Antimalaria Anting2
Antimalaria Anting2
Antimalaria Anting2
Mei, 2012: 20 - 32
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian identifikasi ekstrak etil asetat dari tanama Anting-anting
(Acalypha indica Linn.) sebagai senyawa antimalaria dan aktivitasnya secara in vivo pada
sel parasit malaria P. berghei.
Penelitian ini meliputi ekstraksi tanaman anting-anting menggunakan metode
ekstraksi maserasi selama 24 jam dengan variasi pelarut yaitu etil asetat, diklorometana,
dan petroleum eter. Pengadukkan dibantu dengan shaker selama 3 jam. Ekstrak pekat diuji
fitokimia didukung Kromatografi Lapis Tipis, Ekstrak pekat etil asetat dilakukan uji
antimalaria in vivo terhadap hewan uji terhadap sel parasit P. berghei. Data derajat
parasitemia mencit dianalisis menggunakan program SPSS dengan Uji OneWay ANOVA
dan dilanjutkan dengan Uji Tukey.
Hasil penelitian menunjukkan adanya senyawa aktif tanin, alkaloid dan steroid
pada ekstrak etil asetat.Uji aktivitas antimalaria secara in vivo pada hewan coba didapatkan
hasil penghambatan ekstrak etilasetat terhadap pertumbuhan Plasmodium berghei pada
dosis 0,01 mg/g bb sebesar 87,19%; pada dosis 0,1mg/g bb sebesar 84,9% dan pada dosis
1mg/g bb sebesar 90,74%.
ABSTRACT
Research of compound identification of ethyl acetate extract from anting-anting
plant (Acalypha indica Linn.) and in vivo antimalarial activity test in cell of the malaria
parasite P. berghei
The research consist of extraction of Anting-anting plant was done with extraction
maseration method until 24 hours and shakered until 3 hours. Variation of solvents are
ethyl acetate, dichloromethane and petroleum ether. Concentrated extract was in vivo
antimalarial tested to animal model. Data of mice parasitemia degree was analyzed using
SPSS program with OneWay ANOVA Test dan continued with Tukey Test.
The phytochemical compounds in each solvent extract are tannin, alkaloid and
steroid in ethyl acetate extract. The value of parasite inhibition is 87,19% for dose 0.01
mg/g wb; 84.9% for dose 0.1 mg/ g wb; 90.74% for dose 1 mg/ g wb.
20
Identifikasi senyawa dan aktivitas antimalaria… (Elok Kamilah Hayati, dkk)
21
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 20 - 32
heme serta mekanisme lain yang belum senyawa yang terdapat dalam ekstrak etil
diketahui (Nindatu, 2008). asetat tanaman anting-anting
Anting-anting (Acalypha australis (Acalypha indica L.) dari uji fitokimia
L.), dikenal sebagai jenis gulma, tanaman dan KLT (Kromatografi Lapis Tipis)
liar yang sering dijumpai di pinggir jalan, serta aktivitas ekstrak terhadap sel parasit
lapangan rumput yang tidak terawat malaria P. berghei secara in vivo.
bahkan sebagai pengganggu di lahan
pertanian. Keberadaannya yang
melimpah dan mudah diperoleh inilah METODE PENELITIAN
yang memberikan peluang tanaman ini
Penelitian pada tahun pertama,
dapat ditingkatkan nilai gunanya. tahap awal tanaman Anting-anting
Komponen yang terkandung dalam dibersihkan lalu dipisahkan batang dan
tanaman ini adalah β-sitosterol dan daun kemudian dikeringkan dan
daucosterol (Wei-Fang, 1994), saponin, diblender, kemudian dilakukan ekstraksi
tannin, flavonoid dan minyak atsiri secara betingkat dengan pelarut petrolium
(Anonim, 2009). Tanaman Anting-anting eter, diklorometan, dan etil asetat dengan
oleh masyarakat digunakan untuk tujuan mendapatkan senyawa aktif
menyembuhkan penyakit enzema, berdasarkan kepolarannya. Ekstrak
pendaharahan pada rahim, radang kulit kering petroleum eter, diklorometan, dan
(Wei-Fang, 1994), disentri basiler dan etil asetat yang diperoleh kemudian
disentri amuba, diare, malnutrition, ditentukan rendemen, dilakukan uji
mimisan, muntah darah, berak darah, penapisan fitokimia, KLT, serta uji
kencing darah, serta malaria (IPTEKnet,
aktivitas antimalaria ekstrak etil asetat
2005). secara in vivo terhadap sel parasit malaria
Sebagai tanaman yang digunakan P. berghei.
untuk mengobati penyakit malaria,
penggunaan tanaman anting-anting
1. Persiapan Sampel
hanya sebatas pada khasiat turun-
temurun. Belum diketahui senyawa aktif Sebayak 5 kg tanaman
yang mempunyai potensi sebagai Anting-anting (Acalypha indicaL.)
antimalaria. Oleh karena itu perlu diperoleh dari daerah Dinoyo Malang.
dilakukannya penelitian, guna Tanaman Anting-anting dibersihkan lalu
mengetahui potensi tanaman dipisahkan batang dan daun kemudian
anting-anting sebagai antimalaria. dikeringkan. Setelah kering, bagian
Kedepan, harapannya dapat ditemukan batang dan daun dihaluskan secara
senyawa sintesis dari hasil penelitian ini. terpisah dengan blender, sehingga
Hasil penelitian sebelumnya diperoleh sampel berupa serbuk batang
menunjukkan, masing-masing ekstrak dan daun Anting-anting.
tanaman anting-anting (Acalypha indica
L.) memiliki tingkat toksisitas terhadap 2. Ekstraksi Senyawa Aktif
larva udang Artemia salina Leach, Masing-masing 50 gram serbuk
ditunjukkan dengan nilai LC50< 1000 batang dan daun tanaman Anting-anting
ppm. Adapun nilai LC50 untuk ekstrak dimaserasi dengan pelarut petroleum eter
etil asetat, diklorometan dan petroleum selama satu kali 24 jam pada suhu kamar,
eter berturut-turut adalah 21,006 ppm , selanjutnya disaring. Ampas yang tersisa
17,6495 ppm, 11,8547 ppm) dimaserasi kembali sampai senyawa yang
(Sriwahyuni, 2010) ada tertarik semua (larutan berwarna
Penelitian ini bertujuan untuk bening). Ektrak cair yang diperoleh
mengetahui jenis kandungan golongan pelarutnya diuapkan dengan rotavapor
22
Identifikasi senyawa dan aktivitas antimalaria… (Elok Kamilah Hayati, dkk)
23
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 20 - 32
24
Identifikasi senyawa dan aktivitas antimalaria… (Elok Kamilah Hayati, dkk)
Tabel 2.Uji fitokimia ekstrak etil asetat menunjukkan dugaan adanya senyawa
(Acalypha indica L.) tersebut dalam ekstrak etil asetat tanaman
Anting-anting. Pembuktian kandungan
Golongan
Ekstrak etil asetat senyawa-senyawa tersebut diperkuat
senyawa
dengan adanya identifikasi menggunakan
Flavonoid -
kromatografi lapis tipis (KLT). Noda
Tanin + yang dihasilkan selanjutnya dideteksi
Alkaloid + dengan pereaksi sesuai golongan
Triterpenoid - senyawanya, kemudian diamati di bawah
Steroid ++ lampu UV. Pereaksi ini digunakan untuk
Saponin menambah kepekaan deteksi dan
-
menghasilkan perubahan warna yang ada
Keterangan: kaitannya dengan struktur senyawa yang
Tanda ++ : terkandung senyawa lebih bersangkutan
banyak/warna pekat
Tanda + : terkandung senyawa/warna
Tanin
muda
Tanda - : tidak terkandung senyawa/ Hasil identifikasi menggunakan KLT
tidak terbentuk warna golongan senyawa tanin pada tanaman
anting-anting dengan menggunakan eluen
Uji Fitokimia dengan KLT asam asetat glasial:air:HCl pekat
(30:10:3) ditunjukkan pada Gambar 1.
Hasil identifikasi fitokimia
dengan reagen yang bersifat positif
adalah tanin, alkaloid dan steroid, hal ini
2
1
(a) (b)
Gambar 1 Hasil KLT senyawa tanin pada ekstrak etil asetat dengan eluen asam asetat
glasial: air: HCl pekat (30:10:3) setelah disemprot FeCl3
Keterangan:
(a) hasil elusi sebelum dideteksi dengan lampu UV
(b) hasil pengamatan dengan lampu UV 366 nm
25
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 20 - 31
Tabel 3. Hasil KLT senyawa tanin pada ekstrak etil asetat dengan eluen asam asetat
glasial: air: HCl pekat (30:10:3)
Warna noda Warna noda dengan
No. noda Rf tiap noda
tanpa sinar UV sinar UV
1 0,4 Biru muda Ungu kehitaman
2 0,489 Hijau kebiruan Ungu
5
4
2
1
(a) (b)
Gambar 2. Hasil KLT senyawa alkaloid pada ekstrak etil asetat dengan eluen kloroform :
metanol (9,5:0,5) setelah disemprot reagen Dragendroft
Keterangan: (a) hasil elusi sebelum dideteksi dengan lampu UV
(b) hasil pengamatan dengan lampu UV 366 nm
26
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 20 - 32
Tabel 4. Hasil KLT senyawa alkaloid pada ekstrak etil asetat dengan eluen
kloroform:metanol (9,5:0,5)
Warna noda tanpa Warna noda dengan sinar
No. noda Rf tiap noda
sinar UV UV
1 0,27 Tidak berwarna Ungu kecoklatan
2 0,32 Tidak berwana Merahmuda keunguan
Ungu kecoklatan tengah
3 0,58 Hijau kebiruan
hijau tua
4 0,78 Kuning Jingga kecoklatan
5 0,87 Hijau kecoklatan Jingga kecoklatan tua
/ 9
8
7
6
5
4
3
2
1
)a( )b(
Gambar 3. Hasil KLT senyawa steroid pada ekstrak etil asetat dengan eluen
n-heksana: etil asetat (7:3) setelah disemprot reagen Lieberman-Burchard
Keterangan: (a) hasil elusi sebelum dideteksi dengan lampu UV
(b) hasil pengamatan dengan lampu UV 366 nm
27
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 20 - 32
Tabel 5. Hasil KLT senyawa steroid ekstrak etil asetat dengan n-heksana:etil asetat (7:3)
No. noda Rf tiap noda Warna noda tanpa sinar UV Warna noda dengan sinar UV
1 0,06 Hijau kebiruan Hijau kebiruan
2 0,11 Hijau kebiruan Hijau kebiruan
3 0,38 Kuning Merah muda
4 0,47 Kuning Hijau
5 0,56 Kuning Merah muda
6 0,68 Kuning kehijauan Ungu tengah biru kehijauan
7 0,77 Kuning kehijauan Oranye
8 0,8 Hijau kebiruan Hijau kebiruan
9 0,83 Oranye Hijau kebiruan muda
Uji Aktivitas Antimalaria secara In parasitemia yang sama pada hari akan
vivo (MencitTerinfeksi Plasmodium dilakukan pengobatan (Muti’ah, 2010).
berghei) Hasil pemeriksaan derajat parasitemia
Uji aktivitas antimalaria in vivo ditunjukkan pada Tabel 6.
dilakukan dengan menggunakan metode Rata-rata derajat parasitemia
Fitri L.E modifikasi dari metode Peter. semua perlakuan pada hari ke-0 adalah
Hewan uji yang digunakan adalah mencit sebesar 6-10%. Perlakuan kelompok
putih jantan galur Balb/C. Terapi kontrol positif menunjukkan derajat
dilakukan ketika derajat parasitemia parasitemia tertinggi dibandingkan
setelah infeksi mencapai 5-15% yang kelompok perlakuan terapi ekstrak etil
dihitung sebagai hari ke-0. Terapi asetat Anting-anting 1, Anting-anting 2,
dilakukan sekali sehari secara per-oral dan Anting-anting 3 baik pada hari ke-3,
dengan menggunakan sonde lambung. hari ke-5, maupun hari ke-7.
Terapi diberikan selama 7 hari dengan Derajat parasitemia diperoleh dari
tujuan diharapkan dalam waktu tujuh hari sediaan darah tipis dengan menghitung
sudah dapat menghambat pertumbuhan jumlah sel yang terinfeksi Plasmodium
parasit secara efektif. berghei (trofozoid bentuk cincin,
Ekstrak yang akan diujikan adalah trofozoid stadium lanjut, dan atau skizon)
ekstrak etil asetat. Berturut-turut dengan dalam 1000 eritrosit (Sardjono dan Fitri,
dosis 0,01 mg/g bb; 0,1 mg/g bb; dan 1 2007). Eritrosit yang mengandung
mg/g bb. Pengamatan derajat parasitemia trofozoit tua dan skizon mempunyai
dilakukan pada hari ke-0, hari ke-3, hari titik-titik kasar yang tampak jelas (titik
ke-5, dan hari ke-7. Hal ini bertujuan Maurer) tersebar pada dua pertiga bagian
untuk mengetahui profil pertumbuhan eritrosit. Hasil pengamatan hapusan darah
parasit setelah diberikan pengobatan. perlakuan kontrol yang diinfeksi
Pemeriksaan parasitemia hari ke-0 Plasmodium berghei tanpa terapi
bertujuan untuk membuktikan semua disajikan pada Gambar 6.
mencit berada dalam range derajat
28
44
Identifikasi senyawa dan aktivitas antimalaria… (Elok Kamilah Hayati, dkk)
Gambar 6. Gambaran eritrosit terinfeksi kelompok kontrol (+) tanpa terapi pada hari ke-0,
hari ke-3, hari ke-5, dan hari ke-7.
29
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 20 - 32
Dalam penelitian ini diperoleh aktif yang diduga terdapat dalam ekstrak
persen penghambatan pertumbuhan etilasetat adalah tanin, alkaloid, dan
parasit antara 84%-90% (Tabel 7). Hal ini steroid.
dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil Uji aktivitas antimalaria secara in
asetat Anting-anting memiliki potensi vivo pada hewan coba didapatkan hasil
yang sangat bagus dalam menghambat penghambatan ekstrak etilasetat terhadap
pertumbuhan parasit. Pouplin et al. pertumbuhan Plasmodium berghei pada
(2007) mengatakan suatu ekstrak dosis 0,01 mg/g bb sebesar 87,19%; pada
dikatakan mempunyai sifat dosis 0,1 mb/g bb sebesar 84,9% dan
antiplasmodium apabila dapat pada dosis 1mg/g bb sebesar 90,74%.
memberikan penghambatan parasit lebih
dari 30%.
Penghambatan pertumbuhan UCAPAN TERIMAKASIH
Plasmodium berghei pada penelitian ini Penulis menyampaikan terima
diduga karena crude ekstrak etil asetat kasih kepada Direktorat Pendidikan
Anting-anting mengandung senyawa aktif Tinggi Islam Kementrian Agama, yang
yang dapat menghambat pertumbuhan memberikan bantuan dana penelitian
parasit yaitu kandungan senyawa kompetitif 2010. Ibu Roihatul Muti’ah
golongan alkaloid dan terpenoid.Kayser dan Anna Nihayah serta semua pihak
et al. (2000) mengatakan setiap ekstrak yang telah membantu terselesaikannya
dan obat mempunyai mekanisme
penelitian ini.
penghambatan yang spesifik, begitu pula
dengan senyawa-senyawa yang berasal
dari tumbuhan. DAFTAR PUSTAKA
Senyawa golongan alkaloid telah
diketahui dapat menghambat Ancelin M.L., & H.J., Vial, 1989,
pertumbuhan parasit dengan menghalangi Quaternary Ammonium
pertumbuhan parasit melalui transport Coumpounds Efficiently Inhibit
intraseluler kolin (Hilou, et al., 2006). Plasmodium falciparum Growth
Begitu pula dengan senyawa golongan In Vitro by Impairment of
terpenoid juga telah diketahui dapat Choline Transport, Antimicrobial
menghambat pertumbuhan Plasmodium Agent and Chemotherapy,
berghei dengan cara menghambat sintesis Vol. 29, 814-820.
protein pada sel mamalia dan dan juga Anonim, 2009, Tanaman Obat Indonesia
parasit malaria (Pouplin et al., 2007). (Acalypha Indica L.),
www.Iptek.Net.Id, Diakses 27
Februari 2009.
KESIMPULAN
Antara News, 2007, Nyamuk Malaria di
Ekstrak etil asetat tanaman Papua Kebal terhadap Obat
anting-anting (Acalypha indica L.) Cloroquin.
memiliki aktifitas antimalaria.Senyawa
30
Identifikasi senyawa dan aktivitas antimalaria… (Elok Kamilah Hayati, dkk)
31
Molekul, Vol. 7. No. 1. Mei, 2012: 20 - 32
32