Tujuan
1. Untuk mengetahui Nano kuantitas pada DNA
2. Untuk mengetahui Elfo kualitas pada DNA
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Nano kuantitas pada DNA
2. Bagaimana Elfo kualitas pada DNA
C. Dasar Teori
a. Pengertian Isolasi DNA
Isolasi DNA adalah proses pemisahan molekul DNA dari molekul-
molekul lain di inti sel. Prosedur ini memiliki beberapa tujuan analisis
yaitu visualisasi DNA, peninjauan pola fragmentasi DNA, pembuatan
pustaka genomik, rekayasa gen, dan amplifikasi DNA. Terdapat tiga
tahapan dasar dan dua tahapan tambahan dalam prosedur isolasi DNA ini,
yaitu preparasi ekstrak DNA (perusakan dinding sel dan lisis membran
sel), purifikasi DNA, dan presipitasi DNA, serta pemisahan terhadap
protein (dengan protease) dan RNA (dengan RNAse). Dewasa ini telah
banyak dilakukan isolasi DNA yang bertujuan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu genetika (Cheng dan Zhang,
2008).Dalam praktikum kali ini, dilakukan isolasi DNA pada sampel darah
pada otot ikan
Isolasi atau ekstraksi DNA merupakan proses pemindahan DNA
dari sel atau virus. Isolasi DNA merupakan langkah awal dalam
melakukan analisa DNA menggunakan metode elektroforesis atau PCR,
dapat pula dijadikan langkah awal untuk dapat mendiagnosa penyakit
apapun, termasuk bawaan genetik, sejak dini. Isolasi DNA banyak
metodenya sesuai dengan sampel apa yang akan kita isolasi. untuk isolasi
sel hewan tidak perlu menggunakan nitrogen cair,karena tidak mempunyai
dinding sel yang keras sel hewan cukup memakai buffer lisis,untuk
melisiskan selnya (Davis et al, 1994).
Bahan :
1. Sampel darah otot pada ikan
2.
NTES Lysis Buffer
Formula Final 200 mL 50 mL 10 mL 5 mL
Conc.
5 M NaCl 100 mM 4 mL 1 mL 0.2 mL 0.1 mL
1 M Tris 50 mM 10 mL 2.5 mL 0.5 mL 0.25 mL
(pH8.0)
0.5 M 50 mM 20 mL 5 mL 1 mL 0.5 mL
EDTA (pH
8.0)
10% SDS 1% 20 mL 5 mL 1 mL 0.5 mL
ddH2O - 146 mL 36.5 mL 7.3 mL 3.65 mL
20 mg/mL 0.2 mg/mL 2 mL 0.5 mL 100 uL 50 uL
Protein
Kinase K
3. 500 uL larutan Phenol/Chloroform/Isoamyl alkohol = (25:24:1)
4. Alcohol 70%
5. Alcohol absolut
E. Prosedur Kerja
Menambahkan 500 uL NTES lysis buffer pada sampel dan sebaiknya diinkubasi
pada 50-55 0 C semalam.
Memindahkan aqueous phase pada tabung Eppendorf baru (maksimal sekitar 300-
400 uL).
Melakukan sentrifugasi 13,000 rpm selama 10 menit pada suhu ruang, kemudian
membuang supernatant.
Mencuci DNA pellet dengan 500 uL 70% alkohol dan disentrifugasi pada 13,000
rpm selama 10 menit pada suhu ruang (maximal 2x pencucian).
Mengeringkan angin tabung Eppendorf setelah membuang sisa alkohol 70% dalam
tabung selama 20-30 menit.
Melarutkan DNA hasil isolasi dengan 10-20 uL ddH20 atau TE buffer dilanjutkan
dengan kuantifikasi konsentrasi DNA pada nanodrop.
F. Hasil Pengamatan
Rujukan :
Boffey, S.A. 1994. Isolation of high molecular weight DNA in methods in
Molecular Biology, vol 2: Nucleic Acids. Humana, Totowa, NJ.
Brooks, GF., Carroll KC, Butel JS, Morse, and all (2013). Mikrobiologi
Kedokteran
Jawetz, Melnick, & Adelberg. Ed. 25. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Cheng, Liang and David Y. Zhang. 2008. Molecular Genetic Pathology. New
Jersey : Humana Press
Davis, L., M. Kuvhi, & J. Battey. 1994. Basic methods: molecular biology 2nd ed.
Appleton & Lange, Norwola.
Henry, Robert J. 2001. Plant Genotyping : The DNA Fingerprinting of Plants.
New York : CABI Publishing.
Lee, S.V & Bahaman, A.R. 2010. Modified gel preparation for distinct DNA
fragment analysis in agarose gel electrophoresis. Tropical Biomedicine.
27(2).
351-354.
Suryo, 2004. Genetika Strata 1. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Elrod, S., 2007. Genetika Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Pramono, H. 2011. Bahan Ajar Biologi Molekuler. Fakultas Biologi Unsoed,
Purwokerto.
Yuwono, T., 2008. Biologi Molekuler. Erlangga. Jakarta.
Faatih M. 2009. Isolasi dan Digesti DNA Kromosom. Jurnal Penelitian Sains &
Teknologi. Surakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universita s
Muhammadiyah Surakarta.