Anda di halaman 1dari 8

MORFOLOGI ANATOMI TANAMAN JARAK

PAGAR (Jatropha curcas L)


Sonia Maryanti Lakapu

F202001138

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI

2021

ABSTRAK
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah salah satu tanaman alternatif penghasil minyak
nabati yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia.Tanaman jarak pagar berpotensi
menjadi alternatif sumber bioenergy. Usaha pengembangan tanaman jarak pagar di Indonesia
dan juga Negara lain sangat sempit, hal ini dikarenakan pengembangannya terhambat akibat
belum adanya varietas unggul. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan morfologi, anatomi
dan sitologi tanaman jarak pagar.

KATA KUNCI : Jarak Pagar, morfologi, anatomi, dan sitologi

ABSTRACT
Jatropha (Jatropha curcas L.) is one of the alternative plants that produce vegetable oil that has
the potential to be developed in Indonesia. Jatropha curcas has the potential to be an alternative
source of bioenergy. Efforts to develop Jatropha in Indonesia and also other countries are very
narrow, this is because its development is hampered due to the absence of superior varieties. The
purpose of this article is to explain the morphology, anatomy and cytology of Jatropha plant.

KEYWORDS : Jatropha, morphology, anatomy, and cytology


PENDAHULUAN
Tanaman jarak pagar awalnya merupakan tanaman liar yang hanya ditanam sebagai tanaman
pagar hidup tanpa tindakan budidaya. Secara agronomis, tanaman ini dapat beradaptasi pada
lahan maupun agroklimat di Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada kondisi
kering (curah hujan dibawah 500 mm per tahun) dan pada lahan dengan kesuburan rendah (Syah,
2006). Klasifikasi tanaman jarak pagar yaitu :

Kingdom Plantae

Sub kingdom Viridiplantae

Infra kingdom Streptophyta

Divisi Tracheophyta

Sub divisi Spermatophytina

Kelas Magnoliopsida

Sub kelas Rosidae

Ordo Malpighiales

Famili Euphorbiaceae

Genus Jatropha L.

Spesies Jatropha Curcas L.


PEMBAHASAN

Tanaman jarak merupakan perdu atau pohon kecil yang mempunyai tinggi 1 – 5 meter.
Tanaman ini memiliki batang yang bulat atau silindris, licin, dan bergetah. Daun jarak
merupakan daun tunggal dengan pertumbuhan daun yang berseling, berbentuk jantung atau bulat
telur, helai daun bertoreh, berlekuk bersudut 3 atau 5. Pangkal daun berlekuk, ujungnya
meruncing, dan bergigi. Tulang daun menjari dengan 7-9 tulang utama. Tangkai daun panjang,
sekitar 4-15 cm. bunga tanaman jarak merupakan bunga yang majemuk, bunganya termasuk
berkelamin tunggal dan berumah satu (Kusdianti, 2005). Bunga tanaman jarak berbentuk malai
dan termasuk kelompok bunga majemuk. Tanaman satu ini memiliki bunga berwarna kuning
kehijauan dan berkelamin tunggal, serta berumah satu. Artinya, bagian putik dan benang sarinya
terdapat dalam satu tanaman yang sama. Bunga jarak memiliki 5 kelopak berbentuk bulat oval
dengan panjang lebih dari 4 mm. Umumnya, benang sari dari bunga tanaman jarak terletak di
bagian pangkal dengan warna kuning cerah. Tangkai putiknya berukuran lebih pendek disertai
warna hijau dengan kepala putih terlihat melengkung keluar berwarna kuning. Bunga tanaman
jarak mempunyai 5 mahkota dengan warna keungunan. Pada setiap tandan terdapat kurang lebih
15 bunga dengan proporsi bunga betina bisa mencapai 4 sampai 5 kali lipat ketimbang bunga
jantan. Bunga betina ataupun bunga jantan tersusun pada rangkaian yang membentuk cawan dan
tumbuh di bagian ketiak daun ataupun ujung batang. Tanaman jarak memiliki bunga berjenis
uniseksual yang termasuk pada golongan tanaman monoecious. Uniknya, seringkali juga
ditemukan bunga hermafrodit berwarna hijau kekuningan.

Tanaman jarak memiliki batang berbentuk silindris yang jika terluka akan mengeluarkan
getah. Perlu diketahui, batang ini memiliki peran sebagai sistem percabangan untuk mendukung
perluasan di bidang fotosintesis. Hal ini merupakan bentuk suatu transportasi utama air, udara,
dan bahan organik sebagai fotosintat serta unsur hara.

Tanaman jarak menghasilkan buah dengan morfologi berbentuk bulat seperti telur dengan
diameter sekitar 2 sampai 14 cm. Panjang buah dari tanaman jarak mencapai 2 cm dan lebarnya
sekitar 1 cm. Biasanya, buah tanaman ini memiliki dua warna yang sesuai dengan
pertumbuhannya. Apabila buah jarak masih muda, maka warnanya akan terlihat hijau. Sementara
buah yang telah matang memiliki warna kecokelatan hingga kehitaman. Buah jarak terdiri dari
tiga ruang yang tiap ruangnya terdapat satu biji.

Biji tanaman jarak berbentuk oval yang berbentuk lonjong dengan warna cokelat agak
kehitaman. Ukuran biji jarak mencapai 2 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm yang disertai berat
berkisar antara 0,4 hingga 0,6 gram di setiap bijinya.
Batang tanaman jarak pagar panjang, butal, dan berwarna hijau keabuan. Pada batang
yang telah tua ditemukan bagian kulit yang mati kemudian mengelupas. Bila tanaman memiiki
cabang primer sedikit, maka tipe pertumbuhan tampak tegak, namun bila jumlah cabang primer
banyak, tipe pertumbuhan tampak seperti semak. Sampai dengan tanaman berumur 2 tahun dan
jika tidak di lakukan pemangkasan, tinggi tanaman berfariasi diantara ekotipe. Ukuran diameter
batang akan bertambah seiring dengan semakin bertambah jumlah cabang primer. Hal ini
dikarenakan percabangan (cabang primer) banyak terbentuk dipangkal batang dekat permukaan
tanah.

Gambar1. Tanaman jarak pagar dengan percabangan primer pada pangkal


batang.

System percabangan pada jarak pagar tidak teratur. Cabang sekunder tumbuh dan
berkembang pada batang utama dekat permukaan tanah (pangkal batang akar) sehingga sering
dijumpai tanaman yang sulit dibedakan batang utama dengan cabang primer. Namun dijumpai
pula tanaman dengan system percabangan primer tumbuh dan berkembang pada bagian atas dari
batang utama.

Perpanjangan batang primer terhenti setelah terbentuk bunga pada bagian terminal
cabang tersebut. Setelah Bunga berkembang, terbentuk percabangan sekunder pada titik tumbuh
aksilar terdekat tangkai bunga (malai). Umumnya cabang sekunder yang terbentuk 2 dan
ukurannya sama, namun demikian dijumpai pula yang hanya 1 atau lebih dari 2 cabang primer
terbentuk. Percabangan berikutnya adalah cabang tersier yang terbentuk pada titik tumbuh
aksilar di bawah malai bunga yang terbentuk terlebih dahulu pada bagian terminal cabang
sekunder. Seperti halnya cabang sekunder jumlah cabang tersier yang terbentuk umumnya dua.
Percabangan seperti diuraikan diatas disebut sebagai sistim percabangan menggarpu atau
dikotom.
Gambar 2. Percabangan primer dan sekunder. Pertumbuhan dan perkembangan dua
cabang sekunder yang umum (A-D). satu cabang sekunder (E)terbentuk karena tidak
berkembangnya satu calon cabang lainnya. Lebih dari 2 cabang sekunder (F).

System percabangan tanaman ini tidak teratur dan bila dilakukan pemangkasan nantinya
jumlah cabang dapat mencapai 40 buah cabang. Beberapa literatur menginformasikan bahwa
tanaman jarak yang berasal dari biji dapat bertahan hidup 40-50 tahun. Batang tanaman jarak
pagar dapat dimanfaatkan sebagai bahan perbanyakan tanaman. Perbanyakan tanaman dengan
menggunakan batang ini dikenal sebagai perbanyakan vegetative. Percabangan tanaman jarak
pagar yang tersedia sebagai bahan perbanyakan adalah batang pada percabangan lateral dengan
panjang tidak lebih dari 1 meter dengan diameter berkisar kurang dari 1 cm hingga lebih dari 3
cm. umumnya semakin menjauh dari pucuk maka diameter batang semakin membesar dan
perbedaan diameter tersebut berpengaruh langsung terhadap kemampuan stek membentuk akar
karna adanya perbedaan pada tipe dan variabilitas karbohidrat dan bahan tersimpan lainnya.
Terkait dengan panjang bahan stek terdapat kontribusi perbedaan akumulasi karbohidrat pada
bagian bawah stek dan jumlahnya akan optimal untuk pembentukan akar pada stek yang lebih
panjang dibandingkan stek pendek. Namun pada aspek teknis dan ekonomis penggunaan stek
panjang akan memerlukan bahan tanaman yang lebih banyak sedangkan pada kondisi saat ini
ketersediaan bahan sangat terbatas sehingga penggunaan stek pendek akan lebih
menguntungkan.
Gambar3. Percabangan jarak pagar yang dipangkas dan yang tidak dipangkas. A.
Tanaman jarak pagar yang dipangkas. B. tanaman jarak pagar yang tidak dipangkas.

Gambar 4. Bibit tanaman jarak pagar asal perbanyakan vegetatif (stek batang) dari
berbagai ukuran bahan stek.

Tanaman jarak pagar secara alami akan membentuk cabang melalui 2 cara yaitu
terbentuk sebelum tanaman memasuki fase generatif, dan satunya membentuk cabang setelah
memasuki fase generatif. Percabangan yang terbentuk pada cara pertama adalah akibat telah
mulai hilangnya dominasi apical, sehingga tunas-tunas lateral tumbuh dan berkembang. Ini
biasanya terjadi pada tunas-tunas lateral yang terletak di sekitar 10-30 cm diatas permukaan
tanah. Sedangkan pada cara kedua, percabangan akan terbentuk setelah bagian terminal cabang
yang telah ada (batang utama ) membantuk malai bunga. Dua titik tumbuh tunas lateral
dibawahnya akan tumbuh membentuk percabangan yang sederajat bila kondisi nutrisi tanaman
baik, namun akan tumbuh hanya satu cabang bila kondisi nutrisi tanaman jelek dan tidak
memadai. Atas dasar ini maka jika percabangan kanopi sudsh cuckup padat perlu dipangkas
untuk mempercepat perbanyakan jumlah cabang baru yang terbentuk.

Gambar 5. Tanaman jarak pagar yang berasal dari stek batang. Percabangan kanopi
tampak tidak teratur dan melebar.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman jarak merupakan perdu atau
pohon kecil yang mempunyai tinggi 1 – 5 meter. Tanaman ini memiliki batang yang bulat atau
silindris, licin, dan bergetah. Tanaman jarak pagar secara alami akan membentuk cabang melalui
2 cara yaitu terbentuk sebelum tanaman memasuki fase generatif, dan satunya membentuk
cabang setelah memasuki fase generative. Pada batang yang telah tua ditemukan bagian kulit
yang mati kemudian mengelupas. Bila tanaman memiiki cabang primer sedikit, maka tipe
pertumbuhan tampak tegak, namun bila jumlah cabang primer banyak, tipe pertumbuhan tampak
seperti semak. Sampai dengan tanaman berumur 2 tahun dan jika tidak di lakukan pemangkasan,
tinggi tanaman berfariasi diantara ekotipe. Ukuran diameter batang akan bertambah seiring
dengan semakin bertambah jumlah cabang primer. Hal ini dikarenakan percabangan (cabang
primer) banyak terbentuk dipangkal batang dekat permukaan tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Syah A. (2006). Biodiesel Jarak Pagar, Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan.
Agromedia Pustaka. Jakarta. 116 hal.

Prihandana, R dan R, Hendroko. (2006). Petunjuk Budidaya Jarak Pagar. Agromedia Pustaka.
Jakarta. 84 hal.

Santoso Budi Bambang. (2010). Deskripsi Botani Jarak Pagar. Arga Puji Press. Mataram.

Mangoendidjojo. W. (2003). Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai