Anda di halaman 1dari 12

JAWABAN UTS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SILFIE DANIYAH

SBF 252020542U

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2021
1. Jelaskan beberapa kebaruan yang terjadi pada Sistem Informasi
yang mengubah orientasi bisnis masyarakat di saat ini, era 4.0.
Berikan dalam suatu contoh penerapannya!

Jawaban :

Revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah lain dari industri 4.0.
Disebut revolusi digital karena terjadinya proliferasi komputer dan
otomatisasi pencatatan di semua bidang. Industri 4.0 dikatakan era disrupsi
teknologi karena otomatisasi dan konektivitas di sebuah bidang akan
membuat pergerakan dunia industri dan persaingan kerja menjadi tidak
linear. Salah satu karakteristik unik dari industri 4.0 adalah pengaplikasian
kecerdasan buatan atau artificial intelligence Salah satu bentuk
pengaplikasian tersebut adalah penggunaan robot untuk menggantikan
tenaga manusia sehingga lebih murah, efektif, dan efisien. Industri nasional
hendaknya melakukan pembenahan terutama dalam aspek penguasaan
teknologi yang menjadi kunci penentu sistem industri 4.0 yaitu internet of
things, artificial intelligence, human machine interface, teknologi robotik dan
sensor serta teknologi printing 3D. Adapun, salah satu contoh penerapan
revolusi industri 4.0 adalah kebijakan e-smart IKM. Dengan adanya hal itu,
para pelaku usaha bisa mempromosikan produk lebih masif di platform
digital. Contoh lain dalam dunia SDM dengan pengembangan sistem HRIS.
Contoh lainnya seperti automisasi dalam bidang marketing adalah adanya
layanan tool email marketing. Tool email marketing memungkinkan untuk
mengirimkan ke ribuan bahkan jutaan email dalam sekali klik.

2. Bagaimana system informasi berdampak pada organisasi bisnis dan


keunggulan kompetitif? Berikan contoh penerapan pada organisasi
bisnis

Jawaban :

a) Dampak sistem informasi pada organisasi bisnis,


SI memungkinkan peningkatan produktivitas para manajer,
perluasan pengendalian (banyak karyawan untuk tiap supervisor),

1|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


dan pengurangan jumlah manajer serta tenaga ahli. Maka akan
semakin sedikit tingkat manajerial yang akan ada dalam banyak
perusahaan, dan akan makin sedikit pula staf manajer operasi.
Hierarki organisasional yang lebih datar akan menghasilkan
pengurangan dalam jumlah total karyawan, rekayasa ulang proses
bisnis, peningkatan produktivitas karyawan, dan kemampuan
karyawan di tingkat yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan di
tingkat yang lebih tinggi melalui dukungan sistem informasi.
Perkembangan terbaru dalam sistem terkomputerisasi mengubah
struktur kekuatan dalam perusahaan.
b) Dampak sistem informasi pada keunggulan kompetitif
Pemanfaatan Sistem Informasi dalam suatu organisasi atau
perusahaan juga berkaitan dengan keunggulan kompetitif untuk
meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja organisasi
atau perusahaan menggunakan Sistem Informasi baik sebagai alat
bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan
mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan
produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi
kompetisi Sistem informasi dapat membantu bisnis untuk mencapai
keunggulan kompetitif karena sistem informasi memungkinkan
perusahaan memiliki akses terhadap sumberdaya khusus yang tidak
dimiliki yang lain, atau mereka mampu mengunakan sumber daya
yang tersedia umum dengan lebih efisien biasanya kerena
pengetahuan dan aset informasi yang superior.
c) Contoh penerapan, Enterprise Resource Planning (ERP) Untuk
sistem ini sangat sering digunakan oleh perusahaan besar. Tidak
menutup kemungkinan, perusahaan kecil maupun rintisan juga
dapat menggunakan sistem ini. ERP sendiri digunakan untuk
memanajemen dan mengelola data yang terintegrasi antar unit
dalam perusahaan.

2|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


3. Jelaskan dimensi-dimensi moral di era informasi saat ini. Berikan
contoh dilemma etika di dalam penerapannya saat ini.

Jawaban :

Dimensi – dimensi moral era informasi saat ini meliputi :

▪ Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang


dimiliki individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi
mengenai dirinya sendiri. Apa saja yang dilindunginya. Kewajiban-
kewajiban apa yang dimiliki oleh individu dan organisasi mengenai
informasi tersebut.
▪ Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa
terlindungi dalam masyarakat digital dimana pelacakan dan
pelaporan mengenai kepemilikan sangat susah dilakukan, dan
mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan.
▪ Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab
atas segala kejadian yang merugikan informasi individu dan kolektif
serta hak-hak kepemilikan.
▪ Kualitas system : Standar baku apa untuk data dan kualitas system
yang harus diminta untuk member perlindungan atas hak-hak
individu dan keamanan masyarakat.
▪ Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam
masyarakat informasi dan pengetahuan? Institusi apa yang harus
kami lindungi dari penyalah gunaan terhadap informasi. Nilai-nilai
cultural dan praktik-praktik apa yang didukung oleh teknologi
informasi baru.

Contoh dilemma etika dalam penerapannya saat ini,

Sistem informasi telah menciptakan dilemma-dilema etika baru dimasa


sekumpulan minat saling berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian
besar perusahaan telepon terkemuka diAmerika Serikat memanfaatkan
teknologi informasi untuk merampingkan satuan kerjanya. Perangkat lunak
pengenal suara bisa mengurangi kebutuhan atas operator manusia, yaitu

3|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


dengan memasangnya pada computer agar mengenali respons pelanggan
atas serangkaian pertanyaan yang sudah terkomputerisasi. Karyawan-
karyawan yang digantikan oleh system informasi mungkin beralasan bahwa
pemilik perusahaan memiliki semacam kewajiban bagi kesejahteraannya.
Pemilik bisnis mungkin merasa bertanggung jawab untuk memonitor e-mail
karyawan dan penggunaan internet untuk meminimalkan kebocoran
produktivitas. Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus
mampu menggunakan internet untuk mengerjakan tugas-tugas pribadi
yang ringan sebagai ganti penggunaan telepon. Suatu analisis yang lebih
dekat mengenai fakta-fakta kadang kala bisa menghasilkan solusi
kompromi yang member “sebagian keuntungan” untuk setiap sisi.

4. Bagaimanakan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi


sebaiknya dilakukan di suatu organisasi/ perusahaan agar dapat
dilakukan secara efektif? Jika Anda sebagai CEO dari suatu
organisasi/ perusahaan tersebut, kemukakan alasan Saudara!

Jawaban :

Tata kelola TI terutama didorong oleh kebutuhan akan transparansi risiko


perusahaan dan perlindungan nilai pemegang saham. Tujuan keseluruhan
dari tata kelola TI adalah untuk memahami masalah dan kepentingan
strategis TI, sehingga perusahaan dapat mempertahankan operasinya dan
menerapkan strategi untuk memungkinkan perusahaan untuk bersaing
lebih baik sekarang dan di masa depan. Oleh karena itu, tata kelola TI
bertujuan untuk memastikan bahwa harapan untuk TI terpenuhi dan bahwa
risiko TI dikurangi. Tata kelola TI ada di dalam perusahaan untuk memandu
inisiatif TI dan untuk memastikan bahwa kinerja TI memenuhi tujuan
perusahaan berikut:

• Penyelarasan TI untuk mendukung operasi bisnis dan


mempertahankan keunggulan ;

• Penggunaan sumber daya TI yang bertanggung jawab

• Identifikasi dan manajemen risiko terkait IT yang tepat

4|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


• Fasilitasi bantuan TI dalam memanfaatkan peluang dan
memaksimalkan manfaat.

Komite atau kebijakan tata kelola TI terstruktur bersama dengan manajer


perusahaan bergabung untuk memastikan bahwa TI disinkronkan dengan
bisnis dan memberikan nilai kepada perusahaan. Tata kelola TI juga
membantu perusahaan dalam melembagakan proses persetujuan proyek
formal dan rencana manajemen kinerja. Perusahaan biasanya membuat
lima jenis keputusan TI:

• Keputusan prinsip TI menentukan peran TI dalam perusahaan.


• Keputusan arsitektur TI tentang pilihan dan arahan teknis.
• Keputusan infrastruktur TI tentang pengiriman layanan TI bersama.
• Keputusan persyaratan aplikasi bisnis untuk setiap proyek.
• Investasi IT dan keputusan prioritas.

Tata kelola TI ada untuk membantu para pemimpin perusahaan dalam


tanggung jawab mereka untuk membuat TI berhasil dalam mendukung
tujuan dan misi perusahaan. Tata kelola TI membantu eksekutif perusahaan
untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman di antara karyawan. Tata
kelola semacam itu juga membantu memberikan panduan dan alat bagi
dewan direksi, manajer eksekutif, dan CIO untuk memastikan bahwa TI
selaras dengan sasaran dan kebijakan perusahaan dan bahwa TI
memenuhi dan melampaui harapan perusahaan.

5. Jelaskan peranan system manajemen basis data (DBMS) dalam


usahanya untuk meningkatkan kinerja bisnis maupun di dalam
pengambilan keputusan. Berikan contoh masalah yang biasanya
muncul di dalam usahanya untuk meningkatkan kinerja bisnis

Jawaban :

DBMS didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas


kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif
penggunaan secara khusus untuk aplikasi, misalnya penyimpanan data
dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk

5|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


pengaturannyaDatabase bagi perusahaan memiliki peran sangat signifikan,
baik itu untuk pengambilan keputusan dengan bantuan DSS (Decision
Support System) yang sudah terbangun, untuk memberikan Value Added
bagicustomer dengan kemampuannya memberikan informasi yang akurat
tepat dan uptodate, dan lain sebagainya. Dalam hal efisiensi, perusahaan
dapat dengan mudah menggunakan Database untuk mengelola informasi,
menyimpan record transaksi, melacak data customer, memanipulasi data
(input, update, delete), sehingga bisa menghemat banyak waktu yang
berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi perusahaan.
Dengan Database memungkinkan juga bagi perusahaan untuk menyimpan
data customer seperti nomor telepon, dan alamat email, yang dapat
digunakan untuk memasarkan produk/menawarkan diskon dan penawaran
khusus secara langsung. Dapat juga untuk membantu menjalankan CRM
(Customer Relationship Management), bila perusahaan mengirim pesan
Ulang Tahun kepada customer pasti mereka akan merasa penting dan
dihargai. Perusahaan dapat mengetahui informasi tersebut dengan mencari
data customer yang telah tersimpan di dalam Database.

Contoh masalah yang biasanya muncul dalam menggunakan DBSM untuk


meningkatkan kinerja bisnis diantaranya,

1. Redudansi dan Inkonsistensi Data

Redudansi data berhubungan dengan banyaknya data pada sebuah tabel,


sehingga sering meimbulkan duplikasi data, artinya data yang tersedia akan
tersaji atau tercetak secara berulang-ulang. Hal ini akan mengakibatkan
kesulitan pada saat melakukan manipulasi data yang berupa pengubahan
dan penghapusan data, karena akan menimbulkan inkonsistensi data.
Redudansi ini bisa disebabkan karena basis data yang ada belum
memenuhi aturan-aturan dalam normalisasi basis data. Hal ini dapat
dicontohkan pada tabel dengan 3 field, yaitu NIM, nama_mhs, dan alamat,
pada tabel tersebut yang menjadi key adalah NIM, jika nama dan alamat
merupakan field non key, dan field alamat mempunyai ketergantungan
fungsional pada field non key lainnya dalam hal ini adalah nama_mhs,

6|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


sedangkan nama_mhs mempunyai ketergantungan fungsional terhadap
NIM, maka akan mudah dijumpai redudansi pada field alamat dimana pada
nama alamat yang sama akan selalu hadir pada record nama_mhs yang
sama pula, hal ini sangat berpengaruh ketika kita melakukan manipilasi
data pada salah satu record alamat sehingga akan ditemui record alamat
yang yang berbeda untuk record nama_mhs yang sama dalam satu tabel.
Redudansi juga umum terjadi untuk menyatakan hubungan (relationship)
antar tabel dalam sebuah basis data relasional. Pada basis data relasional
redudansi data sering terjadi pada saat terjadi operasi penghapusan data,
jika data pada satu tabel yang mempunyai relasi pada tabel lain dihapus
sedangkan data data pada tabel lain tetap dibiarkan eksis maka akan terjadi
inkonsistensi data

2. Kesulitan Pengaksesan Data

Pengaksesan data akan sulit dilakukan apabila terjadi permintaan data


yang tidak lazim dan di luar yang telah disediakan suatu program aplikasi,
atau apabila data yang aka diakses berasal dari basis data yang berbeda.
Pengaksesan data ini dapat diatasi dengan penyediaan program aplikasi
yang dapat menunjuang sebuah keperluan tersebut.

3. Isolasi Data Untuk Standarisasi

Basis data yang baik adalah basis data yang letak datanya berada pada
satu tempat. Isolasi data terjadi biasanya disebabkan oleh data yang ada
ditempatkan dalam berbagai file dengan format yang berbeda dan
menggunakan DBMS yang berbeda pula. Perbedaan DBMS dalam
pengelalaan data menyebabkan terjadinya perbedaan pada setiap
pengaksesan data walaupun sangat kecil.

4. Multiple User

Perkembangan dan kebutuhan sebuah informasi yang disajiakan semakin


lama maka akan semakin meningkat, untuk itu peningkatan sistem basis
data dalam menyajikan sebuah informasi perlu ditingkatkan, hal ini untuk
memenuhi kebutuhan banyak pemakai dalam pengaksesan data.

7|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Pengaksesan data yang dilakukan oleh banyak pemakai terutama dalam
melaukan perubahan data atau updating dapat mengakibatkan
inkonsistensi data. Selain itu performasi sebuah sistem juga akan
terpengaruh. Sebagai contoh, perubahan data yang dilakuakan oleh
pemakai lalu menimpannya kedalam basis data dan pada saat yang
bersamaan terjadi pengubahan data yang sama oleh pemakai lain sehingga
menjadikan data tersebut tidak konsisten.

5. Masalah Keamanan Data

Keamanan data biasanya dengan cara melakukan penerapan sebuah


password pada saat pengaksessan data, karena tidak semua pemakai
boleh bersentuhan dengan sebuah sistem basisdata, hanya pemakai yang
terdaftar yang dapat memanfaatkan basisdata, namun pemakai tersebut
belum tentu dapat melakukan pengubahan data pemakai tersebut hanya
dapat melakukan pengaksesan data tanpa melakukan proses manipulasi
data, pemakai yang dapat melakukan manipulasi data hanyalah pemakai
yang telah terdaftar dan mendapat rekomendasi dari administrator basis
data tersebut. Agar terhindar dari campur tangan orang yang tidak
bertanggung jawab sehingga mengakibatkan kerusakan basis data.

6. Masalah Integrasi Data

Data yang terdapat dalam basisdata seharusnya memenuhi berbagai


batasan yang sesuai dengan aturan nyata yang berlaku dimana basis data
tersebut diimplementasikan, lain halnya jika aturan tersebut bersifat
situasional dan tidak bersifat tetap sehingga tidak didefinisikan pada DBMS,
hal ini akan menimbulkan perbedaan antar data yang ada pada basis data
dengan keadaan yang sesungguhnya.

7. Masalah Independence Data

Kebebasan yang sebebas-bebasnya terkadang justru membuat masalah


tidak hanya pada dunia nyata namun pada penerapan basis data hal
tersebut dapat menjadi sebuah masalah, kebebasan data pada sebuah

8|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


basis data berakibat pada kesulitan dalam pengelompokan data, dan akan
menimbulkan data yang tidak teratur serta tidak konsisten.

6. Silakan Saudara mencari kasus riil tentang SIM, kemudian Saudara


selesaikan sendiri kasus tersebut dengan mengacu pada materi-
materi yang telah kita diskusikan pada pertemuan hari ini.

Jawaban :

Contoh kasus, pada Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Penyelesaian :

Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh lembaga pendidikan sehingga


membutuhkan SIM diantaranya adalah data pendaftaran siswa baru, data
alumni atau lulusan, data siswa pindahan, pengelolaan keuangan, kegiatan
proses pembelajaran, pengelolaan perpustakaan, administrasi
kepegawaian yang meliputi data guru dan karyawan maupun data mutasi
guru, kegiatan ekstra dan intra kurikuler siswa, hubungan dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi serta hubungan
kemitraan dengan dunia usaha dan industri. Dengan adanya SIM (Sistem
Informasi Manajemen) maka manajemen pendidikan di sekolah dapat
dilakukan dengan lebih mudah terkontrol. Hal ini akan lebih baik jika SIM
dirancang sesuai dengan standar Jardiknas. Penggunanan SIM dalam
dunia pendidikan sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi karena pesatnya
pekembangan tekologi. E-Commerce, E-Government, E-Education, E-
Library dll yang berbasis elektronika. Sehingga SIM Pendidikan menjadi
faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi
pendidikan dan kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah
pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem
informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan
masalah ini. Dengan cara sebagai berikut:

a) Perencaan Strategik : Penetapan tujuan organisasi, Pendefinisian


sasaran, kebijakan dan pedoman umum yang mengarahkan alur
untuk organisasi.

9|UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


b) Pengendalian Manajemen : Teknik perolehan, lokasi pabrik, produk
baru ,Pemakaian anggaran, laporan, perbedaan
c) Pengendalian Operasional : Pendayagunaan fasilitas dan sumber
daya yang ada untuk menyelenggarakan kegiatan.
Tetapi semua itu tidak dapat berjalan sebagaimana yang kita inginkan jika
system manajemen pada suatu pendidikan tidak diperhatikan lebih Dalam
konteks ini kita membutuhkan SIM untuk menghasilkan manajemen yang
baik, karena dengan komputerisasi dapat mempermudah kita dalam
mencari data” yang kita butuhkan, sebenarnya kita sudah dimanjakan untuk
mendapatkan data-data yang begitu mudah. tapi terkadang kurangnya
informasi yang dimiliki suatu institusi tentang beberapa Sistem, seperti:SIM.
padahal jika kita menggunakan SIM manajemen kita jadi lebih tercontrol
dengan baik karena di dalam SIM terdapat: Reading (membaca), Input
Imasukan), Output (keluaran), Sorting (menyortir), Transmiting
(memindahkan), Calculating (menghitung), Comparing (membandingkan),
dan Storing (menyimpan, Yang akhirnya membuat manajemen pada suatu
lembaga pendidikan dapat berjalan secara harmoni jika kita
mengimplementasikan hal-hal diatas. Banyak lembaga pendidikan dan
pendidikan itu sendiri telah mendapat manfaat dari perkembangan
teknologi ini. Dengan kemajuan perkembangan pendidikan di Indonesia,
baik dari aspek administrasif atau teknologi, maka proses pelayanan
pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk
mengembangkan mutu pendidikan dibutuhkan beberapa fasilitas
pendukung. Salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi
teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen pendidikan.
Oleh karenanya lembaga pendidikan dituntut untuk cepat tanggap
merespon costumer(peserta didik dan masyarakat) dengan memberikan
informasi yang mudah diakses, cepat serta transparan. Solusi
sederhananya adalah dengan membuat web blog. Web blog adalah website
pribadi yang menampilkan informasi, ide, dokumen maupun link intenet
yang gratis, seperti:blogspot,tumblrn dan wordpress. Pada
perkembangannya blog juga dapat dijadikan sarana promosi barang atau

10 | U T S S I S T E M I N F O R M A S I M A N A J E M E N
jasa, karena blog mempunyai sifat open source jadi siapaun
boleh mengembakannya dan bebas mengubah” feature serta contentnya
sesuai dengan yang kita inginkan hingga menghasilkan sesuatu yang
menarik. Kelebihannya antara lain satu posting blog dapat dibaca oleh
pengunjung blog yang tak terbatas dan dapat memberikan respon terhadap
posting blog melalui koment yang dapat dituliskan pada blog tersebut, yang
akhirnya dapat membangun wawasan kita pribadi sesuai dengan yang kita
harapkan. Lembaga pendidikan dapat menekan biaya pembuatan website,
aplikasi web serta hal-hal yang rumit tentang HTML yang kurang dipahami
oleh staff lembaga Pendidikan. Tidak akan ada lagi brosur yang terbuang
percuma serta tidak perlu keahlian khusus untuk memposting artikel atau
membuat blog. Bila lembaga pendidikan mempunyai modal yang cukup
besar bisa ditambah dengan pembuatan website sekaligus aplikasi E-
Learning bagi peserta didiknya, karena dengan Electronic Learning kita
dapat mengaksesnya dengan mudah melalui internet dan siswapun lebih
mudah untuk belajar karena guru cukup menguploud materi atau tugasnya
melalui Internet. Dengan demikian maka informasi yang ditampilkan akan
lebih cepat, akurat, efisien serta ekonomis sehingga anggaran dapat
digunakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat.

11 | U T S S I S T E M I N F O R M A S I M A N A J E M E N

Anda mungkin juga menyukai