Anda di halaman 1dari 2

REVIEW KARYA SASTRA KE- 10

Nama : Nazyla
NIM : 21201241040
Prodi/ Kelas : Pendididkan Bahasa dan Sastra Indonesia/F

IDENTITAS KARYA SASTRA

Jenis : Novel
Judul : Amba
Pengarang : Laksmi Pamuntjak
Penerbit, Kota : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun : 2013
Sampul Buku :

HASIL REVIEW

Novel Amba merupakan salah satu karya sastrawan terkemuka yaitu Laksmi Pamuntjak. Novel
ini sama seperti beberapa novel yang pernah saya baca sebelumnya, yaitu banyak berhubungan dengan
peristiwa bersejarah di Indonesia. Singkat cerita novel Amba menjelaskan beberapa kisah cinta kolosal
sekaligus menyentuh. Tapi bukan hanya itu saja, penulis juga menghadirkan banyak jendela sejarah yang
bisa memberikan kita sumber pengetahuan dari berbagai sudut pandang. Entah ini kebetulan atau apa tapi
novel yang saya baca kali ini lagi-lagi berkaitan dengan peristiwa G30S, namun di Yogyakarta. Inilah
sebenarnya tujuan para sastrawan Indonesia, mereka bisa menghadirkan selalu rasa nasionalisme terhadap
bangsa dengan bungkus yang berbeda, yaitu Novel bersejarah. Jujur saya saat menemukan novel ini, saya
sangat luar biasa semangat, bagaimana mungkin tidak jika novel Amba sendiri telah merebak ke seluruh
dunia. Berhubung ini review terakhir saya dalam memenuhi tugas saya akan memberikan sedikit spoiler
dari kutipan pada sampul belakang novel ini. Tahun 2006: Amba pergi ke Pulau Buru. Ia mencari orang
yang dikasihinya, yang memberi nya seorang anak di luar nikah. Laki-laki itu Bhisma, dokter lulusan
Leipzig, Jerman Timur, yang hilang karena ditangkap pemerintah Orde Baru dan dibuang ke Pulau
Buru. Ketika kamp tahanan politik itu dibubarkan dan para tapol dipulangkan, Bhisma tetap tak kembali,
Novel berlatar sejarah ini mengisahkan cinta dan hidup Amba, anak seorang guru di sebuah. kota kecil
Jawa Tengah. "Aku dibesarkan di Kadipura. Aku tumbuh dalam keluarga pembaca kitab-kitab tua." Tapi
ia meninggalkan kotanya, Di Kediri ia bertemu Bhisma. Percintaan mereka terputus dengan tiba-tiba di
sekitar Peristiwa G30S di Yogyakarta. Dalam sebuah serbuan, Bhisma hilang selama-lamanya. Baru di
Pulau Buru, Amba tahu kenapa Bhisma tak kembali. Saya yakin teman-teman akan semakin penasaran
dengan novel ini. Amba, yang telah terbit dalam bahasa Inggris dengan judul The Question of Red, telah
dicetak ulang beberapa kali dan menjadi national bestseller. Seperti tampak pada cover novel ini. Karya
Laksi Pamuntjak kali ini memang benar-benar telah mendunia hingga beberapa kali dicetak dan tampil
dalam edisi baru.
Berbicara tentang isi novel ini, tokoh utama dalam novel ini adalah seorang wanita yang
berprinsip, cerdas, cantik dan setia yaitu Amba. Novel ini memiliki plot atau alur campuran dengan
beberapa peristiwa yang mengulas masa lalu. Edisi baru dengan memiliki 577 halaman berhasil
menampilkan cerita yang sangat apik dan dituturkan secara anggun dan menarik. Jika saya boleh jujur
dari banyaknya novel yang saya baca novel ini akan menjadi novel yang paling saya kagumi baik dari
segi cover dan kata pengantarnya. Laksmi Pamuntjak menggunakan banyak sekali gaya bahasa kepuisian
dan beberapa kutipan menarik serta elok. Salah satunya “Bukan matahari yang mengantar kita ke dalam
putih," Samuel melanjutkan, "Melainkan cahaya bulan yang jatuh ke atas batu…”. Saya pribadi sangat
suka secara anak muda seperti saya sebagian besar pasti menyukai kisah romansa namun dalam lingkup
peristiwa prasejarah. Setiap peristiwa yang ditampilkan selalu saja membuat jiwa saya seakan tertarik dan
ikut merasakan setiap momen yang ditampilkan. Dengan plot twist yang dilatar belakangi beberapa
tempat dan peristiwa bersejarah di Pulau Buru. Jika mengulas tentang emosi saya cukup banyak
meneteskan air mata saat tau betapa rumitnya cinta antara Amba dengan Bhisma. Ya begitulah Laksmi
Pamuntjak menjerat saya dalam permainan emosi dan menguras hati. Novel ini juga meninggalkan
amanat tersirat bagi para pembaca mengenai hati nurani, tanggung jawab, dan keberanian. Saya banyak
belajar jika sekuat apapun kita melawan kebenaran akan ada saatnya sesuatu yang datang sebagai obat
penenang. Novel Amba dengan julukan A National Bestseller akan menjadi salah satu novel sejarah yang
sangat saya rekomendasikan bagi para pembaca diluar sana.

Anda mungkin juga menyukai