Anda di halaman 1dari 2

M. AFDAL.

S
18181014
MAKRO EKONOMI LANJUTAN

PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI: SISI


PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Variabel
 Pengeluaran Pemerintah
 Pertumbuhan Ekonomi (GDP)
 Total Faktor Produksi
 Investasi
 Permintaan Agregat

2. Model
 Sisi Penawaran
GR = q(GY, y0,HUMAN,REVOL,dLL)

 Sisi Permintaan
GR Ω (γ, IY (γ, GY), dLL, dll x IY, dGG x GY)

GR = Pertumbuhan Ekonomi (GDP)


GY = Pengeluaran Pemerintah
Y = Profit Max Level Output
γ = Total Faktor Produktivitas
IY = Investasi Output Rasio
dLL = Tingkat Pertumbuhan Sumbangan Tenaga Kerja
dll = Investasi Swasta
dGG = Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah
HUMAN = Index Modal Manusia
REVOL = Keadaan Politik
y0 = GDP Riil Per Kapita

3. Teori
Masalah penting di bidang ini adalah penyelidikan pengaruh ukuran pemerintah
terhadap pertumbuhan ekonomi, termasuk karya Landau (1983), Kormendi dan
Meguire (1985), Ram (1986), Peden dan Bradley (1989), Grossman (1990). ) dan
Barro (1991). Fokus lainnya adalah pengaruh struktur fiskal terhadap kinerja
ekonomi. Karya-karya Lim (1983), Martin dan Fardmanesh (1990), Hansson dan
Henrekson (1994), Miller dan Russek (1997) dan Wang and Davis (2005)
termasuk dalam kategori ini.

4. Hasil dan Pembahasan


Kami menemukan bahwa terlepas dari investasi pemerintah, semua pengeluaran
pemerintah memiliki efek marjinal negatif pada produktivitas dan pertumbuhan
PDB. Secara khusus, peningkatan 1 persen poin dalam bagian konsumsi
pemerintah dalam PDB mengurangi tingkat pertumbuhan PDB ekuilibrium
sebesar 0,216 poin persentase, sementara peningkatan yang sama dalam investasi
pemerintah menaikkan tingkat pertumbuhan sebesar 0,167 poin persentase. Ini
menunjukkan bahwa realokasi 1 persen poin konsumsi pemerintah untuk
investasi pemerintah dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan sebesar 0,38 poin
persentase.

5. Kesimpulan
Kami menggunakan kerangka kerja baru untuk memperkirakan efek
keseluruhan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan PDB dan selanjutnya
menguraikannya menjadi produktivitas, investasi, dan efek AD. Dataset yang
andal dan transparan disertai dengan konsistensi yang menyebar antara hasil
empiris dan implikasi teoritis menghasilkan kredibilitas yang kuat untuk
kesimpulan kami. Efek positif AD dalam semua pengeluaran pemerintah sangat
menunjukkan bahwa hipotesis Keynesian tersebar luas di berbagai negara.
Terlepas dari investasi pemerintah, semua pengeluaran pemerintah memiliki efek
marjinal negatif pada produktivitas dan pertumbuhan PDB. Hal ini menunjukkan
bahwa mengingat total pengeluaran pemerintah yang sama, realokasi sumber
daya untuk investasi pemerintah dari pengeluaran lain dapat meningkatkan
produktivitas dan pertumbuhan PDB.
Secara khusus, menurut perkiraan titik, peningkatan 1 persentase poin dalam
bagian konsumsi pemerintah dalam PDB mengurangi tingkat pertumbuhan PDB
keseimbangan sebesar 0,216 poin persentase sementara peningkatan yang sama
dalam investasi pemerintah menaikkan tingkat pertumbuhan sebesar 0,167 poin
persentase. Hal ini menunjukkan bahwa realokasi 1 persen poin konsumsi
pemerintah untuk investasi pemerintah dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan
sebesar 0,38 poin persentase, yang memiliki implikasi jangka panjang yang
substansial bagi kekayaan nasional.20 Seperti yang diharapkan, bagian dari
transfer pemerintah memiliki efek negatif yang signifikan. pada pertumbuhan
produktivitas karena efek disinsentif pajak dan subsidi yang masuk akal dalam
upaya kerja. Namun, efek keseluruhan negatifnya tidak berakhir menjadi
substansial karena efek negatif pada produktivitas diimbangi oleh efek AD positif
pada tingkat pertumbuhan. Efek negatif pengeluaran pendidikan harus ditafsirkan
dengan hati-hati. Karena modal manusia ditemukan memiliki pengaruh positif
yang signifikan terhadap pertumbuhan produktivitas dan PDB, efek marjinal
negatif dari pengeluaran pendidikan pada pertumbuhan ekonomi kontemporer
seharusnya hanya dianggap sebagai fenomena melakukan investasi jangka
panjang dalam modal manusia yang menggunakan sumber daya kontemporer.

Anda mungkin juga menyukai