Anda di halaman 1dari 11

SURAH AN NAML

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Ulumul Quran II
Dosen Pengampun : DR.H.Usep Dedi Rostandi, MA

Penyusun :
Irham Maulida Lidini Baryagasi
IAT 2A
1191030092

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


FAKULTAS USHULUDDIN JURUSAN ILMU ALQURAN DAN TAFSIR
2020

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Surah An naml” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir dari mata
kuliah Ulumul Quran II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Surah An naml bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat nantikan oleh kami demi kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi, 06 Juli 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................................... 3

BAB I ................................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................ Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ..................................................... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II .................................................................................. Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Pengertian Munasabah .............................................. Error! Bookmark not defined.

2. 2 Penamaan Surah An naml ......................................... Error! Bookmark not defined.

2.3 Munasabah Nama Surah dengan Isi........................... Error! Bookmark not defined.

2.4 Munasabah Awal dan Akhir Surah An naml.............. Error! Bookmark not defined.

BAB III ................................................................................. Error! Bookmark not defined.

PENUTUP ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

3.1 Kesimpulan.................................................................. Error! Bookmark not defined.

3.2 Saran ........................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... Error! Bookmark not defined.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Surah An-Naml mengajarkan kepada kita arti dari kebersamaan, yaitu kebersamaan dalam hal
apapun, contohnya saja kebersamaan dalam bergotong royong untuk membangun rumah dan
membangun tempat untuk penyimpanan makanan mereka. Selain itu semut mampu memikul beban
yang jauh lebih besar daripada badannya.

Surah An-Naml terdiri dari 93 ayat, termasuk kelompok Surah Makkiyyah dan diturunkan sesudah
surah Asy-Syu’ara dinamai dengan An-Naml karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml
(Semut). Dimana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk kesarangnya masing-
masing supaya jangan terinjak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melalui tempat itu.
Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas
keteraturan, keharmonisan dan kedisiplinan kerajaan semut itu. Beliau mengucapkan syukur kepada
Allah yang maha kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya kepadanya berupa kerajaan,
kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia dan
burung, serta berbagai karunia lainnya Nabi Sulaiman yang besar itu tidak merasa takabur dan
sombong, sebagai seorang hamba Allah, mohon agar Allah memasukannya kedalam kelompok orang-
orang yang saleh.

Allah menceritakan tentang semut dalam surah ini, agar manusia mengambil pelajaran dari
kehidupannya. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan
ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat penyimpanan makanan sebagai dan
kerjasama yang baik. Kerapihan dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan
Allah dalam ayat ini dengan menerangkan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan dengan
segera agar jangan terinjak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari
rajanya.

Secara tidak langsung Allah mengingatkan agar berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,
kemaslahatan bersama, dan sebagainya. Dengan mengisahkan Nabi Sulaiman dalam surah ini, Allah
mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad. Sebagaimana nabi sulaiman sebagai
seorang Nabi, Rasul, dan kepala negara yang Ummi dan miskin akan berhasil membawa dan
memimpin umatnya ke jalan Allah.

Dengan demikian, tampaklah nilai ilmu, besarnya anugerah ilmu dari Allah pada para hamba, dan
keutamaan orang yang diberi ilmu diatas banyak hamba-hambanya yang beriman.Di sini tidak disebut
jenis ilmu dan objeknya, karena jenis pengetahuannya itulah yang hendak ditonjolkan dan
ditampakkan juga untuk memberi inspirasi bahwa semua pengetahuan itu adalah anugerah dari Allah,
dan bahwa sepatutnya yang dilakukan setiap orang yang berpengetahuan adalah mengetahui
sumbernya ,menghaturkan pujian kepada Allah, dan menggunakannya untuk hal-hal yang diridhai
Allah yang telah menganugerahkannya. Tidak sepantasnya pengetahuan itu membuat pemiliknya jauh
dan lupa kepada Allah, karena pengetahuan adalah sebagian dari anugerah Allah.

Sejak semula Al-Qur’an telah menegaskan bahwa seluruh alam raya diciptakan untuk kepentingan
makhluk seluruhnya. Artinya apa yang ada di alam ini, khususnya bumi, merupakan lingkungan yang
disediakan untuk semua ciptaan Allah yang menempatinya, terutama manusia sebagai makhluk
utama.Allah menciptakan bumi dan isinya di maksudkan untuk kemakmuran masyarakat banyak,
pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada manusia, pengelolaan dalam pendayaan sumber daya
alam selain untuk memajukan kesejahteraan umum juga untuk mencapai kebahagiaan hidup.

Tidak hanya kesejahteraan saja yang dibahas di dalam Al-Qur’an, melainkan makhluk-makhluk yang
ada dimuka bumi ini, salah satunya semut, dari kehidupan semut yang begitu banyak pelajaran yang
dapat kita petik dari kehidupan ini, Allah abadikan sebutan dalam kitab suci dengan sebutan “AN-
NAML” dengan Surat An-Naml untuk komunitas semut. Hal inilah di antaranya yang menarik perhatian
penulis untuk menuangkan kedalam tulisan ini, dengan harapan semoga menjadi bahan renungan
dalam menjalankan roda kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dengan baik benar.

Dari penjelasan diatas semut juga merupakan jenis hewan yang hidup bermasyarakat dan
berkelompok. Hewan ini memiliki keunikan, antara lain ketajaman indra dan sikapnya yang sangat
berhati – hati serta etos kerjanya yang sangat tinggi.

Thahir ibn’ Asyur mengemukakan bahwa yang menonjol dalam surah ini adalah uraian tentang Al-
Qur’an dan kemukjizatannya, sebagaimana diisyaratkan oleh pembuka surah ini yang menggunakan
dua huruf yaitu tha dan sin. Dalam surah ini, diuraikan tentang kerajaan terbesar yang pernah
dianugerahkan kepada seorang nabi, yaitu nabi sulaiman as, dan di uraikan pula umat bangsa arab
Yoyang terkuat, yaitu tsamud, serta kerajaan arab yang agung, yaitu kerajaan saba’. Uraian-uraian
tersebut masih menurut ibn’ Asyur memberi isyarat bahwa kenabian muhammad saw, adalah risalah
yang disertai dengan kebijakan memimpin umat, yang di susul dengan kekuasaan dan bahwa melalui
syariat nabi muhammad saw akan terbentuk satu kekuasaan yang kuat, sebagaimana terbentuk untuk
bani israil, kerajaan yang kuat pada masa kerajaan nabi sulaiman as.
Thabathaba’i berpendapat secara singkat bahwa, tema dan tujuan utama surah An-Naml adalah
memberi peringatan dan berita gembira, menurutnya ini terlihat lebih jelas yang terdapat pada ayat
pertama serta ayat yang terakhir. Untuk membuktikan kebenaran peringatan dan janji-janjinya, surah
ini menampilkan sekelumit dari kisah Nabi Musa, Daud, dan Sulaiman As, dan ini merupakan contoh
berita gembira, serta kisah Nabi Shahih dan Luth As, yang didapatkan dalam konteks uraian tentang
ancaman dan peringatannya yang kemudian disusul dengan uraian tentang keesaan Allah dan
keniscayaan hari kiamat.
Disamping itu Sayyid Quthub berpendapat bahwa tema utama surah ini serupa dengan tema utama
surah-surah yang turun sebelum hijrah. Yaitu keimanan kepada Allah, pengesaannya, keniscayan hari
kiamat, serta ganjaran dan balasannya. Demikian pula persoalan wahyu dan ghaib bahwa Allah adalah
maha kuasa lagi pemberi rezeki yang harus di syukuri kisah-kisah yang di uraikan surah ini bertujuan
mengukuhkan persoalan-persoalan tersebut. Namun demikian masih menurut Sayyid Quthub
penekanan utama pada surah ini adalah tentang ilmu Allah yang mutlak, lahir dan batin. Lebih-lebih
tentang yang ghaib serta ayat-ayat kauniyah yang di ungkapkannya kepada manusia, ilmunya yang di
anugerahkannya kepada Daud dan Sulaiman As, pengajarannya kepada Sulaiman “bahasa burung”
dan karena itu dinyatakannya pada ayat keenam :“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al
qur'an dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui”dan masih banyak lagi ayat lainnya
yang berbicara tentang ilmu Allah SWT.

Surah ini dari segi urutannya dalam mushaf adalah surah yang ke 27, tetapi dari segi perurutan
turunnya, ia adalah surah yang ke 48 yang turun sesudah surah Asy-Syu’ara dan sebelum surah Al-
Qashash.

Jumlah ayat-ayatnya sebanyak 95 ayat menurut perhitungan ulama Madinah dan Makkah, dan
sebanyak 94 ayat menurut ulama Bashah dan Kufah.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan agar makalah ini lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari
sasaran pokok pembicaraan. Oleh karena itu, permasalahan-permasalahan yang ada adalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian munasabah

2. Mengapa surah ini dinamakan an naml

3. Apa munasabah nama surah dengan isi

4. Apa munasabah awal dan akhir surah an naml

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini yakni memiliki beberapa tujuan, diantaranya:

1. Mengetahui pengertian munasabah

2. Mengetahui alasan surah ini dinamakan an naml

3. Mengetahui munasabah nama surah dengan isi

4. Mengetahui munasabah awal dan akhir surah an naml

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Munasabah
Korelasi (Munasabah) dalam pengertian bahasa berarti keterkaitan, pertalian, perpadanan,
kedekatan atau hubungan. Ketika dikatakan, “Si Anu Munasabah dengan Fulan” berarti ia mendekati
atau menyerupai si Fulan. Dan di antara pengertian ini ialah Munasabah „Illat Hukum dalam bab Qiyas,
yakni sifat yang berdekatan dengan hukum.

Yang dimaksud dengan Munasabah disini adalah segi-segi hubungan antara satu kalimat dengan
kalimat lain dalam satu ayat, antara satu ayat dengan ayat lain dalam banyak ayat, atau antara satu
surat dengan surat lain. Pengetahuan tentang Munasabah ini sangat bermanfaat dalam memahami
keserasian antar makna, mukjizat al-Quran secara retorik, kejelasan keterangannya, keterangan
susunan kalimatnya, serta keindahan gaya bahasanya.

Pengetahuan mengenai Munasabah atau hubungan antar ayat-ayat itu bukanlah hal yang Tauqifi
(tidak dapat diganggu gugat kerena telah ditetapkan Rasulullah Saw), tetapi didasarkan pada ijtihad
seorang mufassir dan tingkat penghayatannya terhadap kemukhizatan al-Quran, rahasia retorika, dan
segi keterangannya yang mandiri. Apabila korelasi itu halus maknanya, harmonis konteksnya dan
sesuai dengan asas-asas kebahasaan dalam ilmu bahasa Arab, maka korelasi tersebut dapat diterima.

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa seorang pengkaji al-Quran harus mencari kesesuaian
dalam setiap ayat, karena al-Quran turun secara bertahap sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang
terjadi. Seorang pengkaji al-Quran terkadang dapat menemukan korelasi antar ayat dan terkadang
juga tidak. Oleh sebab itu, sekiranya tidak memaksakan diri untuk menghubungkan ayat satu dengan
ayat yang lainnya. Dalam hal ini, Syekh al-„Izz Ibn Abdus Salam berkomentar:“Munasabah adalah ilmu
yang baik, tetapi dalam menetapkan keterkaitan kata-kata al-Quran disyaratkan hanya dalam hal yang
awal dan akhirnya memang bersatu dan berkaitan. Sementara dalam hal yang mempunyai sebab
berlainan, tidak disyaratkan untuk mengaitkannya”.

2.2.Penamaan Surat al-Naml dalam al-Quran


Surat al-Naml merupakan surat yang termasuk dalam kategori surat Makiyyah. Surat ini terdiri dari
93 ayat dan diturunkan sesudah surat Asy-Syu‟ara. Dinamai dengan al-Naml karena pada ayat 18 dan
19 terdapat perkataan an-Naml (Semut). Kedua ayat itu menceritakan pimpinan seekor semut yang
sedang memberi peringatan kepada anak buahnya, agar segera masuk ke sarangnya masing-masing,
supaya tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman dan pasukannya yang akan melalui tempat itu. Mendengar
printah pimpinan semut kepada anak buahnya, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas keteraturan,
keharmonisan dan kedisiplinan kerajaan semut itu.

Nabi Sulaiman mengucapkan syukur kepada Allah Swt Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya kepadanya berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang,
mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia dan burung serta berbagai karunia lainnya.

Meskipun Nabi Sulaiman telah diberi Allah Swt hikmah yang begitu besar, namun semua itu tidak
menjadikan ia takabbur dan sombong. Nabi Sulaiman menyadari bahwa semua kenikmatan dan
kekusaan yang ia miliki saat bukan lain adalah semata-mata karena Allah Swt. Oleh karena itu, sebagai
seorang hamba, ia memohon kepada Tuhan agar memasukkannya ke dalam kelompok orang-orang
yang shaleh.

Allah Swt menceritakan semut dalam surat ini bukan tanpa tujuan. Dalam hal ini, manusia dituntut
untuk peka terhadap petunjuk al-Quran yang pendam dalam ayat-ayatnya dan mengambil pelajaran
dalam setiap kisah-kisahnya. Semut merupakan binatang yang hidup berkelompok atau berkoloni di
dalam tanah. Ia mampu membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang
tempat menyimpan bahan makanan sebagai persiapan menghadapi musim dingin. Rakyat semut
mempunyai organisasi dan kerjasama yang baik. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam
kerajaan semut itu dinyatakan Allah Swt dalam surat ini dengan menerangkan bagaimana rakyat
semut mencari perlindungan untuk menyelamatkan dirinya agar tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman dan
tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya.

Kisah semut di atas, secara tidak langsung, mengingatkan manusia agar berusaha untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari, kemaslatahan bersama dan sebagainya. Dengan mengisahkan Nabi Sulaiman
dalam surat tersebut Allah Swt mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad Saw.
Sebagaimana Nabi Sulaiman sebagai seorang Nabi, Rasul, dan raja yang dinaugerahi kejaraan yang
besar, begitu pula Nabi Muhammad Saw sebagai seorang Nabi, Rasul, dan kepala Negara yang Ummi
dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin ummatnya ke jalan Allah Swt.

Menurut hemat penulis, penamaan suatu surat tidak lepas dari nilai filosopis yang dikandungan
oleh suatu surat. Umat Islam dianjurkan untuk memahami pesan moral yang dikandung oleh suatu
surat. Dengan pemahaman itu, maka umat Islam akan mendapati bongkahan mutiara indah yang
terpendam dalam ayat-ayat al-Quran. Dinamakan surat al-Naml, karena pada salah satu ayatnya
membahas tentang semut yang merupakan tema besar dalam surat al-Naml. Meskipun memiliki
ukuran tubuh yang yang sangat kecil, namun mereka pandai dalam mengatur organisasi. Tubuh yang
sangat kecil tidak menyurutkan mereka untuk tampil lebih baik, prima dan lain sebagainya. Dengan
tubuh yang kecil itu, mereka mampu mengatur hidupnya secara mandiri dan saling membantu. Dalam
hal ini, sekiranya umat Islam dapat mengambil pelajaran dari pola kehidupan semut.
Dalam surat tersebut, semut memiliki peranan penting untuk memberi suatu pelajaran kepada
manusia agar menjadi sosok pemimpin yang bijaksana, adil, benar dan disiplin. Demikian pula dengan
rakyat, mereka dituntut untuk mentaati dan mematuhi semua perintah dari raja atau pemimpinnya
demi kemaslahatan mereka. Dengan kata lain, nama al-Naml itu memiliki nilai filosopis atas
kepemimpinan yang ideal. Oleh karena itu, isi suratnya pun lebih membahas pada sisi kepemimpinan.

Berkenaan dengan pembahasan surat al-Naml, penulis mendapati keterangan lebih lanjut
mengenai surat al-Naml dalam Tafsir al-Azar. Menurut Hamka, surat al-Naml merupakan surat yang
turun setelah surat Asy-Syu‟ara, dan dalam susunan dalam al-Qurannya pun terletak setelah surat
Asy-Syu‟ara. Maksud yang terkandung dalam surat al-Naml sama seperti maksud surat-surat lainnya
yang diturunkan di Makkah, yakni memperkokoh keimanan atau kepercayaan dan ketauhidan. Dapat
dikatakan, maksudnya adalah untuk memurnikan aqidah masyarakat Arab pada saat itu.8Sekiranya
masayrakat Arab memahami dan merealisasikasn pesan yang terkandung dalam surat al-Naml. Tidak
hanya itu, mereka juga dianjurkan untuk menghindari dan menjauhi perbuatan-perbuatan tidak baik
yang terungkap dalam al-Quran melalui kisah-kisahnya. Dengan kata lain, ambil sisi positif dan buang
jauh-jauh sisi negatif.

2.3.Munasabah Nama Surat dengan Isi Kandungannya


Termasuk dalam bagian materi Munasabah adalah persesuaian nama surat dengan isi
kandungannya. Oleh karena itu, penulis hendak mengulas persesuaian antara Nama Surat al-Naml
dengan isi kandungannya.

Kebiasaan orang Arab jika menamakan sesuatu adalah dengan mengambil suatu nama yang jarang
atau aneh yang mempunyai cirri khas dan mengandung hikmah yang lebih banyak. Hal ini dilakukan
agar sesuatu yang diberi nama mudah dikenali dan menyentuh hati. Mereka juga memberi nama suatu
ungkapan atau qasidah yang panjang dengan nama paling masyhur dari kata-kata yang terdapat
didalamnya. Dan seperti itulah tatacara yang berlaku pada nama surat-surat dalam al-Quran.
Sebagaimana penamaan surat al-Naml, ia dinamakan dengan “al-Naml”karena adanya penjelasan
tentang kisah semut serta banyaknya hikmah yang agung dalam kisah tersebut.33 Demikian pula
dengan penamaan surat-surat yang lainnya. Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa nama-
nama surat dalam al-Quran diambil dari tema besar yang sedang dibicarakan oleh suatu surat.

Menurut hemat penulis, penamaan surat tidak lepas dari persesuaian suatu surat dengan isi
kandungannya. Dan untuk dapat mengetahui persesuaian nama surat dengan isi kandungannya, Umat
islam harus memahami pesan moral yang dikandung oleh suatu surat. Dinamakan Surat al-Naml,
karena didalamnya memuat kisah semut yang memiliki banyak hikmah dan pelajaran. Semut
merupakan binatang kecil yang pandai dalam mengatur organisasi. Dengan kata lain, nama al-Naml
itu memiliki persesuaian dengan konsep kepemimpinan yang ideal. Oleh karena itu, isi kandungannya
pun cenderung membahas kepemimpinan. Semut memiliki peranan penting untuk memberi pelajaran
kepada manusia agar menjadi sosok pemimpin yang bijaksana, adil, benar dan disiplin. Demikian juga
dengan rakyat, mereka dituntut untuk mentaati dan mematuhi semua perintah dari raja atau
pemimpinnya demi kemaslahatan mereka.

2.4.Munasabah Surat Pembukaan Surat dengan Penutupnya


Munasabah terjadi pula antara awal surat dengan akhir surat. Contohnya adalah apa yang terdapat
dalam Surat al-Naml. Surat ini dimulai dengan menceritakan kisah Nabi Musa yang telah diberi dua
dari Sembilan Mukjizat yang akan diberikan-Nya. Dengan dua mukjizat itu, Nabi Musa diperintahkan
menghadapi Fir‟aun dan kaumnya.
١٢‫وادخل يدك في جيبك تخرج بيضاءمن غير سوءفي تسع ايات الي فرعون وقومه انهم كانواقوما فاسقين‬
“Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena
penyakit. (Kedua mukjizat ini) Termasuk sembilan buah mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada
Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik" (Q. S. al-Naml/27: 12)

Pada ayat berikut ini, Allah Swt menerangkan sikap dan tingkah laku Fir‟aun beserta kaumnya,
sewaktu Nabi Musa datang untuk mengajak mereka beriman kepada Allah Awt. Nabi Musa datang
dengan membawa bukti-bukti berupa mukjizat yang membenarkan kerasulannya.

‫وجحدوابها واستيقنتهاانفسهم ظلما وعلوا فنظر كيف كان‬١٣‫فلماجااتهم ايتنامبصرة قالواهذاسحر مبين‬
١٤‫عاقبة المفسدين‬
“Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini
adalah sihir yang nyata".Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka)
Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang
yang berbuat kebinasaan” (Q. S. al-Naml/27: 13-14) .

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Surat An Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan diturunkan
sesudah surat Asy Syu’araa’. Dinamai dengan An Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan
An Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya
masing-masing, supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di
tempat itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan
ta’jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maba
Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-
ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi
Sulaiman a.s. yang telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan
sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang
saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari
kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang
dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim
dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, dinyatakan Allah dalam ayat
ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi
Sulaiman a.s dan tentaranya, setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah
mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari,
mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya, rakyat semut mempunyai organisasi dan
kerja sama yang baik pula. Dengan mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah
mengisyaratkan hari depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang
nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula Nabi Muhammad
s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang ummi’ dan miskin akan berhasil
membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.
3.2.Saran
Banyak kisah inspiratif yang kita dapatkan dari surah an naml, oleh karena itu penulis menyarankan
kepada pembaca untuk terus mengkaji isi dalam alquran karena surah an naml ini hanya sebagian dari
kitab alquran yang banyak sekali mengandung pelajaran baik itu di dunia maupun di akhirat kelak.
Maka dari itu marilah kita bersemangat sebagai muslim untuk mendalami al quran karena dengan
adanya pedoman dari al quran, insyaallah hidup kira lebih terarah untuk mencapai ridho Allah agar
mendapatkan surganya nanti.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/ris
etmhs/BAB314113440036.pdf&ved=2ahUKEwjBnrab7bjqAhXymuYKHYg3AgkQFjACegQICBAB&usg=A
OvVaw1K3v5aAywk20NZNYXywh_l&cshid=1594046389432

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uinbanten.ac.id/113/2
/BAB%2520I.pdf&ved=2ahUKEwik0piB7rjqAhXCmeYKHRybDlYQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw12v4ra
083bR1bSggwsfLXv

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://etheses.uin-
malang.ac.id/5243/1/11110198.pdf&ved=2ahUKEwjq15Wc7rjqAhVeIbcAHVwaAhAQFjAAegQIBhAC
&usg=AOvVaw1ZgzBUO7aalD41Gq5R3oh9

Anda mungkin juga menyukai