Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PENELITIAN

PERANAN PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM PENANAMAN NILAI


KARAKTER RELIGIUS DAN NASIONALISME DI SMPN 1 TORIBULU
Mata kuliah : Penelitian pendidikan sejarah

DISUSUN OLEH :

RIANTI A31119077

Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persoalan budaya dan karakter bangsa saat ini menjadi sorotan tajam
masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai
tulisan di media cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik.
Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual,
perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik
yang tidak produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media
Masa dan Peranan sejarah sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia,
terutama dalam lingkungan sekolah. Untuk itu, pembelajaran sejarah diajarkan mulai
dari sejak dini, dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Pembelajaran sejarah
ini juga membantu manusia untuk menyelesaikan berbagai masalah dan membekali
masa depan yang cerah dengan melihat dari masa lalu.Materi sejarah mengandung
nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme, dan
semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan
kepribadian peserta didik. memuat khasanah mengenai peradaban bangsa-bangsa,
termasuk peradaban bangsa Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan pendidikan
yang mendasar bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia
di masa depan menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas
untuk menjadi perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa syarat
dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis multidimensi
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari; dan berguna untuk menanamkan dan
mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan
kelestarian lingkungan hidup. Nasionalisme merupakan sebuah cita-cita yang ingin
menberi batas antara “kita yang sebangsa dengan mereka dari bangsa lain, antara
negara kita dan negara mereka.

Berdasarkan analisis dari penelitian para ahli sebelumnya diperoleh beberapa


kendala yang sama dalam pengembangan karakter siswa terutama saat di sekolah.
Kendala-kendala ini meliputi guru kurang terampil dalam merancang RPP
pembelajaran sejarah yang di dalamnya bermuatan Pendidikan karakter, pemanfaatan
media dan sumber pembelajaran yang kurang dioptimalkan oleh guru untuk
memperkuat tujuan pembelajaran yang bermuatan Pendidikan karakter, dan
pemahaman serta keterampilan guru yang masih kurang dalam mengembangkan
penilaian berkaitan dengan Pendidikan karakter. Kurangnya guru dalam
memperhatikan aspek penilaian afektif menjadikan siswa kurang dapat memperoleh
Pendidikan karakter secara maksimal. Guru saat sekarang ini cenderung memberikan
materi dan penilaian pada aspek kognitif saja. TuntutanTuntutan bagi guru dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 ini adalah memberikan pembelajaran kepada siswa yang
mencakup 3 ranah yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ranah kognitif berkaitan
dengan materi yang disampaikan oleh guru, ranah psikomotorik berkaitan dengan
keterampilan yang dapat siswa lakukan setelah menerima materi, sedangkan ranah
afektif berkaitan dengan sikap yang berhubungan dengan Pendidikan karakter. 18
nilai-nilai Pendidikan karakter yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
sosial, dan tanggung jawab. Pendidikan karakter di sekolah biasanya mengarah ke
penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur. Dalam pencapaiannya ini diperlukan
berbagai macam pola untuk mewujudkan Pendidikan karakter yang efektif. Beberapa
diantaranya yaitu dengan melihat dasar sekolah, pemberian nilai karakter, teladan
nilai karakter, dan pengembangan nilai karakter. Karakter religius ini sangat
dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral.
Dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki kepribadian dan berprilaku sesuai
dengan ukuran baik dan buruk yang didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama.
Oleh karena itu siswa harus dikembangkan karakternya agar benar-benar
berkeyakinan, bersikap, berkata-kata dan berprilaku sesuai dengan agama yang
dianutnya.Untuk mewujudkan harapan tersebut dibutuhkan pendidik atau guru yang
bisa menadi suri tauladan bagi siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksaan penanaman nilai-nilai karakter pada pembelajaran


sejarah Indonesia di SMPN 1 Toribulu ?
2. Bagaimana peranan guru dalam penanaman nilai-nilai karakter pada
pembelajaran sejarah Indonesia di SMPN 1 Toribulu ?
3. Bagaimana strategi guru dalam penanaman nilai-nilai karakter pada
pembelajaran sejarah Indonesia SMPN 1 Toribulu ?
DAFTAR PUSTAKA

Abdi, pirena gloria. 2020. Peranan Pembelajaran sejarah untuk pembentukan karakter siswa
SD. 4(1): 209-215
Hara Siti. 2019. Peranan Pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai karakter religius dan
Nasionalisme di MA Nw toaya Lombok timur. 6(1): 55-75
Kusumaningrum, isnaeni Dwi. 2017. Strategi guru dalam penanaman nilai karakter pada
pembelajaran sejarah Indonesia kelas IX di SMAN 4 Malang. Fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan. Universitas Islam negeri Maulana Malik Ibrahim.
Winarsih, Idha. 2017. Peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai karakter religius
dan Nasionalisme di man temanggung. Fakultas ilmu sosial universitas negeri Semarang.
Amelia ayu dan citra. 2014. Peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman sikap
nasionalisme siswa kelas XI IPS SMA negeri 1 pecangaan. 3(2): 47-54.

Anda mungkin juga menyukai