Dede METODOLOGI PENELITIAN
Dede METODOLOGI PENELITIAN
OLEH:
M. AFDAL. S
NIM/TM: 18181014/2018
PENDAHULUAN
dikenal dengan istilah surplus dan defisit (Kim, Min, Hwang, &
kapita dalam satuan US$ selama periode satu tahun, suatu negara dapat
1
Klasifikasi kelompok negara yang terdapat di ASEAN adalah
Myanmar, dan Kamboja; upper middle income terdiri dari Malaysia dan
Thailand; dan high income terdiri dari Singapore dan Brunei Darussalam.
di ASEAN masih ada yang defisit, yaitu terdapat pada kelompok negara
Grafi
k 1.1 Kondisi Neraca Transaksi Berjalan di ASEAN pada Kelompok
Negara Lower Middle Income. (Sumber: World Bank)
2
Berdasarkan hal tersebut, kondisi neraca transaksi berjalan di
sehingga hal ini menarik untuk diteliti dan dalam penelitian ini ditetapkan
penelitian.
3
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji
kelompok negara lower middle income dari tahun 2000 sampai dengan
B. Rumusan Masalah
income?
income?
income?
4
6. Sejauhmana pengaruh jumlah uang beredar terhadap neraca transaksi
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
penelitian adalah:
6
sebagai referensi ilmu pengetahuan. Selain itu, penelitian ini juga
7
BAB II
A. Kajian Teori
impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah
8
diekspor ke luar negeri dan konsekuensinya ekspor meningkat.
mata uang negara lain. Harga suatu mata uang terhadap mata uang
negara lainnya juga merupakan harga aktiva atau harga aset, maka
9
c. Pengaruh Inflasi terhadap Neraca Transaksi Berjalan
ekonomi.
10
B. Penelitian Relevan
keterbukaan ekonomi, dan secara negatif dipengaruhi oleh kurs riil dan
correction model. Hasil penelitian adalah dalam jangka panjang kurs riil
11
berjalan, sedangkan investasi asing langsung berpengaruh negatif tetapi
penelitian jangka pendek adalah kurs riil, inflasi, dan investasi asing
ekonomi Turki yang sering dianggap sebagai salah satu penyebab utama
neraca transaksi berjalan, kurs riil dan suku bunga kredit berpengaruh
12
Pengujian keberlanjutan neraca transaksi berjalan untuk sembilan
adalah pertumbuhan ekonomi, dan jumlah uang beredar adalah positif dan
jumlah uang beredar di negara CEE selama periode 1995 sampai 2014
arah, yaitu jumlah uang beredar dan investasi asing langsung berpengaruh
13
positif tetapi tidak signifikan adalah ekspor terhadap neraca transaksi
negatif dan tidak signifikan terhadap neraca transaksi berjalan (Cavdar &
Aydin, 2015).
hubungan kausalitas, namun hanya hubungan satu arah, yaitu jumlah uang
tabungan domestik dan aset luar negeri bersih adalah positif namun tidak
Turki periode 1989 sampai 2014. Analisis teknis dilakukan dengan metode
14
regresi yang didukung oleh berbagai variabel bebas, yaitu pertumbuhan
ekonomi, inflasi, jumlah uang beredar, dan investasi asing langsung. Hasil
15
metode regresi selama periode 2003 sampai 2013. Hasil dari penelitiannya
Weistroffer, 2012).
hal ini, Vektor auto regresi (VAR) digunakan untuk menentukan faktor
ada dari berbagai teori tentang kondisi neraca transaksi berjalan dengan
16
asumsi bahwa ada struktur dasar yang stabil yang menghubungkan akun
ekonomi, kurs riil, inflasi, investasi asing langsung, jumlah uang beredar,
domestik, aset luar negeri bersih, suku bunga kredit, dan harga minyak.
data panel karena ingin melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
17
C. Kerangka Konseptual
adalah negatif karena apabila kurs riil suatu negara depresiasi, yaitu
kondisi kurs riil yang menurun atau melemah terhadap negara lain, maka
Sedangkan pada saat mengimpor barang dari luar negeri, maka produk-
produk yang diimpor oleh negara tersebut akan menjadi lebih mahal bagi
18
ini mengakibatkan ekspor lebih besar daripada impor yang berdampak
pada saat negara tersebut menjual barang ke luar negeri, harga barangya
Berjalan (Y) adalah positif karena negara yang memiliki pasar keuangan
jumlah uang beredar dan hal ini akan mengakibatkan depresiasi mata uang
19
domestik. Sehingga hal ini mengakibatkan ekspor lebih besar daripada
berikut:
Pertumbuhan Ekonomi
(X1)
Kurs Riil
(X2)
Inflasi
(X3) Neraca Transaksi
Berjalan (Y)
FDI
(X4)
D. Hipotesis
20
signifikan terhadap neraca transaksi berjalan di ASEAN pada
H0 : α1 = α2 = α3 = α4 = α5 = 0
H0 : α1 = 0
Ha : α1 ≠ 0
H0 : α2 = 0
Ha : α2 ≠ 0
H0 : α3 = 0
Ha : α3 ≠ 0
H0 : α4 = 0
21
Ha : α4 ≠ 0
H0 : α5 = 0
Ha : α5 ≠ 0.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Peneltian
Dalam penelitian ini akan dilihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
statistik.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
yang dipublikasi oleh instansi tertentu. Data yang digunakan adalah data
panel dengan jumlah data time series adalah 17 tahun (2000 sampai 2016)
23
Laos, Myanmar, dan Kamboja). Sumber data dalam penelitian ini
peristiwa yang sudah berlalu dan berbagai buku dan jurnal yang terkait
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
E. Defenisi Operasional
serta untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penelitian ini, maka
24
1. Neraca Transaksi Berjalan (Y) adalah total net ekspor dari
3. Kurs Riil (X2) adalah harga relatif dari mata uang dua negara
persen.
25
konsumen yang mencerminkan perubahan persentase tahunan
1. Analisis Deskriptif
26
rata-rata terhadap variabel yang digunakan; standar deviasi untuk
income di ASEAN.
2. Analisis Induktif
ke waktu pada satu obyek yang sering disebut dengan data runtut
dari beberapa obyek pada satu waktu, disebut sebagai data silang
waktu (cross section). Jika data time series dan data cross section
beberapa obyek dengan beberapa waktu. Nama lain dari panel data
adalah pool data, kombinasi data time series dan cross section,
data adalah regresi yang menggunakan panel data atau pool data
yang merupakan kombinasi dari data time series dan cross section.
27
Panel data memiliki beberapa kelebihan dibanding data time series
heterogenitasnya.
diulang-ulang (series).
28
negara lower middle income, secara matematis dapat dituliskan
εit............................................................................... (3.1)
Keterangan:
X3 = Inflasi (%)
α0 = Konstanta
εt = Error Term
29
d. Metode Pemilihan Model Data Panel
1) Uji Chow
2) Uji Hausman
1) Uji Autokorelasi
30
Watson) dari penghitungan dengan nilai DW tabel seperti
No Nilai d Keterangan
1 d < dL Ada autokorelasi
2 dL < d < dU Tidak ada kesimpulan
3 dU < d < 4 – dU Tidak ada autokorelasi
4 4 – dU < d < 4 – dL Tidak ada kesimpulan
5 d < 4 – dL Ada autokerasli
Sumber: (Gujarati, 2005)
2) Uji Multikolinieritas
3) Uji Heteroskedastisitas
cross section dan data panel lebih dekat ke ciri data cross
heteroskedastisitas.
31
4) Koefisien Determinasi (R2)
f. Pengujian Hipotesis
1) Uji-F
sama.
2) Uji-t
32
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Sejarah ASEAN
2. Analisis Deskriptif
33
dalam membiayai defisit tersebut. Tabel 4.1 memperlihatkan
waktu 2000 sampai dengan 2016 adalah 0.76% yang berarti bahwa
Indonesia di atas 3.43% yang dapat dilihat pada Tabel 4.1, nilai
34
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Neraca Transaksi Berjalan di ASEAN pada Kelompok Negara Lower Middle Income
Tahun
Negara MEAN SD MAX MIN KV
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Indonesia 4.84 4.30 4.00 3.45 0.61 0.10 2.98 2.43 0.02 1.97 0.68 0.19 -2.66 -3.19 -3.09 -2.03 -1.75 0.76 2.67 4.84 -3.19 351.32
Filipina -2.75 -2.29 -0.35 0.34 1.78 1.93 5.70 5.40 0.08 5.02 3.60 2.52 2.78 4.19 3.78 2.48 0.20 2.02 2.53 5.70 -2.75 125.25
Vietnam 3.29 1.93 -1.59 -4.52 -1.94 -0.97 -0.25 -8.98 -10.92 -6.23 -3.69 0.17 6.05 4.52 5.03 3.89 0.47 -0.81 4.88 6.05 -10.92 -602.47
Laos -0.49 -3.81 0.47 -1.47 -7.53 -6.35 2.18 3.30 1.42 -1.04 0.41 -2.50 -4.05 -3.15 -8.88 -15.74 -13.38 -3.57 5.33 3.30 -15.74 -149.30
Myanmar -2.36 -2.35 1.41 -0.18 1.04 4.85 5.47 6.84 3.91 2.67 3.18 -2.60 -2.11 -0.65 -2.89 -3.98 -5.56 0.39 3.63 6.84 -5.56 930.77
Kamboja -3.72 -2.21 -2.50 -5.01 -3.43 -4.88 -3.21 -4.90 -7.92 -7.13 -7.09 -6.05 -8.27 -12.57 -9.87 -12.39 -13.60 -6.75 3.61 -2.21 -13.60 -53.48
MEAN -1.32
SD 4.85
MAX 6.84
MIN -15.74
KV -367.42
35
Sedangkan nilai dispersi negatif neraca transaksi berjalan
sebesar -367.42%.
waktu 2000 sampai dengan 2016 adalah 2.02% yang berarti bahwa
36
deviasi tersebut maka dapat dihitung nilai dispersi positif dan
di Filipina di atas 4.55% yang dapat dilihat pada Tabel 4.1, nilai
dapat dilihat pada Tabel 4.1, nilai dispersi negatif neraca transaksi
-367.42%.
selama kurun waktu 2000 sampai dengan 2016 adalah -0.81% yang
37
jika dibandingkan dengan kondisi rata-rata neraca transaksi
di Vietnam di atas 4.07% yang dapat dilihat pada Tabel 4.1, nilai
dapat dilihat pada Tabel 4.1, nilai dispersi negatif neraca transaksi
-367.42%.
38
Laos mengalami kondisi neraca transaksi berjalan tertinggi
waktu 2000 sampai dengan 2016 adalah -3.57% yang berarti bahwa
Tabel 4.1, nilai dispersi positif neraca transaksi berjalan Laos lebih
39
dilihat pada Tabel 4.1, nilai dispersi negatif neraca transaksi
-367.42%.
40
negatif. Nilai dispersi positif neraca transaksi berjalan Myanmar
Myanmar di atas 4.02% yang dapat dilihat pada Tabel 4.1, nilai
dapat dilihat pada Tabel 4.1, nilai dispersi negatif neraca transaksi
selama kurun waktu 2000 sampai dengan 2016 adalah -6.75% yang
41
pada kelompok negara lower middle income yaitu 4.85%.
42
3. Analisis Induktif
1) Uji Chow
2) Uji Hausman
1) Uji Multikolinearitas
2) Uji Heterokedastisitas
berikut:
sebesar -2.295%.
43
Pertumbuhan Ekonomi (X1) berpengaruh positif terhadap
-0.599%.
44
Tabel 4.11 Hasil Estimasi Model Terbaik
Dependent Variable: Y
Periods included: 17
Cross-sections included: 6
Effects Specification
45
kondisi Neraca Transaksi Berjalan (Y) di ASEAN pada kelompok
e. Pengujian Hipotesis
1) Uji-F
46
Hipotesis Pertama
(15.15565) > F-tabel (2.31). Hal ini juga dapat dilihat dari nilai
2) Uji-t
47
variabel terikat secara parsial. Sebaliknya, apabila nilai t-
Hipotesis Kedua
Hipotesis Ketiga
Hipotesis Keempat
Hipotesis Kelima
Hipotesis Keenam
B. Pembahasan
48
pada kelompok negara lower middle income. Artinya tingkat
2001).
49
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
50
panjang, yaitu pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan
51
BAB V
A. Simpulan
riil, inflasi, investasi asing langsung, dan jumlah uang beredar terhadap
income.
52
5. Investasi asing langsung berpengaruh negatif dan signifikan
B. Implikasi Kebijakan
53
2. Kurs riil perlu distabilkan terhadap dolar Amerika Serikat yaitu
kestabilan dari nilai tukar mata uang domestik. Jika mata uang
income.
54
demikian daya beli masyarakat terjaga pasa saat mengkonsumsi
income.
55
mata uang domestik yang berdampak pada peningkatan ekspor,
56
DAFTAR PUSTAKA
Sahoo, M., Babu, M. S., & Dash, U. (2016). Long Run Sustainability of Current
Account Balance of China and India: New Evidence from Combined
Cointegration Test. Intellectual Economics, 10(2), 78–91.
57