Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PERTEMUAN 9

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

JOINT ARRANGEMENT

Dosen Pengampu :

APRIWANDI SE.,MSC.,AKT.

Kelompok 3

Alip Ega Ardiansyah 0119101187

Erika Putri Wahyuni R. 0119101190

Mega Refiyani 0119101194

Kelas E

Akuntansi S1

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2021
JOIN ARRANGEMENT

(PENGATURAN BERSAMA)

Menurut PSAK 66 (2018) pengaturan bersama (join arrangement) adalah pengaturan yang dua
atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Karakteristik pengaturan bersama diantaranya,
yaitu :

 Para pihak terkait pengaturan kontraktual


 Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua pihak atau lebih.
 Suatu pengaturan bersama meliputi operasi/ventura bersama.

Jenis pengaturan bersama :

1. Operasi Bersama (Joint Operation)


Operasi bersama (joint operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para
pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset dan
kewajiban terhadap liabilitas terkait dengan pengaturan tersebut. Operasi bersama tidak
dibentuk melalui “kendaraan terpisah” atau entitas baru dalam pengendalian bersama.
2. Ventura Bersama (Joint Venture)
Ventura bersama (joint venture) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para
pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto
pengaturan tersebut. Ventura bersama dibentuk melalui “kendaraan terpisah” atau entitas
baru dalam pengendalian bersama.

Perbedaan antara joint operation dan joint venture sebagai berikut:


Langkah – Langkah Membedakan Joint Operation dan Joint Venture
Jadi pada dasarnya akan ada empat faktor yang dilihat yaitu:
1) Bentuk kendaraan
2) Bentuk hukum entitas terpisah
3) Persyaratan pengaturan kontraktual
4) Fakta dan keadaan lainnya

A) PENGERTIAN JOINT OPERATION


Operasi bersama (Joint Operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur
bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak
atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para
pihak tersebut disebut operator bersama”. Pada umumnya struktur pengaturan bersama
dalam bentuk operasi bersama tidak membentuk kendaraan (entitas bisnis) terpisah dari
entitas yang terlibat. Akuntansi atas operasi bersama dilaksanakan dalam bentuk laporan
keuangan operator bersama. Operator bersama mengakui aset, liabilitas, pendapatan dan
beban sebesar bagian kepentingannya atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban di
operasi bersama.

B) JENIS – JENIS JOINT OPERATION


Ada dua jenis bentuk dari kerja sama joint operation yaitu kerja sama administratif dan
non-administratif.
a. Administratif
Jenis JO ini sering disebut juga dengan Kerja Sama Operasional (KSO)
dimana administrasi berada di bawah naungan KSO itu sendiri. Dimulai dari
pengajuan tender, penagihan hasil kerja, tenaga kerja, pembiayaan proyek,
penerbitan faktur hingga penandatanganan kontrak kerja. Itu artinya segala
pekerjaan atas proyek menjadi tanggung jawab entitas KSO, bukan masing-
masing anggota kerja sama di dalamnya. Meski begitu, porsi administratif
disepakati dalam perjanjian KSO atau joint operation agreement.

b. Non-Administratif
Jenis JO yang dimaksud adalah jenis kerja sama dimana masing-masing
anggota JO bertanggung-jawab atas masing-masing proyek. Itu artinya JO dalam
hal kerja sama ini hanya berperan sebagai alat koordinasi. Dalam hal pembukuan,
jika kerja sama administratif pembukuan dilakukan oleh project owner, maka
pada kerja sama non-administratif pembukuan dilakukan oleh masing-masing
anggota. Di Indonesia, bentuk kerja sama non-administratif sering disebut dengan
konsorsium.

A. PENGERTIAN DAN CONTOH JOINT VENTURE  


Pada dasarnya joint venture tidak berbeda banyak dengan persekutuan, yaitu kerja
sama beberapa pihak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka waktu
tertentu. Kerja sama tersebut akan berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai.
Perbedaan yang pokok antara joint venture dengan persekutuan adalah umurnya, dalam
arti bahwa umur joint venture jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan umur
persekutuan yang biasa. Misalnya A dan B bekerja sama menjual barang-barang
kerajinan, si A menyediakan barang jenis X dan B menyediakan barang jenis Y dan
tempat stand di alun-alun utara Yogyakarta disewa dengan pembayaran patungan
keduanya. Atau Tuan Tanah A dan Developer Bangunan B kerjasama selama
pembangunan perumahan dan kota wisata.
Jadi pada dasarnya joint venture merupakan kerjasama antara 2 atau lebih orang
atau badan yang saling menguntungkan pihak-pihak terkait karena tersirat perjanjian
pembagian laba-rugi yang jelas dan merupakan komitmen disamping itu jangka waktu
yang dibutuhkan terbatas misalnya dibatasi oleh tercapainya tujuan. Tidak memerlukan
prosedur yang sulit untuk pembubaran usahanya seperti perusahaan persekutuan, kecuali
bila joint venture terdiri dari dua persekutuan yang sama-sama bangkrut. Dalam PSAK
12 (revisi 2009) atau IAS 31 pada dasarnya membagi joint venture ke dalam 3 (tiga)
kategori, yaitu:
 Pengendalian Bersama Operasi (jointly controlled operations)
 Pengendalian Bersama Aset (jointly controlled assets)
 Pengendalian Bersama Entitas (jointly controlled entity)

B. PENGERTIAN ANGGOTA JOINT VENTURE


Para anggota (pihak yang menyelenggarakan) joint venture sering disebut dengan
istilah venture atau partner atau juga disebut sekutu. Disebut juga sekutu karena
kedudukannya seperti sekutu dalam persekutuan. Anggota joint venture dapat berupa
perseorangan, persekutuan, perseorangan terbatas dan sebagainya. Pada umumnya semua
partner ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah satu di antara para sekutu tersebut
bertindak sebagai manajernya, yang disebut managing partner. Biasanya orang atau
badan yang dianggap cakap dan modalnya relatif besar dibandingkan lainnya.  

C. PEMBAGIAN LABA DALAM JOINT VENTURE  


Seperti halnya persekutuan, maka laba joint venture juga hak para anggota. Oleh
karena itu laba joint venture akan dibagikan kepada para sekutu. Cara (metode)
pembagian labanya juga akan diatur di dalam perjanjian. Metode pembagian laba yang
dapat dipakai juga sama dengan metode pembagian laba persekutuan, yaitu :
1) Laba dibagi sama,
2) Laba dibagi dengan ratio tertentu,
3) Laba dibagi sesuai dengan ratio modal, yaitu:
 Modal mula-mula,
 Modal awal periode,
 Modal akhir periode dan
 Modal rata-rata.
4) Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dibagi
menurut cara a, b, atau c.
5) Laba dibagi dengan memperhitungkan gaji dan bonus dan sisanya dibagi
menurut cara a, b, atau c.
6) Laba dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, gaji serta bonus dan
sisanya dibagi menurut cara a, b, atau c.

D. AKUNTANSI JOINT VENTURE


Pada dasarnya akuntansi joint venture dapat diselenggarakan dengan 2 metode, yaitu:
1) Metode akuntansi terpisah
2) Metode akuntansi tidak terpisah.

METODE AKUNTANSI TERPISAH

Di dalam metode ini joint venture menyelenggarakan akuntansi secara tersendiri.


Akuntansi yang diselenggarakan oleh joint venture ini pada dasarnya sama dengan
akuntansi yang diselenggarakan oleh persekutuan. Dalam hal ini joint venture akan
menyelenggarakan rekening-rekening:

 Aktiva.
 Utang.
 Modal untuk masing-masing sekutu.
 Penghasilan.
 Biaya.

Dalam metode ini masing-masing sekutu hanya akan mencatat investasi senndiri saja.
Jadi para sekutu hanya akan mencatat apabila haknya berubah. Metode ini biasanya
dipakai oleh joint venture yang umurnya relatif panjang.  

METODE AKUNTANSI TIDAK TERPISAH  

Dalam metode ini joint venture tidak menyelenggarakan akuntansi secara


tersendiri. Akuntansi terhadap joint venture diselenggarakan oleh masing-masing sekutu
(partner). Dalam hal ini akuntansinya dapat dibagi menjadi 2, yaitu yang diselenggarakan
managing partner (sekutu manajer) dan yang diselenggarakan oleh non-managing
partner (sekutu biasa). Akuntasi yang diselenggarakan oleh masing-masing partner
tersebut adalah:  

1) Managing Partner
Pada dasarnya managing partner akan menyelenggarakan rekening secara
lengkap, yaitu rekening-rekening aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya.
Rekening modal biasanya namanya diganti dengan rekening sekutu yang
bersangkutan. Jadi rekening modal C misalnya diganti dengan rekening C. Pada
umumnya elemen pendapatan dan biaya pada joint venture tidak komplek. Oleh
karena itu rekening pendapatan dan biaya biasanya digabung menjadi satu di
dalam rekening “joint venture”. Oleh karena akuntansi tersebut dicampur dengan
akuntansi perusahaannya sendiri, maka untuk membedakannya setiap rekening
joint venture diberi tanda tersendiri, yaitu dengan penambahan istilah “joint
venture” pada setiap rekening. Dengan demikian rekening-rekening yang
diselenggarakan managing partner meliputi:
 Aktiva-joint venture
 Utang-joint venture
 Rekening sekutu atau partner
 Rekening joint venture.

2) Rekening non-managing partner  

Masing-masing non-managing partner hanya akan menyelenggarakan


rekening non-managing partner untuk partner yang lain. Sedangkan untuk dirinya
sendiri tidak akan diselenggarakan rekening. Besarnya modal non-managing
partner yang bersangkutan akan tercermin pada selisih antara rekening yang
bersaldo debit dengan rekening yang bersaldo kredit.
CONTOH SOAL

Dalam rangka acara dies natalis di Universitas Widyatama maka diadakan suatu bazzar,
dimana para mahasiswa disarankan untuk dapat ikut serta dengan membuka stand makanan dan
minuman. Oleh karena itu, terdapat sekelompok mahasiswa yang terdiri dari Ica, Syifa dan Rifa.
Mereka sepakat untuk membuka stand makanan dessert box dan minuman brown sugar. Dalam
rangka membuka stand makanan dan minuman, maka disepakatinya beberapa hal dibawah ini:

1. Ica : Syifa : Rifa masing – masing menyerahkan modal dalam bentuk dana tunai sebesar
Rp 4.000.000 : Rp. 6.000.000 : Rp. 10.000.000
2. Syifa diangkat sebagai managing partner dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan
stand makanan dessert box.
3. Syifa mendapat bonus 20% dari laba bersih.
4. Laba yang diperoleh dibagi berdasarkan perbandingan Ica : Syifa : Rifa = 4 : 6 : 10
(2:3:5).
5. Semua transaksi dilakukan secara tunai.

Aktivitas selama pameran (September 2021) sebagai berikut:

 Pembelian bahan-bahan untuk pembuatan dessert box Rp 4.000.000.


 Pembelian peralatan memasak sebesar Rp 4.000.000. diperlakukan sebagai aktiva.
 Pembelian bahan-bahan untuk pembuatan minuman brown sugar milk Rp 2.000.000.
 Sewa stand dan dekorasi Rp 1.000.000
 Penjualan yang dilakukan selama pameran:

Keterangan Harga/Unit Ica Syifa Rifa


Dessert box Rp. 25.000- 250 Box 175 Box 300 Box
Brown sugar Rp. 10.000.- 200 Botol 150 Botol 250 Botol
Penjualan yang dilakukan oleh anggota mendapat komisi 15% dari harga jual dan diperlakukan
sebagai biaya. Penjualan peralatan masak seharga Rp 4.100.000.

Atas dasar informasi di atas anda diminta untuk:

1. Jurnal seluruh transaksi di atas.


2. Hitung besarnya pembagian laba untuk

Perhitungan Penjualan dan Komisi


Anggota DESSERT BOX BROWN SUGAR TOTAL TOTAL
PENJUALAN PENJUALAN Total Komisi
  Q1 P1 Q2 P2 DESSERT BROWN Penjualan (15%)
BOX SUGAR
Rp Rp Rp Rp
Ica 250 200
6,250,000 2,000,000 8,250,000 1,237,500
Rp Rp Rp Rp Rp
Syifa 175 Rp25,000 150
10,000 4,375,000 1,500,000 5,875,000 881,250
Rp Rp Rp Rp
Rifa 300 250
7,500,000 2,500,000 10,000,000 1,500,000
Rp Rp
Total
24,125,000 3,618,750

Keterangan
Total Penjualan : Q1 x P1
Q2 x P2
Komisi : Total Penjualan x 15%
Jurnal :
Lanjutan :

Keterangan :
*HPP dari total pembelian bahan ( Rp 4.000.000 + Rp 2.000.000)
Selisih I/S = Rp 24.225.000 - Rp 10.618.750 = Rp13,606,250
20% x Rp 13.606.250 = Rp2,721,250
Rp 13.606.250 - Rp 2.721.250 = Rp10,885,000 (laba yang di distribusikan)
Kas = investasi awal + laba
DAFTAR PUSTAKA
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:IsSfi3MTyOsJ:dosen.stie-
alanwar.ac.id/file/content/2018/02/180204101113_nurrohman.doc+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=
id
https://www.coursehero.com/u/file/75494044/MAKALAH-JOIN-ARRANGEMENT-KEL-1-
KELAS-C-AKL-1docx/#question
http://www.ksap.org/sap/wp-content/uploads/2018/07/Naskah-Akademis-Akuntansi-Kerja-
Sama.pdf
https://www.slideshare.net/Futurum2/futurum-mengenal-pengaturan-bersama-joint-arrangement

Anda mungkin juga menyukai