0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan7 halaman
Terapi bermain yang sesuai untuk anak antara lain meliputi kegiatan berbahasa, bergerak, dan bermain menggunakan mainan sesuai usia. Terapi anak autis dan down syndrome meliputi terapi fisik, berbicara, okupasi, emosi, sensori integrasi, dan snoezelen untuk meningkatkan keterampilan dan perkembangan anak.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
TERAPI BERMAIN (TARI DWI SUNDARI KHAIRANITA_I1031191033)
Terapi bermain yang sesuai untuk anak antara lain meliputi kegiatan berbahasa, bergerak, dan bermain menggunakan mainan sesuai usia. Terapi anak autis dan down syndrome meliputi terapi fisik, berbicara, okupasi, emosi, sensori integrasi, dan snoezelen untuk meningkatkan keterampilan dan perkembangan anak.
Terapi bermain yang sesuai untuk anak antara lain meliputi kegiatan berbahasa, bergerak, dan bermain menggunakan mainan sesuai usia. Terapi anak autis dan down syndrome meliputi terapi fisik, berbicara, okupasi, emosi, sensori integrasi, dan snoezelen untuk meningkatkan keterampilan dan perkembangan anak.
1. Jelaskan terapi bermain yang sesuai dengan perkembangan usia anak!
Setiap sesi permainan harus meliputi kegiatan berbahasa, bergerak dan bermain. 1. Kegiatan berbahasa Ajari anak lagu setempat. Ajak anak untuk tertawa, berbicara dan menjelaskan apa yang sedang dilakukannya. 2. Kegiatan bergerak/motorik Selalu semangati anak untuk menampilkan kegiatan motorik yang sesuai. 3. Kegiatan bermain a. Gelangan tali (mulai umur 6 bulan) Gulungan benang dan barang-barang kecil lain (misalnya potongan leher botol plastik) dijadikan gelang. Ikat gelang dalam satu tali, dengan menyisakan panjang ujung tali sebagai gantungan. b. Permainan Balok (mulai umur 9 bulan) Balok-balok kecil dari kayu. Haluskan permukaan balok dengan ampelas dan warnai dengan warna cerah, jika memungkinkan. c. Mainan mencocokkan (mulai umur 9 bulan) Potong bagian dasar dua buah botol yang berbentuk sama, tapi berbeda ukuran. Botol yang berukuran kecil harus dapat dimasukkan ke dalam botol yang lebih besar. d. Bunyi-bunyian (mulai umur 12 bulan) Potongan panjang bekas botol plastik berbagai warna dimasukkan ke dalam botol transparan yang ditutup erat. e. Tetabuhan (mulai umur 12 bulan) Aneka kaleng logam dengan tutup yang erat. f. Boneka (mulai umur 12 bulan) Gunting 2 lembar kain menyerupai boneka dan jahit kedua ujungnya menjadi satu dengan meninggalkan sedikit lubang. Tarik bagian dalam kain bekas. Jahit bagian yang masih terbuka dan boneka ke arah luar dan isi dalamnya dengan gambarkan wajah pada kepala boneka tersebut. g. Botol Penyimpanan (mulai umur 12 bulan) Satu botol plastik transparan berukuran besar dengan leher yang kecil dan benda- benda kecil melalui leher botol tersebut (jangan terlalu kecil panjang yang dapat masuk hingga tertelan anak). h. Mainan dorongan (mulai umur 12 bulan) Buat lubang di tengah dari dasar dan tutup kaleng, Rentangkan sepotong kawat (kira-kira sepa ang 60 cm) melalui tiap lubang dan ikat ujungnya di dalam kaleng. Letakkan beberapa tutup botol dari logam ke kaleng dan tutup erat. Kaleng dapat didorong seperti kereta. i. Tumpukan tutup botol (mulai umur12 bulan) Potong sedikitnya tiga botol plastik dengan bentuk yang sama menjadi dua bagian dan tumpuk. j. Cermin (mulai umur 18 bulan) k. Permainan susun gambar (mulai umur 18 bulan) Gambar suatu bentuk (misalnya boneka) menggunakan krayon pada sepotong karton persegi. Potong gambar tersebut menjadi dua atau empat bagian. l. Buku (mulai umur 18 bulan) Gunting 3 potongan karton berbentuk persegi dan berukuran sama. Tempel dan rekatkan atau buatlah gambar di kedua sisi masing-masing potongan. Buatlah 2 buah lubang pada satu sisi potongan dan jahitkan tali di tepinya untuk membuatnya serupa buku. m. Usia sekolah 6-12 tahun Permainan untuk anak-anak usia ini tidak perlu memakai alat yang sulit dijangkau tempatnya apalagi harganya. Cukup dengan barang-barang atau alat-alat di sekitar kita bisa kita gunakan untuk memperkaya permainan anak, Misal : bola, lompat tali, kertas origami. dan lain-lain. Yang terpenting kita bisa meramu dan menggunakan alat sesuai dengan keinginan anak. Pelatihan anak dengan metode bermain, menonton film dan diskusi dapat membuat anak Iebih berani tampil di depan umum, percaya diri, dapat menghargai orang lain, dan dapat melihat kekurangan diri. Acara pementasan juga dapat menjadi salah satu pilihan yang sangat efektif untuk membentuk kerja sama anak mengekspresikan diri, dan anak dapat memberikan apresiasi terhadap karya orang lain. Nilai-nilai yang di ajarkan dalam model pendidikan ini dapat diterapkan anak-anak dalam kegiatan sehari- hari. Buat penjelasan jenis terapi bermain yang sesuai usia (batas usianya) dan terapi anak
Kebutuhan khusus autisme down syndrome
Jawab : 1) 0 – 1 bulan a. Visual - Tatap bayi dalam jarak yang dekat - Gantung benda-benda berwarna menyolok dengan jarak 20 – 25 cm diatas Wajah bayi - Letakkan bayi pada posisi yang memungkinkan bayi memandang bebas ke Sekelilingnya b. Auditory - Berbicara dengan bayi - Menyanyi dengan suara lembut - Mendengar tape, radio, atau kotak musik c. Kinestetik Taktil - Dipeluk dan digendong - Diayun - Diletakkan di kereta gendong 2) 2 – 3 bulan a. Visual - Beri objek dengan warna yang terang - Tempatkan pada ruangan yang terang dengan gambar- gambar di dinding - Letakkan bayi agar dapat memandang bebas sekelilingnya b. Auditory - Berbicara dengan bayi
- Memberi mainan yang berbunyi seperti lonceng atau
kerincingan - Melibatkan anggota keluarga lain untuk selalu berkomunikasi dengan bayi c. Kinestatik Taktil - Membelai waktu mandi - Mengganti pakaian dan menyisir rambut dengan lembut 3) 4 – 6 bulan a. Visual - Letakkan bayi di depan cermin - Beri bayi mainan yang berwarna terang dan dapat dipegang b. Auditory - Ajak anak berbicara dan ulangi suara-suara yang dibuatnya - Senyum saat bayi tersenyum dan panggil dengan namanya - Berikan mainan yang menimbulkan bunyi pada tangannya c. Kinestetik Taktil - Beri anak mainan dalam berbagai tekstur (lembut/kasar) - Ajak anak bermain di dalam bak mandi - Sokong ketika anak duduk - Tempatkan anak di lantai untuk merangkak 4) 7 – 9 bulan a. Visual
- Berikan mainan warna terang yang lebih besar, dapat
bergerak dan berbunyi Khas - Tempatkan cermin agar anak dapat melihat dirinya - Bermain ciluk ba dan muka lucu b. Auditory - Panggil nama anak - Ajarkan kata simple seperti mama dan papa - Bicara anak dengan kata-kata yang jelas - Ajarkan nama-nama bagian-bagian tubuh - Beritahukan apa yang dilakukan ibunya - Beri perintah yang sederhana c. Kinestetik Taktil - Meraba bahan berbagai tekstur - Bermain air mengalir - Berdiri untuk belajar menahan berat badan - Meletakkan mainan agak jauh dan perintahkan anak mengambilnya 2. Jelaskan terapi anak kebutuhan khusus autism down syndrome pada tahapan usia perkembangannya, dan apa terapi bermain yang cocok! Untuk membantu mempercepat kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak, penderita ini bisa dilatih dan dididik menjadi manusia yang mandiri untuk bisa melakukan semua keperluan pribadinya sehari-hari seperti berpakaian dan buang air, walaupun kemajuannya lebih lambat dari anak biasa, dengan terapi khusus, diantaranya yaitu terapi wicara,terapi okupasi, terapi remedial, terapi kognitif, terapi sensori integrasi, dan terapi snoefzelen. 1. Terapi Fisik Hal ini meliputi kegiatan dan latihan yang dapat membangun keterampilan motorik, meningkatkan kekuatan otot, dan memperbaiki postur dan keseimbangan 2. Terapi berbicara Terapi ini dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka dan menggunakan bahasa dengan lebih efektif. 3. Terapi okupasi Terapi ini dapat membantu anak dengan sindrom Down untuk menyesuaikan kegiatan sehari-hari agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 4. Terapi emosional dan perilaku Anak-anak dengan sindrom Down kerap merasa frustrasi karena kesulitan berkomunikasi dan kemungkinan memiliki masalah mental Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Oleh karena itu, terapi ini bekerja untuk membantu anak merespon perilaku yang mereka inginkan dan tidak diinginkan 5. Terapi sensori integrasi Terapi sensori integrasi adalah metode terapi untuk membantu anak dengan gangguan sensori integrasi. Dalam terapi ini, anak akan dihadapkan pada stimulus sensorik secara berulang dan terstruktur. Seiring berjalannya waktu, otak anak diharapkan mengalami adaptasi sehingga dapat memproses dan menanggapi stimulus sensorik dengan lebih baik. 6. Terapi Snoezelen Adalah suatu aktifitas yang dirancang untuk mempengaruhi Sistem Saraf Pusat melalui pemberian stimulus yang cukup pada sistem sensori primer dan sensori sekunder. Stimuli primer atau reseptor sensori eksternal yaitu visual (penglihatan), auditori (pendengaran), olfactori (penciuman), gustatori (perasa/pengecapan), tactile (peraba). Stimuli sekunder atau reseptor sensori internal yaitu vestibular (keseimbangan) dan proprioseptif (kesadaran diri akan lingkungan sekitar atau kesadaran orientasi spasial). Salah satu alternative yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan kognitif peserta didik Donw sindrome yaitu dengan metode puzzle. dengan puzzle peserta didik akan merasa pembelajaran lebih menyenangkan, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar mereka terutama perserta didik donw sindrome. Sebenarnya, tidak ada pengobatan yang dapat benar-benar menghilangkan atau menyembuhkan Down syndrome. Beberapa pengobatan yang ada ditujukan untuk sekadar mendukung kehidupan dari penderita sindrom ini.