, Skm, Dr.1982. Pencemaran Udara. Surabaya: Usaha
Nasional.
Slamet Ryadi, AL, Skm, Dr. 1984. Kesehatan Lingkungan. Surabaya:
Karya Anda.
Kunci Jawaban
1.a. dan 1.b. : Lihat halaman 62
2. 972,944 bar
3. 23,80 %
4. 0,245 gram
5. Perbedaan suhu menimbulkan perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan
mengakibatkan mengalirnya udara.
6. Sifat debu dapat menghalangi cahaya matahari yang sampai di bumi,
sehingga panas di bumi berkurang.
7. CO2 bagi tumbuhan untuk proses assimilasi. Jika melebihi batas dapat
mengakibatkan timbulnya effek rumah kaca.