JOINT ARRANGEMENT
Dosen Pengampu :
APRIWANDI SE.,MSC.,AKT.
Kelompok 3
Kelas E
Akuntansi S1
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2021
JOIN ARRANGEMENT
(PENGATURAN BERSAMA)
Menurut PSAK 66 (2018) pengaturan bersama (join arrangement) adalah pengaturan yang dua
atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Karakteristik pengaturan bersama diantaranya,
yaitu :
b. Non-Administratif
Jenis JO yang dimaksud adalah jenis kerja sama dimana masing-masing
anggota JO bertanggung-jawab atas masing-masing proyek. Itu artinya JO dalam
hal kerja sama ini hanya berperan sebagai alat koordinasi. Dalam hal pembukuan,
jika kerja sama administratif pembukuan dilakukan oleh project owner, maka
pada kerja sama non-administratif pembukuan dilakukan oleh masing-masing
anggota. Di Indonesia, bentuk kerja sama non-administratif sering disebut dengan
konsorsium.
Aktiva.
Utang.
Modal untuk masing-masing sekutu.
Penghasilan.
Biaya.
Dalam metode ini masing-masing sekutu hanya akan mencatat investasi senndiri saja.
Jadi para sekutu hanya akan mencatat apabila haknya berubah. Metode ini biasanya
dipakai oleh joint venture yang umurnya relatif panjang.
1) Managing Partner
Pada dasarnya managing partner akan menyelenggarakan rekening secara
lengkap, yaitu rekening-rekening aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya.
Rekening modal biasanya namanya diganti dengan rekening sekutu yang
bersangkutan. Jadi rekening modal C misalnya diganti dengan rekening C. Pada
umumnya elemen pendapatan dan biaya pada joint venture tidak komplek. Oleh
karena itu rekening pendapatan dan biaya biasanya digabung menjadi satu di
dalam rekening “joint venture”. Oleh karena akuntansi tersebut dicampur dengan
akuntansi perusahaannya sendiri, maka untuk membedakannya setiap rekening
joint venture diberi tanda tersendiri, yaitu dengan penambahan istilah “joint
venture” pada setiap rekening. Dengan demikian rekening-rekening yang
diselenggarakan managing partner meliputi:
Aktiva-joint venture
Utang-joint venture
Rekening sekutu atau partner
Rekening joint venture.
Dalam rangka acara dies natalis di Universitas Widyatama maka diadakan suatu bazzar,
dimana para mahasiswa disarankan untuk dapat ikut serta dengan membuka stand makanan dan
minuman. Oleh karena itu, terdapat sekelompok mahasiswa yang terdiri dari Ica, Syifa dan Rifa.
Mereka sepakat untuk membuka stand makanan dessert box dan minuman brown sugar. Dalam
rangka membuka stand makanan dan minuman, maka disepakatinya beberapa hal dibawah ini:
1. Ica : Syifa : Rifa masing – masing menyerahkan modal dalam bentuk dana tunai sebesar
Rp 4.000.000 : Rp. 6.000.000 : Rp. 10.000.000
2. Syifa diangkat sebagai managing partner dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan
stand makanan dessert box.
3. Syifa mendapat bonus 20% dari laba bersih.
4. Laba yang diperoleh dibagi berdasarkan perbandingan Ica : Syifa : Rifa = 4 : 6 : 10
(2:3:5).
5. Semua transaksi dilakukan secara tunai.
Keterangan
Total Penjualan : Q1 x P1
Q2 x P2
Komisi : Total Penjualan x 15%
Jurnal :
Lanjutan :
Keterangan :
*HPP dari total pembelian bahan ( Rp 4.000.000 + Rp 2.000.000)
Selisih I/S = Rp 24.225.000 - Rp 10.618.750 = Rp13,606,250
20% x Rp 13.606.250 = Rp2,721,250
Rp 13.606.250 - Rp 2.721.250 = Rp10,885,000 (laba yang di distribusikan)
Kas = investasi awal + laba
DAFTAR PUSTAKA
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:IsSfi3MTyOsJ:dosen.stie-
alanwar.ac.id/file/content/2018/02/180204101113_nurrohman.doc+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=
id
https://www.coursehero.com/u/file/75494044/MAKALAH-JOIN-ARRANGEMENT-KEL-1-
KELAS-C-AKL-1docx/#question
http://www.ksap.org/sap/wp-content/uploads/2018/07/Naskah-Akademis-Akuntansi-Kerja-
Sama.pdf
https://www.slideshare.net/Futurum2/futurum-mengenal-pengaturan-bersama-joint-arrangement