Anda di halaman 1dari 3

Dua Staff Yayasan Dianiaya Orang Mabuk

Ditulis Oleh RWN

Tuesday, 03 March 2009

Diduga Pelaku Tidak Terima Saat Ditegur

JAYAPURA-Lagi-lagi minuman keras (miras) menjadi penyebab atau pemicu tindakan melanggar hukum.
Seperti kasus penganiayaan yang dilaporkan oleh Lukas (30) warga Batu Putih Polimak, Jayapura Selatan
ke Mapolresta Jayapura, Senin (2/3).

Dalam laporannya ke polisi, korban bersama rekannya Tjin Seeliung (29) mengaku dianiaya oleh seorang
pria berinisial OK di Kantor Yayasan Harapan Permata Batu Putih, Polimak. Penganiayaan tersebut
bermula saat ia bersama temannya tersebut sedang berada di kantor Yayasan Harapan Permata Batu
Putih, Polimak. Tidak berapa lama, datang pelaku yang diduga dalam keadaan dipengaruhi minuman
keras alias mabuk dan langsung masuk ke dalam ruangan panti rehabilitasi narkoba milik Yayasan
Harapan Permata Hati Kita. Melihat hal itu, korban dan rekannya kemudian menegur OK yang juga saat
itu membuat kegaduhan. Rupanya, teguran tersebut membuat pelaku tersinggung dan marah,
sehingga langsung melayangkan pukulan ke bagian mulut sehingga mengakibatkan luka robek di kedua
bibirnya. Rekan korban yang mencoba membantunya, juga tidak luput dari aksi kekerasan yang
dilakukan OK. Bahkan OK sempat mengambil kursi untuk memukul rekannya tersbeut, namun berhasil
ditangkis oleh Tjin. Akibatnya tangan kiri Tjin mengalami luka memar dan bengkak, sedangkan pelaku
langsung kabur. Kapolresta Jayapura AKBP Roberth Djoenso SH didampingi Kasat Reskrim AKP Y
Takamully SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus dugaan penganiayaan tersebut. "Kami baru
saja menerima laporan dari korban dan kami akan tindaklanjuti kasus ini," kata Kapolresta, Senin (2/3).
Kapolresta menegaskan bahwa pihaknya tetap akan memproses pelaku sesuai dengan hukum yang
berlaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. Sementara ini, pihaknya akan
memanggil saksi-saksi terlebih dahulu guna mengungkap kasus penganiayaan ini. "Diduga pelaku
tersinggung dengan teguran korban, apalagi pelaku dalam keadaan dipengaruhi miras," imbuhnya.
(cepos.com)
Hasil Analisa
Dalam kasus ini pelaku merasa tersinggung dan marah karena di tegur oleh korban karena mabuk –
mabukan dan membuat kegaduhan di panti rehabilitasi narkoba. Pelaku melayangkan pukulan ke bagian
mulut korban sehingga mengakibatkan luka robek di kedua bibirnya

Hasil Komentar
Orang yang sedang mabuk atau dalam keadaan setengah sadar seharusnya di larang untuk masuk ke
ruangan yang ramai karena dapat membahayakan orang lain dan bagi pusat – pusat pelayanan seperti
panti rehabilitasi sebaiknya lebih meningkatkan penjagaan demi keamanan bersama

Kesimpulan
Miras atau minuman keras dapat menyebabkan kriminalitas karena miras dapat menurunkan tingkat
kesadaran dan dapat meningkatkan emosi seseorang.
Dihajar Orang Mabuk, Pemuda Runggu Pingsan

Senin, 27 April 2009 09:59 Bimeks

Kota Bima, Sumbawanews.com.-

Saat hendak pulang ke Desa Runggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima, Muhammad Hasby (35 tahun),
dihajar sekelompok pemuda di Sonco Tengge Kelurahan Dara, Minggu (26/4) pukul 24.00 Wita. Korban
sempat pingsan dan tergeletak di lokasi kejadian, hingga aparat Kepolisian datang menolong.

Akibatnya, kepalanya luka robek dihantam botol. Hasby mengaku saat itu mengendarai sepeda motor
pulang dari Tolomundu menuju Runggu. Dalam perjalanan di Sonco Tengge, tak jauh dari kafe
Flamboyan, ada pengendara saling berkejaran.

Justru saat itulah, Hasby mengaku dipukul oleh sekelompok pemuda yang sebelumnya dilihatnya.
Motor pun diparkir, namun para pemuda itu menghantamkan botol minuman keras di kepalanya hingga
pecah. “Saat itu saya berusaha lari, malah dilempari batu,” katanya di Polsek Rasanae Barat, Minggu
(26/4).

Ketika batu mendarat telak di kepalanya, Hasby mengaku sudah tidak sadar lagi, hingga ditolong oleh
aparat. Dia mengaku tidak mengetahui apa alasan mereka mengeroyoknya.

Namun, kata Hasby, satu diantara pelaku masih dikenalnya. Pemuda asal Kabupaten Dompu dan anak
salah seorang anggota DPRD. Sementara pelaku lainnya, tak ada dikenalnya.

Anggota Polsek Rasanae Barat, AIPTU Subagyo, mengatakan setelah kejadian menerima laporan dari
masyarakat, bahwa ada orang yang tergeletak di Sonco Tengge. “Saat itu juga melunjur dan ternyata
benar laporan tersebut,” katanya di Polsek Rasanae Barat, Minggu.

Untuk menyelidiki kasus tersebut, kata dia, korban sudah diperiksa.. Kasus itu akan dikembangkan dan
satu pelaku sudah diketahui identitasnya. (BE.16)

Anda mungkin juga menyukai