OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di Politeknik pertanian Pangkajene kepulauan.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami
semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan
makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya sendiri umumnya para pembaca
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda
dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak sesuai
dengan etika dan nilai – nilai moral yang berlaku sesuai dengan kehendaknya, lingkungan,
dan ajaran agama yang di anutnya. Nilai – nilai dan norma – norma yang memberikan arah
dan makna bagi manusia dalam bertindak ialah agama. Seorang sosiolog agama bernama
Elizabeth K. Nottingham berpendapat bahwa agama bukan sesuatu yang dapat dipahami
definisi melainkan melalui deskripsi (penggambaran). Tak ada satu pun definisi tentang
agama yang benar – benar memuaskan. Menurut gambara Elizabeth K. Nottingham, agama
adalah gejala yang begitu sering “terdapat dimana –mana”, dan agama berkaitan dengan
usaha – usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan
keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang
paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju kepada
adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat), namun agama melibatkan dirinya dalam
masalah – masalah kehidupan sehari – hari di dunia (Elizabeth K. Nottingham, 1985: 3-4).
Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat Adikordrati
(Supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang
luas. Agama memiliki nilai – nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun
dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu agama juga memberi
dampak bagi kehidupan sehari – hari. Dengan demikian secara psikologis, agama dapat
berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri). Agama memang
unik, sehingga sulit didefinisikan secara tepat dan memuaskan.
A. Pengertian Iman
Iman menurut bahasa percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau
keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok
kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Kata iman juga
berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang berarti percaya. Oleh karena
itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Dalam surah
al-Baqarah ayat 165 Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah
semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). .
Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan
keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal
perbuatan (Al-Immaanu ‘aqdun bil qalbi waigraarun billisaani wa’amalun bil arkaan).
Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan,
dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup
atau gaya hidup. 2,Hubungan Iman dan Islam Kata islam sebagaimana diketahui
berasal dari kata aslama yuslimu islaman yang artinya berserah diri, patuh dan
tunduk kepada Allah. Orang yang melakukan demikian selanjutnya disebut muslim.
Menurut Al-qur’an, iman bukan semata-mata suatu keyakinan akan benarnya ajaran
yang diberikan, melainkan iman itu sebenarnya menerima suatu ajaran sebagai
landasan untuk melakukan perbuatan. Al-qur’an dengan tegas memegang taguh
pengertian seperti ini, karena menurut Al-qur’an walaupun setan dan malaikat itu
sama-sama adanya, namun beriman kepada malaikat acap kali disebut sebagai
bagian dari rukun iman, sedang terhadap setan orang diharuskan mengafirinya. Hal
ini misalnya pada ayat: ص اسم لسسه ا و للسِم سسِممعيعع سل ِإمنكسراسه ِِمفي اليديِمن سقند
ستسبلعيسن الررنشود ِِممسن انلسغيي سفسمنن سينكوفنر ِِمب اللط اوغ ِومت سووين ِؤممنن ِِمب اللِم سفسقِمد
انسستنمسسسك ِِمب انلوعنرس ِومة انلوونثسق ى سل انِمف س سعِملعيعم
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan
beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Jadi manusia yang
bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman dan islam. Karena diantara
keduanya terdapat perbedaan diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing.
Iman lebih menekankan kepada segi keyakinan dalam hati, sedangkan islam merupakan
sikap untuk berbuat dan beramal.
1.Sifat-sifat Orang yang Beriman
1. Teguh pendirian / tidak mudah terpengaruh dalam keadaan apapun dan tidak lemah
karena cobaan.
3.Meningkatkan Keimanan
1.Ilmu, yaitu dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT seperti makna dari
antara Keimanan dan Ketaqwaan Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah
tauhid dibagi menjadi dua, yaitu tauhid teoritis dan tauhid praktis. Tauhid teoritis adalah tauhid yang
membahas tentang keesaan Zat, keesaan Sifat, dan keesaaan Perbuatan Tuhan. Pembahasan
keesaan Zat, Sifat, dan Perbuatan Tuhan berkaitan dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan
pemikiran atau konsep tentang Tuhan. Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan yang
ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud Mutlak, yang menjadi sumber semua wujud. Adapun
tauhid praktis yang disebut juga tauhid ibadah, berhubungan dengan amal ibadah manusia. Tauhid
praktis merupakan terapan dari tauhid teoritis. Kalimat Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain
Allah) lebih menekankan pengertian tauhid praktis (tauhid ibadah). Tauhid ibadah adalah ketaatan
hanya kepada Allah. Dengan kata lain, tidak ada yang disembah selain Allah, atau yang berhak
disembah hanyalah Allah semata dan menjadikan-Nya tempat tumpuan hati dan tujuan segala gerak
dan langkah.
2.2.Peran Iman dan Takwa dalam Menjawa Problema dan Tantangan Kehidupan Modern Pengaruh
iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa pokok manfaat
dan pengaruh iman pada kehidupan manusia. 1. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan
benda Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak
memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencegahnya. Sebaliknya,
jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatanpun yang sanggup menahan
dan mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat mendewa-dewakan
manusia yang kebetulan sedang memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan pada kesaktian
benda-benda kramat, mengikis kepercayaan pada khurat, takhyul, jampi-jampi dan sebagainya.
Pegangan orang yang beriman adalah firman Allah surat alFatihah ayat 1-7 . 2. Iman menanamkan
semangat berani menghadapi maut Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi
pengecut. Banyak di antara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut
menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah.
Pegangan orang beriman mengenai soal hidup dan mati adalah firman Allah dalam QS 4 (al-Nisa’):78
[4:78] Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan {319}, mereka mengatakan :
“Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : “Ini
(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah : “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka
mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan {320}
sedikitpun 3. Iman menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan . Rezeki atau mata pencaharian
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang melepaskan
pendiriannya, karena kepentingan penghidupannya. Kadang-kadang manusia tidak segan-segan
melepaskan prinsip, menjual kehormatan, bermuka dua, menjilat, dan memperbudak diri, karena
kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini ialah firman Allah dalam QS 11 (Hud):6
[11:6] Dan tidak ada suatu binatang melata {709} pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya {710}.
Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh 4. Iman memberikan katentraman jiwa
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan
atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok
kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Seseorang dinyatakan
iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongnya
untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan. Karena itu iman
bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan menyatu secara utuh dalam diri
seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya. Pengaruh iman terhadap kehidupan
manusia sangat besar yaitu iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda,
menanamkan semangat berani menghadapi maut, menanamkan sikap “self help” dalam
kehidupan, memberikan katentraman jiwa.
Saran dan Pesan Untuk kawan – kawan, ”Pelajari lebih lanjut lagi mengenai Agama dan
Pengaruhnya Dalam Kehidupan Individu dan Masyarakat.” Layaknya sifat seorang muslim
yang beriman, adalah ia yang mudah menerima nasehat dan senang mencari serta
menambah ilmu. Dapatlah makalah ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam kehidupan
kita sehari-hari karena di dalamnya ada ilmu serta nasehat-nasehat yang insyaallah dapat
berguna di dunia maupun di akhirat.Amiin…
DAFTAR PUSTAKA
Tanggal Akses : Senin, 29 September 2014, Waktu : 17.53, Diposkan olehMutiara Hati
http://hellokieth.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-dan-iman dan takwa.html
Tanggal Akses : Senin, 29 September 2014, Waktu : 19.32.
http://perasat.blogspot.com/2012/11/definisi-agama dan pengaruh kehidupan -
menurut.html
Tanggal Akses : Rabu, 8 Oktober 2014, Waktu : 18.30, Diposkan oleh mutiara.
http://tiara.blogspot.com/2013/12/implementasi iman-takwa -menurut.html