Disusun oleh :
ANURUL FAIDAH
KHG D21093
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penghiduangan tanpa stimulus nyata. (Keliat, Nanda
2015)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, , merasakan sensasi palsu berupa suara, pengelihatan,
pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada (Damaiyanti, 2012).
Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari luar.
Walaupun tampak sebagai suatu yang “khayal”, halusinasi sebenarnya merupakan
bagian dari kehidupan mental penderita yang “teresepsi” (Yosep,2010).
Halusinasi adalah perubahan dalam jumlah atau pola stimulus yang datang disertai
gangguan respon yang kurang, atau distorsi terhadap stimulus tersebut (Nanda-I,
2012).
B. Jenis Halusinasi
D. Rentang Respon
Persepsi mengacu pada identifikasi dan interprestasi awal dari
suatu stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indra.
Rentang respon dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Respon adaptif
Respon adaptif adalah respon yang dapat diterima norma-norma
social budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam
batas normal jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan
masalah tersebut. Respon adaptif :
1) Pikiran logis adalah pandangan yang mengarah pada kenyataan
2) Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada kenyataan
3) Emosi konsisten dengan pengalaman yaitu perasaan yang timbul
dari pengalaman ahli
4) Perilaku social adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
batas kewajaran
5) Hubungan social adalah proses suatu interaksi dengan orang lain
dan lingkungan
b. Respon psikosossial
Meliputi :
1) Distrosi pikiran adalah proses pikir yang menimbulkan gangguan
2) Ilusi adalah miss interprestasi atau penilaian yang salah tentang
penerapan yang benar-benar terjadi (objek nyata) karena
rangsangan panca indera
3) Emosi berlebih atau berkurang
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi
batas kewajaran
5) Menarik diri adalah percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain.
c. Respon maladaptif
Respon maladaptive adalah respon individu dalam menyelesaikan
masalah yang menyimpang dari norma-norma social budaya dan
lingkungan, ada pun respon maladaptive antara lain :
1) Kelainan pikiran adalah keyakinan yang secara kokoh
dipertahankan walaupun tidak diyakin ioleh orang lain dan
bertentangan dengan kenyataan social.
2) Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi
eksternal yang tidak realita atau tidak ada.
3) Kerusakan proses emosi adalah perubahan sesuatu yang timbul
dari hati.
4) Perilaku tidak terorganisi rmerupakan sesuatu yang tidak
teratur
5) Isolasi sosisal adalah kondisi kesendirian yang dialami oleh
individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan
sebagai suatu kecelakaan yang negative mengancam.
(Damaiyanti, 2012: 54)
3. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
6. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung (Budi Anna Keliat, 2005)
Akibat
Seseorang yang dapat beresiko melakukan tindakan kekerasan pada diri
sendiri dan orang lain dapat menunjukkan perilaku :
Data subjektif :
Data objektif :
b. Mondar-mandir
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sosial: Halusinasi
2. Isolasi sosial: Menarik Diri
3. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
1) Menghardik halusinasi
Menghardik halusinasi adalah upaya mengendalikan diri
terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang
muncul. Pasien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap
halusinasi yang muncul atau tidak memperdulikan
halusinasinya. Sehingga klien mampu mengendalikan
diri dan tidak mengikuti halusinasi yang muncul.
Mungkin halusinai tetap ada, namun dengan
kemampuan ini pasien tidak akan larut untuk menuruti
apa yang ada dalam halusinainya.
Tahapan tindakan meliputi:
1. Untuk Klien
a. Masalah : Halusinasi
1) Pertemuan : Ke 1
a) Proses Keperawatan
(1) Kondisi: Klien mengatakan sering mendengar suara-
suara. Suara itu kadang-kadang membuat dirinya sangat takut.
Klien terlihat sering bicara sendiri, tertawa sendiri dan suka
menyendiri
(2) Diagnosa: Perubahan sensori Persepsi: Halusinasi
pende-ngaran
(3) TUK :
(a) Membina hubungan saling percaya
(b) Membantu klien mengenali halusinasinya
(c) Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan
menghardik halusinasi.
b) Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
(1) Orientasi :
(c) Kontrak
“Apakah D mendengar suara tanpa ada ujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?”
D dengar suara? Berapa kali sehari D alami? Pada keadaan apa suara itu
“Apa yang D lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
“D, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal,
dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung D bilang, pergi
saya tidak mau dengar, ….. Saya tidak mau dengar . Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba D peragakan! Nah
begitu ….bagus! Coba lagi ! Ya bagus D sudah bisa”
(3) Terminasi:
”Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?(Saudara
masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien).
(d) Kontrak
a) Proses Keperawatan
(1) Kondisi: Klien mengatakan sering mendengar suara-suara. Suara itu
kadang-kadang membuat dirinya sangat takut. Klien terlihat
sering bicara sendiri, tertawa sendiri dan suka menyendiri.
(2) Diagnosa: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
(3) TUK : Melatih klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
b) Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
(1) Orientasi :
(a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum D.
(b) Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan D hari ini? Apakah suara-suaranya masih
mun-cul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih ?
Berkurangkan suara-suaranya Bagus !
(c) Kontrak
Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan
latihan selama 2 menit. Mau di mana? Di sini saja ?“
(2) Kerja :
”Jadi sudah ada berapa cara yang D pelajari untuk mencegah suara-suara itu?
Bagus, cobalah kedua cara ini kalau D mengalami halusinasi lagi”.
“Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan harian D. Mau jam
berapa latihan bercakpa-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta
sewaktu-waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke mari lagi”.
(d) Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan
aktivitas terjadwal?
2. Untuk Keluarga
a. Masalah: Halusinasi
1) Pertemuan: Ke 5
a) Proses Keperawatan
(1) Kondisi: Klien mengatakan sering mendengar suara-suara. Suara itu
kadang-kadang membuat dirinya sangat takut. Klien terlihat sering bicara
sendiri, tertawa sendiri dan suka menyendiri.
(2) Diagnosa: Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
(3) TUK : Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi
yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat
pasien halusinasi.
b) Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
(1) Orientasi :
(a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum Bapak/Ibu!”” Hosi Nashihah Badri, saya mahasiswa
Stikes Karsa Husada Garut yang merawat anak Bapak?Ibu.”
(b) Evaluasi/validasi
(c) Kontrak
Topik
“Hari ini kita akan mendiskusi tentang apa masalah yang anak Bapak?ibu
alami dan bantuan apa yang Bapak/Ibu bisa berikan.”
Tempat
“Kita mau diskusi di mana? Bagaimana kalau di ruang wawancara?
Waktu
“Berapa lama waktu Bapak/Ibu? Bagaimana kalau 30 menit”
(2) Kerja :
“Ya, gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu
mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bedanya.
“Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada
beberapa cara untuk membantu anak Bapak/Ibu agar bisa mengendalikan
halusinasi. Cara-cara terebut antara lain: Pertama, dihadapkan anak Bapak/Ibu,
jangan membantah halusinasi atau menyokongnya. Katakan saja Bapak/Ibu
percaya bahwa anak tersebut memang mendengar atau melihatnya.”
“Kedua, jangan biarkan anak Bapak/Ibu melamun dan sendiri, karena kalau
melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap
denganya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-
sama.Tentang kegiatan, saya telah melatih anak Bapak/Ibu untuk membuat
jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Bapak/Ibu pantau pelaksanaannya, ya dan
berikan pujian jika dia lakukan!”
”Ketiga, bantu anak Bapak/Ibu minum obat secara teratur. Jangan menghentikan
obat tanpa konultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih anak
Bapak/Ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi Bapak/Ibu dapat mengingatkan
kembali. Obatnya ada 3 macam , ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk
menghilangkan suara-suara atau bayangan. Diminum 3x seari pada jam 7 pagi,
jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat
rileks, jam minummya sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya
menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ. Obat perlu selalu
dimunum untuk mencegah kekambuhan”
“Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi anak
Bapak/Ibu dengan cara menepuk punggung anak Bapak/Ibu . Kemudian suruhlah
anak Bapak/Ibu menghardik suara tersebut. Anak Bapak/Ibu sudah aya ajarkan
cara menghardik halusinasi.”
“Bagus Pak/Bu”
(3) Terminasi:
(a) Evaluasi Subjektif
“Sekarang coba Bapak/Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat anak Bapak/Ibu”
Baiklah, nanti dirumah bapak/ibu ingat lagi apa yang sudah kita bicarakan
sehingga nanti dapat kita praktekkan pada anak bapak/ibu.
(d) Kontrak
Waktu: Jam berapa bapak/ibu bias datang ke rumah sakit ini lagi?
Bagaimana kalau jam 10.00.
b. Sesi II : Alasan
1) Proses Keperawatan
c) TUK :
Orientasi :
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan D hari ini?”
“ Masih ada mendengarkan suara-suara? Apa yang dilakukan jika suara itu
muncul?”
2. Kontrak
1. Topik
“Hari ini kita akan mempelajari cara untuk menghilangkan perasaan tentang
rasa tidak berguna, tidak berarti dan merasa tidak dihargai.
b. Tempat
c. Waktu
“ Apa yang menjadi masalah bagi D sekarang ini? Mengapa perasaan tidak
berguna itu muncul?Sejak kapan perasaan itu mulai muncul? Adakah orang lain
yang membuat D merasa tidak berguna, tidak dihargai?”
“ Hal apa yang menyebabkan D merasa tidak berguna dan tindakan apa yang
biasanya dilakukan D saat merasa tidak berguna?”
“ Baiklah D, nanti D tulis perasaan yang paling D rasakan! Nanti kita bahas apa
yang D tuliskan.”
Terminasi:
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
“ Nanti M ingat-ingat lagi, jika ada hal lain yang menyebabkan munculnya
rasa tidak berguna, sampaikan pada saya.
4. Kontrak
3. TUK :
Orientasi :
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan D hari ini?”
“ Masih ada yang D pikirkan dan akan sampaikan tentang perasaan tidak
berguna? Apakah sudah dituliskan?”
1. Kontrak
1. Topik
“Hari ini kita akan mempelajari cara untuk menghilangkan perasaan tentang
rasa tidak berguna, tidak berarti dan merasa tidak dihargai dengan metode 3
kolom.”
b. Tempat
c. Waktu
Kerja :
Sekarang apa yang D inginkan?Untuk dapat menata maa depan. Baik sekali
keinginan D, maukah saya bantu untuk belajar cara mewujudkan itu ? Ini ada
tiga kolom, kolom pertama untuk mengungkapkan pikiran otomatis (negatif,
kolom kedua saya yang akan mengisi, dan kolom ketiga untuk melawan pikiran
negatif atau hal positif yang D miliki.” Ada yangbelum dimengerti dan mau
ditanyakan?
Terminasi:
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
“ Nanti D ingat-ingat lagi, jika ada positif lain yang suda D lakukan untuk diri D
sendiri atau untuk keluarga D, sampaikan pada saya dan tuliskan lagi di kertas
ini.”
4. Kontrak
Triangle Terapi
A. Proses Keperawatan
3. TUK :
Orientasi :
a. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum”
Evaluasi / validasi
1. Topik
” Sesuai dengan janji kita kemaren, hari ini kita akan membicarakan tentang
masalah yang dihadapi D anak ibu
b. Tempat
c. Waktu
Kerja :
” Baiklah bu, D anak ibu sudah seminggu dirawat disini. Ibu tentu ingin supaya
D cepat sembuh dan segera kembali kerumah. Untuk itu kita bersama-sama
merawat D. Saya harap bukan untuk disini saja kita merawat D, tetapi juga jika
D sudah dirumah. Untuk itu tentu kita harus tahu apa yang menjadi masalah bagi
D sehingga menyebabkan D dirawat disini. Bagaimana ?”
” Jika masalah ini kita biarkan buk, kira-kira apa yang akan terjadi pada D?
Bagus, ibu dapat memahaminya. Nah, kira-kira apa yang ibu harapkan dengan
pertemuan kita kali ini? Saya harap ibu dapat menuliskannya pada lembaran
harapan ini.”
Terminasi:
a. Evaluasi Subjektif
c. Evaluasi Objektif
“ Jika ada lagi pikiran negatif atau pikiran positif yang D rasakan silahkan
dicatat disini!”
4. Kontrak
b. Tempat : Nanti dimana kita maunya ngobrol lagi? Baiklah..nanti kita bertemu
disini lagi.
c. Waktu : “Bagaimana jika setengah jam lagi saya kesini lagi? Ibu masih
disini kah? Baiklah .”
DAFTAR PUSTAKA
Aditama Keliat, Budi Anna. (2006) Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:
Huda Amin, Kusuma Hardi, 2015. Nanda Nic Noc 2015. Medication. Jakarta.
Maramis, W.f. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ed. 9 Surabaya: Airlangga
University Press.
Huda Amin, Kusuma Hardi, 2015. Nanda Nic Noc 2015. Medication. Jakarta.
Trimelia, 2011. Asuhan Keperawatan Klien Halusinasi. Cetakan 1. Jakarta :
Trans Info Medika.
Yosep, I., 2010, Keperawatan Jiwa, Bandung : Refika Aditama
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan).
Jakarta: EGC.