Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tari Dwi Sundari Khairanita

NIM : I1031191033

Prodi : Keperawatan Reg A 2019

Mata Kuliah : LAB Komunikasi Terapeutik

ULASAN JURNAL

1. JUDUL:
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN
TINGKAT PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI
RUMAH SAKIT SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Ulasan:
 Judul sudah sesuai dengan materi yang ditentukan mengenai komunikasi
terapeutik dalam keperawatan jiwa
 Sangat membuat orang tertarik untuk membacanya karena berkaitan erat
dengan gangguan jiwa yang banyak dialami oleh masyarakat yaitu penyakit
skizofrenia
 Judul juga tidak bertele – tele langsung menuju ke inti pembahasan, dan
memiliki 15 kata
2. NAMA & ALAMAT:
Djoko W.: Perawat RSJD. Surakarta Jl. K.H. Dewantoro No. 80 Surakarta Perum
Harapan makmur Blok F Joho Mojolaban Sukoharjo 081548542578
Arif Widodo: Dosen Keperawatan FIK UMS, Jl. A. Yani Tromol Post 1 Kartasura.
Ulasan:
 Nama dari peneliti sudah sesuai aturan yaitu tidak menggunakan gelar
 Untuk tempat instansi atau tempat kerja asal penulis sudah sesuai dengan ilmu
yang diteliti yaitu keperawatan
 Hanya saja alamat asal tidak berasal dari rumah sakit jiwa yang diteliti
 Dan kelengkapan data antara peneliti 1 dan 2 tidak seimbang atau tidak sama
 Masih ada penyingkatan pertama pada peneliti pertama
3. ABSTRAK & KATA KUNCI:
 Abstrak yang ditampilkan menggunakan bahasa inggris sehingga pembaca
harus mentransletkan dahulu abstrak yang ada. Abstrak pada jurnal ini
membahas tentang peningkatan perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia di
Rumah Sakit Jiwa Surakarta, serta respon dan tindakan dari orang sekitar yang
tidak memenuhi standar yang baik untuk kesembuhan pasien sehingga pasien
skizofrenia kurang mendapat perhatian, jadi perlu adanya komunikasi
terapeutik sebagai solusi dalam masalah ini.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik
terhadap perilaku kekerasan degradasi perilaku pada pasien skizofrenia di
Rumah Sakit Jiwa Wilayah Surakarta. Metode penelitian menggunakan
eksperimen desain benar, dengan kelompok desain kontrol tipe pretest. Hasil
penelitian, menunjukkan bahwa: dengan uji nilai Paired t test terdapat
penurunan perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol secara signifikan. Hal ini menjawab hipotesa
awal, artinya ada pengaruh penerapan komunikasi terapeutik terhadap
penurunan perilaku kekerasan.

 Kata kunci pada jurnal ini: komunikasi terapeutik, perilaku kekerasan,

skizofrenia. Kata kunci yang ditampilkan sudah sesuai dengan pembahasan

dan penelitian yang dilakukan.

4. PENDAHULUAN

Kelebihan:

 Pada bagian pendahuluan di awali dengan membahas pentingnya pelayanan

kesehatan bagi masyarakat dan sudah diatur didalam UUD 1945 mengenai

kesehatan adalah hak azazi manusia. Menunjukkan bahwa betapa pentingnya

kesehatan, pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan bagi masyarakat

Indonesia.

 Selanjutnya di pembahasan membahas tentan perkembangan jaman yang

membuat peningkatan pada permasalahan kesehatan baik itu fisik, spiritual

dan mental. Membuat kita sadar bahwa di era globalisasi dan perkembangan

dunia maka ada dampak negative yang juga berpengaruh dibidnag kesehatan.
 Selanjutnya penulis membahas mengenai data masyarakat didunia yang

mengalami penyakit skizofrenia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari

200 juta jiwa, maka jumlah yang mengalami skizofrenia sebanyak 400 ribu

sampai 1,6 juta jiwa. Dan angka kasus skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa

Daerah (RSJD) Surakarta yaitu jumlah kasus terbanyak dengan jumlah 1.893

pasien dari 2.605 pasien yang tercatat dari jumlah seluruh pasien pada tahun

2004. Itu berarti 72,7 % dari jumlah kasus yang ada. skizofrenia hebefrenik

471, paranoid 648, tak khas 317, akut 231, katatonia 95, residual 116, dalam

remisi 15. Membuat kita sadar bahwa penyakit skizofrenia ini tidak bisa

dispelekan karena bisa jadi menyerang diri kita dan orang disekitar kita.

 Pada pendahuluan juga disebutkan hasil observasi data perbandingan

kekerasan yang terjadi di ruangan yang menerapkan komunikasi terapeutik

dan tidak menerapkan komunikasi terapeutik. Angka kejadian perilaku

kekerasan di ruang Kresna yang menerapkan komunikasi terapeutik tahun

2004 sebanyak 43 pasien atau 15,7%. Sedangkan pasien lain yang dirawat

selain dl ruang Kresna kurang mendapat komunikasi terapeutik sesuai standar

operasional prosedur, sebanyak 230 pasien atau 84,3%. Membuktikan bahwa

komunikasi terapeutik mempengaruhi tindakan pasien dan proses

penyembuhan pasien.

 Di bagian pendahuluan juga dijelaskan mengenai beberapa contoh tindakan

pasien yang mengalami penyakit skizofrenia dan manfaat dari komunikasi

terapeutik dalam penyakit skizofrenia. Komunikasi terapeutik dapat

mengakomodasi prtimbangan status kesehatan yang dialami pasien.

Komunikasi terapeutik memperhatikan pasien secara holistik, meliputi aspek

keselamatan, menggali penyebab dan mencari jalan terbaik atas permasalahan


pasien. Juga mengajarkan cara-cara yang dapat dipakai untuk

mengekspresikan kemarahan yang dapat di terima oleh semua pihak tanpa

harus merusak.

 Dan yang terakhir dibagian pendahuluan penulis menjelaskan mengenai tujuan

dari penelitian yang dibuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pengaruh penerapan komunikasi terapeutik terhadap

perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia di RSJD Surakarta.

Kekurangan:

 Pada bagian pendahuluan tidak dijelaskan secara rinci ap aitu penyakit

skizofrenia sehingga bagi orang awam yang tidak mengetahui tentang

penyakit ini akan bingung dan tidak mengerti, sehingga kurang menarik

perhatian bagi mereka yang tidak mengenal skizofrenia.

 Data yang disajikan juga sudah sangat lama, beda 4 tahun dari tahun

pelaksanaan penelitian sehingga bisa jadi ada perubahan data di tahun saat

mereka melakukan penelitian.

 Tidak ada juga penjelasan secara jelas mengenai pembagian dari jenis-jenis

penyakit skizofrenia.

 Tidak ada penjelasan secara rinci mengenai tindakan komunikasi terapeutik

apa saja yang perawat lakukan di ruangan.

5. METODE PENELITIAN

Kelebihan:

 Jenis penelitian ini adalah true eksperimental design dengan menggunakan

jenis pretest control group design. (Sugiono, 1999). Tempat penelitian

dilakukan pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Populasi adalah

keseluruhan objek yang dilakukan penelitian. (Arikunto, 2002) Populasi dari


penelitian ini adalah semua pasien skizofrenia yang mengalami perilaku

kekerasan di RSJD Surakarta. Pengambilan sample dilakukan dengan non

probability sampling dengan jenis purposive sampling. Berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan, sampel yang mewakili populasi ini sebanyak 60 orang

dengan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen (perlakuan).

 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa format

observasi perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia. (Arikunto, 1993)

Dengan memberikan angka 1 (satu) apabila ada prilaku yang di tunjukan

pasien dan 0 (nol) bila tidak ada perilaku yang dimaksud. Kemudian

menjumlahkanya secara keseluruhan dan menggunakan program SPSS versi

12.0

 Metode yang digunakan sudah bagus dan bisa dijangkau oleh perawat dan

pasien skizofrenia. Dan memanfaatkan perawat yang profesional dan mengerti

prosedur komunikasi terapeutik kepada pasien yang memiliki skizofrenia dan

melakukan tindakan kekerasan.

Kekurangan:
 Pada metode ini, belum tentu data yang di isi oleh perawat yang mengwasi
bisa stabil dan konsisten, karena sifat dan perilaku seseorang itu relatif tidak
bisa disamakan.
 Pada program SPPS versi 12.0 tidak dijelaskan apa itu programnya dan
bagaimana. Langsung ditunjukan hasil sehingga membuat pembaca yang tidak
mengerti program tersebut menjadi semakin bingung.
6. Hasil dan Pembahasan
Kelebihan:
 Membuat tabel data usia pasien yang mengikuti penelitian dan menunjukkan
hasil yang paling banyak mengikuti penelitian adalah pasien berusia 18-45
tahun.
 Membuat tabel data tingkat perilaku kekerasan responden dengan klasifikasi
perilaku kekerasan ringan, sedang dan berat dan terbukti orang dengan
perilaku kekerasan tingkat berat turun 10%
 Dari tabel.2 dapat diintepretasikan bahwa pelaksanaan komunikasi terapeutik
yang benar dapat dipakai untuk menurunkan tingkat perilaku kekerasan (PK)
tingkat berat menjadi PK sedang, dan dapat menurunkan nilai tingkat perilaku
kekerasan pada PK sedang menjadi ringan, dan menurunkan nilai PK sedang,
walaupun kebanyakan masih dalam range PK sedang. Dan mampu
menurunkan tingkat PK ringan sebesar 13%
 Diagram paired nilai t dan p dapat diketahui adanya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat yang sedang diteliti.
 Berdasarkan hasil analisis data statistik yang dilakukan dengan nilai deskripsi
nilai t dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa dapat dinyatakan bahwa hipotesa
awal yang berbunyi komunikasi terapeutik dapat menurunkan tingkat perilaku
kekerasan pada pasien skizofrenia adalah terbukti atau signifikan.
 Tujuan dari penelitian sudah tercapai

Kekurangan:

 Pada penelitian ini faktor perancu tidak mungkin dihilangkan, antara lain
pengobatan, pengikatan, pemberian isolasi ruangan, pelaksanaan terapi E.C.T.
Pola pikir dan perilaku pasien yang tidak konsisten. Sehingga bukan hanya
komunikasi terapeutik yang mendukung penelitian ini
7. Kesimpulan dan Saran
Kelebihan:
 Disampaikan secara singkat, padat, dan jelas
 Saran sudah tepat sasaran, ditunjukan kepada rumah sakit serta perawat agar
bisa menerapkan komunikasi terapeutik kepada semua pasien tanpa terkecuali.
 Saran diberikan dalam bentuk per point sehingga nyaman dibaca.
Kekurangan
 Pada kesimpulan data yang dimasukkan bukan data utama.

Anda mungkin juga menyukai