Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Nama : Ruth Melinda

NIM : 20200502250

Prodi : Hubungan Masyarat

Soal :

1. Jelaskan etika Kristen menurut kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
2. Berikan salah satu contoh dari tokoh alkitab dan jelaskan.

Jawaban :
Etika Kristen menurut kitab Perjanjian Lama :
Pandangan etika dan moral dalam Perjanjian Lama dengan tegas menolak semua
perbuatan yang menyimpang dari apa yang telah dikatakan dalam kitab-kitab Perjanjian
Lama, baik dalam Taurat, kitab Puisi, maupun kitab Nabi-nabi. Sebab tidak sesuai dengan
kebenaran yang disabdakan Tuhan kepada umat-Nya.
Titik tolok etika Perjanjian Lama adalah Anugerah Allah terhadap umatnya dan
tuntutan perintahnya yang terikat pada tindakannya demi keselamatan umat manusia.
Konsep etika Perjanjian Lama selaras dengan sebuah etika yang dinamakan etika teonom
yang berlandaskan hubungan antara Allah dan umatnya.
Dasar etika Perjanjian Lama dapat disoroti dari empat sisi :
1. Menanggapi perbuatan Allah dimana bangsa Israel harus memiliki dorongan untuk
mengarah pada kelakuan etis dalam wujud tanggapan akan tindakan-tindakan Allah
dalam sejarah kehidupan mereka.
2. Mengikuti teladan Allah, dimana bangsa Israel wajib untuk memperlihatkan sifat Allah
melalui kelakuan mereka.
3. Hidup dibawah pemerintahan Allah, maksudnya adalah kedaulatan dan kewibawaan
Allah sebagai Raja ilahi yang karenanya manusia harus tunduk sebagai makhluk
ciptaan dan hamba.
4. Menaati perintah Allah.

Etika Kristen menurut kitab Perjanjian Baru :


Perjanjian Baru melihat manusia secara umum adalah manusia yang berdosa yang
telah kehilangan kemualiaan Allah. Manusia telah rusak dan tidak dapat melakukan yang
baik, dan khususnya yang berkenan pada Allah, demikian juga nilai perbuatannya sama
sekali tidak memberikan apa pun untuk mengubah kelakuannya di hadapan Allah, apalagi
memberi nilai keselamatan kekal
Pandangan etika Perjanjian Baru tidak berdasarkan pada perbuatan atau melakukan
hukum Taurat, tetapi mengalami kelahiran baru; perubahan yang datang dari keyakinan
kepada penebusan Yesus Kristus.
Oleh karena itu dalam Perjanjian baru jalan yang lebih utama adalah masalah lahir
baru, pertobatan, pembenaran oleh iman, pengudusan oleh darah Kristus. Orang yang telah
mengalami hal-hal tersebutlah yang memungkinkannya berbuat sesuatu yang berkenan
pada Allah. Pandangan Etika dalam Perjanjian Baru adalah sangat jelas, manusia dalam
keberdosaannya tidaklah memungkinkannya untuk melakukan sesuatu yang bernilai dan
berharga di mata Tuhan. Sebagaimana rasul Paulus berkata dalam Roma 7:17-20.
Etika Kristen dan Perjanjian Baru dalam ini berbicara mengenai pengajaran Yesus.
Yesus memberikan pengajaran yang menjadi teladan mengenai banyak hal bagi umat yang
melihat, mendengar, dan merasakan, khususnya umat Yahudi yang ada bersama-sama
dengan Dia. Pengajaran etika Yesus sebenarnya berawal dari hukum Musa yang
berlandaskan kehendak Allah. Etika Kristen tidak hanya etika pribadi, tetapi yang penting
diingat adalah bahwa etika Kristen beranjak dari dasar kasih, seperti yang tertulis dalam
Alkitab yang mengatakan bahwa manusia wajib mengasihi Tuhan, sesama dan diri sendiri.
Etika Perjanjian Baru adalah sebuah petunjuk-petunjuk sikap dan kelakuan orang-
orang Kristen. Oleh karena itu, etika Perjanjian Baru saling terkait dengan kelakuan orang-
orang Kristen yang pertama dan dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Contoh dari tokoh Alkitab :


Yesus Kristus, dalam khotbah di bukit, Yesus mempermasalahkan etik orang farisi yang
sangat berpegang teguh pada pelaksanaan hukum taurat tetapi tidak mengarah untuk
kegenapan hukum taurat dan kitab para nabi. Dalam hal ini Yesus menyebut bahwa "jika
hidup keagamaanmu tidak semakin berlaku daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga" (Mat
5:20) karena Kerajaan Allah sudah dekat untukmu (Luk 10:9).

Selain itu, segala sesuatu yang diajarkan etik Yesus juga menanti untuk manusia untuk
diproduksi menjadi seorang manusia yang bersifat ilahi. Kata ilahi ini mempunyai guna
diproduksi menjadi seseorang yang semakin adil dari lainnya. Sebagai contoh, Yesus
mengajarkan "Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat untukmu, melainkan
siapapun menampar pipi kananmu, berilah juga untuknya pipi kirimu. Dan untuk orang yang
mau mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa
yang menyuruh engkau berlaku berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh
dua mil (Matius 5:39-41).

Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk membatalkan hukum taurat ataupun hukum
Allah di Perjanjian Lama tetapi Ia datang untuk menggenapinya. Etika yang Tuhan inginkan
supaya umat manusia lakukan adalah menerapkan kasih dalam kehidupan. Banyak lagi hal-
hal yang Tuhan ajarkan saat Ia masih didunia dan itulah yang menjadi tolak ukur kehidupan
Kristen di masa Perjanjian Baru hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai