Anda di halaman 1dari 6

BAB

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. Pengertian

Pendapatan nasional. adalah nilai total output akhir suatu negara dari
semua barang dan jasa baru yang diproduksi dalam satu tahun.
Dari pengertian tersebut, beberapa hal yang perlu kita perhatian adalah
a) Nilai total barang dan jasa akhir (untuk menghindari adanya penghitungan
berganda (double counting), nilai yang dihitung adalah nilai akhir barang
dan jasa)
b) Suatu perekonomian (dapat berarti adanya batasan suatu negara atau
penduduk dari suatu negara)
c) Suatu periode (untuk memperoleh perhitungan yang dapat dibandingkan,
harus ditentukan batasan penghitungan tiap periodenya, umumnya
selama satu tahun)

Pengertian Pendapatan Nasional menurut Para Ahli

a. AlfredMarshall
Alfred Marshall merupakan seorang ahli ekonomi yang berasal dari
Inggris, aktif pada tahun 1890-an. Menurut Alfred Marshall pendapatan
nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu negara yang mengolah
sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah netto komoditi, baik
material dan immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya.
b. ArthurCecil
Arthur Cecil Pigou atau Arthur Cecil adalah ekonom asal Inggris dan
merupakan murid Alfred Marshall. Menurut Artuhur Cecil, pendapatan
nasional merupakan bagian dari pendapatan objektif masyarakat,
termasuk pendapatan yang berasal dari luar negeri yang dapat diukur
dalam uang.
c. IrvingFisher
Irving Fisher merupakan ahli ekonomi yang berasal dari Amerika Serikat,
aktif pada tahun 1890-an. Menurut Fisher, pendapatan nasional yang
hakiki adalah netto yang langsung dikonsumsi di tahun itu juga.
d. Ikatan Akuntansi Indonesia
Dalam buku berjudul “Standar Akuntansi Keuangan”, Pendapatan
merupakan suatu arus masuk bruto dari suatu manfaat ekonomi yang
muncul dari aktivitas normal perusahaan dalam waktu satu periode jika
arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal.

Pada dasarnya pendapatan ini merupakan kenaikan laba, seperti laba


pendapatan ialah sebuah proses arus penciptaan barang dan/atau jasa
oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu.
Pada umumnya, pendapatan ini dinyatakan dalam satuan uang (moneter).
Pendapatan merupakan suatu inflow of assets ke dalam perusahaan
untuk akibat penjualan barang atau jasa.

Dari semua pendapat ahli, dapat kita garis bawahi bahwa pendapatan
nasional merupakan produksi netto komoditas baik barang maupun jasa
yang dapat diukur dalam satuan uang pada periode satu tahun.

2. KonsepPendapatanNasional

Secara umum dikenal 7 konsep pendapatan nasional yaitu


a) Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah total
barang dan jasa yang berhasil diproduksi oleh unit-unit ekonomi di dalam
negeri (domestik) pada satu periode satu tahun.
Jika dimasukan dalam persamaan, maka rumusnya adalah sebagai
berikut:
GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing Dalam
Negeri
Barang dan jasa yang telah diproduksi oleh badan usaha asing di dalam
negeri juga termasuk di dalam Gross Domestic Product (GDP). Sebagai
contoh, suatu perusahan XYZ asal Jepang membuka cabang di Indonesia,
dengan demikian hasil produksinya merupakan komponen GDP.
b) Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan suatu total
jumlah produk, baik barang maupun jasa, yang diproduksi oleh
masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, yaitu satu tahun.
Produksi dalam hal ini termasuk juga yang dihasilkan oleh warga negara
yang berada di luar negeri, contohnya Perusahaan asal Indonesia yang
beroperasi di luar negeri.
GNP dapat kita rumuskan sebagai berikut:
GNP = Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri –
Pendapatan Asing Dalam Negeri
c) Produk Nasional Netto (NNP)
Produk Nasional Netto (Net National Product) merupakan total Produk
Nasional Bruto setelah dikurangi dengan penyusutan barang modal.
Penyusutan merupakan penggantian barang modal bagi peralatan yang
digunakan untuk kegiatan produksi. Biasanya berupa suatu taksiran
sehingga bisa terjadi kekeliruan walaupun persentasenya relatif kecil.
NNP dapat kita tulis dalam rumus berikut:
NNP = GNP – Depresiasi ( Penyusutan Barang Modal )
d) Pendapatan Nasional Netto (NNI)
Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) merupakan pendapatan
yang dihitung berdasarkan jumlah balas jasa yang diperoleh masyarakat
pemilik faktor produksi.
Jika kita tuliskan dalam rumus maka akan digambarkan seperti berikut:
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

e) Pendapatan Perseorangan (PI)


Pendapatan perseorangan (Personal Income) merupakan jumlah total
pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing perorangan, termasuk
penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja (aktif) seperti uang
pensiun PNS.
Berikut adalah gambaran penulisan rumus PI:
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
Transfer Payment merupakan total penerimaan yang bukan dari hasil
balas jasa produksi, melainkan diambil dari suatu pendapatan nasional
pada tahun sebelumnya. Contoh dana pensiun, tunjangan pengangguran.
f) Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income) merupakan
suatu penghasilan yang sudah dikurangi dengan pajak langsung sehingga
dapat dibelanjakan atau disimpan dalam bentuk investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung merupakan pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak
lain, misalnya pajak penghasilan.

g) Pendapatan per Kapita


Pendapatan nasional dengan konsep pendapatan per kapita pada
hekekatnya merupakan besarnya pendapatan domestik bruto dibagi
dengan jumlah penduduk negara tersebut.
Dengan konsep pendapatan per kapita, kita tidak hanya mengetahui
besarnya perekonomian suatu negara seperti yang terlihat pada nilai
pendapatan domestik bruto, juga melihat besarnya kesejahteraan rata-rata
penduduk negara tersebut.

3. Manfaat Menghitung Pendapatan Nasional


.
Ada beberapa manfaat dalam menghitung pendapatan nasional antara lain:
1. Memperoleh informasi tentang tingkat kemakmuran suatu negara.
2. Membantu suatu proses evaluasi kinerja perekonomian dalam skala
tertentu.
3. Kemudahan dalam mengukur suatu perubahan perekonomian suatu
negara secara berkala.
4. Kemudahan dalam membandingkan suatu kinerja ekonomi dari setiap
sektor.
5. Ukuran kualitas hidup dalam masyarakat suatu negara.
6. Ukuran perbandingan pada kinerja setiap negara.
7. Alat ukur perbandingan pada kualitas standar hidup suatu negara.
8. Indikator dan perbandingan pada tingkat pertumbuhan ekonomi dari waktu
ke waktu.
9. Indikator dan perbandingan pada pertumbuhan ekonomi dan kekayaan
suatu negara.

4. Pendekatan Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional

Secara umum, dalam makro ekonomi dikenal 3 pendekatan untuk


menghitung pendapatan nasional yaitu pendekatan produksi, pendekatan
pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Untuk lebih jelasnya, berikut kami
sampaikan lebih rinci.
a. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi bisa dilakukan dengan cara menambahkan nilai
produksi akhir dari setiap sektor.
Pendapatan nasional yang menggunakan pendekatan produksi bisa
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Qn x Pn) …]
atau
Y : ∑ = Pn . Qn
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Pn= Harga jual suatu produk jadi
Qn= Jumlah suatu produksi produk asli

Contoh soal
Suatu negara memiliki sektor pertanian, dengan hasil utama yakni
gandum.
Anggap saja harga gandum adalah Rp 7.000,- per kg. Gandum
tersebut kemudian akan dijual ke perusahaan A untuk diolah menjadi
produk lain seperti tepung terigu dan diberi harga Rp 15.000,- per kg.
Tepung terigu yang telah diolah tersebut kemudian akan dijual ke
perusahaan B dengan harga Rp 25.000,- untuk dijadikan produk baru
contoh roti.
Dari penjelasan ilustrasi tersebut, maka jumlah Pendapatan Nasional
adalah Rp 25.000,- yang ini merupakan nilai akhir dari gandum. Nilai
yang sama akan didapatkan dengan menjumlahkan nilai akhir dari
suatu produksi gandum.

b. Pendekatan Pendapatan

Pendapatan Nasional bisa juga dihitung dengan menjumlahkan total


imbal hasil dalam bentuk upah, sewa, bunga, dan laba.
Rumus perhitungan pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = Upah + Sewa + Bunga + Laba
atau
Y : ∑ = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi suatu perusahaan
G = Pengeluaran pada Pemerintah
X = Jumlah ekspor
M = Jumlah impor

c. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran juga dapat dihitung dengan cara


menjumlahkan semua pengeluaran berupa konsumsi, investasi,
pengeluaran pemerintah, dan selisih ekspor dikurangi dengan impor.
Pendekatan pengeluasan dituliskan dalam rumus berikut ini:
Y = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor –Impor)
atau
Y:∑=w+r+i+π
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
w = upah
r = sewa
i = bunga
π = laba

2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

Secara umum, pendapatan nasional dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu


a. Permintaan dan Penawaran Agregat
Agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan jumlah permintaan
terhadap barang maupun jasa berdasarkan tingkat harga tertentu.
Permintaan agregat adalah suatu daftar dari seluruh barang dan jasa yang
akan dibeli oleh sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Penawaran agregat
Penawaran agregat adalah hubungan antara seluruh penawaran barang
dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada tingkat harga
tertentu.

b. Investasi
Investasi merupakan suatu pengeluaran perusahaan yang digunakan untuk
investasi atau merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran
agregat.Perusahaan atau pelaku usaha yang mampu berinvestasi
menunjukkan bahwa mereka mengalami kemajuan atau peningkatan
pendapatan. Karena itu, investasi pada akhirnya dapat mempengaruhi
pendapatan nasional suatu negara.
c. Konsumsi dan Tabungan Konsumsi
Konsumsi merupakan suatu pengeluaran keseluruhan guna memperoleh
barang dan jasa dalam aktifitas perekonomian pada jangka waktu tertentu.
Sedangkan, tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan atau dengan kata lain tidak habis di konsumsi.
Dengan kata lain, semakin banyak tabungan maka suatu pendapatan
nasional menjadi lebih tinggi atau meningkat.
Demikian pula dengan tingkat konsumsi yang semakin meningkat menjadi
indikator pendapatan suatu masyarakat maupun negara semakin baik dan
meningkat.

_________________________________
Kuliah Teori Ekonomi Fak.Ekonomi UNIM

Anda mungkin juga menyukai