Etiologi Hepatitis A
Hepatitis A, yang dahulu dinamakan hepatitis infeksiosa, disebabkan oleh
virus RNA dari family enterovirus. Masa inkubasi virus Hepatitis A diperkirakan
berkisar dari 1 hingga 7 minggu dengan rata-rata 30 hari. Perjalanan penyakit
dapat berlangsung lama, dari 4 minggu hingga 8 mingu.
Hepatitis A merupakan penyakit hati serius yang disebabkan oleh virus
Hepatitis A (HAV). HAV ditemukan di tiap tubuh manusia pengidap Hepatitis A.
Terkadang penyakit ini menular melalui kontak personal. Terkadang pula melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi HAV.
Jenis-jenis hepatitis:
Ada 5 jenis Hepatitis virus yaitu Hepatitis A,B,C,D dan E
Gejala klinis
Gejala klinis hepatitis A mirip dengan hepatitis lain yang diakibatkan oleh virus. Hal
ini umumnya meliputi:
• Demam;
• Keletihan/malaise;
• Diare;
• Mual;
Epidemioloogi Hepatitis
Hepatitis virus merupakan sebuah fenomena gunung es, dimana penderita yang tercatat atau
yang datang ke
layanan kesehatan lebih sedikit dari jumlah penderita sesungguhnya. Mengingat penyakit ini
adalah penyakit
kronis yang menahun, dimana pada saat orang tersebut telah terinfeksi, kondisi masih sehat dan
belum
menunjukkan gejala dan tanda yang khas, tetapi penularan terus berjalan.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa jumlah orang yang didiagnosis Hepatitis di fasilitas
pelayanan
kesehatan berdasarkan gejala-gejala yang ada, menunjukan peningkatan 2 kali lipat apabila
dibandingkan dari
data tahun 2007 dan 2013, hal ini dapat memberikan petunjuk awal kepada kita tentang upaya
pengendalian di
masa lalu, peningkatan akses, potensial masalah di masa yang akan datang apabila tidak segera
dilakukan
upaya-upaya yang serius.
Dari grafik di atas dapat dilihat pada tahun 2007, lima provinsi dengan prevalensi Hepatitis
tertingggi adalah Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo dan Papua Barat sedangkan pada tahun
2013 lima provinsi
dengan prevalensi tertinggi yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, dan Maluku
Utara. Pada tahun 2013 ada 13 provinsi yang memiliki angka prevalensi di atas rata-rata nasional
yaitu Nusa
Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara, Aceh,
Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan.
Pencegahan
Pada tingkat populasi, penyebaran hepatitis A dapat dikurangi dengan:
• Suplai air minum yang aman dikonsumsi yang cukup;
Lalu keringkan dengan tisu sekali pakai atau pengering tangan. Jika tidak ada
fasilitas pencuci tangan atau tangan tidak terlihat kotor, handrub berbasis
• Karena deterjen umum mungkin tidak dapat membunuh HAV, secara teratur
bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh seperti perabutan,
bagian air), biarkan selama 15 - 30 menit, dan kemudian bilas dengan air dan
15 - 30 menit dan kemudian bilas dengan air dan keringkan. Untuk permukaan
logam, desinfektasi dengan alkohol 70%.
3. Jaga kebersihan makanan yang baik
• Gunakan 5 Kunci Keamanan Pangan saat menangani makanan, yaitu Pilih (Pilih
bahan mentah yang aman); Bersih (Jaga agar tangan dan peralatan masak
tetap bersih); Pisahkan (Pisahkan makanan mentah dan matang); Masak (Masak
hingga matang); dan Suhu Aman (Simpan makanan pada suhu yang aman)
• Beli makanan segar dari sumber higienis dan dapat diandalkan. Jangan membeli
makanan dari pedagang jalanan ilegal.
• Hanya makan yang telah dimasak hingga matang.
• Bersihkan dan cuci bahan pangan dengan benar. Gosok dan bilas makanan
laut bercangkang dengan air bersih. Buang bagian kotoran jika perlu. Semua
panas. Jika tidak, rebus pada suhu 100°C hingga cangkang terbuka; lalu rebus
lagi selama tiga hingga lima menit setelahnya. Buang semua makanan laut
4. Vaksinasi Hepatitis A.
Vaksinasi Hepatitis A adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi.
Orang yang berisiko tinggi terinfeksi hepatitis A dan orang yang berisiko tinggi
vaksinasi hepatitis A demi perlindungan diri. Menurut Komite Ilmiah Penyakit yang
Dapat Dicegah oleh Vaksin, Pusat Perlindungan Kesehatan, kelompok orang ini