Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dahlia ningsih

Prodi : PGPAUD
Semseter : II
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Anak
Dosen pengampu : Ika chandra D.M.pd

Artikel tentang upaya keluarga dalam mencegah virus covid 19 dan pembelajaran online (daring)
anak usia dini

Akhir-akhir ini, masyarakat semakin dibuat resah oleh penyebaran virus Corona atau
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Dilansir dari covid19.go.id, data terbaru virus
Corona di Indonesia pada Rabu (01/04/2020) sudah mencapai 1.528 kasus. Hal ini pasti
membuat orang tua khawatir. Bagaimana mencegah keluarga agar tidak tertular virus
Corona? Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua di rumah untuk mencegah virus Corona?
Sebelum itu, kita harus tahu dulu tentang virus Corona

Virus Corona merupakan virus yang menyerang pernapasan. Artinya, Anda akan mengalami
gejala terinfeksi virus Corona jika virus tersebut terhirup atau sampai tertelan masuk ke
dalam tubuh. Jika seseorang yang terinfeksi virus bersin di tangan mereka, kemudian
menjabat tangan Anda, maka Anda tidak akan tertular virus tersebut. Tetapi, jika setelah itu
Anda menyentuh mulut, mata, atau hidung Anda, kemungkinan virus itu bisa masuk ke dalam
tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar masyarakat tidak memandang
remeh penyakit ini dan senantiasa melakukan tindakan pencegahan.

Berikut 5 cara pencegahan yang dapat orang tua lakukan agar penyebaran virus Corona tidak
meluas, baik untuk Anda maupun keluarga di rumah:

1. Jadikan Cuci Tangan Sebagai Bagian Rutinitas

Mencuci tangan adalah cara yang mudah, murah, dan efektif untuk mencegah penyebaran
virus serta menjaga anak-anak dan orang dewasa tetap sehat. Cucilah tangan dengan air
mengalir menggunakan sabun secara rutin setidaknya selama 20-30 detik. Cuci tangan
penting dilakukan saat sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah
menyentuh hewan, membuang sampah, berpergian, serta setelah batuk dan bersin. Cuci
tangan juga sangat penting dilakukan sebelum menyusui bayi atau memerah ASI.

Oh, ya! Pastikan seluruh bagian tangan dicuci hingga bersih, termasuk punggung tangan,
pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Lalu, keringkan tangan menggunakan tisu,
handuk bersih, atau mesin pengering tangan. Saat Anda menjadikan cuci tangan bagian dari
rutinitas Anda, jangan lupa untuk ajarkan dan dampingi anak agar mereka menjadi terbiasa
hidup sehat dan disiplin.

Langkan mencuci tangan pakai sabun

2. Jaga Daya Tahan Tubuh dan Jalankan Pola Hidup Sehat

Virus Corona akan sulit masuk ke dalam tubuh orang yang memiliki daya tahan tubuh kuat.
Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh keluarga di rumah, disarankan untuk
mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur, buah, dan makanan berprotein, seperti telur,
ikan, dan daging. Jangan lupa, penuhi kebutuhan cairan dengan banyak minum air putih agar
tubuh tidak mengalami dehidrasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau untuk menjaga keamanan makanan dengan
mencuci dahulu makanan mentah yang akan dimasak. Selain itu, gunakan talenan dan pisau
yang berbeda untuk daging mentah dan bahan makanan lain. Hindari mengonsumsi hewan
yang mati karena sakit karena dikhawatirkan akan menularkan bakteri/virus ke tubuh kita.
Bahkan, WHO juga menyebutkan di daerah yang mengalami wabah, daging harus dimasak
dengan matang dan benar agar dapat dikonsumsi dengan aman.

Selain itu, rutin berolahraga juga bisa menjaga daya tahan tubuh lho. Berolahraga tidak selalu
dilakukan di luar ruangan, smartparents pun bisa melakukan olahraga di dalam ruangan.
Lakukan olahraga sederhana, seperti naik turun tangga, jalan-jalan di koridor dan halaman
rumah Anda, atau olahraga yang menyenangkan, seperti menari, zumba, atau senam. Ajak
anak-anak dan keluarga Anda untuk memulai aktivitas dengan berolahraga di pagi hari
minmal 30 menit sehari. Berjemur di bawah sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga 1
siang juga dipercaya dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Hal ini juga bisa Anda dan
keluarga lakukan agar tubuh dapat menangkal berbagai macam virus.

Selanjutnya, tidur yang cukup juga dapat menjaga daya tahan tubuh menjadi optimal. Tidak
merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol pun bisa meningkatkan daya tahan tubuh
dan mencegah dari penularan virus Corona.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah

Hal ini dapat dilakukan mulai dari memerhatikan peralatan makanan dan mainan agar terjaga
kebersihannya. Pastikan setiap ruangan dibersihkan secara rutin dan mendapat cahaya
matahari serta udara yang cukup melalui ventilasi. Lalu, jangan biarkan sampah menumpuk
dan mengganggu kesehatan keluarga smartparents, ya!

4. Menyediakan P3K dan Peralatan Kebersihan di Rumah

Selain P3K seperti obat flu, batuk, demam, alkohol, sarung tangan latex, dan masker,
perlengkapan kebersihan yang harus smartparents miliki di rumah untuk mencegah virus
Corona, yaitu sabun, tissue, handuk bersih. Apabila sabun dan air tidak tersedia, smartparents
bisa menyediakan pembersih tangan berbasis alkohol atau hand sanitizer yang memiliki
setidaknya kandungan 60% alkohol, kemudian cuci tangan dengan sabun dan air sesegera
mungkin.

5. Memberikan Edukasi Mengenai Tindakan yang Harus Dilakukan

Sebagai orang tua, sepatutnya kita memberikan informasi yang akurat dan tidak membuat
panik anggota keluarga. Apalagi menyebabkan anak panik berlebihan dan takut. Salah satu
cara yang bisa Anda lakukan adalah memberi tahu untuk menghindari interaksi dengan orang
yang sedang batuk pilek karena tidak semua orang yang sedang batuk pilek memiliki
kesadaran untuk membatasi interaksi dengan orang yang sehat.
Hal itu juga berlaku jika smartparents terkena batuk pilek, gunakan masker untuk mencegah
penularan pada anak dan anggota keluarga lainnya. Lalu, jelaskan etika batuk atau bersin
yang benar agar mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas dan membuat kenyamanan
pada orang disekitarnya.

Etika saat batuk dan bersin

Selanjutnya, bila ada anggota keluarga yang mengalami demam, batuk, dan pilek disertai
sesak nafas, segera datangi rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.

 Tutup hidung dan mulut

Tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau sapu tangan saat batuk atau bersin.
Droplet atau cairan dari batuk dan bersin tidak akan menyebar ke udara bebas atau ke orang
di dekat Anda.

Jika tak ada tisu atau sapu tangan maka tutup batuk dan bersin dengan lengan dalam baju
(dekat ketiak). Jangan menutup dengan jari-jari tangan, apalagi jika tak segera cuci tangan
dengan sabun.

 Buang tisu

Tisu yang sudah terpakai untuk batuk atau bersin sebaiknya segera dibuang ke tempat
sampah. Sedangkan sapu tangan sebaiknya dicuci bersih

 Cuci tangan

Setelah itu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak memungkinkan, Anda
bisa menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol paling tidak 70 persen.

BELAJAR DARING

Kegiatan belajar mengajar di tanah air berubah kala virus corona masuk ke Indonesia.
Pemangku kebijakan negeri ini memutuskan kegiatan tersebut dilakukan di rumah secara
online atau dengan model dalam jaringan (daring). Ini pekan ketiga pembelajaran
dilaksanakan secara daring, tentu kreativitas para guru ditekankan agar para anak nyaman
belajar. Meskipun daring, pembelajaran anak usia dini harus mengedepankan enam aspek
perkembangan anak usia dini yakni Nilai agama dan moral, Fisik-Motorik, Kognitif, Bahasa,
Sosial-Emosional, dan Seni.
Aspek motorik misalnya anak diminta senam atau melakukan gerakan, tidak ada kegiatan
baca, tulis, dan hitung.
Kegiatan lain yang dilakukan untuk aspek kognitifnya seperti belajar hadist, menyanyi, tepuk
tangan, dan membantu orang tua dalam kegiatan sehari-hari. Hasilnya berupa foto dan video.
situasi ini tentu membuat waktu anak bersama orang tuanya lebih banyak sehingga
komunikasi anak dan orang tua semakin meningkat. Tentu orang tua juga harus memberikan
pembelajaran yang sesuai dengan usia anak. Orang tua harus pintar-pintar membangkitkan
semangat anak agar tak bosan dengan diajak belajar bersama kakak dan orang tuanya. Ini
dapat dimanfaatkan untuk menjalin kedekatan.
Di kalangan tingkat sekolah dasar, menengah hingga atas, di beberapa daerah
memberlakukan sistem pekerjaan rumah dikerjakan secara langsung di buku catatan masing-
masing dan hasilnya disetorkan melalui pesan daring kepada guru masing-masing.

Apabila melihat di kalangan mahasiswa sedikit banyak mengeluhkan atas diberlakukannya


sistem ini karena berbagai alasan dari mulai terkait sistem hingga kebutuhan finansial yang
lebih. Baik dari tingkatan sekolah dasar hingga mahasiswa dapat dikatakan sebagai kaum
milenial yang sudah paham terkait bagaimana cara menggunakan beberapa sistem tersebut,
lantas bagaimana dengan sistem sekolah pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD)?

Jangankan untuk sekolah online dan mengerjakan tugas yang diberikan guru secara online,
saat waktu pelajaran tatap muka saja tidak sedikit anak usia dini yang memang membutuhkan
bantuan lebih.

Ditengah dilema kebijakan ini, beberapa guru PAUD justru merasakan keuntungan dan
mengemukakan terdapat sisi positif dari adanya kebijakan untuk 'belajar dari rumah' ini.
Salah satunya adalah semakin eratnya hubungan antara orangtua dan guru dalam memantau
perkembangan, aktivitas serta kegiatan belajar anak.

"Berkat adanya kebijakan ini, orang tua jadi lebih aktif membantu anaknya belajar dan
hubungan antara kami dan orang tua menjadi lebih erat dan masif" tutur salah satu guru
PAUD yang sempat saya tanya terkait hal ini.

Tidak dapat disanggah, anak usia dini sebenarnya sedikit sekali yang memiliki edukasi terkait
perkembangan virus corona diluar sana dan alasan mengapa mereka 'diliburkan'selama dua
pekan. Oleh karena itu, hal ini menjadi tanggung jawab dari orangtua dan guru bagaimana
caranya mengedukasi anak dengan cara yang sederhana agar anak dapat paham.

TIPS PENDIDIKAN UNTUK ANAK

Dialog Iman Tentang COVID 19

Bunda apa itu corona ?

1.Corona Ciptaan Allah

Nak, Corona itu seperti kita, sama-sama makhluk allah.

Corona itu keciiiill sekali, hanya bisa dilihat pakai alat.

2.Corona Patuh Sama Allah


Corona itu patuuuuh sekali sama allah. saat ini, Allah sedang memerintah corona untuk
menguji manusia .

Dengan batuk-batuk, sesak napas, bahkan ada yang meninggal dunia.

3.Berdoa Sama Allah

Nak, Corona hanya mampu membuat kita sakit kalau diizinkan sama allah.

Kalau tidak diizinkan, Corona tidak bisa mendekati kita.

Makanya, kita harus banyak berdoa sama Allah, supaya Corona ini tidak membahayakan kita.

Oiya kita dzikir pagi dulu yuk! Dzikir pagi petang itu seperti baju besi yang melindungi kita,
lho!
4.Harus Berusaha
Allah juga memerintahkan kita untuk berusaha, Supaya kita tidak didatangi corona.
Dengan sering mencuci tangan, makan-makanan yang sehat, rajin olahraga, istirahat yang
cukup serta tidak main-main di tempat yang ramai.
Nah, anak shalih harus mau berdoa dan juga berusaha.
5.Sabar Terhadap Ketentuan Allah
Nak, jika kita sudah berdoa dan berusaha tapi ternyata tetap sakit corona, kita harus
bersabar.
Jika kita bersabar, Allah akan kasih kita pahala yang besar. Dan insyaAllah kita lulus
menghadapi ujian corona ini.
6.Syukur dan Mendoakan
Nah jika kita terhindar dari sakit corona, artinya Allah yang melindungi kita.
Kita harus bersyukur dan semakin taat sama perintah allah.
Tidak lupa juga kita harus mendoakan saudara-saudara kita yang terkena sakit corona,
semoga mereka sabar dan segera sehat kembali.

SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai