Male Feminis Dan Kont ra Male Feminis Dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh
ilen geografi
Survey kepuasan wajib pajak
1
Survey kepuasan wajib pajak
BAB I
PENDAHULUAN
aktualisasi riil kontrak social yang diberikan masyarakat kepada pemerintah dalam
Pelayanan publik oleh birokrasi publik merupakan salah satu perwujudan dan
fungsi aparatur Negara sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi Negara.
administrasi yang terpadu antara Polri, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan dan PT. Jasa Raharja yang dibentuk untuk memperlancar dan
Kendaraan Bermotor yang dikaitkan dengan pemasukan uang ke kas Negara dan
daerah baik melalui Pajak Kendaraaan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
pajak, Polri memiliki fungsi penerbitan STNK, Dinas Pendapatan Daerah Sulawesi
Selatan menetapkan besarnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik
2
Survey kepuasan wajib pajak
kualitas pelayanan publik sehingga tercipta kepuasan publik dalam hal pemberian
berbagai jenis pajak daerah, pajak kendaraan bermotor (PKB) merupakan salah
satu primadona dalam membiayai pembangunan daerah provinsi. Maka dari itu,
penerimaan dari sector PKB perlu adanya pengoptimalan melalui berbagai upaya
Salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kepuasan wajib pajak (WP)
wajib pajak sehingga diharapkan berdampak pada kepatuhan wajib pajak dalam
3
Survey kepuasan wajib pajak
belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Wilayah Belopa?.
Tujuan
Belopa.
Manfaat
UPTD Wilayah Belopa agar dapat meningkatkan pelayanan lebih baik lagi
4
Survey kepuasan wajib pajak
5
Survey kepuasan wajib pajak
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
dari pemerintah pusat. PAD berasal dari beberapa sumber yaitu pajak daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
Dari berbagai jenis pajak daerah diatas, pajak kendaraan bermotor (PKB)
Maka dari itu, penerimaan dari sektor PKB perlu adanya pengoptimalan melalui
berbagai upaya yang mampu meningkatkan jumlah pendapatan dari sektor ini, salah
pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar atau melunasi kewajiban perpajakan
kendaraan bermotornya.
6
Survey kepuasan wajib pajak
kualitas pelayanan yang ada pada kantor bersama samsat terhadap kepuasan wajib
Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, pajak
Pajak provinsi terdiri atas: pajak kendaraan bermotor, bea balik nama
kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan,
dan pajak rokok. Jenis pajak kabupaten/kota terdiri atas: pajak hotel, pajak restoran,
pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam
dan batuan, pajak parker,pajak air tanah, pajak sarang burung wallet, pajak bumi
dan bangunan perdesaan dan perkotaan, bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan.
Daerah dilarang memungut pajak selain jenis pajak daerah yang telah
disebutkan. Jenis pajak pajak daerah tersebut dapat tidak dipungut apabila
ditetapkan dengan peraturan daerah (perda). Khusus untuk daerah yang setingkat
dengan daerah provinsi, tetapi tidak terbagi dalam daerah kabupaten/kota otonom,
seperti daerah khusus ibu kota Jakarta, jenis pajak yang dapat dipungut merupakan
gabungan dari pajak untuk daerah provinsi dan pajak untuk daerah kabupaten/kota.
7
Survey kepuasan wajib pajak
retribusi daerah, pengertian pajak kendaraan bermotor (PKB) adalah pajak atas
jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan tekhnik berupa motor atau peralatan
lainya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energy tertentu menjadi
tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan
alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak
PKB merupakan salah satu jenis pajak daerah. Sebagai salah satu jenis
pajak daerah, pajak ini menganut system bagi hasil antara pemerintah
bagi hasil PKB sebesar 30%. Sedangkan pemerintah provinsi 70%. Hasil
penerimaan PKB tersebut, paling sedikit 10% (sepuluh persen) termasuk yang
Subjek PKB adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan/atau
pribadi atau badan dengan kendaraan bermotor yang namanya tercantum didalam
bukti kepemilikan atau dokumen yang sah termasuk buku pemilikan kendaraan
bermotor oleh orang pribadi atau badan dengan bukti penguasaan yang sah
8
Survey kepuasan wajib pajak
excavator, loader dan lain-lain, yang tidak digunakan sebagai alat angkut orang
Jasa atau layanan sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit.
Jasa atau layanan merupakan hal terpenting dalam dunia bisnis modern sekarang
ini. Tak hanya menjual produk, tapi perusahaan juga menyertakan segala aspek
jasa dan layanan pada produk yang ditawarkan. Kata jasa atau layanan itu sendiri
memiliki pengertian yang sangat luas. Sejumlah ahli tentang jasa telah berupaya
untuk merumuskan definisi jasa yang konklusif, berikut ini adalah beberapa
diantaranya:
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa jasa adalah produk yang tidak
berwujud dan tidak mengikat seseorang untuk memilikinya tetapi lebih pada bagai
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan hasil dari
perekonomian yang tidak dalam bentuk fisik ataupun berwujud, dan digunakan
9
Survey kepuasan wajib pajak
langsung pada saat produksi, dan mempunyai nilai tambah sendiri yang tidak bisa
Dari semua pengertian pemasaran dan jasa diatas, pemasaran jasa dapat
disimpulkan sebagai kegiatan proses sosial dan manajerial dengan mana individu-
melalui penciptaan penawaran yang pada dasarnya tidak berwujud fisik dan tidak
Produk layanan memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan barang (produk fisik).
Oleh karena sifatnya yang tidak berwujud, jasa tidak dapat dimiliki seperti halnya
barang tetapi hanya dapat dikonsumsi. Konsumen tidak bisa menilai kualitas
demikian apa yang dibeli konsumen adalah kinerja yang diberikan oleh produsen
kepadanya.
Jasa tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa itu, baik pemberi jasa itu adalah
pengembangan karyawan.
10
Survey kepuasan wajib pajak
c. Variability (bervariasi).
Jasa sangat beraneka rupa karena tergantung siapa yang menyediakannya dan
keberagaman yang besar ini dan membicarakan dengan yang lain sebelum
Jasa tidak dapat tahan lama karenanya tidak dapat disimpan untuk penjualan
atau penggunaan di kemudian hari. Sifat jasa yang tidak tahan lama ini bukanlah
Sebenarnya ada berbagai macam definisi kualitas menurut para ahli, tetapi
umumnya bisa diperinci, hal itu semua tergantung dari individu yang merasakannya.
Nilai yang diberikan pelanggan sangat kuat didasari oleh faktor kualitas jasa.
spesifikasi-spesifikasinya.
Menurut Goetsch & Davis (1994), seperti yang dikutip oleh Fandy Tjiptono
11
Survey kepuasan wajib pajak
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa kualitas bisa saja menguntungkan
ataupun merugikan. Jika kualitas melebihi harapan maka itu adalah keuntungan
tersendiri, sedangkan jika tidak sesuai harapan, maka dapat dikatakan menanggung
resiko rugi.
Dari pengertian kualitas dan jasa atau layanan (Service Quality) yang telah
diuraikan oleh Parasuraman, et, al (1998), yang dikutip oleh Lupiyoadi (2001:148)
Salah satu model kualitas layanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset
oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry seperti yang dikutip oleh Zeithmal dan Bitner
reparasi, peralatan rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak
jauh, otomotif, ritel, dan pialang sekuritas. ServQual® (service quality) dibangun atas
adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang
12
Survey kepuasan wajib pajak
oleh parasuraman seperti yang ditunjukan oleh Zeithaml dan Binter (2000:82) yaitu
sebagai berikut:
5. Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
keinginan konsumen.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan
kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan memegang peranan cukup
diberikan perusahaan.
13
Survey kepuasan wajib pajak
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis”, yang artinya
cukup baik, memadai dan “facio” yang artinya melakukan atau membuat. Jadi
kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu
“the good feeling that you have when you achieved something
or when something that you wanted happen does happen”;
”The act of fulfilling a need or desire”; ”An acceptable way of
dealing with a complaint, a debt, an injury, etc.”
Tjiptono dan Chandra (2005) juga mengatakan, istilah ini begitu kompleks
dan tidak seorang pun yang bisa mendefenisikannya secara pasti dan defenisi-
defenisi di atas kelihatan berlainan artinya, sebab kata-kata yang digunakan sangat
yang sama, yaitu perasaan enak yang dirasakan ketika sesuatu, hasrat yang kita
Jadi dengan kata lain, pelanggan adalah seseorang yang secara kontinu
memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa dan membayar produk atau jasa
tersebut.
Howard dan Sheth (1969) yang dikutip oleh Tjiptono dan Chandra (2005:198),
kepuasan adalah:
14
Survey kepuasan wajib pajak
barang atau jasa yang mereka konsumsi. Hal ini dapat dirasakan mereka atas apa
yang diharapkan dan yang telah diperoleh dari pengorbanan mereka pada
kenyataannya.
Pendapat lainnya, bisa dilihat menurut Westbrook dan Oliver (1991) yang
satisfaction) adalah:
keseluruhan apa yang telah mereka rasakan setelah membeli suatu produk/jasa.
Hal ini dapat dinilai dari fitur, kualitas, harga, dan lainnya dari suatu produk yang
persepsi konsumen dalam dua hal; Pertama, persepsi kualitas pelayanan dalam arti
teknis (technical outcome) yang diberikan oleh penyedia jasa. Kedua, kualitas dalam
arti hasil dari suatu proses jasa (outcome process) yang diwujudkan dalam bentuk
15
Survey kepuasan wajib pajak
Menurut Kotler, et al. (2004), seperti yang dikutip oleh Tjiptono dan Chandra
perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi
mereka seperti kotak saran, saluran telepon khusus bebas pulsa, websites,
dan lain-lain.
dan pesaing. Mereka diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa dan
beralih, hal ini harus dilakukan sebab hal ini bisa dikatakan bahwa
16
Survey kepuasan wajib pajak
langsung. Hal ini disebabkan setiap survey akan memperoleh tanggapan dan
umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda
b. Derived satisfaction
c. Problem analysis
saran perbaikan.
d. Importance-performance analysis
17
Survey kepuasan wajib pajak
dipersepsikan oleh pelanggan berupa harapan akan kualitas jasa yang diterima
sesuai dengan senyatanya diterima dari pemberi jasa. Akan tetapi oleh berbagai
faktor (faktor situasional, faktor individu, kualitas produk, atau harga), maka
seringkali terjadi perbedaan (gap) antara apa yang dipersepsikan oleh pelanggan
Berry, seperti yang dikutip oleh Tjiptono dan Chandra (2005:145), dipaparkan
secara rinci lima gap kualitas jasa yang berpotensi sebagai sumber masalah kualitas
jasa/layanan. Secara visual, kelima gap tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Lima gap utama dijelaskan oleh Tjiptono dan Chandra (2005:147), lebih lanjut
meliputi:
(Knowledge Gap)
Gap ini berarti bahwa sebagai akibat dari ketidaktahuan perusahaan tentang
18
Survey kepuasan wajib pajak
Gambar 2.1.
Model Gap Kualitas Layanan
Layanan yang
Diharapkan
GAP 5
Layanan yang
Dipersepsikan
GAP 3
Spesifikasi
Kualitas
GAP 2 Layanan
Persepsi Manajemen
Atas Harapan Pelanggan
Sumber : Zeithaml, et al. (1990), yang dikutip oleh Tjiptono dan Chandra (2005:146)
Gap ini berarti bahwa perusahaan tidak memiliki standar dan desain kualitas
yang akan diberikan kepada konsumen. Umumnya hal ini terjadi karena
bukan hanya pada kualitas teknis tetapi juga pada kualitas pelayanan.
19
Survey kepuasan wajib pajak
3. Gap 3 : Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (Delivery
gap)
Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja dalam
proses produksi dan penyampaian jasa. Hal ini dapat terlihat pada
telah ada pemberian standarnya. Misalnya, apa yang telah dijanjikan, tidak
bisa dipenuhi.
(commonication gap)
pelanggan.
5. Gap 5 : Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan
(Service gap)
Gap ini berada pada lingkungan internal konsumen sendiri dan terjadi
manakala apa yang diharapkan konsumen tidak sesuai dengan apa yang
komunikasi gethok tular yang negatif; dampak negatif terhadap citra korporat
20
Survey kepuasan wajib pajak
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan wajib pajak
adalah dengan menggunakan dimensi kualitas layanan (service quality) seperti yang
disarankan oleh Kotler (1997). Namun belum ada standar baku yang dapat dijadikan
pedoman dalam mengukur kepuasan wajib pajak. Hal ini dikarenakan kepuasan itu
sifatnya relatif juga harapan dan interpretasi wajib pajak berbeda-beda pula.
Akan tetapi untuk tujuan survey ini, pengukuran kepuasan wajib pajak dalam
hal ini adalah wajib pajak pada Kantor UPTD Belopa hanya difokuskan pada varabel
kualitas layanan yang menurut Zeithaml dan Binter (2000) terdiri dari lima dimensi
pengukuran ini nantinya akan memberikan hasil apakah wajib pajak puas atau tidak
puas.
timbul jika harapan dan keinginan pelanggan tidak sesuai dengan kualifikasi layanan
yang diterimanya. Secara sistematik, kerangka berpikir dalam penulisan ini dapat
21
Survey kepuasan wajib pajak
Gambar 2.2.
Kerangka Pikir
Kinerja layanan
(Dimensi kualitas layanan)
2.7. Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok penelitian dan tujuan yang ingin dicapai, maka
empathy.
22
Survey kepuasan wajib pajak
BAB III
METODOLOGI
Survey ini ini termasuk jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ciri
keluhan dari wajib pajak tentang pelayanan yang diberikan serta belum adanya
Library Research dilakukan dengan cara studi literatur tentang teori-teori mengenai
100 responden, sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Fraenkel dan Wallen
(1993) bahwa besar sampel minimum untuk jenis penelitian deskriptif sebanyak 100
sampel.
23
Survey kepuasan wajib pajak
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-
a. Data primer, meliputi data yang peroleh langsung dari responden atau
kepatuhan.
Toraja, serta data dari instansi terkait seperti Kantor Dispenda Provinsi
Sulsel, Badan Pusat Statistik dan instansi lain terkait dengan penelitian.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak pada Kantor
Samsat UPTD Toraja, sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam menetapkan jumlah sampel
sampel dari penelitian ini dengan teknik acak berkelompok (cluster random
sampling).
24
Survey kepuasan wajib pajak
a. Studi Lapangan
Likert. Dalam skala Likert ini, setiap pertanyaan berisi lima alternatif jawaban
b. Studi Pustaka
Model Analisis
diteliti. Dalam hal ini model penelitian mengenai “Kepuasan Wajib pajak Terhadap
Pelayanan Kesamsatan pada UPTD Belopa” dapat dilihat pada gambar 3.1. di
bawah ini.
Y = f (X1, X2 , X3 , X4 , X5)
Di mana:
X1 = Reability
25
Survey kepuasan wajib pajak
X2 = Responsiveness
X3 = Assurance
X4 = Emphaty
X5 = Tangibles
f = Fungsi
Gambar 3.1.
Model Penelitian
( X1) = Reability
( X2) = Reability
Tingkat Kepuasan
( X3) = Reability Wajib Pajak
(Y)
( X4) = Reability
( X5) = Reability
Maksud dari model ini adalah bahwa Kepuasan Wajib Pajak (Y) dipengaruhi
oleh reability (X1), responsiveness (X2), assurance (X3), emphaty (X4), dan
tangibles (X5).
Metode Analisis
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
26
Survey kepuasan wajib pajak
pelanggan (variabel Y). Dalam penelitian ini analisis regresi berganda berperan
sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor
a = Konstanta Intersepsi
b = Koefisien regresi
X1 = tangible
X2 = reliability
X3 = responsiveness
X4 = assurance
X5 = emphaty
e = Error Item
Teknik analisis yang digunakan sesuai dengan model diatas adalah regresi
berganda dimana nilai dari variabel independen dan dependen dapat diperoleh dari
beberapa pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang
27
Survey kepuasan wajib pajak
berhasil dikumpulkan dari kuisioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 1
kuantitatif.
Uji Validitas
Uji Validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau
tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner diktakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
menggunakan teknik analisis butir akan menguji validitas setiap butir dengan cara
skor – skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total.
Skor butir (pertanyaan) dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai
sebagai berikut :
28
Survey kepuasan wajib pajak
Uji Realibilitas
mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh
Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkan keandalan (reliabilitas)
Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk
besarnya koefisien korelasi totalnya (R). Jika (R) yang diperoleh mendekati 1 (satu)
variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R) makin mendekati 0 (nol)
29
Survey kepuasan wajib pajak
Tabel 3.1.
Kriteria koefisien korelasi
Koefisien korelasi Tingkat keeratan
0,80-1,00 Sangat kuat
0,60-0,79 kuat
0,40-0,59 Sedang
0,20-0,39 rendah
0,00-0,19 sangat rendah
Sumber : Sugiyono (2008)
memprediksi variabel antara dan terikat atau merupakan indikator yang menunjukan
variabel terikat.
terhadap variabel antaranya. Dimana Fhitung> Ftabel, maka H1 diterima atau secara
serentak. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-
sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel antaranya. Untuk
30
Survey kepuasan wajib pajak
terikatnya. Dimana Ttabel> Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel < Thitung, maka H1
diterima, begitupun jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ά
31
Survey kepuasan wajib pajak
BAB IV
PEMBAHASAN
merupakan salah satu bagian pada Biro keuangan setwilda Provinsi Sulawesi
Pendapatan daaerah baik meliputi Pendapatan Asli daerah sendiri (Pajak, Retribusi
yang diserahkan ke daerah Provinsi) dan setiap SKPD mendapatkan tugas khusus
pada Biro Keuangan menjadi urusan tersendiri dan merupakan Dinas Otonomi yang
merupakan salah satu Tugas Pokok Pemerintah Daerah sebgai perwujudan dari
daya guna dan hasil dan hasil guna Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Dati 1
32
Survey kepuasan wajib pajak
Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang diatur
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan.
daerah.
33
Survey kepuasan wajib pajak
berlaku.
berikut:
34
Survey kepuasan wajib pajak
b. Bagian Program
c. Bagian Keuangan
1. Seksi Perencanaan
1. Seksi Pajak
Seksi yaitu ;
35
Survey kepuasan wajib pajak
oleh Dinas Pendapatan Daerah, Maka dibentuklah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas dan dilakukan secara bertahap sesuai
13. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Wilayah XIII Luwu Timur
36
Survey kepuasan wajib pajak
Dari total 100 responden wajib pajak yang diteliti dalam survey ini, maka
pendidikan, dan dan pekerjaan. Uraian berikut ini akan menjelaskan komposisi data
sebanyak 100 orang tersebut, 73 orang berjenis kelamin laki-laki atau sebanyak
73% dan yang berjenis kelamin perempuan 27 orang atau sebanyak 27%.
Komposisi jenis kelamin responden tersebut terlihat dalam tabel 4.1. berikut ini.
37
Survey kepuasan wajib pajak
Tabel 4.1.
Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
(n = 100)
Kategori Frekuensi Peersentase
Pria 73 73 %
Wanita 27 27 %
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer (Diolah), 2013.
dikelompokkan dalam (4) empat kelompok umur, yaitu kelompok umur 20–30 tahun,
kelompok umur 31 – 40 tahun, kelompok umur 41 –50 tahun dan kelompok umur
diatas 50 tahun.
Tabel 4.2.
Komposisi Responden Berdasarkan Kelompok Usia
(n = 100)
Kategori Frekuensi Persentase
< 25 Tahun 14 14 %
26–30 Tahun 24 24 %
31– 40 Tahun 42 42 %
>41 Tahun 20 20 %
100 100 %
Sumber : Data primer (diolah), 2013
berada pada kelompok usia 31-40 tahun, yaitu sebanyak 42 responden atau
sebesar 42%. Hal ini disebabkan karena pada kelompok usia tersebut bias
38
Survey kepuasan wajib pajak
dikategorikan berada pada usia yang produktif. Sisanya berada pada kelompok usia
<25 tahun sebesar 14%, 26-30 tahun sebesar 24%, dan >41 tahun sebesar 20%.
pendidikan terakhir SMA atau sederajat sebanyak 51 responden atau sebesar 51%.
Tabel 4.3.
Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
(n = 100)
Kategori Frekuensi Persentase
SD atau sederajat 5 5%
SMP 14 14 %
SMA atau sederajat 51 51 %
D3 10 10 %
S1 27 27 %
PASCA SARJANA 3 3%
100 100 %
Sumber : Data primer (diolah), 2013
swasta sebesar 51% (51 responden) seperti yang terlihat pada tabel 4.4. di bawah
ini. Pensiunan menempati posisi kedua setelah pegawai swasta dengan jumlah 27
orang atau 27%, di susul oleh PNS sebanyak 14 responden atau 14%.
39
Survey kepuasan wajib pajak
Tabel 4.4.
Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
(n = 100)
Kategori Frekuensi Persentase
Pelajar / Mahasiswa 5 5%
PNS 14 14 %
Pegawai Swasta 51 51 %
Wiraswasta 10 10 %
Pensiunan 27 27 %
dll 3 3%
100 100 %
Sumber : Data primer (diolah), 2013
Terhadap uji validitas semua data menunjukkan hasil korelasi lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian semua item atau butir pertanyaan dalam kuisioner adalah
valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas juga menunjukkan nilai alpha lebih besar dari
0,6 sehingga semua item atau butir pertanyaan dalam kuisioner adalah reliable.
40
Survey kepuasan wajib pajak
Tabel 4.5.
Hasil Analisis Regresi
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Cons
2.002 1.986 1.008 .316
tant)
X1 1.027 .158 .228 6.488 .000 .313 3.198
X2 .909 .185 .216 4.903 .000 .200 4.991
X3 1.064 .184 .256 5.791 .000 .199 5.034
X4 .845 .172 .205 4.902 .000 .222 4.504
X5 1.044 .111 .233 9.387 .000 .631 1.584
a. Dependent Variable: Y
Responsiveness (X2), Assurance (X3), Emphaty (X4) dan Tangibles (X5) adalah :
1) Reliability (X1)
41
Survey kepuasan wajib pajak
2) Reponsiveness (X2)
3) Assurance (X3)
4) Emphaty (X4)
5) Tangibles (X5)
42
Survey kepuasan wajib pajak
Uji Statistik
Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa thitung (6,488) >
Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa thitung (4,903) >
Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa thitung (5,791) >
43
Survey kepuasan wajib pajak
Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa thitung (4,902) >
Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa thitung (9,387) >
ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Nilai R
44
Survey kepuasan wajib pajak
b
Model Summary
a
1 .982 .964 .962 3.09424 1.920
b
ANOVA
Sum of
a
1 Regression 23812.207 5 4762.441 497.420 .000
Total 24712.190 99
b. Dependent Variable: Y
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R (R) adalah 0,982. Hal ini
assurance (X3), emphaty (X4) dan tangibles (X5) terhadap kepuasaan wajib pajak
kendaraan bermotor sebesar 0,982. Di samping itu, dengan nilai 0,982 yang
45
Survey kepuasan wajib pajak
lampiran, maka dapat diperoleh nilai R2 = 0.964 yang berarti bahwa 96% kepuasan
Uji F (F-Test)
dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F). Uji statistik F pada dasarnya
Hipotesa :
H0 : β1 = β2 = 0
Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0
Keriteria pengujian
emphaty (x4) dan tangibles (x5) terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor
(Y), maka diperoleh F-tabel sebesar 2,467494 (α:5% dan df :100-5=95) sedangkan
hitung > F-tabel). Maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa secara bersama-
46
Survey kepuasan wajib pajak
kendaraan bermotor.
47
Survey kepuasan wajib pajak
BAB V
5.1. Kesimpulan
terhadap kepuasan Wajib Pajak di Kantor Samsat UPTD Belopa dengan arah
kepuasan wajib pajak di Kantor UPTD Belopa. Hal ini didasarkan pada besar
5.2. Saran
• Kualitas pelayanan aparatur pemerintah harus terus diperbaiki, oleh sebab itu
saat ini telah dikembangkan konsep dan prinsip pelayanan yang berkualitas
dipahami dan diterapkan oleh pegawai pada Kantor UPTD Belopa dalam
48
Survey kepuasan wajib pajak
perpajakan sampai kepada trampil dan ramah dalam melayani wajib pajak.
Kantor UPTD Belopa, khususnya dari segi sikap dan tingkah laku pegawai
memberikan pelayanan yang baik, tidak berarti bahwa aspek lainnya, yaitu
UPTD Belopa.
49
Survey kepuasan wajib pajak
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Anas Iswanto. (2013). Survei Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Pelayanan
Kesamsatan di Kantor UPTD Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan, Kantor
Dispenda Provinsi Sulawesi Selatan.
Barata, Atep Adya. (2004). Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Fraenkel, Jack R. and Norman E. Wallen. (1993). How To Design and Evaluate
Research In Education. San Fransisco: State University.
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality & Satisfaction.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Hasan, Iqbal. (2001). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta:
Bumi Aksara.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran 9e: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol.Jakarta:PT. Prehalindo.
Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan.
Prentice Hall, Inc.
Kotler, Philip & Anastasia Diana 2001. Total Quality Management. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Salemba
Empat.
Martilla, J. a, & James, J. C. (2001). Revisiting Importance Performance Analysisi.
Journal of Marketing.
Nazir, Moh. (1983). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta
Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction; Teknik Mengukur dan
Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Singarimbun, Masri, dan Sofian, Effendi. (1995). Metode Penelitian Survai. LP3ES:
Jakarta.
Tjiptono, Fandy. (2000). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.
Zeithaml, Valerie A. & Mary Jo Binter. 2000. Service Marketing; Integrating
Customer Accross The Firm. McGraw Hill Inc.. USA.
50
75
Survey kepuasan wajib pajak
Lampiran 1
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4 X5
/PARTIALPLOT ALL
/SCATTERPLOT=(Y ,*ZRESID)
/RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID) NORM(ZRESID)
/CASEWISE PLOT(ZRESID) OUTLIERS(3).
Regression
Correlations
Y X1 X2 X3 X4 X5
Pearson Correlation Y 1.000 .830 .901 .909 .898 .703
X1 .830 1.000 .814 .713 .736 .403
X2 .901 .814 1.000 .834 .801 .525
X3 .909 .713 .834 1.000 .857 .580
X4 .898 .736 .801 .857 1.000 .572
X5 .703 .403 .525 .580 .572 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000 .000 .000 .000 .000
X1 .000 . .000 .000 .000 .000
X2 .000 .000 . .000 .000 .000
X3 .000 .000 .000 . .000 .000
X4 .000 .000 .000 .000 . .000
X5 .000 .000 .000 .000 .000 .
N Y 100 100 100 100 100 100
X1 100 100 100 100 100 100
X2 100 100 100 100 100 100
X3 100 100 100 100 100 100
X4 100 100 100 100 100 100
X5 100 100 100 100 100 100
51
Survey kepuasan wajib pajak
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b. Dependent Variable: Y
b
Model Summary
Change Statistics
Descriptive Statistics
b
ANOVA
Total 24712.190 99
52
Survey kepuasan wajib pajak
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Const
2.002 1.986 1.008 .316
ant)
a. Dependent Variable: Y
a
Coefficient Correlations
Model X5 X1 X3 X4 X2
a. Dependent Variable: Y
53
Survey kepuasan wajib pajak
a
Coefficient Correlations
Model X5 X1 X3 X4 X2
a. Dependent Variable: Y
a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
a. Dependent Variable: Y
a
Residuals Statistics
a. Dependent Variable: Y
54
Survey kepuasan wajib pajak
55
Survey kepuasan wajib pajak
56
Survey kepuasan wajib pajak
LAMPIRAN 2
No Kuesioner :
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Keterangan:
RELIABILITY (KEANDALAN)
57
Survey kepuasan wajib pajak
dengan tepat
ASSURANCE (JAMINAN)
EMPATHY (EMPATI)
58
Survey kepuasan wajib pajak
-terima kasih-
(______________________)
Enumerator
59
Survey kepuasan wajib pajak
Lampiran 3.
60