Anda di halaman 1dari 2

TUGAS RESUME

KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT

- Dependen rasio
Dependen ratio merupakan perbandingan (rasio) antara jumlah penduduk usia non
produktif (0-14 dan 65+tahun) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Semakin tinggi dependency ratio menggambarkan semakin berat beban yang ditanggung
oleh penduduk usia produktif karena harus mengeluarkan sebagian pendapatannya untuk
memenuhi kebutuhan penduduk usia non produktif, dan sebaliknya.
Tingginya dependen ratio dapat menjadi factor penghambat pembangunan di Negara
berkembang termasuk Indonesia, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh dari
golongan produktif, apabila dengan tanggungan penduduk yang kecil maka akan lebih
mudah memobilisasi dana masyarakat dan anggaran pemerintah untuk investasi yang
lebih produktif.
Secara nasional, angka ketergantungan (dependen ratio) menunjukkan trend menurun
dari tahun ke tahun dan laju penurunannya berbeda-beda di antara 33 provinsi. Dependen
ratio selama periode 2007 hingga 2017 bervariasi antara 31 hingga 75 di antara 33
provinsi. Seiring dengan penurunan tingkat kesuburan, rasio ketergantungan awalnya
turun karena proporsi kaum muda menurun sementara proporsi penduduk usia kerja
meningkat. Seiring dengan penurunan tingkat kesuburan, rasio ketergantungan akhirnya
meningkat karena proporsi penduduk usia kerja mulai menurun dan proporsi penduduk
lanjut usia terus meningkat. Variasi dependency ratio dipengaruhi oleh aspek fertilitas
dan mortalitas. Aspek fertilitas antara lain adalah TFR, CPR, Usia kawin pertama
sedangkan aspek mortalitas direpresentasikan indicator Angka kematian Bayi. Adanya
variasi dependency ratio diberbagai provinsi, menarik untuk mendalami dan menganalisis
bagaimana pengaruh TFR,CPR, Usia Kawin Pertama, dan Angka Kematian Bayi
terhadap dependency ratio di Indonesia, baik secara partial maupun secara bersama-sama
(general).
Dalam menghitung dependency ratio juga dibutuhkan suatu rumus yang pada tahap awal
akan menjabarkan suatu keadaan dari Negara tersebut.
Rumus dependency ratio meliputi :
¿
RK¿ P ( 0−14 ) + P 65+ P(15−64) x 100 ¿
RK= Rasio Ketergantungan
P(0-14) : Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P65+ : Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) : Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-54 tahun)
Negara maju memiliki dependen ratio yang tinggi, sebab memiliki jumlah penduduk usia
lanjut yang tinggi. Tingginya jumlah penduduk yang tua ini merupakan hasil dari
peningkatan usia harapan hidup seiring dengan meningkatnya kualitas kesehatan.
Sedangkan pada Negara berkembang memiliki dependen ratio yang rendah, hal ini
disebabkan karena banyaknya warga yang masih muda dan produktif. Hal tersebut karena
angka pertumbuhan penduduk dinegara berkembang yang tinggi akibat tingginya tingkat
kelahiran.
Contoh: misalnya rasio ketergantungan adalah sebesar 54,7% , artinya setiap 100 orang
yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 55 orang yang
belum produktif.

- Potensial support ratio


Potensial support ratio (PSR) atau potensial rasio dukungan merupakan jumlah orang
usia 15-64 per satu lebih tua orang berusia 65 atau lebih tua. Rasio ini menggambarkan
beban yang dibebankan pada penduduk yang bekerja (pengangguran dan anak-anak tidak
diperhitungkan dalam ukuran ini) oleh penduduk lanjut usia yang tidak bekerja.
Seiring bertambahnya usia populasi, rasio dukungan potensial cenderung menurun.
Antara tahun 1950 dan 2009, rasio potensial menurun dari 12 menjadi 9 calon pekerja per
orang berusia 65 tahun atau lebih. Kemudian pada tahun 2005, rasio dukungan potensial
diproyeksikan turun lebih jauh untuk mencapai 4 pekerja potensial per orang tua.
Pada tahun 2020, rasio dukungan potensial (15-64 per 65+) untuk Indonesia adalah
rasio 10,8. Rasio dukungan potensial (15-64 per 65+) Indonesia turun secara bertahap
dari rasio 14,4 pada tahun 1950 menjadi rasio 10,8 pada tahun 2020.
Pengurangan rasio dukungan potensial memiliki implikasi penting bagi skema
jaminan social, terutama untuk system pension bayar sesuai pemakaian di mana pajak
atas pekerja saat ini membayar pension pensiunan.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk sarana pelayanan social bagi lansia meliputi
system panti, pelayanan model pendampingan dikalangan keluarga (home care) dan
pelayanan harian (day care) (Wreksoatmodjo,2013, Widyakusuma, 2013). Bentuk
pelayanan yang diberikan yaitu pemeriksaan
kesehatan,senam,rekreasi,pengajian,ceramah. Pendekatan dip anti dilakukan melalui
panti social yang tersebar di beberapa wilayah, sedangkan pendekatan non panti
dilakukan melalui Pusat Santunan Keluarga, karang lanjut usia, posyandu lansia, kegiatan
usia ekonomi produktif.

- Parent support ratio


Rasio dukungan orangtua adalah rasio jumlah orang berusia 80 tahun keatas per 100
orang berusia 50 hingga 59 tahun dan merupakan ukuran perkiraan dukungan yang
tersedia untuk orangtua yang lebih tua dari keluarga mereka.

Referensi
- https://feb.untan.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/Meiran.pdf
- https://archive.unescwa.org/potential-support

Anda mungkin juga menyukai