Anda di halaman 1dari 11

Unnes J Life Sci 3 (2) (2014)

Unnes Journal of Life Science


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci

UJI TOLERANSI TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum


L.)TERHADAP CEKAMAN KADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb), DAN
TEMBAGA (Cu) PADA KULTUR CAIR
Siti Rosidah1, Yustinus U Anggraito2,Krispinus K Pukan3

Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Info Artikel Abstrak
________________ Penelitian ini menyelidiki respon fisiologis, anatomis, dan morfologis tanaman tembakau
Sejarah Artikel: (Nicotiana tabacum L.) terhadap cekaman logam berat: tembaga (Cu), kadmium (Cd), dan timbal
Diterima Juli 2014 (Pb). Uji dilakukan pada bulan Januari-April 2014. Sampel yang digunakan adalah tembakau
Disetujui Agustus 2014 umur 3-4 minggu yang dikecambahkan secara in vitro dan kemudian dipapar logam berat selama
Dipublikasikan 14 hari. Desain penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan satu faktor: yaitu
November 2014 konsentrasi logam Cu (0 µM, 50 µM, 100 µM, 150 µM & 200 µM), Cd (0 µM, 50 µM, 100 µM, 200
________________ µM & 300 µM), dan Pb (0 µM, 5 µM, 20 µM, 50 µM & 100 µM). Parameter yang digunakan antara
Keywords: lain: pertambahan panjang akar, pertambahan jumlah akar, akumulasi logam dalam akar,
Nicotiana tabacum L. lokalisasi penimbunan dalam akar, dan warna daun. Bertambahnya konsentrasi logam
Uji toleransi menghambat pertumbuhan akar dan menyebabkan deposit logam pada jaringan akar dan gejala
Tembaga (Cu) klorosis. Hasil uji Atomic Absorbtion Spectrosphotometry (AAS) menunjukkan semakin besar
Kadmium (Cd) konsentrasi semakin banyak akumulasi logam pada jaringan akar. Akumulasi Cd pada konsentrasi
Timbal (Pb) 200 µM lebih besar dibanding pada konsentrasi 300 µM. Hal ini menunjukkan ada faktor lain
Kultur cair selain konsentrasi seperti respon internal individu dan gangguan permeabilitas. Analisis kualitatif
_________________ membuktikan bahwa cekaman Cu tidak berpengaruh signifikan terhadap warna daun, sedangkan
pada cekaman Cd (100, 150 dan 200 µM) dan Pb (150 µM) daun mengalami klorosis. Secara
umum pengaruh konsentrasi logam berat yang rendah seperti 50 µM Cu, 50 µM Cd, dan 5 µM Pb
terhadap parameter fisiologis, anatomis, dan morfologis tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan
kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tembakau mampu mentoleransi cekaman
logam pada konsentrasi yang rendah.
Abstract
_________________________________________________________________
This research investigated physiological, anatomical, and morphological responses of tobacco (Nicotiana
tabacum L.) stressed by heavy metals: copper (Cu), cadmium (Cd), and lead (Pb).The experiment was
conducted from January-April 2014. The samples used are three-four weeks tobaccos germinated by in vitro
then were exposed to heavy metals for 14 days. This study used completed random design with single factor:
concentrations of Cu (0 µM, 50 µM, 100 µM, 150 µM & 200 µM), Cd (0 µM, 50 µM, 100 µM, 200 µM & 300
µM), and Pb (0 µM, 5 µM, 20 µM, 50 µM & 100 µM. Further, stress response is analyzed based on several
parameters includes root elongation, root number, metal accumulation and localization in root, and leaf color.
The increased metals had caused growth inhibition, metal deposit in root tissue, and chlorosis symptoms.
Atomic Absorption Spectrosphotometry (AAS) results showed that higher concentration will cause root tissue
accumulate more metals. Yet 200 µM of Cd accumulated more than 300 µM Cd, so it could be suggested that
there are other factors than concentration in determining metal absorbtion such as internal individual respon
and membrane permeability disturbance. In other hand,qualitative analysis proved that chlorosis was not
found in Cu treatment but consistently notified in high concentrations of Cd (100 µM up to 200 µM) and Pb
(100 µM). However, the influence of lower metals concentration such as 50 µM Cu, 50 µM Cd and 5 µM
Pband control treatment were not significantly different at the level of 5% in physiological, anatomical, and
morphological responses. Therefore, it can be concluded that tobacco was capable to tolerate low concentration
of metal stress.
© 2014 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-6889
Gedung D6 Lt.1, Jl. Raya Sekaran,
Gunungpati, Semarang, Indonesia 50229
E-mail: sitirosidahedu@gmail.com

68
Siti Rosidah1, Yustinus U Anggraito2,Krispinus K Pukan3/Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

PENDAHULUAN pertumbuhan akar, rusaknya dinding sel,


Pencemaran logam berat seperti Cu, Cd, terganggunya pembelahan sel (Kopittke et al. 2007;
dan Pb banyak ditemukan pada lahan bekas Ghelich et al. 2013; Kumar & Tripathi 2008).
pertambangan (Sabtanto & Suhandi 2005). Tanaman memiliki beberapa mekanisme
Berbagai upaya adaptasi dan remediasi yang telah pertahanan terhadap cekaman logam berat.
dilakukan antara lain penggunaan tanaman Pertahanan ini ditunjukkan dengan tidak
sebagai media pencucian polutan dalam tanah terganggunya pertumbuhan tanaman seperti
(Hidayati 2005). Tidak semua spesies memiliki pertumbuhan akar, metabolisme fotosintesis dan
kemampuan mengkelat logam, oleh karena itu lainnya. Beberapa studi sebelumnya telah
upaya penanggulangan cekaman logam diarahkan merumuskan berbagai mekanisme pertahanan
kepada teknologi transformasi genetik yang tumbuhan antara lain; menurut Cobbet (2000)
umumnya menggunakan tanaman model. adalah 1) pengkelatan logam berat yang dilakukan
Tembakau adalah tanaman model yang umumnya dengan produksi peptida pengkelat logam seperti
digunakan sebagai sampel dalam penelitian fitokelatin dan metalotheionin, 2) immobilisasi,
transformasi genetik. Berbagai penelitian yang dan 3) kompartementalisasi ion logam dalam
telah menggunakan tembakau sebagai sampel vakuola.
antara lain: Luo et al. (2006), Anggraito et al. Analisis respon tembakau terhadap
(2012), Maheshwari & Kovalchuk (2012) dan cekaman logam berat telah dilakukan pada studi
Zhang et al. (2013). Studi mengenai logam berat sebelumnya seperti Goriet al. (1998) dan
seperti Cu, Cd, dan Pb mulai berkembang dengan Yoshihara et al. (2006). Pada penelitian ini
menggunakan tanaman model. dilakukan uji Atomic Absorbtion Spectrophotometry
Toksisitas logam berat seperti Cu, Cd dan (AAS) untuk mengetahui akumulasi logam berat
Pb secara umum menyebabkan efek negatif pada dalam jaringan akar.Uji serupa juga dilakukan
tumbuhan. Cekaman Cu dapat menyebabkan oleh Szôllôsi et al. (2011) untuk menguji
terganggunya penyerapan mineral esensial dan kandungan Cu dalam Brassica juncea. Parameter
pembelahan sel, rusaknya jaringan dinding sel, lain yang umum digunakan untuk mengetahui
terhambatnya pertumbuhan akar dan tunas dan respon tumbuhan terhadap cekaman antara lain
polimerisasi lignin (Fry et al. 2002; Mahmood et al. pertumbuhan akar, lokalisasi penimbunan dalam
2007; Quiroga et al. 2000; Alaoui-Sossé et al. 2004 akar dan warna daun. Beberapa metode telah
& Jiang et al. 2001). Sedangkan logam Cd digunakan untuk mengetahui lokalisasi logam
menghambat pertumbuhan denganmemblokir hara pada jaringan tumbuhan secara mikroskopik, salah
Ca, menganggu ekspansi dan pembelahan sel serta satunya dengan menggunakan metode pengirisan
gangguan fotosintesis (Kurtyka et al. 2008; jaringan (Tistama et al. 2012; Lequex et al. 2010;
Poschenrieder et al. 1989; Zou et al. (2012). Gori et al. 1998). Beberapa studi lain
Cekaman Pb terbukti menyebabkan menurunnya menggunakan pewarna tertentu antara lain: untuk

69
Khusna A dkk./Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

pewarna Cu digunakan methylen blue, carbol fuchsin, menganalisis tingkat kerusakan anatomi akar
propidium iodide (Arduini et al. 1995; Jiang et al. tembakau, akumulasi logam dan warna daun pada
2001;B Lequeux et al. 2010); perwarnaan Cd yaitu: konsentrasi Cd, Pb, dan Cu yang berbeda dan
hematoxylin
B (Ratheesh et al.2010), toluidine blue mengetahui konsentrasi Pb,Cu, dan Cd yang
(Schutzendubel et al. 2010); dan Pb dapat diwarnai mampu ditolerir oleh tembakau.
dengan Crytal violet (Kopittke et al. 2007) dan asam
rhodizonik dikombinasi dengan dithizon METODE PENELITIAN

(Baranowska-Morek & Wierzbicka 2004). Analisis Kultur in Vitro

anatomis akumulasi logam dilihat berdasarkan Biji tembakau (Nicotiana tabacum) diambil

timbunan perwarna pada zona atau organel dari Desa Tuksari Kabupaten Temanggung

tertentu. Provinsi Jawa Tengah, dikecambahkan secara in

Pertumbuhan akar dan warna daun vitro. Di dalam LAF (Laminar Air Flow) biji

umumnya menjadi parameter respon fisiologis disterilisasi dengan alkohol 70% selama 5 menit,

tumbuhan akibat cekaman logam karena lalu direndam dalam 20% larutan Bayclin (5.25%

berhubungan erat dengan terganggunya aktivitas NaClO) selama 5 menit. Biji dibilas dengan air

dalam sel dan metabolisme tumbuhan. Cekaman steril sebanyak tiga kali, selanjutnya ditanam

mineral umumnya mengakibatkan daun mengalami dalam media Murashige Skoog (MS) padat tanpa

klorosis ataupun nekrosis (Wann 1930). Selain itu, tambahan hormon pengatur tumbuh dengan

terhambatnya pertumbuhan akar merupakan menggunakan alat tanam steril. Adapun komposisi

indikator besar tidaknya efek cekaman logam berat media MS terdiri dari: CaCl2.2H2O, MgSO4.7H2O,

terhadap akar. Parameter pemanjangan akar telah KH2PO4, NH4NO3, KNO3, hara mikro, vitamin,
digunakan pada beberapa studi seperti Arduini et al. myo-inositol dan FeEDTA. Biji yang sudah

(1995). Sedangkan klorosis merupakan salah satu ditanam diinkubasi dalam ruang gelap selama 2

gejala stres akibat cekaman logam berat. Analisis hari kemudian dilanjutkan dengan pencahayaan

klorosis umumnya menggunakan spektroskopi lampu TL 40 watt dan suhu 26o C selama 3-4
cahaya (Ebbs & Uchil 2008) dan mikroanalisis minggu.
menggunakan mikroskop elektron (Al khatib et al. Kultur Cair
2011). Warna daun juga dapat dianalisis dengan Media yang digunakan untuk kultur cair
index warna daun yang dikembangkan oleh IRRI adalah media setengah MS. Tembakau umur 3-4
(International Rice Research Institute). Penelitian ini minggu siap dipindahkan ke dalam kultur cair
menganalisis respon fisiologis, anatomis, dan untuk proses aklimatisasi selama 3 hari. Setelah
morfologis tanaman tembakau terhadap cekaman proses aklimatisasi, semaian tembakau dipindah
logam berat Cu, Cd, dan Pb. Tujuan penelitian ke dalam media cair yang mengandung logam.
yaitu: mengetahui ada tidaknya pengaruh cekaman Konsentrasi masing-masing logam adalah: logam
berbagai konsentrasi logam Cd, Pb, dan Cu berat Cu (0 µM, 50 µM, 100 µM, 150 µM & 200
terhadap pertumbuhan akar tembakau, µM), logam Cd (0 µM, 50 µM, 100 µM, 200 µM &

70
Siti Rosidah1, Yustinus U Anggraito2,Krispinus K Pukan3/Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

300 µM), dan Pb (0 µM, 5 µM, 20 µM, 50 µM & HASIL PENELITIAN


100 µM). Kadar pH kultur disesuaikan dengan Hambatan Pertumbuhan Akar
jenis logam Cu (5.1-5.6); Cd (5.8); dan Pb (5.5- Setelah dipapar selama 14 hari, didapatkan
5.7). Pemaparan dilakukan selama 14 hari dan hasil bahwa cekaman Cu, Cd dan Pb secara
pengamatan pertambahan panjang dan jumlah signifikan menyebabkan penurunan pemanjangan
akar dilaksanakan sebanyak 4 kali pengamatan akar (Gambar 1A). Pada konsentrasi rendah tidak
selama masa pemaparan. Hasil pengamatan ditemukan perbedaan nyata dengan kontrol, seperti
selanjutnya secara kualitatif dianalisis dengan uji pada konsentrasi 50 µM dan 100 µM Cu dan 5 µM
Anava satu jalan menggunakan aplikasi SPPS Pb. Pada parameter jumlah akar cekaman Cu dan
Ver.16. Cd tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
Akumulasi dan Lokalisasi Logam dalam Jaringan (Gambar 1B). Cekaman Pb berpengaruh dalam
Penentuan akumulasi logam berat dalam penghambatan pemanjangan akar dan pertambahan
K KK
akar menggunakan analisis Atomic absorbtion akar baru.
spectrophotometry (AAS) dengan 3 kali ulangan
10

Pertambahan panjang (mm)


masing-masing konsentrasi logam. Satuan A 8
akumulasi ditunjukkan dengan µg/gram berat
6
sampel. Sedangkan analisis lokalisasi deposit
4
logam dalam jaringan akar dilakukan dengan
2
pengamatan mikroskopis. Metode pembuatan
0
preparat yang digunakan adalah metode whole 0 50 100 150 200
Konsentrasi Cu (µM)
mount dengan memotong ujung akar sepanjang 5
mm kemudian direndam dalam larutan pewarna 10
Pertambahan panjang (mm)

selama 10 menit. Adapun larutan pewarna yang 8


digunakan adalah sebagai berikut: hematoxylin 6
(Ratheesh et al.2010) untuk cekaman Cd, methyl 4
blue untuk cekaman Cu (Arduini et al. 1995) dan 2
crystal violet untuk Pb (Kopittke et al. 2007). 0
0 50 100 200 300
Preparat kemudian diamati dibawah mikroskop
Konsentrasi Cd (µM)
dan dilakukan pengambilan gambar anatomi akar.
14
Analisis Warna Daun
Pertambahan panjang (mm)

12
Analisis warna daun dilakukan pada akhir 10
8
masa pemaparan dengan menggunakan leaf color
6
index. Semakin rendah nilai indeks warna daun 4

maka semakin rendah kandungan klorofil di 2


0
dalamnya. 0 5 20 50 100
Konsentrasi Pb (µM)

71
Khusna A dkk./Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

6
B
Pertambahan jumlah akar

B 5 Akumulasi dan Lokalisasi Logam dalam Akar


4 Hasil uji AAS menunjukkan bahwa
3
semakin besar konsentrasi logam maka semakin
2
besar akumulasi logam ditemukan dalam akar
1
0
kecuali pada cekaman Cd. Akumulasi Cd pada
0 50 100 150 200 konsentrasi 200 µM lebih besar dibanding dengan
Konsentrasi Cu (µM)
konsentrasi 300 µM (Tabel 1). Pada cekaman Cu,
9 akumulasi Cu positif ditemukan pada konsentrasi
Pertambahan jumlah akar

8
7 100 µM, 150 µM, dan 200 µM, sedangkan pada
6
5 cekaman Pb, akumulasi hanya terdapat pada
4
3
konsentrasi terbesar yaitu 100 µM.
2
1
0 Lokalisasi deposit logam berat umumnya terlihat
0 50 150 200 300
pada jaringan pembuluh pada silinder pusat
Kosentrasi Cd (µM)
(Gambar 2). Pada cekaman Cd konsentrasi 200 µM
8 dan 300 µM terlihat kerusakan jaringan akar cukup
Pertambahan jumlah akar

7
6
signifikan.
5
Tabel 1. Kandungan logam dalam akar
4
tembakau pada cekaman Cu, Cd, dan Pb
3
2
Konsentrasi Cu (µM) Kadar Cu (µg/g)
1
0
0 Tidak terdeteksi
0 5 20 50 100 50 Tidak terdeteksi
Konsentrasi Pb (µM) 100 0.206209
150 0.344913
200 3.453577
Gambar 1.Hasil pengamatan kuantitatif dan dan Konsentrasi Cd (µM) Kadar Cd (µg/g)
kualitatif. A. Rerata pertambahan 0 Tidak terdeteksi
panjang akar N. tabacum L. pada 50 Tidak terdeteksi
cekaman Cu, Cd, dan Pb. B. Rerata
pertambahan jumlah akar N. tabacum
100 0.72164
L. pada cekaman Cu, Cd, dan Pb. 200 18.860594
300 8.310196
Konsentrasi Pb (µM) Kadar Pb (µg/g)
0 Tidak terdeteksi
5 Tidak terdeteksi
20 Tidak terdeteksi
50 Tidak terdeteksi
100 0.02392

72
70
Siti Rosidah1, Yustinus U Anggraito2,Krispinus K Pukan3/Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

Gambar 3.Hasil pengamatan kualitatif.A.


Perbandingan warna daun N. tabacumL.
pada cekaman Cd konsentrasi 0-300 µM
dan identifikasi klorosis (panah,K). B.
Perbandingan warna daun N. tabacum L.
pada cekaman Pb konsentrasi 0 µM dan 100
µM.

Efek terhadap Warna Daun


Pada penelitian ini cekaman Cu tidak
menyebabkan gejala klorosis pada daun, namun
cekaman Cd dan Pb menunjukkan gejala klorosis
Gambar 2. Perbandingan anatomi akar tembakau ditemukan pada sampel yang terpapar logam pada
antar cekaman logam A). Akar
tembakau pada cekaman Cu 0-200 µM konsentrasi tinggi yakni Cd pada 50-300 µM
dengan pewarna methyl blue (perbesaran
4x10). B). Akar tembakau pada (Gambar 3A) dan 100 µM Pb (Gambar 3B).
cekaman Cd 0-300 µM dengan pewarna
hematoxylin (4x10) dan C). Akar
tembakau pada cekaman Pb 0-100 µM PEMBAHASAN
dengan pewarna Crystal violet (4x10).
Bar: 100 µm Efek Cekaman Logam terhadap Pertumbuhan Akar
Penggunaan kultur cair terbukti efektif
digunakan dalam uji toleransi atau uji tantang
logam karena memudahkan penyerapan logam.
Metode ini telah banyak digunakan pada
penelitian lain (Tistama et al. 2012; Lequex et al.
2010).
Secara umum cekaman logam berat
menyebabkan kerusakan intra selular dan ekstra
selular yang mengakibatkan gangguan
pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan yang
ditunjukkan oleh parameter pertambahan panjang
akar dan jumlah akar disebabkan oleh gangguan

73
71
Khusna A dkk./Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

penyerapan mineral penting dan gangguan makro, sehingga cekaman Cd menyebabkan


metabolisme dalam sel (Taiz & Zeiger 2010). gangguan metabolisme yang menyebabkan
Penyerapan mineral penting terganggu menurunkan pertumbuhan akar.Beberapa
B
karena Bkehadiran Cu yang berlebihan memicu transporter seperti ATP-metal binding, Natural
perebutan protein pengikat mineral lain yang Resistance Associated Macrophase (NRAMP) dan Zinc
dibutuhkan tanaman, sehingga penyerapannya Transporter (ZIP) tidak hanya mampu mengikat
menurun. Selain itu, Cu menurunkan mineral esensial seperti Fe dan Zn tapi juga logam
permeabilitas plasmalema dan rusaknya dinding Cd. Pada saat cekaman, konsentrasi Cd yang
sel (Fry et al. 2002). Hal tersebut menurunkan daya melimpah menyebabkan selektivitas transporter
filter sel terhadap penyerapan Cu, sehingga Cu menurun sehingga Cd memblokir pengikatan Fe
mudah diserap sel. Di dalam sel, akumulasi Cu dan Zn.
menyebabkan penurunan kadar mineral penting Pb berperan dalam penurunan
seperti Ca, K, P dan Mn sehingga memicu pertumbuhan akar dan tunas yang disebabkan oleh
terjadinya gangguan pembelahan sel (Lequex et al. penurunan pembelahan sel, fotosintesis, dan
2010; Jiang et al. 2001). Mineral-mineral tersebut sintesis protein (Sharma &Dubey 2005) dan
berperan dalam aktivitas enzimatik dan pemblokiran mineral penting seperti Ca 2+ . Hal ini
pembentukan energi dalam sel, berkurangnya ATP akibat menurunnya selektivitas protein pengikat
akibat menurunnya Ca mengganggu dan Ca. Tidak terpengaruhnya pertambahan jumlah
memperlambat pembelahan. akar terkait erat dengan adanya kemungkinan
Terbentuknya akar baru tidak dipengaruhi mekanisme pertahanan antara lain: produksi
oleh Cu, hal ini dikarenakan rendahnya respon hormon pengatur tumbuh yang memiliki efek yang
terbentuknya akar dibanding dengan respon berlawanan dengan cekaman logam seperti etilen
elongasi akar terhadap cekaman Cu (Arduini et al. (Manara 2012). Etilen merangsang pembentukan
1995; Mahmood et al. 2007). Cekaman logam auxin yang mampu membantu pertumbuhan akar.
berat mempengaruhi sintesis hormon dalam Selain itu secara alami tembakau mampu
tumbuhan seperti etilen, sitokinin dan auxin yang memproduksi peptida kelator logam seperti
mempengaruhi terbentuknya sel baru.Namun fitokelatin dan methalotheionin (Krystofova et al.
belum diketahui bagaimana respon hormonal pada 2012).
penelitian ini. Akumulasi dan Lokalisasi Logam dalam Akar
Logam Cd dan Pb tidak memiliki fungsi Pada penelitian ini uji AAS pada semua
biologis sehingga tidak memiliki transporter cekaman logam menunjukkan bahwa semakin
spesifik di dalam sel. Logam Cd menyebabkan besar konsentrasi logam maka semakin besar
beberapa abnormalitas seperti patahnya akumulasi logam ditemukan dalam akar kecuali
kromosom, terbentuknya jembatan anaphase dan pada akumulasi Cd. Pada konsentrasi 200 µM Cd,
lainnya (Zou et al. 2012). Secara in vitro kehadiran akar mengakumulasi logam lebih besar dibanding
Cd mempengaruhi keseimbangan hara mikro dan dengan konsentrasi 300 µM Cd. Penyerapan

74
70
Siti Rosidah1, Yustinus U Anggraito2,Krispinus K Pukan3/Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

logam dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti translokasi ion. Pb ditranspor dalam akar secara
konsentrasi, muatan ion dan ada tidaknya simplas dan apoplas, sehingga banyak ditemukan
transporter dalam sel (Manara 2012; Szôllôsi et al. pada jaringan pengangkut (Ghelich et al. 2013) dan
2011). Logam Cu yang merupakan mikronutrien ditemukan dalam sel tumbuhan (Kopittke et al.
yang dibutuhkan tumbuhan memiliki transporter 2007; Ghelich et al. 2013). Kehadiran Pb terbukti
khusus sehingga mudah diserap oleh tanaman. menghambat pertambahan panjang akar dan
Penyerapan dilakukan secara simplas dan apoplas, jumlah akar tembakau.
sehingga banyak ditemukan akumulasi Cu pada
jaringan pengangkut dan silinder tengah. Gejala Efek Cekaman Logam terhadap Warna Daun
keracunan Cu yang umumnya terjadi adalah Klorosis disebabkan oleh berkurangnya
lignifikasi (Arduini et al. 1995; Lequex et al. 2010). mineral yang dibutuhkan untuk produksi klorofil
Polimerasi lignin dikatalisis oleh enzim seperti Fe, Mg dan N akibat terganggunya
peroksidase dan lakase yang merupakan metabolisme internal ataupun cekaman eksternal
glikoprotein yang mengandung Cu (Quiroga et al. (Wann 1930). Kehadiran Cu tidak menyebabkan
2000). klorofil karena peran Cu sebagai mikronutrien dan
Translokasi Cd dilakukan melalui xylem translokasi Cu dari akar ke batang relatif rendah
sehingga akumulasi banyak ditemukan pada (Manara 2012). Sedangkan pada cekaman Cd,
jaringan pengangkut (Liu etal. 2010; Ratheesh et al. terjadi perebutan transporter antara Cd dengan
2010). Kehadiran Cd dalam akar menyebabkan mineral pembentuk klorofil seperti Fe dan Zn
degradasi sel yang mengakibatkan rusaknya sel (Nazar et al. 2012; Manara 2012). Pb juga
(Gambar 2B). Rusaknya sel diakibatkan cekaman dilaporkan memiliki daya trasnlokasi yang rendah
Cd yang mengganggu metabolisme sel penyerapan sehingga efek toksik Pb tidak terekspresi pada
hara essensial (Kurtyka et al. 2008). Kandungan daun (Piano et al. 2008), namun pada konsentrasi
Cd pada konsentrasi 200 µM lebih besar dibanding yang tinggi Pb mampu menyebabkan gejala
300 µM menunjukkan bahwa konsentrasi klorosis (Gambar 3B).Hal ini dikarenakan
bukanlah faktor absolut penyerapan logam. Taiz & kehadiran Pb dapat secara langsung menghambat
Zeiger (2010) menyebutkan bahwa konsentrasi produksi klorofil dalam kloroplas (Sharma &
ion, potensi kimia, potensi elektrik dan tekanan Dubey 2005).
hidrostatik merupakan faktor pengangkutan dan
berpengaruh signifikan pada parameter
KESIMPULAN pertambahan jumlah akar logam Cu dan Cd; 2)
Secara umum hasil penelitian ini dapat Terdapat perbedaan tingkat kerusakan anatomi
disimpulkan ke dalam tiga poin: 1) Konsentrasi akar, akumulasi logam, dan warna daun pada
logam berat Cu, Cd, dan Pb dalam media cair setiap konsentrasi dan jenis logamdalam media; 3)
setengah MS berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan analisis kuantitatif, tembakau mampu
pertambahan panjang akar, namun tidak mentoleransi cekaman logam Cu pada level ≤ 100

75
71
Khusna A dkk./Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

µM, Cd pada konsentrasi < 50 µM dan Pb pada plants from Cu-tolerant callus. Plant Cell Tiss
Organ Cult 53: 161–169.
konsentrasi ≤ 5 µM. Sedangkan berdasarkan
Hidayati N. 2005. Fitoremediasi dan potensi
analisis kualitatif tembakau mampu mentoleransi tumbuhan hiperakumulator [ulasan]. Hayati
12: 35-40.
cekaman pada konsentrasi logam Cu pada level ≤
Jiang W, Liu D, Liu X. 2001. Effects of copper on
50 µM, Cd pada konsentrasi < 50 µM dan Pb pada root growth, cell division and nucleolus of Zea
mays. Biol Plant 44:105-109.
konsentrasi ≤ 20 µM.
Kopittke P, Asher CJ, Kopittke RA, Menzies
NW. 2007. Toxic effects of Pb2+ on growth of
cowpea (Vigna unguiculata). Envir Poll 150:
DAFTAR PUSTAKA
280-287.
Alaoui-Sossé B, Genet P, Vinit-Dunand F, Krystofova O, Zitka O, Krizkova S, Hynek D,
Toussaint ML, Epron D, Badot PM. 2004. Shestivska V, Adam V, Hubalek V, Mackova
Effect of copper on growth in cucumber plants M, Macek T, Zehnalek J. 2012. Accumulation
(Cucumis sativus) and its relationships with of cadmium by transgenic tobacco tlants
carbohydrate accumulation and changes in ion (Nicotiana tabacum L.) carrying yeast
contents. Plant Sci 166 :1213–1218. metallothionein gene revealed by
Alkhatib R, Creamer R, Lartey RT, Ghoshroy S. electrochemistry. Int. J. Electrochem. Sci. 7: 886-
2011. Effect of lead (Pb) on the systemic 907
movement of RNA viruses in tobacco Kumar G, Tripathi R. 2008. Lead-induced
(Nicotiana tabacum var. Turkish). Plant Cell Rep cytotoxicity and mutagenicity in grass
30:1427–1434 pea.Turk J Biol 32: 73-78.
Anggraito YU, Suharsono, Pardal SJ, Sopandie D. Kurtyka R, Małkowski E, Kita A, Karcz W. 2008.
2012. Transformasi genetik Nicotiana Effect of calcium and cadmium on growth and
benthamiana L dan kedelai dengan gen MaMt2 accumulation of cadmium, calcium,
penyandi metallothionein Tipe II dari potassium and sodium in maize seedlings.
Melastoma malabathricum L. Forum Pascasarjana Polish of Environ Study 17:51-56.
35:179-188. Lequeux H, Hermans C, Lutts S, Verbruggen N.
Arduini I, Godbold DL, Onnis A. 1995. Influence 2010. Response to copper excess in
of copper on root growth and morphology of Arabidopsis thaliana: Impact on the root
Pinus pinea L. and Pinus pinaster Ait. Seedlings. system architecture, hormone distribution,
Tree Physiol 15: 411-415. lignin accumulation and mineral profile. Plant
Baranowska-Morek A, Wierzbicka M. 2004. Physiol Biochem 48: 673-682.
Localization of lead in root tip of Dianthus Liu X P, Peng K J, Wang A G, Lian C L, Shen Z
carthusianorum. Acta Biol Cracoviensia Series G. 2010. Cadmium accumulation and
Botanica 46: 45–56. distribution in populations of
Cobbet CS. 2000. Phytochelatins and their roles in Phytolaccaamericana L. and the role of
heavy metal detoxification. Plant Physiol, 123: transpiration. Chemosphere, 78:1136–1141.
825–832. Luo Y, Wei Q, Huang M, Xu Y, Chen F. 2006.
Ebbs S, Uchil S. 2008. Cadmium and zinc induced Isolation of a genomic DNA for Jatropha curcas
chlorosis in Indian mustard [Brassica juncea ribosome inactivating protein and its tobacco
(L.) Czern] involves preferential loss of transformation. J Shanghai Univ 10(5): 461-
chlorophyll b. Phytoscienc 46: 49-55. 464.
Fry SC, Miller JC, Dumville JC. 2002. A proposed Mahmood T, Islam KR, Muhammad S. 2007.
role for copper ions in cell wall loosening. Toxic effects of heavy metal on early growth
Plant Soil 247: 57–67. and tolerance of cereal crops. Pak J Bot 39:
Ghelich S 1, Zarinkamar, Fatemeh. 2013. 451-462.
Histological and ultrastructure changes in Maheshwari P, Kovalchuk I. 2011. Combination
Medicago sativa in response to lead stress. Phyto of ammonium nitrate, cerium chloride and
J2: 20-29 potassium chloride salts improves
Gori P, Schiff S, Santandrea G, Bennici A. 1998. Agrobacterium tumefaciens-mediated
Response of in vitro cultures of Nicotiana transformation of Nicotiana tabacum. Plant
tabacum L. to copper stress and selection of Biotech Rep [terhubung berkala].

76
71
Siti Rosidah1, Yustinus U Anggraito2,Krispinus K Pukan3/Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

http://springerlink.com diakses pada 25 April seeds of Indian mustard (Brassica juncea L.)
2013 Acta Biol Szeg 55:175-178.
Manara A. 2012. Plants responses in heavy metal Taiz L & Zeiger E. 2010. Plant Physiology.Sinauer
toxicity. Di dalam: Furini A, editor. Plants and Associates Inc. Sunderland
heavy metals. SpringerBriefs in Biometals: 27- Tistama R, Widyastuti U, Sopandie D, Yokota A,
53 Akashi K, Suharsono. 2012. Physiological and
Nazar R, Iqbal N, Masood A, Khan MIR, Syeed biochemical responses to aluminium stress in
S, Khan NA. 2012. Cadmium toxicity in the root of a biodiesel plant Jatropha curcas L.
plants and role of mineral nutrients in its Hayati 19:37-38.
alleviation. American J Plant Sciences 3: 1476- Wann FB. 1930. Chlorosis Yellowing of Plants:
1489. Cause and Control. Utah: UAES Circulars
Poschenrieder C, Gunse B, Barcelo J. 1989. Yoshihara T, Hodoshima H, Miyano Y, Shoji K,
Influence of cadmium on water relations, Shimada H, Goto F. 2006. Cadmium
stomatal resistance, and abscisic acid content inducible Fe deficiency responses observed
in expanding bean leaves. Plant Physiol 90: from macro and molecular views in tobacco
1365-1371. plants.Plant Cell Rep 25: 365–373
Quiroga M, Guerrero C, Botella MA, Barcelo´ A, Zhang J, Zhang X, Duan Y, Han Y. 2013.
Amaya I, Medina M, Alonso FJ, Forchetti Construction of a phosphate transporter gene
SM, Tigier H, Valpuesta V. 2000.A Tomato expression vector and its usage for tobacco
Peroxidase Involved in the synthesis of lignin transformation. Russ J Plant Physiol 60:290-
and suberin. Plant Physiol 122: 1119–1127 294.
Piano LD, Abet M, Sorrentino C, Barbato L, Zou J, Yue J, Jiang W, Liu D. 2012. Effects of
Sicignano M, Cozzolino E, Cuciniello A. cadmium stress on root tip cells and some
2008. Uptake and distribution of lead in physiological indexes in Allium cepa var
tobacco (Nicotiana tabacum L.). J Applied Bot Agrogarium L. Acta Biol Crac 54:129-141.
Food Qual 82:21-25.
Ratheesh CP, Abdussalam A, Nabeesa S, Puthur
JT. 2010. Distribution of bio-accumulated Cd
and Cr in two Vigna species and the associated
histological variations. J Stress Physiol Biochem
6: 4-12.
Schutzendubel A, Schwanz P, Teichmann T,
Gross K, Langenfeld-Heyser R, Godbold DL,
Polle A. 2001. Cadmium-induced changes in
antioxidative systems, hydrogen peroxide
content, and dfferentiation in scots pine roots.
Plant Physiol 127: 887–898.
Sabtanto JS, Suhandi. 2005. Pendataan sebaran
unsur merkuri pada wilayah pertambangan
gunung pani dan sekitarnya Kabupaten
Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Hasil Kegiatan
Subdit Konservasi TA.
Sharma P, Dubey RS. 2005. Lead toxicity in
plants. Braz J Plat Physiol 17:35-52.
Sriprang R, Murooka Y. 2007. Accumulation and
detoxification of metals by plants.Di dalam:
Singh SN, Triphati Rd editor. Environmental
Bioremediation Technologies. Springer : 77-100.
Szôllôsi R, Kálmán E, Medvegy1 A, Petô1 A,
Varga SI. 2011. Studies on oxidative stress
caused by Cu and Zn excess in germinating

77
71
Khusna A dkk./Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)

78
74

Anda mungkin juga menyukai